PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI NON TES
MAKALAH diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar dengan dosen Prasetyaningsih, M.Pd
Disusun Oleh Dika !um"ira
#$$%&&'$&%() #$$%&&'$&%()
*ajar +iky -etiaan
#$$%&&'$$$/)
0smaati
#$$%&&'$$($)
1urrul Hadya 2ahra
#$$%&&'$$$$) #$$%&&'$$$$)
JURUSAN PENDIDIKAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSI UNIV ERSITAS TAS SULT SU LTAN AN AGENG TIRTAY TIRTAYASA SERANG - BANTEN 2016
KATA PENGANTAR
Puji Puji dan dan syuk syukur ur kam kami u3a4 u3a4ka kann ke4a ke4ada da ALL LLAH AH -56 -56 yang yang tela telahh mem"erikan nikmat dan hidayah, sehingga kami da4at menyelesaikan makalah dengan judul Pengembangan Alat Evaluasi Non Tes. Tes. 6ugas 4enulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar. 6erselesaikannya makalah ini tentu saja "ukan karena kemam4uan kami semata7mata, namun karena adanya dukungan dan "antuan dari 4ihak74ihak yang terkait. Pada kesem4atan ini kami ingin mengu3a4kan terima kasih ke4ada 0"u Prasety Prasetyani anings ngsih ih yang yang telah telah mem"eri mem"erikan kan kesem4 kesem4atan atan untuk untuk menyeles menyelesaika aikann makalah ini. Kami menyadari dalam 4enyusunan makalah ini masih "anyak kekurangan "aik dari isi mau4un susunannya. Kami menghara4kan adanya kritik dan saran yang mem"angun untuk menyem4urnakan makalah ini. Mudah7 Mudah7mud mudahan ahan makalah makalah ini "erman8 "erman8aat aat khusus khususny nyaa "agi "agi 4enuli 4enuliss dan umumnya "agi 4em"a3a. Amiin. -erang, 9$ Okto"er $9&:
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KA6A PE1!A16A+ ......................................................................................... ii DA*6A+ DA*6A+ 0-0 ........................................... .................................................................. .............................................. ..................................... .............. iii BAB 0 PE1DAH;L;A1 A. Latar Belakang Masalah.......................................... Masalah.......................................................................... ................................ & B. +umusan Masalah ........................................... .............................................................................. ....................................... .... $ <. 6ujuan Penulisan....................................... Penulisan..................................................................................... .............................................. $ BAB 00 0-0 A. Pengertian Evaluasi 1on 6es................. 6es........................................ ................................................... ............................// B. Ma3am7Ma3am Evaluasi 1on 6es.................. 6es......................................... ..........................................' ...................' <. Pentingnya Evaluasi 1on 6es................... 6es.......................................... ......................................... ........................$= ......$= BAB 000 PE1;6;P A. -im4ulan.................................... -im4ulan........................................................... .............................................. ....................................... ................$( $( B. -aran........................................ -aran............................................................... ................................................................ ......................................... /9 DA*6A+ DA*6A+ P;-6AKA.... P;-6AKA........................... .............................................. .............................................. .........................................../& ..................../& LAMP0+A1.................................. LAMP0+A1......................................................... .............................................. .............................................. .........................../$ ..../$
BAB 1
iii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pengajaran meru4akan u4aya guru se3ara konkret dilakukan untuk menyam4aikan "ahan kurikulum agar da4at disera4 oleh murid. Pengajaran se"agai suatu sistem terdiri dari "er"agai kom4onen "eru4a tujuan, "ahan, metode, dan alat serta 4enilaian. Dalam hu"ungan itu, tujuan menem4ati 4osisi kun3i. Bahan adalah isi 4engajaran yang a4a"ila di4elajari sisa dihara4kan tujuan akan ter3a4ai. Metode dan alat "er4eran se"agai alat 4em"antu untuk memudahkan guru dalam mengajar dan murid dalam "elajar. -edangkan 4enilain dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana murid telah mengalami 4roses 4em"elajaran yang ditujukan oleh 4eru"ahan 4erilakunya. Hasil "elajar dari 4roses "elajar tidak hanya dinilai oleh tes, teta4i juga harus dinilai oleh alat7alat non tes atau "ukan tes. 6eknik ini "erguna untuk mengukur ke"erhasilan sisa dalam 4roses "elajar7mengajar yang tidak da4at diukur dengan alat tes. Penggunaan teknik ini dalam evaluasi 4em"elajaran terutama karena "anyak as4ek kemam4uan sisa yang sulit diukur se3ara kuantitati8 dan men3aku4 o"jekti8itas. -asaran teknik ini adalah 4er"uatan, u3a4an, kegiatan, 4engalaman,tingkah laku, riayat hidu4, dan lain7lain. Penilaian non test adalah 4enilaian yang mengukur kemam4uan sisa7sisa se3ara langsung dengan tugas7tugas yang riil. -aat ini 4enggunaan non tes untuk menilai hasil dan 4roses "elajar masih sangat ter"atas jika di"andingkan dengan 4enggunaan alat melalui tes dalam menilai hasil dan $ 4roses "elajar. Padahal ada as4ek7as4ek yang tidak "isa terukur se3ara > realtime? dengan hanya menggunakan tes, se4erti 4ada mata 4elajaran matematika. Pada tes sisa da4at menjaa" dengan te4at saat di"eri 4ertanyaan tentang langkah7langkah melukis sudut menggunakan jangka tan4a "usur, teta4i aktu diminta melukis se3ara langsung di kertas atau 4a4an tulis ternyata 3ara menggunakan jangka saja mereka tidak "isa. @adi dengan menggunakan non tes guru "isa menilai sisa se3ara kom4rehensi8, "ukan hanya dari as4ek & kogniti8 saja, ta4i juga a8ekti8 dan 4sikomotornya.
Berdasarkan 4ermasalahan74ermasalahan yang telah dise"utkan diatas, maka
di4erlukan
suatu
langkah7langkah
untuk
4enyusunan
dan
4engem"angan instrument non tes. Hal ini juga da4at digunakan untuk mem4eroleh tes yang valid, sehingga hasil ukurnya da4at men3erminkan se3ara te4at hasil "elajar atau 4restasi "elajar yang di3a4ai oleh masing7 masing individu 4eserta tes setelah selesai mengikuti kegiatan 4em"elajaran. Melalui makalah ini di"ahas mengenai 4engem"angan evaluasi non tes. B. +umusan Masalah Dari latar "elakang di atas, di4eroleh "e"era4a rumusan masalah yaitu &. A4a 4engertian evaluasi non tes $. A4a saja ma3am7ma3am evaluasi non tes /. A4a 4entingnya evaluasi non tes <. 6ujuan Penulisan Dari rumusan masalah, di4eroleh "e"era4a tujuan dari 4enulisan makalah ini, yaitu &. Menjelaskan 4engertian evaluasi non tes. $. Menjelaskan ma3am7ma3am evaluasi non tes. /. Menjelaskan 4entingnya evaluasi non tes.
BAB II ISI
A. Pengertian Evaluasi 1on 6es Evaluasi atau 4enilaian meru4akan salah satu kom4onen sistem 4engajaran. Pengem"angan alat evaluasi meru4akan "agian integral dalam
4engem"angan sistem instruksional. Oleh se"a" itu 8ungsi evaluasi adalah untuk mengetahui a4akah tujuan yang dirumuskan da4at ter3a4ai, evaluasi meru4akan salah satu 8aktor 4enting dalam 4roses "elajar mengajar. -e"agai alat 4enilai hasil 4en3a4aian tujuan dalam 4engajaran, evaluasi harus dilakukan se3ara terus menerus. Evaluasi itu le"ih dari hanya sekedar untuk menentukan angka ke"erhasilan "elajar, teta4i man8aat evaluasi sangat "esar.& Evaluasi meru4akan kegiatan yang 4aling umum dilakukan dan tindakan yang mengaali kegiatan evaluasi dalam 4enilaian hasil "elajar sisa. Pernyataan ini tidaklah harus diartikan "aha teknik tes adalah satu7satunya teknik untuk melakukan evaluasi hasil "elajar, se"a" masih ada teknik lainnya yang da4at di4ergunakan, yaitu teknik nontes. 6eknik evaluasi non tes "erarti melaksanakan 4enilaian dengan tidak mengunakan tes. 6eknik 4enilaian ini umumnya untuk menilai ke4ri"adian 4eserta didik se3ara menyeluruh meli4uti sika4, tingkah laku, si8at, sika4 sosial, u3a4an, riayat hidu4 dan lain7lain. ang "erhu"ungan dengan kegiatan "elajar dalam 4endidikan, "aik se3ara individu mau4un se3ara kelom4ok. Hasil "elajar dan 4roses "elajar tidak hanya dinilai oleh tes, "aik melalui "entuk tes uraian mau4un tes o"jekti8, teta4i juga da4at dinilai oleh alat7alat non tes atau "ukan tes. Alat7alat "ukan tes yang sering digunakan antara lain ialah aan3ara, kuesioner, skala #skala 4enilaian, skala sika4), o"servasi atau 4engamatan, studi kasus, dan sosiometri. 5aan3ara dan kuisioner 4ada umumnya digunakan untuk menilai as4ek kogniti8 se4erti 4enda4at atau 4andangan seorang serta hara4an dan as4irasinya di sam4ing as4ek a8ekti8 dan 4erilaku individu. -kala "isa digunakan untuk menilai as4ek a8ekti8 se4erti skala sika4 dan skala minta serta as4ek kogniti8 se4erti skala 4enilaian. O"servasi 4ada umumnya digunakan untuk mem4eroleh data mengenai 4erilaku individu atau 4roses kegiatan tertentu. -tudi kasus digunakan untuk mem4eroleh data yang kom4rehensi8 mengenai kasus7kasus tertentu dari individu. -osiometri 4ada umumnya digunakan untuk menilai 1 Muhammad Ali, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar , (Bandung : Sinar Baru Algensindo, 1996), cet Ke-9, h. 113.
' as4ek 4erilaku individu, terutama hu"ungan sosialnya.
C
"isa di4eroleh dalam "entuk kualitati8 dan kuantitati8. Pertanyaan yang tidak jelas da4at diulang dan dijelaskan lagi. -e"aliknya, jaa"an yang "elum jelas "isa diminta lagi dengan le"ih terarah dan le"ih "ermakna
asal tidak
mem4engaruhi atau mengarahkan jaa"an 4eserta didik. ' 6ujuan dari aan3ara adalah a. ;ntuk mem4eroleh in8ormasi se3ara langsung guna menjelaskan suatu situasi dan kondisi tertentu. ". ;ntuk melengka4i suatu 4enyelidikan ilmiah. 3. ;ntuk mem4eroleh data agar da4at mem4engaruhi situasi atau orang tertentu.C Ada dua jenis aan3ara, yaitu aan3ara "erstuktur dan aan3ara "e"as #tak "erstruktur). Dalam aan3ara "erstruktur kemungkinan jaa"an telah disia4kan sehingga 4eserta didik tinggal mengategorikannya ke4ada alternati8 jaa"an yang telah di"uat. Keuntungannya ialah mudah diolah dan dianalisis untuk di"uat kesim4ulan. -edangkan 4ada aan3ara "e"as, jaa"an tidak 4erlu disia4kan sehingga 4eserta didik "e"as mengemukakan 4enda4atnya. Keuntungannya ialah in8ormasi le"ih 4adat dan lengka4 sekali4un kita harus "ekerja keras dalam menganalisisnya se"a" jaa"annya "isa "eraneka ragam. Hasil atau jaa"an 4eserta didik tidak "isa dita8sirkan langsung, teta4i 4erlu analisis dalam "entuk kategori dimensi7dimensi jaa"an, sesuai dengan as4ek yang diungka4kan. Ada tiga as4ek yang harus di4erhatikan dalam melaksanakan aan3ara, yakni a. 6aha4 aal 4elaksanaan aan3ara ". Penggunaan 4ertanyaan 3. Pen3atatan hasil aan3ara 6aha4 aal aan3ara "ertujuan untuk mengondisikan situasi aan3ara. Buatlah situasi yang mengungka4kan suasana keakra"an
/ !ana Sud"ana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar , (Bandung : #$ %ema"a %osda&ar'a, 1), cet. Ke-1, h. 60. 2ainal Arin, Evaluasi Pembelajaran, #rogram #ening&atan Kuali&asi 4uru Madrasah dan 4uru #endidi&an Agama 5slam #ada Se&olah , (a&arta #usat, 9), cet.Ke-1, h. 1.
:
sehingga 4eserta didik tidak merasa takut, dan ia terdorong untuk mengemukakan 4enda4atnya se3ara "e"as dan "enar atau jujur. -etelah kondisi aal 3uku4 "aik, "arulah diajukan 4ertanyaan74ertanyaan sesuai dengan tujuan aan3ara. Pertanyaan diajukan se3ara "ertaha4 dan sistematis "erdasarkan ram"u7ram"u atau kisi7kisi yang telah di"uat se"elumnya. A4a"ila 4ertanyaan di"uat se3ara "erstruktur, 4eaan3ara mem"a3akan 4ertanyaan dan, kalau 4erlu alternati8 jaa"annya. Peserta didik diminta mengemukakan 4enda4atnya, lalu 4enda4at sisa diklasi8ikasikan ke dalam alternati8 jaa"an yang telah ada. Bila aan3ara tak "erstruktur, "a3a atau ajukan 4ertanyaan, lalu 4eserta didik diminta menjaa" se3ara "e"as. 6aha4 terakhir adalah men3atat hasil aan3ara. Hasil aan3ara se"aiknya di3atat saat itu juga su4aya tidak lu4a. Men3atat hasil aan3ara "erstruktur 3uku4 mudah se"a" tinggal mem"erikan tanda 4ada alternati8 jaa"an, misalnya melingkari salah satu jaa"an yang ada. -edangkan 4ada aan3ara ter"uka kita 4erlu men3atat 4okok74okok isi jaa"an 4eserta didik 4ada lem"aran tersendiri. ang di3atat adalah jaa"an a4a adanya dari 4eserta didik, jangan ta8siran 4eaan3ara ditam"ah dan dikurangi. -e"elum
melaksanakan
aan3ara
4erlu
diran3ang
4edoman
aan3ara. Pedoman ini disusun dengan menem4uh langkah7langkah = se"agai "erikut a. 6entukan tujuan yang ingin di3a4ai dari aan3ara. Misalnya untuk mengetahui 4emahaman "ahan 4engajaran #hasil "elajar) atau mengetahui 4enda4at 4eserta didik mengenai kemam4uan mengajar yang dilakukan guru #4roses "elajar7mengajar). ". Berdasarkan tujuan diatas tentukan as4ek7as4ek yang akan diungka4 dari aan3ara terse"ut. As4ek7as4ek terse"ut dijadikan dasar dalam menyusun materi 4ertanyaan aan3ara. As4ek yang diungka4 diurutkan se3ara sistematis mulai dari yang sederhana menuju yang kom4leks dari yang khusus menuju yang umum, atau dari yang mudah menuju yang sulit. 3. 6entukan "entuk 4ertanyaan yang akan digunakan, yakni "entuk "erstruktur ataukah "entuk ter"uka. Bisa saja kom"inasi dari kedua
"entuk terse"ut. Misalnya untuk "e"era4a as4ek digunakan 4ertanyaan "erstruktur, dan untuk "e"era4a as4ek lagi di"uat se3ara "e"as. d. Buatlah 4ertanyaan aan3ara sesuai dengan analisis "utir #3) diatas, yakni mem"uat 4ertanyaan yang "erstuktur dan atau yang "e"as. e. Ada "aiknya a4a"ila di"uat 4ula 4edoman mengolah dan mena8sirkan hasil aan3ara, "aik 4edoman untuk aan3ara "erstruktur mau4un untuk aan3ara "e"as.: Dalam melaksanakan aan3ara 4erlu mem4erhatikan hal7hal se"agai "erikut a. Hu"ungan "aik antara 4eaan3ara dengan orang yang diaan3arai 4erlu di4u4uk dan di"ina, sehingga akan tam4ak hu"ungan yang sehat dan harmonis. ". Dalam aan3ara jangan terlalu kaku, tunjukkan sika4 yang "e"as, ramah, ter"uka, dan ada4tasikan diri dengan res4onden. 3. Perlakukan res4onden itu se"agai sesama manusia se3ara jujur. d. Hilangkan 4rasangka74rasangka yang kurang "aik, sehingga 4ertanyan7 4ertanyaan yang diajukan "ersi8at netral. e. Pertanyaan hendaknya jelas, te4at, dengan "ahasa yang sederhana. &: $.
Kuisioner Kuesioner juga sering dikenal se"agai angket. Angket yaitu aan3ara
tertulis "aik 4ertanyaan mau4un jaa"annya.% Pada dasarnya kuesioner adalah se"uah 4ertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur #res4onden). Dengan kuesiner ini orang da4at mengetahui tentang keadaan data diri, 4engalaman, 4engetahuan sika4 atau 4enda4atnya dan lain7lain. ( 6 !ana Sud"ana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar , (Bandung : #$ %ema"a %osda&ar'a, 1), cet. Ke-1, h. 69. 2ainal Arin, Evaluasi Pembelajaran, #rogram #ening&atan Kuali&asi 4uru Madrasah dan 4uru #endidi&an Agama 5slam #ada Se&olah , (a&arta #usat, 9), cet.Ke-1, h. 11. 0 Muhamma Ali, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar . (Bandung : Sinar Baru Algensindo, 1999), cet Ke-9, h. 11 9 *. +ar'anto, Evaluasi Pendidikan, (a&arta : %ine&a ita, 1999), cet Ke-1, h. 3
%
Kele"ihan kuesioner dari aan3ara ialah si8atnya yang 4raktis, hemat aktu, tenaga, dan "iaya. Kelemahannya ialah jaa"an sering tidak o"jekti8, le"ih7le"ih "ila 4ertanyaan kurang tajam yang memungkinkan 4eserta didik "er4ura74ura. -e4erti halnya aan3ara, kuesioner 4un ada dua ma3am, yakni kuesioner langsung dan tidak langsung. Kele"ihan masing7masing kuesioner terse"ut ham4ir sama dengan aan3ara.
(
Hindari 4enggolongan 4ertanyaan terhada4 indikator atau 4ersoalan yang sama. g. ;sahakan kemungkinan agar jaa"an, kalimat, atau rumusannya tidak le"ih 4anjang dari4ada 4ertanyaan. h. Kuesioner yang terlalu "anyak atau terlalu 4anjang akan melelahkan dan mem"osankan res4onden sehingga 4engisiannya tidak o"jekti8 lagi. i. Ada "aiknya kuesioner diakhiri dengan tanda tangan si 4engisi untuk menjamin kea"sahan jaa"annya.&9 ;ntuk melihat validitas jaa"an kuesioner, ada "aiknya ke4ada "e"era4a res4onden se3ara a3ak dilakukan aan3ara dengan 4ertanyaan yang identik dengan isi kuesioner yang telah diisinya. 6ujuan 4enggunaan kuesioner dalam kegiatan 4engajaran adalah se"agai &9 "erikut a. ;ntuk mem4eroleh data mengenai latar "elakang 4eserta didik se"agai "ahan dalam menganalisis tingkah laku hasil dan 4roses "elajarnya. ". ;ntuk mem4eroleh data mengenai hasil "elajar yang di3a4ainya dan 4roses "elajar yang ditem4uhnya. 3. ;ntuk mem4eroleh data se"agai "ahan dalam menyusun kurikulum dan 4rogram "elajar7mengajar. Kuesioner untuk tujuan yang 4ertama #latar "elakang 4eserta didik) da4at di"uat dalam "entuk 4ertanyaan ter"uka atau4un yang "erstruktur mengungka4kan antara lain &) 0dentitas sisa se4erti jenis kelamin, usia, agama, keadaan 8isik, ho"i atau kegemaran, dan mata 4elajaran yang disenangi. $) Latar "elakang keluarganya se4erti 4ekerjaan orang tua, 4endidikan orang tua, anak ke"era4a, dan 8asilitas keluarga dirumah. /) Latar "elakang lingkungan 4eserta didik se4erti alamat tem4at tinggal, suasana religius, aktivitas dalam organisasi kemasyarakatan, 4eman8aatan aktu renggang, dan kelom4ok "ermain. Kuesioner untuk tujuan kedua, yakni hasil dan 4roses "elajar, mengungka4kan "e"era4a as4ek se4erti hasil "elajar yang di3a4ainya. Kesulitan "elajar, 3ara "elajar, 8asilitas "elajar, "im"ingan yang di4erlukan,
1 !ana Sud"ana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar , (Bandung : #$ %ema"a %osda&ar'a, 1), cet. Ke-1, h. 1.
motivasi dan minat "elajar, sika4 terhada4 4roses mengajar, dan sika4 terhada4 guru. Kuesioner untuk tujuan ketiga, yakni untuk ke4erluan kurikulum dan 4rogram 4engajaran, mengungka4kan as4ek yang "erkenaan dengan "ahasan, relevansi dan kegunaan "ahan 4elajaran, 3ara menyajikan "ahan, tingkat kesulitan "ahan, 3ara guru mengajar, kesinam"ungan "ahan 4elajaran, sistem 4enilaian atau ujian, "uku 4elajaran, alat 4eraga, la"oratorium atau 4raktikum, kegiatan ekstrakurikuler, lama "elajar, dan kegiatan 4eserta didik .&& Kuesioner yang hanya menuntut jaa"an >ya? dan >tidak? dise"ut inventori. Kuesioner se4erti ini kurang da4at mengungka4kan 4enda4at sisa se3ara menyeluruh, ter"uka, dan jaa"an7jaa"an yang "ermakna. 1amunm keuntungannya ialah sederhana dan mudah diolah dan dita8sirkan. /.
-kala -kala adalah alat untuk mengukur nilai, minat dan 4erhatian yang disusun
dalam "entuk 4ertanyaan untuk dinilai oleh res4onden dan hasilnya dalam "entuk rentangan nilai sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Dalam uraian ini hanya akan dijelaskan skala 4enilaian #rating s3ale) dan skala sika4. &$ -kala "iasanya dilakukan untuk melakukan 4enilaian terhada4 sika4 atau 4enilaian kualitati8 dengan menggunakan "entuk skala #kuantitati8).&/ a. -kala Penilaian -kala 4enilaian mengukur 4enam4ilan atau 4erilaku orang lain oleh seseorang melalui 4ernyataan 4erilaku individu 4ada suatu titik kontinu atau suatu kategori yang "ermakna nilai. 6itik atau kategori di"eri nilai rentangan mulai dari yang tertinggi sam4ai yang terendah. +entangan ini "isa dalam
11 !ana Sud"ana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar , (Bandung : #$ %ema"a %osda&ar'a, 1), cet. Ke-1, h. . 1 !ana Sud"ana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar , (Bandung : #$ %ema"a %osda&ar'a, 1), cet. Ke-1, h. . 13 Muhamma Ali, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar . (Bandung : Sinar Baru Algensindo, 1999), cet Ke-9, h. 11.
&&
"entuk huru8 #A, B, <, D), angka #', /, $, &) atau &9, (, %, =, :,C. -edangkan rentangan kategori "isa tinggi, sedang, rendah, atau "aik, sedang, kurang. Hal yang 4enting di4erhatikan dalam skala 4enilaian adalah kriteria skala nilai, yakni 4enjelasan o4erasional untuk setia4 alternati8 jaa"an #A, B, <, D). Adanya kriteria yang jelas untuk setia4 alternati8 jaa"an akan mem4ermudah 4em"erian 4enilaian dan terhindar dari su"yektivitas 4enilaian. 6ugas 4enilai hanya mem"eri tanda 3ek #) dalam kolom rentangan nilai. -kala nilai di atas "isa juga menggunakan kategori "aik, sedang dan &$ kurang atau dengan angka ', /, $, & "ergantung 4ada keinginan 4enilai. -kala 4enilaian da4at menghasilkan data interval terse"ut. Dalam 3ontoh diatas skor maksimal adalah $9, di4eroleh dari C F ', skor minimal adalah C, di4eroleh dari & F C. Dalam skala kategori, 4enilai "isa mem"uat rentangan yang le"ih rin3i misalnya "aik sekali, "aik, sedang, kurang, dan kurang sekali. Ada satu model skala 4enilaian lain, yaitu skala 4enilaian kom4arati8. Alam skala ini 4enilai diminta melakukan 4enilaian dengan 3ara mem"andingkan su"yek yang dinilai dengan 4osisi orang laian yang sejenis se"agai ukuran "andingan. -kala 4enilaian le"ih te4at digunakan untuk mengukur suatu 4roses, misalnya 4roses mengajar 4ada guru, 4roses "elajar 4ada 4eserta didik, atau hasil "elajar dalam "entuk 4erilaku se4erti keteram4ilan, hu"ungan sosial 4eserta didik, dan 3ara meme3ahkan masalah. -e4erti halnya instrumen yang lain, 4enyusunan skala 4enilaian hendaknya mem4erhatikan hal7hal se"agai "erikut &) 6entukan tujuan yang akan di3a4ai dari skala 4enilaian ini sehingga jelas a4a yang sehuarusnya dinilai. $) Berdasarkan tujuan terse"ut, tentukan as4ek atau varia"el yang akan diungka4 melalui instrumen ini. /) 6eta4kan "entuk rentangan nilai yang akan digunakan, misalnya nilai angka atau kategori. ') Buatlah item7item 4ertanyaan yang akan dinilai dalam kalimat yang singkat teta4i "ermakna se3ara logis dan sistematis. C) Ada "aiknya meneta4kan 4edoman mengolah dan mena8sirkan hasil yang di4eroleh dari 4enilaian ini.
-kala 4enilaian dalam 4elaksanaannya da4at digunakan oleh dua orang 4enilai atau le"ih dalam menilai su"jek yang sama. Maksudnya agar di4eroleh hasil 4enilaian yang o"yekti8 mengenai 4erilaku su"yek yang dinilai. &/ -kala yang 4enilaiannya tidak di"uat dalam "entuk rentangan nilai teta4i hanya mendiskri4sikan a4a adanya, dise"ut da8tar 3he3klist. Dalam da8tar 3ek jaa"an dikategorikan misalnya ada, tidak ada, atau dilakukan, tidak dilakukan, dan di kata7kata lain yang sejenis. Hal7hal lainnya sama dengan skala 4enilaian, "aik 3ara menyusunnya, "entuk7"entuknya, mau4un 4engolahan dan inter4retasinya.&' ". -kala -ika4 -ika4 meru4akan digunakan untuk mengukur sika4 seseorang terhada4 o"jek tertentu. Hasilnya "eru4a kategori sika4, yakni mendukung #4ositi8), menolak #negati8), dan netral. -ika4 4ada hakikatnya adalah ke3enderungan "er4erilaku 4ada seseorang. -ika4 juga da4at diartikan reaksi seseorang terhada4 suatu stimulus yang datang ke4ada dirinya. Ada tiga kom4enen sika4, yakni kognisi, a8eksi, dan konasi. Kognisi "erkenaan dengan 4engetahuan seseorang tentang o"jek atau stimulus yang dihada4inya, afeksi "erkenaan dengan 4erasaan dalam menangga4i o"jek terse"ut, sedangkan konasi "erkenaan dengan ke3enderungan "er"uat terhada4 o"jek terse"ut. Oleh karana itu, sika4 selalu "ermakna "ila dihada4kan ke4ada o"jek tertentu, misalnya sika4 4eserta didik terhada4 mata 4elajaran, sika4 mahasisa terhada4 4endidikan 4olitik, atau sika4 guru terhada4 4ro8esinya. -kala sika4 dinyatakan dalam "entuk 4ertanyaan untuk dinilai oleh res4onden, a4akah 4ernyataan itu didukung atau ditolaknya, melalui rentangan nilai tertentu. Oleh karena itu, 4ernyataan yang diajukan di"agi ke dalam dua kategori, yakni 4ernyataan 4ositi8 dan 4ernyataan negati8. -alah satu skala sika4 yang sering digunakan adalah skala Likert. Dalam skala Likert, 4ernyataan74ernyataan yang diajukan, "aik 4ernyataan 4ositi8 mau4un negati8, dinilai oleh su"yek dengan sangat setuju, setuju, tidak 4unya 4enda4at, tidak setuju, sangat tidak setuju. -kor yang di"erikan terhada4 1/ !ana Sud"ana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar , (Bandung : #$ %ema"a %osda&ar'a, 1), cet. Ke-1, h. 9.
4ilihan terse"ut "ergantung 4ada 4enilai asal 4enggunaannya konsisten. ang jelas, skor untuk 4ernyataan 4ositi8 dan 4ernyataan negati8 adalah ke"alikannya se4erti tam4ak dalam 3ontoh. &' 6a"el Pernyataan -kala -ika4
Pernyataan sika4
-angat
-etuju
6idak 4unya 4enda4at
6idak setuju
-angat tidak setuju
$
&
9
&
$
C
'
/
$
&
$
&
9
&
$
&
$
/
'
setuju Pernyataan 4ositi8
Pernyataan negati8
C
Pernyataan sika4, disam4ing kategori 4ositi8 dan negati8, harus 4ula men3erminkan dimensi sika4, yakni kognisi, a8eksi dan konasi. Berikut ini adalah 3ontoh 4ernyataan sika4. &) -aya senang mem"a3a tulisan yang "erkenaan dengan "idang studi aGidah akhlak #, a8eksi). $) -aya merasa sulit menyisihkan aktu untuk "elajar le"ih lama #7, a8eksi). /) -aya "er4enda4at "aha "idang studi aGidah akhlak sangat menyenangkan #, kognisi). ') -aya sering minta 4enda4at dari teman dikelas mengenai kekurangan "idang studi aGidah akhlak saya #, konasi) C) -aya merasa telah 3uku4 menguasai "idang studi aGidah akhlak #7,a8eksi). Be"era4a 4etunjuk untuk menyusun skala Likert &) Memilih varia"el a8ekti8 yang akan diukur. $) Mem"uat "e"era4a 4ernyataan tentang varia"el a8ekti8 yang akan diukur. /) Mengklasi8ikasikan 4ernyataan 4ositi8 dan negati8.
&C ') Menentukan jumlah gradual dan 8rase atau angka yang da4at menjadi C) :) =) %)
alternati8 4ilihan. Menyusun 4ernyataan dan 4ilihan jaa"an menjadi se"uah alat 4enilaian. Melakukan uji 3o"a. Mem"uang "utir7"utir 4ernyataan yang kurang "aik. Melaksanakan 4enilaian.&C
&) Pengisian skala ini tidak ada hu"ungannya dengan 4restasi "elajar. Anda tidak 4erlu men3antumkan nama dan nomor a"sen. $) Pilihlah salah satu alternati8 jaa"an yang 4aling sesuai dengan 3ara mem"erikan tanda 3ek #I) 4ada kolom yang telah disediakan. Keterangan -- -angat -etuju -etuju 66 6idak 6ahu 6- 6idak -etuju -6- -angat 6idak -etuju.&:
&: 6a"el
1 2ainal Arin, Evaluasi Pembelajaran, #rogram #ening&atan Kuali&asi 4uru Madrasah dan 4uru #endidi&an Agama 5slam #ada Se&olah , (a&arta #usat, 9), cet.Ke-1, h. 1. 16 2ainal Arin, Evaluasi Pembelajaran, #rogram #ening&atan Kuali&asi 4uru Madrasah dan 4uru #endidi&an Agama 5slam #ada Se&olah , (a&arta #usat, 9), cet.Ke-1, h. 13.
1o . &.
Pernyataan
--
-
66
6-
-6 -
-aya
mem4ersia4kan
diri
untuk
menerima 4elajaran aGidah akhlak di $.
kelas -aya "er4eran akti8 dalam kegiatan
/.
4em"elajaran aGidah akhlak. -aya suka melakukan 4er"uatan "aik
'.
setia4 hari -aya tertarik artikel yang "erhu"ungan dengan aGidah akhlak
C.
-aya mem4erkaya materi dari guur dan mem"a3a "uku7"uku agama se"agai 4enunjang -aya senang mengulang 4elajaran
:.
aGidah akhlak dirumah. =.
Dst '.
O"servasi O"servasi adalah 4engamatan kegiatan se4erti dalam diskusi, kerja
kelom4ok, eks4erimen, dan se"againya. &= O"servasi juga "isa diartikan suatu teknik yang dilakukan dengan 3ara mengadakan 4engamatan se3ara teliti serta 4en3atatan se3ara sistematis.&% -e"enarnya o"servasi meru4akan suatu 4roses yang alami, dimana kita semua sering melakukannya, "aik se3ara sadar mau4un tidak sadar di dalam kehidu4an sehari7hari. Di dalam kelas, guru sering melihat, mengamati, dan melakukan inter4restasi. Dalam kehidu4an sehari7hari4un kita sering mengamati orang lain. Pentingnya o"servasi dalam kegiatan evaluasi 1 Muhamma Ali, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar . (Bandung : Sinar Baru Algensindo, 1999), cet Ke-9, h. 11. 10 *. +ar'anto, Evaluasi Pendidikan, (a&arta : %ine&a ita, 1999), cet Ke-1, h. 33.
&= 4em"elajaran mengharuskan guru untuk memahami le"ih jauh tentang judgement ,
"ertindak se3ara re8lekti8, dan menggunakan komentar orang lain
se"agai in8ormasi untuk mem"uat judgement yang le"ih relia"el. Hal yang harus di4ahami oleh anda adalah "aha tidak semua a4a yang dilihat dise"ut o"servasi. Dengan kata lain, o"servasi yang dilakukan oleh guru di kelas tidak 3uku4 dengan hanya duduk dan melihat melainkan harus dilakukan se3ara sistematis, sesuai dengan as4ek7as4ek tertentu, dan "erdasarkan tujuan yang jelas. ;ntuk mem4eroleh hasil o"servasi yang "aik, maka kemam4uan anda dalam melakukan 4engamatan harus sering dilatih, mulai dari hal7hal yang sederhana sam4ai dengan hal7hal yamg kom4leks. O"servasi meru4akan salah satu alat evaluasi jenis nontes yang dilakukan dengan jalan 4engamatan dan 4en3atatan se3ara sistematis, logis, o"jekti8 dan rasional mengenai "er"agai 8enomena, "aik dalam situasi yang se"enarnya mau4un dalam situasi "uatan untuk men3a4ai tujuan tertentu. O"servasi tidak hanya digunakan dalam kegiatan evaluasi, teta4i juga dalam "idang 4enelitian, terutama 4enelitian kualitati8 #qualitative research). 6ujuan utama o"servasi adalah a. ;ntuk mengum4ulkan data dan in8ormasi mengenai suatu 8enomena, "aik yang "eru4a 4eristia mau4un tindakan, "aik dalam situasi sesungguhnya mau4un dalam situasi "uatan. ". ;ntuk megukur 4erilaku kelas, interaksi antara 4eserta didik dan guru, dan 8aktor78aktor yang da4at diamati lainnya, terutama ke3aka4an sosial # social skills). Dalam evaluasi, o"servasi da4at digunakan untuk menilai 4roses dan hasil "elajar 4eserta didik, se4erti tingkah laku 4eserta didik 4ada aktu "elajar, "erdiskusi, mengerjakan tugas, dan lain7lain. Dalam melakukan evaluasi kita harus memahami tentang a. Konse4 dasar o"servasi, mulai dari 4engertian, tujuan, 8ungsi, 4eranan, karakteristik, 4rinsi474rinsi4 sam4ai dengan 4rosedur o"servasi. ". Peren3anaan o"servasi, se4erti menentukan kegiatan a4a yang akan &% dio"servasi, sia4a yang akan melakukan o"servasi, ren3ana sam4ling, menyusun 4edoman o"servasi, melatih 4ihak74ihak yang akan melakukan o"servasi dalam mengunakan 4edoman o"servasi.
3. Prosedur o"servasi, mulai dari 4eren3anaan, 4elaksanaan, 4engolahan dan 4ena8isran sam4ai dengan 4ela4oran hasil o"servasi. O"servasi mem4unyai "e"era4a karakteristik, antara lain a. Mem4unyai arah dan tujuan yang jelas. Hal ini dimaksudkan agar 4elaksanaan o"servasi tidak menyim4ang dari 4ermasalahan. ". Bersi8at ilmiah, yaitu dilakukan se3ara sistematis, logis, kritis, o"jekti8 dan rasional. 3. 6erda4at "er"agai as4ek7as4ek yang akan dio"servasi. d. Praktis 4enggunaannya. 6erda4at enam 3iri73iri dalam o"servasi a. O"servasi mem4unyai arah yang khusus, "ukan se3ara tidak teratur melihat sekeliling untuk men3ari kesan7kesan umum. ". O"servasi ilmiah tentang tingkah laku adalah sistematis, "ukan se3ara sesuka hati dan untung7untungan mendekati situasi. 3. O"servasi "ersi8at kuantitati8, men3atat jumlah 4eristia tentang ti4e7ti4e tingka laku tertentu. d. O"servasi mengadakan 4en3atatan dengan segera, 4en3atatan74en3atatan dilakukan se3e4at73e4atnya, "ukan menyandarkan diri 4ada ingatan. e. O"servasi meminta keahlihan, dilakukan oleh seseorang yang memang telah terlatih untuk melakukannya. 8. Hasil7hasil o"servasi da4at di3ek dan di"uktikan untuk menjamin keadaan dan kesahihan.
-edangkan "ila dilihat dari teknik 4elaksanaannya, o"servasi da4at ditem4uh melalui tiga 3ara, yaitu a. O"servasi langsung, yaitu o"servasi yang dilakukan se3ara langsung terhada4 o"jrk yang diselidiki. ". O"servasi tak langsung, yaitu o"servasi yang dilakukan melalui 4erantara, "aik teknik mau4un alat tertentu. 3. O"servasi 4artisi4asi, yaitu o"servasi yang dilakukan dengan 3ara ikut am"il "agian atau meli"atkan diri dalam situasi o"jek yang diteliti. Dengan demikian, hasil 4engamatan akan le"ih "erarti, le"ih o"yekti8, se"a" da4at dila4orkan se"agaimana adanya se4erti 4ada diri 4engamat. Kelemahan yang sering terjadi di dalam o"servasi ada 4ada 4engamat itu sendiri. Misalnya kurang 3ermat, kurang "erkonsentrasi, lekas "osan sehingga hassil 4engamatannya le"ih "anyak di4engaruhi 4enda4atnya, "ukan oleh 4erilaku yang ditunjukkan oleh o"yek yang diamatinya.
mengikuti
langkahlangkah se"agai "erikut a. Merumuskan tujuan o"servasi ". Mem"uat la out atau kisi7kisi o"servasi 3. Menyusun 4edoman o"servasi d. Menyusun as4ek7as4ek yang akan dio"servasi, "aik yang "erkenaan $9 dengan 4roses "elajar 4eserta didik mau4un ke4ri"adiannya. e. Melakukan uji73o"a 4edoman o"servasi untuk
melihat
kelemahankelemahan 4edoman o"servasi. 8. Merevisi 4edoman o"servasi "erdasarkan hasil uji 3o"a g. Melaksanakan o"servasi 4ada saat kegiatan "erlangsung. h. Mengolah dan mena8sirkan hasil o"servasi.&( Berhasil tidaknya o"servasi se"agai alat 4enilaian "ergantung 4ada 4engamat, "ukan 4ada 4edoman o"servasi. Oleh karena itu, memilih 4engamat yang 3aka4, mam4u, dan menguasai segi7segi yang diamati sangat di4erlukan. 19 2ainal Arin, Evaluasi Pembelajaran, #rogram #ening&atan Kuali&asi 4uru Madrasah dan 4uru #endidi&an Agama 5slam #ada Se&olah , (a&arta #usat, 9), cet.Ke-1, h. 1/9
O"servasi untuk menilai 4roses "elajar mengajar da4at dilaksanakan oleh guru dikelas 4ada saat 4eserta didik melakukan kegiatan "elajar. ;ntuk itu guru tidak 4erlu terlalu 8ormal mem4erhatikan sisa, teta4i ia men3atat se3ara teratur gejala dan 4erilaku yang ditunjukkan oleh setia4 4eserta didik. Misalnya hu"ungan sosial 4eserta didik dalam diskusi. Partisi4asi 4eserta didik dalam meme3ahkan masalah. Dan tanggung jaa" dalam mengerjakan tugas. Le"ih dari itu guru da4at 4ula mengamati hasil "elajar 4eserta didik, setelah 4eserta didik selesai mengerjakan tugas7tugas "elajarnya se4erti ketelitian, kesungguhan, kete4atan jaa"an, dan tulisan atau "ahasa. Dengan demikian, o"servasi sangat dimungkinkan 4enggunaannya oleh guru, "aik dalam menilai 4roses "elajar mengajar mau4un dalam menilai hasil "elajar 4eserta didik. O"servasi juga le"ih 4raktis di"andingkan dengan alat 4enilaian "ukan tes lainnya.$9
C.
$& -tudi Kasus -tudi kasus 4ada dasarnya mem4elajari se3ara intensi8 seorang individu
yang di4andang mengalami suatu kasus tertentu. Misalnya mem4elajari se3ara khusus anak nakal, anak yang tidak "isa "ergaul dengan orang lain, anak yang selalu gagal "elajar, atau anak 4andai, anak yang 4aling 4andai disukai teman7temannya. Kasus7kasus terse"ut #4ilih salah satu yang 4aling di4erlukan) di4elajarinya se3ara mendalam dan dalam kurun aktu yang 3uku4 lama. Mendalam artinya mengungka4kan semua varia"el yang menye"a"kan terjadinya kasus terse"ut dari "er"agai as4ek yang mem4engaruhi dirinya. 6ekanan utama dalam studi kasus adalah menga4a individu melakukan a4a yang dilakukannya dan "agaimana tingkah lakunya dalam kondisi dan 4engaruhnya terhada4 lingkungan. ;ntuk mengungka4kan 4ersoalan terse"ut, 4erlu di3ari data yang "erkenaan dengan 4engamalan individu terse"ut 4ada masa lalu, sekarang, lingkungan yang mem"entuknya, dan kaitan varia"el7varia"el yang !ana Sud"ana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar , (Bandung : #$ %ema"a %osda&ar'a, 1), cet. Ke-1, h. 9/.
"erkenaan dengan kasusnya. Data di4eroleh dari "er"agai sum"er se4erti aorang tuanya, teman dekatnya, guru, "ahkan juga dari dirinya. 6eknik mem4eroleh data sangat kom4rehensi8, misalnya dengan o"servasi 4erilakunya, aan3ara, analisis dokumenter, atau tes, "ergantung 4ada kasus yang di4elajari. -etia4 data di3atat se3ara 3ermat, kemudian dikaji, dihu"ungkan satu sama lain, kalau 4erlu di"ahas dengan yang lain se"elum menarik kesim4ulankesim4ulan 4enye"a" terjadinya kasus atau 4ersoalan yang ditunjukkan oleh individu terse"ut. -tudi kasus mengisyaratkan 4ada 4enilaian kualitati8. Kele"ihan studi kasus dari studi lainnya adalah "aha su"yek da4at di4elajari se3ara mendalam dan menyeluruh. 1amun, kelemahannya sesuai dengan si8at studi kasus "aha in8ormasi yang di4eroleh si8atnya su"jekti8, artinya hanya untuk individu yang "ersangkutan, dan "elum tentu da4at digunakan untuk kasus yang sama 4ada individu yang lain. Dengan kata lain, generalisasi in8ormasi sangat ter"atas 4enggunaannya. Hasil studi kasus da4at menghasilkan hi4otesis yang da4at diuji le"ih lanjut. Banyak teori, konse4, dan 4rinsi4 dalam 4roses 4eru"ahan tingkah laku individu dilakukan oleh guru, guru 4em"im"ing, ali kelas, terutama untuk kasus7kasus sisa disekolah. Pada umumnya 4ermasalahannya "erkenaan dengan kegagalan "elajar, tidak da4at menyesuaikan diri, gangguan emosional, 8rustasi, dan sering
mem"olos
serta
kelainan7kelainan
4erilaku
4eserta
didik.
Menemukenali kasus7kasus 4ada 4eserta didik da4at dilakukan melalui 4engamatan tingkah lakunya, menganalisis 4restasi "elajar yang di3a4ai, hu"ungan sosial dengan teman sekelas, mem4elajari 4erilaku74erilaku ekstrem dari sisa, dan lain7lain. Be"era4a 4etunjuk untuk melaksanakan studi kasus dalam "idang 4endidikan, khususnya di sekolah a. Menemukenali 4eserta didik se"agai kasus, artinya meneta4kan sia4asia4a di antara 4eserta didik yang mem4unyai masalah khusus untuk dijadikan kasus. ". Meneta4kan jenis masalah yang dihada4i sisa dan 4erlu menda4atkan "antuan 4eme3ahan oleh guru. Dalam langkah ini guru se"aiknya
$$
meaan3arai sisa untuk menentukan jenis masalah yang dihada4i 4eserta didik terse"ut. 3. Men3ari "ukti7"ukti lain untuk le"ih meyakinkan ke"enaran masalah yang dihada4i 4eserta didik terse"ut melalui analisis hasil "elajar yang di3a4ainya, mengamati 4erilakunya, "ertanya ke4ada teman sekelasnya, kalau 4erlu meminta 4enjelasan dari orang tuanya. d. Men3ari se"a"7se"a" tim"ulnya masalah dari "er"agai as4ek yang "erkenaan dengan kehidu4an 4eserta didik itu sendiri. e. Menganalisis se"a"7se"a" terse"ut dan menghu"ungkannya dengan tingkah laku 4eserta didik agar di4eroleh in8ormasi yang le"ih lengka4 mengenai latar "elakang 4eserta didik. 8. Dengan in8ormasi yang telah lengka4 tentang 8aktor 4enye"a" terse"ut, guru da4at menentukan sejumlah alternati8 4eme3ahanya. -etia4 in8ormasi dikaji le"ih lanjut untuk meneta4kan alternati8 mana yang 4aling "aik untuk da4at mangatasi masalah 4eserta didik. g. Alternati8 yang telah teruji se"agai u4aya 4eme3ahan masalah di"i3arakan dengan sisa untuk se3ara "ertaha4 ditera4akan, "aik oleh 4eserta didik itu sendiri mau4un oleh guru. h. 6erus mengadakan 4engamatan dan 4emantauan terhada4 tingkah laku 4eserta didik terse"ut untuk melihat 4eru"ahan74eru"ahannya. @ika "elum menunjukkan 4eru"ahan, 4erlakuan guru harus le"ih ditingkatkan lagi dengan menggunakan alternati8 lain yang telah ditemukenali se"elumnya. Langkah di atas adalah sekadar gam"aran umum yang dalam 4elaksanaannya disesuaikan dengan jenis kasus yang dihada4i dan kondisi lingkungan yang menye"a"kan terjadinya kasus terse"ut. -tudi lain yang ham4ir sama adalah studi 4erkem"angan. -tudi 4erkem"angan
mem4elajari
karakteristik
individu
dan
"agaimana
karakteristik itu "eru"ah dalam 4ertum"uhannya. Karakteristik individu men3aku4 segi7segi intelektual, emosional, sosial dan ke4ri"adian individu. -tudi ini da4at dilakukan ke4ada sekelom4ok individu 4ada usia tertentu, atau da4at juga dilakukan terhada4 seorang individu. Per"edaannya dengan studi kasus ialah studi 4erkem"angan seorang individu dilakukan dalam jangka aktu yang 4anjang. Oleh se"a" itu, kelemahan utama studi ini adalah
$/
aktunya yang terlalu lama sehingga menuntut "iaya, tenaga dan sum"ersum"er lain yang 3uku4 "anyak. Ada dua teknik yang "iasa digunakan dan saling melengka4i dalam studi 4erkem"angan, yakni #a) studi longitudinal dan #") studi cross!sectional . -tudi longitudinal atau metode jangka 4anjang dalam 4elaksanaannya menggunakan sam4el yang sama untuk jangka aktu yang 4anjang. Misalnya 4eneliti mem4elajari keteram4ilan "er"ahasa sisa kelas satu M0, dan keteram4ilan terse"ut diukur setia4 tahun di kelas7kelas "erikutnya untuk melihat 4erkem"angannya 4ada 4eserta didik terse"ut. Dengan studi terse"ut da4at dilihat 4eru"ahan dan 4erkem"angan kereram4ilan dalam jangka aktu tertentu untuk kelom4ok atau kelas terse"ut. Dalam studi ini sam4elnya dalah semua su"jek di kelas terse"ut, dan karena itu memungkinkan da4at dilaksanakan oleh guru. Per"edaan hasil 4engukuran antara kelas 4ertama dengan kelas "erikutnya da4at diasumsikan se"agai 4eru"ahan dalam keteram4ilan "er"ahasa tulisan 4ada 4eserta didik selama studi itu "erlangsung. -tudi yang mendalam mengenai individu da4at dilaksanakan ke4ada su"jek yang sama, kemudian dikum4ulkan in8ormasinya dalam jangka aktu tertentu 4ada setia4 tara8 sesuai dengan 4erkem"angan individu itu sendiri. Kelemahan studi ini adalah menuntut "iaya, tenaga, dan sum"er7sum"er yang 3uku4 "esar se"a" dilaksanakan dalam aktu yang 3uku4 lama. Demikian 4ula mem4elajari 4erkem"angan individu 3uku4 sulit se"a" dalam 4ertum"uhan
dan
4erkem"angannya
individu
"erinteraksi
dengan
lingkungannya sehingga "anyak 8aktor yang "er4engaruh terhada4 gejala yang sedang di4elajari. Metode cross sectional dilaksanakan dalam aktu yang 4endek sehingga da4at digunakan untuk mengatasi kelemahan yang ada 4ada metode longitudinal. Metode ini mem4elajari semua individu yang "er"eda tara8 umurnya dalam titik aktu yang sama. Dalam 3ontoh diatas keteram4ilan "er"ahasa tulisan di4elajari 4ada 4eserta didik se"agai sam4el dari "e"era4a kelas yang "er"eda, dan 4ada titik dan kurun aktu tertentu diukur keteram4ilannya. Kemudian hasil 4engukuran di"andingkan untuk setia4
$'
$C kelas yang "er"eda tara8 umurnya. Per"edaan sam4el7sam4el terse"ut meru4akan dasar dalam menarik kesim4ulan tentang 4ertum"uhan anak dalam hal keteram4ilan "er"ahasa tulisan. Kelemahan metode ini adalah 8aktor ke"etulan se"a" "isa terjadi sam4el dalam studi ini sangat "ervariasi 4ertum"uhannya. Demikian juga adanya 4engaruh dari varia"el ekstra tidak da4at dihindari. Metode ini te4at digunakan a4a"ila ingin mem4elajari karakteristik 4eserta didik 4ada umumnya 4ada tara8 yang "er"eda7"eda dan memungkinkan da4at di4eroleh sam4el yang 3uku4 "esar. Metode ini juga da4at mem"andingkan karakteristik tertentu saat ini dari su"jek atau 4eserta didik 4ada kelas yang "er"eda tingkatannya, misalnya kelas 0 dengan kelas M0. 1amun, a4a"ila ingin melihat 4eru"ahan karakteristik tertentu dari su"yek, le"ih te4at digunakan studi longitudinal, se"a" menggunakan su"yek yang sama tara8nya dalam kurun aktu tertentu. Be"era4a kasus yang sering terjadi 4ada 4eserta didik di sekolah antara lain ialah a. Kegagalan "elajar yang da4at dilihat dari 4restasi yang di3a4ainya, "aik dalam mata 4elajaran tertentu mau4un untuk semua mata 4elajaran yang di"erikan disekolah. ". Ketidakmam4uan sisa dalam menyesuaikan diri dengan kehidu4an sekolah yang da4at dilihat dari 4erilaku 4eserta didik se4erti mengisolasi dirinya, tidak "isa "ergaul dengan teman7temannya, atau tidak "er4artisi4asi dalam melaksanakan tugas "elajar dalam kelom4oknya. 3. !angguan emosional yang "erle"ihan se4erti 3e4at marah, muda tersinggung, menangis d. Kenakalan yang si8atnya menyim4ang dari nilai sosial, moral, hukum se4erti suka men3uri "arang milik teman7temannya, suka mengganggu orang lain, "er"uat onar di sekolah, suka mem"olos, ma"uk7ma"ukan e. 6erli"at dalam tindakan kriminal se4erti 4en3urian, 4erkelahian. Bentuk kasus7kasus diatas, dan mungkin masih "anyak lagi, "ersum"er dari tiga 8aktor utama, yakni 8aktor dari dirinya, 8aktor keluarga, 8aktor lingkungan. Dari 8aktor dirinya "erkenaan dengan dorongan atau nalurinya, ketidak4uasan, kom4ensasi, su"limasi yang dimani8estasikan dalam tindakan7 tindakan untuk menarik 4erhatian orang lain. Dari 8aktor keluarga 4ada
umumnya karena kurang 4erhatian dari orang tuanya yang "erkenaan dengan tidak ter4enuhinya tuntutan ke"utuhannya, se4erti kasih sayang, keamanan, 8asilitas "elajar, uang jajan, dll. -edangkan dari lingkungan terutama aki"at 4ergaulan dengan teman7temannya, lingkungan tem4at tinggal, 4engaruh kelom4oknya, dan lain7lain. Penanganan kasus terse"ut hendaknya dilakukan oleh guru "ekerja sama denagn orang tuanya. Dalam hal ini 4eranan ali kelas, guru 4em"im"ing, guru "idang studi sangat di4erlukan. Perhatian terhada4 sisa yang menjadi kasus harus ditingkatkan melalui "er"agai 3ara, satu diantaranya mendekatkan diri dengan sisa terse"ut sehingga ia merasa di4erhatikan. Le"ih jauh lagi guru, 4em"im"ing, ali kelas menggali in8ormasi dari 4eserta didik yang "ersangkutan se"a"7se"a" terjadinya kasus se"agai "ahan untuk men3ari 4eme3ahannya. E8ek 4eserta didik yang mengalami kasus sangat merugikan, "aik "agi sisa yang "ersangkutan mau4un "agi neterti"an dan tegaknya disi4lin sekolah disam4ing 3itra sekolah di masyarakat. Bahkan "isa dita8sirkan "aha makin "anyaknya kasus di sekolah menunjukkan kelemahan atau kegagalan sekolah dalam melaksanakan 4endidikan.$& :.
-osiometri -osiometri adalah suatu 4rosedur, untuk merangkum, menyusun, dan
sam4ai "atas tertentu da4at mengkuanti8ikasi 4enda4at74enda4at 4eserta didik tentang 4enerimaan teman se"ayannya serta hu"ungan di antara mereka. Misalnya, di madrasah "anyak 4eserta didik kurang mam4u menyesuaikan diri dengan lingkungannya. 0a nam4ak murung, mengasingkan diri, mudah tersinggung atau "ahkan over acting . Hal ini da4at dilihat ketika mereka sedang istirahat, "ermain atau mengerjakan tugas kelom4ok. *enomena terse"ut menunjukkan adanya kekurangmam4uan 4eserta didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kondisi se4erti ini 4erlu diketahui
1 !ana Sud"ana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar , (Bandung : #$ %ema"a %osda&ar'a, 1), cet. Ke-1, h. 90.
$:
dan di4elajari oleh guru dan di3arikan u4aya untuk mem4er"aikinya, karena da4at mengganggu 4roses "elajarnya. -alah satu 3ara untuk mengetahui kemam4uan sosial 4eserta didik adalah sosiometri. 6erda4at "e"era4a langkah dalam menggunakan sosiometri, yaitu =. Mem"erikan >4etunjuk? atau 4ertanyaan74ertanyaan, se4erti ?tuliskan 4ada selem"ar kertas nama teman7temanmu yang 4aling "aik di dalam kelas >, atau? sia4a diantara temanmu yang sering meminjamkan "uku 4elajaran ke4ada teman7teman yang lain?, dan se"againya. %. Mengum4ulkan jaa"an yang sejujurnya dari semua 4eserta didik. $= (. @aa"an7jaa"an terse"ut dimasukkan ke dalam ta"el. &9. Pilihan74ilihan yang tertera dalam ta"el digam"arkan 4ada se"uah sosiogram.$$ Dengan demikian, hasil dari sosiometri da4at dijadikan "ahan "agi guru dalam mem4elajari 4ara 4eserta didiknya. Dengan kata lain sosiometri da4at digunakan se"agai salah satu alat dalam menemukan kasus7kasus 4eserta didik di sekolah dilihat dari hu"ungan sosialnya, dan dijadikan alat untuk melengka4i data mengenai 4erkem"angan 4eserta didik .$/ <. Pentingnya Evaluasi 1on 6es 6eknik non tes meru4akan teknik 4enilaian untuk mem4eroleh gam"aran terutama mengenai karakteristik, sika4, atau ke4ri"adian. -elama ini teknik non tes kurang digunakan Dalam
4roses
4em"elajaran
4ada
di"andingkan teknis tes.
umumnya kegiatan
4enilaian
mengutamakan teknik tes. Hal ini dikarenakan le"ih "er4erannya as4ek 4engetahuan dan keteram4ilan dalam 4engam"ilan ke4utusan yang dilakukan guru 4ada saat menentukan 4en3a4aian hasil "elajar sisa. -eiring dengan "erlakunya kurikulum tingkat satuan 4endidikan #K6-P) yang 2ainal Arin, Evaluasi Pembelajaran, #rogram #ening&atan Kuali&asi 4uru Madrasah dan 4uru #endidi&an Agama 5slam #ada Se&olah , (a&arta #usat, 9), cet.Ke-1, h. 16. 3 !ana Sud"ana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar , (Bandung : #$ %ema"a %osda&ar'a, 1), cet. Ke-1, h. 13.
didasarkan 4ada standar kom4etensi dan kom4etensi dasar maka teknik 4enilaian harus disesuaikan dengan hal7hal se"agai "erikut &. Kom4etensi yang diukurJ $. As4ek yang akan diukur #4engetahuan, keteram4ilan atau sika4)J /. Kemam4uan 4eserta didik yang akan diukurJ '. -arana dan 4rasarana yang ada. Dengan kata lain, "anyak 4roses dan hasil "elajar yang hanya da4at $% diukur dengan teknik non tes. ;ntuk itu, jika guru di sekolah hanya menggunakan teknik tes, tentu hal ini da4at merugikan 4eserta didik dan orang tua. 6eknik nontes digunakan se"agai suatu kritikan terhada4 kelemahan teknik tes. Oleh karena itu evaluasi teknik non tes sangat 4enting dilakukan.$'
BAB III / *amali&, emar, Kurikulum dan Pembelajaran, (Bandung: Bumi A&sara, 0).
PENUTUP
A. Kesim4ulan 6eknik evaluasi non tes "erarti melaksanakan 4enilaian dengan tidak mengunakan tes. 6eknik 4enilaian ini umumnya untuk menilai ke4ri"adian 4eserta didik se3ara menyeluruh meli4uti sika4, tingkah laku, si8at, sika4 sosial, u3a4an, riayat hidu4 dan lain7lain Ma3am7ma3am evaluasi nontes yaitu aan3ara, kuosioner, skala, o"servasi, studi kasus dan sosiometri. 5aan3ara adalah suatu 3ara yang digunakan untuk menda4atkan jaa"an dari res4onden dengan jalan tanya jaa" se4ihak. Kuesioner juga sering dikenal se"agai angket. Angket yaitu aan3ara tertulis "aik 4ertanyaan mau4un jaa"annya -kala adalah alat untuk mengukur nilai, minat dan 4erhatian yang disusun dalam "entuk 4ertanyaan untuk dinilai oleh res4onden dan hasilnya dalam "entuk rentangan nilai sesuai dengan kriteria yang ditentukan. -kala terdiri dari skala 4enilaian dan skala sika4. -kala 4enilaian mengukur 4enam4ilan atau 4erilaku orang lain oleh seseorang melalui 4ernyataan 4erilaku individu 4ada suatu titik kontinu atau suatu kategori yang "ermakna nilai. -kala -ika4 meru4akan digunakan untuk mengukur sika4 seseorang terhada4 o"jek tertentu. O"servasi adalah 4engamatan kegiatan se4erti dalam diskusi, kerja kelom4ok, eks4erimen, dan se"againya -tudi kasus 4ada dasarnya mem4elajari se3ara intensi8 seorang individu yang di4andang mengalami suatu kasus tertentu. -osiometri adalah suatu 4rosedur, untuk merangkum, menyusun, dan sam4ai "atas tertentu da4at mengkuanti8ikasi 4enda4at74enda4at 4eserta didik tentang 4enerimaan teman se"ayannya serta hu"ungan di antara mereka. Pentingnya teknik 4enilaian non tes digunakan untuk mem4eroleh /9 gam"aran terutama mengenai karakteristik, sika4, atau ke4ri"adian. $( B. -aran -e"agai 3alon 4endidik, jenis evaluasi non tes sangat 3o3ok dengan materi 0PA karena men3aku4 semua as4ek yang dinilai yakni as4ek kogniti8,