MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI EMBOLI PARU
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Anatomi Fisiologi
Disusun Oleh : Novatiarista Widya Pamukti
(P07120214024) (P07120214024)
Oktavia Ratih Fatimah
(P07120214025) (P07120214025)
Retnaning Tyas
(P07120214029) (P07120214029)
Sera Puji Astuti
(P07120214032) (P07120214032)
Tegar Khusnul Qotimah
(P07120214036) (P07120214036)
Yusuf Kamil
(P07120214039) (P07120214039)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA JURUSAN KEPERAWATAN 2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah anatomi fisiologi respirasi dengan gangguan pada EMBOLI PARU. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ida Mardalena, S.Kep.,Ners.,M.Si selaku pembimbing makalah anatomi fisiologi respirasi dengan gangguan emboli paru. Adapun tugas mata kuliah askep respirasi dengan gangguan pada emboli paru ini kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil manfaat sehingga dapat memberikan inspirasi t erhadap pembaca.
Yogayakarta, 9 Oktober 2017
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tubuh kita bergantung pada sistem pernapasan untuk dapat hidup, pengkajian pernapasan mengandung aspek penting dalam mengevaluasi kesehatan. Sistem pernapasan terutama berfungsi untuk mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paru-paru dan jaringan serta untuk mengatur keseimbangan asam basa. Setiap perubahan dalam sistem ini akan mempengaruhi sistem tubuh lainnya. Pada sistem pernapasan khususnya pada paru-paru. Pemeriksaan dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi paru dengan cara pemeriksaan diantaranya inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Oleh sebab itu jangan menganggap kalau ada suatu gejala yang dirasakan pada bagian dada meskipun itu t idak sering dirasakan. Bisa saja itu ada gangguan pada organ paru-paru. Maka dari itu perlu adanya pemeriksaan sedini mungkin untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Emboli Paru (Pulmonary Embolism) adalah peristiwa infark jaringan paru akibat tersumbatnya pembuluh darah arteri pulmonalis (arteri paru-paru) oleh peristiwa emboli. Emboli bisa merupakan gumpalan darah (trombus), tetapi bisa juga berupa lemak, cairan ketuban, sumsum tulang, pecahan tumor atau gelembung udara, yang akan mengikuti aliran darah sampai akhirnya menyumbat pembuluh darah. Insiden sebenarnya dari PE tidak dapat ditentukan, karena sulit membuat diagnosis klinis, tetapi PE merupakan penyebab penting morbiditas dan mortalitas pasien-pasien di rumah sakit, dan telah dilaporkan sebagai penyebab lebih dari 200.000 kematian di Amerika Serikat tiap tahunnya. PE masif adalah salah satu penyebab kematian mendadak yang paliing sering, penyebab kematian kedua setelah penyakit arteri koronaria. Penelitian-penelitian pada autopsi memperlihatkan bahwa sebanyak 60% pasien yang meninggal di rumah sakit disebabkan oleh PE, namun sebanyak 70% kasus tiak diketahui. Penatalaksanaan khusus emboli paru dapat berupa pemberian antikoagulasi, antitrombolitik, terapi oksigen, meningkatkan status pernafasan dan vaskuler. baik dengan intervensi pembedahan dan intervernsi kegawatdaruratan.
Emboli paru adalah kegawatdaruratan yang cukup sering ditemui di ruang IGD (Data di USA 20-60 kasus per 100.000 populasi). Mortalitasnya tinggi (mencapai > 15%), namun dengan tatalaksana yang tepat memiliki angka keberhasilan terapi yang tinggi pula. Embolisme pulmonal mengacu pada obstruksi salah satu arteri pulmonal atau lebih oleh thrombus (trombi) yang berasal dari suatu tempat dalam system venosa atau jantung sebelah kiri, yang terlepas, dan terbawa ke paru. Kondisi ini merupakan kelainan umum yang berkaitan dengan trauma, bedah (ortopedik, pelvis, ginekologik), kehamilan, penggunaan kontrasepsi oral, gagal jantung
kongestif,
usia
lanjut
(lebih
dari
60
tahun),
dan
imobilitasyang
berkepanjangan. Sebagian besar trombusberasal dari vena tungkai. (A, Price, Silvia, dan M, Wilson, Clorraine,2006)
B. Tujuan 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penyusunan makalah ini adalah agar mahasiswa mampu menyusun dan memahami anatomi fisiologi respirasi dengan gangguan emboli paru 2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa/i dapat mengetahui dan memahami pengertian emboli paru. b. Mahasisiwa/i dapat mengetahui dan memahami etiologi emboli paru. c. Mahasiswa/i dapat mengetahui dan memahami klasifikasi emboli paru. d. Mahasisiwa/i dapat mengetahui dan memahami patofisiologi emboli paru. e. Mahasiswa/i dapat mengetahui dan memahami anatomi emboli paru. f. Mahasiswa/i dapat mengetahui dan memahami fisiologi emboli paru g. Mahasisiwa/i dapat mengetahui dan memahami patofisiologi emboli paru. h. Mahasiswa/i dapat mengetahui dan memahami manifestasi klinis emboli paru. i.
Mahasiswa/i dapat mengetahui dan memahami pemeriksaan penunjang emboli paru.
j.
Mahasiswa/i dapat mengetahui dan memahami penatalaksanaan pada pasien emboli paru.
k. Mahasiswa/i dapat mengetahui dan memahami komplikasi dari emboli paru.
3. Metode Metode yang kamu gunakan untuk pembuatan makalah ini adalah dengan menggunakaan study pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
Anas Tamsuri. 2008. Klien Gangguan Pernapasan : Seri Asuhan Keperawatan. EGC : Jakarta Baughman, Diane C. 2000. Keperawatan Medikal Bedah : Buku Saku Brunner dan Suddarth. EGC : Jakarta Evelyn C. Pearce. 2010. Anatomi dan Fisiologi untuk Para Medis. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta Herdman, T. Heather. 2012. Diagnosa Keperawatan : Defenisi dan Klasifikasi 2012-2014. EGC : Jakarta Price, Sylvia Anderson. 2005. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. EGC : Jakarta Prof. Dr. H. Slamet Suyono, SpPD, KE dkk.2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Balai Penerbit FKUI : Jakarta Smeltzer, Zusanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC : Jakarta Wilkinson, Judith M. 2011. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC : Jakarta