LAPORAN PENDAHULUAN MINGGU KE 8 RABDOMIOSARKOMA
1. Definisi
Rabdom Rabdomios iosark arkoma oma adalah adalah jenis jenis sarkoma sarkoma (tumo (tumorr jaringa jaringan n lunak) lunak) dan sarkom sarkomaa ini berasal dari otot skeletal. Rabdomiosarkoma juga bisa menyerang jaringan otot, sepanjang intestinal atau dimana saja termasuk leher. Umumnya terjadi pada anak-anak usia 1-5 tahun dan dan bisa bisa dite ditemu muka kan n pada pada usia sia 15-1 15-19 9 tahu tahun n wala walaup upun un insi inside denn nnya ya sang sangat at jara jarang ng.. Rabdomiosarkoma relati jarang terjadi. !ua bentuk yang sering terjadi adalah embrional rabdomiosarkoma dan al"eolar rabdomiosarkoma. #
2. Patofisiologi
$eskipun rabdomiosarkoma berasal dari sel otot skeletal, tumor ini bisa menyerang bagian manapun dari tubuh ke%uali tulang. &otrioid adalah bentuk dari embrional rabdomiosarkoma yang berasal dari mukosa daerah yang berongga, seperti kandung ken%ing, "agina, "agina, nasoaring nasoaring dan telinga telinga tengah. tengah. 'esi pada ekstremitas ekstremitas lebih lebih banyak banyak merupakan merupakan al"eolar al"eolar rabdomiosark rabdomiosarkoma. oma. $etastasis $etastasis ditemukan ditemukan terutama di paru, sumsum tulang, tulang, tulang, tulang, kelenjar lime, payudara dan otak. # . Etiologi
tiologi dari rabdomiosarkoma tidak diketahui, namun diduga timbul dari mesemkim embrional yang sama dengan otot serat lintang. tas dasar gambaran mikroskopik %ahaya, rabdomiosarkoma termasuk kelompok *tumor sel bulat ke%il+, yang meliputi sar%oma wing, neuroblastoma, tumor neuroektodermal primiti dan limoma non hodgkin. !iagnosis pasti adalah histopatologi atau perlu ditambah pemeriksaan imunohistokimia dengan menggunakan anti antibo bodi di terh terhda dap p otot otot skel skelet et (desm (desmin in,, akti aktin n khas khas otot otot)) dan dan mikr mikros osko kop p elek elektr tron on untu untuk k membedakan gambaran khas.
!. Klasifi"asi
mpa mpatt
jenis jenis
hist histop opato atolo logi gi
rabdo rabdomi mios osar arko koma ma
term termasu asuk k
embr embrio iona nal, l,
al"e al"eol olar ar,,
pleomorik, dan botyroid. ubtipe histologis telah ditunjukkan mempengaruhi prognosis jangka panjang dan oleh karena itu diagnosis jaringan sangat penting. rbital R$ biasanya tumor baik homogen dibatasi dengan daerah yang jarang dari perdarahan atau pembentukan
kista. !alam laporan komprehensi pasien dari Intergroup Rhabdomyosarcoma Study (IRSG), /0 pasien terbagi diantara tumor mbryonal 2, l"eolar 92, dan &oyroid 2. 3leomorik rabdomiosarkoma sangat jarang di orbit dan umumnya terjadi pada orang dewasa.11 mbrional rabdomiosarkoma adalah tipe histopatologi yang paling umum terlihat di orbit dan umumnya memiliki prognosis yang baik. mbrional rabdomiosarkoma terdiri dari bolak daerah seluler dan my4oid. el-sel tumor yang memanjang dengan inti hyper%hromati% dikelilingi oleh sejumlah besar sitoplasma eosinoilik. el Rhabdomyoblasti% mungkin menunjukkan %ross-striations pada mikroskop %ahaya mewakili bundel sitoplasmik ilamen aktin dan myosin dalam sekitar #2 . 11 l"eolar rabdomiosarkoma, bernama karena penampilan histologis mirip dengan al"eoli paru-paru, merupakan "arietas yang paling umum dan membawa prognosis terburuk. 6ni terdiri dari rhabdomyoblasts eosinoilik longgar melekat dalam septa hyalini7ed tipis. el tumor di pinggiran al"eoli sering terjaga dengan baik sementara mengambang bebas di tengah diatur se%ara longgar dan kurang terpelihara. 8anya 12 akan menunjukkan histologis cross-striations.11 &otyroid rabdomiosarkoma sering
dianggap sebagai
"arian dari
embrional
rabdomiosarkoma karena lebih sering mun%ul sebagai massa berdaging seperti anggur atau prolierasi di ornikel konjungti"a. 8istologis terlihat mirip dengan rabdomiosarkoma embrional.11 3ewarnaan imunohistokimia desmin, otot aktin spesiik dan mioglobin telah menjadi pendekatan utama untuk menegakkan diagnosis histopatologi rabdomiosarkoma dan membedakan dari tumor sel spindle lainnya. !alam kasus-kasus sulit, mikroskop elektron dapat membantu dalam identiikasi cross-striations.
#. Manifestasi Klinis
ambaran yang paling umum terdapat adalah masa yang mungkin nyeri atau mungkin tidak nyeri. ejala disebabkan oleh penggeseran atau obstruksi struktur normal. :umor primer di orbita biasanya didiagnosis pada awal perjalanan karena disertai proptosis, edem periorbital, ptosis, perubahan ketajaman penglihatan dan nyeri lokal. :umor yang berasal dari nasoaring dapat disertai kongesti hidung, bernaas dengan mulut, epistaksis dan kesulitan menelan dan mengunyah. 3erluasan luas ke dalam kranium dapat menyebabkan paralisis sara kranial, buta dan tanda peningkatan tekanan intra%ranial dengan sakit kepala dan muntah. &ila tumor timbul di muka atau di leher dapat timbul pembengkakan yang progresi 2
dengan gejala neurologis setelah perluasan regional. &ila tumor ini timbul di telinga tengah, gejala awal paling sering adalah nyeri, kehilangan pendengaran, otore kronis atau massa di telinga, perluasan tumor menimbulkan paralisis sara kranial dan tanda dari massa intrakranial pada sisi yang terkena. Croupy cough yang tidak mau reda dan stridor progresi dapat menyertai rabdomiosarkoma laring. Rabdomiosarkoma pada tubuh atau anggota gerak pertama-tama sering diketahui setelah trauma dan mungkin mula-mula dianggap sebagai hematom. &ila pembengkakan itu tidak mereda atau malah bertambah, keganasan harus di%urigai ;eterlibatan saluran urogenital dapat menyebabkan hematuria, obstruksi saluran ken%ing bawah, ineksi saluran ken%ing berulang, inkontinensia atau suatu massa yang terdeteksi pada pemeriksaan perut atau rektum. Rabdomiosarkoma pada "agina dapat mun%ul sebagai tumor seperti buah anggur yang keluar lewat lubang "agina (sarkoma boitriodes) dan dapat menyebabkan gejala saluran ken%ing dan usus besar. 3erdarahan "agina atau obstruksi uretra atau rektum dapat terjadi. Intergroup Rhabdomyosarcoma Study (6R) membuat klasiikasi laboratoris dan pembedahan untuk rabdomiosarkoma yaitu <
;elompok 6 < 3enyakit hanya lokal, limonodi regional tidak ikut terlibat, dapat direseksi komplit
o
:erbatas pada otot atau organ asli
o
6niltrasi keluar otot atau organ asli
;elompok 66 < o
:umor dapat direseksi se%ara luas dengan sisa mikroskopis (limonodi negati)
o
3enyakit regional, dapat direseksi komplit (limonodi positi atau negati)
o
3enyakit reginal dengan melibatkan limonodi dapat direseksi se%ara luas tetapi dengan sisa mikroskopis
;elompok 666 < reseksi tidak komplit atau hanya dengan biopsi dengan penyakit sisa %ukup besar
;elompok 6= < telah ada metastasis saat ditegakkan diagnosis
Staging $NM %t&'o() no*&l *an 'etastasis+ #,1 o
:umor <
: < tidak teraba tumor
:1 < tumor >5 %m
3
o
o
:/ < tumor ?5%m
:# < tumor telah melakukan in"asi ke tulang, pembuluh darah dan sara
Nodul <
@o < tidak ditemukan keterlibatan kelenjar regional
@1 < ditemukan keterlibatan kelenjar regional
Metastasis <
$o < tidak terdapat metastasis jauh
$1 < terdapat metastasis jauh
Rhabdomyosarcoma Staging System# o
tage 1 < lokasi pada orbita, kepala dan atau leher (bukan parameningeal) meluas ke traktus urinarius (bukan kandung kemih atau prostat)
o
tage / < lokasi lain, @o atau @4
o
atge # < lokasi lain, @1 jika tumor >5 %m atau @o atau @4 jika tumor ?5 %m
o
tage < lokasi apapun dan terdapat metastasis jauh
,. Diagnosis
:umor ini jarang memberikan keluhan bila ukurannya ke%il. Aullen (1B09) mengemukakan bahwa jenis tumor ini adalah tumor *lunak+ tanpa rasa sakit. 3enderita mengeluh bila tumor telah membesar dan memberikan tanda-tanda penekanan jaringan sekitar tumor seperti neuralgia, paralisis, iskemia, sedangkan penekanan pada system digesti akan mengakibatkan gejala obstruksi. 1
4
3emeriksaan isik yang %ermat sangat penting untuk menentukan ekstensi tumor se%ara klinis dan ada tidaknya penyebaran atau metastasis jauh. 3embesaran tumor ke jaringan sekitarnya akan membentuk suatu kapsul yang semu yang dikenal sebagai pseudokapsul.1 Untuk menentukan grading, maka diperlukan biopsi dari jaringan tumor. :umor ?#%m dilakukan biopsi insisi dan pada tumor ># %m dapat dilakukan biopsy eksisional.1 3rosedur diagnostik ditentukan terutama oleh area yang terlibat. !engan gejala dan tanda di daerah kepala dan leher, radiograi harus dilakukan untuk men%ari bukti massa tumor dan untuk petunjuk erosi tulang. Aomputeri7e :omography s%an(A: s%an) harus dikerjakan untuk mengenali perluasan intrakranial dan dapat juga memperlihatkan keterlibatan tulang pada dasar tengkorak yang sulit di"isualisasikan se%ara radiograis. Untuk tumor di perut dan pel"is, pemeriksaan U dan A: dengan media kontras oral dan intra"ena dapat membantu menentukan batas massa tumor. istouretrogram bermanaat untuk tumor di kandung kemih. %an radionuklida dan sur"ei metastasis tulang menyeluruh sebaiknya dikerjakan sebelum pembedahan deiniti. Radiograi dada dan A: harus dilakukan, dan sumsum tulang (aspirasi serta biopsi jarum) harus diperiksa. lemen paling penting pada tindakan diagnostik adalah pemeriksaan jaringan tumor.
-. Penatala"sanaan a. $&'o( P(i'e(
:umor yang resektabel !ilakukan pembedahan radikal pada tumor yang resektabel dengan syarat < tumor dapat diangkat semua dan batas sayatan bebas sel tumor ganas. :erdapat / ma%am prosedur pembedahan yaitu < o
ksisi luas lokal < untuk 1 dan tumor masih terlokalisir
o
ksisi luas radikal < untuk # dan tumor sudah menyebar regionalC;&
Dika diperlukan dapat diberikan terapi kombinasi
yaitu <
pembedahan E
radioterapiCkemoterapi. Untuk men%egah mikrometastasis < pembedahan E radiasi E kemoterapi
:umor yang in-operabel < radiasi E kemoterapi
. $&'o( /ang Re"&(en
5
3embedahan yang tidak adekuat dan manipulasi tumor pada saat pembedahan merupakan penyebab timbulnya rekuren lokal. &eberapa hal yang perlu diperhatikan adalah <
"aluasi kembali derajat keganasan dengan melakukan biopsy insisional @ilai kembali ekstensi tumor dalam mempertimbangkan re-eksisi tumor untuk tujuan kurati
8. P(ognosis
!iantara penderita dengan tumor yang dapat direseksi, -92 mendapatkan ketahanan hidup bebas penyakit yang lama. ;ira-kira 02 penderita dengan tumor reginal yang direseksi tidak total juga mendapatkan ketahanan hidup bebas penyakit jangka panjang. 3enderita dengan penyakit menyebar mempunyai prognosis buruk. 3rognosis tergantung dari <
Ukuran tumor
'okasi tumor
!erajat keganasan
el nekrosis
Untuk men%apai angka ketahanan hidup ( survival rate) yang tinggi diperlukan <
;erjasama yang erat dengan disiplin lain
!iagnosis klinis yang tepat
trategi pengobatan yang tepat, dimana masalah ini tergantung dari < e"aluasi patologi anatomi pas%a bedah, e"aluasi derajat keganasan, perluCtidaknya terapi 0dju"ant (kemoterapi atau radioterapi).
Penatala"sanaan 0a('a"ologioatoatan Golongan Al"ilato(
Denis-jenis obat yang termasuk dalam golongan alkilator yaitu < 1. ikloosamid ediaan < ikloosamid tersedia dalam bentuk kristal 1, /, 5 mg dan 1,/ gram untuk suntikan, dan tablet /5 dan 5 gram untuk pemberian per oral. 6ndikasi < 'eukemia limositik ;ronik, 3enyakit 8odgkin, 'imoma non 8odgkin, $ieloma multiple, @euro &lastoma, :umor 3ayudara, o"arium, paru, Aer"iks, :estis, Daringan 'unak atau tumor Rabdomiosarkoma.
6
Fungsinya yaitu menghentikan siklus hidup sel kanker yang menyerang otot bagian tubuh manusia utamanya pada bagian otot lurik. /. ;lorambusil ediaan < ;lorambusil tersedia sebagai tablet / mg. Untuk leukemia limositik kronik, limoma hodgkin dan non-hodgkin diberikan 1-# mgCm/Chari sebgai dosis tunggal (pada penyakit hodgkin mungkin diperlukan dosis ,/ mgCkg berat badan, sedangkan
pada
limoma
lain
%ukup
,1
mgCkg
berat
badan).
6ndikasi < 'eukimia limositik ;ronik, 3enyakit 8odgkin, dan limoma non 8odgkin, $akroglonbulinemia primer dan kanker. $ekanisme kerja < ;lorambusil ('eukeran) merupakan mustar nitrogen yang kerjanya paling lambat dan paling tidak toksik. bat ini berguna untuk pengobatan paliati leukemia limositik kronik dn penyakin hodgkin (stadium 666 dan 6=), limoma nonhodgkin, mieloma multipel makroglobulinemia primer (Galdenstrom), dan dalam kombinasi dengan metotreksat atau daktinomisin pada karsinoma testis dan o"arium. Fungsi obat ini yaitu sebagai obat kanker yang sudah stadium lanjut, bisa di kategorikan obat keras yaitu obat yang mematikan perjalanan kanker ganas.
#. 3rokarba7im ediaan < 3rokarba7in kapsul berisi 5 mg 7at akti. !osis oral pada orang dewasa < 1 mgCm/ sehari sebagai dosis tunggal atau terbagi selama minggu pertama, diikuti pemberian 15-/ mgCm/ sehari selama # minggu berikutnya, kemudian dikurangi menjadi 1 mgCm/ sehari sampai hitung leukosit dibawah Cm/ atau respons maksimal di%apai. !osis harus dikurangi pada pasien dengan gangguan hati, ginjal dan sumsum tulang. 6ndikasi < 'imoma 8odgkin. $ekanisme kerja < $ekanisme kerja belum diketahui, diduga berdasarkan alkilasis asam nukleat. 3rokarba7in bersiat non spesiik terhadap siklus sel. 6ndikasi primernya ialah untuk pengobatan penyakit hodgkin stadium 666& dan 6=, terutama dalam kombinasi dengan mekloretamin, "inkristin dan prednison (regimen $33). Fungsinya yaitu sebagai peluruh penyakit lima yang berakibat merusak pertahanan tubuh
7
Golongan Anti'etaolit
Denis-jenis obat yang termasuk dalam golongan antimetabolit yaitu< .
$ethotre4at ediaan < :ablet /,5 mg, "ial 5 mgC/ml, "ial 5 mgC/ml, ampul 5 mgCml, "ial 5 mgC5ml. 6ndikasi < 'eukimia limositik akut, kariokarsinoma, kanker payudara, leher dan kepala, paru, buli-buli, arkoma osteogenik. $ekanisme kerja < $etotreksat adalah antimetabolit olat yang menginhibisi sintesis !@. $etotreksat berikatan dengan dihidroolat reduktase, menghambat pembentukan reduksi olat dan timidilat sintetase, menghasilkan inhibisi purin dan sintesis asam timidilat. $etotreksat bersiat spesiik untuk ase pada siklus sel. $ekanisme kerja metotreksat dalam artritis tidak diketahui, tapi mungkin mempengaruhi ungsi imun. !alam psoriasis, metotreksat diduga mempunyai kerja memper%epat prolierasi sel epitel kulit. Fungsi obat ini yaitu sebagai pembentuk imun agar membantu pertahanan
sehingga kanker tidak merambat pada organ yang lain dan tidak berreplika. :erapi $edikamentosa :erapi ini dimaksudkan untuk membunuh sel-sel tumor melalui obat-obatan. ;emoterapi kanker adalah berdasarkan dari pemahaman terhadap bagaimana sel tumor berreplikasiCbertumbuh, dan bagaimana obat-obatan ini mempengaruhinya. etelah sel membelah, sel memasuki periode pertumbuhan (1), diikuti oleh sintesis !@ (ase ). Fase berikutnya adalah ase premiosis (/) dan akhirnya tiba pada ase miosis sel (ase $). bat-obat anti neoplasma bekerja dengan menghambat proses ini. &eberapa obat spesiik pada tahap pembelahan sel ada juga beberapa yang tidak.
Non 0a('a"ologi Radioterapi< digunakan untuk memperke%il ukuran tumor, terutama pada kepala,
leher, dan panggul. :ransplantasi stem %ell < digunakan untuk memperbaiki sistem pembuluh darah yang telah dirusak oleh sel kanker. :erapi perati :erapi operati pada penderita R$ ber"ariasi, bergantung dari lokasi dari tumor itu. Dika memungkinkan dilakukan operasi pengangkatan tumor tanpa menyebabkan
8
kegagalan ungsi dari tempat lokasi tumor. Galaupun terdapat metastase dari R$, pengangkatan tumor primer haruslah dilakukan, jika hal itu memungkinkan.
8. Ko'3li"asi
6mpetigo dalah ineksi kulit yang menyebabkan terbentuknya lelupuhan
ke%il berisi
nanah
Aellulitis dalah
peradangan
dari
syara
dibawah kulit.
&iasanya
akan terjadi
pembemkakan dan kemerahan dibagian kulit itu.
$astitis 3ada wanita-wanita yang menyusui, staph dapat berakibat mastitis(peradangan payudara) atau bisul bernanah dari payudara. &isul-bisul bernanah staph dapat mengeluarkan bakteri-bakteri kedalam susu ibu.
do%arditis dalah ineksi dari katup-katup jantung. !apat menyebabkan gagal jantung.
steomyelitis dalah peradangan yang parahCberat dari tulang. !apat menyebabkan demam tinggi, kelelahan, dll.
$ual, $untah, !iare, dan !ehidrasi $emakan makanan yang sudah terineksi bakteri staphylo%o%%us dapat menyebabkan mual, muntah, diare, dan dehidrasi karena memakan makanan bera%un yang dikeluarkan oleh bakteri staph itu sendiri.
9
As&4an Ke3e(a5atan Ra*o'iosa("o'a A. Peng"a6ian Pe'e(i"saan 0isi" 1. Ke3ala *an le4e(
a. ;epala <
6nspeksi< terdapat bengkak, penyebaran rambut tidak merata, mudah rontok.
3alpasi< terdapat benjolan, adanya nyeri tekan pada bagian luka.
b. $uka <
6nspeksi< :idak simetris, warna kulit kemerahan karena adanya inlamasi.
3alpasi< ada nodul, dan nyeri pada muka.
%. $ata <
6nspeksi< tidak simetris, pada muka tampak mata menonjol, bengkak pada palpebra, bulu mata rontok.
3alpasi< adanya nyeri tekan pada bola mata.
d. 8idung <
6nspeksi< tidak simetris, hidung tersumbat, sekret hidung berupa darah atau nanah.
3alpasi< ada nodul yang lebih dari 1 %m yang berisi pust.
e. 'eher<
6nspeksi< tidak simetris, ada bengkak pada daerah kanker, pemebsaran pada daerah kelenjar tiroid.
3alpasi< da massa pada sekitar kelenjar tiroid. :ekstur kasar pada kulit.
2. Da*a *an t4o(a7
6nspeksi< &engkak, adanya lesi kulit.
3alpasi< ada massa pada dada. (pada
dada
dan
thora4
jarang
di
temukannya
penyakit
kanker
Rabdomiosarkoma) . E"st(e'itas
6nspeksi<'esi, dan berwarna kemerahan.
3alpasi< &erupa benjolan dengan tanpa rasa sakit, lunak
10
!. Genetalia
6nspeksi< :erdapat lesi pada "agina, sekret "agina yang mengandung darah (pada wanita), pembesaran di salah satu s%rotum (pada laki-laki).
3alpasi< ada benjolan pada sekitar kemaluanCpubis yg lunak.
B. Diagnosa Ke3e(a5atan
1.
&ersihan jalan naas tak eekti b.d terjadinya obstruksi
/.
3ola naas tidak eekti b.d sulit benaas
#.
angguan perusi jaringan serebral b.d pendaran pada "agina
.
Resiko kekurangan %airan b.d epitaksis
5.
angguan mobilitas isik b.d sulit bergerak
. Inte(9ensi Ke3e(a5atan Diagnosa
$&6&an :
Ke3e(a5atan 1. &ersihan jalan
Inte(9ensi
K(ite(ia 4asil Tujan :
Rasional
1. uskultasi area paru, 1. 3enurunan
aliran
naas
tak etelah dilakukan
%atat
area
terjadi
eekti
b.d tindakan
penurunanCtak
ada
konsolidasi dengan %airan,
dan
bunyi
keperawatan
aliran
obstruksi
selama 145 menit,
bunyi naas, misalnya
( normal pada bron%hus )
masalah
< krekels, mengi.
dapat juga terjadi pada
jalan napas baik dan
kembali
normal Kriteria hasil :
:idak ada suara naas tambahan (rhonki,
naas
sering.
:unjukkan pasien
C
&antu
melakukan
batuk,
dalam)
dan
ron%hi
dan
mengi
terdengar pada inspirasi
ekspansi maksimum paru paruCjalan
dan
ke%il.
batuk
eekti posisi
#. 3engisapan indikasi
sesuai
naas &atuk
mekanisme jalan
kspansi dada
(pernaasan
area konsolidasi. ;rekels
missal menekan dada
duduk tinggi.
maksimal
bron%hial
mempelajari . @aas dalam memudahkan
sementara
whee7ing)
/. &antu pasien latihan
naas
area
terjadinya
ketidakeektian
udara
pada
udara
adalah
pembersihan
naas
membantu
lebih
silia
mempertahankan
alami, untuk jalan
naas paten.
dan
11
simetris
. &antu
RRH1/4/4C
mengawasi !. $erangsang
eek pengobatan
batuk
atau
pembersihan jalan naas se%ara
menit
mekanik
pada
pasien yang tak mampu melakukan karena batuk tak eekti atau penurunan tingkat kesadaran. ". $emudahkan pengen%eran /. 3ola tidak
naas Tujuan :
1. uskultrasi
eekti etelah dilakukan
b.d benaas
sulit
dan pembuangan sekret. bunyi 1. &unyi naas menurun bila
napas
dan
%atat
naas
adanya bunyi naas
sekunder
keperawatan
ad"entisius
perdarahan dan bekuan
selama
1415
menit,
pasien
keeektian
dan karakter sekret
pola #. !orong pasien dalam naas
Kriteria hasil :
latihan batuk
kspansi
:idak
dalam
ada
meningkatkan
sputum dimana gangguan oksigen
tambahan
dan
ketidak nyamanan upaya
. $emaksimalkan bernaas
ekskursi dada
dan
RRH1/-
menurunkan
1. 'etakkan
kepala 1. $enurunkan
perusi
etelah dilakukan
dengan posisi agak
arteri
jaringan
tindakan
ditinggikan
meningkatkan
%erebral
b.d keperawatan
/. 3ertahankan 1415
menit, ketidakeektian perusi
kerja
naas
/4Cmenit Tujuan :
pendaran pada selama
ditambah
bernaas
perubahan
batuk
kering
"entilasi . &erikan
al"eolar
mengakibatkan
dan #. !apat
dada
maksimal
terhadap
/. bser"asi pola batuk /. ;ongesti
naas
"agina
obstruksi
tindakan
menunjukkan
#. angguan
jalan
jaringan
tirah
baring #. 3antau "ital
dan
tekanan dengan drainase
meningkatkan
sirkulasiCperusi %erebral /. akti"itasCstimuli yang tanda-tanda
kontinyu
dapat
meningkatkan :6;
12
%erebral teratasi
. ;olaborasi
pemberian oksigen
Kriteria hasil :
menjadi
aktor
pen%etus.8ipotensi dapat
peningkatan
terjadi
kesadaran
(kolaps
sirkulasi
"askuler). . $enurunkan
hipoksia
Cmembaik
dan
ungsi motorikC
:idak
karena
syok
yang dapat menyebabakan "asodilatasi %erebral dan
sensorik adanyaC
tekanan meningkatCterbentuknya
menurunnya
edema
sakit kepala
dapat
danya
biasanya
dalam #. hipertensi atau hipotensi
$endemonstrasi kan ::= stabil :!<1C0 mm8g
sd
1/C mm8g, @<0C9 4Cmenit, RR<1//4Cmenit. :<#0C#B,5IA
. Resiko
1. ;aji perubahan ::= 1. 3eningkatan suhu demam /. ;aji turgor kulit, kekurangan etelah dilakukan meningkatkan laju kelembaban membra %airan b.d tindakan metaboli% mukosa /. 6ndikator langsung epitaksis keperawatan #. Aatat laporan keadekuatan "olume selama #4/ jam, mualCmuntah %airan pasien . :imbang berat badan #. danya gejala ini menunjukkan tiap hari menurunkan masukan oral perbaikan . 3erubahan %epat Tujuan :
keseimbangan
menunjukkan
gangguan
%airan
dalam air tubuh total
13
Kriteria hasil :
3erubaha status mental (-)
::=
dalam
batas normal ;elemahan (-) Tujuan :
5. angguan
mobilitas isik etelah dilakukan b.d
sulit
bergerak
keperawatan selama #4/ jam, pasien
1. ;aji
tingkat 1. mengidentiikasi
kemampuan pasien. /. Ubah posisi minimal / jam #. 'atih rentang gerak
kekuatanCkelemahan dapat
dan
memberikan
inormasi
mengenai
mampu
pemulihan akti dan pasi. /. $enurunkan resiko melakukan . :empatkan bantal terjadinya traumaCiskemik mobilitas isik dibawah aksila untuk jaringan.!aerah yang se%ara mandiri abduksi pada tangan. terkena mengalami dengan bantuan perburukanCsirkulasi yang minimal lebih jelek dan Kriteria hasil : menurunkan sensasi dan 3enurunan lebih besar menimbulkan waktu reaksi kerusakan pada ;esulitan kulitCdekubitus membolak balik meminimalkan atroi otot, posisi meningkatkan sirkulasi, $elakukan
akti"itas
lain
sebagai pengganti pergerakan
#. membantu
men%egah
kontraktur. . men%egah abduksi bahu dan leksi siku
D. 6mplementasi ;eperawatan No Diagnosa 1
I'3le'entasi
Ke3e(a5atan &ersihan jalan naas 1. &83
14
tak
eekti
b.d /. 3osisikan pasien dengan nyaman
terjadinya obstruksi
#. $engajarkan tehnik relaksasi . $elakukan uskultasi area paru, %atat area penurunanCtak ada aliran udara dan bunyi naas, misalnya < krekels, mengi. 5. $embantu pasien latihan naas sering. :unjukkan C &antu pasien mempelajari melakukan batuk, missal menekan dada dan batuk eekti sementara posisi duduk tinggi. 0. $embantu 3engisapan sesuai indikasi
2
3ola
naas
eekti
b.d
B. $embantu mengawasi eek pengobatan tidak 1. &83 sulit /. $elakukan uskultrasi bunyi napas dan %atat adanya bunyi
benaas
naas ad"entisius #. $elakukan bser"asi pola batuk dan karakter sekret . $engarahkan pasien dalam naas dalam dan latihan batuk
5. angguan perusi 1. /. jaringan %erebral b.d #. pendaran pada . 5. "agina
$emberikan oksigen tambahan &83 $eletakkan kepala dengan posisi agak ditinggikan $empertahankan tirah baring $emantau tanda-tanda "ital $engkolaborasikan dengan tenaga medis lain dalam pemberian oksigen
!
#
Resiko kekurangan 1. /. %airan b.d epitaksis #. . 5. angguan mobilitas 1. /. isik b.d sulit #. bergerak . 5.
&83 $engkaji perubahan ::= $engkaji turgor kulit, kelembaban membra mukosa $en%atat laporan mualCmuntah $enimbang berat badan tiap hari &83 $engkaji tingkat kemampuan pasien. $engubah posisi minimal / jam $elatih rentang gerak akti dan pasi. $enempatkan bantal dibawah aksila untuk abduksi pada tangan.
15
E. E9al&asi
!ilakukan dengan pemeriksaan penunjang seluruh tubuh, dikombinasi dengan pemeriksaan darah se%ara berkala pada 1-# bulan pertama. "aluasi berkala sangat penting karena ;anker Rabdomiosarkoma yang sudah dinyatakan berhasil ablasinya ternyata setelah 5-1 tahun proses keganasan bisa timbul kembali. !ianjurkan kontrol 1 tahun untuk 5 tahun pertama setelah dinyatakan ablasi total berhasil, kemudian tiap / tahun sekali.
DA0$AR PUS$AKA
1. 'ubis &. Rabdomiosarkoma Retroperitoneal. http
16
. R.ihota et al . 3arsonsJ !isease o the ye. disi ke-/. http
17