MAKALAH GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL ASKEP FRAKTUR TERBUKA
Dosen Pembimbing: Ns. Miko Eka Putri, S.Kep Disusun Oleh : Kelompok C 1 " ( ) % & $ / 1# 11 1" 1( 1) 1% 1& 11$ 1/
Anrie Kurnia!an Amelia 'heresia Amila Amalia *enn+ Deel Chenra Ela Murni Ema Eli Ea unita 0ergani Kartini Martinah ino Deni Nurkusuma ist+ 2ulianti ona Kar!asih ossi 3snania 'rie oga Prio S 'uniat+ uriska Da+ana 4ulpa
"##$ "1 #%& "##$ "1 #1# "##$ "1 #%# "##$ "1 #)& "##$ "1 ##& "##$ "1 #)$ "##$ "1 1)# "##$ "1 1"# "##$ "1 1"" "##$ "1 #1) "##$ "1 #$# "##$ "1 #"" "##$ "1 #$& "##$ "1 1)" "##$ "1 11& "##$ "1 #%" "##$ "1 #(& "##$ "1 11" "##$ "1 1%"
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI STIKBA PRODI PROD I S1 KEPERAW KEPE RAWA ATAN TAN 2009-2010
LAMPIRAN Daftar Nama K!"m#"$ % B&rta T'(a&)*a
NO 1 2 4 5 7 8 9 10 11 12 1 1 14 15 17 18 19
NAMA A)+r, K'r),aa) Am!,a T.r&,a Am,!a Ama!,a B B ))* D+! %.)+ra E!6a M'r), Ema E!6, E6a '),ta Hr(a), Kart,), Mart,)a. R,)" D), N'r$'&'ma R,&t* J'!,a)t, R")a Kara&,. R"&&, I&)a),a Tr, "(a Pr," S T'),at* 'r,&$a Da*a)a :' :'!#a
TUGAS K""r+,)at"r N"t'!) /S$rtar,& %ar, Ba.a) M)3atat M)(t,$ Mr,)($a& %ar, Ba.a) Mr,)($a& Mr,)($a& %ar, Ba.a) %ar, Ba.a) M)3atat %ar, Ba.a) Mr,)($a& Mr,)($a& M)(t,$ M)3atat B)+a.ara %ar, Ba.a)
i
LAMPIRAN Daftar Nama K!"m#"$ % B&rta T'(a&)*a
NO 1 2 4 5 7 8 9 10 11 12 1 1 14 15 17 18 19
NAMA A)+r, K'r),aa) Am!,a T.r&,a Am,!a Ama!,a B B ))* D+! %.)+ra E!6a M'r), Ema E!6, E6a '),ta Hr(a), Kart,), Mart,)a. R,)" D), N'r$'&'ma R,&t* J'!,a)t, R")a Kara&,. R"&&, I&)a),a Tr, "(a Pr," S T'),at* 'r,&$a Da*a)a :' :'!#a
TUGAS K""r+,)at"r N"t'!) /S$rtar,& %ar, Ba.a) M)3atat M)(t,$ Mr,)($a& %ar, Ba.a) Mr,)($a& Mr,)($a& %ar, Ba.a) %ar, Ba.a) M)3atat %ar, Ba.a) Mr,)($a& Mr,)($a& M)(t,$ M)3atat B)+a.ara %ar, Ba.a)
i
KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Pu5i Pu5i s+uku s+ukurr kehai kehairat rat 'uhan 'uhan ang Maha Maha Esa, Esa, karena karena berkat berkat limpah limpahan an karuniaN+a, penulis apat men+elesaikan makalah Sistem Muskuloskeletal +ang ber5uul 6 A&$# Fra$t'r Tr;'$a 6 tepat paa !aktun+a. Penulis 5uga mengu7apkan ban+ak terima kasih kepaa semua pihak +ang telah membantu alam pengr5aan makalah ini. Penulis 5uga men+aari ban+ak kekurangan +ang terapat paa makalah ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik +ang membangun agar penulis apat berbuat lebih ban+ak i kemuian hari. Semoga makalah ini berguna bagi penulis paa khususn+a an pemba7a pemba7a paa umumn+a.
2ambi, 1& Oktober "##/
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... LAMPIRAN .................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ..................................................................................
ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN
1.1
8atar *elakang ...............................................................................
1
1."
umusan Masalah ..........................................................................
"
1.(
'u5uan ............................................................................................
"
BAB II PEMBAHASAN
".1
Pengertian 9raktur...........................................................................
(
"."
Klasiikasi 9raktur..........................................................................
(
".(
Pengertian 9raktur terbuka .............................................................
%
".)
Etiologi ...........................................................................................
%
".%
Patoisiologi....................................................................................
&
".&
Klasiikasi 9raktur 'erbuka............................................................
-
".-
Maniestasi Klinis...........................................................................
-
".$
Penatalaksanaan..............................................................................
-
"./
Proses Pen+embuhan 'ulang.......................................................... 1#
".1# 9aktor;aktor Pen+embuhan 'ulang .............................................. 1# ".11 Komplikasi...................................................................................... 11 ".1" Asuhan Kepera!atan paa Pasien 9raktur 'erbuka....................... 1( BAB III PENUTUP
(.1
Kesimpulan .................................................................................... "$
(."
Saran .............................................................................................. "$
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. "/
iii
BAB I PENDAHULUAN
1<1
Latar B!a$a)(
Negara 3nonesia merupakan negara berkembang +ang beraa alam tara halusinasi menu5u inustrialisasi tentun+a akan mempengaruhi peningkatan mobilisasi mas+arakat
Menurut Smelt>er ?"##1 : "(%-@ raktur aalah terputusn+a kontinuitas tulang an itentukan sesuai 5enis an luasn+a.
*erasarkan ata ari rekam meik S 9atma!ati i ruang Orthopei perioe 2anuari "##% s< 2uli "##% ber5umlah ("( +ang mengalami gangguan muskuloskletel, termasuk +ang mengalami raktur 'ibia 9ibula ber5umlah (1 orang ?%,%/@.
Penanganan segera paa klien +ang i7urigai ter5ain+a raktur aalah engan mengimobilisasi bagian raktur aalah salah satu metoe mobilisasi raktur aalah iksasi 3nterna melalui operasi Ori ?Smelt>er, "##1 : "(&1@. Penanganan tersebut ilakukan untuk men7egah ter5ain+a komplikasi.
1
Komplikasi umumn+a oleh akibat tiga raktur utama +aitu penekanan lokal, traksi +ang berlebihan an ineksi ?as5a, 1//$ : (&(@.
Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang raktur terbuka baik ari konsep asar raktur terbuka serta asuhan kepera!ata n+a.
1<2
R'm'&a) Ma&a!a.
*erasarkan latar belakang i atas maka penulis at membuat rumusan masalah +aitu sebagai berikut : 1. Apa itu raktur B ". Apa sa5a klsiikasi raktur B (. Apa itu raktur terbuka B ). *agaimanakah Patoisiologis, maniestasi, penaggulangan paa raktur terbuka B %. Apa sa5a komplikasi ari aktur terbuka B &. *agaimnakah Asuhan Kepera!atan paa pasien engan raktur tebuka.
1<
T'='a)
'u5uan umum penulisan makalah ini aalah sebagai pemenuhan tugas Sistem Muskuloskeletal +ang ber5uul 6 A&$# Fra$t'r Tr;'$a 6. 'u5uan khusus penulisan makalah ini aalah men5a!ab pertan+aan +ang telah i5abarkan paa rumusan masalah agar penulis ataupun pemba7a tentang konse raktur terbuka serta proses kepera!atan an pengka5iann+a.
"
BAB II PEMBAHASAN
2<1
P)(rt,a) Fra$t'r
9raktur aalah terputusn+a kontinuitas struktur 5aringan tulang atau tulang ra!an +ang umumn+a isebabkan trauma, baik trauma langsung maupun tiak langsung. Akibat ari suatu trauma paa tulang apat berariasi tergantung paa 5enis, kekuatan an arahn+a trauma ? Aple+ Solomon, 1//( as5a, 1//$ Armis, "##"@. 2<2
K!a&,f,$a&, Fra$t'r
Penampikan raktur apat sangat berariasi tetapi untuk alasan +ang praktis , ibagi men5ai beberapa kelompok, +aitu: *erasarkan siat raktur ?luka +ang itimbulkan@. 1@.
9aktur 'ertutup ?Close@, bila tiak terapat hubungan antara ragmen tulang engan unia luar, isebut 5uga raktur bersih ?karena kulit masih utuh@ tanpa komplikasi.
"@.
9raktur 'erbuka ?Open
bila terapat hubungan
antara hubungan antara ragmen tulang engan unia luar karena aan+a perlukaan kulit. *erasarkan komplit atau ketiakklomplitan raktur. 1@.
9raktur Komplit, bila garis patah melalui seluruh penampang tulang atau melalui keua korteks tulang seperti terlihat paa oto.
"@.
9raktru 3nkomplit, bila garis patah tiak melalui seluruh penampang tulang seperti: a@
0air 8ine 9raktur ?patah retiak rambut@
b@
*u7kle atau 'orus 9raktur, bila ter5ai lipatan ari satu korteks engan kompresi tulang spongiosa i ba!ahn+a.
7@
reen Sti7k 9raktur, mengenai satu korteks engan angulasi korteks lainn+a +ang ter5ai paa tulang pan5ang.
*erasarkan bentuk garis patah an hubbungann+a engan mekanisme trauma. 1@.
9raktur 'ransersal: raktur +ang arahn+a melintang paa tulang
(
an merupakan akibat trauma angulasi atau langsung. "@.
9raktur Oblik: raktur +ang arah garis patahn+a membentuk suut terhaap sumbu tulang an meruakan akibat trauma angulasi5uga.
(@.
9raktur Spiral: raktur +ang arah garis patahn+a berbentuk spiral +ang isebabkan trauma rotasi.
)@.
9raktur Kompresi: raktur +ang ter5ai karena trauma aksial leksi +ang menorong tulang ke arah permukaan lain.
%@.
9raktur Aulsi: raktur +ang iakibatkan karena trauma tarikan atau traksi otot paa insersin+a paa tulang.
*erasarkan 5umlah garis patah. 1@ 9raktur Komuniti: raktur imana garis patah lebih ari satu an saling berhubungan. "@ 9raktur Segmental: raktur imana garis patah lebih ari satu tapi tiak berhubungan. (@ 9raktur Multiple: raktur imana garis patah lebih ari satu tapi tiak paa tulang +ang sama. *erasarkan pergeseran ragmen tulang. 1@.
9raktur Undisplace ?tiak bergeser@: garis patah lengkap tetapi keua ragmen tiak bergeser an periosteum masih utuh.
"@.
9raktur Displa7e ?bergeser@: ter5ai pergeseran ragmen tulang +ang 5uga isebut lokasi ragmen, terbagi atas: a@ Dislokasi a longituinam 7um 7ontra7tionum ?pergeseran searah sumbu an oerlapping@. b@ Dislokasi a aFim ?pergeseran +ang membentuk suut@. 7@ Dislokasi a latus ?pergeseran imana keua ragmen saling men5auh@.
*erasarkan posisi rakur Sebatang tulang terbagi men5ai tiga bagian : 1.
1<( proksimal
".
1<( meial
(.
1<( istal
)
2<
Fra$t'r Tr;'$a
9raktur terbuka aalah raktur +ang ter5ai hubungan engan unia luar atau rongga tubuh +ang tiak steril, sehingga muah ter5ai kontaminasi bakteri an apat men+ebabkan komplikasi ineksi. 9raktur terbuka aalah patah tulang imana ragmen tulang +ang bersangkutan seang atau pernah berhubungan engan unia luar.
Gambar 1. Fraktur Terbuka
2< Et,"!"(,
1. 'rauma 'rauma langsung : *enturan paa tulang mengakibatkan itempat tersebut. 'rauma tiak langsung : 'itik tumpu benturan engan ter5ain+a raktur ber5auhan. ". 9raktur Patologis 9raktur isebabkan karena proses pen+akit seperti osteoporosis, kanker tulang an lain;lain. (. Degenerasi 'er5ai kemunuran patologis ari 5aringan itu seniri : usia lan5ut ). Spontan 'er5ai tarikan otot +ang sangat kuat seperti olah raga.
%
2<4
'rauma, Konisi Patologis, Degenerasi, spontan
Pat"f,&,"!"(,&
Spasme otot
Perubahan 2aringan Sekitar
Peningkatan tekanan kapiler Pelepasan histamin Protein plasma hilang
8aserasi Kulit
Pergeseran 9ragmen 'ulang
9raktur 'erbuka
Diskontuinitas ragmen tulang
Pergeseran 9ragmen 'ulang
Putus Hena < Arteri
Deormitas
8epasn+a lipi paa sum;sum tulang
Perarahan
angguan 9ungsi
'erabsorbsi masuk kealiran arah
N+eri
8uka terbuka
Port eG entri kuman
eaksi peraangan
Eema
g. 3ntegritas kulit
Eema Penekanan pembuluh arah Penurunan perusi 5aringan angguan perusi 5aringan
Kehilangan Holume Cairan
angguan Mobilitas 9isik
Emboli
angguan pertukaran gas
Sho7k 0ipoolemik
esiko 3neksi
Penekanan paa 5aringan askuler Nekrosis 2aringan paru
Oklusi arteri paru
Penurunan la5u iusi
8uas permukaan paru menurun
Penurunan aliran arah esiko isungsi neuroaskuler
Deisit Holume Cairan &
2<5 K!a&,f,$a&, Fra$t'r Tr;'$a
Klasiikasi patah tulang terbuka: menurut ustilo a. 'ipe 3 8uka ke7il kurang an 1 7m, terapat seikit kerusakan 5aringan, tiak terapat tana;tana trauma +ang hebat paa 5aringan lunak. 9raktur +ang ter5ai biasan+a bersiat simpel, tranersal, oblik penek atau komuniti b. 'ipe 33 8aserasi kulit melebihi 1 7m tetapi tiak terapat kerusakan 5aringan +ang hebat atau aulsi kulit. 'erapat kerusakan +ang seang an 5aringan 7. 'ipe 333 'erapat kerusakan +ang hebat paa 5aringan lunak termasuk otot, kulit an struktur neoaskuler engan kontaminasi +ang hebat. Dibagi alam ( sub tipe: 1.
'ipe 333A : 5aringan lunak 7ukup menutup tulang +ang patah
".
'ipe 333* : isertai kerusakan an kehilangan
2<5 K!a&,f,$a&, Fra$t'r Tr;'$a
Klasiikasi patah tulang terbuka: menurut ustilo a. 'ipe 3 8uka ke7il kurang an 1 7m, terapat seikit kerusakan 5aringan, tiak terapat tana;tana trauma +ang hebat paa 5aringan lunak. 9raktur +ang ter5ai biasan+a bersiat simpel, tranersal, oblik penek atau komuniti b. 'ipe 33 8aserasi kulit melebihi 1 7m tetapi tiak terapat kerusakan 5aringan +ang hebat atau aulsi kulit. 'erapat kerusakan +ang seang an 5aringan 7. 'ipe 333 'erapat kerusakan +ang hebat paa 5aringan lunak termasuk otot, kulit an struktur neoaskuler engan kontaminasi +ang hebat. Dibagi alam ( sub tipe: 1.
'ipe 333A : 5aringan lunak 7ukup menutup tulang +ang patah
".
'ipe 333* : isertai kerusakan an kehilangan 5aningan lunak, tulang tiak apat o 7oer sot tissue
(.
tipe 333C : isertai 7eera arteri +ang memerlukan repair segera.
2<7 Ma),f&ta&, K!,),&
'erapat tana;tana patah tulang engan luka i aerah tersebut. Darah +ang keluar ber!arna lebih kehitaman, ber7ampur butiran lemak an selalu merembes, isertai n+eri an perarahan. 2<8 P)ata!a$&a)aa)
".$.1 Penatalaksanaan paa semua raktur : 1. ekognisis
-
tulang@ aalah mengembalikan ragmen tulang paa kese5a5arann+a an rotasanatomis ?brunner, "##1@.
(. etensi<3mmobilisasi Ipa+a +ang ilakukan untuk menahan ragmen tulang sehingga kembali seperti semula se7ara optimun. Imobilisasi fraktur . Setelah raktur ireuksi, ragmen tulang harus
iimobilisasi, atau ipertahankan alam posisi kese5a5aran +ang benar sampai ter5ai pen+atuan. 3mobilisasi apat ilakukan engan iksasi eksterna atau interna. Metoe iksasi eksterna meliputi pembalutan, gips, biai, traksi kontinu, pin an teknik gips, atau iksator eksterna. 3mplan logam apat igunakan untuk iksasi interna +ang berperan sebagai biai interna untuk mengimobilisasi raktur. ). ehabilitasi Menghinari atr"#, an $")tra$t'r engan isioterapi. Segala upa+a iarahkan paa pen+embuhan tulang an 5aringan lunak. euksi an imobilisasi harus ipertahankan sesuai kebutuhan. Status neuroaskuler ?mis. pengka5ian perearan arah, n+eri, perabaan, gerakan@ ipantau, an ahli beah ortopei iberitahu segera bila aa tana gangguan neuroaskuler. ".$." Penanggulangan raktur terbuka: 1. Obati sebagai suatu kega!atan ". Ealuasi a!al an iagnosis kelainan +ang mungkin akan men5ai pen+ebab kematian (. *erikan antibiotik alam ruang ga!at arurat, i kamar operasi an setelah operasi ). Segera lakukan ebriement an irigasi +ang baik %. Ilangi ebriemen ");-" 5am berikutn+a &. Stabilisasi raktur -. *iarkan luka terbuka antara %;- hari $. 8akukan bone grat autogenous se7epatn+a
$
/. ehabilitasi anggota gerak +ang terkena
".$.( 'ahap Pengobatan 9raktur 'erbuka 1. Pembersihan luka Pembersihan luka ilakukan engan 7ara irigasi engan 7airan NaCl isiologis se7ara mekanis untuk mengeluarkan bena asing +ang melekat. ". Eksisi 5aringan +ang mati an tersangka mati ?ebriemen@ Semua 5aringan +ang kehilangan askularisasin+a merupakan aerah tempat pembenihan bakteri sehingga iperlukan eksisi se7ara operasi paa kulit, 5aringan subkutaneus, lemak, as7ia, otot an ragmen" +ang lepas (. Pengobatan raktur itu seniri 9raktur engan luka +ang hebat memerlukan suatu raksi skeletal atau reuksi terbuka engan iksasi eksterna tulang. raktur grae 33 an 333 sebaikn+a iiksasi engan iksasi eksterna. ). Penutupan kulit Apabila raktur terbuka iobati alam !aktu perioe emas ?&;- 5am mulai ari ter5ain+a ke7elakaan@, maka sebaikn+a kulit itutup. hal ini ilakukan apabila penutupan membuat kulit sangat tegang. apat ilakukan split thi7kness skin;grat serta pemasangan rainase isap untuk men7egah akumulasi arah an serum paa luka +ang alam. luka apat ibiarkan terbuka setelah beberapa hari tapi tiak lebih ari 1# hari. kulit apat itutup kembali isebut ela+e primar+ 7losure. +ang perlu menapat perhatian aalah penutupan kulit tiak ipaksakan +ang mengakibatkan sehingga kulit men5ai tegang. %. Pemberian antibiotik Pemberian antibiotik bertu5uan untuk men7egah ineksi. antibiotik iberikan alam osis +ang aekuat sebelum, paa saat an sesuaah tinakan operasi &. Pen7egahan tetanus
/
Semua penerita engan raktur terbuka perlu iberikan pen7egahan tetanus. paa penerita +ang telah menapat imunisasi akti 7ukup engan pemberian toksoi tapi bagi +ang belum, apat iberikan "%# unit tetanus imunoglobulin ?manusia@ 2<9 Pr"&& P)*m;'.a) T'!a)(
a.Staium Pembentukan 0ematoma 0ematoma terbentuk ari arah +ang mengalir ari pembuluh arah +ang rusak, hematoma ibungkus 5aringan lunak sekitar ?periost7um an otot@ ter5ai 1 J " F ") 5am. b.
Staium Prolierasi Sel;sel berprolierasi ari lapisan alam periost7um, isekitar lokasi raktur sel;sel ini men5ai pre7ursor osteoblast an akti tumbuh kearah ragmen tulang. Prolierasi 5uga ter5ai i5aringan sumsum tulang, ter5ai setelah hari keua ke7elakaan ter5ai.
7. Staium Pembentukan Kallus Osteoblast membentuk tulang lunak < kallus memberikan regiitas paa raktur, massa kalus terlihat paa F;ra+ +ang menun5ukkan raktur telah men+atu. 'er5ai setelah & J 1# hari setelah ke7elakaan ter5ai. . Staium Konsoliasi Kallus mengeras an ter5ai proses konsoliasi, raktur teraba telah men+atu, se7ara bertahap;tahap men5ai tulang matur. 'er5ai paa minggu ke ( J 1# setelah ke7elakaan. e. Staium emoelling 8apisan bulbous mengelilingi tulang khususn+a paa konisi lokasi eks raktur. 'ulang +ang berlebihan ibuang oleh osteoklas. 'er5ai paa & ;$ bulan. 2<10 Fa$t"r-fa$t"r P)*m;'.a) Fra$t'r
Menurut Chairuin as5a ?1///@, aktor;aktor +ang menentukan lama pen+embuhan raktur aalah sebagai berikut : 1.
Isia penerita
".
8okalisasi an konigurasi raktur
(.
Pergeseran a!al raktur
1#
).
Haskularisasi paa keua ragmen
%.
euksi serta 3mobilisasi
&.
aktu 3mobilisasi
-.
uangan iantara keua ragmen serta interposisi oleh 5aringan lunak.
$.
9aktor aan+a ineksi an keganasan lokal
/.
Cairan Sinoial
1#.
erakan akti an pasi paa anggota gerak
2<11 K"m#!,$a&, 1
K"m#!,$a&, Aa!
a. Kerusakan Arteri Pe7ahn+a arteri karena trauma bisa itanai engan tiak aan+a nai, C' menurun, 7+anosis bagian istal, hematoma +ang lebar, an ingin paa ekstrimitas +ang isebabkan oleh tinakan emergensi splinting, perubahan posisi paa +ang sakit, tinakan reuksi, an pembeahan. b.
Kompartement S+nrom Kompartement S+nrom merupakan komplikasi serius +ang ter5ai karena ter5ebakn+a otot, tulang, sara, an pembuluh arah alam 5aringan parut. 3ni isebabkan oleh oeema atau perarahan +ang menekan otot, sara, an pembuluh arah. Selain itu karena tekanan ari luar seperti gips an pembebatan +ang terlalu kuat.
7. 9at Embolism S+nrom 9at Embolism S+nrom ?9ES@ aalah komplikasi serius +ang sering ter5ai paa kasus raktur tulang pan5ang. 9ES ter5ai karena sel;sel lemak +ang ihasilkan bone marro! kuning masuk ke aliran arah an men+ebabkan tingkat oksigen alam arah renah +ang itanai engan gangguan pernaasan, ta7h+kari, h+pertensi, ta7h+pnea, emam.
11
.
3neksi S+stem pertahanan tubuh rusak bila aa trauma paa 5aringan. Paa trauma orthopei7 ineksi imulai paa kulit ?superi7ial@ an masuk ke alam. 3ni biasan+a ter5ai paa kasus raktur terbuka, tapi bisa 5uga karena penggunaan bahan lain alam pembeahan seperti pin an plat.
e. Aaskuler Nekrosis Aaskuler Nekrosis ?AHN@ ter5ai karena aliran arah ke tulang rusak atau terganggu +ang bisa men+ebabkan
nekrosis tulang an ia!ali
engan aan+a HolkmanGs 3s7hemia. .
Sho7k Sho7k ter5ai karena kehilangan ban+ak arah an meningkatn+a permeabilitas kapiler +ang bisa men+ebabkan menurunn+a oksigenasi. 3ni biasan+a ter5ai paa raktur.
2
K"m#!,$a&, Da!am Wa$t' Lama
a. Dela+e Inion Dela+e Inion merupakan kegagalan raktur berkonsoliasi sesuai engan !aktu +ang ibutuhkan tulang untuk men+ambung. 3ni isebabkan karena penurunan suplai arah ke tulang. b.
Nonunion Nonunion
merupakan
kegagalan
raktur
berkonsoliasi
an
memprouksi sambungan +ang lengkap, kuat, an stabil setelah &;/ bulan. Nonunion itanai engan aan+a pergerakan +ang berlebih paa sisi raktur +ang membentuk seni palsu atau pseuoarthrosis. 3ni 5uga isebabkan karena aliran arah +ang kurang.
1"
7. Malunion Malunion
merupakan
pen+embuhan
tulang
itanai
engan
meningkatn+a tingkat kekuatan an perubahan bentuk ?eormitas@. Malunion ilakukan engan pembeahan an reimobilisasi +ang baik. 2<12 A&'.a) K#raata) #a+a Pa&,) +)(a) Fra$t'r Tr;'$a A< P)($a=,a)
1. Anamnesa a@
3entitas Klien Meliputi nama, 5enis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa +ang ipakai, status perka!inan, peniikan, peker5aan, asuransi, golongan arah, no. register, tanggal MS, iagnosa meis.
b@
Keluhan Itama Paa umumn+a paa raktur terbuka pasien mengalami perarahan sehingga men+ebabkan pasien ban+ak kehilangan ban+ak arah +ang bisa mengganggu oksigenasi, an men+ebabkan eisit olume 7airan. Keluhan +ang aa paa raktur terbuka aalah rasa n+eri +ang hebat. Intuk memperoleh pengka5ian +ang lengkap mengenai rasa n+eri klien, pera!at apat menggunkan PLS'. Intuk memperoleh pengka5ian +ang lengkap tentang rasa n+eri klien igunakan:
Prooking 3n7ient: apakah aa peristi!a +ang men5ai +ang men5ai aktor presipitasi n+eri.
Lualit+ o Pain: seperti apa rasa n+eri +ang irasakan atau igambarkan klien. Apakah seperti terbakar, beren+ut, atau menusuk.
egion : raiation, relie: apakah rasa sakit bisa rea, apakah rasa sakit men5alar atau men+ebar, an imana rasa sakit ter5ai.
Seerit+ ?S7ale@ o Pain: seberapa 5auh rasa n+eri +ang irasakan klien, bisa berasarkan skala n+eri atau klien menerangkan seberapa 5auh rasa sakit mempengaruhi kemampuan ungsin+a.
'ime: berapa lama n+eri berlangsung, kapan, apakah bertambah
1(
buruk paa malam hari atau siang hari.
7@ i!a+at Pen+akit Sekarang Pengumpulan ata +ang ilakukan untuk menentukan sebab ari raktur, +ang nantin+a membantu alam membuat ren7ana tinakan terhaap klien. 3ni bisa berupa kronologi ter5ain+a pen+akit tersebut sehingga nantin+a bisa itentukan kekuatan +ang ter5ai an bagian tubuh mana +ang terkena. Selain itu, engan mengetahui mekanisme ter5ain+a ke7elakaan bisa iketahui luka ke7elakaan +ang lain ?3gnatai7ius, Donna D, 1//%@. @ i!a+at Pen+akit Dahulu Paa pengka5ian ini itemukan kemungkinan pen+ebab raktur an memberi petun5uk berapa lama tulang tersebut akan men+ambung. Pen+akit;pen+akit tertentu seperti kanker tulang an pen+akit pagetGs +ang
men+ebabkan
raktur
patologis
+ang
sering
sulit
untuk
men+ambung. Selain itu, pen+akit iabetes engan luka i kaki sanagt beresiko ter5ain+a osteom+elitis akut maupun kronik an 5uga iabetes menghambat proses pen+embuhan tulang e@ i!a+at Pen+akit Keluarga Pen+akit keluarga +ang berhubungan engan pen+akit tulang merupakan salah satu aktor preisposisi ter5ain+a raktur, seperti iabetes, osteoporosis +ang sering ter5ai paa beberapa keturunan, an kanker tulang +ang 7enerung iturunkan se7ara genetik ?3gnatai7ius, Donna D, 1//%@. @
i!a+at Psikososial Merupakan respons emosi klien terhaap pen+akit +ang ieritan+a an peran klien alam keluarga an mas+arakat serta respon atau pengaruhn+a alam kehiupan sehari;harin+a baik alam keluarga ataupun alam mas+arakat ?3gnatai7ius, Donna D, 1//%@.
g@ Pola;Pola 9ungsi Kesehatan
Pola Persepsi an 'ata 8aksana 0iup Sehat
1)
Paa kasus raktur akan timbul ketiakutan akan ter5ain+a ke7a7atan paa irin+a an harus men5alani penatalaksanaan kesehatan untuk membantu pen+embuhan tulangn+a. Selain itu, pengka5ian 5uga meliputi kebiasaan hiup klien seperti penggunaan obat steroi
+ang
apat
mengganggu metabolisme
kalsium,
pengkonsumsian alkohol +ang bisa mengganggu keseimbangann+a an apakah klien melakukan olahraga atau tiak.?3gnatai7ius, Donna D,1//%@.
Pola Nutrisi an Metabolisme Paa klien raktur harus mengkonsumsi nutrisi melebihi kebutuhan sehari;harin+a seperti kalsium, >at besi, protein, it. C an lainn+a untuk membantu proses pen+embuhan tulang. Ealuasi ter haap pola nutrisi klien bisa membantu menentukan pen+ebab masalah muskuloskeletal an mengantisipasi komplikasi ari nutrisi +ang tiak aekuat terutama kalsium atau protein an terpapar sinar matahari +ang kurang merupakan aktor preisposisi masalah muskuloskeletal terutama paa lansia. Selain itu 5uga obesitas 5uga menghambat egenerasi an mobilitas klien.
Pola Eliminasi Intuk kasus raktur humerus tiak aa gangguan paa pola eliminasi, tapi !alaupun begitu perlu 5uga ika5i rekuensi, konsistensi, !arna serta bau e7es paa pola eliminasi ali. Seangkan paa pola eliminasi uri ika5i rekuensi, kepekatann+a, !arna, bau, an 5umlah. Paa keua pola ini 5uga ika5i aa kesulitan atau tiak. Pola 'iur an 3stirahat Semua klien raktur timbul rasa n+eri, keterbatasan gerak, sehingga hal ini apat mengganggu pola an kebutuhan tiur klien. Selain itu 5uga,
pengka5ian
ilaksanakan
paa
laman+a
tiur,
suasana
lingkungan, kebiasaan tiur, an kesulitan tiur serta penggunaan obat tiur ?Doengos. Maril+nn E, "##"@.
Pola Aktiitas
1%
Karena timbuln+a n+eri, keterbatasan gerak, maka semua bentuk kegiatan klien men5ai berkurang an kebutuhan klien perlu ban+ak ibantu oleh orang lain. 0al lain +ang perlu ika5i aalah bentuk aktiitas klien terutama peker5aan klien. Karena aa beberapa bentuk peker5aan beresiko untuk ter5ain+a raktur ibaning peker5aan +ang lain ?3gnatai7ius, Donna D, 1//%@.
Pola 0ubungan an Peran Klien akan kehilangan peran alam keluarga an alam mas+arakat. Karena klien harus men5alani ra!at inap ?3gnatai7ius, Donna D, 1//%@.
Pola Persepsi an Konsep Diri Dampak +ang timbul paa klien raktur +aitu timbul ketiakutan akan ke7a7atan akibat rakturn+a, rasa 7emas, rasa ketiakmampuan untuk melakukan aktiitas se7ara optimal, an panangan terhaap irin+a +ang salah ?gangguan bo+ image@ ?3gnatai7ius, Donna D, 1//%@.
Pola Sensori an Kogniti Paa klien raktur a+a raban+a berkurang terutama paa bagian istal raktur, seang paa inera +ang lain tiak timbul gangguan. begitu 5uga paa kognitin+a tiak mengalami gangguan. Selain itu 5uga, timbul rasa n+eri akibat raktur ?3gnatai7ius, Donna D, 1//%@.
Pola eprouksi Seksual Dampak paa klien raktur +aitu, klien tiak bisa melakukan hubungan seksual karena harus
men5alani
ra!at
inap an
keterbatasan gerak serta rasa n+eri +ang ialami klien. Selain itu 5uga, perlu ika5i status perka!inann+a termasuk 5umlah anak, lama perka!inann+a ?3gnatai7ius, Donna D, 1//%@.
Pola Penanggulangan Stress Paa klien raktur timbul rasa 7emas tentang keaaan irin+a, +aitu ketiakutan timbul ke7a7atan paa iri an ungsi tubuhn+a. Mekanisme koping +ang itempuh klien bisa tiak eekti.
Pola 'ata Nilai an Ke+akinan
1&
Intuk klien raktur tiak apat melaksanakan kebutuhan beribaah engan baik terutama rekuensi an konsentrasi. 0al ini bisa isebabkan karena n+eri an keterbatasan gerak klien
". Pemeriksaan 9isik Dibagi men5ai ua, +aitu pemeriksaan umum ?status generalisata@ untuk menapatkan gambaran umum an pemeriksaan setempat ?lokalis@. 0al ini perlu untuk apat melaksanakan total 7are karena aa ke7enerungan imana spesialisasi han+a memperlihatkan aerah +ang lebih sempit tetapi lebih menalam. a@ ambaran Imum Perlu men+ebutkan: ?1@
Keaaan umum: baik atau burukn+a +ang i7atat aalah tana;tana, seperti:
Kesaaran penerita: apatis, sopor, koma, gelisah, komposmentis tergantung paa keaaan klien.
Kesakitan, keaaan pen+akit: akut, kronik, ringan, seang, berat an paa kasus raktur biasan+a akut.
'ana;tana ital tiak normal karena aa gangguan baik ungsi maupun bentuk.
?"@
Se7ara sistemik ari kepala sampai kelamin
Sistem 3ntegumen 'erapat er+tema, suhu sekitar aerah trauma meningkat, bengkak, oeema, n+eri tekan, mengalami laserasi karena tekanan tulang +ang men+obek kulit.
Kepala 'iak aa gangguan +aitu, normo 7ephalik, simetris, tiak aa penon5olan, tiak aa n+eri kepala.
8eher 'iak aa gangguan +aitu simetris, tiak aa penon5olan, relek menelan aa.
Muka
1-
a5ah terlihat menahan sakit, lain;lain tiak aa perubahan ungsi maupun bentuk. 'ak aa lesi, simetris, tak oeema.
Mata Mungkin ter5ai kon5ungtia anemis ?karena ter5ai perarahan@
'elinga 'es bisik atau !eber masih alam keaaan normal. 'iak aa lesi atau n+eri tekan.
0iung 'iak aa eormitas, tak aa pernaasan 7uping hiung.
Mulut an 9aring 'ak aa pembesaran tonsil, gusi tiak ter5ai perarahan, mukosa mulut tiak pu7at.
'horaks 'ak aa pergerakan otot inter7ostae, gerakan aa simetris.
Paru ?1@
3nspeksi Pernaasan meningkat, reguler atau tiakn+a tergantung paa ri!a+at pen+akit klien +ang berhubungan engan paru.
?"@
Palpasi Pergerakan sama atau simetris, ermitus raba sama.
?(@
Perkusi Suara ketok sonor, tak aa erup atau suara tambahan lainn+a.
?)@
Auskultasi Suara naas normal, tak aa !hee>ing, atau suara tambahan lainn+a seperti strior an ron7hi.
2antung ?1@
3nspeksi 'iak tampak iktus 5antung.
?"@
Palpasi Nai meningkat, iktus tiak teraba.
1$
?(@
Auskultasi Suara S1 an S" tunggal, tak aa mur;mur.
Abomen ?1@
3nspeksi *entuk atar, simetris, tiak aa hernia.
?"@
Palpasi 'ugor baik, tiak aa eans muskuler, hepar tiak teraba.
?(@
Perkusi Suara th+mpani, aa pantulan gelombang 7airan.
?)@
Auskultasi Peristaltik usus normal ± "# kali
3nguinal;enetalia;Anus 'ak aa hernia, tak aa pembesaran l+mphe, tak aa kesulitan *A*.
". Pemeriksaan Diagnostik a. Pemeriksaan rontgen : menentukan lokasi < luasn+a raktur trauma b. S7an tulang, tomogram, s7an C' < M3 : memperlihatkan raktur, 5uga apat igunakan untuk mengientiikasi kerusakan 5aringan lunak. 7. Arteriogram : ilakukan bila kerusakan askuler i7urigai. . 0itung aerah lengkap : 0' mungkin meningkat ?hemokonsentrasi@ atau menurun ?penarahan sel arah putih aalah respon stress normal setelah trauma@. e. Kreatinin : 'rauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klien gin5al. B< D,a()"&a K#raata)
1. Deisit olume 7airan berhubungan engan perarahan ". N+eri akut berhubungan engan spasme otot, gerakan ragmen tulang, eema, 7eera 5aringan lunak, pemasangan traksi, stress
1/
(. isiko isungsi neuroaskuler perier berhubungan engan penurunan aliran arah ?7eera askuler, eema, pembentukan trombus@ ). angguan pertukaran gas berhubungan engan perubahan aliran arah, emboli, perubahan membran aleolar
pengetahuan
tentang
konisi,
prognosis an kebutuhan
pengobatan berhubungan engan kurang terpa5an atau salah interpretasi terhaap inormasi, keterbatasan kogniti, kurang akurat
%< N%P NO
1.
D,a()"&a K#raata) Deisit olume
T'='a)
Holume 7airan
7airan b.
seimbang
7ontoh: 'D,
dapat meningkatkan
perarahan
K0:
rek!ensi 5antung,
frekwensi jantung,
an nai.
menurunkan TD dan
;
I)tr6)&,
1.A!asi tana ital
Ra&,")a!
Kekurangan cairan
DS: pasien
arna kulit
mengurangi !lume
mengatakan
normal
nadi.
lemas
;
DO: ;
2 umlah urine
". *erikan 7airan alam Dengan memberikan
K normal ulit pu7at
;
; 2
K
5umlah seikit tetapi
cairan daalam
sering
jumla" sedikit tapi
aar Natrium
sering dapat
umlah urine
alam arah
memenu"i !lume
seikit
normal
cairan #ang "ilang
;
D; arah
2 umlah
(. Ikur atau hitung
"#
Memberikan
mengalami
hematosit
pemasukan
peningkatan
normal
an an keseimbangan status cairan umum.
kaar Natrium ;
7airan
Kecendrungan
P
keseimbangan cairan
enurunan
negatif dapat
5umlah
menunjukkan
hematosit
terjadin#a defisit.
). *erikan 7airan 3H melalui alat kontrol
$airan dapat dibutu"kan untuk mencega" de"idrasi
".
N+eri akut b.
Men+atakan
spasme otot,
n+eri hilang atau
gerakan
berkurang
ragmen tulang,
K0:
eema, 7eera
%. Pantau pemeriksaan
Mengealuasi status
laboratorium sesuai
"idrasi, fungsi ginjal
inikasi, 7ontoh :0*,
dan
0', protein plasma,
pen#ebab%ketidaksei
kreatinin,elektrolit
mbangan
1. Pertahankan
tinakan santai
pemasangan
mampu
traksi,
berpartisipasi
stress
alam segala
imobilasasi
bagian
+ang
sakit
engan
tirah
baring,
". 'inggikan
gips,
posisi Meningkatkan aliran
ekstremitas
+ang
terkena.
aktiitas.
(. 8akukan
an
latihan
?erbal
atau
pasi
engan
koe@
penggunaan
a!asi Memperta"ankan gerak kekuatan !t!t dan meningkatkan sirkulasi askuler.
keterampilan relaksasi an
meneskripsikan
aktiitas
n+eri
terapeutik
balik ena, mengurangi edema%n#eri.
DS : komunikasi ; Menun5ukkan
untuk
mencega" malf!rmasi.
bebat an atau traksi
; menun5ukkan
5aringan lunak,
Mengurangi n#eri dan
). 8akukan untuk
"1
tinakan Meningkatkan sirkulasi meningkatkan
umum, menurunakan
DO :
sesuai inikasi
;
p untuk situasi erilaku
hati;
area tekanan l!kal dan
perubahan posisi@
kelela"an !t!t.
iniiual %. A5arkan
hati ; elinungi ;
penggunaan Mengali"kan per"atian
teknik
m
b erokus
ken+amanan ?masase,
paa
mana5emen
ter"adap n#eri,
n+eri ?latihan napas
meningkatkan k!ntr!l
alam,
ima5inasi
ter"adap n#eri #ang
isual,
aktiitas
ipersional@
mungkin berlangsung lama.
iri seniri ;
&. 8akukan
okus
ingin
men+empit
akut
;
kompres Menurunkan edema selama
?");)$
pertama@
p
ase
dan mengurangi rasa
5am
n#eri.
sesuai
keperluan.
erilaku istraksi ;
-. Kolaborasi pemberian Menurunkan n#eri
m imik
analgetik
!a5ah
sesuai
inikasi.
melalui mekanisme peng"ambatan
menun5ukkan
rangsang n#eri baik
aan+a n+eri.
secara sentral maupun perifer.
(.
isiko isungsi
Klien akan
1. Dorong klien untuk Meningkatkan
neuroaskuler
menun5ukkan
se7ara
perier b.
ungsi
melakukan
penurunan aliran
neuroaskuler
menggerakkan
arah ?7eera
baik engan K0:
5ari
askuler, eema, ; akral hangat pembentukan
; tiak pu7at an
trombus@
; s+anosis
rutin sirkulasi dara" dan latihan mencega" kekakuan sendi. istal
7eera.
". 0inarkan
; bisa bergerak
sirkulasi
se7ara akti
restriksi Mencega" stasis akibat ena dan sebagai
tekanan bebat
pen#esuaian keketatan
""
bebat%spalk.
(. Pertahankan tinggi
letak Meningkatkan
ekstremitas drainase ena dan
+ang 7eera ke7uali menurunkan edema aa
kontrainikasi kecuali pada adan#a
aan+a
sinroma
kompartemen.
keadaan "ambatan aliran arteri #ang men#ebabkan penurunan perfusi.
). *erikan obat
Mungkin diberikan
antikoagulan
sebagai upa#a
?!ararin@ bila
pr!filaktik untuk
iperlukan.
menurunkan tr!mbus ena.
%. Pantau kualitas nai Mengealuasi perier,
aliran perkembangan
kapiler, !arna kulit masala" klien dan an kehangatan kulit perlun#a interensi
).
istal
7eera, sesuai keadaan klien.
baningkan
engan
sisi +ang normal. akan 1. 3nstruksikan
angguan
Klien
pertukaran gas
menun5ukkan
latihan napas alam entilasi ale!lar
b. perubahan
kebutuhan
an
aliran arah,
oksigenasi
eekti.
emboli,
terpenuhi
perubahan
K0:
membran aleolar
latihan
Meningkatkan
batuk dan perfusi.
". 8akukan an a5arkan &ep!sisi
; klien tiak sesak naas ; tiak 7+anosis
perubahan
posisi meningkatkan
+ang
sesuai drainase sekret dan
aman
keaaan klien.
"(
menurunkan k!ngesti
; analisa arah
gas
paru.
alam
batas normal (. Kolaborasi
Mencega" terjadin#a
pemberian
obat pembekuan dara"
antikoagulan ?!ararin, an
pada keadaan
heparin@ tr!mb!emb!li.
kortikosteroi K!rtik!ster!id tela"
sesuai inikasi.
menunjukkan keber"asilan untuk mencega"%mengatasi emb!li lemak.
). Analisa pemeriksaan 'enurunan 'a) gas
arah,
kalsium,
0b, dan peningkatan 8ED, '$) menunjukkan
lemak an trombosit
gangguan pertukaran gas* anemia, "ip!kalsemia, peningkatan +D dan kadar lipase, lemak dara" dan penurunan tr!mb!sit sering ber"ubungan dengan emb!li lemak.
%. Ealuasi pernapasan upa+a perhatikan
rekuensi -dan#a takipnea, an dispnea dan bernapas, peruba"an mental aan+a merupakan tanda
strior, penggunaan
")
dini insufisiensi
otot
aksesori pernapasan, mungkin
pernapasan, retraksi menunjukkan sela iga an sianosis %.
sentral. 1. Pertahankan
terjadin#a emb!li paru ta"ap awal. Memf!kuskan
angguan
Meningkatkan
mobilitas isik
atau
pelaksanaan
berhubungan
mempertahankan
aktiitas
engan
mobilitas paa
terapeutik
kerusakan
tingkat paling
koran,
rangka
tinggi +ang
teman
neuromuskuler,
mungkin
sesuai keaaan klien. s!sial.
n+eri, terapi
K0:
restrikti
; Meningkatkan
?imobilisasi@
per"atian, rekreasi meningkatakan rasa ?raio, k!ntr!l diri%"arga
kun5ungan
". *antu
diri, membantu menurunkan is!lasi
latihan Meningkatkan
atau ungsi
rentang gerak pasi sirkulasi dara"
+ang sakit an
akti
paa muskul!skeletal,
mengkompensa
ekstremitas
+ang memperta"ankan
si bagian tubuh
sakit maupun +ang
; Menun5ukkan
t!nus !t!t,
sehat sesuai keaaan memperta"akan
tehnik +ang
klien.
gerak sendi,
memampukan
mencega"
melakukan
k!ntraktur%atr!fi dan
aktiitas.
mencega" reabs!rbsi kalsium karena im!bilisasi.
(. *erikan
papan Memperta"ankan
pen+angga
kaki, p!sis fungsi!nal
gulungan
ekstremitas.
trokanter
). *antu an orong Meningkatkan pera!atan
"%
iri kemandirian klien
?kebersihan
sesuai
dalam perawatan
keaaan diri sesuai k!ndisi
klien.
keterbatasan klien.
%. Ibah posisi se7ara Menurunkan insiden perioik
sesuai k!mplikasi kulit dan
keaaan klien.
pernapasan (dekubitus, atelektasis, penum!nia
&. Dorong
Memperta"ankan
asupan 7airan "###;
"idrasi adekuat,
(### ml
men/cega" k!mplikasi urinarius dan k!nstipasi.
-. *erikan iet 'K'P.
Kal!ri dan pr!tein #ang cukup diperlukan untuk pr!ses pen#embu"an dan mem/ perta"ankan fungsi fisi!l!gis tubu".
$. Kolaborasi pelaksanaan isioterapi inikasi.
Kerjasama dengan fisi!terapis perlu sesuai untuk men#usun pr!gram aktiitas fisik secara indiidual.
"&
/. Ealuasi
Menilai
kemampuan
perkembangan
mobilisasi klien an masala" klien. &.
angguan integritas
terbuka.
Men+atakan kulit ketiakn+amanan
berhubunan engan
program imobilisasi. 1. Pertahankan tempat Menurunkan risik!
hilang atau
kerusakan%abrasi
an aman ?kering, kulit #ang lebi" luas.
raktur berkurang
bersih, alat tenun
K0: ;
tiur +ang n+aman
ken7ang, Menun5u
bantalan
ba!ah siku, tumit@.
kkan perilaku atau tehnik
;
". Masase
kulit Meningkatkan
untuk
terutama
aerah sirkulasi perifer dan
men7egah
penon5olan
tulang meningkatkan
kerusakan kulit
an
atau
bebat
area
istal kelemasan kulit dan !t!t ter"adap
memuahkan
tekanan #ang relatif
pen+embuhan
k!nstan pada
sesuai inikasi.
im!bilisasi.
Men7apai pen+embuhan
(. 8inungi kulit an Mencega" gangguan
luka sesuai
gips paa aerah integritas kulit dan
!aktu atau
perianal
jaringan akibat
pen+embuhan
k!ntaminasi fekal.
lesi ter5ai ). Obserasi keaaan Menilai kulit,
penekanan perkembangan
gips
"-
insersi
BAB III PENUTUP
<1
K&,m#'!a)
9raktur terbuka aalah raktur +ang ter5ai hubungan engan unia luar atau rongga tubuh +ang tiak steril, sehingga muah ter5ai kontaminasi bakteri an apat men+ebabkan komplikasi ineksi. Etilogi raktur terbuka : 1. 'rauma ". Patologis ? pen+akit paa tulang @ (. Degenerasi ). Spontan Paa raktur terbuka, terapat tana;tana patah tulang engan luka i aerah tersebut. Darah +ang keluar ber!arna lebih kehitaman, ber7ampur butiran lemak an selalu merembes, isertai n+eri an perarahan. Klasiikasi patah tulang terbuka: menurut ustilo 1. 'ipe 3 ". 'ipe 33 (. 'ipe 333 Dibagi alam ( sub tipe: 'ipe 333A : 5aringan lunak 7ukup menutup tulang +ang patah 'ipe 333* : isertai kerusakan an kehilangan 5aningan lunak, tulang tiak apat o 7oer sot tissue tipe 333C : isertai 7eera arteri +ang memerlukan repair segera.
<2
Sara)
Penulis men+aari masih ban+ak terapat kekurangan paa makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan sekali kritik +ang membangun bagi makalah ini, agar penulis apat berbuat lebih baik lagi i kemuian hari.
"$