LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN DIAGNOSA MELENA DI RUANG DAHLIA 1 RSUD NGUDI WALUYO WLINGI
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDICAL BEDAH
Disusun oleh : Ah! M"s#u$ %&111&'%&(11%&%
PROGRAM PENDIDIKAN PRO)ESI NERS )AKULTAS ILMU KESEHATAN UNI*ERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG %&1+ LAPORAN PENDAHULUAN
MELENA 1 Pen,e$-i"n
Hematemesis adalah muntah darah dan melena adalah pengeluaran feses atau tinja yang berwarna hitam seperti teh yang disebabkan oleh adanya perdarahan saluran makan bagian atas. Warna hematemesis tergantung pada lamanya hubungan atau kontak antara darah dengan asam lambung dan besar kecilnya perdarahan, sehingga dapat berwarna seperti kopi atau kemerahmerahan dan bergumpal-gumpal (Judith & Wilkinson 2!!". #elena adalah pengeluaran feses atau tinja yang berwarna hitam seperti ter yang disebabkan oleh adanya perdarahan saluran makan bagian atas (#ansjoer $rief, et.all, 2%". $ darah atau biasa disebut hematochezia ditandai dengan keluarnya darah berwarna merah terang dari anus, dapat berbentuk gumpalan atau telah bercampur dengan tinja. 'ebagian besar $ darah berasal dari luka di usus besar, rektum, atau anus. Warna darah pada tinja tergantung dari lokasi perdarahan. (mumnya, semakin dekat sumber perdarahan dengan anus, semakin terang darah yang keluar. )leh karena itu, perdarahan di anus, rektum dan kolon sigmoid cenderung berwarna merah terang dibandingkan dengan perdarahan di kolon trans*ersa dan kolon kanan +lebih jauh dari anus" yang berwarna merah gelap atau merah tua. %
T"n." ."n ,e/"l" a. 'yok +denyut Jantung, 'uhu ubuh", b. enyakit hati kronis +sirosis hepatis", c. emam ringan /0-/%1, d. 3yeri di perut, e. Hiperperistaltik, f. enurunan Hb dan Hmt yang terlihat setelah beberapa jam. g. eningkatan kadar urea darah setelah 24-40 jam karena pemecahan
protein darah oleh bakteri usus (#ansjoer $rief, et.all, 2%".
(
E-iolo,i a. b. c. d. e.
$danya luka atau pendarahan di lambung atau usus. ukak lambung. Wasir. isentri. #inuman beralkohol +'oeparman & 'arwono 2!!".
'
P"-o0isiolo,i
ada gagal hepar sirosis kronis, kematian sel dalam hepar mengakibatkan peningkatan tekanan *ena porta. 'ebagai akibatnya terbentuk saluran kolateral dalam submukosa esopagus dan rektum serta pada dinding abdomen anterior untuk mengalihkan darah dari sirkulasi splenik menjauhi hepar. engan meningkatnya teklanan dalam *ena ini, maka *ena tsb menjadi mengembang dan membesar +dilatasi" oleh darah +disebut *arises". 5arises dapat pecah, mengakibatkan
perdarahan
gastrointestinal
masif.
'elanjutnya
dapat
mengakibatkan kehilangan darah tiba-tiba, penurunan arus balik *ena ke jantung, dan penurunan curah jantung. Jika perdarahan menjadi berlebihan, maka akan mengakibatkan penurunan perfusi jaringan. alam berespon terhadap penurunan curah jantung, tubuh melakukan mekanisme kompensasi untuk mencoba mempertahankan perfusi. #ekanisme ini merangsang tanda-tanda dan gejalagejala utama yang terlihat pada saat pengkajian awal. Jika *olume darah tidak digantikan , penurunan perfusi jaringan mengakibatkan disfungsi seluler. 'el-sel akan berubah menjadi metabolsime anaerob, dan terbentuk asam laktat. enurunan aliran darah akan memberikan efek pada seluruh sistem tubuh, dan tanpa suplai oksigen yang mencukupi sistem tersebut akan mengalami kegagalan +'oeparman & 'arwono 2!!".
athways 6 kematian sel dalam hepar
gagal hepar sirosis kronis peningkatan tekanan *ena porta saluran kolateral dalam submukosa esopagus
saluran kolateral pada rektum
saluran kolateral pada dinding abdomen anterior
mengalihkan darah dari sirkulasi splenik menjauhi hepar *aries endarahan gastrointestinal masiff
penurunan arus balik *ena ke jantung
$ darah
#<6 efisit *olume cairan
penurunan curah jantung
#<6 resiko shok
#<6
Pen"-"l"#s"n""n 2 a. b. 7nfus 89 :ticlaf 2;! c. d. $cran 2;! $ntrain /;! e.
ultilo; syr c>r /; i. anyak istrahat di tempat tidur j.
#<6 nyeri
k.
iet rendah garam dan rendah protein, diit tinggi kalori (#ansjoer $rief, et.all,
2%". + Pe2e$i#s""n Penun/"n, !. 9aboratorium a. arah 6 Hb menurun > rendah b. '?), '? yang meningkat merupakan petunjuk kebocoran dari sel yang mengalami kerusakan. c. $lbumin, kadar albumin yang merendah merupakan cerminan kemampuan sel hati yang kurang. d. emeriksaan H: +kolineterase" penting dalam menilai kemampuan sel hati. ila terjadi kerusakan kadar H: akan turun. e. emeriksaan kadar elektrolit penting dalam penggunaan diuretik dan pembatasan garam dalam diet. f. eninggian kadar gula darah. g. emeriksaan marker serologi pertanda ureus seperti H'$g>H'$, He$g, dll 2. 8adiologi a. ('? untuk melihat gambaran pembesaran hati, permukaan splenomegali, acites b. :sofogus untuk melihat perdarahan esofogus c. $ngiografi untuk pengukuran *ena portal +o*ahnam dan Johann Hoe*olly, +!%%%" dalam iana, 2!/". 3 +!1
a.
D"s"$ Asuh"n Ke4e$"5"-"n Pen,#"/i"n 2eli4u-i
7dentitas 6 meliputi - 3ama pasien - (mur, - Jenis kelamin, - 'uku bangsa, - ekerjaan, - endidikan, - $lamat, - anggal #8', - iagnosa medis
b.
8iwayat kesehatan
•
8iwayat kesehatan sekarang serangan > gejala itu timbul, lokasi, kualitas, dan faktor yang mempengaruhi dan memperberat keluhan sehingga dibawa ke 8umah 'akit.
•
8iwayat kesehatan dahulu #engkaji klien pernah sakit seperti yang dirasakan sekarang dan apakah pernah menderita penyakit keturunan atau yang lainnya yang dapat mempengaruhi proses penyembuhan klien.
•
8iwayat kesehatan keluarga ?ambaran mengenai kesehatan keluarga dan adakah penyakit keturunan atau menular.
d. ola- pola fungsi kesehatan •
ola persepsi dan tata laksana hidup sehat erubahan penatalaksanaan dan pemeliharaan kesehatan sehingga dapat menimbulkan peratatan diri.
•
ola nutrisi dan metabolisme erjadi perubahan karena adanya keluhan pasien berupa mual, muntah, kembung dan nafsu makan menurun. an intake nutrisi harus dalam bentuk makanan yang lunak yang mudah dicerna.
•
ola akti*itas dan latihan ?angguan akti*itas > kebutuhan istirahat, yang kekurangan protein +hypoprotein" yang dapat menyebabkan keluhan subyektif pada pasien kelemahan otot dan kelelahan sehingga akti*itas sehari-hari termasuk pekerjaan harus dibatasi > harus berhenti bekerja.
•
ola eliminasi erubahan pola eliminasi yang dapat terjadi berupa diare, konstipasi dan perubahan karena feses menjadi hitam seperti petis +melena"
•
ola tidur dan istirahat idak mengalami gangguan
•
ola persepsi sensori dan kognitif
•
ola persepsi dan konsep diri
$kan terjadi perubahan tentang gambaran dirinya seperti 6 badan menjadi buruk, perut membesar karena oseitas dan kulit mengering, bersisik agak kehitaman. •
ola hubungan dan peran engan adanya perawatan yang lama maka akan terjadi hambatan dalam menjalankan perannya seperti semula.
•
ola reproduksi dan seksual $kan terjadi perbahan karena ketidakseimbangan hormon, androgen dan estrogen, bila terjadi pada lelaki +suami" dapat menyebabkan penurunan libido dan impoten, bila terjadi pada wanita +istri" menyebabkan gangguan pada siklus haid atau dapat terjadi aminore dan hal ini tentu saja mempengaruhi pasien sebagai pasangan suami dan istri.
•
ola penanggulangan stres agaimana cara klien mengatasi masalahnya.
•
ola tata nilai kepercayaan idak terjadi gangguan pada pola tata nilai dan kepercayaan.
e.
emeriksaan fisik
•
tak dapat mencerna, mual, muntah, kembung.
•
'istem respirasi $kan terjadi sesak, takipnea, pernafasan dangkal, bunyi nafas tambahan hipoksia, asites.
•
'istem kardio*askuler 8iwayat perikarditis, penyakit jantung reumatik, kanker +malfungsi hati menimbulkan gagal hati", distritnya, bunyi jantung +' /, '4".
•
'istem gastrointestinal. 3yeri tekan abdomen > nyeri kuadran kanan atas, pruritus, neuritus perifer.
•
'istem persyaratan enurunan mental, perubahan mental, bingung halusinasi, koma, bicara lambat tak jelas.
•
'istem geniturianaria > eliminasi
erjadi flatus, distensi abdomen +hepatomegali, splenomegali. asites", penurunan > tak adanya bising usus, feses warna tanah liat, melena, urin gelap pekat, diare > konstipasi.
+!%
Di",nos" #e4e$"5"-"n
!.
penurunan masukan
2. mencerna makanan ditandai dengan klien mengeluh nyeri diabdomen > kuadran kanan atas, anoreksia, mual, muntah, tidak mau makan, mudah kenyang, penurunan . /. 3yeri akut berhubungan dengan agens cidera biologis +terjadinya ruptur di dalam abdomen"
DA)TAR PUSTAKA
#ansjoer $rief. #, dkk.+ 2%" Kapita Selekta Kedokteran, edisi /. media ausculapius @<(7 'oeparman, Waspadji 'arwono +2!!", Buku Ilmu Penyakit Dalam edisi /, alai penerbit @<(7 Jakarta, iana +o*ahnam dan Johann Hoe*olly " +2!/" Keperawatan medikal bedah. Judith, & Wilkinson +2!!" Buku Saku Keperawatan Jakarta6 :? .
.
Herdam H. +2!2". NANDA Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2!2-2!4. Jakarta6 :?
#orhead, 'ue,. et al. +2!/". Nursing utcomes !lassification "N!# $ifth %dition& #issouri6 #osby ulechek, ?loria, #., et al. +2!/" Nursing Inter'entions !lassification "NI!#& Si(th %dition. #issouri6 #osby