A. Konsep Konsep Te Teoritis oritis Spondilit Spondilitis is TB 1. Definisi Spon Spondi dilit litis is tube tuberk rkulo ulosa sa atau atau tube tuberk rkul ulos osis is
tula tulang ng
belak belakan ang g
adal adalah ah
perad peradan anga gan n
granulomatosa yang bersifat kronis destruktif oleh Mycobacterium oleh Mycobacterium tuberculosis. tuberculosis. Dikenal pula dengan nama Pott’s disease of the spine atau tuberculous vertebral osteomyelitis. Spondilitis ini paling sering ditemukan pada vertebra T8 - ! dan paling "arang pada vertebr vertebraa #1 $ %. Spondi Spondiliti litiss tuberk tuberkulo ulosis sis biasany biasanyaa mengen mengenai ai korpus korpus verteb vertebra& ra& tetapi tetapi "arang menyerang arkus vertebrae.
%. 'pid 'pidem emio iolo log gi (nside (nsidensi nsi spondi spondiliti litiss tuberk tuberkulo ulosa sa bervari bervariasi asi di seluruh seluruh dunia dunia dan biasany biasanyaa berhubungan dengan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat yang tersedia serta kondisi sosial di negara tersebut. Saat ini spondilitis tuberkulosa merupakan sumb sumber er morb morbid idit itas as dan dan morta mortalit litas as utam utamaa pada pada nega negara ra yang yang belu belum m dan dan sedan sedang g berkembang& terutama di )sia& dimana malnutrisi dan kepadatan penduduk masih men"adi merupakan masalah utama. Pada negara-negara yang sudah berkembang atau ma"u insidensi ini mengalami penurunan secara dramatis dalam kurun *aktu !+ tahun terakhi terakhir. r. Perlu Perlu dicerma dicermati ti bah*a bah*a di )meri )merika ka dan (nggri (nggriss inside insidensi nsi penyak penyakit it ini mengalami peningkatan pada populasi imigran& tuna*isma lan"ut usia dan pada orang dengan tahap lan"ut infeksi ,( /edical 0esearch #ouncil T and #hest Diseases 2nit 138+4. Selain itu dari penelitian "uga diketahui bah*a peminum alkohol dan pengguna obat-obatan terlarang adalah kelompok beresiko beresiko besar terkena penyakit ini. Di )merika 2tara& 'ropa dan Saudi )rabia& penyakit ini terutama mengenai de*asa& dengan usia rata-rata 5+-6+ tahun sementara di )sia dan )frika sebagian besar mengenai anak-anak 6+7 kasus ter"adi antara usia 1-%+ tahun4. Pola ini Keperawatan Anak/L4AB/Sarini Hafd (C12114721).
Page
mengal mengalami ami peruba perubahan han dan terliha terlihatt dengan dengan adanya adanya penuru penurunan nan insiden insidensi si infeks infeksii tuberkulosa pada bayi dan anak-anak di ,ong ong. Pada kasus-kasus pasien dengan tuberkulosa& keterlibatan tulang dan sendi ter"adi pada kurang lebih 1+7 kasus. 9alaupun setiap tulang atau sendi dapat terkena& akan tetapi tulang yang mempunyai fungsi untuk menahan beban weight weight bearing bearing 4 dan dan memp mempun unya yaii perg pergera eraka kan n yang yang cuku cukup p besar besar mob mobile ile44 lebi lebih h serin sering g terk terken enaa dibandingkan dengan bagian yang lain. Dari seluruh kasus tersebut& tulang belakang merupakan merupakan tempat yang paling sering terkena tuberkulosa tuberkulosa tulang kurang lebih 6+7 kasus4:orse et al. 138!4& diikuti kemudian oleh tulang panggul& lutut dan tulangtulang tulang lain di kaki& kaki& sedang sedangkan kan tulang tulang di lengan lengan dan tangan tangan "arang "arang terken terkena. a. )rea )rea torako-lumbal terutama torakal bagian ba*ah umumnya T 1+4 dan lumbal bagian atas merupakan tempat yang paling sering terlibat karena pada area ini pergerakan dan tekana tekanan n dari weight weight bearing bearing mencapai maksimum& lalu dikuti dengan area servikal dan sacral. Defisit Defisit neurol neurologi ogiss muncul muncul pada pada 1+-5;7 1+-5;7 kasus kasus pasien pasien dengan dengan spondi spondiliti litiss tuberkulosa. Di negara yang sedang berkembang penyakit ini merupakan penyebab paling sering untuk kondisi paraplegia non traumatik. (nsidensi paraplegia& ter"adi lebih tinggi pada orang de*asa dibandingkan dengan anakanak. ,al ini berhubungan dengan insidensi usia ter"adinya infeksi tuberkulosa pada tulang belakang& kecuali pada dekade pertama dimana sangat "arang ditemukan keadaan ini. !. 'tiologi Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri berbentuk batang yg bersifat acid-fastno acid-fastnon-moti n-motile le
tah tahan an terh terhad adap ap asam asam pada pada
pe*arnaan& sehingga sering disebut "uga sebagai asil4 =T)>4 dan tidak dapat di*arnai
dengan
baik
melalui
cara
yang
konvension konvensional. al. Diperguna Dipergunakan kan teknik ?iehl-@ielso ?iehl-@ielson n untu untuk k memvis memvisua uali lisas sasik ikan anny nya. a. akt akter erii tumb tumbuh uh secar secaraa lamba lambatt dalam dalam medi mediaa eggenri enrich ched ed dengan dengan period periodee A-8 minggu minggu.. Produk Produksi si niasin niasin merupa merupakan kan karakt karakteris eristik tik Mycobacterium tuberculosis dan dapat membantu untuk membedakannnya dengan spesies lain Spondi Spondiliti litiss tuberk tuberkulo ulosa sa merupa merupakan kan infeks infeksii sekunde sekunderr dari dari tuberk tuberkulo ulosis sis di tempat lain di tubuh& 36 7 disebabkan oleh mikobakterium tuberkulosis tipik %
Page
okalis okalisasi asi spondi spondiliti litiss tuberk tuberkulo ulosa sa terutam terutamaa pada pada daerah daerah vertebr vertebraa toraka torakall ba*ah ba*ah dan lumbal atas& sehingga diduga adanya infeksi sekunder dari suatu tuberkulosa traktus urinarius& yg penyebarannya melalui pleksus Batson pleksus Batson pada vena paravertebralis. /eskipun menular& tetapi orang tertular tuberculosis tidak semudah tertular flu. Penularan penyakit ini memerlukan *aktu pemaparan yg cukup lama dan intensif dengan dengan sumber penyakit penyakit penular4. penular4. /enurut /enurut /ayoclinic& /ayoclinic& seseorang seseorang yg kesehatan fisiknya baik& memerlukan kontak dengan penderita T aktif setidaknya 8 "am sehari selama A bulan& untuk dapat terinfeksi. terinfeksi. Sementara Sementara masa inkubasi T sendiri& sendiri& yaitu *aktu yg diperlukan dari mula terinfeksi sampai men"adi sakit& diperkirakan sekitar A bulan. akteri T akan cepat mati bila terkena sinar matahari langsung. Tetapi Tetapi dalam tempat yg lembab& gelap& dan pada suhu kamar& kuman dapat bertahan hidup selama beberapa "am. Dalam tubuh& kuman ini dapat tertidur lama dorman4 selama beberapa tahun. 5. Pato Patofi fisi siol olo ogi Spondiliti Spondilitiss tuberkulosa tuberkulosa merupakan suatu tuberkulo tuberkulosis sis tulang yang sifatnya sifatnya sekunder dari T# tempat lain di dalam tubuh. Penyebarannya secara hematogen& diduga diduga ter"ad ter"adiny inyaa penya penyakit kit ini sering sering karena karena penyeb penyebaran aran hemato hematogen gen dari dari infeksi infeksi traktus urinarius melalui pleksus atson. (nfeksi T# vertebra ditandai dengan proses destruksi tulang progresif tetapi lambat di bagian depan anterior vertebral body4. body 4. Penyeba Penyebaran ran dari dari "aringa "aringan n yang yang mengal mengalami ami perke"u perke"uan an akan akan mengha menghalan langi gi proses proses pembentukan tulang sehingga berbentuk tuberculo tuberculoss squestra squestra.. Seda Sedang ng "arin "aringa gan n granulasi T# akan penetrasi ke korteks dan terbentuk abses paravertebral yang dapat men"alar ke atas atau ba*ah le*at ligamentum longitudinal anterior dan posterior. Seda Sedang ngka kan n disk diskus us inte interv rver erteb tebra ralis lis karen karenaa avask avaskul ular ar lebi lebih h resist resisten en tetap tetapii akan akan mengalami dehidrasi dan penyempitan karena dirusak oleh "aringan granulasi T#. erusakan erusakan progresif progresif bagian bagian anterior anterior vertebra vertebra akan menimbulkan menimbulkan kifosis kifosis Savant& %++;4. Per"alanan penyakit spondilitis tuberkulosa terdiri dari lima stadium yaituB a. Stad Stadiu ium m imp impla lant ntas asii Setelah bakteri berada dalam tulang& apabila daya tahan tubuh penderita menurun& bakteri akan berduplikasi membentuk koloni yang berlangsung selama A-8 minggu. minggu. eadaan ini umumnya umumnya ter"adi pada daerah paradiskus paradiskus dan pada anakanak pada daerah sentral vertebra. b. Stadium destruksi a*al Selan"utnya ter"adi destruksi korpus vertebra dan penyempitan yang ringan pada diskus. Proses ini berlangsung selama !-A minggu. Keperawatan Anak/L4AB/Sarini Hafd (C12114721).
Page
c. Stad Stadiu ium m dest destru ruks ksii lan lan"u "utt Pada stadium ini ter"adi destruksi yang massif& kolaps vertebra& dan terbentuk massa kaseosa serta pus yang berbentuk cold abses& abses& yang te"adi %-! bulan setelah stadium destruksi a*al. Selan"utnya dapat terbentuk sekuestrum dan kerusakan diskus diskus interve interverteb rtebrali ralis. s. Pada Pada saat ini terbent terbentuk uk tulang tulang ba"i ba"i terutam terutamaa di depan depan wedging wedging anterior anterior 4 akibat akibat kerusa kerusakan kan korpus korpus verteb vertebra ra sehing sehingga ga menyeb menyebabk abkan an ter"adinya kifosis atau gibbus. d. Stadiu Stadium m ganggu gangguan an neurol neurologi ogiss :angguan neurologis tidak berkaitan dengan beratnya kifosis yang ter"adi tetapi ditentukan oleh tekanan abses ke kanalis spinalis. ertebra torakalis mempunyai kanalis spinalis yang kecil sehingga gangguan neurologis lebih mudah ter"adi di daerah ini. )pabila )pabila ter"adi gangguan gangguan neurologis& neurologis& perlu dicatat dera"at kerusakan kerusakan paraplegia yaituB i. Dera"at ( elemahan pada anggota gerak ba*ah setelah beraktivitas atau ber"alan "auh. Pada tahap ini belum ter"adi gangguan saraf sensoris. ii. Dera" ra"at (( ele elema maha han n pada pada angg anggot otaa gera gerak k ba*a ba*ah h teta tetapi pi pend pender erit itaa masi masih h dapa dapatt melakukan peker"aannya. iii. ii. Dera" ra"at (( ((( elemahan elemahan pada anggota gerak ba*ah yang membatasi membatasi gerak atau aktivitas aktivitas penderita disertai dengan hipoestesia atau anestesia. iv. Dera" ra"at ( :angguan saraf sensoris dan motoris disertai dengan gangguan defekasi dan miksi. T# paraplegia atau Pott paraplegia dapat ter"adi secara dini atau lambat tergan tergantun tung g dari dari keadaa keadaan n penyak penyakitny itnya. a. Pada Pada penyak penyakit it yang yang masih masih aktif& aktif& paraplegia ter"adi karena tekanan ekstradural dari abses paravertebral atau kerusakan langsung sumsum tulang belakang oleh adanya granulasi "aringan. Paraplegia pada penyakit yang tidak aktif atau sembuh ter"adi karena tekanan pada "embatan tulang kanalis spinalis atau pembentukan "aringan fibrosis yang progresif dari "aringan "aringan granulasi granulasi tuberkulosa. tuberkulosa. T# paraplegia ter"adi secara perlahan dan dapat ter"adi destruksi tulang disertai dengan angulasi dan gangguan vaskuler vertebra. e. Stad Stadiu ium m defo deform rmit itas as resi residu dual al Stadium ini ter"adi kurang lebih !-6 tahun setelah stadium implantasi. ifosis atau gibbus bersifat permanen karena kerusakan vertebra yang massif di depan Savant& %++;4. Keperawatan Anak/L4AB/Sarini Hafd (C12114721).
Page
Tuberkulosa pada tulang belakang dapat ter"adi karena penyebaran hematogen atau penyebaran langsung nodus limfatikus para aorta atau melalui "alur limfatik ke tulang dari fokus tuberkulosa yang sudah ada sebelumnya di luar tulang belakang. Pada penampakannya& fokus infeksi primer tuberkulosa dapat bersifat tenang. Sumber infeksi yang paling sering adalah berasal dari sistem pulmoner dan genitourinarius. Pada Pada anak-a anak-anak nak biasany biasanyaa infeks infeksii tuberk tuberkulo ulosa sa tulang tulang belaka belakang ng berasal berasal dari fokus primer di paru-paru sementara pada orang de*asa penyebaran ter"adi dari fokus ekstrapulmoner usus& gin"al& tonsil4. Penyebaran basil dapat ter"adi melalui arteri inter interco costa stall atau atau lumb lumbar ar yang yang memb memberi erika kan n supl suplai ai darah darah ke dua dua verte vertebr brae ae yang yang berdekatan& yaitu setengah bagian ba*ah vertebra diatasnya dan bagian atas vertebra di ba*ahn ba*ahnya ya atau melalu melaluii pleksu pleksuss Batson’s Batson’s yang mengelilingi columna vertebralis yang menyebabkan banyak vertebra yang terkena. ,al inilah yang menyebabkan pada kurang lebih ;+7 kasus& penyakit ini dia*ali dengan terkenanya dua vertebra yang berdekatan& sementara pada %+7 kasus melibatkan tiga atau lebih vertebra. erdasarkan lokasi infeksi a*al pada korpus vertebra dikenal tiga bentuk spondilitisB a. Peri Peridi disk skal al < parad paradisk iskal al (nfeksi pada daerah yang bersebelahan dengan diskus di area metafise di ba*ah ligamentum longitudinal anterior < area subkondral4. anyak ditemukan pada orang de*asa. Dapat menimbulkan kompresi& iskemia dan nekrosis diskus. Terbanyak Terbanyak ditemukan di regio lumbal. b. Sentral (nfe (nfeks ksii ter"ad ter"adii pada pada bagi bagian an sentra sentrall korp korpus us vert verteb ebra& ra& teri teriso solas lasii sehin sehingg ggaa disalah disalaharti artikan kan sebaga sebagaii tumor tumor.. Sering Sering ter"adi ter"adi pada pada anak-a anak-anak nak.. eadaa eadaan n ini sering menimbulkan kolaps vertebra lebih dini dibandingkan dengan tipe lain sehing sehingga ga mengha menghasilk silkan an deform deformitas itas spinal spinal yang yang lebih lebih hebat. hebat. Dapat Dapat ter"adi ter"adi kompresi kompresi yang bersifat bersifat spontan spontan atau akibat trauma. Terbany Terbanyak ak di temukan di regio torakal. c. )nterior (nfeksi yang ter"adi karena per"alanan perkontinuitatum dari vertebra di atas dan diba*ahnya. :ambaran radiologisnya mencakup adanya scalloped karena erosi erosi di bagian bagian anterio anteriorr dari dari se"umla se"umlah h verteb vertebra ra berbe berbentu ntuk k ba"i4. ba"i4. Pola Pola ini diduga diduga disebabkan disebabkan karena adanya adanya pulsasi pulsasi aortik yang ditransmisik ditransmisikan an melalui melalui abses abses prever preverteb tebral ral diba*ah diba*ah ligamen ligamentum tum longit longitudi udinal nal anterio anteriorr atau karena karena adanya perubahan lokal dari suplai darah vertebral. d. ent entuk uk atip atipik ikal al
Keperawatan Anak/L4AB/Sarini Hafd (C12114721).
Page
Dikatakan atipikal karena terlalu tersebar luas dan fokus primernya tidak dapat diidentifikas diidentifikasikan. ikan. Termasuk Termasuk didalamnya didalamnya adalah tuberkulos tuberkulosaa spinal dengan dengan keterli keterlibat batan an lengku lengkung ng syaraf syaraf sa"a dan granul granuloma oma yang yang ter"adi ter"adi di canali canaliss spinal spinalis is tanpa tanpa keterli keterlibat batan an tulang tulang tuber tuberkul kuloma oma4& 4& lesi di pedike pedikel& l& lamina& lamina& prosesus transversus dan spinosus& serta lesi artikuler yang berada di sendi interv interverte ertebra brall poster posterior ior.. (nside (nsidensi nsi tuberk tuberkulo ulosa sa yang yang meliba melibatka tkan n elemen elemen posterior tidak diketahui tetapi diperkirakan berkisar antara %7-1+7. 6. /ani /anife fest stas asii li lini niss :ambaran klinis spondilitis tuberkulosa yaituB a. adan lemah& lesu& nafsu makan berkurang& dan berat badan menurun. b. Suhu subfebril subfebril terutama pada malam hari dan sakit kaku4 pada punggung punggung.. Pada
anak-anak sering disertai dengan menangis pada malam hari. c. Pada a*al di"umpai nyeri interkostal& nyeri yang men"alar dari tulang belakang ke garis garis teng tengah ah atas atas dada dada melal melalui ui ruan ruang g inte interko rkost stal al.. ,al ,al ini ini dise diseba babk bkan an oleh oleh tertekannya radiks dorsalis di tingkat torakal. d. @yeri spinal menetap dan terbatasnya pergerakan spinal e. Deformitas pada punggung gibbus4 f. Pembengkakan setempat abses4 Tachd"ian& %++64. . )danya proses tbc Tachd"ian& elainan neurologis yang ter"adi pada 6+ 7 kasus spondilitis tuberkulosa karena proses destruksi lan"ut berupaB a. Parap Parapleg legia& ia& para parapa pare resis sis&& atau nyeri nyeri radi radiC C saraf saraf akibat akibat pen peneka ekana nan n medul medulaa spina spinalis lis yang menyebabkan kekakuan pada gerakan ber"alan dan nyeri. :ambaran paraplegia inferior kedua tungkai yang bersifat 2/@ dan adanya batas b. defisit sensorik setinggi tempat gibbus atau lokalisasi nyeri interkostal. A. Pemeri Pemeriks ksaa aan n Penu Penun"a n"ang ng Pemeriksaan penun"ang pada spondilitis tuberkulosa yaituB a. Peme Pemerik riksaa saan n lab labor orato atori rium um 14 Pemeriksaan Pemeriksaan darah darah lengkap lengkap didapatka didapatkan n leukositosis leukositosis dan dan 'D meningk meningkat. at. %4 2"i manto mantouC uC positi positiff tuberk tuberkulo ulosis. sis. !4 2"i kultur kultur biakan biakan bakteri bakteri dan dan T) T) ditemukan ditemukan Mycobacterium Mycobacterium.. 54 iopsi "aringan "aringan granula granulasi si atau atau kelen"ar kelen"ar limfe regional. regional. 64 Pemeriksaan Pemeriksaan hispatolog hispatologis is ditemukan ditemukan tuberkel. tuberkel. A4 Pungsi Pungsi lumbal lumbal didapati didapati tekanan tekanan cairan cairan serebrosp serebrospinalis inalis rendah. rendah. ;4 Peni Pening ngka kata tan n #0P #0P C-Reaktif C-Reaktif Protein4. Protein4. 84 Pemeriksaan Pemeriksaan serologi serologi dengan dengan deteksi deteksi antibodi antibodi spesifik spesifik dalam dalam sirkulasi. sirkulasi. 34 Pemeriksaan '(S) n!yme-"inked n!yme-"inked #mmunoadsorbent $ssay4 $ssay4 tetapi menghasilkan negatif palsu pada penderita dengan alergi. Keperawatan Anak/L4AB/Sarini Hafd (C12114721).
Page
1+4 1+4 (den (denti tifi fika kasi si P#0 P#0 Polymerase Polymerase Chain Reaction4 Reaction4 melipu meliputi ti denatur denaturasi asi D@) kuman tuberkulosis tuberkulosis melekatkan nukleotida nukleotida tertentu tertentu pada fragmen D@) dan amplifikasi menggunakan D@) polimerase sampai terbentuk rantai D@) utuh yang diidentifikasi dengan gel. b. Pemeriksaan radiologis 14 oto oto toraks toraks atau atau E-ray E-ray untuk meliha melihatt adany adanyaa tubercu tuberculos losis is pada paru. )bses )bses dingin tampak sebagai suatu bayangan yang berbentuk spindle berbentuk spindle.. %4 Pemerik Pemeriksaan saan foto foto deng dengan an Fat Fat kontra kontras. s. !4 oto oto polo poloss verte vertebr braa ditem ditemuk ukan an osteo osteopo poro rosi sis& s& osteo osteolit litik& ik& dest destru ruks ksii korp korpus us vertebra& penyempitan diskus intervertebralis& dan mungkin ditemukan adanya massa abses paravertebral. 54 Pemeri Pemeriks ksaa aan n mielog mielogra rafi. fi. 64 #T scan scan memb member erii gamb gambar aran an tula tulang ng seca secara ra lebi lebih h deta detail il dari dari lesi lesi irregul irreguler& er& skelero skelerosis& sis& kolaps kolaps disku diskus& s& dan ganggu gangguan an sirkum sirkumfere ferensi nsi tulang. A4 /0( mengeval mengevaluasi uasi infeksi infeksi diskus diskus intervert intervertebr ebralis alis dan osteom osteomieli ielitis tis tulang tulang belakang serta menun"ukkan adanya penekanan saraf auerman& %++A4. ;. Pena Penata tala laks ksan anaa aan n Pada prinsipny prinsipnyaa pengobatan pengobatan spondilitis spondilitis tuberkulosa tuberkulosa harus dilakukan segera untu untuk k meng menghe hent ntik ikan an prog progre resiv sivit itas as peny penyak akit it dan dan menc menceg egah ah atau atau meng mengko kore reks ksii paraplegia atau defisit neurologis. Prinsip pengobatan Pott’s Pott’s paraplegia yaituB a. Pember Pemberian ian obat obat antitu antituber berkul kulosi osis. s. b. Dekompresi medula spinalis. c. /enghi /enghilang langkan kan atau atau menying menyingkir kirkan kan produk produk infek infeksi. si. d. Stabil Stabilisas isasii verteb vertebra ra dengan dengan graf graftt tulang tulang bone bone graft 4 :raham& %++;4. Pengobatan pada spondilitis tuberkulosa terdiri dariB a. Terapi kon konserva rvatif 14 Tirah irah bari baring ng bed rest 4. 4. %4 /emberi korset yang mencega mencegah h atau membatasi membatasi gerak vertebra. vertebra. !4 /emper /emperbai baiki ki keadaa keadaan n umum umum pender penderita ita.. 54 Pengob Pengobatan atan antitub antituberk erkulo ulosa. sa. Standar pengobatan berdasarkan program P%T paru yaituB i. ategori ategori ( untuk untuk penderit penderitaa baru T) T) G<-4 atau atau rontgen rontgen G4. G4. a4 Tahap ahap 1 diberi diberikan kan 0ifamp 0ifampisi isin n 56+ mg& 'tambut 'tambutol ol ;6+ mg& (@, !++ !++ mg& dan PiraFinamid 1.6++ mg setiap hari selama % bulan pertama A+ kali4. b4 Tahap Tahap % diberikan 0ifampisin 56+ mg dan (@, A++ mg ! kali seminggu selama 5 bulan 65 kali4. ii. atego ategori ri (( untuk untuk penderit penderitaa T) G4 yang sudah sudah pernah pernah minum minum obat selama selama sebulan& termasuk penderita yang kambuh. ka mbuh. a4 Tahap Tahap 1 diberikan diberikan Strepto Streptomisin misin ;6+ ;6+ mg& (@, !++ !++ mg& 0ifampis 0ifampisin in 56+ mg& mg& PiraFinamid PiraFinamid 16++ mg& dan 'tambutol 'tambutol ;6+ mg setiap hari. Streptomisin Streptomisin Keperawatan Anak/L4AB/Sarini Hafd (C12114721).
Page
in"eksi hanya % bulan pertama A+ kali4 dan obat lainnya selama ! bulan 3+ kali4. b4 Tahap Tahap % diberikan (@, A++ mg& 0ifampisin 56+ mg& dan 'tambutol 1%6+ mg ! kali seminggu selama 6 bulan AA kali4. riteri riteriaa penghe penghenti ntian an pengob pengobata atan n yaitu yaitu apabil apabilaa keadaa keadaan n umum umum pender penderita ita bertambah baik& 'D menurun dan menetap& ge"ala-ge"ala ge"ala-ge"a la klinis berupa nyeri dan spasme berkurang& serta gambaran radiologis ditemukan adanya union b.
pada vertebra. Terapi Terapi operatif 14 )pab )pabil ilaa den denga gan n ter terap apii kon konse serv rvat atif if tida tidak k ter ter"a "adi di perb perbai aika kan n par parap aple legi giaa ata atau u malah semakin berat. iasanya ! minggu sebelum operasi& penderita diberikan obat tuberkulostatik. %4 )danya abse absess yan yang bes besar se sehingga dip diperlu rlukan dra drainase ab abses ses sec secara ara terbuka& debrideman& dan bone graft . !4 Pada Pada pem pemer erik iksa saan an rad radio iolo logi giss baik baik fot foto o pol polo os& mie mielo log grafi rafi&& #T& #T& ata atau u /0( /0( ditemukan adanya penekanan pada medula spinalis Hmbregt& %++64.
9alaup alaupun un pengob pengobatan atan kemote kemoterapi rapi merup merupakan akan pengob pengobata atan n utama utama bagi bagi pender penderita ita spondi spondiliti litiss tuberk tuberkulo ulosa sa tetapi tetapi operasi operasi masih masih memegan memegang g perana peranan n pentin penting g dalam dalam beberapa hal seperti apabila terdapat cold absces absces abses dingin4& lesi tuberkulosa& paraplegia& dan kifosis. a% Cold ab absce sces Cold absces yang absces yang kecil tidak memerlukan operasi karena dapat ter"adi resorbsi sponta spontan n dengan dengan pemberi pemberian an tuberk tuberkulo ulostat statik. ik. Pada Pada abses abses yang yang besar besar dilaku dilakukan kan drainase bedah. b. esi tuberkulosa 14 Debr Debrid idem eman an foka fokal. l. %4 osto osto-t -tran ransv svere eresek sektom tomi. i. !4 Debrid Debrideman eman foka fokall radikal radikal yang yang diser disertai tai bone graft di di bagian depan. c. ifosis 14 Pengob Pengobatan atan dengan dengan kemote kemoterapi rapi.. %4 amin aminek ekto tom mi. !4 osto osto-t -tran ransv svere eresek sektom tomi. i. 54 Hper Hperas asii radi radika kal. l. 64 Hsteotomi Hsteotomi pada pada tulang tulang ba"i ba"i secara secara tertutup tertutup dari belakan belakang. g. Hperasi kifosis dilakukan apabila ter"adi deformitas hebat. ifosis bertendensi untuk untuk bertam bertambah bah berat& berat& teruta terutama ma pada pada anak. anak. Tind Tindaka akan n operati operatiff berupa berupa fusi fusi posterior atau operasi radikal :raham& %++;4. 8. omplikasi omplikasi yang dapat ditimbulkan oleh spondilitis tuberkulosa yaituB a. Pott Pott’’s para parapl pleg egia ia Keperawatan Anak/L4AB/Sarini Hafd (C12114721).
Page
14 /uncul /uncul pada stadium a*al disebabk disebabkan an tekanan tekanan ekstradu ekstradural ral oleh pus maup maupun un seIue seIueste sterr atau atau inva invasi si "arin "aringa gan n gran granul ulasi asi pada pada medu medula la spinalis. spinalis. Paraplegia Paraplegia ini membutuhk membutuhkan an tindakan tindakan operatif operatif dengan dengan cara dekompresi medula spinalis dan saraf. %4 /uncul /uncul pada stadium stadium lan"ut lan"ut diseba disebabka bkan n oleh oleh terbent terbentukn uknya ya fibrosis fibrosis dari "aringan granulasi atau perlekatan tulang ankilosing4 di atas kanalis spinalis. b. 0uptur abses paravertebra 14 Pada Pada vert verteb ebra ra tora toraka kall maka aka nana nanah h akan akan turu turun n ke dala dalam m pleu pleura ra sehingga menyebabkan empiema tuberkulosis. %4 Pada Pada vert verteb ebra ra lumb lumbal al maka maka nana nanah h akan akan turu turun n ke otot otot ilio iliops psoa oass memb memben entu tuk k psoa psoass abses abses yang yang meru merupa paka kan n cold cold absces absces indsay& %++84. c. #ede #edera ra cor corda da spi spina nali liss spinal spinal cord in&ury in&ury4. 4. Dapa Dapatt ter"a ter"adi di karen karenaa adany adanyaa tekan tekanan an ekstr ekstrad adur ural al sekun sekunde derr kare karena na pus pus tuberkulosa& sekuestra tulang& sekuester dari diskus intervertebralis contoh B Pott Pott’’s para parapl pleg egia ia $ prog progno nosa sa baik baik44 atau atau dapa dapatt "uga "uga lang langsu sung ng kare karena na keterli keterlibat batan an korda korda spinal spinalis is oleh oleh "aringa "aringan n granul granulasi asi tuberk tuberkulo ulosa sa conto contoh h B menigomyelitis $ prognosa buruk4. Jika cepat diterapi sering berespon baik berbeda dengan kondisi paralisis pada tumor4. /0( dan mielografi dapat membantu membedakan paraplegi karena tekanan atau karena invasi dura dan corda spinalis. B. Rencan Rencana a Kep Kepera era!ata !atan n
Pros Pr oses es ke kepe pera* ra*ata atan n ad adala alah h su suat atu u sis sistem tem da dalam lam me mere renc ncan anak akan an pe pelay layan anan an as asuh uhan an kepera*atan dan "uga sebagai alat dalam melaksanakan praktek kepera*atan yang terdiri dari da ri li lima ma ta taha hap p yan ang g me meli lipu puti ti B pe peng ngka ka"i "ian an&& pe pene nent ntua uan n di diag agno nosa sa ke kepe pera ra*a *ata tan& n& perencanaan& implementasi dan evaluasi. 1. Pengka"i "iaan. Pengka"ian Pengk a"ian merupakan tahap a*al dan landas landasan an proses kepera*atan. kepera*atan. Pengk Pengka"ian a"ian di lakukan dengan cermat untuk mengenal masalah klien& agar dapat memeri arah kepada tindakan kepera*atan. eberhasilan proses kepera*atan sangat tergantung pada kecermatan dan ketelitian dalam tahap pengka"ian. Tahap Tahap pengka"ian terdiri dari tiga kegiatan yaitu B pengumpulan data& pengelompokan data& perumusan diagnosa kepera*atan. a. Pe Peng ngum umpu pula lan n da data ta..
Keperawatan Anak/L4AB/Sarini Hafd (C12114721).
Page
Secara tehnis pengumpulan data di lakukan melalui anamnesa baik pada klien& keluar kel uarga ga mau maupu pun n ora orang ng terd terdeka ekatt den dengan gan klie klien. n. Pem Pemeri eriksaa ksaan n fisi fisik k di lak lakuka ukan n dengan cara & inspeksi& palpasi& perkusi dan auskultasi. 14 (d (den enti titas tas kl klie ien n me melip liput utii B na nama ma&& um umur ur&& "en "enis is ke kelam lamin in&& pe peke ker"a r"aan an&& st statu atuss perka*inan& agama& suku bangsa& pendidikan& alamat& tanggal<"am /0S dan diagnosa medis. %4 0i 0i*ay *ayat at penya penyakit kit seka sekara rang ng eluhan utama pada klien Spodilitis tuberkulosa terdapat nyeri pada punggung bagian ba*ah& sehingga mendorong klien berobat kerumah sakit. Pada a*al dapat di"umpai nyeri radikuler yang mengelilingi dada atau perut. @yeri dirasakan meningkat pada malam hari dan bertambah berat terutama pada saat pergerakan tulang belakang. Selain adanya keluhan utama tersebut klien bisa mengeluh& nafsu makan menurun& badan terasa lemah& sumer-sumer Ja*a4 & keringat dingin dan penurunan berat badan. !4 0i 0i*ay *ayat at peny penyak akit it dahu dahulu lu Tentang ter"adinya penyakit Spondilitis tuberkulosa biasany pada klien di dahului dengan adanya ri*ayat pernah menderita penyakit tuberkulosis paru. 54 0i* 0i*aya ayatt keseh kesehatan atan kel keluar uarga. ga. Pada Pa da kl klie ien n de deng ngan an pe peny nyak akit it Spon Spondi dili liti tiss tu tube berk rkul ulos osaa sal salah ah sat satu u penyebab timbulnya adalah klien pernah atau masih kontak dengan penderita lain yang menderita penyakit tuberkulosis atau pada lingkungan keluarga ada yang menderita penyakit menular tersebut. 64 0i 0i*ay *ayat at ps psik ikos osos osia iall lien akan merasa cemas terhadap penyakit yang di derita& sehingga kan keliha kelihatan tan sedih& dengan kurangnya pengetahuan pengetahuan tentan tentang g peny penyakit& akit& pengobatan dan pera*atan terhadapnya maka penderita akan merasa meras a takut dan da n be bert rtam amb bah ce cem mas se sehi hin ngg ggaa em emos osin iny ya ak akan an ti tid dak st stab abil il da dan n mempengaruhi sosialisai penderita. A4 Pol Polaa - pol polaa fung fungsi si kes keseha ehatan tan a4 Pol Polaa perseps persepsii dan tata tata laksa laksana na hidup hidup seh sehat at )danya tindakan medis serta pera*atan di rumah sakit akan mempen mem pengar garuhi uhi per perseps sepsii kli klien en ten tentan tang g keb kebiasa iasaan an mera mera*at *at diri & yang yan g dik dikaren arenaka akan n tid tidak ak sem semua ua kli klien en men mengert gertii ben benar ar per per"ala "alanan nan penyakitnya.Sehingga
menimbulkan
salah
persepsi
dalam
pemeliharaan kesehatan. Dan "uga kemungkinan terdapatnya
Keperawatan Anak/L4AB/Sarini Hafd (C12114721).
Page
ri*aya ri* ayatt ten tentan tang g kea keadaa daan n per peruma umahan han&& giF giFii dan tin tingka gkatt eko ekonom nomii klien yang mempengaruhi keadaan kesehatan klien. b4 Pola nutrisi dan metabolisme. )kibat )ki bat dar darii pro proses ses pen penyak yakitny itnyaa kli klien en mera merasak sakan an tubuhn tubuhnya ya men"adi lemah dan amnesia. Sedangkan kebutuhan metabolisme tubu tu buh h se sema maki kin n me meni ning ngka kat& t& se sehi hing ngga ga kli klien en ak akan an me meng ngal alam amii gangguan pada status nutrisinya. c4 Po Pola la el elim imin inas asi. i. lien akan mengalami perubahan dalam cara eliminasi yang semu se mula la bi bisa sa ke ka kama marr ma mand ndi& i& ka kare rena na le lema mah h da dan n ny nyer erii pa pada da punggung serta dengan adanya penata laksanaan pera*atan imobilisasi& sehingga kalau mau ) dan ) harus ditempat tidur dengan suatu alat. Dengan adanya perubahan tersebut klien tidak terbiasa sehingga akan mengganggu proses aliminasi. d4 Po Pola la ak akti tivi vita tass Sehubungan dengan adanya kelemahan fisik dan nyeri pada punggung serta penatalaksanaan pera*atan imobilisasi akan menyebabka menye babkan n klien membatasi aktivi aktivitas tas fisik dan berku berkurangny rangnyaa kemampuan dalam melaksanakan aktivitas fisik tersebut. e4 Po Pola la tid tidur ur da dan n isti istira rahat hat )danya nyeri pada punggung dan perubahan lingkungan atau dam da mpa pak k
hos ospi pita tali lisa sasi si
akan ak an
men eny yeb ebab abka kan n
masa ma sala lah h
dal alam am
pemenuhan kebutuhan tidur dan istirahat. f4 Po Pola la hu hubu bung ngan an da dan n pe pera ran n Se"ak sakit dan masuk rumah sakit klien mengalami perubahan peran atau tidak mampu men"alani peran sebagai mana mestinya& baik itu peran dalam keluarga ataupun masyarakat. ,al tersebut berdampak terganggunya terganggunya hubungan interpersonal. g4 Pol Polaa persep persepsi si dan dan kon konsep sep dir dirii lien dengan Spondilitis tuberkulosa seringkali merasa malu terhadap bentuk tubuhnya dan kadang - kadang mengisolasi diri. h4 Pol Polaa sens sensori ori dan kog kognit nitif if ungsi panca indera klien tidak mengalami gangguan terkecuali bila ter"adi komplikasi paraplegi. i4 Po Pola la rep repro rodu duks ksii seks seksua uall ebutuhan seksual klien dalam hal melakukan hubungan badan akan aka n ter tergan ganggu ggu unt untuk uk sem sement entara ara *ak *aktu& tu& kar karena ena di rum rumah ah saki sakit. t. Tetapi dalam hal curahan kasih sayang dan perhatian dari pasangan
Keperawatan Anak/L4AB/Sarini Hafd (C12114721).
Page
hidupnya melalui cara mera*at sehari - hari tidak terganggu atau dapat dilaksanakan. "4 Pola penaggulangan stress Dalam penanggulangan stres bagi klien yang belum mengerti penyakitnya & akan mengalami stres. 2ntuk mengatasi rasa cemas yang menimbulkan rasa stres& klien akan bertanya - tanya tentang penyakitnya untuk mengurangi mengurangi stres. k4 Pol Polaa tata tata nilai nilai dan kep keperca ercayaa yaan n Pada Pa da kl klie ien n ya yang ng da dalam lam ke kehi hidu dupa pan n seha sehari ri - ha hari ri se selal lalu u taa taatt men"alankan ibadah& maka semasa dia sakit ia akan men"alankan ibadah pula sesuai dengan kemampuannya. Dalam hal ini ibadah bagi mereka di "alankan pula sebagai penaggulangan stres dengan percaya pada tuhannya. ;4 Pe Pem mer erik iksa saan an fisi fisik k a4 (nspeksi Pada klien dengan Spon Spondiliti dilitiss tuberk tuberkulosa ulosa kelihatan lemah lemah&& pucat pucat&& dan pada tulang belakang terlihat bentuk kiposis. b4 Palpasi Sesuai dengan yang terlihat pada inspeksi keadaan tulang belakang terdapat adanya gibus pada area tulang yang mengalami infeksi. c4 Perkusi Pada tulang belakang yang mengalami infeksi terdapat nyeri ketok. d4 )u )usk skul ulta tasi si Pada Pa da pe peme merik riksaa saan n au ausk skul ultas tasii ke kead adaa aan n pa paru ru ti tida dak k di te temu muka kan n kelainan. 84 ,asi ,asill pemeriks pemeriksaan aan medik medik dan labora laborator torium ium.. a4 0adiologi - Terli rliha hatt gam gamba baran ran distru distruks ksii ve verte rtebr braa teru terutam tamaa ba bagi gian an an anter terio ior& r& sangat "arang menyerang area posterior. - Terd rdap apat at pen peny yem empi pita tan n dis disku kus. s. - :a :amb mbar aran an abs abses es par paraa vert verteb ebral ral fusi fusi for form m 4. b4 aboratorium a"u endap darah meningkat c4 Tes tube tuberk rkul ulin in.. 0eaksi tuberkulin biasanya positif. b. )nalisa Setelah data di kumpulkan kemudian dikelompokkan menurut data sub"ektif yaitu data yang didapat dari pasien sendiri dalm hal komukasi atau data verbal dan ob"ektiv yaitu data yang didapat dari pengamatan& observasi& pengukuran dan
Keperawatan Anak/L4AB/Sarini Hafd (C12114721).
Page
hasil pemeriksaan radiologi maupun laboratorium. Dari hasil analisa data dapat disimpulkan masalah yang di alami oleh klien. c. Diagnosa epera*atan. Diagnosa kepera*atan merupakan suatu pernyataan dari masalah klien yang nyata ny ata ata ataup upun un po pote tensi nsial al be berd rdas asark arkan an da data ta ya yang ng te telah lah di diku kump mpul ulka kan& n& ya yang ng pemecahannya
dapat
dilakukan
dalam
batas
*e*enang
pera*at
untuk
melakukannya. Diagnosa kepera*atan yang timbul pada pasien Spondilitis tuberkulosa adalahB 14 :angguan mobilitas fisik. %4 @yeri. !4 Perubahan konsep diri B ody image. 54 urang pengetahuan tentang pera*atan di rumah. d. Perencanaan epera*atan Perencanaan Perenc anaan kepera kepera*atan *atan adalah menyusun rencan rencanaa tinda tindakan kan kepera kepera*atan *atan yang akan di laksana laksanakan kan untuk menan menanggula ggulangi ngi masalah sesuai dengan diagnosa kepera*atan yang telah di tentukan dengan tu"uan terpenuhinya kebutuhan klien. )dapun perencanaan masalah yang penulis susun sebagai berikut B
Diagnosa epera*atan ( :angguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan muskuloskeletal dan nyeri. Tu"uan B lien dapat melakukan mobilisasi secara optimal. riteria hasil B 14 lien dapat ikut serta dalam program latihan %4 /encari bantuan sesuai kebutuhan !4 /empertahankan koordinasi dan mobilitas sesuai tingkat optimal. 0encana tindakan B 14 a a"i "i mob obil ilit itas as yan ang g ad adaa da dan n ob obse serv rvas asii te terh rhad adap ap pe peni ning ngka kata tan n kerusakan. %4 antu klien melakukan latihan 0H/& pera*atan diri sesuai toleransi. !4 /emelihara bentuk spinal yaitu dengan cara B - /attress - ed oard tempat tidur dengan alas kayu& atau kasur busa yang ya ng
keras ker as yang tidak tidak menimbu menimbulka lkan n lekukan lekukan saat klien klien
tidur. 54 /empertahankan postur tubuh yang baik dan latihan pernapasan K - atihan ekstensi batang tubuh baik posisi berdiri bersandar pada tembok 4 maupun posisi menelungkup dengan cara mengan men gangka gkatt eks ekstrem tremita itass atas dan kep kepala ala sert sertaa eks ekstrem tremita itass ba*ah secara bersamaan. Keperawatan Anak/L4AB/Sarini Hafd (C12114721).
Page
-
/ene /e nelu lung ngku kup p seb seban anya yak k ! $ 5 ka kali li se seha hari ri sel selam amaa 16 $ !+
-
menit. atihan atiha n pernap pernapasan asan yang akan dapat meningkatkan meningkatkan kapasi kapasitas tas
pernapasan. 64 /onitor tanda $tanda vital setiap 5 "am. A4 Pantau kulit dan membran mukosa terhadap iritasi& kemerahan atau lecet. ;4 Perbanyak masukan cairan sampai %6++ ml
/engetahui tingkat kemampuan klien dalam melakukan aktivitas. 2ntuk memelihara fleksibilitas sendi sesuai kemampuan. /empertahankan posisi tulang belakang tetap rata. Di lakukan untuk menegakkan postur dan menguatkan otot $ otot
64 A4 ;4 84
paraspinal. 2ntuk mendeteksi perubahan pada klien. Deteksi diri dari kemungkinan komplikasi imobilisasi. #airan membantu men"aga faeces tetap lunak. Hbat anti inflam inflamasi asi adalah suatu obat untuk mengurangi mengurangi perada peradangan ngan dan dapat menimbulkan efek samping.
Diagnosa epera*atan (( @yeri berhubungan dengan adanya adanya peradangan sendi. Tu"uan B 14 0asa nyaman terpenuhi %4 @yeri berkurang < hilang riteria hasil B 14 lien lien melapo melaporka rkan n penuru penurunan nan nyer nyeri. i. %4 /en /enun un"uk "ukkan kan peril perilaku aku yang yang lebih lebih relak relakss !4 /em /empe pera raga gaka kan n ke keter teram ampi pilan lan red reduk uksi si ny nyeri eri ya yang ng di dipel pela" a"ari ari de deng ngan an peningkatan keberhasilan. 0encana tindakan B 14 a"i lokasi& intensitas dan tipe nyeriK observasi terhadap kema"uan nyeri ke daerah yang baru. %4 e eri rikan kan an anal alge gesik sik se sesu suai ai terap terapii do dokt kter er da dan n ka ka"i "i ef efek ektiv tivit itasn asnya ya terhadap nyeri. !4 :unakan brace punggung atau korset bila di rencanakan demikian. 54 erikan dorongan untuk mengubah posisi ringan dan sering untuk meningkatkan rasa nyaman.
Keperawatan Anak/L4AB/Sarini Hafd (C12114721).
Page
64 )"arkan dan bantu dalam teknik alternatif penatalaksanaan nyeri. 0asional.B 14 @yeri adalah pengalaman sub"ek yang hanya dapat di gambarkan oleh klien sendiri. %4 )nalgesik adalah obat untuk mengurangi rasa nyeri dan bagaimana reaksinya terhadap nyeri klien. !4 orset untuk mempertahankan posisi punggung. 54 Dengan ganti $ ganti posisi agar otot $ otot tidak terus spasme dan tegang sehingga otot men"adi lemas dan nyeri berkurang. 64 /etode alternatif seperti relaksasi kadang lebih cepat menghilangkan nyer ny erii ata atau u de deng ngan an me meng ngali alihk hkan an pe perh rhat atian ian kl klie ien n seh sehin ingg ggaa ny nyer erii berkurang.
Diagnosa epera*atan ((( :angguan citra tubuh sehubungan dengan gangguan struktur tubuh. Tu"uan B lien dapa mengekspresikan perasaannya dan dapat menggunakan koping yang adaptif. rit r iteri eriaa ha hasil sil B l lie ien n da dapa patt me meng ngun ungk gkap apka kan n pe pera rasaa saan n < pe perh rhat atian ian da dan n meng me nggu guna naka kan n ke kete teram rampi pilan lan ko kopi ping ng ya yang ng po posit sitif if da dalam lam me meng ngata atasi si perubahan citra. 0encana tindakan B 14 er erikan ikan kes kesemp empatan atan pad padaa kli klien en unt untuk uk men mengun gungka gkapk pkan an per perasaa asaan. n. Pera*at harus mendengarkan dengan penuh perhatian. %4 ersama $ sama klien mencari alternatif koping yang positif. !4 embangkan komunikasi dan bina hubungan antara klien keluarga dan da n tem teman an ser serta ta be beri rika kan n ak akti tivi vita tass rek rekrea reasi si da dan n pe perm rmain ainan an gu guna na mengatasi perubahan body image. 0asional B 14 /eningkatkan harga diri klien dan membina hubungan saling percaya dan dengan ungkapan perasaan dapat membantu penerimaan diri. %4 Dukungan pera*at pada klien dapat meningkatkan rasa percaya diri klien. !4 /em /ember berika ikan n semang semangat at bag bagii kli klien en aga agarr dap dapat at mem memand andang ang dir diriny inyaa secara positif dan tidak merasa rendah diri.
Diagnosa epera*atan ( urang ur ang pen penget getahu ahuan an seh sehubu ubunga ngan n den dengan gan kur kurang angnya nya inf inform ormasi asi ten tentan tang g penatalaksanaan pera*atan di rumah. Tu"uan B lien dan keluarga dapat memahami cara pera*atan di rumah. riteria hasil B
Keperawatan Anak/L4AB/Sarini Hafd (C12114721).
Page
14 lien dapat memperagakan pemasangan dan pera*atan brace atau korset %4 /engekspresikan pengertian tentang "ad*al pengobatan !4 lien mengungkapkan pengertian tentang proses penyakit& rencana pengobatan& dan ge"ala kema"uan penyakit. 0encana tindakan B 14 Diskusikan tentang pengobatan B nama& "ad*al& tu"uan& dosis dan efek %4 !4 54 64
sampingnya. Peragakan pemasangan dan pera*atan brace atau korset. Perbanyak diet nutrisi dan masukan cairan yang adekuat. Tekankan Te kankan pentingnya lingkungan yang aman untuk mencegah fraktur. Diskusikan tanda dan ge"ala kema"uan penyakit& peningkatan nyeri
dan mobilitas. A4 Tingkatkan kun"ungan tindak lan"ut dengan dokter.