PSIKOLOGI PENDIDIKAN “
HEREDITAS dan LINGKUNGAN dalam PROSES PERKEMBANGAN”
Disusun Oleh :
Kelompok 2 Ahmad Kautsar Raya
(1211050029)
Dina Besti
(1211050074)
Mushlihah Rohmah
(1211050121)
DOSEN : IIN YULIANTI, MA
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LAMPUNG 2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Demikianlah , semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Bandar Lampung, Oktober 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii DAFTAR ISI..............................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 1 1.2. Rumusan masalah ....................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Hereditas dan Lingkungan ........................................................... 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia.......................... 3. Pengaruh Hereditas dan Lingkungan terhadap perkembangan ...................... BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pengertian perkembangan menunjuk pada suatu proses kearah yang lebih sempurna dan tidak dapat di ulang kembali. Perkembangan juga dapat diartikan sebagai proses yang kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pematangan dan belajar. Factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan diantaranya : factor lingkungan, hereditas, pembawaan dan bakat. Masing-masing individu lahir ke dunia dengan suatu hereditas tertentu. Ini berarti, bahwa karakteristik individu diperoleh melalui pewarisan/pemidahan dari cairan-cairan “germinal” (awal perkembangan) dari pihak orang tuanya. Disamping itu individu tumbuh dan berkembang tidak lepas dari lingkungannya, baik lingkungan pisis, psikologi, maupun lingkungan sosial. Setiap pertumbuhan dan perkembangan yang kompleks merupakan hasil interaksi dari pada hereditas dan lingkungan. Agar kita dapat mengerti dan mengontrol perkembangan tingkah laku manusia, kita hendak mengetahui hakikat dan peranan dari masing-masing (hereditas dan lingkungan).
1.2 Rumusan Masalah
Dalam pembahasan materi ini, dan agar tersusun secara sistematis dan efisien, maka timbulah bebrapa rumusan masalah, yang diantaranya :
1. Apakah Pengertian Hereditas dan lingkungan ? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan manusia ? 3. Pengaruh Hereditas dan Lingkungan Terhadap Perkembangan Manusia ?
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hereditas dan Lingkungan
Pendidikan merupakan suatu proses ketika kemampuan manusia (bakat dan kemampuan yang diperoleh) hendak dikembangkan secara terus menerus. Kemampuan (bakat) merupakan faktor dasar, sedangkan kemampuan yang diperoleh merupakan faktor sebagai konsekuensi dari interaksi individu dengan lingkungannya. Faktor pertama dalam terminologi para psikolog dikenal dengan istilah “potensi bawaan” (heredity), sedangkan faktor kedua dinamakan dengan “lingkungan” (environment ). 1
2.1.1. Pengertian Hereditas
Hereditas adalah pewarisan karakteristik individu dari pihak orang tuanya 2.Setiap individu yang lahir ke dunia dengan suatu hereditas tertentu. Hereditas pada individu merupakan bawaan sejak lahir “ specific genen. Bawaan/warisan atau hereditas tersebut berasal dari kedua orang tuanya (Genes) dan tidak dapat direkayasa. Bawaan memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Ia lahir membawa berbagai ragam warisan yang berasal dari kedua ibu-bapak atau kakek-nenek. Menurut Witherington, hereditas adalah suatu proses penurunan sifat-sifat atau benih dari generasi ke generasi lain, melalui plasma benih, bukan dalam bentuk tingkah laku melainkan struktur tubuh. Sedangkan menurut Wikipedia, hereditas adalah pewarisan watak dari induk ke keturunannya baik secara biologis melalui gen (DNA) atau secara sosial melalui pewarisan gelar, atau status sosial.Jadi, dapat dikatakan bahwa hereditas adalah pewarisan atau pemindahan biologis, karakteristik individu dari pihak orang tua.
1
2
Baharuddin, H, 2010, pendidikan dan Psikologi Perkembangan,Ar-ruzz Media : Jogajakarta,hal 70-71
Drs.Wasty Soemanto,M.Pd,1990, Psikologi Pendidikan,Rineka Cipta:Jakarta.hal:82
Faktor hereditas meliputi: 1. Bentuk tubuh dan warna kulit, 2. Sifat-sifat, 3. Intelegensi, 4. Bakat, 5. Penyakit.
Menurut Witherington, proses faktor keturunan ini bekerja melalui prinsip-prinsip sabagai berikut :
a. Prinsip konformitas
Proses penurunan sifat akan mengikuti pola jenis (spesies) generasi sebelumnya, misalnya manusia akan menurunkan sifat-sifat manusia kepada anaknya.
b. Prinsip variasi
Karena jumlah gen-gen dalam setiap kromosom sangat banyak, maka kombinasi gen-gen pada setiap pembuahan akan mempunyai kemungkinan yang banyak pula. Dengan demikian, untuk setiap proses penurunan sifat akan terjadi penurunan yang beraneka (bervariasi) antara kakak dan adik mungkin akan berlainan sifatnya.
c. Prinsip regresifilial
Penurunan sifat cenderung kearah rata-rata. Artinya, bahwa anak orang tua yang sangat cerdas biasanya condong untuk menjadi anak yang kurang cerdas dari pada orang yang tuanya, dan sebaliknya.
Hereditas yang terjadi pada manusia adalah adanya warisan specific genes yang berasal dari orang tua. Genes terhimpun atas beberapa kromosom (colored bodies) yang berasal dari ayah dan ibu mereka. Dari dua anggota yaitu ayah dan ibu terdapat kromosom yang di dalamnya ada sejumlah genes yang membawa sifat tertentu dan kemudian menyatu membentuk senyawa yang memiliki sifat-sifat tertentu pula.
2.1.2 Pengertian Lingkungan
Pengertian lingkungan menurut psikologi ialah segala sesuatu yang ada di dalam atau di luar individu yang bersifat mempengaruhi sikap, tingkah laku atau perkembangannya. Lingkungan itu wujudnya dapat berupa benda - benda atau objek-objek alam, orang-orang dan karyanya serta berupa fakta-fakta objektif yang terdapat dalam diri individu, seperti kondisi organ, perubahan -perubahan organ dan lain-lain. Sebenarnya lingkungan itu mencakup segala yang ada dalam kehidupan manusia baik yang di dalam dan di luar individu. Baik yang berupa fisiologis, psikologis maupun sosiokultural. Secara fisiologis lingkungan menyangkut jasmaniah yang ada dalam tubuh, seperti gizi, vitamin dan lainnya. Lalu yang secara psikologis menyangkut berbagai stimulasi yang sudah dibawa sejak mereka di dalam kandungan bahkan saat mereka sudah di luar seperti kebutuhan ataupun yang berhubungan dengan sifat-sifatnya. Sedangkan yang sosio-kultural adalah berupa hubungan dengan lingkungan sekitar berupa interaksi maupun yang lainnya 3.
2.2
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Manusia
Adapun faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia, para ahli berbeda pendapat lantaran sudut pandang dan pendekatan mereka terhadap eksistensi mansuia tidak sama. Dalam hal ini, ada tiga aliran yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia.
1.
Aliran Nativisme
Tokoh aliran ini bernama Arthur Schopenhauer 91788 – 1860) seorang filosof dari Jerman. Aliran Nativisme konon dijuluki sebagai aliran pesimistis karena berkeyakinan bahwa manusia itu ditentukan oleh pembawaannya, sedangkan pengalaman dan pendidikan tidak berpengaruh apa-apa. Dalam ilmu pendidikan pandangan seperti ini disebut “pesimisme pedagogis”. Seorang ahli yang bernama Noam A. Chomsky (ahli linguistik) beranggapan bahwa perkembangan penguasaan bahasa pada manusia tidak dapat dijelaskan semata-mata oleh proses belajar, tetapi juga oleh adanya “biological predisposition” (kecenderungan biologis) yang dibawa sejak lahir. Namun demikian, Chomsky tidak mematikan sama sekali
3
Drs.Wasty Soemanto,M.Pd,1990, Psikologi Pendidikan,Rineka Cipta:Jakarta:Hal:84
peranan belajar dan pengalaman berbahasa, juga lingkungan tetapi pembawaan bertata bahasa jauh lebih besar bagi perkembangan manusia.
2.
Aliran Empirisme
Tokoh utama aliran ini adalah John Locke (1632 – 1704) nama asli aliran ini adalah “The School of British Empirisem” (aliran empirisme Inggris). Namun aliran ini lebih bepengaruh terhadap para pemikir Amerika Serikat, sehingga melahirkan aliran filsafat yang bernama “ Anvironmendalisme” (aliran lingkungan) dan aliran psikologi yang bernama “environmental psycology” (Psikologi lingkungan yang relatif masih baru). Doktrin aliran empirisme yang amat masyhur adalah “tabularasa” sebuah istilah bahasa latin yang berarti batu tulis kosong atau lembaran kosong (blank slate/blank tabel ). Doktrin tabuh rasa menekankan arti penting pengalaman, lingkungan dan pendidikan dalam arti perkembangan manusia itu semata-mata bergantung pada lingkungan dan pengalaman pendidikannya, sedangkan bakat dan pembawaan sejak lahir dianggap tidak ada pengaruhnya. Dalam hal ini, para penganut empirisme menganggap setiap anak lahir seperti tabuka rasa, hendak menjadi apa seorang anak kelak bergantung pada pengalaman / lingkungan yang mendidiknya.
3.
Aliran Konvergensi
Aliran ini merupakan gabungan antara aliran nativisme dengan aliran empiris me. Aliran ini menggabungkan arti penting hereditas (pembawaan) dengan lingkungan sebagai faktorfaktor yang berpengaruh dalam perkembangan manusia. Tokoh utama aliran ini bernama Louis William Stern (1871 – 1938), seorang filosof psikolog Jerman. Dalam menetapkan faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia, aliran ini tidak hanya berpegang pada lingkungan/pengalaman kedua faktor yang sama pentingnya itu, faktor pembawaan tidak berarti apa-apa jika tanpa pengalaman. Demikian pula sebaliknya, faktor pengalaman tanpa faktor bakat pembawaan tak akan mampu mengembangkan manusia yang sesuai dengan harapan.4
4
Drs. M. Ngalim Purwanto.1990. Psikologi Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya.Bandung. hal.14
Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku individu, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal merupakan segala sifat dan kecakapan yang dimiliki individu dalam perkembangannya, yang diperoleh dari hasil keturunan atau karena interaksi keturunan dengan lingkungan sedangkan faktor eksternal merupakan segala hal yang diterima individu dari lingkungannya. Ada tiga faktor yang mempengaruhi perilaku individu :
a.
Faktor keturunan
Keturunan, pembawaan, atau heredity merupakan segalaa ciri, sifat, potensi dan kemampuan yang dimiliki individu yang dibawa kedua orang tuanya. Individu memulai kehidupannya sejak masa konsepsi, yaitu masa terjadi pertemuan antara kedua sel tersebut, berlangsunglah proses penurunan sifat. Hal-hal yang diturunkan pada masa konsepsi barulah berupa potensi-potensi, bakal-bakal sesuatu atau sesuatu yang masih perlu dikembangkan. Pengembangan dari potensi atau bakal-bakal tersebut tidak bisa berlangsung dalam ruang lama, tetapi selalu terjadi dalam sesuatu ruang atau lingkungan. Ada dua kategori sifat yang dimiliki individu yaitu sifat yang menetap ( permanent state) dan sifat yang bisa berubah (temporary state). Sifat-sifat yang menetap itulah yang dipandang sebagai pembawaan atau keturunan, seperti warna kulit, rambut, bentuk hidung, mata telinga, dan lain-lain. Sedangkan sifat yang bisa berubah seperti penakut, pemberani, periang dan lain-lain masih diragukan sebagai faktor pembawaan, karena kemungkinan besar masih bisa diubah oleh faktor lingkungan.
b.
Faktor lingkungan
Lingkungan alam dan geografis dimana individu bertempat tinggal mempengaruhi perkembangan dan perilaku individu. Perilaku yang diperlihatkan oleh individu bukan sesuatu yang dilakukan sendiri tetapi selalu dalam interaksinya dengan lingkungan. Demikian juga dengan sifat dan kecakapan-kecakapan yang dimiliki individu sebagian besar diperoleh melalui hubungannya dengan lingkungan. Perkembangan dan perilaku individu juga dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi, yaitu lingkungan yang berkenaan dengan cara-cara manusia mengatur dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini, lingkungan budaya juga berpengaruh. Lingkungan budaya merupakan lingkungan yang berkenaan dengansegala hasil kreasi manusia, baik hasil kreasi
yang konkrit maupun abstrak, berupa benda, ilmu pengetahuan, teknologi ataupun aturanaturan, lembaga-lembaga serta adat istiadat dan lain-lain. Lingkungan lain yang tak kalah penting adalah lingkungan politik dan keamanan. Lingkungan politik berkenaan dengan bagaimana cara manusia membagi dan mengatur kekuasaan atas manusia yang lainnya. Lingkungan keamanan berkenaan dengan situasi ketentraman dan keterlindungan manusia dari ancaman dan gangguan-gangguan, baik dari sesama manusia, binatang maupun alam.
c.
Interaksi antara Pembawaan, Lingkungan dan Kematangan
Pengaruh faktor pembawaan dan lingkungan terhadap perkembangan dan perilaku individu besarnya relatif, tergantung pada aspek-aspek tertentu. Peranan kedua faktor tersebut tetap ada, hanya saja pada suatu aspek tertentu. Perkembangan suatu aspek merupakan hasil interaksi kedua faktor tersebut. Disamping faktor pembawaan dan lingkungan, ada satu faktor penting lainnya yang ikut perpengaruh meskipun seorang anak memiliki pembawaan yang hebat dan dibesarkan dalam lingkungan yang serba lengkap dan baik, tetapi apabila suatu aspek belum matang atau belum siap untuk berkembang, maka tidak akan terjadi perkembangan.[6]
2.3
Pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap perkembangan Manusia
Komodita dkk menyimpulkan secara umum mengenai pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap sifat manusia, termasuk intelegensi, sebagai berikut : a. Hereditas menetapkan batas perkembangan yang dapat dilakukan oleh lingkungan. Bagaimanapun juga besarnya dampak stimulus lingkungan yang diterima oleh organisme namun perkembangan organisme yang bersangkutan tidak dapat melampaui batas yang telah ditetapkan oleh factor keturunan. Sebagai contoh, bagaimanapun usaha mendidik seekor monyet, ia tidak akan pernah dapat menyamai manusia. b. Lingkungan dapat memodifikasi efek hereditas. Suatu lingkungan yang buruk dapat saja mengubah warisan sifat seseorang yang baik semata-mata karena ia berada dalam asuhan lingkungan tersebut.
c. Tidak ada satupun karakteristik atau perilaku yang tidak ditentukan bersama oleh factor lingkungan dan factor keturunan. Lingkungan dan keturunan berinteraksi dalam mempengaruhi perilaku. Dengan kata lain, hereditas menentukan apa yang dapat dilakukan oleh individu sedangkan lingkungan menentukan apa yang akan dilakukan oleh individu. Faktor lingkungan tampak kurang berperan dalam membentuk karakteristik fisik. Tapi cenderung lebih berperan dalam membentuk karakteristik dan kepribadian
BAB III PENUTUP
1. Hereditas adalah pewarisan karakteristik individu dari pihak orang tuanya 2. Lingkungan menurut psikologi ialah segala sesuatu yang ada di dalam atau di luar individu yang bersifat mempengaruhi sikap, tingkah laku atau perkembangannya 3. Pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap perkembangan Manusia : a. Hereditas
menetapkan
batas
perkembangan
yang
dapat
dilakukan
oleh
lingkungan. b. Lingkungan dapat memodifikasi efek hereditas. Suatu lingkungan yang buruk dapat saja mengubah warisan sifat seseorang yang baik semata-mata karena ia berada dalam asuhan lingkungan tersebut. c. Tidak ada satupun karakteristik atau perilaku yang tidak ditentukan bersama oleh factor lingkungan dan factor keturunan. Lingkungan dan keturunan berinteraksi dalam mempengaruhi perilaku. Dengan kata lain, hereditas menentukan apa yang dapat dilakukan oleh individu sedangkan lingkungan menentukan apa yang akan dilakukan oleh individu.
DAFTAR PUSTAKA Baharuddin, H, 2010, pendidikan dan Psikologi Perkembangan,Ar-ruzz Media : Jogajakarta Drs.Wasty Soemanto,M.Pd,1990, Psikologi Pendidikan,Rineka Cipta:Jakarta Drs. M. Ngalim Purwanto.1990. Psikologi Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya.Bandung
http://mymuslim-muslimat.blogspot.com/2012/04/pengaruh-hereditas-dan-lingkungan.html