1. Defi Defini nisi si ster steril il 2. Peng Penger erti tian an Ster Steril il 3. 4. Dalam pengertian pengertian mutlak, mutlak, steril steril berarti berarti bebas bebas dari dari 5. mikroorgan mikroorganisme isme baik bentuk vegetatif, vegetatif, nonvegetatif nonvegetatif 6. (spora (spora, , pato patogen gen maupu maupun n nonpat nonpatogen ogen.. !. ". #adi tidak ada kondisi kondisi pertenga$an, pertenga$an, mutlak mutlak antara antara %. ster steril il dan dan tid tidak ak ste steri ril. l. 1&. 11. #ika pada penandaan obat dituliskan dituliskan kata 'steril' 'steril',, 12. berarti berarti ba$a dari sampel sampel suatu 13. bat) bat)$ $ 14. *ang *ang 15. diambil dan tela$ dilakukan u+i sterilitas sterilitas menurut 16. buku resmi (armakope -ndonesia edisi -, -, 1!. $asiln*a $asiln*a memenu$i s*arat s*arat *ang suda$ ditetapkan. ditetapkan.
Steril adala$ kata sifat *ang berarti/ •
0ebas dari kuman atau mikroorganisme $idup
Sediaan steril *aitu sediaan terapetis *ang bebas mikroroganisme baik vegetatif atau bentuk sporan*a baik patogen atau nonpatogen. Produk steril adala$ sediaan terapetis dalam bentuk terbagibagi *ang bebas dari mikroorganisme $idup. Sediaan parenteral ini merupakan sediaan *ang unik diantara bentuk obat terbagibagi, karena sediaan ini disuntikkan melalui kulit atau membran mukosa kebagian dalam tubu$. arena sediaan mengelakkan garis perta$anan pertama dari tubu$ *ang paling efisien, *akni membran kulit dan mukosa, sediaan tersebut $arus bebas dari kontaminasi mikroba dan dari komponen toksik dan $arus mempun*ai tingkat kemurnian tinggi dan luar biasa. Semua komponen dan proses *ang terlibat dalam pen*ediaan produk ini $arus dipili$ dan diran)ang untuk meng$ilangkan semua +enis kontaminasi se)ara fisik, kimia atau mikrobiologi Sediaan steril se)ara umum adala$ / sediaan farmasi *ang mempun*ai kek$ususan sterilitas dan bebas dari mikroorganisme 4. u+i pirogenitas +i pirogenitas adala$ u+i *ang dilakukan untuk mengeta$ui apakan suatu sediaan u+i bebas pirogen atau tidak (nonim, 1%%5 dengan maksud untuk membatasi resiko reaksi demam *ang dapat diterima ole$ pasien apabila diin+eksi dengan suatu sediaan farmasi (Suandi, 1%"". +i pirogenitas biasan*a menggunakan kelin)i. Pengu+ian ini ditetapkan di SP pertama kali pada
ta$un 1%42 dan merupakan pengu+ian resmi untuk menentukan nonpirogenitas sediaan farmasi. Se+ak diketa$ui ba$a endotoksin tern*ata mampu menggumpalkan sel dara$ imulus, kemudian dikembangkan suatu pengu+ian untuk mendeteksi adan*a endotoksin dengan menggunakan reagensia *ang dibuat dari sel dara$ imulus. Pengu+ian ini kemudian dikenal sebagai metode Limulus Amebocyt Lysate ( est. 7eskipun demikian, pengu+ian pirogenitas menggunakan kelin)i masi$ men+adi pili$an utama karena/ •
7etode ini tela$ lama dikenal dan digunakan untuk mengu+i berbagai sediaan dan terbukti memberikan $asil memuaskan8
•
elin)i memiliki sensitivitas ter$adap substansi pirogenik *ang mirip dengan manusia. enaikan su$u kelin)i akibat substansipirogenik, sampai batas tertentu masi$ dapat diterima ole$ manusia8 se$ingga kenaikan su$u kelin)i tersebut dapat distandardisasi ter$adap substansi pirogenik *ang dapat diterima manusia. 0ang$am men*ebutkan, u+i kelin)i menggambarkan seluru$ respon farmakologis ter$adap pirogen dan relevan dengan respon pada manusia8
•
7etode kelin)i mampu mendeteksi semua pirogen termasuk endoktoksin sedangkan tidak.
Sedangkan kelema$an metode u+i pirogenitas menggunakan kelin)i dibandingkan dengan est antara lain/ •
7emerlukan pemeli$araan dan peraatan $ean dan laboratorium *ang lebi$ intensif. 9ean $arus dipeli$ara dalam ruangan dengan temperatur tidak +au$ berbeda dengan tempat per)obaan. Pemeli$araan $ean $arus dilakukan dengan sebaik mungkin untuk meng$indari infeksi pen*akit *ang dapat mengganggu per)obaan atau menga)aukan interpretasi $asil. 0erat badan kelin)i $arus di+aga +angan sampai mengalami penurunan *ang berarti dalam 1 minggu men+elang digunakan8
•
Sensitivitas dipengaru$i ole$ musim, kegadu$an, kegelisa$an, makanan dan lain sebagain*a. egelisa$an akan dapat men*ebabkan kenaikan su$u relatip tinggi, se$ingga menga)aukan interpretasi $asil8
•
ariabilitas biologis. :espon setiap kelin)i ter$adap substansi *ang sama belum tentu sama, se$ingga terdapat variasi kenaikan su$u pada tiap kelin)i.
Prinsip u+i pirogenitas menggunakan kelin)i adala$ dengan in+eksi intravena ke tubu$ kelin)i di baa$ kondisi tertentu dan selan+utn*a dipantau dan di)atat temperatur 3 kelin)i dalam +angka aktu tertentu.
+i pirogen (- - %&"%&%
+i pirogen dimaksudkan untuk membatasi resiko reaksi demam pada tingkat *ang dapat diterima ole$ pasien pada pemberian sediaan in+eksi. Pengu+ian meliputi pengukuran kenaikan su$u kelin)i setela$ pen*untikan larutan u+i se)ara i.v dan ditu+ukan untuk sediaan *ang perlu pen*iapan penda$uluan atau )ara pemberiann*a perlu kondisi k$usus ikuti petun+uk tamba$an *ang tertera pada masingmasing monografi. lat dan pengen)er. lat suntik, +arum dan alat ka)a dibebas pirogenkan dengan pemanasan pada su$u 25&o ; selama tidak kurang dari 3& menit atau dengan )ara lain sesuai dengan perlakuan semua pengen)er dan larutan untuk pen)u)i dan pembilas alat suntik dengan )ara sedemikian rupa *ang dapat men+amin alat tersebut steril dan bebas pirogen. akukan u+i pirogen ter$adap pengen)er dan larutan pen)u)i dan pembilas se)ara berkala. pabila digunakan in+eksi
. 1. :abbit est 9ean u+i. ?unakan kelin)i deasa *ang se$at. empatkan kelin)i satu ekor dalam satu kandang dalam ruang dengan su$u *ang seragam antara 2&23o dan bebas dari gangguan *ang menimbulkan kegelisa$an. ntuk kelin)i *ang belum perna$ digunakan untuk u+i pirogen, adaptasikan kelin)i tidak bole$ lebi$ dari tu+u$ $ari dengan u+i penda$uluan *ang meliputi semua ta$ap pengu+ian *ang tertera pada prosedur, ke)uali pen*untikan, kelin)i tidak bole$ digunakan untuk u+i pirogen lebi$ dari sekali dalam aktu 4" +am atau sebelum 2 minggu setela$ digunakan untuk u+i pirogen bila menun+ukkan kenaikan su$u maksimal &,6o atau lebi$. 2. +i adala$ metode spesifik untuk bakteri endotoksin, $an*a untuk pirogen *ang signifikan pada keban*akan pabrik farmasetikal dan peralatan medis. est didasarkan pada mekanisme primitive penggumpalan dara$ dari kepiting seperti uda merika (imulus pol*p$emus. 0erberapa en@im diletakkan pada sel dara$ amoeba kepiting *ang dipi)u$ ole$ endotoksin perpan+angan koagulasi en@imatik *ang di ak$iri dengan produksi di gel protenose. (P$arma)euti)al Pra)ti)e, 1%%& est $arus di$indarkan dari kontaminasi antimikroba sebelum di$indarkan, test ini penting untuk memastikan ba$a tidak ada fa)tor )ampuran dalam sediaan, peralatan tidak men*erap endotoksin (seperti pada beberapa plasti) dan sensitifitas dari lisat diketa$ui. (P$arma)euti)al Pra)ti)e, 1%%& 3. uantitatif dan ualitatif 1. 9idrolisis sam 0asa Despirogenasi menggunakan $idrolisis asam basaAalkali menurunkan atau meng$ilangkan aktivasi biologi dari lippolisakarida bakteri dengan aktivasi lemak . emak adala$ rantaiinti
polisakarida atau 2 keto 3 asam dioksiketon. :antai asam " karbon asam gula k$usus dari PS bakteri 9idrolisis asam aktif pada asam labil ketosidik ini pada inti *ang terpisa$ dari lemak dari sisa molekul PS. 2. =ksidasi Pengeta$uan tentang inaktivasi oksidasi dari endotoksin dapat ditemukan ketika 9anrd melaporkan ba$a sel Salmonella *posa meng$ilangkan kapasitas produksi demam ketika di)u)i dengan 92=2. Dari asam lemak *ang di$asilkan dalam lemak dari PS dapat dian+urkan. 3. lkilasi Bndotoksin dilaporkan dengan ba$an pengalkil menurunkan pirogenitas endotoksin di$ilangkan dengan asam an$idrat. ?rup *ang sama dilaporkan lapisan diturunkan ketika endotoksin digunakan dengan subsinat an$idrat. Disamping mekanisme reaksi ini se)ara perla$an dengan asetilasi. :ead more/ $ttp/AAreseptor&%.blogspot.)omA2&12A&5Au+imetodepeng$ilangan p*rogen.$tmlCi@@3<<P@+ +i sterilitas
Uji Sterilitas
Digunakan untuk menetapkan apakah bahan atau produk farmasi yang harus steril memenuhi syarat berkenaan dengan uji sterilitas seperti yang tertera pada masing masing monografi bahan atau produk
Untuk penggunaan prosedur uji sterilitas sebagai bagian dari pengawasan mutu di industri, tertera pada <1371 Sterilisasi dan !aminan Sterilitas "ahan #ompendia
$engingat kemungkinan hasil positif dapat disebabkan oleh pengerjaan yang salah atau kontaminasi lingkungan, diberlakukan pengujian % tahap seperti yang tertera pada bagian& 'enafsiran (asil Uji Sterilitas
'rosedur alternatif dapat digunakan asal hasil yang
diperoleh sekurang kurangnya setara keandalannya ) *ihat 'rosedur pada Uji dan 'enetapan dalam #etentuan Umum
!ika timbul perbedaan, dan adanya kontaminasi terdapat pada hasil dari prosedur +armakope, maka hasil harus dinyatakan sebagai tidak memenuhi syarat