Laporan Praktikum Kimia Organik IIFull description
LignanFull description
Proses extraksi titaniumFull description
Full description
phantom obstetric gynecologyFull description
makalah
t6yg4rFull description
Ekstraksi KonvensionalFull description
lol
hanani ekstraksiFull description
makalahDeskripsi lengkap
phantom obstetric gynecology
kkl
NAMA
: Emlinda Ayu Philia
Kelas/No
: 1E / 10
NIM
: 1531410137
PEMBAHASAN Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air dan yang lainnya pelarut lainnya pelarut organik. organik. Ada 3 penggolongan ekstraksi yaitu ekstraksi padat-cair, cair-padat dan cair-cair. Pada praktikum kali ini kita melakukan ekstraksi cair-cair. Ekstraksi cair-cair merupakan cara pemisahan yang berdasarkan perbedaan kemampuan berbagai pelarut dalam melarutkan berbagai zat terlarut. Pada ekstraksi cair-cair suatu senyawa dipartisikan diantara dua pelarut atau fasa. Pada percobaan kali ini menggunakan bahan organik yaitu asam benzoat, toluena, HCl, NaOH. Hal pertama adalah asam benzoat yang berupa padatan dilarutkan dalam Toluena kemudian dimasukkan ke dalam corong pisah. Penambahan toluena pada padatan asam benzoat untuk melarutkan asam benzoat karena sifat dari kedua bahan tersebut sama yaitu non polar sehingga asam benzoat dapat larut dalam toluena. Kemudian diberi aquades dan dikocok beberapa beberapa saat dan didiamkan hingga membentuk kesetimbangan. Adanya kesetimbangan antara asam benzoat dengan air karena sifat kepolaran antar kedua bahan tersebut yang berbeda. Setelah membentuk kesetimbangan fraksi air dipisahkan dibagi menjadi empat. Masing-masing dititrasi dengan larutan NaOH 0,025 N. Tujuan dari titrasi ini adalah untuk mengetahui banyaknya asam benzoat di dalam fraksi air melalui volume NaOH yang dibutuhkan. Dengan kita m engetahui banyaknya asam benzoat di dalam fraksi air maka kita dapat mengetahui konsentrasi kesetimbangan asam benzoat dalam air dan toluena. Kita menggunakan indikator pp untuk dapat mencapai titik ekivalen. Indikator pp memiliki range pH 8,3-10. Dalam titrasi ini didapatkan volume rata-rata sebesar 3,775 ml. S ehingga harga kesetimbangan sebesar 0,011738 g/ml Pada percobaan yang kedua hal yang sama dengan percobaan yang pertama hanya bedanya adalah dalam percobaan kedua ini pemisahan dengan aquades sebanyak 25 ml secara bertahap. Pemisahan dengan 25 ml aquades ini diulang sebanyak 3 kali. kemudian dititrasi dengan NaOH sampai titik ekivalen. Dalam titrasi ini didapatkan volume rata-rata sebesar 6 ml sehingga harga kesetimbangan sebesar 0,01866 g/ml. Pada percobaan kedua ini volume NaOH yang dibutuhkan lebih banyak untuk mengidentifikasi adanya asam benzoat pada fraksi air. Dan juga harga kesetimbangan pada percobaan ini lebih besar sehingga hal ini pertanda bahwa hasil ekstraksi lebih menguntungkan pada ekstraksi bertahap. Hal ini dikarenakan jika ekstraksi dilakukan secara bertahap kemungkinan asam benzoat yang bereaksi dalam fraksi air lebih banyak maka pemisahan dengan toluena dapat terjadi dengan baik. Pada percobaan ketiga ini digunakan untuk mengisolasi asam benzoat dari toluena dengan air. Dengan metode ini asam benzoat diubah menjadi garam natrium benzoat yang larut dalam air dan tidak larut dalam toluena. Fasa toluen dapat dipisahkan dari air yang mengandung natrium benzoat. Asam benzoat dapat diperoleh kembali dengan pengasaman atau dengan penambahan larutan HCl. Karena asam benzoat tidak larut atau sedikit larut dalam air maka akan membentuk endapan putih dari asam benzoat yang dapat dipisahkan dengan penyaringan. Percobaan ini digunakan asam benzoat sebanyak 50 ml dalam toluena dan dimasukkan kedalam corong pisah dan ditambahkan 25 ml larutan NaOH 0,025 N dan dikocok. Tujuan dari penambahan NaOH yaitu untuk mengubah asam benzoat dalam toluena menjadi garam natrium benzoat yang dapat larut dalam air dan tidak larut dalam toluena, sehingga larutan akan memisah menjadi dua fase. Dimana terdiri dari fase toluena dan fase larutan garam natrium benzoat dalam
air. Penambahan NaOH dilakukan bertujuan agar semua asam benzoat dalam toluena dapat bereaksi secara keseluruhan dengan NaOH, sehingga dihasilkan asam benzoat secara maksimal. Mekanisme reaksi antara asam benzoat dengan NaOH dapat dituliskan sebagai berikut: C6H5COOH + NaOH C6H5COON + H2O Dari reaksi diatas diketahui bahwa hasil reaksi antara asam benzoat dalam toluena dengan NaOH menghasilkan garam natrium benzoat dan air. Dari itu dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam air yang dihasilkan mengandung garam natrium benzoat. Fraksi NaOH ditampung kedalam gelas kimia dan diasamkan dengan menggunakan larutan HCl 5 M sehingga muncul endapan putih yang berupa endapan asam benzoat. Tujuan dari proses pengasaman ini yaitu untuk mereaksikan antara garam natrium benzoat yang dihasilkan dengan asam, sehingga akan membentuk asam benzoat yang berupa endapan putih yang tidak larut dalam air. KESIMPULAN Proses pemisahan dari kedua kesetimbangan konsentrasi menggunakan corong pemisah yang bertujuan untuk memisahkan fase air dan fase campuran asam benzoat dan toluena. Pemisahan yang dilakukan secara bertahap akan memberikan hasil ekstraksi yang lebih menguntungkan Isolasi asam benzoat dari pelarut toluena ini akan menghasilkan adanya endapan putih dari fraksi NaOH yang ditambahn HCl 5 M. Hal ini menandakan adanya asam benzoat pada fraksi NaOH. Daftar Pustaka https://id.wikipedia.org/wiki/Ekstraksi
Modul Praktikum Kimia Organik Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang