BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Penyakit TB Paru merupakan penyakit menular yang men yebabkan kematian dan merupakan penyebab kematian ketiga di indonesia (Depkes RI, 2005). asil !ur"ei #ese$atan Ruma$ Tangga (!#RT) (!#RT) ta$un 200% menun&ukkan ba$'a penyakit TB Paru merupakan penyebab kematian ketiga setela$ penyakit kardio"askuler dan penyakit saluran pernapasan pada semua kelompok usia. Ba$kan peringkat peringkat pertama penyebab kematian kematian penyakit menular, ¨a$ pasiennya sekitar 500.000 orangta$un, dengan kematian sebesar %5.000ta$un, k$ususnya didaera$ pedesaan miskin dan daera$ kumu$ perkotaan yang ra'an kuman (*amy, 200+). asil penelitian yang dilakukan di %5 propinsi di Indonesia menun&ukkan angka ratarata kesakitan sebesar 2,55 permil bagi seluru$ Indonesia, dengan angka tertinggi di !umatera -tara sebesar , permil, !ula'esi !elatan , permil dan 0,/ permil di Bali sebagai angka terenda$, sedangkan angka kematian antara ta$un %+/0 sampai dengan %+/ bergeser dari 5,1 men&adi 5,% (*amy, 200+). #usnindar (%++0) men&elaskan $asil sur"ei ruma$ tangga pada tu&u$ propinsi, ba$'a se3ara keseluru$an penyakit TB Paru merupakan 5,% dari semua ke&adian penyakit dan pola penyakit TB Paru menun&ukkan menun&ukkan paling besar pada umur antara %5 sampai 5 ta$un. ta$un. !ekitar 4orld 4orld ealt$ rgani6ation (4)
B. %. 2. 1. .
Tujuan. an. -ntuk men&elaskan men&elaskan kepada kepada masyarakat masyarakat tentang tentang TB TB Paru. Paru. -ntuk men&elask men&elaskan an ge&alage&ala ge&alage&ala dan orango orangorang rang yang yang berisiko berisiko menderita menderita TB Paru. Paru. 7en&elaskan 7en&elaskan 3ara 3ara pera'atan, pera'atan, pengo pengobatan, batan, dan pen3ega$ pen3ega$an an TB Paru. 7en&elasakan 7en&elasakan permasal permasala$an a$an yang yang ada di masyarakat masyarakat akibat akibat TB TB Paru. Paru.
BAB II 1
PEMBAHASAN A. Definisi
TB8 adala$ penyakit in9eksi yang disebabkan ole$ Basil Mycobacterium Tuberculosis atau basil tuberkel yang ta$an asam. Penularannya melalui udara apabila orang yang menderita TB8 dalam paruparu atau tenggorokan batuk, bersin atau berbi3ara se$ingga kumanbasil dilepaskan ke udara. #umanbasil dapat berta$an beberapa &am dalam su$u kamarlingkungan ruma$, maka &ika ada orang disekitar penderita maka kumanbasil akan muda$ menular ke semua orang disekitarnyayang kontak dengan penderita. #ebanyakan orang mendapattertular kuman TB8 adala$ orang yang sering berada di dekat penderita, seperti anggota keluarga, teman atau rekan ker&a. #arena orang yang terdekat dan paling sering kontakberkomunikasi dengan penderita adala$ keluarganya, maka orang mengeta$ui dan menduga penyakit TB8 adala$ penyakit keturunan dan sulit untuk disembu$kan. !e$ingga perlu adanya pema$aman dan tindakantindakan yang dilakukan ole$ penderita dan keluarga untuk men3ega$ penularanpenyebaran penyakit. 7eskipun penderita tinggal di lingkungan yang kurang se$at dan kondisi sosial ekonomi yang kurang mendukung di$arapkan penderita dan orangorang yang ada disekitarnyakeluarga melaksanakan perilaku $idup se$attindakantindakan pen3ega$an dengan benar sesuai an&uranara$an petugas puskesmas dalam upaya menekan semakin meningkatnya angka kesakitan dan kematian yang disebabkan TB8 Paru di masyarakat. 7isalnya dengan 3ara penemuan kasus se3ara dini dengan mengenal tanda dan ge&ala TB8, minum obat se3ara teratur, menutup mulut 'aktu bersinbatuk, tidak meluda$ disembarang tempat, men&emur tempat tidur penderita, meningkatkan "entilasi dan pen3a$ayaan ruma$ penderita (membuka pintu dan &endela terutama saat pagi, pemasangan genteng ka3a karena kuman TB8 akan mati &ika terpapar sinar mata$arisinar ultra "iolet) dan memisa$kan alat alat yang tela$ digunakan penderita karena kemungkinan suda$ terkena basil TB8 yang dapat menular pada orang lain, serta menerapkan pola $idup se$at dalam masyarakat dengan mengkonsumsi makanan bergi6i. Riskesda (200/:%05) pre"alensi TB paru 3enderung meningkat sesuai bertamba$nya usia dan pre"alensi tertinggi pada usia lebi$ dari 5 ta$un. Pre"alensi TB Paru 20 lebi$ tinggi pada lakilaki dibanding perempuan dan tiga kali lebi$ di pedesaan dibandingkan perkotaan dan empat kali lebi$ tinggi pada pendidikan renda$ dibandingkan di pendidikan tinggi. Dalam ;erdunasTB8, (20023: 1) Penularan TB8 akan lebi$ muda$ ter&adi &ika 2
terdapat dalam situasi $unian padat (overcrowding) , sosial ekonomi yang tidak menguntungkan (social deprivation), lingkungan peker&aan dan perilaku $idup tidak se$at dalam masyarakat. Depkes RI, (200/: 5).
ID!. Resiko penularan setiap ta$un di Indonesia dianggap 3ukup tinggi dan ber"ariasi ( Annual Risk of Tuberculosis Infection = >RTI ) antara %1 dan 50 persennya dengan BT> positi9. >danya kontak dengan BT> positi9 dapat men&adi sumber penularan yang berba$aya karena berdasarkan penelitian akan menularkan sekitar 5 orang di sekitarnya (Depkes ID>I, 200/: %2). #asus seperti ini sangat in9eksius dan dapat menularkan penyakit melalui batuk, bersin dan per3akapan, &uga peralatan yang terkontaminasi kuman TB8. !emakin sering dan lama kontak, makin besar pula kemungkinan ter&adi penularan. !umber penularan bagi bayi dan anak yang disebut kontak erat, adala$ orangtuanya, orang seruma$ atau orang yang sering berkun&ung. Bakteri ini sangat lambat pertumbu$annya, mereka meme3a$ diri setiap %20 &am. 7atinya &uga sangat lambat, perlu 'aktu sedikitnya bulan bagi obat obatan yang ada untuk membunu$ seluru$ bakteri. Dengan pengobatan TB8 yang lama dan perlu adanya ketelatenan dari penderita untuk tetap teratur mengkonsumsi obat yang diberikan (bat >nti Tuberkulosis>T). #uman TB8 $anya dapat dibasmi dengan obat obatan
(program
DT!
yang
memerlukan
Penga'as
7inum
batP7
untuk
menga'asimengingatkan penderita minum obat) yang disertai makan makanan bergi6i serta pola $idup se$at. !e$ingga selama terapi perlu adanya pema$aman ba$'a masi$ ada kemungkinan ter&adi penularan pada orang disekitarnyak$ususnya keluarga &ika tidak dilakukan tindakan pen3ega$an penularannya baik ole$ penderita maupun orang disekitarnya k$ususnya keluarga untuk mendukung terlaksananya program terapi. Depkes (200/: 1) !ekitar 5 Pasien TB adala$ kelompok usia paling produkti9 se3ara ekonomis (%550 ta$un). Diperkirakan seorang pasien TB de'asa, akan ke$ilangan ratarata 'aktu ker&anya 1 bulan. al tersebut berakibat pada ke$ilangan pendapatan ta$unan ruma$ tangganya sekitar 2010. ?ika dia meninggal akibat TB, maka akan ke$ilangan pendapatan sekitar %5 ta$un. !elain merugikan se3ara ekonomis, TB &uga memberikan dampak buruk lainnya se3ara sosial stigma ba$kan diku3ilkan ole$ masyarakat. Depkes (200/: ") #erugian yang diakibatkan 3
sangat besar, bukan $anya aspek kese$atan semata tetapi &uga dari aspek sosial maupun ekonomi. Dengan demikian TB merupakan an3aman ter$adap 3ita3ita pembangunan meningkatkan kese&a$teraan rakyat se3ara menyeluru$. #arenanya perang ter$adap TB berarti pula perang ter$adap kemiskinan, ketidakprodukti9an dan kelema$an akibat TB. Pada ta$un %++2 4 tela$ men3anangkan tuberkulosis sebagai lobal !mergency. @aporan 4 ta$un 200 menyatakan ba$'a terdapat /,/ &uta kasus baru tuberkulosis pada ta$un 2002, sepertiga penduduk dunia tela$ terin9eksi kuman tuberkulosis dan menurut regional 4 ¨a$ terbesar kasus ini ter&adi di >sia Tenggara yaitu 11 dari seluru$ kasus di dunia. Indonesia berada dalam peringkat ketiga terburuk di dunia untuk ¨a$ penderita TB. !etiap ta$un mun3ul 500 ribu kasus baru dan lebi$ dari %0 ribu lainnya meninggal. !eratus ta$un yang lalu, satu dari lima kematian di >merika !erikat disebabkan ole$ tuberkulosis. Tuberkulosis masi$ merupakan penyakit in9eksi saluran napas yang tersering di Indonesia. #eterlambatan dalam menegakkan diagnosa dan ketidakpatu$an dalam men&alani pengobatan mempunyai dampak yang besar karena pasien Tuberkulosis akan menularkan penyakitnya pada lingkungan,se$ingga ¨a$ penderita semakin bertamba$. Pengobatan Tuberkulosis berlangsung 3ukup lama yaitu setidaknya bulan pengobatan dan selan&utnya die"aluasi ole$ dokter apaka$ perlu dilan&utkan atau ber$enti, karena pengobatan yang 3ukup lama seringkali membuat pasien putus berobat atau men&alankan pengobatan se3ara tidak teratur, kedua $al ini ini 9atal akibatnya yaitu pengobatan tidak ber$asil dan kuman men&adi kebal disebut 7DR ( multi drugs resistan3e ), kasus ini memerlukan biaya berlipat dan lebi$ sulit dalam pengobatannya se$ingga di$arapkan pasien disiplin dalam berobat setiap 'aktu demi pengentasan tuberkulosis di Indonesia. Tanggal 2 7aret diperingati dunia sebagai Aari TB8A ole$ sebab pada 2 7aret %//2 di Berlin, ?erman, Robert #o3$ mempresentasikan $asil studi mengenai penyebab tuberkulosis yang ditemukannya.
B. Klasifikasi 4
•
Tuberkulosis paru terkon9irmasi se3ara bakteriologis dan $istologis
•
Tuberkulosis paru tidak terkon9irmasi se3ara bakteriologis dan $istologis
•
Tuberkulosis pada sistem sara9
•
Tuberkulosis pada organorgan lainnya
•
Tuberkulosis millier
8. Patofisiologi Penyebab penyakit ini adala$ bakteri kompleks Mycobacterium tuberculosis. 7y3oba3teria termasuk dalam 9amili 7y3oba3teria3eae dan termasuk dalam ordo >3tinomy3etales. kompleks Mycobacterium tuberculosis meliputi M" tuberculosis, M" bovis, M" africanum, M" microti, dan M" canettii. Dari beberapa kompleks tersebut, M" tuberculosis merupakan &enis yang terpenting dan paling sering di&umpai. M"tuberculosis berbentuk batang, berukuran pan&ang 5 dan lebar 1, tidak membentuk spora, dan termasuk bakteri aerob. 7y3oba3teria dapat diberi pe'arnaan seperti bakteri lainnya, misalnya dengan Pe'arnaan ;ram. Camun, sekali my3oba3teria diberi 'arna ole$ pe'arnaan gram, maka 'arna tersebut tidak dapat di$ilangkan dengan asam. le$ karena itu, maka my3oba3teria disebut sebagai Basil Ta$an >sam atau BT>. Beberapa mikroorganisme lain yang &uga memiliki si9at ta$an asam, yaitu spesies #ocardia, R$odococcus, %egionella micdadei, dan proto6oa Isospora dan &ryptosporidium. Pada dinding sel my3oba3teria, lemak ber$ubungan dengan arabinogalaktan dan peptidoglikan di ba'a$nya. !truktur ini menurunkan permeabilitas dinding sel, se$ingga mengurangi e9ekti"itas dari antibiotik. @ipoarabinomannan, suatu molekul lain dalam dinding sel my3oba3teria, berperan dalam interaksi antara inang dan patogen, men&adikan M" tuberculosis dapat berta$an $idup di dalam makro9aga.
5
D. Masalah Turerkulosis Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia tela$ terin9eksi ole$ 7y3oba3terium tuberkulosis. Pada ta$un %++5, diperkirakan ada + &uta pasien TB baru dan 1 &uta kematian akibat TB diseluru$ dunia. Diperkirakan +5 kasus TB dan +/ kematian akibat TB didunia, ter&adi pada negaranegara berkembang. Demikian &uga, kematian 'anita akibat TB lebi$ banyak dari pada kematian karena ke$amilan, persalinan dan ni9as. !ekitar 5 pasien TB adala$ kelompok usia yang paling produkti9 se3ara ekonomis (%550 ta$un). Diperkirakan seorang pasien TB de'asa, akan ke$ilangan ratarata 'aktu ker&anya 1 sampai bulan. al tersebut berakibat pada ke$ilangan pendapatan ta$unan ruma$ tangganya sekitar 2010. ?ika ia meninggal akibat TB, maka akan ke$ilangan pendapatannya sekitar %5 ta$un. !elain merugikan se3ara ekonomis, TB &uga memberikan dampak buruk lainnya se3ara sosial stigma ba$kan diku3ilkan ole$ masyarakat. Penyebab utama meningkatnya beban masala$ TB antara lain adala$: •
#emiskinan pada berbagai kelompok masyarakat, seperti pada negara negara yang sedang berkembang.
•
#egagalan program TB selama ini. al ini diakibatkan ole$:
•
Tidak memadainya komitmen politik dan pendanaan
•
Tidak memadainya organisasi pelayanan TB (kurang terakses ole$ masyarakat, penemuan kasus diagnosis yang tidak standar, obat tidak ter&amin penyediaannya, tidak dilakukan pemantauan, pen3atatan dan pelaporan yang standar, dan sebagainya).
•
Tidak memadainya tatalaksana kasus (diagnosis dan paduan obat yang tidak standar, gagal menyembu$kan kasus yang tela$ didiagnosis)
•
!ala$ persepsi ter$adap man9aat dan e9ekti9itas B8;.
6
•
In9rastruktur kese$atan yang buruk pada negaranegara yang mengalami krisis ekonomi atau pergolakan masyarakat.
•
Peruba$an demogra9ik karena meningkatnya penduduk dunia dan peruba$an struktur umur kependudukan.
•
Dampak pandemi I=. !ituasi TB didunia semakin memburuk, ¨a$ kasus TB meningkat dan banyak yang
tidak ber$asil disembu$kan, terutama pada negara yang dikelompokkan dalam 22 negara dengan masala$ TB besar ($ig$ burden countries). 7enyikapi $al tersebut, pada ta$un %++1, 4 men3anangkan TB sebagai kedaruratan dunia (global emergency)" 7un3ulnya pandemi I=>ID! di dunia menamba$ permasala$an TB. #oin9eksi dengan I= akan meningkatkan risiko ke&adian TB se3ara signi9ikan. Pada saat yang sama, kekebalan ganda kuman TB ter$adap obat anti TB (multidrug resistance = M'R) semakin men&adi masala$ akibat kasus yang tidak ber$asil disembu$kan. #eadaan tersebut pada ak$irnya akan menyebabkan ter&adinya epidemi TB yang sulit ditangani. Di Indonesia, TB merupakan masala$ utama kese$atan masyarakat. ?umla$ pasien TB di Indonesia merupakan ke1 terbanyak di dunia setela$ India dan 8ina dengan ¨a$ pasien sekitar %0 dari total ¨a$ pasien TB didunia. Diperkirakan pada ta$un 200, setiap ta$un ada 51+.000 kasus baru dan kematian %0%.000 orang. Insidensi kasus TB BT> positi9 sekitar %%0 per %00.000 penduduk.
E. Tuberkulosis Dan Kejadiannya Tuberkulosis adala$ penyakit menular langsung yang disebabkan ole$ kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). !ebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat &uga mengenai organ tubu$ lainnya. 8ara penularan •
!umber penularan adala$ pasien TB BT> positi9.
7
•
Pada 'aktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk per3ikan da$ak (droplet nuclei). !ekali batuk dapat meng$asilkan sekitar 1000 per3ikan da$ak.
•
-mumnya penularan ter&adi dalam ruangan dimana per3ikan da$ak berada dalam 'aktu yang lama. =entilasi dapat mengurangi ¨a$ per3ikan, sementara sinar mata$ari langsung dapat membunu$ kuman. Per3ikan dapat berta$an selama beberapa &am dalam keadaan yang gelap dan lembab.
•
Daya penularan seorang pasien ditentukan ole$ banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. 7akin tinggi dera&at kepositi9an $asil pemeriksaan da$ak, makin menular pasien tersebut.
•
*aktor yang memungkinkan seseorang terpa&an kuman TB ditentukan ole$ konsentrasi per3ikan dalam udara dan lamanya meng$irup udara tersebut.
•
Risiko tertular tergantung dari tingkat pa&anan dengan per3ikan da$ak. Pasien TB paru dengan BT> positi9 memberikan kemungkinan risiko penularan lebi$ besar dari pasien TB paru dengan BT> negati9.
•
Risiko penularan setiap ta$unnya di tun&ukkan dengan Annual Risk of Tuberculosis Infection (ARTI) yaitu proporsi penduduk yang berisiko terin9eksi TB selama satu ta$un. >RTI sebesar %, berarti %0 (sepulu$) orang diantara %000 penduduk terin9eksi setiap ta$un.
•
>RTI di Indonesia ber"ariasi antara %1.
•
In9eksi TB dibuktikan dengan peruba$an reaksi tuberkulin negati9 men&adi positi9.
•
anya sekitar %0 yang terin9eksi TB akan men&adi sakit TB.
•
Dengan >RTI %, diperkirakan diantara %00.000 penduduk ratarata ter&adi %000 terin9eksi TB dan %0 diantaranya (%00 orang) akan men&adi sakit TB setiap ta$un. !ekitar 50 diantaranya adala$ pasien TB BT> positi9.
8
•
*aktor yang mempengaru$i kemungkinan seseorang men&adi pasien TB adala$ daya ta$an tubu$ yang renda$, diantaranya in9eksi I=>ID! dan malnutrisi (gi6i buruk).
•
I= merupakan 9aktor risiko yang paling kuat bagi yang terin9eksi TB men&adi sakit TB. In9eksi I= mengakibatkan kerusakan luas sistem daya ta$an tubu$ seluler (cellular immunity), se$ingga &ika ter&adi in9eksi penyerta (oportunistic), seperti tuberkulosis, maka yang bersangkutan akan men&adi sakit para$ ba$kan bisa mengakibatkan kematian.
!isiko "enja#i sakit TB
Bila ¨a$ orang terin9eksi I= meningkat, maka ¨a$ pasien TB akan meningkat, dengan demikian penularan TB di masyarakat akan meningkat pula. *aktor risiko ke&adian TB, se3ara ringkas digambarkan pada gambar berikut:
!i$a%at ala"iah &asien TB %ang ti#ak #ioati. Pasien %ang ti#ak #ioati' setelah ( tahun' akan) •
(*+ "eninggal
•
,(+ akan se"uh sen#iri #engan #a%a tahan tuuh %ang tinggi ,(+ "enja#i kasus kronis %ang teta& "enular
9
-.Diagnosis Si"to"a klinis
Diagnosa tuberkulosis dapat ditegakkan berdasarkan ge&ala klinis, pemeriksaan &asmani, pemeriksaan bakteriologi , radiologi dan pemeriksaan penun&ang lainnya. ;e&ala klinis tuberkulosis dapat dibagi men&adi 2 golongan, yaitu ge&ala lokal dan ge&ala sistemik, bila organ yang terkena adala$ paru maka ge&ala lokal iala$ ge&ala respiratori atau ge&ala ge&ala yang erat $ubungannya dengan organ pernapasan ( sedang ge&ala lokal lain sesuai akan sesuai dengan organ yang terlibat ) •
ejala res&iratori iala$ batuk lebi$ dari 2 minggu, batuk ber3ampur dara$. Bisa &uga
•
nyeri dada dan sesak napas. ejala siste"is antara lain Demam , badan lema$ yang disebut sebagai malaise, keringat malam, anoreksia dan berat badan menurun men&adi semakin kurus. ;e&ala respiratori sangat ber"ariasi, dari mulai tidak ada ge&ala sampai ge&ala yang 3ukup berat tergantung dari luas lesi, se$ingga pada kondisi yang ge&alanya tidak &elas se$ingga terkadang pasien baru mengeta$ui dirinya terdiagnosis Tuberkulosis saat medical c$eck up"
;. Pengoatan TB Paru Pengobatan TB8 #riteria I (Tidak perna$ terin9eksi, ada ri'ayat kontak, tidak menderita TB8) dan II (Terin9eksi TB8test tuberkulin (), tetapi tidak menderita TB8 (ge&ala TB8 tidak ada, radiologi tidak mendukung dan bakteriologi negati9) memerlukan pen3ega$an dengan pemberian IC 5E%0 mgkgbb$ari. %.
Pen3ega$an >nak
yang
IC
minimal
(pro9ilaksis) kontak 1
erat bulan
dengan
primer
penderita
'alaupun
u&i
TB8
BT>
tuberkulin
(). ().
Terapi pro9ilaksis di$entikan bila $asil u&i tuberkulin ulang men&adi () atau sumber penularan TB akti9 suda$ tidak ada.
10
2.
Pen3ega$an
(pro9ilaksis)
sekunder
>nak dengan in9eksi TB8 yaitu u&i tuberkulin () tetapi tidak ada ge&ala sakit TB8. Pro9ilaksis diberikan selama + bulan. bat yang digunakan untuk TB8 digolongkan atas dua kelompok yaitu : o
bat primer : IC (isonia6id), Ri9ampisin, Ftambutol, !treptomisin, Pira6inamid. 7emperli$atkan e9ekti9itas yang tinggi dengan toksisitas yang masi$ dapat ditolerir, sebagian besar penderita dapat disembu$kan dengan obatobat ini.
o
bat sekunder : FGionamid, Paraaminosalisilat, !ikloserin, >mikasin, #apreomisin dan #anamisin.
Dosis oat antituerkulosis /0AT1
0at
Dosis
harian
Dosis
,32"inggu
Dosis
432"inggu
/"g2kg2hari1
/"g2kg2hari1
/"g2kg2hari1
IC
5%5 (maks 100 mg)
%50 (maks. +00 mg) %50 (maks. +00 mg)
Ri9ampisin
%020 (maks. 00 mg)
%020 (maks. 00 mg) %520 (maks. 00 mg)
Pira6inamid
%50 (maks. 2 g)
500 (maks. g)
%510 (maks. 1 g)
Ftambutol
%525 (maks. 2,5 g)
50 (maks. 2,5 g)
%525 (maks. 2,5 g)
!treptomisin
%50 (maks. % g)
250 (maks. %,5 g)
250 (maks. %,5 g)
!e&ak %++5, program Pemberantasan Penyakit TB8 di Indonesia mengalami peruba$an
mana&emen
operasional,
disesuaikan
dengan
strategi
global
yanng
direkomendasikan ole$ 4. @angka$ ini dilakukan untuk menindaklan&uti Indonesia *+ - .oint !valuation dan #ational Tuberkulosis /rogram in Indonesia pada >pril %++. 11
Dalam program ini, prioritas ditu&ukan pada peningkatan mutu pelayanan dan penggunaan obat yang rasional untuk memutuskan rantai penularan serta men3ega$ meluasnya resistensi kuman TB8 di masyarakat. Program ini dilakukan dengan 3ara menga'asi pasien dalam menelan obat setiap $ari,terutama pada 9ase a'al pengobatan. !trategi
D0TS
( 'irectly
bserved
Treatment
0$ort1course)
pertama
kali
diperkenalkan pada ta$un %++ dan tela$ diimplementasikan se3ara meluas dalam sistem pelayanan kese$atan masyarakat. !ampai dengan ta$un 200%, +/ dari populasi penduduk dapat mengakses pelayanan D0TS di puskesmas. !trategi ini diartikan sebagai Apenga'asan langsung menelan obat &angka pendek ole$ penga'as pengobatanA setiap $ari. Indonesia adala$ negara $ig$ burden, dan sedang memperluas strategi DT! dengan 3epat, karenanya baseline drug susceptibility data (D!T) akan men&adi alat pemantau dan indikator program yang amat penting. Berdasarkan data dari beberapa 'ilaya$, identi9ikasi dan pengobatan TB8 melalui Ruma$ !akit men3apai 2050 dari kasus BT> positi9, dan lebi$ banyak lagi untuk kasus BT> negati9. ?ika tidak beker&a sama dengan Puskesmas, maka banyak pasien yang didiagnosis ole$ R! memiliki risiko tinggi dalam kegagalan pengobatan, dan mungkin menimbulkan kekebalan obat. >kibat kurang baiknya penanganan pengobatan penderita TB8 dan lema$nya implementasi strategi DT!. Penderita yang mengidap BT> yang resisten ter$adap >T akan menyebarkan in9eksi TB8 dengan kuman yang bersi9at MD! ( Multi1drugs Resistant ). -ntuk kasus MD!5TB dibutu$kan obat lain selain obat standard pengobatan TB8 yaitu obat fluorokuinolon seperti sipro9loksasin, o9loGa3in, le"o9loGa3in ($anya sangat disayangkan ba$'a obat ini tidak dian&urkan pada anak dalam masa pertumbu$an). Pengoatan TB6 &a#a orang #e$asa •
Kategori 7
)
,H!8E29H4!4
!elama 2 bulan minum obat IC, ri9ampisin, pira6inamid, dan etambutol setiap $ari (ta$ap intensi9), dan bulan selan&utnya minum obat IC dan ri9ampisin tiga kali dalam seminggu (ta$ap lan&utan). Diberikan kepada: Penderita baru TB8 paru BT> positi9.
12
Penderita TB8 ekstra paru (TB8 di luar paruparu) berat. •
Kategori ,
)
H!8E2(H4!4E4
Diberikan kepada: Penderita kambu$. Penderita gagal terapi. Penderita dengan pengobatan setela$ lalai minum obat. •
Kategori 4
)
,H!829H4!4
Diberikan kepada: Penderita BT> () dan rontgen paru mendukung akti9.
Pengoatan TB6 &a#a anak
>dapun dosis untuk pengobatan TB8 &angka pendek selama atau + bulan, yaitu: %.
,H!2:H,!, : ICRi9ampisin setiap $ari selama 2 bulan pertama, kemudian IC
Ri9ampisin setiap $ari atau 2 kali seminggu selama bulan (ditamba$kan Ftambutol bila diduga ada resistensi ter$adap IC). 2.
,H!829H,!, : ICRi9ampisinPira6inamid: setiap $ari selama 2 bulan pertama,
kemudian ICRi9ampisin setiap $ari atau 2 kali seminggu selama bulan (ditamba$kan Ftambutol bila diduga ada resistensi ter$adap IC). Pengobatan TB8 pada anakanak &ika IC dan ri9ampisin diberikan bersamaan, dosis maksimal per$ari IC %0 mgkgbb dan ri9ampisin %5 mgkgbb. Dosis anak IC dan ri9ampisin yang diberikan untuk kasus:
13
TB ti#ak erat
IC
: 5 mgkgbb$ari
Ri9ampisin
: %0 mgkgbb$ari
TB erat /"ilier #an "eningitis TB61
IC
: %0 mgkgbb$ari
Ri9ampisin
: %5 mgkgbb$ari
Dosis prednison
: %2 mgkgbb$ari (maks. 0 mg)
14
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Tuerkulosis atau TB (singkatan yang sekarang ditinggalkan adala$ TB6) adala$
penyakit in9eksi yang disebabkan ole$ bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini paling sering menyerang paruparu 'alaupun pada sepertiga kasus menyerang organ tubu$ lain dan ditularkan orang ke orang. Ini &uga sala$ satu penyakit tertua yang diketa$ui menyerang manusia. ?ika diterapi dengan benar tuberkulosis yang disebabkan ole$ kompleks Mycobacterium tuberculosis, yang peka ter$adap obat, praktis dapat disembu$kan. Tanpa terapi tuberkulosa akan mengakibatkan kematian dalam lima ta$un pertama pada lebi$ dari setenga$ kasus. Pada ta$un %++2 4 tela$ men3anangkan tuberkulosis sebagai lobal !mergency. @aporan 4 ta$un 200 menyatakan ba$'a terdapat /,/ &uta kasus baru tuberkulosis pada ta$un 2002, sepertiga penduduk dunia tela$ terin9eksi kuman tuberkulosis dan menurut regional 4 ¨a$ terbesar kasus ini ter&adi di >sia Tenggara yaitu 11 dari seluru$ kasus di dunia. Indonesia berada dalam peringkat ketiga terburuk di dunia untuk ¨a$ penderita TB. !etiap ta$un mun3ul 500 ribu kasus baru dan lebi$ dari %0 ribu lainnya meninggal. !eratus ta$un yang lalu, satu dari lima kematian di >merika !erikat disebabkan ole$ tuberkulosis. Tuberkulosis masi$ merupakan penyakit in9eksi saluran napas yang tersering di Indonesia. #eterlambatan dalam menegakkan diagnosa dan ketidakpatu$an dalam men&alani pengobatan mempunyai dampak yang besar karena pasien Tuberkulosis akan menularkan penyakitnya pada lingkungan,se$ingga ¨a$ penderita semakin bertamba$. Pengobatan Tuberkulosis berlangsung 3ukup lama yaitu setidaknya bulan pengobatan dan selan&utnya die"aluasi ole$ dokter apaka$ perlu dilan&utkan atau ber$enti, karena pengobatan yang 3ukup lama seringkali membuat pasien putus berobat atau men&alankan pengobatan se3ara tidak teratur, kedua $al ini ini 9atal akibatnya yaitu pengobatan tidak ber$asil dan kuman men&adi kebal disebut 7DR ( multi drugs resistan3e ), kasus ini memerlukan biaya berlipat dan lebi$ sulit dalam pengobatannya se$ingga
15
di$arapkan pasien disiplin dalam berobat setiap 'aktu demi pengentasan tuberkulosis di Indonesia Tanggal 2 7aret diperingati dunia sebagai Aari TB8A ole$ sebab pada 2 7aret %//2 di Berlin, ?erman, Robert #o3$ mempresentasikan $asil studi mengenai penyebab tuberkulosis yang ditemukannya. B. !>R>C -ntuk rang yang berisiko tinggi terkena tuberkulosis antara lain adala$ orang E orang yang tinggal dalam ruma$ruangan yang "entilasinya buruk, orang yang ber$ubungan dekat dengan penderita tuberkulosis, sebelumnya perna$ terserang penyakit tersebut, orang yang memiliki sistem kekebalan tubu$ yang lema$ (penderita malnutrisi, kanker, atau penyakit lain yang mengganggu sistem kekebalan tubu$), dan pe3andu obat atau alko$ol. Penyakit ini lebi$ banyak menyerang lakilaki daripada 'anita, dan lebi$ banyak menyerang kulit
ber'arna
daripada
orang
kulit
puti$.
!ebaiknya orang yang terkena atau terin9eksi TB Paru melakukan Pera'atan tuberkulosis selain dengan terapi obat termasuk antibiotik, &uga $arus banyak istira$at, ruangan 3ukup 3a$aya dan "entilasi, udara $arus segar, mengkonsumsi makanan se$at, bergi6i, dan seimbang. !ala$ satu tindakan pen3ega$an tuberkulosis adala$ dengan "aksinasi B8;, 'alaupun "aksinasi tersebut tidak men&amin perlindungan ter$adap in9eksi tetapi dapat membantu
menurunkan
risiko
terkena
tuberkulosis
yang
$ebat.
16
DA-TA! PUSTAKA
$ttp:;oogle.3o.id $ttp:4ikipedia.3o.id
17