LAPORAN PENDAHULUAN OSTEOCHONDROMA
DI SUSUN OLEH : ARBELLA NOVANTICA G3A015038
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUHAMMADIYAH SEMARANG 2016
LAPORAN PENDAHULUAN OSTEOCHONDROMA A PENGERTIAN Tumor tulang adalah istilah yang dapat digunakan untuk pertumbuhan tulang yang tidak
normal (Wong. 2003). Osteokondroma adalah tumor jinak tulang dengan penampakan adanya penonjolan tulang yang berbatas tegas sebagai eksostoksis yang muncul dari metasfisis penonjolan tulang ini ditutupi oleh cartilago hialin. Tonjolan ini menyebabkan suatu pembengkakan atau gumpalan dan mirip seperti kembang kol (cauliflo!er appeareance). Tumor ini berasal dari komponen tulang (osteosit) dan komponen tulang ra!an (chondrosit) ("jamjuhidayat 200#). Osteochondroma merupakan tumor yang bersifat jinak berasal dari komponen tulang (osteosit) dan komponen tulang ra!an (kondrosit). Tumor ini sering mengenai tulang panjang di daerah metafisis terutama di daerah sekitar lutut. Tumor ini terutama ditemukan pada remaja yang pertumbuhannya aktif dan pada de!asa muda. $okasi osteochondroma biasanya pada daerah metafisis tulang panjang terutama disekitar sendi lutut (articulatio genu) khususnya femur distal tibia proksimal dan humerus proksimal. %uga dapat ditemukan pada tulang scapula dan ilium (&asjad 2003)
B KLASIFIKASI 'lasifikasi neoplasma tulang berdasarkan asal sel. . rimer a. Tumor yang membentuk tulang (Osteogenik) %inak * + Osteoid Osteoma + Osteoblastoma + arosteal Osteosarkoma Osteoma ,anas* + Osteosarkoma b. Tumor yang membentuk tulang ra!an ('ondrogenik) %inak * + 'ondroblastoma + 'ondromiksoid -ibroma + nkondroma
+ Osteochondroma ,anas * + 'ondrosarkoma c. Tumor jaringan ikat (-ibrogenik) %inak * + /on Ossifying -ibroma ,anas * + -ibrosarkoma d. Tumor sumsum tulang (yelogenik) ,anas * + ultiple yeloma + "arkoma !ing + "arkoma "el &etikulum e. Tumor lain+lain %inak * + ,iant cell tumor ,anas * + 1damantinoma + 'ordoma 2. "ekunderetastatik Tumor Tulang etastatik merupakan tumor tulang yang berasal dari tumor di bagian tubuh lain yang telah menyebar ke tulang. C ETIOLOGI enyebab pasti terjadinya tumor tulang tidak diketahui. 1khir+akhir ini penelitian menunjukkan bah!a peningkatan suatu at dalam tubuh yaitu 4+-os dapat meningkatkan kejadian tumor tulang. . &adiasi sinar radio aktif dosis tinggi 2. 'eturunan 3. 5eberapa kondisi tulang yang ada sebelumnya seperti penyakit paget (akibat pajanan radiasi ) ("melter. 2002). D PATOFISIOLOGI Tumor terjadi karena pertumbuhan abnormal dari sel+sel tulang (osteosit) dan sel+sel
tulang ra!an (kondrosit) di metafisis. ertumbuhan abnormal inia!alnya hanya akan menimbulkan gambaran pembesaran tulang dengan korteks dan spongiosa yang masih utuh. %ika tumor semakin membesar maka akan tampak sebagai benjolan menyerupai bunga kol dengan komponen osteosit sebagai batangnya dan komponen kondrosit sebagai bunganya. Tumor akan tumbuh dari metafisis tetapi adanya pertumbuhan tulang yang semakin memanjang maka makin lama tumor akan mengarah ke diafisis tulang.
ertumbuhan ini memba!a ke bentuk klasik 6coat hanger7 8ariasi dari osteokondroma yang mengarah menjauhi sendi terdekat.
E MANIFESTASI KLINIS Tumor ini tidak memberikan gejala sehingga sering ditemukan secara kebetulan namun
terabanya benjolan yang tumbuh dengan sangat lama dan membesar. . 5ila tumor ini menekan jaringan saraf atau pembuluh darah akan menimbulkan rasa sakit. 9apat juga rasa sakit ditimbulkan oleh fraktur patologis pada tangkai tumor terutama pada bagian tangkai tipis. 'adang bursa dapat tumbuh diatas tumor (bursa e:otica) 2. 5ila mengalami inflamasi pasien dapat mengeluh bengkak dan sakit. 1pabila timbul rasa sakit tanpa adanya frakturbursitis atau penekanan pada saraf dan tumor terus tumbuh setelah lempeng epifisis menutup maka harus dicurigai adanya keganasan. 3. Osteokondroma dapat menyebabkan timbulnya pseudo aneurisma terutama pada a.poplitea dan a.femoralis disebabkan karena fraktur pada tangkai tumor di daerah distal femur atau pro:imal tibia. ;. Osteokondroma yang besar pada kolumna 8ertebralis dapat menyebabkan angulasi kyfosis danmenimbulkan gejala spondylolitesis. ada herediter multipel e:ositosis keluhan dapat berupa massa yang multipel dan tidak nyeri dekat persendian.
F KOMPLIKASI . enekanan pada saraf (lebih sering n.poplitea) 2 . e ne k a na n p a da p e mb u lu h d a ra h m e ni m bu l ka n p s eu d o a n e ur i sm a pada
poplitea dan a.femoralis 3. enekanan tulang sekitar ;. -raktur patologis #.
G PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK . 4T+"can 2. &< 3. 5iopsi bedah dilakukan untuk identifikasi histologik. 5iopsi harus dilakukan untuk
mencegah terjadinya penyebaran dan kekambuhan yang terjadi setelah eksesi tumor. (&asjad 2003).
H PENATALAKSANAAN . enatalaksanaan edis enatalaksanaan tergantung pada tipe dan fase dari tumor tersebut saat didiagnosis.
Tujuan penatalaksanaan secara umum meliputi pengangkatan tumor 2. Tindakan 'epera!atan a. anajemen nyeri Teknik manajemen nyeri secara psikologik (teknik relaksasi napas dalam 8isualisasi dan bimbingan imajinasi) dan farmakologi (pemberian analgetika). b. engajarkan mekanisme koping yang efektif oti8asi klien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan mereka dan berikan dukungan secara moril serta anjurkan keluarga untuk berkonsultasi ke ahli psikologi atau rohania!an. c. emberikan nutrisi yang adekuat 5erkurangnya nafsu makan mual muntah sering terjadi sebagai efek samping kemoterapi dan radiasi sehingga perlu diberikan nutrisi yang adekuat. 1ntiemetika dan teknik relaksasi dapat mengurangi reaksi gastrointestinal. emberian nutrisi parenteral dapat dilakukan sesuai dengan indikasi dokter. d. endidikan kesehatan asien dan keluarga diberikan pendidikan kesehatan tentang kemungkinan terjadinya komplikasi program terapi dan teknik pera!atan luka di rumah. ("melter. 2002)
I PENCEGAHAN
. =indari dari &adiasi sinar radio aktif dosis tinggi 2. elakukan olahraga yang teratur ! ALAT " ALAT INSTRUMEN . 'ocheer 2 2. isau 3. inset 1natomis 2 ;. inset 4hurygis 2 #. ,unting 5enang >. ,unting %aringan ?. 'lem > @. /alpuder A. 'om 2 0. 5engkok . 9uk klem 2 2. 4hiset ( pahat ) 3. =ammer ( palu ) ;. 5enang T+B. &aspa ?. 5etadine @. 1lcohol A. /a4$ 20. 'assa K PENGKA!IAN a) Aktivitas /Istirahat ,ejala* + kelemahan dan atau keletihan. + erubahan pada pola tidur dan !aktu tidur pada malam hari adanya
faktor+faktor yang mempengaruhi tidur seperti * nyeri ansietas dan
+ +
berkeringat malam. 'eterbatasan partisipasi dalam hobi dan latihan. ekerjaan atau profesi dengan pemajanan karsinogen tingkat stress tinggi.
b) Sirkulasi ,ejala * + palpitasi dan nyeri dada pada akti8itas fisik berlebih. + erubahan pada T9. + 9emam Tanda * + &uam kulit ulserasi. c) Integritas Ego
,ejala * + -aktor stress ( keuangan pekerjaan perubahan peran) dan cara mengatasi stres (misalnya merokok minum alkohol menunda mencari pengobatan keyakinan religiousspiritual). +
asalah tentang perubahan dan penampilan misalnya * alopesia lesi
+
cacat pembedahan. enyangkal diagnosis perasaan tidak berdaya putus asa tidak mampu tidak bermakna rasa bersalah kehilangan.
Tanda * + 'ontrol depresi. + enyangkal menarik diri dan marah. d) liminasi ,ejala * + erubahan pola defikasi misalnya * darah pada feses nyeri saat defikasi. erubahan eliminasi urinearius misalnya * nyeri atau rasa terbakar pada saat berkemih hematuria sering berkemih. Tanda* + erubahan bising usus distensi abdomen.
e) akanan4airan ,ejala* + 'ebiasaan diet buruk (misalnya * rendah serat tinggi lemak aditif dan
+ +
bahan penga!et). 1noreksia mualmuntah.
+
erubahan berat badan (55) penurunan 55 hebat berkurangnya massa
Tanda*
otot. + erubahan pada kelembapanturgor kulit edema. f) /eurosensori ,ejala * + using sinkope. g) /yeri'enyamanan ,ejala * + Tidak ada nyeri yang ber8ariasi misalnya * kenyamanan ringan sampai nyeri berat (dihubungkan dengan proses penyakit). h) ernafasan
,ejala * + erokok (tembakau mariyuana hidup dengan seseorang yang merokok) pemajanan asbes. i) 'eamanan ,ejala * + emajanan pada kimia toksik karsinogen. + pemajanan matahari lamaberlebihan.
j) "eksualitas ,ejala * +
+ +
asalah seksual misalnya dampak pada hubungan perubahan pada tingkat kepuasaan. /uligra8ida lebih besar dari usia 30 tahun. ultigra8ida pasangan seks multiple akti8itas seksual dini dan herpes
genital. k)
K PATHWAYS KEPERAWATAN
-aktor pencetus ( &adiasi sinar radio aktif dosis tinggi keturunan p ajanan radiasi )
ertumbuhan abnormal osteosit dan kondrosit
9rafisis tulang
Osteokandroma
rosedur in8asif Tindakan pembedahan
4emas
&esiko
L DIAGNOSA KEPERAWATAN a. 1nsietas berhubungan dengan tindakan operasi b. &esiko infeksi b.d. prosedur in8asif M RENCANA KEPERAWATAN
9C '&1W1T1/
/O4
/<4
1nsietas berhubungan "etelah dilakukan tindakan kepera!atan dengan tindakan selama : # menit pembedahan diharapkan klien tidak cemas lagi dengan kriteria hasil * a. engidentifikasi mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas b. Bital sign dalam batas normal T9 * 20@0 mm=g && * #+20 :menit. / * @0+00 :menit c. kspresi !ajah menunjukkan berkurangnya cemas.
A#$%&'( R&)*+'%,# a. ,unakan pendekatan yang menenangkan b. %elaskan prosedur selama tindakan operasi c. Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut d.
&esiko infeksi
M-#-.&/' R&%, I#&% a. ,unakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan b. 4uci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kepera!atan c. ,unakan baju sarung tangan sebagai alat pelindung d. ertahankan lingkungan
berhubungan dengan prosedur in8asif
"etelah dilakukan tindakan kepera!atan selama : 30 menit diharapkan klien tidak mengalami resiko infeksi dengan kriteria hasil * a. 'lien bebas dari tanda dan gejala
infeksi b. Bital sign dalam batas normal T9 * 20@0 mm=g && * #+20 :menit. / * @0+00 :menit. " * 3># D4 +3?D4
e. f. g. h.
aseptik selama proses pembedahan 5erikan terapi antibiotik bila perlu onitor tanda dan gejala infeksi
DAFTAR PUSTAKA
$ukman dan /urna /ingsih. (200A). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal. "alemba edika *alembang &asjad 4hoiruddin. (2003). engantar
"melter E 5renda ,. bare. (2002). 5uku 1jar 'epera!atan edikal 5edah.Bol <<<. disi @ ,4 * %akarta Wong 9onna. 2003. edoman 'linis 'epera!atan ediatrik ,4 * %akarta