MAKALAH ADMINISTRASI & KEBIJAKAN KESEHATAN Organisasi Kesehatan di Indonesia dan Dunia
Oleh Kelompok 7
Sari Yulanda 1711213012 Fitria Rahmi 1711211026 Yonika Sari 1711213038 Muhammad Fadhil A 1711212032 Bella Septapira 1711212038 Dini Hanifah 1711213002 Nindy Fadhilla 1711212015 1711212015 Izzatul Mardiah S 1711211042
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ANDALAS 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah – Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Organisasi Kesehatan di Indonesia dan Dunia
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini
tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dekan fakultas kesehatan masyarakat, K.A Prodi ilmu kesehatan masyarakat , dan Dosen pengampu . Maka dari itu, kami bersedia menerima kritik dan saran dari dosen pengampu guna penyempurnaan makalah ini . Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Padang,
April 2018
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1 1.1
Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2
Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2
1.3
Tujuan............................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3 2.1
Organisasi Kesehatan di Indonesia .................................................................................. 3
2.2
Organisasi Kesehatan di Dunia ...................................................................................... 11
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 13 3.1
KESIMPULAN .............................................................................................................. 13
3.2
SARAN .......................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………… 15
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Oranisasi menurut KBBI adalah kesatuan yang terdiri atas bagian bagian dalam perkumpulan untuk tujuan tertentu. Setiap orang yang berada dalam suatu organisasi biasanya memiliki tujuan yang sama dan jelas. Tujuan inilah yang kemudian berkembang menjadi visi dan misi organisasi. Visi dan misi ini tentunya memiliki target yang akan dicapai oleh organisasi tersebut. Di samping itu, dalam organisasi juga diperlukan pemimpin untuk mengatur berjalannya kegiatan agar lebih terstruktur dan demi kemudahan terwujudnya target yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam dunia kesehatan organisasi juga merupakan suatu hal yang penting. Konsep organisasi kesehatan itu pun sebenarnya telah telah dipraktekkan sejak zamn dahulu. Contohnya adalah terbentuknya organisasi Red Cross sesaat setelah perang dunia berlangsung. Organisasi Palang Merah ini kemudian membantu korban yang berjatuhan setiap terjadi perang. Organisasi ini juga memiliki pemimpin yang akan mengatur dan mengintruksikan tugas kepada anggota medis yang lainnya. Mereka tentunya memiliki tujuan yang sama yaitu membantu para korban dalam perang. Setelah itu, juga mulai bermunculan berbagai organisasi kesehatan lainnya. Tidak hanya organisasi medis lapangan seperti contoh di atas, namun juga berbagai organisasi lainnya yang sama sama bertujuan memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Organisasi yang kemudian bermunculan tidak hanya sekedar memberi pelayanan medis, namun juga memikirkan pelayanan prima, yaitu: promotif, prefentif, rehabilitatif, dan kuratif
kepada masyarakat. Hal ini dikarenakan mulai munculnya pemikiran bahwa
kesehatan tidak hanya berpusat pada medis dan pengobatan saja, namun pencegahan juga 1
sangat penting diberikan perhatian yang besar. Maka dari itu muncullah organisasi kesehatan dunia yang dikenal dengan nama WHO. Untuk di Indonesia itu sendiri juga muncul berbagai organisasi kesehatan masyarakat seperti IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia). Goals akhir dari organisasi kesehatan itu sama, yaitu mengupayakan kesehatan untuk semua masyarakat dan juga meningkatkan derajat kesehatannya. Karena pentingnya kesehatan bagi setiap orang dalam kelompok masyarakat, kami dalam makalah ini akan mengenalkan berbagai macam organisasi kesehatan bagi masyarakat. Organisasi-organisasi inilah yang akan membentuk kemampuan masyarakat untuk menanggapi secara efektif persoalan terkait kesehatan melalui perlindungan dan peningkatan kesehatan suatu komunitas dan penduduk di dalamnya.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa saja organisasi kesehatan yang ada di Indonesia? 2. Apa saja organisasi kesehatan yang ada di Dunia?
1.3
Tujuan
1. Untuk mengetahui organisasi kesehatan yang ada di Indonesia. 2. Untuk mengetahui orhanisasi kesehatan di Dunia.
2
BAB II PEMBAHASAN 2.1
Organisasi Kesehatan di Indonesia A. Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)
IAKMI adalah singkatan dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (The Indonesian Public Health Association), suatu organisasi profesi yang bersifat independen dan multidisipliner untuk kepentingan kesehatan masyarakat, berasaskan Pancasila dan berdasarkan UUD 1945. IAKMI memiliki visi untuk menjadi organisasi profesi bertaraf dunia dalam mencapai derajat kesehatan bangsa setinggi-tingginya. Misi dari IAKMI adalah: 1. Menjaga nilai nilai budi luhur dalam mengamalkan etika profesi; 2. Meningkatkan kapasitas dan kepentingan anggota; 3. Menata pengelolaan organisasi di pusat dan daerah; 4. Melaksanakan kemitraan yang luas dan berdaya guna; 5. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bidang kesehatan masyarakat; 6. Berupaya meningkatan derajat kesehatan tanpa memandang perbedaan sosial, agama, suku bangsa dan batas wilayah; 7. Mengembangkan kemitraan strategis dengan pemerintah dalam upaya mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Pengurus Pusat IAKMI berkedudukan di ibu kota Republik Indonesia, Pengurus Daerah di ibukota provinsi dan Pengurus Cabang di kabupaten/kota. Jumlah anggota IAKMI yang terdaftar hingga awal tahun 2015 sekitar 15.000 orang dari seluruh Indonesia. Pada tahun 1981 IAKMI menjadi anggota World Federation of Public Health Associations (WFPHA) yang beranggotakan 80 organisasi profesi kesmas di seluruh dunia dengan kantor pusat di Genewa. Berbagai kegiatan yang telah dijalankan IAKMI antara lain:
Bersama AIPTKMI turut menghasilkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Kesehatan Masyarakat (KKNI Kesmas) sebagai bentuk pengakuan pemerintah terhadap sistem pendidikan tinggi kesehatan masyarakat;
3
Terlibat dalam penyusunan RPJMN kesehatan;
Terlibat terhadap penyusunan Sistem Kesehatan Nasional (SKN);
Terlibat dalam penyusunan pembangunan wilayah di Indonesia;
Terlibat dalam World Conference on Climate Change dan dilanjutkan sosialisasi perubahan iklim dan dampak terhadap kesehatan masyarakat;
Kapasitasi dinas kesehatan provinsi melalui pengurus daerah IAKMI, kapasitasi perguruan tinggi kesmas dalam penelitian dan pengabdian masyarakat;
Anggota KPAN dari unsur civil society pertama yang menjadi national leading sector Hari AIDS se-Dunia dengan acara puncak di Istana Wakil Presiden, 2009;
Meningkatkan kapasitas IAKMI daerah untuk mendukung KPA Provinsi dalam perencanaan dan penganggaran program HIV-AIDS, 2011;
Memfasilitasi perguruan tinggi di berbagai provinsi dalam penyusunan kurikulum HIV-AIDS, 2012;
Bermitra dengan pemerintah dan swasta dalam kegiatan aksi Lawan DBD di DKI Jakarta (2013-2015) untuk mencapai visi Jakarta Bebas DBD 2020;
Bermitra dengan Balitbangkes pada acara The 1st International Symposium on Health Research & Development and The 3rd Western Pacific Regional Conference on Public Health, 2011;
Leading institution bagi berbagai LSM dan pemerintah dalam pengendalian tembakau di Indonesia dengan output berbagai Perda Anti Rokok di Palembang, Pontianak, Samarinda, Bandung, dll;
Turut mendirikan dan menjadi ketua Koalisi Profesi Kesehatan Anti Rokok (KPK-AR) tahun 2012 beranggotakan IDI, IAI, IBI , PPNI, PDGI yang bertujuan melakukan advokasi, edukasi dan menggalang kerjasama antar profesi kesehatan dalam pengendalian tembakau dengan visi Indonesia Bebas Rokok 2025;
Bermitra dengan UMS dan Kemenkes dalam penyelenggaraan International Conference on Research and Application on Traditional Complementary and Alternative Medicine in Health Care, 2012;
Terlibat dalam penyusunan kebijakan kesehatan termasuk TBC, daerah terpencil, kepulauan, perbatasan, desentralisasi, ketenagaan kesehatan, dll
4
Bersama
BKKBN
menyelenggarakan
Sarasehan
Tokoh
Politik
Bangsa
Mewujudkan Pembangunan Kependudukan dan KB di Era JKN, 2013
Bersama Kaukus Kesehatan DPR-RI mengadvokasi parlemen dan pemerintah tentang peningkatan upaya promotif dan preventif bidang kesehatan melalui Rapat Umum Dengar Pendapat DPR-RI, 2013-2015.
Bersama AIPTKMI menyelenggarakan Uji Coba Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (UKSKMI), 2014.
Sebagai salah satu organisasi profesi yang menjadi anggota Majelis Tinggi Kesehatan Indonesia (MTKI), memfasilitasi proses pembuatan Surat Tanda Registrasi (STR) Ahli Kesehatan Masyarakat Non Uji Kompetensi bagi Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) se-Indonesia, 2014 – 2015.
B. Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI)
Visi: Terwujudnya Sarjana Kesehatan Masyarakat sebagai penggerak utama dalam pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia Misi: 1. Membina
dan
mengembangkan
SDM
Sarjana
Kesehatan
Masyarakat
2. Menggali potensi dalam masyarakat guna meningkatkan pembangunan kesehatan di Indonesia. 3. Menyusun dan mengembangkan program kesehatan yang berorientasi pada kebutuhanmasyarakat 4. Meningkatkan partisipasi masyarakat segala program pembangunan kesehatan di indonesia 5. Memandirikan masyarakat untuk hidup sehat dan produktif C. Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indoensia (PPKMI)
Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (Indonesian Society For Health Promotor Educator – ISHPE ) disingkat dengan
5
PPKMI merupakan organisasi nonprofit yang berkedudukan dan didirikan di Jakarta pada tanggal 14 Februari 1988. Tujuan Perkumpulan PPKMI secara umum sejalan dengan tujuan IAKMI yakni 1. Turut
dalam
pengembangan
ilmu
pengetahuan
dalm
bidang
kesehatan
Masyarakat. 2. Turut dalam peningkatan derajat kesehatan badaniah, rohaniah, dan sosial rakyat Indonesia khususnya dan umat manusia umumnya. 3. Melindungi kepentingan Anggota 4. Membantu Pemerintah dalam program pembangunan nasional. Tujuan Perkumpulan PPKMI secara khusus adalah 1. Melestarikan profesi promotor dan pendidik kesehatan masyarakat Indonesia PPPKMI 2. Mengembangkan, mempraktekkan, mendayagunakan ilmu dan seni promosi kesehatan serta keterampilan profesi dalam program pembangunan Indonesia Sehat berbasis perilaku. 3. Meningkatkan kapasitas promosi kesehatan utamanya kapasitas SDM Promkes Profesional 4. Melakukan pembinaan kehidupan profesi, integritas moral dan etika profesi serta melindungi dan memperjuangkan kepentingan anggota dan profesi. 5. Menggalang kemitraan baik dengan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah,
antar
Profesi
Kesehatan,
LSM,Swasta,
Media
massa
serta
mengembangkan jejaring nasional, regional dan global. Untuk mencapai tujuan tersebut, Perkumpulan PPKMI melakukan kegiatankegiatan yang berkaitan dengan ilmu dan seni promosi dan pendidikan/penyuluhan kesehatan, disamping mengadakan hubungan kerja sama dengan badan atau perkumpulan yang serupa baik dalam maupun luar negeri. Keanggotaan PPPKMI terdiri dari Anggota Muda, Anggota Biasa, Anggota Luar Biasa, dan Anggota Kehormatan. Tenaga Fungsional Penyuluhan Kesehatan Masyarakat secara otomatis menjadi Anggota Biasa. Anggota Biasa secara otomatis adalah anggota IAKMI.
6
D. Asosiasi Lembaga Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Indonesia
(APLK3) Merupakan asosiasi yang beranggotakan Lembaga-lembaga pelatihan yang ada di seluruh Indonesia
E. Ikatan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia (IDKI)
Organisasi yang lahir pada tahun 1988 ini merupakan Lembaga organisasi dokter dibawah naungan IDI (Ikatan Dokter Indonesia) yang memiliki peminatan dalam bidang kesehatan kerja.
F. Lembaga Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LSK-
K3) Merupakan Lembaga yang diberikan wewenang oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) untuk melakukan penilaian terhadap kompetensi di bidang K3 berdasarkan SKKNI di bidang K3.
G. Lembaga Informasi Perburuhan Semarak (LIPS)
Merupakan Lembaga yang fokus pada pemberian informasi kepada para buruh, salah satunya mengenai keselamatan dan kesehatan kerja.
7
H. Dewan K3 Nasional (DK3N)
Merupakan organisasi yang memiliki tugas dalam memberikan saran dan pertimbangan kepada Menteri dalam merumuskan kebijakan nasional di bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) . Selain itu, DK3N juga melaksanakan penelitian, pendidikan, latihan, pengembangan, berupa ya memasyarakatkan dan membudayakan K3.
I. Masyarakat Peduli Keselamatan Kesehatan & Lingkungan Kerja (MPK2LK)
Merupakan komunitas masyarakat yang fokus pada bidan keselamatan, kesehatan dan lingkungan kerja. Komunitas ini beranggotakan lintas profesi, mulai dari dokter, dosen, ahli K3, ahli kesehatan masyarakat maupun praktisi dari bidang lainnya. J.
Indonesian Industrial Higiene Association (IIHA) Organisasi ini berdiri pada tahun 2016 ini, merupakan salah satu organisasi sukarela, non-profit dan independen di bidang Hygiene Industri yang merupakan afiliasi dari IOHA (Internasional Occupational Hygiene Association) dan Asian Network of Occupational Hygiene (ANOH). Salah satu fokus dari organisasi ini adalah untuk mengembangkan kompetensi professional hygiene industri dalam menlindungi kesehatan dan keselamatan pekerja.
K. HSE Indonesia (HSEI)
HSE Indonesia merupakan komunitas profesional HSE yang kegiatannya dikelompokkan berdasarkan domisili dan wilayah pekerjaan. Diantaranya HSE Regional Jakarta, HSE Regional Tangerang, HSE Regional Karawang, HSE Regional 8
Jawa Timur dst. Kegiatan HSE Indonesia tidak terbatas dengan dunia HSE dalam lingkup dunia kerja saja, namun juga terdapat kegiatan – kegiatan sosial lain bersama masyarakat.
L. Perhimpunan Dokter Spesialis Okupasi Indonesia (PERDOKI)
Merupakan perhimpunan yang beranggotakan dokter spesialis okupasi (Sp.Ok) di Indonesia. Organisasi ini merupakan organsiasi yang berada di bawah naungan IDI.
M. Ikatan Ahli Keselamatan Kerja Indonesia (IAKKI)
IAKKI adalah organisasi profesi yang menghimpun para ahli keselamatan, bersifat independen dan nirlaba berdiri pada tanggal 10 Oktober 1997 dan berkedudukan di Jakarta, Indonesia. N. Asosiasi Ahli K3 Konstrusi Indonesia (A2K4 Indonesia)
Asosiasi yang didirikan pada tahun 2001 ini merupakan wadah para penggiat K3 sektor konstruksi untuk meningkatkan keahliannya dalam aspek K3 konstruksi sehingga dapat ikut mensosialisasikan dan mengawasi pelaksanaan peraturan perundangan dan standar K3 konstruksi.
9
O. Perhimbunan Ergonomi Indonesia (PEI)
Organisasi yang fokus dalam bidang ergonomi ini didirikan di salah satu universitas terkemuka di Bandung pada tahun 1987. Organsasi ini memiliki misi memberikan pendidikan, penelitian dan konsultasi mengenai aplikasi ergonomi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kehidupan kerja. Tidak hanya akademisi dan peneliti, organsiasi ini juga beranggotakan praktisi industri atau profesional dalam bidang penerapan ergonomic baik secara makro maupun mikro.
P. Perhimbunan Dokter Hiperbarik Indonesia (PKHI)
Merupakan organisasi perhimpunan dokter yang fokus di bidang Kesehatan dalam profesi penyelaman. Q. Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Internasinal Indonesia
(A2K3-Interindo) Merupakan organisasi profesional di bidang K3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja) yang didirakan pada tahun 2016. Asosiasi ini dibentuk sebagai wujud dukungan terhadap pemerintah Republik Indonesia dalam mewujudkan Indonesia berbudaya K3 sehingga siap untuk menghadapi berbagai tantangan persaingan global seperti AFTA 2015, MEA 2016, dsb. Organisasi ini beranggotakan para ahli K3 dari berbagai bidang.
R. All About Safety Indonesia (AAS-ID)
Organisasi sukarela dan non-profit berbentuk komunitas yang merupakan sebuah wadah saling berbagi informasi mengenai Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan berbasis teknologi (website dan media sosial) untuk memudahkan dan mendekatkan 10
akses informasi K3, tidak terbatas pada masyarakat industri namun juga masyarakat umum.
2.2
Organisasi Kesehatan di Dunia 1. WHO
a. Pengertian WHO WHO adalah singkatan dari kepanjangan World Health Organization. Organisasi WHO didirikan pada tanggal 7 April 1948 dan bermarkas di Jenewa, Swiss. Tugasnya adalah melakukan koordinasi kegiatan dalam hal peningkatan kesehatan masyarakat di berbagai belahan dunia. WHO terdiri dari Lembaga Perwakilan (The World Health Assembly) dan Badan Eksekutif (Executive Board). Lembaga perwakilan beranggotakan 193 negara dan bersidang setiap bulan Maret untuk merumuskan keputusan-keputusan penting WHO. Melalui lembaga ini pula para delegasi anggota WHO menentukan siapa yang menjadi Direktur Jenderal, merencanakan anggaran organisasi, dan membahas laporan Badan Eksekutif WHO. Badan Eksekutif WHO terdiri dari 34 orang yang dipilih setiap tiga tahun sekali. Mereka terdiri dan orang-orang yang memiliki keahilan khusus dalam bidang kesehatan. Para pakar yang tergabung dalam badan ini bersidang setiap bulan Januari dan Mei. Sidang pada bulan Januari menghasilkan keputusan-keputusan penting untuk disampaikan kepada Lembaga Perwakilan sebagai bahan perumusan kebijakan dan resolusi WHO. Contoh peran WHO adalah pelaksanaan Africa Health Infoway yang dilaksanakan pada tahun 2009. Program mi merupakan jaringan berbasis teknologi informasi untuk mendukung pembangunan kesehatan di 53 negara Afrika. Dukungan itu berupa penyediaan data bagi para pekerja, pengelola kesehatan, dan para pengambil keputusan dalam bidang kesehatan.
11
b. Tujuan WHO Tujuan WHO adalah mencapai kesehatan maksimal bagi seluruh rakyat di dunia. Untuk mencapai tujuan tersebut, WHO aktif melakukan tugas-tugas berikut ini:
Bertugas
menanggulangi
kesehatan
dengan
cara
membantu
melakukan
pembatasan terhadap penyakit-penyakit menular
Memberikan bantuan kesehatan kepada negara-negara yang membutuhkan
Membantu meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan ibu dan anak
Mendorong dan membantu pelaksanaan penelitian-penelitian dalam bidang kesehatan.
12
BAB III PENUTUP 3.1
KESIMPULAN
Kesimpulan dari materi ini adalah menjelaskan secara detail tentang organisasi kesehatan baik itu yang berada di Indonesia maupun di dunia. Adapun organisasi kesehatan yang berada di Indonesia meliputi ; Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI), Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indoensia
(PPKMI), Asosiasi Lembaga Pelatihan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Indonesia (APLK3), Ikatan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia (IDKI), Lembaga Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LSK-K3), Dewan K3 Nasional (DK3N), Lembaga Informasi Perburuhan Semarak (LIPS), Masyarakat Peduli Keselamatan Kesehatan & Lingkungan Kerja (MPK2LK), Indonesian Industrial Higiene Association (IIHA), HSE Indonesia (HSEI), Perhimpunan Dokter Spesialis Okupasi Indonesia (PERDOKI), Ikatan Ahli Keselamatan Kerja Indonesia (IAKKI), Asosiasi Ahli K3 Konstrusi Indonesia (A2K4 Indonesia), Perhimbunan Ergonomi Indonesia (PEI), Perhimbunan Dokter Hiperbarik Indonesia (PKHI), Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Internasinal Indonesia (A2K3-Interindo) dan All About Safety Indonesia (AAS-ID). Sedangkan organisasi kesehatan dunia yaitu WHO ( World Health Orga nization ).
3.2
SARAN
Seperti yang telah dijabarkan, maka kita bisa mengetahui bahwa wawasan mengenai Organisasi Kesehatan yang ada di Indonesia maupun di dunia itu itu penting dan dimiliki. Karna kita dapat melihat bahwa dari penjelasan tentang materi diatas dapat meningkatkan pengetahuan kita tentang organisasi kesehatan. Mulai dari defenisi dll.
13
Akhir kata kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah kami ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebaik-baiknya dan dapat memberikan manfaat bagi pembaca sekalian.
14
DAFTAR PUSTAKA
“AHKKI”. http://healthsafetyprotection.com/tag/ahkki/ pada tanggal 27 April 2018. “IDKI”. http://www.idki.org/. Diakses pada pada tanggal 27 April 2018. “IIHA”. http://www.iiha.id/. Diakses pada pada tanggal 27 April 201. “Tentang IAKMI” . Dalam http://www.iakmi.or.id/web/index.php/profil/tentang-iakmi. diakses pada tanggal 27 April 2018. PERSAKMI tentang PERSAKMI. Dalam http://persakmi.or.id/profile-organisasi/ diakses pada tanggal 27 April 2018. “Perdoki”. http://perdoki.or.id/public/ Diakses pada pada tanggal 27 April 2018. “Profil PPPKMI 2015”. http://pppkmi.org/v1/index.php/profil. Diakses 27 April 2018. Suhardi. 2010. Serba Tahu Tentang Dunia. Yogyakarta: Pustaka Anggrek. “WHO”. Dalam http://www.who.int/about/en/ diakses pada tanggal 27 April 2018.
15