LAPORAN PENDAHULUAN LIMFOMA NON HODGKIN
A. KONS KONSEP EP TE TEOR ORII 1. Definisi Limfoma Non Hodgkin adalah keganasan primer berupa gangguan
proliferatif tidak terkendali dari jaringan limfoid (limfosit B dan sistem sel limfosit T). (Schwart ! "illiam# $%&%) Limfom Limfomaa non non Hodgki Hodgkin n (L!NH) (L!NH) adalah adalah neopla neoplasma sma 'ang 'ang ganas ganas pada sistem limfatik dan jaringan limfoid.Seperti haln'a keban'akan neoplasma anak# pen'ebab L!NH juga tidak diketahui.Sejumlah faktor# seperti infeksi irus# imunodefisiensi# aberasi kromosom# imunostimulasi kronis# dan pemajanan terhadap lingkungan memicu terjadin'a limfoma maligna. (Bet# $%%). 2. Anatomi Fisiologi Limfa Limfa adalah adalah organ organ lunak lunak 'ang 'ang berada berada pada pada sisi sisi kiri kiri abdome abdomen# n# dibawah perlindungan iga*iga tepat dibawah diafragma.Beratn'a kira*kira $%% g dan panjangn'a kira*kira &$+ mm. limfa tidak selalu dapat dirasakan pada dinding abdomen# tetapi dapat sangat membesar pada pen'akit tertentu. Limfa terdiri dari massa daging merah dengan jutaan kelenjar berbentuk kepala paku dari daging putih 'ang men'ebar men'elimutin'a sehingga memberika penampilan granular. Limfa ka'a akan suplai darai melalui arteri splenik. ,arah mengalir ke ena porta melalui ena splenik. (-earce el'n# $%%) Limfa merupakan organ ungu lunak kurang lebih berukuran satu kepalan tangan.Limpa terletak pada pojok atas kiri abdomen di bawah kostae.Limfa memiliki permukaan luar koneks 'ang berhadapan dengan diafragma dan permukaan medial 'ang konkaf serta berhadapan dengan lambung# fleksura linealis kolon dan ginjal kiri. (Handa'ani# $%%/) Limfa terdiri atas kapsula jaringan fibroelastin# folikel limpa (masa jaringan limfa)# dan pulpa merah (jaringan ikat# sel eritrosit# sel leukos leukosit) it).Su .Supla plaii darah darah arteri arteri lineali linealiss 'ang 'ang keluar keluar dari dari arteri arteri coelia coeliaca. ca. (Handa'ani# $%%/) . 0ungsi limfa adalah sebagai berikut (Handa'ani# $%%/) a. -embentukan sel eritrosit (han'a pada janin) b. ,estruksi sel eritrosit tua c. -en'impanan at besi dari sel*sel 'ang dihancurkan d. -embentukan limfosit dalam folikel limfa 1
e. -embentukan immunoglobulin f. -embuangan partikel asing darah . Etiologi -en'ebab LNH belum jelas diketahui.-ara pakar cenderung berpendapat bahwa terjadin'a LNH disebabkan oleh pengaruh rangsangan imunologis persisten 'ang menimbulkan proliferasi jaringan limfoid tidak terkendali. ,iduga ada hubungan dengan irus pstein Barr LNH kemungkinan ada kaitann'a dengan factor keturunan karena ditemukan fakta bila salah satu anggota keluarga menderita LNH maka risiko anggota keluarga lainn'a terjangkit tumor ini lebih besar disbanding dengan orang lain 'ang tidak termasuk keluarga itu. -ada penderita 12,S 3 semakin lama hidup semakin besar risikon'a menderita limfoma. Terdapat beberapa fakkor resiko terjadin'a LNH# antara lain 3 a. 2munodefisiensi 3 $+4 kelainan heredier langka 'ang berhubungan dengan terjadin'a
LNH
antara
lain adalah 3seere
immunodeficienc'#
h'pogammaglobulinemia#
common
combined ariable
immunodeficienc'# "iskott 1ldrich s'ndrome dan ata5ia*telangiectasia. Limfoma
'ang
berhubungan
dengan
kelainan*kelainan
tersebut
seringkali dihubugkan pula dengan pstein Barr 6irus (B6) dan jenisn'a beragam. b. 1gen infeksius 3 B6 ,N1 ditemukan pada limfoma Burkit sporadic. 7arena tidak pada semua kasus limfoma Burkit ditemukan B6# hubungan dan mekanisme B6 terhadap terjadin'a limfoma Burkit belum diketahui. c. -aparan lingkungan dan pekerjaan 3 Beberapa pekerjaan 'ang sering dihubugkan dengan resiko tinggi adalah peternak serta pekerja hutan dan pertanian. Hal ini disebabkan adan'a paparan herbisida dan pelarut organic. d. ,iet dan -aparan lsin'a 3 8isiko LNH meningkat pada orang 'ang mengkonsumsi makanan tinggi lemak hewani# merokok# dan 'ang terkena paparan 96:#+. !. Klasifi"asi a. Limfoma non Hodgkin agresif. Limfoma non Hodgkin agresif kadangkala dikenal sebagai limfoma non Hodgkin tumbuh cepat atau leel tinggi. 7arena sesuai dengan naman'a# limfoma non Hodgkin agresif ini tumbuh dengan 2
cepat. !eskipun nama ;agresif< kedengarann'a sangat menakutkan# limfoma
ini
sering memberikan
respon sangat baik terhadap
pengobatan.!eskipun pasien 'ang pen'akitn'a tidak berespon baik terhadap
standar
pengobatan
lini
pertama#sering
berhasil
baik
dengan kemoterapi dan transplantasi sel induk. -ada ken'ataann'a# limfoma
nonHodgkin
agresif
lebih
mungkin
mengalami kesembuhan total daripada limfoma non Hodgkin indolen. #. Limfoma non Hodgkin indolen. Limfoma non Hodgkin indolen kadang*kadang dikenal sebagai limfoma non Hodgkin tumbuh lambat atau leel rendah. Sesuai dengan naman'a# limfoma non Hodgkin indolen tumbuh han'a sangat lambat. Secara tipikal ia pada awaln'a tidak menimbulkan gejala# dan mereka sering tetap tidak terditeksi untuk beberapa saat. Tentun'a# mereka sering ditemukan secara kebetulan# seperti ketika pasien mengunjungi dokter untuk sebab lainn'a.,alam hal ini# dokter mungkin menemukan pembesaran kelenjar getah bening pada pemeriksaan fisik rutin. 7adangkala# suatu pemeriksaan# seperti pemeriksaan darah# atau suatu sinar*=# dada# mungkin menunjukkan sesuatu 'ang abnormal# kemudian diperiksa lebih lanjut dan ditemukan terjadi akibat limfoma non Hodgkin. >ejala 'ang paling sering adalah pembesaran kelenjar getah bening# 'ang kelihatan sebagai benjolan# biasan'a di leher# ketiak dan lipat paha. -ada saat diagnosis pasien juga mungkin mempun'ai gejala lain dari limfoma non Hodgkin. 7arena limfoma non Hodgkin indolen tumbuh lambat dan sering tanpa men'ebabkan stadium ban'ak diantaran'a sudah dalam stadium lanjut saat pertama terdiagnosis. $. Patofisiologi Telah diketahui bahwa perjalan pen'akit LNH terjadi secara limfogen dengan melibatkan rantai kelenjar getah bening 'ang saling berhubungan dan merambat dari satu tempat ketempat 'ang berdekatan. !eskipun demikian# hubungan antara kelenjar getah bening pada le her kiri dan daerah aorta pada LNH jenis folikular tidak sejelas seperti apa 'ang terlihat pada LNH jenis difus. "alaupun pada LNH timbul gejala*gejala konstitusional (demam# penurunan berat badan# berkeringat pada malam hari) 3 namun insidenn'a 3
lebih
rendah
dari
pada
pen'akit
Hodgkin.
,itemukan
adan'a
limfadenopati difus tanpa rasa n'eri# ,apat men'erang satu atau seluruh kelenjar limfe perifer. Biasan'a adenopati hilus tidak ditemukan# tetapi sering ditemukan adan'a efusi pleura.7ira*kira $%4 atau lebih penderita menunjukkan gejala*gejala
'ang
berkaitan
dengan
pembesaran
kelenjar
limfe
retroperitoneal atau mesentrium dan timbul bersama n'eri abdomen atau defekasi 'ang tidak teratur.Sering didapatkan dapat men'erang lambung dan usus halus 'ang ditandai dengan gejala 'ang mirip dengan gejala tukak lambung# anoreksia# penurunan berat badan# nausea# hematemesis# dan melena.-en'akit*pen'akit susunan saraf pusat walaupun jarang terjadi tetap dapat timbul pada limfoma histisitik difus (imunoblastik sel besar). ?riteria diagnosis medic LNH adalah sebagai berikut3 1. 8iwa'at pembesaran kelenjar getah bening atau timbuln'a massa tumor 2.
@. :. +.
ditempat lain. 8iwa'at demam 'ang tidak jelas. -enurunan berat badan &%4 dalam waktu enam bulan 7eringat malam 'ang ban'ak tanpa sebab 'ang sesuai -emeriksaan histopatologis tumor sesuai dengan LNH
%. Pat&'a(
4
). Manifestasi Klinis >ejala umum penderita limfoma non*Hodgkin 'aitu a) -embesaran kelenjar getah bening tanpa adan'a rasa sakit. b) ,emam. c) 7eringat malam. d) 8asa lelah 'ang dirasakan terus menerus. e) >angguan pencernaan dan n'eri perut. f) Hilangn'a nafsu makan. g) N'eri tulang. h) Bengkak pada wajah dan leher dan daerah*daerah nodus limfe 'ang
i)
terkena. Limphadenopat'. Limfadenopati superficial. Sebagian besar pasien datang • dengan pembesaran kelenjar getah bening asimetris 'ang tidak •
n'eri pada satu atau lebih region kelenjar getah bening perifer. >ejala konstitusional. ,emam# keringat pada malam hari dan penurunan berat badan lebih jarang terjadi dibandingkan pada pen'akit Hodgkin. 1dan'a gejala tersebut biasan'a men'ertai pen'akit diseminata. ,apat terjadi anemia dan
•
infeksi dengan jenis 'ang ditemukan pada pen'akit Hodgkin. >angguan orofaring. -ada +*&%4 pasien# terdapat pen'akit distruktur limfoid orofaringeal (cincin walde'er) 'ang dapat men'ebabkan timbuln'a keluhan Asakit tenggorok atau napas
•
berbun'i atau tersumbat. 1nemia# netropenia dengan infeksi# atau trombositopenia dengan purpura mungkin merupakan gambaran pada penderita pen'akit
•
sumsum
tulang
difus.
Sitopenia
juga
dapat
disebabkan oleh autoimun. -en'akit abdomen. Hati dan limpa sering kali membesar dan kelenjar getah bening retroperitoneal atau mesenterika sering
terkena.
Saluran
gastrointestinal
adalah
lokasi
ekstranodal 'ang paling sering terkena setelah sumsum tulang •
dan pasien dapat datang dengan gejala abdomen akut. Crgan lain. 7ulit# otak# testis dan tiroid sering terkena. 7ulit juga secara primer terkena pada dua jenis limfoma sel T 'ang tidak umum dan sindrom sear'. 5
*. Peme+i"saan Pen,n-ang a -emeriksaan laboratorium lengkap# meliputi hal berikut. ,arah tepi lengkap termasuk retikulosit dan L, • >ula darah • 0ungsi hati termasuk '*>T# albumin# dan L,H • 0ungsi ginjal • 2mmunoglobulin. • # -emeriksaan biops' kelenjar atau massa tumor untuk mengetahui
subt'pe LNH# bila perlu sitologi jarum halus (0N HB) ditempat lain 'ang dicurigai. / 1spirasi dan biops' sumsum tulang 0 ?t*Scan atau 9S> abdomen# untuk mengetahui adan'a pembesaran kelenjar getah bening pada aorta abdominal atau 7>B lainn'a# massa tumor abdomen# dan metastase kebagian intraabdominal. e -encitraan toraks (-1 dan lateral) untuk mengetahui pembesaran kelenjar media stinum# bila perlu ?T scan toraks. f -emeriksaan THT untuk melihat keterlibatan cincin walde'er terlibat dilanjutkan dengan tindakan gastroskopi g Dika diperlukan pemeriksaan bone scan atau bone sure' untuk melihat keterlibatan tulang. & Dika diperlukan biops' hati (terbimbing)
Tabel tes diagnostic dan interpretasi pada klien LNH Denis pemeriksaan
2nterpretasi hasil
Hitung darah lengkap3 a)
Sel darah putih (S,-)
6ariasi normal# menurun atau meningkat secara n'ata.
b) ,iferensial S,-
Neutofilia# monosit# basofilia# dan eosinofilia mungkin
ditemukan.
Limfofenia
sebagai
gejala lanjut. c)
Sel darah merah dan HbEHt
!enurun
6
ritrosit d) !orfologi S,!
Normositik#
hipokromik
ringan
sampai
sedang e)
7erapuhan eritrosit osmotik !eningkat
Laju endap darah (L,)
!eningkat selam tahap aktif (inflamasi# malignansi)
Trombosit
!enurun (sumsum tulang digantikan oleh limfomi atau hipersplenisme)
Test comb
8eaksi positif (anemia hemolitik)# reaksi negatie pada tahap lanjut.
1lkalin fosfatase
!ungkin meningkat bila tulang terkena
7alsium serum
!eningkat pada eksaserbasi
B9N
!ungkin meningkat bila ginjal terlibat
>lobulkin
Hipogammaglobulinemia umum dapat terjadi pada pen'akit lanjut
0oto
toraks#
ekstremitas
ertebra# ,ilakukan untuk area 'ang terkena dan
proksimal
serta membantu penetapan stadium pen'akit
n'eru tekan pada area pelis ?T scan dada# abdominal# tulang ,ilakukan bila terjadi adenopati hilus dan memastikan
keterlibatan
nodus
limfe
mediatinum# abdominal# dan keterlibatan tulang. 9S> abdominal
!engealuasi luasn'a keterlibatan nodus limferetroperitoneal
Biops' sumsum tulang
!enentukan keterlibatan sumsum tulang# inasi sumsum tulang terlihat pada tahap luas.
Biops' nodus limfe
!emastikan klasifikasi diagnosis limfoma
7
-enentuan stadium merupakan salah satu pola penting dalam manajemen LNH 'ang bertujuan untuk mengetahui status pen'akit dan memilih pengobatan 'ang relean serta memudahkan ealuasi hasil terapi. 7lasifikasi 'ang populer digunakan adalah klasifikasi menurut 1rnn 1rborr (&F&) sebagai berikut3 ST1,29! Stadium 2
2NT8-8T1S2 Terserang satu kelenjar limfe pada daerah tertentu atau ekstra
Stadium 22
limfatik Terserang lebih dari satu kelenjar limfe di daerah di atas
Stadium 222
diafragma dengan atau tanpa ekstra limfatik Terserang kelenjar limfe diatas dan di bawah diafragma atau
Stadium 26
disertai limfoma ekstra limfatik# limpa atau keduan'a. Tersebar men'eluruh pada organ ekstra limfatik dengan atau tanpa melibatkan kelenjar limfe.
. Kom2li"asi a) 1kibat langsung pen'akitn'a -enekanan terhadap organ khususn'a jalan nafas# usus dan •
saraf !udah terjadi infeksi# bisa fatal • b) 1kibat efek samping pengobatan 1plasia sumsum tulang • >agal jantung oleh obat golongan antrasiklin • >agal ginjal oleh obat sisplatinum • Neuritis oleh obat inkristinG • 13. Penatala"sanaan &. !edik. 7onsultasi dengan ahli onkolog' medik ( di 8S t'pe 1 dan B). a. Limfoma non hodkin derajat keganasan rendah (2"0) Tanpa keluhan 3 tidak perlu therap'.Bila ada keluhan dapat • diberi obat tunggal siklofosfamide dengan dosis permulaan po •
•
tiap hari atau &%%% mgEm$ i selang @ : minggu. Bila resisten dapat diberi kombinasi obat ?C-# dengan cara pemberian seperti pada LH diatas Limfona non hodgkin derajat keganasan sedang (2"0)
8
•
9ntuk stadium 2 B# 22B# 2221 dan B# 22 1 da B# terapi
•
medik adalah sebagai terap' utama 9ntuk stadium 2 1# 2# 221 diberi therap' medik sebagai
• •
• • • •
therap' anjuran !inimal 3 seperti therap' LH 2deal 3 Cbat kombinasi c'clophospamide# h'drokso epirubicin# oncoin# prednison (?HC-) dengan dosis 3 ? 3 ?'clofosfamide /%% mgEm $ i hari 2 H 3 h'dro5o epirubicin +% mgE m $ i hari - 3 -rednison G% mgEm $ po hari ke & + -erkiraan selang waktu pemberian adalah @ : minggu
$. 7eperawatan a. -romotif !eningkatkan pengetahuan klien tentang LNH melalui pen'uluhan b. -refentif 9pa'a untuk mencegah terjadin'a pen'akit atau kondisi 'ang memperberat . c. 7uratif dan rehabilitatif 9pa'a pengobatan untuk mencegah atau menurunkan infeksi atau keparahaan.
9
4. KONSEP ASUHAN KEPERA5ATAN 1. Peng"a-ian Ke2e+a'atan a. ,ata biografi Nama# umur# jenis kelamin# agama # suku dana kebangsaan#
pendidikan# pekerjaan# alamat# nomor regester# tanggal !asuk 8umah Sakit # diagnosa medis b. 7eluhan 9tama -ada umumn'a pasien mengeluh tidak n'aman karena adann'a bejolan. c. 8iwa'at pen'akit sekarang -ada umumn'a pasien dengan limfoma didapat keluhan benjolan terasa n'eri bila ditelan kadang*kadang disertai dengan kesulitan bernafas# gangguan penelanan# berkeringat di malam hari. -asien biasan'a mengalami demam dan disertai dengan penurunan BB. d. 8iwa'at kesehatan ,ahulu -ada Limfoma biasan'a diperoleh riwa'at pen'akit seperti pembesaran pada area leher # ketiak dan lain*lain. pasien dengan transplantasi ginjal atau jantung. e. 8iwa'at kesehatan keluarga!elihat apakah terdapat riwa'at pada keluarga dengan pen'ekit askuler 3 HT# pen'akit metabolik 3,! atau pen'akit lain 'ang pernah diderita oleh keluarga pasien f. -emeriksaan 0isik ,ibagi menjadi dua# 'aitu pemeriksaan umum (status generalisata) untuk mendapatkan gambaran umum dan pemeriksaan setempat (lokalis). Hal ini perlu untuk dapat melaksanakan total care karena ada kecenderungan dimana spesialisasi han'a memperlihatkan daerah 'ang lebih sempit tetapi lebih mendalam. 1. >ambaran 9mum 3
a)
7eadaan umum3 baik atau burukn'a 'ang dicatat adalah 10
tanda*tanda# seperti3 7esadaran penderita3 apatis# sopor# koma# gelisah# komposmentis tergantung pada keadaan klien. 7esakitan# keadaan pen'akit3 akut# kronik# ringan# sedang# berat dan pada kasus fraktur biasan'a akut. b) Tanda*tanda ital tidak normal karena ada gangguan baik fungsi maupun bentuk. $. Secara sistemik dari kepala sampai kelamin a. Sistem 2ntegumen Terdapat er'tema# suhu sekitar daerah trauma meningkat# bengkak# oedema# n'eri tekan. b. 7epala Tidak ada gangguan 'aitu# normo cephalik# simetris# tidak ada penonjolan# tidak ada n'eri kepala. c. Leher Sangat penting untuk dikaji secara mendetail karena LNH berawal pada serangan di kelenjar l'mfe di leher melIiputi diameter (besar)# konsistensi dan adan'a n'eri tekan atau terjadi pembesaran d. !uka "ajah terlihat menahan sakit# lain*lain tidak ada perubahan fungsi maupun bentuk. Tak ada lesi# simetris# tak oedema. e. !ata Tidak ada gangguan seperti konjungtia tidak anemis (karena tidak terjadi perdarahan) f. Telinga Tes bisik atau weber masih dalam keadaan normal. Tidak ada lesi atau n'eri tekan. g. Hidung Tidak ada deformitas# tak ada pernafasan cuping hidung. h. !ulut dan 0aring Tak ada pembesaran tonsil# gusi tidak terjadi perdarahan# mukosa mulut tidak pucat. i. Thoraks Tak ada pergerakan otot intercostae# gerakan dada simetris. j. -aru 2nspeksi 3 -ernafasan meningkat# reguler atau tidakn'a tergantung pada riwa'at pen'akit klien 'ang berhubungan dengan paru. -alpasi 3 -ergerakan sama atau simetris# fermitus raba sama. -erkusi 3 Suara ketok sonor# tak ada erdup atau suara tambahan 11
lainn'a. 1uskultasi 3 Suara nafas normal# tak ada wheeing# atau suara tambahan lainn'a seperti stridor dan ronchi. k. Dantung 2nspeksi 3 Tidak tampak iktus jantung. -alpasi 3 Nadi meningkat# iktus tidak teraba. 1uskultasi 3 Suara S& dan S$ tunggal# tak ada mur*mur. l. 1bdomen 2nspeksi 3 Bentuk datar# simetris# tidak ada hernia. -alpasi 3 Tugor baik# tidak ada defands muskuler# hepar tidak teraba. -erkusi 3 Suara th'mpani# ada pantulan gelombang cairan. 1uskultasi 3 -eristaltik usus normal $% kaliEmenit. m. kstrimitas Bawah 2nspeksi 3 Lihat adan'a odema# perubahan integritas kulit#
adan'a patahan terbuka atau tertutup. -alpasi 3 adan'a n'eri tekan n. 2nguinal*>enetalia*1nus Tak ada hernia# tak ada pembesaran l'mphe# tak ada kesulitan. 6.
Diagnosa Ke2e+a'atan a. Hipertermi berhubungan dengan tak efektifn'a termoregulasi
b.
sekunder terhadap inflamasi N'eri akut 'ang berhungan dengan kompresi saraf perifer# pembesaran kelenjar limfe# efek sekunder pemberian agen antileukimia# peningkat produksi asam laktat jaringan local. c. -erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake 'ang kurang# meningkatn'a kebutuhan metabolic# dan menurunn'a absorbsi at gii. d.2ntoleransi aktiitas berhubungan dengan kelemahan# pertukaran oksigen# malnutrisi# kelelahan e. -ola pernapasan tidak efektif bd obstruksi trakeo
.
bronkhial Inte+7ensi Ke2e+a'atan 1. Hipertermi berhubungan dengan tak efektifn'a termoregulasi sekunder terhadap inflamasi Tujuan 3 suhu badan dalam batas normal ( @G @F#+J?) • 2nterensi 3 • a Cbserasi suhu tubuh pasien
12
8asional
3
dengan
memantau
suhu
diharapkan
diketahuikeadaan sehingga dapat mengambil tindakan 'ang tepat. # 1njurkan dan berikan ban'ak minum (sesuai kebutuhan cairan anak menurut umur) 8asional 3 dengan ban'ak minum diharapkan dapat /
membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Berikan kompres hangat pada dahi# aksila# perut dan lipatan paha. 8asional 3 kompres dapat membantu menurunkan suhu
tubuh pasien secara konduksi. 0 1njurkan untuk memakaikan pasien pakaian tipis# longgar dan mudah men'erap keringat. 8asional 3 ,engan pakaian tersebut diharapkan dapat mencegah e
eaporasi
sehingga cairan
tubuh
menjadi
seimbang. 7olaborasi dalam pemberian antipiretik. 8asional 3 antipiretik akan menghambat pelepasan panas
oleh hipotalamus. 6. N'eri akut 'ang berhungan dengan kompresi saraf perifer# pembesaran
kelenjar
limfe#
efek
sekunder
pemberian
agen
antileukimia# peningkat produksi asam laktat jaringan local Tujuan 3 n'eri berkurang • .2nterensi 3 • a) Tentukan karakteristik dan lokasi n'eri# perhatikan is'arat erbal dan non erbal setiap G jam 8asional 3 menentukan tindak lanjut interensi. b) -antau tekanan darah# nadi dan pernafasan tiap G jam 8asional 3 n'eri dapat men'ebabkan gelisah serta tekanan darah meningkat# nadi# pernafasan meningkat c) Terapkan tehnik distraksi (berbincang*bincang) 8asional 3 mengalihkan perhatian dari rasa n'eri d) 1jarkan tehnik relaksasi (nafas dalam) dan sarankan untuk mengulangi bila merasa n'eri 8asional 3 relaksasi mengurangi ketegangan otot*otot sehingga mengurangi penekanan dan n'eri. e) Beri dan biarkan pasien memilih posisi 'ang n'aman 8asional 3 mengurangi keteganagan area n'eri. f) 7olaborasi dalam pemberian analgetika. 13
8asional 3 analgetika akan mencapai pusat rasa n'eri dan menimbulkan penghilangan n'eri. . -erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake 'ang kurang# meningkatn'a kebutuhan metabolic# dan menurunn'a absorbsi at gii. Tujuan 3 kebutuhan nutrisi terpenuhi • 2nterensi 3 • a) Beri makan dalam porsi kecil tapi sering 8asional 3 memberikan kesempatan untuk meningkatkan masukan kalori total b) Timbang BB sesuai indikasi 8asional 3 berguna untuk menentukan kebutuhan kalori# ealuasi keadeKuatan rencana nutrisi c) Sajikan makanan dalam keadaan hangat dan berariasi 8asional 3 meningkatkan keinginan pasien untuk makan sehingga kebutuhan kalori terpenuhi d) ?iptakan lingkungan 'ang n'aman saat makan 8asional 3 suasana 'ang n'aman membantu pasien untuk meningkatkan keinginan untuk makan e) Beri H tentang manfaat asupan nutrisi 8asional 3 makanan men'ediakan kebutuhan kalori untuk tubuh dan dapat membantu proses pen'embuhan dan meningkatkan da'a tahan tubuh !. 2ntoleransi aktiitas berhubungan dengan kelemahan# pertukaran oksigen# malnutrisi# kelelahan. Tujuan 3 aktiitas dapat ditingkatkan • 2nterensi 3 • a) aluasi respon pasien terhadap aktiitas# peningkatan kelemahanEkelelahan
dan
perubahan
tanda*tanda
ital
selama dan setelah aktiitas 8asional 3 menetapkan kemampuanEkebutuhan pasien dan memudahkan pilihan interensi b) Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan 1,L 8asional 3 meminimalkan kelelahan dan
membantu
keseimbangan supla' dan kebutuhan oksigen c) Libatkan keluarga dalam perawatan pasien 8asional 3 membantu dan memenuhi 1,L pasien d) Beri aktiitas sesuai dengan kemampuan pasien 8asional 3 meminimalkan kelelahan dan membantu keseimbangan supla' dan kebutuhan oksigen). 14
$. -ola pernapasan tidak efektif bd obstruksi trakeo bronkhial a) 7ajiEawasi frekuensi pernapsan# kedalaman# irama# adan'a
dispnea# penggunaan otot bantu pernapasan dan gangguan ekspansi dada. 8asional 3 -erubahan seperti takipnea# dispnea# penggunaan otot aksesori dapat mengindikasikan berlanjutn'a keterlibatan kelenjar limfe mediastinal 'ang membutuhkan interensi lebih lanjut. b) Bantu perubahan posisi secara periodic 8asional !eningkatkan aerasi semua segmen paru dan membantu mobilisasi sekresi c) 1jarkan teknik napas dalam (bibir# difragma# abdomen) 8asional 3 !eningkatkan aerasi semua segmen paru dan membantu mobilisasi sekresi d) 7ajiEawasi warna kulit#
perhatikan
adan'a
tanda
pucatEsianosis) 8asional 3 -roliferasi S,- dapat menurunkan kapasitas pembawa oksigen darah dan dapat menimbulkan hipoksemia. e) 7aji respon pernapasan terhadap aktiitas 8asional 3 -enurunan oksigenasi seluler menurunkan toleransi aktiitas# istirahat menurunkan kebutuhan oksigen dan mencegah kelelahan dan dispnea. f) Cbserasi distensi ena leher# n'eri kepala# pusing# edema preorbital# dispnea# stridor. 8asional 3 7lien LNH dengan sindrom ena caa superior dan
obstruksi
jalan
napas
menunjukkan
kedaruratan
onkologis.
DAFTAR PUSTAKA
15
Barbara# ?. B.# (&). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal-Bedah, 6olume 2# >?3 Dakarta. ,oenges# dkk# ($%%+). Rencana asuhan keperawatan pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. >?3 Dakarta !ansjoer# dkk.# ($%%%). Kapita Selekta Kedokteran# edisi @. !edia 1esculapius3 Dakarta -rice
"ilson# ($%%G). Patofisiologi Konsep Penyaki.6olume $.disi G. >? 3 Dakarta.
Klinis
Proses-Proses
Sjamsuhidajat 8.# (&F). Buku 1jar 2lmu Bedah# disi 8eisi# >?3 Dakarta Smelter Bare# ($%%@). Bukuajar keperawatan medical bedah .6olume @.disi /. >?3 Dakarta
16