HALIDA ASAM (ASIL HALIDA) A. Penge Pengert rtia ian n Asil Halida adalah suatu senyawa yang diturunkan dari asam karboksilat dengan dengan menggan mengganti ti gugus gugus
-OH pada karbonil karbonil dengan dengan gugusan gugusan halogen halogen..
Gugusan halogen ini dapat berupa F, Cl, Br, I (gol.VIIA). Rumus umumnya : R–C–X
dimana X adalah Halida dan R adalah alkil
O Kebany Kebanyaka akan n halida halida yang bereaksi bereaksi adalah adalah klorida klorida (Cl) sebab sebab iodida dan bromida bromida lebih sukar sukar ditangani ditangani dan lebih mahal pembuatanny pembuatannya, a, serta dari segi sintetis hanya sedikit lebih menguntungkan daripada klorida.
B. Tata Tata nama nama
Jika nama asamnya dengan akhiran –at maka akhiran –at diganti dengan –il halida. Ini merupakan penamanaan secara IUPAC. Contoh: CH3 – C – OH
asam etanoat
CH3 – C – OH
O
etanoil klorida
Cl
Jika nama senyawa memakai akhiran karboksilat, maka asil halidanya diberi akhiran karbonil klorida. Contoh: CH3 – C – OH
asam metana karboksilat
O CH3 – C – OH
metana karbonil klorida
Cl
Jika nama aslinya dengan nama trivial maka nama asil halidanya akhiran dari asam diganti –il halida. Contoh:
CH3 – C – OH
asam asetat
CH3 – C – OH
O
asetil klorida
Cl
C. Sifat-sifat 1. Asil halida suku rendah (berantai pendek) berbentuk cairan, di udara
berasap. Sedangkan yang suku tinggi (berantai panjang) merupakan zat padat. 2. Larut dalam air bila berasal dari asam karboksilat yang larut dalam air. 3. Tidak dapat terionisasi. 4. Metanoil halida, tidak dapat diisolasi pada temperatur kamar, sebab pada
suhu diatas -80o C terurai menjadi CO dan HCl. 5. Merupakan larutan tidak berwarna, berbau tajam. 6. Atom halogen pada asil halida sangat reaktif. Halida asam adalah yang paling reaktif diantara semua derivate asam karboksilat karena ion halida merupakan gugus pergi yang baik. •
Hidrolisis yaitu pemisahan oleh air dan membentuk asam karboksilat. Contoh:
CH3 – C – Cl +
H2O
O
+ HCl (uap)
O
asetil klorida •
CH3 – C – OH
asam asetat
Reaksi dengan alkohol. Reaksi antar senyawa organik dengan suatu alkohol dirujuk sebagai alkoholisis. Alkoholisis asil halida bermanfaat untuk sintesis ester. Contoh: CH3 – C – Cl + CH3OH O asetil klorida
CH3 – C – O – CH 3 O
metanol
metil etanoat
+ HCl
•
Reaksi dengan ammonia dan amina. Produk organik dari reaksi ini adalah amida. Contoh: CH3 – C – Cl
+ 2 NH3
CH3 – C – NH2
O
O ammonia
CH3 – C – Cl
suatu amida primer
CH3 – C – NH + CH3 NH3+ Cl-
+ 2 CH3 NH2
O
O CH3 amina primer
CH3 – C – Cl + 2 (CH 3)NH
amida sekunder
CH3 – C – N – CH3 + (CH3)2 NH2+ Cl-
O
O amina sekunder
•
CH3
amida tersier
Reaksi dengan perak sianida membentuk asil sianida. Contoh: CH3 – CH2 – C – Cl + Ag – CN O Propanoil klorida
•
+ NH4+ Cl-
CH3 – CH2 – C – CN + AgCl O propanoil sianida
Reaksi dengan garam dari asamnya membentuk anhidrida asam. Contoh: reaksi antara etanoil klorida dengan natrium etanoat (garam dari asam etanoat.
O CH3 – C – Cl + Na – O – C – CH 3
CH3 – C
O
O
O + NaCl
etanoil klorida
Nat. etanoat
CH3 – C O anhidrida as.asetat
•
Reaksi Friedel-Crafts. Reaksi ini merupakan pengubahan ke aril keton tanpa penataan ulang dari rantai samping alkil. + CH3 – C – Cl O
+ HCl
O
asetil klorida
•
C – CH3
AlCl3
asetofenon (97%)
Reaksi dengan senyawa organologam. Reaksi halida asam dengan reagensia Grignard mula-mula akan menghasilkan keton, keton tersebut bereaksi lebih lanjut dengan reagensia Grignard untuk membentuk alkohol tersier setelah hidrolisis. OMgX R – C – Cl
R’ MgX
R- C – R’
O
O O C – Cl
Benzoil klorida •
R’ MgX
R – C – R’
OH
H2O, H+
O
R – C – R’ O
OH C – (CH3)2
2-fenil-2-propanol(alkohol tersier)
Dapat direduksi membentuk aldehid. Reaksi pembentukan menjadi aldehid ini sangat berguna. Zat pereduksi yang lebih lembut daripada LiAlH4 diperlukan untuk mereduksi RCOX menjadi RCHO dan tidak
terus menjadi RCH2OH. Reagensia yang sesuai adalah litium tri-t butoksialuminium hidrida yang diperoleh dari t -butil alkohol dan LiAlH4. Pembuatan zat pereduksi: 3 (CH3)3COH + LiAlH4
OC(CH3)3 Li+ H – Al – OC (CH3)3 + 3 H2 OC(CH3)3 litium tri-t-butoksialuminium
Reaksi dengan RCOX: misal X adalah klorida CH3 – CH – C – Cl
CH3 – CH – C – H
CH3 O
CH3 O
2-metil-propanoil klorida
2-metil-propanal
Namun ada pula reaksi yang meggunakan katalis BaSO4 dengan reaksi seperti berikut: CH3 – CH – C – Cl + H 2
CH3 – CH – C – H + HCl
BaSO 4
CH3 O •
CH3 O
Halogenenasi alfa. Asam karboksilat tidak dapat berhalogenasi- α. Namun halogenasi halida asam menyajikan suatu teknik untuk memperoleh asam- α-halokarboksilat. Bila PCl3 atau PBr 3 dijadikan katalisis pada asam karboksilat bersama dengan zat penghalogenasi, yang mengubah sejumlah kecil asam menjadi halida asam yang selanjuntnya bereaksi halogenasi- α
CH3 –CH–C–OH CH3 O
PBr 3
CH3 –CH–C–Br CH3 O
Br 2
CH3 – C – C – Br Br
O
Halida asam terhalogenkan
D. Pembuatan Pembuatan asil halida (terutama asil klorida) dibuat dari asam karboksilat dengan cara mensubstitusi halida untuk menggantikan gugus hidroksil. Untuk mendapatkan asil halida yang lebih reaktif, hidroksida yang merupakan gugus pergi yang tidak baik harus diubah dulu menjadi gugus pergi yang baik. Tionilklorida atau fosforhalida, PCl3 atau PCl5 adalah pereaksi yang biasanya digunakan. R – C – OH + SOCl 2
R – C – O – S – Cl + HCl
O
O
O O
Cl
-
+ R – C – O – S – Cl O
O
R – C – O – S – Cl Cl
R – C – Cl + SO 2
O
O
Setiap pereaksi mula-mula mengubah gugus hidroksil asam karboksilat menjadi suatu turunan yang dapat dianggap sebagai campuran anhidrida orgaink-anorganik. Atom oksigen hidroksil asal tergabung ke dalam gugus pergi yang baik. Adisi klorida bersifat nukleofilik dari hilangnya gugus pergi yang baik mengikuti suatu runtutan adisi-eliminasi yang khas bagi senyawa dalam golongan asam karboksilat. 1. Pembuatan dari asam/garam karboksilat dengan tionil klorida atau
sulfuril klorida. Contoh: a) CH3 – C – OH + SOCl2
O asam etanoat
CH3 – C – Cl
+ HCl + SO2
O etanoil klorida
b) 3 C2H5 – C – ONa + SOCl2
3 C2H5 – C – Cl + Na2SO4
O
O
Na. Propionat
propanoil klorida
2. Pembuatan dari asam karboksilat dengan Fosfor penta klorida atau
fosfor triklorida. Contoh: a) dengan fosfor penta klorida (PCl 5)
CH3 – C – OH + PCl5
CH3 – C – Cl
O asam etanoat
+ POCl 3 + HCl
O etanoil klorida
b) dengan fosfor triklorida (PCl 3)
CH3 – C – OH + PCl3 O asam etanoat
CH3 – C – Cl + H3PO3 O etanoil klorida
3. Pembuatan dari garam karboksilat direaksikan dengan fosfor oksi
klorida (POCl3). Contoh:
CH3 – C – ONa + POCl3 O natrium etanoat
CH3 – C – Cl + NaPO3 + NaCl O etanoil klorida
Tionil klorida meskipun kurang reaktif daripada fosforhalida, merupakan pereaksi yang paling mudah digunakan. Zat ini berupa zat cair dengan titik didih 75 o, sehingga di dalam pembuatan asil klorida berfungsi sebagai pelarut dan juga pereaksi.
Asam karboksilat biasanya dibubuhkan pada tionil klorida, hasil reaksi berupa gas (SO2 dan HCl) dibiarkan menguap dan kelebihan perekasi diambil dengan cara penyulingan.
E. Contoh Senyawa dalam kehidupan sehari-hari 1.
Cl – C – Cl
Fosgen
O Pembuatan: a) dengan mengoksidasi kloroform CHCl3 + O
Cl – C – Cl + HCl
kloroform
O
b) dengan mereaksikan karbon monoksida dengan gas klor dipanaskan CO + Cl2
Cl – C – Cl O
Fosgen adalah zat tidak berwarna dan sangat beracun. Atom Cl pada fosgen sangat reaktif. a) Dengan amoniak membentuk ureum Cl – C – Cl + 2 NH3
NH2 – C – NH 2 + 2 HCl
O
O ureum
b) Dengan etanol membentuk dietil karbonat
Cl – C – Cl + 2 C2H5OH O
O–C–O C2H5
O
C2H5
dietil karbonat Kegunaan Fosgen: untuk sintesis zat-zat lain.
+ 2 HCl
2.
Benzoil Klorida
Yang dapat dihidrolisi oleh air yang kemudian menghasilkan asam benzoat dan gas HCl. Reaksinya adalah: C – Cl + H2O O
C – OH + HCl (uap) O
benzoil klorida
asam benzoat
Baunya yang mengiritasi kemudian digunakan sebagai gas air mata (suatu lakrimator). 3.
Asetil Klorida CH3 – C – Cl
O Digunakan sebagai sintesis senyawa organik lain (acetylating agent), menguji kolesterol, menentukan adanya air dalam cairan organik dan dalam dunia farmasi. 4. Adipoyl klorida
Adipoyl klorida atau juga disebut diklorida adipoyl adalah suatu senyawa yang mempunyai dua asil klorida. Rumus struktrunya adalah C6H8Cl2O2. Cl – C – (CH 2)4 – C – Cl O
adipoyl klorida
O
Penggunaan penting dari klorida adipoyl adalah polimerisasi dengan senyawa di-amino organik untuk membentuk poliamida disebut nilon atau polimerisasi dengan senyawa organik tertentu lainnya untuk membentuk poliester .
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2008. Ilmu Kimia Organik untuk kelas XI SMF . Pusdiknakes: Jakarta. Besari, Ismail; E.Sulistyowati;Moh. Ishak. 1982. Kimia Organik untuk Universitas. Armico: Bandung Fessenden, R.J; Joan.S.F. 1986. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid I . Erlangga: Jakarta. Fessenden, R.J; Joan.S.F. 1986. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid II . Erlangga: Jakarta. Pine, Stanley.H, dkk. 1988. Kimia Organik . Penerbit ITB : Bandung. Widiyati, Eni. 2008. Sintesis Asetil Klorida dari Asam Asetat dann Tionil Klorida pada Suhu Yang Divariasi dan Mempelajari Mekanisme Kerjanya. Bengkulu. Diakses tanggal 11 Mei 2011 pukul 07.15