MAKALAH ACUAN DISKUSI BERSAMA JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES BENGKULU DAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIB
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5 Dwi Julia Putri L!a"!r# Ari! Pra$at%a
BAB II TINJAUAN TEORI 2/
DEFINISI
Diabet Diabetes es Melit Melitus us merupak merupakan an sekelo sekelompo mpok k kelain kelainan an katego kategori ri yang yang ditand ditandai ai oleh oleh kenaikan keadaan glukosa dalam darah atau hiperglikemia (Smeltzer, S.C & Bare, B. G, 22!. Diabetes Diabetes Melitus Melitus adalah suatu
kelainan kelainan metabolisme metabolisme kronis kronis yang ter"adi karena karena
berbagai penyebab, ditandai oleh konsentrasi glukosa darah melebihi normal, disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang diakibatkan oleh kelainan sekresi hormon insulin, kelainan ker"a insulin atau kedua#duanya (Depkes $%, 2!. Diabetes Melitus merupakan suatu kumpulan problema anatomik dan kimia'i yang merupakan akibat dari se"umlah aktor dimana didapat deisiensi insulin yang absolut atau relati gangguan ungsi insulin ()*+, 2!.
0/
ETIOLOGI
Mekanisme yang dapat menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin
disamping karena pada lansia ter"adi penurunan sekresi insulin dan insulin resisten. 4ebih dari 5 lansia diatas 0 tahun yang tanpa keluhan, ditemukan hasil 6es 6oleransi Glukosa +ral (66G+! yang abnormal. %ntoleransi glukosa ini masih belum dapat dikatakan sebagai diabetes. 1ada usia lan"ut ter"adi penurunan maupun kemampuan insulin terutama pada post reseptor. Beberapa aktor yang berkaitan dengan penyebab diabetes mellitus pada lansia (7erey! 8.
mur yang berkaitan dengan penurunan ungsi sel pankreas dan sekresi insulin
2.
mur yang berkaitan dengan resistensi insulin akibat kurangnya massa otot dan perubahan 3askuler
9.
+besitas, banyak makan
:.
;kti3itas isik yang kurang
.
1enggunaan obat yang berma/am#ma/am.
0.
>.
anus
?mpat klasiikasi klinis gangguan toleransi glukosa yang disahkan oleh )orld *ealth +rganization ()*+!8.
Diabetes melitus tipe 8 atau disebut DM yang tergantung pada insulin (%DDM! Dahulu dikenal sebagai tipe "u3enileonset dan tipe dependen insulin@ namun, kedua tipe ini dapat mun/ul pada sembarang usia. %nsidensi diabetes tipe 8 sebanyak 9. kasus baru setiap tahunnya dan dapat dibagi dalam dua subtype- (a! autoimun, akibat disungsi autoimun dengan kerusakan sel#sel beta@ dan (b! idiopatik, tanpa bukti adanya autoimun dan tidak diketahui sumbernya. Subtipe ini lebih sering timbul pada etnik keturunan ;rika#;merika dan ;sia (1ri/e dan )ilson, 20!. Ge"ala yang menon"ol adalah ter"adinya sering ken/ing (terutama malam hari!, sering lapar dan sering haus, sebagian besar penderita DM tipe ini berat badannya normal atau kurus. Biasanya ter"adi pada usia muda dan memerlukan insulin seumur hidup.
2.
Diabetes melitus tipe 2 atau disebut DM yang tak tergantung pada insulin (%DDM! Dikenal sebagai tipe de'asa atau tipe onset maturitas dan tipe nondependent insulin. %nsiden diabetes tipe 2 sebesar 0. kasus baru setiap tahunnya. +besitas sering dikatkan dengan penyakit ini (1ri/e dan )ilson, 20!.
9.
Diab
io l (GDM!
Ge"ala diabetes mellitus type 8 mun/ul se/ara tiba#tiba pada usia anakAanak sebagai akibat dari kelainan genetika sehingga tubuh tidak memproduksi insulin dengan baik. Ge"ala A ge"alanya antara lain adalah sering buang air ke/il, terus menerus lapar dan haus, berat badan turun, kelelahan, penglihatan kabur, ineksi pada kulit yang berulang, meningkatnya kadar gula dalam darah dan air seni, /enderung ter"adi pada mereka yang berusia diba'ah 2 tahun. Sedangkan diabetes mellitus tipe %% mun/ul se/ara perlahan A lahan sampai men"adi gangguan kulit yang "elas, dan pada tahap permulaannya seperti ge"ala pada diabetes mellitus type %, yaitu /epat lemah, kehilangan tenaga, dan merasa tidak it, sering buang air ke/il, terus menerus lapar dan haus, kelelahan yang berkepan"angan dan tidak ada penyebabnya, mudah sakit yang berkepan"angan, biasanya ter"adi pada mereka yang berusia diatas : tahun tetapi pre3alensinya kini semakin tinggi pada golongan anak A anak dan rema"a. Mans"oer@
;kibat meningkatnya diusi /airan dari intrasel kedalam 3askuler menyebabkan penurunan 3olume intrasel sehingga eeknya adalah dehidrasi sel. ;kibat dari dehidrasi sel mulut men"adi kering dan sensor haus terakti3asi menyebabkan seseorang haus terus dan ingin selalu minum (polidipsia!. /.
1oliphagia
d.
1enurunan berat badan
e.
Malaise atau kelemahan.
Ma$i7!8ta8i Kli$i8 8!8uai "!$-a$ Dia)!t!8 M!litu8 +a"a u8ia la$9ut :
%neksi bakteri kulit
1enyakit koroner
%neksi "amur di kulit
1enyakit pembuluh darah otak
Dermatopati
*ipertensi
europati perier
+smotik diuresis akibat glukosuria tertunda disebabkan ambang gin"al yang tinggi, dan dapat mun/ul keluhan nokturia disertai gangguan tidur, atau bahkan inkontinensia urin. 1erasaan haus pada pasien DM lansia kurang dirasakan, akibatnya mereka tidak bereaksi adekuat terhadap dehidrasi.
;ngka kematian yang berkaitan dengan ketoasidosis dan ineksi pada pasien# pasien diabetes tampak terus menurun, tetapi kematian akibat komplikasi kardio3askuler dan renal mengalami kenaikan yang mengkha'atirkan.
+rang dengan metabolisme yang normal mampu mempertahankan kadar gula darah antara >#88 mg=dl dalam kondisi asupan makanan yang berbeda#beda. 6est dilakukan sebelum dan sesudah makan serta pada 'aktu tidur. 2.
1emeriksaan dengan *b Dilakukan untuk pengontrolan DM "angka lama yang merupakan *b minor sebagai hasil dari glikolisis normal.
9. 1emeriksaan rine 1emeriksaan urine dikombinasikan dengan pemeriksaan glukosa darah untuk memantau kadar glukosa darah pada periode 'aktu diantara pemeriksaan darah.
;/
PENATALAKSANAAN
Diabetes Mellitus "ika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan berbagai penyakit dan diperlukan ker"asama semua pihak ditingkat pelayanan kesehatan. ntuk men/apai tu"uan tersebut dilakukan berbagai usaha dan akan diuraikan sebagai berikut a. 1eren/anaan Makanan Standar yang dian"urkan adalah makanan dengan komposisi yang seimbang dalam hal karbohidrat, protein dan lemak yang sesuai dengan ke/ukupan gizi baik yaitu -
dengan kebutuhan. Makanan se"umlah kalori terhitung dengan komposisi tersebut diatas dibagi dalam beberapa porsi yaitu 8! Makanan pagi sebanyak 25 2! Makanan siang sebanyak 95 9! Makanan sore sebanyak 25 :!
2#9 porsi makanan ringan sebanyak 8#8 5 diantaranya.
b. 4atihan 7asmani Dian"urkan latihan "asmani se/ara teratur (9#: kali seminggu! selama kurang lebih 9 menit yang disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi penyakit penyerta. Sebagai /ontoh olah raga ringan adalah ber"alan kaki biasa selama 9 menit, olehraga sedang ber"alan /epat selama 2 menit dan olah raga berat "ogging. /. +bat *ipoglikemik 8.
Sulonilurea +bat golongan sulonylurea beker"a dengan /ara •
Menstimulasi penglepasan insulin yang tersimpan
•
Menurunkan ambang sekresi insulin
DM dengan kehamilan= DM gestasional yang tidak terkendali dengan diet (peren/anaan makanan!.
DM yang tidak berhasil dikelola dengan obat hipoglikemik oral dosi maksimal. Dosis insulin oral atau suntikan dimulai dengan dosis rendah dan dinaikkan perlahan A lahan sesuai dengan hasil glukosa darah pasien. Bila sulonylurea atau metormin telah diterima sampai dosis maksimal tetapi tidak ter/apai sasaran glukosa darah maka dian"urkan penggunaan kombinasi sulonylurea dan insulin.
1enyuluhan
untuk
meran/anakan
pengelolaan
sangat
penting
untuk
mendapatkan hasil yang maksimal. ?dukator bagi pasien diabetes yaitu pendidikan dan pelatihan mengenai pengetahuan dan keterampilan yang bertu"uan menun"ang perubahan perilaku untuk meningkatkan pemahaman pasien akan penyakitnya, yang diperlukan untuk men/apai keadaan sehat yang optimal. 1enyesuaian keadaan psikologik kualias hidup yang lebih baik. ?dukasi merupakan bagian integral dari asuhan kepera'atan diabetes (Bare & Suzanne, 22!.
:. Mengendalikan hipoglikemia.
glukosa darah dan
berat badan
sambil
menghindari
resiko
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
;. 1?G<;7%; 8.
1ola
1ola nutrisi Ge"ala- *ilang nasu makan, mual, muntah, tidak mengikuti diet@ peningkatan masukan glukosa= karbohidrat, penurunan berat badan lebih dari beberapa hari= minggu, haus, penggunaan diuretik (tiazid!. 6anda- kulit kering= bersisik, turgor "elek, kekakuan= distensi abdomen, muntah, hipertiroid (peningkatan kebutuhan metabolik dengan peningkatan gula darah!, bau halitosis= manis, bau buah (naas aseton!.
2!
1ola eleminasi Ge"ala- 1erubahan pola kemih, poliuria, nokturia, rasa nyeri atau terbakar, kesulitan berkemih (ineksi!, %S< baru tau berulang, nyeri tekan ab domen, diare. 6anda- urin en/er, pu/at, kuning- poliuri(dapat berkembang men"adi oliguria= anuria "ika ter"adi hipo3olemia berat!, urin berkabut, bau busuk (ineksi!, abdomen keras, adanya asites, bising usus lemah dan menurun- hiperakti (diare!.
9!
;k i i
0!
Sirkulasi Ge"ala- $i'ayat hipertensi, inark miokard akut, klaudikasi, kebas, kesemutan pada ekstremitas, ulkus pada kaki, penyembuhan yang lama. 6anda- takikardi, perubahan tekanan darah postural- hipertensi, nadi menurun= tidak ada, disritmia, kulit panas, kering dan kemerahan- bola mata /ekung.
>!
%ntegritas ?go Ge"ala- stress, tergantung pada orang lain. 6anda- ;nsietas.
!
eurosensori Ge"ala- 1using= pening, sakit kepala, kesemutan, kebas, kelemahan pada otot, gangguan penglihatan. 6anda- disorientasi- mengantuk, letargi, stupor= koma, gangguan memori (baru, masa lalu!,ka/au mental, releks tendon dalam menurun, akti3itas ke"ang.
E! yeri=
B. 1?M?$%
C. D%;G+S; 1?$;);6; Diagnosa kepera'atan adalah pernyataan yang menguraikan respon a/tual atau potensial klien terhadap masalah kesehatan yang pera'at mempunyai izin dan berkompeten untuk mengatasinya. $espon a/tual dan potensial klien didapatkan dari data dasar pengka"ian, tin"auan literature yang berkaitan, /atatan medis klien masa lalu, dan konsultasi dengan proessional lain. ;dapun diagnosa kepera'atan yang timbul pada klien dengan Diabetes Melitus adalah Ba/a ;D; %C#+C 289
D. 1?$?C;;; 1?$;);6; NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTER
2
RASIONAL NIC
/airan
hasil-
Mempertahankan 3olume /airan yang adekuat dan keseimbangan elektrolit, turgor kulit normal, hidrasi adekuat, 66 stabil, pengisian kapiler baik.
%C8. 1antau 66. 2.
1.
2.
3.
4.
hipo3olemia dapat dimaniestasikan oleh hipotensi dan takikardia. 1erkiraan berat ringannya hip o3olemia ketika tekanan darah sistolik pasien turun lebih dari 8 mm*g dari posisi berbaring keposisi duduk= berdiri. merupakan indikator dari tingkat dehidrasi, atau 3olume sirkulasi yang adekuat. memberikan perkiraan kebutuhan akan /airab pengganti, ungsi gin"al, dan keeektian dari terapi yang diberikan. tipe dan "umlah dari /airan tergantung pada dera"ad kekurangan /airan
dan respon pasien se/ara indi3idual. 0
1erubahan nutrisi NOC: %Ckurang dari kebutuhan utritional status- ;deJua/y 8. 6imbang berat badan. o nutrient tubuh b=d deisiensi 2. 6entukan program diet dan utritional Status ood and insulin. pola makan klien. luid %ntake 9. ;uskultasi bising usus,/atat )eight Control adanya nyeri abdomen, .
8. Mengka"i pemasukan makanan yang adekuta (absorpsi dan utilisasinya!. 2. Mengidentiikasi kekurangan dan penyimpangan dari kebutuhan terapeutik. 9. *iperglikemia dan gangguan keseimbangan /airan dan elektrolit dapat menurunkan motilitas= ungsi lambung (distensi= ileus paralitik!. :. pemberian makanan melalui oral lebih baik "ika pasien sadar dan ungsi gasrtointestinal baik. . "ika makanan yang disukai pasien dapat dimasukkan dalam peren/anaan makanan, ker"asama ini dapat diupayakan setelah pulang. 0. metabolisme karbihidrat
mulai ter"adi (gula darah akan berkurang, dan sementara tetap diberikan insulin maka hipoglikemia dapat ter"adi!. >. gula darah akan menurun perlahan dengan penggantian /airan dan terapi insulin terkontriol. . sangat bermanaat dalam perhitungan dan penyesuain diet untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
1.
2.
3.
mengidentiikasikan tingkat akti3itas yan g dap at ditoleransi se/ara isiologis. meningkatkan keper/ayaan diri= harga diri yang positi sesuai tingkat akti3itas yang dapat ditoleransi klien. pendidikan dapat memberikan moti3asi untuk meningkatkan meskipun tingkat akti3itas meskipun pasien mungkin sangat
Mengidentiikasi aktor#aktor
isik dan psikologis yang menyebabkan kelelahan Mempertahankan kemampuan untuk konsentrasi 6
4.
lemah men/egah kelelahan yang berlebihan
Sensasi
dan
'arna
kulit
5
$esiko terhadap +C • %mmune Status ineksi berhubungan %ne/tion •
ge"ala ineksi Menun"ukkan
hangat Gunakan pengka"ian risiko untuk memonitor aktor risiko pasien (Braden S/ale, Skala orton! 11. %nspeksi kulit terutama pada tulang#tulang yang menon"ol dan titik#titik tekanan ketika merubah posisi pasien. 12. 7aga kebersihan alat tenun 13.
normal
%C8. +bser3asi tanda#tanda ineksi 8. pasien mungkin masuk (rubor, dolor, /alor, tumor, deng an ineksi yang ungsiolaesa!. biasanya telah men/etuskan 2. 1ertahankan tehnik aseptik keadaan ketoasidosis atau pada prosedur in3asi. dapat mengalami ineksi 9. +bser3asi hasil laboratorium nasokomial. (leukosit!. 2. kadar glukosa yang tinggi kemampuan :.
untuk men/egah timbulnya ineksi 7umlah leukosit dalam batas
normal Menun"ukkan perilaku hidup
sehat Status imun, gastrointestinal,
antibiotik sesuai indikasi.
genitourinaria dalam batas normal. 4
$esiko tinggi terhadap +C %C ter"adi perubahan 1. untuk perubahan sensori tidak membandingkan sensori perseptual. perseptual temuan abnormal, seperti berhubungan dengan Krit!ria %a8il: suhu yang meningkat dapat tingkat mempertahankan ketidakseimbangan mempengaruhi ungsi mental biasanya, mengenali glukosa= insulin dan mental d an mengkompen sasi elektrolit. kebingungan 2. menurunkan adanya kerusakkan sensori. dan membantu untuk mempertahankan kontak dengan realitas. keamanan 3. meningkatkan pasien terutama ketika rasa keseimbangan dipengaruhi.
media terbaik bagi pertumbuhan kuman. 9. gula darah akan menurun perlahan dengan penggantian /aairan dan terapi insulin terkontrol. :. penanganan a'al dapat membantu men/eg ah ter"adinnya sepsis.
8. sebagai dasar untuk membandingkan temuan abnormal, seperti suhu yang meningkat dapat mempengaruhi ungsi mental 2. menurunkan kebingungan dan memb an tu u ntu k mempertahankan kontak dengan realitas. 8. meningkatkan keamanan pasien terutama ketika rasa keseimbangan dipengaruhi.
%Cter"adi 8. area ;n"urkan pasien= keluarga 8. mengidentiikasi perhatiannya dan mudahkan untuk mengekspresikan
pan"ang= progressi
/ara peme/ahan masalah. men ing katkan perasaan terlibat dan memberikan kesempatan keluarga untuk meme/ahkan masalah mengkomunikasikan pada pasien bah'a beberapa pengendalian dapat dilatih pada saat pera'atan dilakukan men ing katkan perasaan kontrol terhadap situasi.
8. menanggapi dan memperhatikan perlu di/iptakan sebelu m pasien bersidia mengambil bagian dalam proses bela"ar 2. partisipasi dalam peren/anaan
tidak mengenal sumber inormasi.
1asien dan keluarga mampu 9. 1ilih strategi bela"ar.
melaksanakan prosedur yang di"elaskan se/ara benar 1asien dan keluarga mampu men"elaskan kembali apa yang di"elaskan pera'at=tim kesehatan lainnya
meningkatkan antusia dan ker"a sama pasien dengan prinsip#prinsip yang depala"ari. 9. peng gunaan /ara yang berbeda tentang mengakses inormasi meningkatkan penyerapan pada indi3idu yang bela"ar