FARMASI INDUSTRI SEDIAAN STERIL “Injeksi Ampul Natrium Fenobarbital
!LE"
#elompok II Dini #urniat$ Nur !kta'iani Emil S$a)*rul M, Ari-u..in Rest$ /ur0asar$ Fariani I-u Mu.i$ana Muin ina A3rian$ 4 "ikma Abu 7a*$uni In.ra0at$
N2%% %& &22 N2%% %& &2( N2%% %& &2+ N2%% %& &(5 N2%% %& %21 N2%% %& %(% N2%% %& %(2 N2%% %& 2( N2%% %& 26 N2%% %& 25
/ENDIDI#AN /R!FESI A/!TE#ER Makassar 2&%& 5 2
BAB I PENDAHULUAN
Pembangunan nasional dalam bidang kesehatan bertujuan untuk mewu mewuju judk dkan an
dera deraja jatt
kese keseha hata tan n
masy masyar arak akat at
yang ang
opti optima mall
mela melalu luii
peni pening ngka kata tan n serta serta perlu perluas asan an jang jangka kaua uan n pela pelay yanan anan kese keseha hata tan n bagi bagi masy masyar arak akat at,,
dima dimana na tida tidak k
lagi lagi diti dititi tikb kber erat atka kan n
hany hanya a
pada pada upay upaya a
penyembuhan penderita, tetapi berkembang ke arah keterpaduan yang menye menyelur luruh uh dan berkes berkesina inambu mbunga ngan. n. Hal terse tersebut but,, mencak mencakup up upay upaya a pening peningka katan tan keseh kesehata atan n ( promotif promotif ), ) , penc penceg egah ahan an peny penyak akit it ( preventif preventif ), ), penyembuhan penyakit (kuratif ( kuratif ) dan pemulihan kesehatan (rehabilitasi (rehabilitasi ). ). Salah Salah satu satu hal yang yang mempen mempengar garuhi uhi tinggi tinggi rendah rendahny nya a tingka tingkatt kese keseha hata tan n masy masyar arak akat at adal adalah ah kual kualita itas s obat obat yang ang digu diguna naka kan n dala dalam m pela pelay yanan anan
kese keseha hata tan. n.
Indu Indust stri ri
farm farmas asii
seba sebaga gaii
unit unit
usah usaha a
yang ang
menunj menunjang ang keseha kesehatan tan masya masyarak rakat at mempun mempunya yaii perana peranan n yang yang sanga sangatt stra strate tegi gis s kare karena na prod produk uk yang yang dihas dihasil ilka kan n meru merupa paka kan n komo komodi diti ti yang yang digunakan oleh masyarakat secara langsung terutama pada kondisi yang dibutuhkan. leh karena itu industri farmasi mempunyai kewajiban moral dan tanggung jawab sosial untuk menyediakan obat yang aman, bermutu, berkualitas serta dengan harga yang terjangkau masyarakat !anggu nggung ng jawa jawab b mora morall indu indust stri ri farm farmas asii tida tidak k hany hanya a beru berupa pa penga engada daan an
obat bat
yang ang
bermu ermutu tu
ting tinggi gi,,
berk erkhas hasiat iat
dan dan
terj terja amin min
keamanannya, keamanannya, namun harus menjamin kesinambungan ketersediaan obat dengan harga yang terjangkau, sehingga dalam setiap perkembangannya, perkembangannya,
5 2
BAB I PENDAHULUAN
Pembangunan nasional dalam bidang kesehatan bertujuan untuk mewu mewuju judk dkan an
dera deraja jatt
kese keseha hata tan n
masy masyar arak akat at
yang ang
opti optima mall
mela melalu luii
peni pening ngka kata tan n serta serta perlu perluas asan an jang jangka kaua uan n pela pelay yanan anan kese keseha hata tan n bagi bagi masy masyar arak akat at,,
dima dimana na tida tidak k
lagi lagi diti dititi tikb kber erat atka kan n
hany hanya a
pada pada upay upaya a
penyembuhan penderita, tetapi berkembang ke arah keterpaduan yang menye menyelur luruh uh dan berkes berkesina inambu mbunga ngan. n. Hal terse tersebut but,, mencak mencakup up upay upaya a pening peningka katan tan keseh kesehata atan n ( promotif promotif ), ) , penc penceg egah ahan an peny penyak akit it ( preventif preventif ), ), penyembuhan penyakit (kuratif ( kuratif ) dan pemulihan kesehatan (rehabilitasi (rehabilitasi ). ). Salah Salah satu satu hal yang yang mempen mempengar garuhi uhi tinggi tinggi rendah rendahny nya a tingka tingkatt kese keseha hata tan n masy masyar arak akat at adal adalah ah kual kualita itas s obat obat yang ang digu diguna naka kan n dala dalam m pela pelay yanan anan
kese keseha hata tan. n.
Indu Indust stri ri
farm farmas asii
seba sebaga gaii
unit unit
usah usaha a
yang ang
menunj menunjang ang keseha kesehatan tan masya masyarak rakat at mempun mempunya yaii perana peranan n yang yang sanga sangatt stra strate tegi gis s kare karena na prod produk uk yang yang dihas dihasil ilka kan n meru merupa paka kan n komo komodi diti ti yang yang digunakan oleh masyarakat secara langsung terutama pada kondisi yang dibutuhkan. leh karena itu industri farmasi mempunyai kewajiban moral dan tanggung jawab sosial untuk menyediakan obat yang aman, bermutu, berkualitas serta dengan harga yang terjangkau masyarakat !anggu nggung ng jawa jawab b mora morall indu indust stri ri farm farmas asii tida tidak k hany hanya a beru berupa pa penga engada daan an
obat bat
yang ang
bermu ermutu tu
ting tinggi gi,,
berk erkhas hasiat iat
dan dan
terj terja amin min
keamanannya, keamanannya, namun harus menjamin kesinambungan ketersediaan obat dengan harga yang terjangkau, sehingga dalam setiap perkembangannya, perkembangannya,
5 2
indu indust stri ri farm farmas asii sela selain in Product Product oriented oriented , juga ditu ituntut untuk Patien oriented "alam pembuatan obat, pengawasan menyeluruh adalah sangat pent pentin ing g untu untuk k mey meyakin akinka kan n bahw bahwa a kons konsum umen en mene meneri rima ma obat obat yang ang bermutu tinggi (#$P should apply to all). %ara kerja yang acak tidak boleh karena obat menyangkut jiwa dan menjaga kesehatan. Pedoman yang baik harus diperhatikan sebagai standar mutu obat.
5 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Industri obat jadi adalah industri yang menghasilkan suatu produk yang telah melalui seluruh tahapan proses pembuatan. Proses pembuatan meliputi seluruh rangkaian kegiatan yang menghasilkan suatu obat yang terdiri dari produksi dan pengawasan mutu mulai dari pengadaan bahan obat, proses pengolahan sampai obat jadi untuk didistribusikan. bat adalah bahan atau campuran bahan&bahan baik yang berasal dari alam ataupun sintesis yang digunakan untuk diagnosis, mencegah, mengobati penyakit atau gejala&gejalanya, memulihkan kesehatan baik pada manusia ataupun hewan. bat dikatakan bermutu bila memenuhi persyaratan aman, berkhasiat tinggi dan dapat diterima masyarakat.
A, Pengertian Steril, Sterilitas, dan Sterilisasi
Steril
adalah
suatu
mikroorganisme patogen
keadaan
yang
maupun non
mutlak
bebas
dari
patogen, baik 'egetatif
maupun sporanya, tidak setengah atau hampir setengah. Sterilitas adalah karakteristik yang diisyaratkan untuk sediaan farmasetik yang bebas dari mikroorganisme hidup meliputi metode, wadah atau rute pemakaian. Sterilisasi adalah suatu proses mengurangi, menghilangkan, menghancurkan, membunuh mikroorganisme dan sporanya dari sediaan untuk mencapai suatu keadaan yang steril
5 2
B. Produk Steril bat Produk steril adalah bentuk sediaan obat dalam bentuk terbagi yang bebas dari mikroorganisme hidup. Sediaan parenteral, preparat untuk mata dan preparat irigasi (misalnya infus) merupakan contoh dari produk steril. Sediaan parenteral harus bebas dari kontaminasi mikroba dan dari bahan&bahan toksik lainnya, serta harus memiliki tingkat kemurnian yang tinggi karena sediaan ini melewati garis pertahanan pertama dari tubuh yang paling efisien, yaitu membran kulit dan mukosa. Semua bahan dan proses yang terlibat dalam pembuatan produk ini harus dipilih dan dirancang untuk menghilangkan semua jenis kontaminasi, apakah kontaminasi fisik, kimia atau mikrobiologis. Produksi steril hendaklah dibuat dengan persyaratan khusus dengan tujuan memperkecil resiko pencemaran mikroba, partikulat dan pirogen, yang sangat tergantung dari ketrampilan, pelatihan dan sikap dari personil yang terlibat. Pemastian mutu sangatlah penting dan cara pembuatan ini harus sepenuhnya mengikuti secara ketat metode pembuatan dan prosedur yang ditetapkan dengan seksama dan ter'alidasi. Pelaksanaan proses akhir atau pengujian produk jadi tidak dapat dijadikan sebagai satu&satunya andalan untuk menjamin sterilitas atau aspek mutu lain.
5 2
C. PES!AATAN CAA PE"BUATAN #BAT !AN$ BAIK DAN BENA %CP#B& TEKINI '& BAN$UNAN Produk steril diolah diruang produksi yang dirancang bangun dan dikontruksi secara khusus, terpisah dari daerah produksi lain. "aerah masing&masing jenis pekerjaan yang berbeda seperti penyiapan bahan awal dan komponen lain, penyiapan larutan, pengisian larutan dan sterilisasi hendaklah terpisah. Ruangan Pembuatan produk steril memerlukan kualitas ruangan yang berbeda, yaitu * +. uang ganti pakaian. Pakaian yang dipakai dari rumah tidak boleh dibawa kedaerah bersih. -aryawan yang masuk keruang ganti harus sudah memakai pakaian pelindung kerja standar. . uang bersih, yaitu ruang persiapan komponen dan pembuatan larutan serta ruang untuk produk yang akan disterilisasi akhir. . uang steril, digunakan untuk kegiatan steril, Petugas yang akan masuk keruangan ini harus melalui ruang penyangga udara atau dibawah aliran udara laminer. "aerah pengolahan produk steril harus dipisahkan dari daerah produksi lain serta dirancang dan dibangun secara khusus. uangan harus bebas debu, dialiri udara yang melewati saringan bakteri. Saringan tersebut harus diperiksa (di&'erifikasi) pada saat pemasangan serta dilakukan pemeriksaan secara berkala. 5 2
"aerah Produksi untuk pembuatan sediaan steril secara %P/ terkini (c#$P) yaitu * '. Kelas A * 0ona untuk kegiatan yang berisiko tinggi, misalnya 1ona pengisian, wadah tutup karet, ampul dan 'ial terbuka, penyambungan secara aseptik. 2mumnya kondisi ini dicapai dengan memasang unit aliran udara laminar (laminar air flow) di tempat kerja. Sistem udara laminar hendaklah mengalirkan udara dengan kecepatan merata berkisar 34 5 3,67 mdetik (nilai acuan) pada posisi kerja dalam ruang bersih terbuka. Sistem 89: harus memberikan kecepatan udara yang homogen sekitar 3,76 mdetik± 3 ; (nilai rujukan) pada posisi kerja. (. Kelas B * 2ntuk pembuatan dan pengisian secara aseptik, kelas ini adalah lingkungan latar belakang untuk 1ona kelas 9. ). Kelas C dan D * 9rea bersih untuk melakukan tahap pembuatan produk steril dengan tingkat risiko lebih rendah. /erikut ini adalah tabel
#+erasional
Jula- aksiu +artikel ) /ang di+er0ole-kan untuk kelas setara atau le0i- tinggi dari
3,6 =m
6=m
3,6 =m
6=m
9
633
+
633
+
/
633
+
63.333
333
%
63.333
333
.633.333
3.333
"
.633.333
3.333
!idak ditetapkan
!idak ditetapkan
5 2
Pers/aratan standar lingkungan +roduksi enurut CP#B terkini %(112& untuk +e0uatan +roduk steril Persyaratan bahan bangunan* Perukaan Dala
+. 8antai
. "inding
Jenis Bangunan 8 >poksi atau poliuretan
8 (ubin) teraso permukaan licin dan tidak berpori dengan celah yang ditutup resin sintetis
Keterangan
Sesuai Untuk
8 $onolitik, permukaan tidak berpori dan tidak licin 8 $enahan pertumbuhan bakteri 8 $udah tergores
8 uang produksi khusus daerah steril
8 Sukar diperbaiki dan dimodifikasi 8 -etahanan terhadap bahan kimia terbatas 8 $udah ternoda
8 $udah retak bila 8 /atablok, pengerjaannya kurang beton padat baik yang 8 $enimbulkan debu bila permukaannya dibongkar untuk diplester halus perbaikan atau reno'asi ? dibuat kedap air dengan lapisan cat dari bahan akrilik enamel polimer tinggi, poliuretan atau epoksi atau
8 -husus daerah steril
8 "aerah steril 8 "aerah produksi
8 "aerah steril 8 Panel
logam
8 !idak
melepaskan
5 2
yg digal'anisasi, lembaran aluminium baja tahan karat
8 8 8 8
. 8angit& langit
8 /eton yang dicat dengan bahan akrilik, enamel polimer tinggi atau epoksi
partikel 2mumnya tidak memerlukan perawatan %ukup tangguh Sukar diperbaiki bila kena benturan ongga pada sambungan harus ditutup misalnya dengan bahan karet silicon yang fleksibel
memodifikasi 8 Sukar saluran listrik ? saluran udara 8 "irancang utk menahan beban berat 8 uangan diatasnya dapat digunakan untuk penempatan saluran udara ? layanan lain
8 "aerah steril, daerah pengolahan lahan dan pengisian aseptik
Pelapisan dinding dan langit&langit hanya dilakukan apabila telah
benar&benar
kering.
Permukaannya
hendaklah
tanpa
sambungan, kedap air dengan permukaan licin, tidak retak dan tanpa pori&pori. 8apisan hendaknya tahan sinar ultra lembayung dan bukan merupakan tempat pertumbuhan bakteri dan jamur serta tahan terhadap gosokan dan tidak rusak oleh suatu desinfekan. /ahan yang memenuhi persyaratan diatas adalah epoksi dan poliuretan.
5 2
"inding dan langit&langit dapat juga dibuat dari elemen& elemen baja tahan karat atau plat bajaaluminium yang telah digal'anisasi dengan tepat, dapat juga terbuat dari panel&panel terbuat dari damar sintesis yang mengeras pada suhu panas dengan serat selulosa. 8antai dapat dibuat dari teraso yang licin dan permukaannya tanpa pori&pori yang disambung dengan dammar sintesis atau dibuat ditempat Sudut&sudut
pertemuan
lantai
dengan
dinding
dibuat
melengkung dengan radius 3&3 mm.
Pers/aratan ta0a-an lainn/a antara lain 3 Suhu udara diruang bersih dan ruang steril hendaknya dipelihara pada +4 & 6@% dan kelembaban relatif pada 76;&66;. !ekanan udara di dalam ruang pengolahan produk steril harus lebih tinggi dibanding dengan ruangan sebelahnya yang dibuktikan dengan perbedaan tekanan yang ditunjukkan oleh alat magnehelic dan dicatat secara teratur.
5 2
ruang steril dan dialiri udara tersaring dengan tekanan positif yang lebih rendah daripada ruang steril tetapi lebih tinggi daripada ruangan lain yang berhubungan langsung. uang
ganti
pakaian
hendaknya
dilengkapi
dengan
manometer atau alat lain yang tepat yang terus menerus menunjuk perbedaan tekanan udara diruang udara bersangkangkutan dengan ruang bertetangga. uang ganti pakaian dan ruang penyangga hendaklah dibangun sedemikian rupa untuk dapat memisahkan penggantian pakaian yang berbeda tingkat kebersihannya. 2ntuk itu ruang ganti pakaian hendaknya terletak sebelum ruang penyangga udara dan terdiri dari ruangan terpisah yang memisahkan daerah ruangan kerja biasa dan daerah pakaian steril. Pintu
antara
ruang
steril
dengan
ruang
penyangga
hendaklah dilengkapi dengan suatu system antara lain system penguncian elektro yang tidak memungkinkan dua pintu dibuka dalam waktu yang sama. 8ampu 2A yang efektif (panjang gelombang 6,B nm) hendaklah dipasang dalam ruang ganti pakaian steril atau lemari penyimpanan komponen pakaian steril. uang ganti pakaian steril hendaklah dilengkapi dengan bak pencuci tangan seperti dikamar operasi dan alat pengering tangan otomatis.
5 2
2ntuk
kegiatan tertentu
hendaklah
diperhatikan hal&hal
sebagai berikut* a.
uangan pencucian ampul atau 'ial dan ruangan pencucian tutup karet Sebelum dicuci 'ial atau ampul dan tutup karet dikeluarkan dari pengemasnya. 2mumnya bahan pengemas berupa karton dapat mengeluarkan partikel. leh karena itu, pengeluaran 'ial, ampul dan tutup karet hendaklah dilakukan diruangan khusus sebelum dibawa kedaerah bersih. Aial atau ampul dan tutup karet sebaiknya dicuci dibawah unit aliran
b.
udara laminar 'ertikal. Sterilisasi panas kering dan autoklaf 9mpul atau 'ial kosong disterilkan disterilisator panas kering dan tutup karet diautoklaf. !utup aluminium sebaiknya disterilkan pada dalam lemari sterilisasi. 9utoklaf dan lemari sterilisasi bermutu ganda tembus ke ruang steril, masing& masing dengan pintu kedua membuka keruangan steril untuk mengeluarkan ampul, 'ial, dan tutup karet yang sudah steril. "aerah tempat mengeluarkan barang yang sudah disterilkan sebaiknya dilindungi terhadap pencemaran balik dengan
c.
memasang modul aliran udara laminer 'ertikel diatasnya. uang steril (ruangan pengisian aseptis) -ebersihan lingkungan di tempat pengisian aseptis dan penutupan dengan tutup karet serta tutup aluminium dijaga dengan memasang modul aliran udara laminar 'ertikel diatasnya. "inding ruangan ini sebaiknya berkaca
tembus
5 2
pandang untuk memudahkan pelaksanaan pengawasan dari luar ruangan. Pengawasan hendaklah dilakukan dari luar ruangan untuk mengurangi kemungkinan pencemaran udara diruangan pengisian. uangan steril
hendaklah
dilengkapi
dengan
manometer atau alat lain yang menunjuk adanya perbedaan tekanan udara di dalam terhadap tekanan udara di ruangan& ruangan lain yang bertetangga langsung dengan ruangan&
d.
ruangan lain. uang timbang dan pengolahan bahan baku secara aseptis "alam pembuatan dengan cara aseptis penimbangan bahan baku dan pengolahannya hendaklah dilaksanakan secara aseptis yang dapat dilaksanakan di bawah modul arus udara laminar.
(& PEALATAN 1. Otoklaf Suatu otoklaf digunakan untuk sterilisasi cara panas basah dimana uap air dihasilkan dalam bentuk tekanan uap jenuh a. ongga sterilisasi
8 Hendaklah diadakan saluran masuk yang cukup agar uap air dapat didistribusi secara efektif ke dalam rongga 8 ongga hendaknya dapat melakukan pembuangan sendiri dan cukup besar untuk menyediakan penyaluran yang memadai 8 "ibuat sarana yang memungkinkan tempat masuk termokopel ke dalam rongga untuk pegujian distribusi panas. b. Pintu
5 2
8 Hendaklah ada dua pintu yang saling berhadapan 8 $ekanisme membuka dan menutup hendaklah dikontruksi sehingga +. Pintu tidak dapat dibukabila tekanan dalam rongga belum mencapai 3,+6 kgcm(bar) atau lebih kecil . -edua pintu tidak dapat dibuka secara bersamaan . 2ap air tidak dapt mengalir ke rongga kecuali bila pintu& pintunya tertutup dan terkunci . 7. Sterilisasi hanya dapat dimulai bila kedua pintunya tertutup dan terkunci. 8 Packing seal hendaklah terbuat dari jenis yang tahan terhadap uap air dan 'akum. 8 Pintu hendaklah cukup diisolasi untuk mempertahankan suhu permukaanpintu tidak melebihi B3@ % c.
8 toklaf hendaklah diselubungi penuh dilengkapi 'entilasi udara otomatik 8
Penunjuk tekanan'akum rongga,
&
9lat pencatat suhudan tekanan dari saluran pembuangan rongga
&
Indikator tekanan jaket
&
Penunjuk ke'akuman untuk pengujiankebocoran 5 2
f.
/ila otoklaf dijalankan dengan proses pulsa, hendaklah otoklaf dilengkapi dengan alat pendeteksi udara
g. toklaf hendaklah dilengkapi sarana seperti uap air, udara, dan air
bertekanan
udarayangmasuk
ke
dalan
rongga
untuk
mengakhiri h. Panel pengawas instrumen dan alat pengawas proses sterilisasi hendaklah dipasang pada sisi non&septik dari otoklaf agar segera dapat dicapai untuk keperluan perawatan danperbaikan. i.
$utu uap air sangat penting untuk mencapai keberhasilan kerja otoklaf, untuk itu diperlukan uap air yang kering dan jenuh (tidak superheated). 2ap air hendaklah bebas cemaran
j.
Saluran pembuangan kondensat hendaklah dilengkapi dengan saringan
33
mesh
dan
disambungkan
dengan
suatu
termometer resistan dan dengan suhu termokopel dengan pecatat suhu bertitik ganda k. Pompa 'akum hendaklah dihubungkan ke rongga atau saluran pembuangan rongga l.
toklaf dapat digunakan bila seluruh kinerja dan pengujian terhadap kebocoran sebagaimana dianjurkan oleh pembuat otoklaf bersangkutan telah dilaksanakan dengan hasil yang memuaskan.
2. Oven
5 2
'en sterilisator digunakanuntuk sterilisasi panas kering yang beroperasi dengan suhu yang jauh lebih tinggi serta waktu yang lebih lama dibandingkan dengan sterilisasi panas basah. 'en sterilisator hendaklah dibuat dari metal berlapis gandayang diisolasi dengan bahan tidak dapat terbakar yang disisipkan di antara kedua lapis logam dari permukaan bagian dalam. !ebal isolasi hendaklah sedemikian rupa sehingga dapatmenjaga agar suhu pada permukaan dinding tidak melebihi 63@ % ongga dalam, saluran udara masuk, pintu dan kipas hendaklah terbuat dari baja tahan karat agar mudah dibersihkan tidak melepaskan partikel dan tahan terhadap penimbulan karat. !erminal&terminal
elemen
panas
hendaklah
dapat
bertahan
padasuhu 3@ % di atas suhu tertinggi yang akan dioperasikan. 2dara yang dipanaskan hendaklah disirkualsikan ke seluruh isi rongga o'en sehingga dicapai suhu merata selama siklus operasi sterilisasi. 'en dapat dilengkapi dengan suatu sistem pendingin yaitu dengan memasang spiral pendingin pada kotak elemen pemanas 'en
hendaknya
mempunyai
dua
pintu.
$ekanisme
membuka dan menutup pitu hendaklah dikontruksi sedemikian rupa sehingga* a. -edua pintu tidak dapat dibuka serentak b. Pintu tidak dapatdibukaselama proses sterilisasi berlangsung
5 2
Packing seal pintu hendaklah kedap udara bila pintu&pintu dalam posisi tertutup. 8ori dan rak terbuat dari baja tahan karat dan dirancang bangun sedemikian rupa sehingga tersedia cukup ruangan anatar rak yang satu dengan yang lain maupun dengan sisi rongga untuk mencapai distribusi panas yang merata pada muatan 'en hendaklah dilengkapi dengan penghubung thermocouple, alat pencatat suhu termostat, alat pencatat waktu proses dan alat penunjuk tekanan. Hendaklah dipasang alat pencatats uhu dengan sekurang&kurangnya+3 titik kontrol untuk pemantauan secara teratur. Suatu panel untuk pengawasan instrumen dan pemantauan siklus proses hendaklah dipasang. Panel ini hendaklah dipasang padas uatu tempat yang mudah dijangkau untuk perawatan dan perbaikan. 2dara yang disalurkan ke dalam o'en hendaklah dilewatkan melalui saringan H>P9 dengan efisiensi paling sedikit CC,CCB;. 2dara lembab yang dihisap dari o'en tidak boleh dikeluarkan ke daerah steril. 'en hendaklah dikontruksi sedemikian rupa untuk mencegah kebocoran yang akan mengakibatkan Dtitik&titik dinginD di dalam o'en selama pemanasan atau mengakibatkan pencemaran selama proses pendinginan.
3. Penyaring Membran
5 2
a. 4ilter seit5 /agian dari filter ini dibuat dari bahan asbestos yang dijepit pada dasar wadah besi. -euntungan utama dari filter seit1 adalah lapisan filter dapat dibuang setelah digunakan dan untuk masalah ini pembersihannya berkurang. >fisiensi dari filter ini tergantung pada pengembangan serat dan lapisan filter oleh air. -arena larutan alkohol pekat tidak mengembang, filter ini tidak digunakan untuk mensterilkan larutan yang mengandung alcohol dengan jumlah besar. :ilter ini mampu dengan kapasitas 'olume dari 3 ml hingga lebih +33 ml. -erugian pertama dari filter ini cenderung memberikan komponen magnesium pada filtrat. /ahan alkalin ini dapat menyebabkan pengendapan dari alkaloid bebas dari garamnya dan dapat menginaktifkan bahwa yang sensiti' seperti insulin, ekstrak pituitary, epinefrin, dan apomorphin. Hal ini dapat diatasi dengan perawatan pertama dengan filter dengan dibasahkan dengan H%l dan kemudian dibilas dengan air. -erugian kedua dari seit1 adalah permukaan serat dari lapisan filtrat, membuat larutan tidak cocok untuk injeksi. Ini dapat diatasi dengan menempatkan ayakan dari nilon atau sutra, di bawah lapisan filter sebelum menempatkan lapisan di dalam filter atau sebuah fritted glass dapat ditempelkan pada saluran. -edua untuk menghilangkan serat. :ilter seit1 juga cenderung menghilangkan substrat dari filtrate dengan absorpsi. 5 2
0. 4ilter S6inn/ Sebuah adaptasi dari filter seit1, filter swinny mempunyai adaptor khusus yaitu terdiri dari lapisan asbes, bersama dengan layer dan pencuci. -eutamaan untuk digunakan filter swinny di bungkus dengan kertas dan autoklaf. /agian yang dipotong dihubungkan pada spoit werlock dan cairan dimasukkan ke potongan asbes dengan menggunakan tekanan pada sal spoit. 7. 4ilter 4ritted*$lass :ilter
Sintered
:rittedlass
dapat
dihancurkan
oleh
kandungan dalam serbuk, tombol bulat dari gelas digabungkan bersama dengan penggunaan panas untuk menempatkan ukuran dari bentuk potongan. Permeabilitas dari filter berbanding lurus dengan berkembangnya ukuran. Setelah potongan dibentuk, potongan disegel dengan pemanasan didalam gelas pireE seperti corong /uchner. d. 4ilter Berke8eld dan "andler $andler terbuat dari tanah silika murni, asbestos dan kalsium sulfat. /erkefeld disusun juga dari tanah silika murni. $asing&masing filter bermuatan negatif. !ersedia dalam beberapa prioritas berdasarkan permeabilitasnya ke dalam air dalam /ekerfeld atau $andler. e. 4ilter Selas :ilter ini secara kimia, menjadi resistensi terhadap semua larutan yang tidak menyerang silika. -arena masing&masing 5 2
partikel meliputi filter semata&mata bersama selama proses manufaktur, ada bahaya kecil partikel&partikel dari filter jauh dalam larutan. 8.
4ilter Candles*Pasteur*C-a0erland 9da pemanasan dengan /ekerfeld tetapi dibuat dari pori
porselen tak berkaca dengan pori kecil yang menghasilkan filtrasi lambat.
Air Handling Unit %AHU& $erupakan seperangkat alat yang dapat mengontrol suhu, kelembaban, tekanan
udara, tingkat kebersihan (julah partikel
mikroba), pola aliran udara, jumlah pergantian udara dan sebagainya, diruang produksi sesuai dengan persyaratan ruangan yang telah ditentukan. Pada dasarnya AHU terdiri atas : +. %ooling coil /erfungsi untuk mengontrol
suhu
(temperature)
dan
kelembaban relati'e udara yang didistribusikan ke ruangan produksi. Hal ini dimaksudkan agar dapat dihasilkan output udara, sesuai dengan spesifikasi ruangan yang telah ditetapkan . Static Pressure :an (/lower) /erfungsi untuk menggerakkan udara di sepanjang system distribusi udara yang terhubung dengannya. . :ilter /erfungsi untuk mengendalikan dan mengontrol jumlah partikel
dan
mikroorganisme
(partikel
asing)
yang
mengkontaminasi udara yang masuk ke dalam ruang produksi 7. "ucting /erfungsi sebagai saluran tertutup tempat mengalirnya udara 5 2
6. "umper /erfungsi
untuk
mengatur
jumlah
debit
udara
yang
dipindahkan ke dalam ruangan produksi Sarana*sarana +roduksi steril eli+uti * A. Washing Mahine. $esin cuci otomatik ini digunakan untuk mencuci 'ial yang akan diisi dengan larutan atau serbuk steril. Pencucian
dilakukan
dengan
air
murni
( purified
water ),
dilanjutkan menggunakan air untuk injeksi (water for injection), diikuti dengan udara steril untuk pengeringan. $esin ini memiliki kapasitas pencucian hingga C.333 'ial per jam. B. !e"yrogenation Mahine. $esin ini digunakan untuk proses sterilisasi dan depirogenasi 'ial pada suhu maksimum 73@ %, dan aliran udara dalam mesin diatur laminar dengan melalui Hepa filter. $esin ini memiliki kapasitas hingga C.333 'ial per jam. C. #illing $ %to""ering Mahine. $esin filling ini digunakan untuk melakukan pengisian larutan atau serbuk steril pada 'ial steril dan penutupan 'ial yang telah di&filling dengan rubber stopper. Proses filling dilakukan dengan 'olumetric 'acuum&pressure system. $esin ini dilengkapi dengan statistical weight control dengan feedback untuk automatic adjustment pada dosing chamber, dan liFuid filling system untuk keperluan 'alidasi media fill. Semua proses ini dilakukan dibawah kondisi aliran udara laminar dengan Hepa filter. $esin ini memiliki kapasitas hingga C.333 'ial per jam.
5 2
D. &a""ing and !ed'sting Mahine. Proses penutupan 'ial dilakukan secara otomatis, diteruskan pembersihan bagian luar 'ial dengan cara di&'acum untuk mencegah kontaminasi debu terhadap lingkungan luar. E. (ns"etion $ )abelling Mahine. Inspeksi dilakukan terhadap semua 'ial yang menggunakan Inspection $achine diteruskan dengan proses labelling secara otomatis, dilanjutkan dengan proses packaging. Sedangkan sarana +enun9angn/a terdiri dari 3 a) Puri8ied :ater Treatent Plant. :asilitas pengolahan air murni ini terdiri dari e'erse smosis () dan >lectrodeioni1ation (>"I). Sistem ini mampu menghasilkan air murni dengan kondukti'iti kurang dari 3.+ Scm dan total organic carbon (!%) kurang dari 63 ppb.µ b) Puri8ied 6ater distri0ution s/ste. "istribusi purified water dilakukan dengan sistem loop pada temperatur ambient yang beoperasi selama 7 jam. Sistem distribusi purified water terdiri dari SS+48 storage tank and pipe, diaphragm 'al'e pada user point, 2A purifier untuk mengontrol pertumbuhan mikroba. c) :ater 8or In9e7tion. Gater for injection dihasilkan dari multi column distillation plant dengan purified water sebagai air sumber. d) :ater 8or In9e7tion Distri0ution S/ste. "istribusi water for injection (G:I) dilakukan dengan system loop pada suhu 3@ % yang beroperasi 7 jam. Sistem distribusi G:I terdiri dari
5 2
SS+48 storage tank, SS +48 pipe dengan orbital welding, dan 1ero deag leg diaphragm 'al'e
)& PES#NIL 2ntuk mencegah pencemaran pada pembuatan obat steril tindakan dan prosedur khusus harus dilaksanakan sepenuhnya. Petugas yang bekerja di daerah pengolahan obat steril berikut pakaiannya dapat menjadi sumber pencemaran bila mereka tidak memperhatikan hal&hal mengenai hygiene, kebersihan dan tingkah laku bekerja. Peraturan tambahan dan tindakan yang harus dilaksanakan. * *esehatan +. -aryawan yang mengidap luka terbuka, ruam, bisul atau penyakit kulit lain tidak boleh bertugas di daerah bersih dan daerah steril. . -aryawan yang menderita infeksi saluran pernapasan bagian atas, influen1a, batuk, diare, dan penyakit menular lain juga tidak boleh bertugas di daerah bersih dan daerah steril. . Pemeriksaan kesehatan terhadap kondisi&kondisi tersebut di atas harus dilakukan secara berkala. Higiene Perorangan +. -uku karyawan yang bertugas di daerah bersih dan daerah steril harus dipotong secara teratur. . -aryawan harus didorong untuk berambut pendek demi mengurangi pencemaran udara oleh rambut. . -osmetik tidak boleh digunakan atau dipakai dalam ruangan bersih. -osmetik tersebut meliputi * perona wajah, perona bibir (lipstick), bedak muka, pewarna kelopak mata, pensil alis mata, mascara, 5 2
peng pengga gari ris s mata mata (eye (eye line liner), r), bulu bulu mata mata pals palsu, u, cat cat kuku kuku,, semp sempro rott rambut, dan pemakaian deodorant aerosol berlebihan. 7. Perhia Perhiasan san sepert sepertii cincin cincin ukuran ukuran besar, besar, kalung kalung,, anting anting&an &antin ting, g, liontin liontin (lockets), gelang tidak boleh digunakan di ruangan bersih. 6. $ili $ilik k prib pribad adii sepe sepert rtii kunc kunci, i, domp dompet et,, uang uang logam, logam, roko rokok, k, kore korek k api, api, pensil, sapu tangan, arloji, lap kertas, dan sisir tidak boleh di bawa ke ruangan bersih. 4. !angan ngan dan kuku tangan tangan harus harus disika disikatt secara secara menyelu menyeluruh ruh sebelu sebelum m memasu memasuki ki ruanga ruangan n bersih bersih dengan dengan sabun sabun desinf desinfekt ektan an yang yang telah telah disediakan. B. !angan ngan harus harus dikerin dikeringka gkan n dengan dengan penger pengering ing udara udara panas. panas. "ilaran "ilarang g menggunakan lap kertas atau handuk kain di ruang bersih. . !idak !idak boleh boleh makan makan,, menguny mengunyah ah permen permen karet karet atau atau tembaka tembakau, u, atau atau merokok di daerah bersih. C. -esa -esada dara ran n meng mengen enai ai hygie hygiene ne dan dan kebe kebers rsih ihan an haru harus s dita ditana namk mkan an dengan dengan member memberika ikan n pelaja pelajaran ran dan pengaj pengajara aran n kepada kepada karya karyawan wan mengenai unsure dasar mikrobiologi. Tingka- Laku Higiene +.
5 2
4. -aryawan -aryawan harus harus menja menjauhi uhi tangan tangannya nya di di bagian bagian 'ial 'ial terbuka. terbuka. Aial harus dipegang pada bagian bawahnya B. !utu !utup p kepa kepala la haru harus s disi disisp spka kan n sepe sepenu nuhn hny ya ke dalma dalma baju baju dan abju abju diresleting secara sempurna sampai ke leher . /ila /ila bagian bagian manap manapun un dari dari baju ruang ruang bersih bersih rusak rusak,, robek robek atau kotor kotor selama selama melak melakuka ukan n kegiat kegiatan an opera operasio sional nal,, karya karyawan wan bersa bersangk ngkuta utan n harus mengembalikan baju tersebut ke temapt ruang ganti pakaian dan menggantikanbagian yang rusak tersebut C. Semua rambut rambut harus harus tertutup tertutup secara secara menye menyeluruh luruh setiap setiap saat saat +3. esleting pakaian pakaian terusan tidak boleh dibuka di ruangan bersih bersih ++. !idak !idak boleh ada bagian bagian kulit diantara diantara sarung sarung tangan tangan dan pakai pakaian an terusan yang terpapar. /ila tercemar sarung tangan harus dicuci dan dibilas dengan larutan desinfektan yang disediakan +. +. !idak !idak seora seorang ng pun pun yang yang sakit sakit teruta terutama ma yang yang mender menderita ita gangg gangguan uan perut atau pernafasan diperkenankan memasuki ruangan atau daerah steril +. +. !idak !idak boleh ada pakai pakaian an untuk untuk ruang ruang steril steril yang yang diguna digunakan kan kedua kedua kalinya tanpa dicuci ulang dan disterilkan ulang +7. Sek Sekali suda sudah h berad erada a di dala alam ruan ruang g steri teril, l, kary karyaw awan an yang ang bersangkutan harus mencegah dirinya kembali ke ruang penyangga udar udara. a. /ila /ila seor seoran ang g kary karyaw awan an haru harus s perg pergii ke toil toilet et,, pros prosed edur ur pergantian pakaian harus dilakukan sebelum memasuki kembali ke dalam ruang bersih +6. #erakan #erakan tubuh yang tidak perlu perlu harus dihindari dihindari di dalam dalam ruang steril karen karena a hal terseb tersebut ut akan akan mening meningkat katkan kan penye penyebar baran an partik partikel el dan mikroba secara signifikan +4. -aryawan dari /agian Perawatan Perawatan $esin atau atau mereka yang melakukan melakukan tugas lain di ruang steril harus memenuhi peraturan tentang hygiene perorangan yang berlaku bagi -aryawan bagian produk steril 5 2
PAKAIAN KEJASEA$A" PES#NALIA Paka Pakaia ian n yang ang digu diguna naka kan n dala dalam m daer daerah ah ster steril il hend hendak akla lah h berfungsi sebagai sistem saringan yang dapat menahan pencemaran partikel
yang
berasal
dari
tubuh
pemakai
sehingga
tidak
mengkontaminasi ke sekeliling ruang kerja. Pakaian untuk daerah steril terdiri dari *
8
!utup !utup kepala kepala,, yang yang menutu menutupi pi selur seluruh uh bagian bagian kepala kepala termas termasuk uk
8 8 8 8
seluruh rambut /aju dan celana model terusan Penutup kaki $asker, $asker, yang menutupi mulut, hidung dan janggut, dan -aca mata pelindung Pakaian Pelindung
Pers/aratan dan Penggunaan +akaian +elindung sesuai dengan tingkat ke0ersi-an ruangan -elas I dan II 8 !erbuat dari kain yang ditenun dengan multi&filament terusan yang dapat menyaring bakteri dan partikulat
+. /aju /aju -erj -erja a
udara secara maksimal 8 /ebas tirasserta 8engan an panj panjan ang, g, dicu dicuci ci dan dan 8 8eng
dist dister eril ilka kan n sebe sebelu lum m
digunakan 8 Peng Pengga gant ntia ian n paka pakaia ian n kerj kerja a dan dan saru sarung ng kaki kaki ster steril il
. Sepatu . Peli Pelind ndun ung g rambut 7. $asker 6. Saru Sarun ng !angan
8 8 8 8 8 8
dilakukan di ruang ganti pakaian steril #anti setiap hari dan apabila terlihat kotor "apat menyaring partikel secara maksimal /ebas tirasserat %uci dan sterilkan sebelum digunakan "apat menyaring partikel secara maksimal /ebas tirasserat
8 8 8 8
"apat menyaring partikel secara maksimal /ebas tirasserat %uci dan sterilkan sebelum digunakan !erbuat dari 'inil atau lateks, dapat menyaring partikel secara maksimal 5 2
8 /ebas bedakserbuk 8 Sterilkan sebelum digunakan, atau gunakan yang tersedia di pasaran dalam kondisi steril 8 "idesinfeksi secara berkala paling tidak setiap jam misalnya dengan etilalkohol B3; 8 "iganti segera bila rusak atau terkontaminasi
D. In7oing "aterial Ins+e7tion %I"I& $erupakan salah satu bagian dari uality %ontrol (%) yang bertanggung jawab melakukan * +) Pemeriksaan bahan baku dan bahan kemasan ) 9nalisis bahan baku dan bahan kemasan ) Pengendalian $utu Gambaran Alur Incoming Material Inspection (IMI) Suplier
Pengiriman
!idak
%ek bagian pembelian
8P/ (8aporan Pemeriksaan /arang)
#udang karantina 9 Laporan /emeriksaan 4aran3:
/agian % 8abelling
Sampling Periksa
!olak
8abel $erah
Hasil 8abel Hijau
$asuk gudang 5 2
Pelaksanaan sampling -ategori
Saat datang
Stabil
+ minggu sebelum dipakai 3
!idak stabil
+
Sangat tidak stabil
3
J K jumlah wadah yang diterima, nL6
"aterial0a-an /ang di+eriksa /aitu 3 ahan aku a. Pelaksanaan Mon the spotD sesuai spesifikasi b. -esesuaian * label, nama suplier, kondisi wadah, organoleptik (warna, bau, rasa) c. 9nalisis * kualitatif, kuantitatif (kadar, potensi), kemurnian bahan Spesifikasi bahan awal terutama bahan baku yang akan digunakan untuk pembuatan obat steril, disamping ketentuan yang biasa berlaku, hendaklah mencakup ketentuan mengenai sterilitas bahan atau bilangan kuman maksimum yang boleh terkandung dalam bahan bersangkutan. -adar pirogen bahan awal yang digunakan dalam pembuatan obat injeksi hendaklah ditentukan bila perlu. Penentuan ini dapat dilakukan misalnya dengan menggunakan metode 898.
5 2
/atas kandungan mikroba dan pirogen ditentukan melalui 'alidasi. /ila batas kandungan dilewati, hendaklah bahan baku bersangkutan disterilisasi dengan metode sterilisasi yang tepat atau dibebaskan dari pirogen dengan cara yang tepat (ntara lain dengan melarutkan dan kemudian menyaringnya melalui ultrafilter)
ahan pengemas a. n the spot * kondisi wadah (tidak rusakpenyok, tutup wadah, segel, label (adatidak), tercium bau asingtidak, basahtidak), warna, penandaan, bentuk, dll b. 9nalisis * dengan alat ukur 5 panjang, lebar, bonding strength c. $ilitary standard +36>
E. Produ7tion Planning ; In
5 2
+. Pembuatan rencana produksi . Pembuatan jadwal produksi . $elakukan e'aluasi terhadap sistem perencanaan produksi dan distribusi stok bahan baku dan barang jadi serta penjadwalan produksi. 7. Penetapan tingkat persediaan yang ekonomis baik bahan baku maupun produk jadi. 6. Penerbitan bon&bon permintaan barangbahan. 4. Penugasan kerja
4ungsi Pokok 3 +. :ungsi Perencanaan* $enentukan sasaran dan langkah&langkah untuk mencapai sasaran . :ungsi Pengendalian* 9lat manajemen untuk memastikan bahwa pelaksanaan telah sesuai dengan rencana.
PPIC e0a6a-i 3 +. Perencanaan dan pengendalian produksi . Perencanaan dan pengendalian bahan . >'aluasi persediaan dan pasar
Tugas ke+ala di
5 2
. $engelola kegiatan perencanaan dan e'aluasi proses produksi. 7. $engelola data dan informasi produksi dan e'aluasi in'entory 6. $engelola pembinaan S"$ di lingkungan bagian perencanaan dan pengendalin produksi. 4. $enyusun
rencana
kerja
dan
mengkonstusikan
rencan
pelaksanaan tugas dan melaporkan hasilnya ke manajer. Tugas Utaa 3 +. memaksimalkan tingkat pelayanan pelanggan. . $eminimalkan in'estasi persediaan . >fisiensi operasi. 7. $enyusun 9-P Peranan PPIC dala Proses Produksi
/en3ara*a n
/,/,I,; In-o
In-o
/en3ara*a n
In-o ;ontrol
Input u.an3 44
4a*an 4aku
!utput /ro.uks u.an3
Alur ker9a PPIC dala Peren7anaan Produksi Fore)ast /en3ola*an Data /en3ola*an Data
Ren)ana /ro.uksi
"alam
membuat
rencana
Distribusi
dan
schedule
produksi
harus
mempertimbangkan *
5 2
+. Stock yang ada baik bahn baku maupun barang jadi . waktu ketersediaan bahan baku . -emampuan tenaga kerja 7. -ondisi peralatan yang ada 6. !ype komponenmaterial yang dipakai 4. Gaktu yang tersedia baik waktu pemeliharaan mesin untuk setiap operasi.
4.
Produksi Sediaan Steril Secara garis besar, terdapat dua metode dalam pembuatan produk
steril, yaitu produk yang disterilisasi akhir ( post steri!ation) dan produk tanpa sterilisasi akhir (pembuatan secara aseptis). Perbedaan mendasar dari kedua metode ini, adalah pada metode yang pertama ( post steri!ation) dilakukan sterilisasi produk setelah dimasukkan ke dalam wadah ('ial atau ampul atau botol infus). Sedangkan metode yang kedua (aseptis)
tidak
dilakukan
sterilisasi
akhir,
sehingga
pada
proses
Proses produksi dengan secara aseptis, penyiapan
bahan,
pembuatannya dilakukan secara aseptis.
pembuatan larutan, penyaringan dan pengisian, dilakukan di lingkungan kelas 9 dengan latar belakang kelas /. Sedangkan untuk produk yang disterilisasi akhir, penyiapan bahan, penyimpanan larutan, penyaringan, dan pengsian dilakukan dilingkungan kelas % (kecuali jika ada resiko terhadap produk yang berada di luar jangkauan, misalnya oleh karena
5 2
kegagalan pengisian berjalan lambat, maka pengisian harus dilakukan di lingkungan kelas 9 dengan latar belakang kelas %). !ahap&tahap dalam proses pembuatan bentuk sediaan steril adalah* +. . . 7. 6. 4. B. . C. +3. ++.
Pengisian ? penyiapan ruangan serta fasilitas produksi Pembuatan dan penanganan air untuk injeksi Pembersihanpencucian dan steerilisasi peralatan Pencucian dan sterilisasi wadah ('ial atau ampul) Pencampuran produk Penyaringan larutan Pengisian Penyegelan Pengujian selama proses produksi (In Process "ontrol K IP%) Penyelesaian Aalidasi
Penyia"an +'angan !an #asilitas Prod'ksi Sebelum dilakukan proses produksi, ruangan harus dibersihkan dengan seksama dan tidak ada sisa partikel bebas produk sebelumnya yang tertinggal. Selanjutnya ruangan disterilisasi dengan menggunakan gas (gas formaldehida atau etilen o#ide). %ara lain adalah dengan menggunakan
lampu
ultra
'iolet
(2A)
yang
ditempatkan
untuk
memberikan intensitas penyinaran yang memadai pada luas permukaan yang maksimum. Sinar ultra 'iolet (2A), terutama digunakan untuk menyinari permukaan tangki pemrosesan bagian dalam dan permukaan yang terpapar, permukaan di bawah tutup, permukaan ban berjalan, dari permukaan tertentu yang sulit di sterilkan jika tidak dengan penyinaran. Pemb'atan !an Penanganan Air Unt'k (n,eksi
5 2
Pembuatan air untuk injeksi ($ater for InjectionKG:I), biasanya dibuat dengan cara destilasi (penyulingan) bertingkat dari bahan baku air murni ( purified water). 9ir suling yang dipakai sebagi bahan baku untuk pengolahan, bila disimpan lebih dari 7 jam, hendaklah dipanaskan pada suhu minimal B3@ % dan sirkulasi dengan kecepatan antara 3,6&+,6 mdetik, -ualifikasi air secara umum* a. #rade I* aw Gater :ungsi * 2ntuk pemadam kebakaran, menyiram tanaman, dll Pembuatan* 9ir sumur, P"9$, dll b. #rade II* Potable Gater (PG) :ungsi * %uci pakaian, cuci alat nonsteril, pembersihan ruangan, cuci tangan, kamar mandi, dll Pembuatan* aw water
Iron remo'al
Sand filter
%hlorinasi
%arbon filter
Potable Gater
5 2
c. #rade III * Purified Gater9Fuademineralisata :ungsi * %uci akhir container, produksi syruptabletcoating Pembuatan* Saringan mikro =m Potable Gater
"e&ionisasi
Saringan mikro + =m 2A 8amp
Purified water
Saringan mikro 3, =m
d. #rade IA* Gater :or Injection (G:I) "iagram alir system distribusi air untuk injeksi :ungsi * %uci akhir container steril, cuci 'ialampul, produksi steril, laboratorium, dll Pembuatan* Purified Gater
Gater :or Injection
2nit destilasi
/erikut standar air yang digunakan untuk produksi sesuai dengan persyaratan %P/ terkini (334) * Puri8ied :ater
Hig-l/ Puri8ied
:ater 4or In9e7tion
5 2
:ater %Eur. P-ar. = USP&
%Euro+ean P-ara7o+eia&
%Eur. P-ar.&
Condu7ti?C
@ '.) S 7
@ '.) S 7
@ '.) S 7
Hea "etals
*
1.' ++
1.' ++
*
Nitrate
*
1.( ++
1.' ++
*
Total #rgani7 Car0on
>11 ++0
>11 ++0
>11 ++0
"i7ro0ial Liit
'11 78u l
'1 78u l
'1 78u l
Endotoines
*
1.(> Eu l
1.(> Eu l
USP
Gambaran proses hingga diperoleh Air %ntuk Injeksi ($ater for Injecton)
5 2
Pembersihan-Pen'ian !an %terilisasi Peralatan 9lat dan wadah yang akan digunakan dalam pemrosesan suatu produk steril harus benar&benar bersih, tidak berdebu, dan tidak bersekat. /eberapa
alat
yang
canggih
sekarang
telah
dilengkapi
dengan
pembersihan di tempat (cleaning in place&"IP ) . Pembersihan
ini
menggunakan tekanan tinggi yang dilakukan secara otomatis di dalam peralatan tersebut. Selanjutnya, alat dan wadah untuk pemrosesan produk steril, dilakukan sterilisasi dengan cara yang sesuai. Gadah, peralatan dan komponennya yang telah dicuci hendaklah disterilisasi dalam waktu lebih lama daripada 7 jam setelah dicuci, kecuali proses sterilisasi yang mencakup juga proses depirogenesis di mana pelaksanaan proses sterilisasi boleh dilakukan dalam waktu paling lama jam seterlah proses pencucian. Jamun kondisi demikian hendaklah di'alidasi Gadah, peralatan dan komponennya yang telah dicuci dan disterilisai hendaklah dijaga agar tidak tercemar kembali oleh partikel dan mikroba. /arang yang
telah
disterilkan
hendaklah
diberi tanggal
sterilisasinya, disimpan dalam lemari yang dilengkapi dengan sinar ultra& 'iolet atau di bawah aliran laminar. Gadah, peralatan dan komponen hendaklah digunakan dalam waktu paling lama hari (B jam) setelah proses sterilisasi. -ondisi ini hendaklah di'alidasi.
5 2
Metode %terilisasi a. %terilisasi %eara #isika '. Peanasan Kering a. %ontoh* udara panas o'en, penangas minyak dan lainnya, pemijaran langsung b. $ekanisme umum* mikroorganisme dibunuh dengan adanya proses oksidasi dari uap panas dengan temperatur tinggi. /eberapa waktu dan suhu yang umum digunakan pada o'en* & +B3@ % (73@ :) selama + jam & +43@ % (3@ :) sampai jam & +63@ % (33@ :) sampai ,6 jam & +73@ % (6@ :) sampai jam c. -euntungan* • "apat menghilangkan pirogen • !ersedia alat sterilisasi dengan rancang bangun dan
• • •
persyaratan instalasi yang sederhana -ondisi sterilisasi diketahui dan didokumentasi Indikator biologi tidak diperlukan "apat digunakan untuk membunuh spora dan bentuk
•
'egetatif dari semua mikroorganisme (8achman ind) 2mumnya digunakan untuk senyawa&senyawa yang tidak
•
efektif disterilkan dengan uap air panas (9nselN7+) $etode pilihan bila dibutuhkan peralatan kering atau wadah yang kering, seperti pada 1at kimia kering atau larutan bukan
air (9nsel 7+7) d. /ahan yang dapat diproses* • /ahan yang tidak dapat ditembus, seperti bubuk, cairan dengan bahan pembawa bukan air, beberapa instrument
•
untuk pembedahan seperti alat tajam dan bor listrik :oil aluminium lebih dipilih untuk pengemasan, tetapi kaca
atau logam dapat juga digunakan. e. /ahan yang tidak dapat diproses* • /ahan yang tidak tahan panas
5 2
f. -erugian lain dan persyaratan khusus* • -arena panas kering efektif membunuh mikroba dengan uap air panas, maka diperlukan temperatur yang lebih tinggi dan waktu yang lebih panjang (anselN 7+) (. Panas Le0a0 a. %ontoh* 2ap bertekanan (otoklaf), 2ap
panas
+33@
%,
pemanasan dengan bakterisida, 9ir mendidih b. $ekanisme umum* kematian mikroorganisme oleh panas lembab adalah hasil koagulasi protein sel. Gaktu sterilisasi minimum adalah* • 3 menit untuk suhu ++6@ % & ++4@ % • 3 menit untuk suhu ++@ % & +@ % • +3 menit untuk suhu +4@ % & +C@ %, "itambah waktu tambahan untuk larutan dalam wadah. Secara
umum
larutan
dalam
botol
+33&33
ml
akan
membutuhkan waktu kurang lebih 6 menit dan untuk botol 633 ml membutuhkan antara +3 5 +6 menit. c. -euntungan* • 9danya uap air dalam sel mikroba menimbulkan kerusakan pada temperatur yang relatif rendah daripada tidak ada
•
kelembaban (anselN 7+) Sel bakteri dengan kadar air besar umumnya lebih mudah
•
dibunuh (9nselN7+) "apat membunuh semua bentuk mikroorganisme 'egetatif
(Sco'illeOs 73) d. /ahan yang cocok untuk diproses* • %airan dengan bahan pembawa air • Pengemasan dalam wadah polimer kaku, gelas atau polimer yang fleksibel • 9lat&alat gelas yang berskala e. /ahan yang tidak dapat diproses* • %airan dengan bahan pembawa bukan air
5 2
f. -erugian lain dan persyaratan khusus* • Gaktu siklus lama • /ahaya meledak bila wadah terisi melebihi batas • !idak dapat menghilangkan pirogen ). Cara 0ukan +anas +. Sinar 2A a. $ekanisme* -etika sinar 2A melewati bahan, energi bebas ke elektron orbital dalam atom&atom dan mengubah kereakti'annya. 9bsorpsi energi ini menyebabkan meningginya keadaan tertinggi atom&atom dan mengubah kereakti'annya. -etika eksitasi dan perubahan akti'itas atom&atom utama terjadi dalam
molekul&molekul
mikroorganisme
atau
metabolit
utamnya, organisme itu mati atau tidak dapat berproduksi. Pengaruh utamanya mungkin pada asam nukleat sel, yang diperhatikan untuk menunjukkan lapisan absorpsi kuat dalam rentang gelombang 2A yang panjang. . adiasi a. $ekanisme* b. -euntungan* • Produk yang dikemas dalam wadah luar untuk transit • Indicator biologi tidak diperlukan • adiasi sinar gamma berdaya tembus tinggi, sterilisator berkapasitas besar • Pancaran electron
bukan
sumber
radioaktif,
daya
degradasi terhadap bahan plastic kecil, proses cepat c. /ahan yang cocok untuk diproses* & /erbagai jenis bahan plastik seperti polipropilen kualitas tertentu, stiren, akrilonitril, polietilen, dan bahan alam, seperti latek 5 2
&
Produk
logam
dengan
batas
kepadatan
tertentu
(misalnya bahan implant, ortopedik) d. /ahan yang tidak cocok untuk proses* & /eberapa jenis plastic dan kaca mengalami ikatan silang
&
menyebabkan warna memudar dan menjadi rapuh Penggunaan terbatas pada produk farmas karena dapat
menyebabkan perubahan kimiawi dan penguraian & Pengaruh dari radiasi pada pengemasan perlu ditentukan e. -erugian lain dan persyaratan khusus* & /ermodal tinggi & Persyaratan pada peralatan sangat rumit & !idak dapat menghilangkan pirogen & Pancaran elektron, daya tembus yang rendah, ketebalan produk merupakan hal yang kritis, rumit dikendalikan. b. %terilisasi seara kimia +. #as a. #as yang biasa digunakan* #as etilen oksida b. $ekanisme* etilen oksida bereaksi sebagai bakterisid dengan alkilasi asam, amin, hidroksil, dan gugus sulfidril dari protein dan sel
en1im.
-elembaban
dibutuhkan
untuk
etilen
oksida
berpenetrasi dan merusak sel (parrotN3) c. -euntungan* & siklusnya dapat dikembangkan untuk produk khusus & "apat memproses produk yang dikemas dalam wadah antara & !ersedia alat sterilisasi otomatik dari berbagai ukuran + m hingga 3 m d. /ahan yang cocok untuk diproses* & /ahan polimer seperti propilen yang berkepadatan rendah, poli'inil klorid, polimetil metakrilat, dan poliurelan & /ahan pengemas harus dapat ditembus udara, uap air dan gas misalnya kertas untuk sterilisasi dan poliofelin soun bonded & bat serbuk, seperti penisilin e. /ahan yang tidak cocok untuk diproses* & 9mpul dan 'ial yang pada permukaan luarnya terdapat keretakan yang halus sehingga menyebabkan gas masuk 5 2
& /ahan pengemas yang tidak dapat ditembus, misalnya kaca, logam. & Produk
yang
peka
terhadap
kelembaban
tinggi
dapat
menimbulkan masalah khusus & Produk yang tidak bersih akibat pengotoran dari bahan organik atau anorganik dapat menyebabkan gas tidak dapat tembus.
f. -erugian lain dan masalah khusus* & "iperlukan indikator biologi & !idak ada siklus sterilisasi yang baku & !ingkat keracunan dari gas & Sisa gas dalam produk yang diproses & "iperlukan seorang yang memiliki keahlian khusus & ongga sterilisasi harus dilembabkan (dihumidifikasi) terlebih dahulu. & !idak dapat menghilangkan pirogen & #as&gas (etilen oksida dan propilen oksida) mudah terbakar (bersifat eksplosif) bila bercampur dengan udara. & Gaktu sterilisasi bergantung pada keberadaan kontaminasi, kelembaban, temperatur, dan konsentrasi dari gas etilen oksida. -onsentrasi minimum adalah 763 mg8 pada tekanan B psi. . %terilisasi seara mekanik a. %ontoh* menggunakan filter Seit1, :ilter Swinny, :ilter :rittedlass, :ilter /erkefeld dan $andler, :ilter %hamberland Pasteur b. $ekanisme umum* larutan dibebaskan dari mikroorganisme
c.
'egetatif dan sporanya melalui filter bakteri. -euntungan* & "apat dilaksanakan pada suhu ruangan & "apat digunakan untuk 'olume besar secara bertahap &
&
Peralatan yang digunakan relati'e tidak mahal dan mikroba hidup dan mati serta partikel&partikel lengkap semua dihilangkan
&
dari larutan (9nselN 7+4) !idak menghilangkan bahan yang diinginkan atau membawa
komponen yang tidak diinginkan (lachman indN +46) d. /ahan yang cocok untuk diproses* & %airan yang tidak dapat disterilisasi akhir e. /ahan yang tidak dapat diproses* • Produk bukan cairan f. -erugian lain dan persyaratan khusus* • "iperlukan proses aseptik sesudah sterilisasi • -emungkinan tidak dapat menghilangkan 'irus atau mikroplasma • -emungkinan tidak dapat menghilangkan pirogen dari aliran cairan • $enyerap beberapa obat, pengawet, dan sebagainya • Pelepasan komponen saringan
5 2
Pen'ian !an %terilisasi Wadah /ial Ata' Am"'l0 !utup karet (untuk 'ial) dicuci dengan pengocokan mekanik dalam suatu tangki yang berisi larutan deterjen panas (misalnya 3,6; natrium pirofosfat ) yang dilanjutkan dengan pembilasan menggunakan air untuk injeksi (G:I), selanjutnya disterilkan dalam autoclave. Sedangkan untuk ampul, dalam proses produksi di industri farmasi dicuci dan disterilkan dalam satu rangkaian alatmesin otomatis dengan ban berjalan.
Penam"'ran Prod'k Produk harus dicampur pada kondisi lingkungan tertentu (lihat pada bagian MProses PembuatanD sebelumnya). Hal terpenting dalam proses pencampuran ini adalah ketelitian dalam proses pencampuran. 2rut&urutan pencampuran sangat berdampak terhadap hasil produk yang diinginkan. Perhatian khusus harus diberikan untuk mencapai dan menjaga homogenitas larutan, dengan cara menjaga suhu larutan.
Penyaringan )ar'tan 8arutan harus disaring. !ujuan utama proses penyaringan adalah penjernihan atau sterilisasi larutan. Secara prinsip, kedua tujuan ini berbeda. Penjernihan diberi istilah MpengkilapanD dan larutan yang dikilapkan membutuhkan penghilangan partikel&partikel kecil sampai ukuran paling tidak mikron. Sedangkan sterilisasi dimaksudkan untuk menghilangkan partikel di bawah mikron, termasuk menghilangkan mikroorganisme hidup atau spora. Setelah penyaringan, larutan harus dilindungi dari kontaminasi lingkungan sampai larutan tersebut tersegel 5 2
dalam wadah akhir. 2ntuk menjamin sterilisasi larutan yang akan di&filling, dilakukan uji tes sterilisasi
Pengisian Pengisian larutan steril, biasanya dilakukan secara otomatis dengan mesin pengisi dan penyegelan, terutama untuk sediaan ampul . $esin pengisi harus didesain untuk dapat memberikan ketepatan 'olume. -etepatan 'olume dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain kecepatan pengisian dan keseragaman ukuran botol ampul. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai ujung jarum pengisi, yang biasanya terbuat dari stainless steel, mengenai MmulutD ampul, karena dapat menyebabkan terjadi serpihan kaca yang dapat masuk ke dalam ampul yang sedang diisi. Selin itu, tekanan pada saat pengisian juga perlu mendapat perhatian, karena botol kaca ampul tidak didesain untuk menahan tekanan tinggi. Pengisian sebuk padat steril ke dalam wadah botol ('ial) merupakan proses yang cukup rumit bila dibandingkan dengan pengisian bentuk larutan. -ecepatan pengisian biasanya lebih lambat, dengan 'ariasi pengisian yang tinggi. 2ntuk itu, proses pengisian serbuk steril ke dalam wadah 'ial harus dilakukan secara hati&hati dan dilakukan pemantauan bobot dengan cermat. /ila ada pembilasan akhir tidak digunakan air bebas pirogen, hendaklah wadah dan komponen mesin yang akan bersentuhan dengan produk atau bahan pengemas primer, mialnya 'ial, dilewatkan melalui
5 2
proses depirogenesis yaitu pemanasan pada suhu +3@ % selama jam atau suhu 63@ % selama jam atau pada kondisi pemanasan lain yang telah di'alidasi
Penyegelan Penyegelan ampul yang telah diisi, biasanya dilakukan segera setelah diisi dengan menggunakan mesin filling and sealing otomatis dalam satu rangkaian. Penyegelan ampul dilakukan dengan MmelelehkanD bagian gelas dari MleherD ampul hingga membentuk segel penutup ( tip' seal ) atau segel tarik ( pull'seal ). Penyegelan ampul dilakukan dengan menggunakan nyala api gas oksigen ( gas o#gen flame) teperatur tinggi. Penyegelan harus dilakukan dengan hati&hati dan dijaga untuk mencegah distorsi segel tersebut. 2ntuk penyegelan botol 'ial, tutup karet harus cocok dengan mulut wadah, serta cukup rapat untuk menghasilkan wadah yang dapat disegel dengan
rapat.
/iasanya
penutup
ini
dilakukan
secara
manual
menggunakan pinset steril. 2ntuk itu, penyegelan botol 'ial harus dilakukan dengan cermat dan hati&hati jangan sampai menimbulkan kontaminasi pada produk. Selanjutnya, botol yang telah tertutup karet di& seal dengan menggunakan segel aluminium untuk menahan karet penutup.
Pengaasan %elama Proses Prod'ksi (n Proses &ontrol (P&0 IP% merupakan pemeriksaan dan pengujian yang dilembagakan dan dilaksanakan selama proses pembutan obat, termasuk pemeriksaan 5 2
dan pengujian terhadap lingkungan dan peralatan. !ujuannya adalah untuk mencegah terlanjur diproduksinya obat yang tidak memenuhi spesifikasi. %ara pengawasan* • Pengawasan
dilakukan
dengan
cara
mengambil
contoh
dan
mengadakan pemeriksaan dan pengujian terhadap produk yang dihasilkan pada langkah&langkah tertentu dari proses pengolahan • Pengawasan oleh bagian produksi* untuk menjamin bahwa mesin dan peralatan produksi serta proses yang digunakan akan menghasilkan produk yang memenuhi spesifikasi yang ditetapkan • Pengawasan oleh bagian %* untuk meyakinkan bahwaproduk yang dihasilkan pada tahap tertentu telah memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan sebelum dilanjutkan proses berikutnya • /agian pengawasan mutu menentukan apakah tahap lanjutan dari proses pengolahan dapat dilaksanakan atau tidak berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan. Gambaran Alur In Procces "ontrol
Selesai produksi
Permintaa n
Bagian QC
Labelling Sampling
Periksa Ditolak / Hasil Pada pengawasan dalam In Procces %ontrol (IP%) ada beberapa diterima
(NHPB)
hal yang dilakukan yaitu *
5 2
U9i Ke0o7oran. 2ji kebocoran dimaksudkan untuk mendeteksi ampul yang belum tertutup dengan sempurna, sehingga ampul&ul tersebut harus di&reject . -ebocoran biasanya dideteksi menggunakan tekanan negatif dalam ruangan 'akum, biasanya ditambahkan pula 1at warna (3,6 5 +; methlen blue) untuk melihat penetrasi 1at warna ke dalam ampul. Setelah diperiksa kebocorannya, ampul kemudian dicuci kemudian. 2ji kebocoran tidak dilakukan untuk preparat 'ial dan botol karna tutup karetnya yang tidak kakuN meskipun demikian, pada saat penyegelan botol harus dalam kondisi 'akum. U9i Ke9erni-an. -ejernihan adalah suatu batasan relatif, artinya sangat dipengaruhi oleh penilaian subyektif dari pemeriksa. $enurut %P/ !erkini (%P/* 334) seluruh wadah terisi produk parenteral harus diinspeksi satu persatu terhadap kontaminasi oleh benda asing atau cacat lain. Inspeksi secara 'isual harus diatur sedemikian rupa dalam kondisi pencahayaan dan latar belakang yang dikendalikan dan sesuai. U9i Pirogen. 9danya 1at pirigen pada preparat parenteral dilakukan oleh suatu uji biologis kualitatif berdasarkan respons demam pada kelinci. -elinci
digunakan
sebagai
binatang
percobaan
karena
kelinci
menunjukkan respons fisiologis terhadap pirogen serupa dengan respons pada manusia.
5 2
limulus amebosit lisat (8imulus 9mebocyte 8ysate K 898) ternyata 6 sampai +3 kali lebih sensitif dibandingkan dengan uji kelinci.
Pengemasan dan "enyelesaian serta validasi kemasan a. Pengemasan -emasan untuk sediaan steril haruslah steril, kedap udara, dan tahan terhadap perubahan suhu. 9pabila kemasan dimaksudkan untuk pemakaian pada dosis ganda, maka kemasan tersebut haruslah dirancang agar ia kembali menjadi kedap udara setelah dibuka dan ditutup kembali. -emasan sediaan steril harus inert, tidak bereaksi dengan bahan, dapat disterilkan, dapat dibersihkan seperti kaca, plastic, aluminium atau stainless steel. -esesuaian antara wadah dan tutupnya serta tidak adanya interaksi berbahaya antara wadah dengan sediaan (bahan aktif dan tambahan) harus selalu diperhatikan dan diuji. Integritas kemasan setelah pengisian dan selama penyimpanan harus selalu di'alidasi. Aalidasi yang dimaksud harus mencakup uji penetrasi dari mikroorganisme ke dalam kemasan. -emasan harus ditutup sesegera mungkin setelah pengisian dan penyegelan untuk mencegah kontaminasi dan kelembaban.
b. Penyelesaian Pada tahapan penyelesaian, hal&hal yang dilakukan yaitu * 5 2
+) Penutupan wadah hendaklah di'alidasi dengan metode yang
sesuai. !erhadap penutupan wadah dengan fusi, misalnya ampul kaca atau plastik, hendaklah dilakukan uji integritas +33;. 2ji integritas wadah lain hendaklah dilakukan terhadap sampel dengan menggunakan prosedur yang sesuai. ) Sampel wadah yang ditutup dalam kondisi 'akum hendaklah diambil
dan
diuji
setelah
periode
yang
ditentukan,
untuk
memastikan keadaan 'akum yang diperthankan. ) Gadah terisi produk parenteral hendaklah satu per satu diinspeksi
terhadap kontaminasi oleh benda asing atau cacat lain. /ila inspeksi dilakukan dengan cara 'isual, hendaklah dilakukan dalam kondisi pencahayaan dan latar belakang yang terkendali dan sesuai.
perator yang
pemeriksaan
mata
melakukan
secara
inspeksi hendaklah lulus
berkala,
dengan
menggunakan
kacamata bila memakai, dan diperbolehkan sering melakukan istirahat selama proses inspeksi. 7) /ila digunakan metode inspeksi lain, proses ini hendaklah di'alidasi dan kerja peralatan hendaklah diperiksa secara berkala. Hasil pemeriksaan hendaklah dicatat.
5 2
/alidasi kemasan !ujuan 'alidasi adalah untuk memberikan bukti tertulis dan terdokumentasi bahwa* •
Proses pengemasan yang dilakukan telah sesuai dengan prosedur tetap proses pengemasan yang telah ditentukan serta memberikan hasil yang sesuai dengan persyaratan (rekonsiliasi) yang telah ditentukan secara terus menerus (reliable and reproducible)
•
peratorpelaksana
yang
melakukan
proses
pengemasan
kompeten serta mengikuti prosedur pengemasan dan peralatan pengemasan yang telah ditentukan •
Proses pengemasan yang dilakukan, tidak terjadi peristiwa miE&up (campur baur) antara produk maupun antar batch
Hal*-al /ang -arus di
Aolume (isi) per ampul'ial
-ebocoran (tutup)
-elengkapan (etiket, brosur, penandaan)
-erapian
ekonsiliasi bahan pengemas
5 2
/alidasi Proses Prod'ksi !ujuan 'alidasi proses produksi yaitu * •
$emberikan dokumentasi secara tertulis bahwa prosedur produksi yang
berlaku
dan
digunakan
dalam
proses
produksi
(/atch
Processing ecord), senantiasa mencapai hasil yang diinginkan
• •
•
secara terus menerus. $engurangi problem yang terjadi selama proses produksi $emperkecil kemungkinan terjadinya proses ulang
(reworking
process) $eningkatkan efektifitas dan efisiensi produksi a. Prospecti'e Aalidation • 2ntuk produk&produk baru yang belum pernah diproduksi • "ilakukan pada tiga batch pertama • /isa digunakan untuk dijual (commercial batch) • /ukan termasuk trial batch (skala lab) b. %oncurrent Aalidation • 2ntuk produk yang sudah berjalan (sudah diproduksi) • !erjadi perubahan pada parameter kritis, seperti peralatan yang digunakan, prosedur (cara) pembuatan, spesifikasi bahan baku, cara pengujian, dll yang dapat mempengaruhi mutu dan spesifikasi produk.
c.
etrospecti'e 'alidation • 2ntuk produk&produk yang sudah lama diproduksi yang belum di'alidasi, namun memerlukan data 'alidasi (mis. 2ntuk
• • •
keperluan registrasi ulang, dsb) Penelusuran dari data produksi yang sedang berjalan "ata berasal dari batch record (minimum +3&3 batch) Penelusuran sejarah (riwayat) produk yang bersangkutan.
5 2
2rutan&urutan pelaksanaan 'alidasi proses produksi (prospecti'e dan concurrent) +. Pemilihan proses produksi yang diuji . Pembuatan protocol 'alidasi . Pembuatan lembar kerja (worksheet) 'alidasi 7. Pelaksanaan 'alidasi 6. Pengujian sampel 4. Penentuan criteria (batas) penerimaan B. Pembuatan kesimpulan . Pembuatan laporan 'alidasi Petunjuk untuk program dan metode 'alidasi efektifitas dari produk asptis. $edia fill dilakukan dalam kondisi produksi normal dan jumlah unit yang diisi selama pengisian berkisar antara +.333 sampai +3.333, yaitu ukuran yang cukup besar untuk memperoleh probabiNitas tinggi mendeteksi insiden pencemaran yang rendah. Setiap kali pengujian paling sedikit .333 unit (atau seluruh unit apabila ukuran bets kurang dari .333 unti) diperlukan contoh untuk mendeteksi pencemaran sebesar 3,+ ; dengan tingkat konfidensi C6;. /iasanya dipakai Soybean %asein "igest /roth (S%"/) sebagai medium. Gadah yang sudah terisi diinkubasi pada suhu 3@ % 5 6@ % selama tidak kurang dari +7 hari.
SKE"A P#DUKSI SEDIAAN INJEKSI /ahan /aku
9ir 2ntuk Injeksi
9mpul
Penimbangan
Pengukuran Aolume
Pencucian
Pembuatan 8arutan
Sterilisasi
Penyaringan
5 2
Pengisian Sterilisasi ? Pendinginan Pinole !est Seleksi /ulk Product Pengemasan %ek -elengkapan Pengemasan uarantine "istribusi BAB III C#NT#H 4#"ULA SEDIAAN STEIL
:ormula * Injeksi :enobarbital an7angan 8orula !iap + ml mengandung * Sodium :enobarbital
+3 mg
Propilen #likol
3 ;
9Fua Pro Injeksi
ad
+ ml
"aster 8orula Jama produk
*
8umifenQ ampul
5 2
*
+333 9mpul R + ml
!anggal formulasi
*
+C ktober 3+3
!anggal produksi
*
+ "esember 3+3
Jo eg
*
"-8 +373CC+C 9+
Jo. /atch
*
-+373C Lui8en A+ul
No.
Kode Ba-an
Naa Ba-an
4ungsi Ba-an
JulaPerdosis Per 0at7+3 mg
+
J: 5 33+
Sodium :enobarbital
0at aktif
P# 5 33
Propilen #likol
-osol'en
3, ml
9PI 5 3+3
9Fua Pro Injeksi
Pembawa
ad + ml
5 2
ALASAN PENA"BAHAN BAHAN NATIU" 4EN#BABITAL %Kode Ba-an 3 N4 11'& 1. (ndikasi a: Informasi pesialite *bat + ,-
:enobarbital digunakan sebagai anti kon'ulsi, hipnotik sedatif. b) Remington.s Pharmaceutical cience /-th 0dition+ /121 :enobarbital diberikan dalam bentuk injeksi IA untuk mengobati sindrom kon'ulsi akut. c) A34 5rug Information e'ook :enobarbital
sebagai
antikon'ulsi,
digunakan
dalam
penanganan grand mall. d) *bat 6 *bat Penting + ,72 :enobarbital digunakan pada serangan grand mall dan status epileptikus. e) Martindale 8he 0#tra Pharmacopeia 0book :enobarbital digunakan sebagai antieilepsi 2. Mekanisme *er,a a: *bat 6 *bat Penting + ,72
/erdasarkan sifatnya yang dapat memblokir pelepasan muatan listrik di otak.
5 2
b) 4armakologi dasar dan klinik + ,, /erikatan dengan komponen&komponen molekular reseptor #9/9, yang
terdapat dalam membran neuron pada sistem saraf
pusat. 3. fek %am"ing a, 4armakologi dan 8erapi + /-2
Penggunaan
:enobarbital menyebabkan berbagai
efek
samping seperti sedasi, psikosis akut dan agitasi. b9 Martindale 8he 0#tra Pharmacopeia 0book >fek samping yang paling sering terjadi adalah sedasi, tetapi ini akan berkurang jika pemakaian dilanjutkan seperti antiepilepsi yang lain. :enobarbital dapat menyebabkan perubahan&perubahan mood&mood dan kerusakan koguisi. 4. *ontra (ndikasi a.
A34 5rug Information >book /arbiturat dapat menyebabkan kerusakan jenin jika diberikan pada ibu hamil
b9 Martindale 8he 0#tra Pharmacopeia 0book Penggunaaan :enobarbital di kontra indikasikan pada pasien yang mengalami depresi saluran pernapasan. 5. !osis a. A34 5rug Information ebook Injeksi 3 mgml, 43 mgml, 46 mgml, +3 mgml.
5 2
b9 Martindale 8he 0#tra Pharmacopeia 0book 2ntuk pengontrolan starus epilepsikus, dosis +3 mg-g maksimum
+C
dapat
diberikan
secara
intra'ena
Sodium
:enobarbital dapat diberikan secara parenteral pada serangan akut. "osis 33 mg telah diberikan secara intramaskular pada orang dewasa, diulang setelah 4 jam bila perlu. 9nak&anak dapat diberikan +6 mg-g secara +$ sebagai dosis tunggal. ute sc dapat menyebabkan nekrosis jaringan. c. Remington.s Pharmaceutical cience /-th 0dition+ /121 Pada penggunaan injeksi digunakan +3 mgml 6.
"H a. Martindale 8he "omplete 5rug Reference 6th * 777 pH dalam +3 ; larutan air, phnya tidak lebih besar +3,. b. A34 5rug Information e ook Injeksi :ebarbital mempunyai pH , 5 +3,6
P#PILEN $LIK#L %Kode Ba-an 3 P$ 11(& a, A34 5rug Information e ook
8arutan dari Sodium :enobarbital %enderung tidak stabil pada P># atau >P. P> sangat sering digunakan sebagai pelarut dalam injeksi sodium fenobarbital. b, 3andbook *f Pharmaceutical 0#cipient e'ook
-onsentrasi sebagai produk Pareteral +3&43; ), Martindale 8he "omplete 5rug Reference ,: th ;
Propilen glikol lebih luas digunakan sebagai pelarut dan pembawa, khususnyaobat yang tidak stabil atau tidak larut air. ., Martindale 8he "omplete 5rug Reference ,: th ; /-
P># stabil, tidak toksik, memiliki khasiat tergantung dari /$. 8ebih luas digunakan untuk produk sebagai basis larut air ph dari 6; larutan P># dalam air 7,6&B,6. e9 4armakope Indonesia edisi III ; :,= Propilen glikol larut dalam air dan stabil pada wadah yang tertutup baik, tetapi pada konsentrasi tinggi akan teroksidasi.
AFUA P# INJEKSI %Kode Ba-an 3 API 1'1& a, Martindale 8he "omplete 5rug Reference ,< th + /2==
9ir untuk injeksi adalah air destillara bebas pirogen yang digunakan untuk membuat larutan injeksi. b, 8eori dan praktek Industri 4armasi + /<7=
Sejauh ini pembawa yang paling sering digunakan untuk produk steril adalah air karena merupakan pembawa untuk semua cairan tubuh. c9 Martindale 8he "homplete 5rugs Reference e'book 9ir untuk injeksi (2SP) adalah air murni melalui destilasi atau dengan osmosa balik, bebas pirogen dan tidak mengandung bahan tambahan. %enderung digunakan sebagai pelarut dalam larutan parenteral yang akan disterilkan setelah penyiapan sediaan akhir.
5 2
d9 terile 5osage 4orms ; /7 9ir steril untuk injeksi pada temperatur tinggi (ekstrim) akan mencegah terjadinya reaksi pirogen dengan cara penghambatan pertumbuhan mikroorganisme. e9 A34 5rug Information 0book "igunakan pembawa air untuk injeksi karena sangat mudah larut dalam air.
5 2
UAIAN BAHAN +.
Jatrium Phenobarbital (Martindale 8he "omplete 5rug Reference >/ook) Jama esmi
* Sodium Phenobarbital
Jama 8ain
* :enobarbital Ja, Sodium :enobarbital
$/$
* %+ H++JJa 67,
/
*
Pemerian
* -ristal, atau granul putih, serbuk putih, higroskopik dan tidak berbau
-elarutan
* Sangat mudah larut dalam air, larut dalam alkohol, praktis tidak larut dalam kloroform dan eter
Incomp
*
Jatrium
:enobarbital
incomp
dengan
berbagai obat lainnya dan diendapkan dengan
campuran
yang
mengandung
Jatrium :enobarbital, ini tergantung pada konsentrasi dan pH Penyimpanan
* "alam wadah tertutup baik
-egunaan
* 1at aktif
-hasiat
* hipnotikum, sedati'um
5 2
.
Propilenglikol (:armakope Indonesia edisi III N 67) Jama resmi
* Propilen glicolum
Jama lain
* Propilen glikol
$/$
* %H B4,+3
Pemberian
* %airan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak manis, ingroskopis
-elarutan
* "apat bercampur dengan air, dengan etanol (C6;) P dan dengan kloroform P, larut dalam 6 bagian eter P, tidak dapat bercampur dengan eter minyak tanah P dan dengan minyak lemak.
Penyimpanan
* "alam wadah tertutup baik
Penggunaan
* Pelarut
Incomp
*
/ahan
pengoksidasi
seperti
-alium
permanganat -estabilan
* P# stabil pada wadah yang tertutup baik, tetapi
pada
konsentrasi
tinggi
akan
teroksidasi. . 9Fua Pro Injeksi (:armakope Indonesia III N CB) Jama esmi
* 9Fua Pro Injeksi
Jama 8ain
* 9ir untuk injeksi
$/$
* H +, 3
5 2
Pemberian
* %airan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
Penyimpanan
* "alam wadah tertutup rapat
Sterilisasi
* 9utoklaf
-egunaan
* Pembawa pelarut.
PEHITUN$AN A. Per-itungan tonisitas +. umus %ataline /$ Ja fenobarbital K 67,
:d K
/$ P#
K B4,+3
:dK +
/$ Ja%l
K 6,77
:d K
% g+33 ml K
3,3+ &
/$ Ek
E
/$
kT
+ K
3,3+&
3 EU
67,
6,6 E+
B4,+3
K V3,3+ 5 (3,+3 U 3,C7)W E C,6 K (3,3+ 5 3,B) C,6 K & +,6C g +33 ml (hipertonis)
5 2
. umus /elanda (g+333 ml) hK
hK
K &+74,4 g+333ml K &+7,44 g+33ml
B. Per-itungan Ba-an a. Per "osis "ibuat + ml untuk + ampul Ja fenobarbital K +3 mg Propilen #likol K 3 +33 E +ml K 3, ml 9PI
ad + ml
b. Per /acth "ibuat +333 ampul • Ja&:enobarbital • Propilen #likol • 9ir Pro Injeksi
K +333 ampul E + ml K +333 ml K +333 E +3 mg K +3333 mg K +3 g K +333 E 3, ml K 33 ml ad +333 ml
CAA KEJA PE"BUATAN SEDIAAN STEIL
INJEKSI A"PUL 5 2
+.
uangan dibersihkan dan disterilkan dengan menggunakan gas
.
seperti gas formaldehid atau etilen oksida. Peralatan yang akan digunakan dibersihkan
dengan
menggunakan cleaning in place%IP lalu disterilkan dengan
.
metode yang sesuai dan di'alidasi "isiapkan bahan yang sudah steril sekaligus penyiapan air untuk
7.
injeksi Gadah ampul yang akan digunakan dicuci dan disterilkan dalam
6. 4.
suatu rangkaian alatmesin otomatis dengan ban berjalan /ahan&bahan dicampurkan dengan menggunakan mesin miEing "ilakukan penyaringan larutan dan dilakukan sterilisasi terhadap larutan untuk menjamin mutu dengan menggunakan alat sterility
B.
tester isolator 9mpul diisi secara otomatis dengan
menggunakan filling
machine dan secara otomatis disegel dengan menggunakan
.
sealing machine dalam satu rangkaian "ilakukan pengujian terhadap produk dan 'alidasi proses
C.
produksi. "ilakukan pengemasan
DA4TA PUSTAKA +. "irtjen P$. "ara Pembuatan *bat dengan aik , "epartemen -esehatan I.
5 2