LAPORAN PENDAHULUAN A. Peng Penger erti tian an Keputihan adalah nama gejala yang diberikan kepada cairan yang di
keluarkan dari alat–alat genital yang tidak berupa darah (Sarwono, 2005)
Kepu Keputi tiha han n adal adalah ah sema semaca cam m slim slim yang yang kelu keluar ar terl terlal alu u bany banyak ak,, warnanya putih seperti sagu kental dan agak kekuningkuningan! "ika "ika slim slim atau atau lend lendir ir ini ini tida tidak k terl terlal alu u bany banyak ak,, tida tidak k menj menjad adii persoalan (Sasmiyanti (Sasmiyanti # $andayani, $andayani, 200%)! 200%)! Keputih Keputihan an (leukore (leukorea, a, fluor albus) albus) merupakan gejala keluarnya cairan dari &agina selain darah haid! Keputihan ('luor albus) ada yang 'isiologik (normal) dan ada yang patologik (tidak normal)! Keputihan tidak merupakan penyakit melainkan salah satu tanda dan gejala dari suatu penyakit organ reproduksi wanita (ansjoer, 200)! *ada *ada umumn umumnya ya,, orang orang menga mengang nggap gap kepu keputih tihan an pada pada wani wanita ta seba ebagai hal yang ang
norma rmal! *end *endaapat ini
tidak idak sepe sepenu nuhn hny ya
benar,karena benar,karena ada berbagai sebab yang dapat mengakibatkan mengakibatkan keputihan! Keputihan yang normal memang merupakan hal yang wajar! +amun, keputihan yang tidak normal dapat menjadi petunjuk adanya penyakit yang harus diobati (juanda, -dhi! dkk, 2005)! B. Etio Etiolo log gi enurut Sibagariang .! (200) keputihan yang 'isiologis terjadi pada / ! ay ayi baru baru lahi lahirr kira kirak kir iraa 0 hari hari,, hal hal ini ini kare karena na peng pengar aruh uh horm hormon on
esterogen dan progesteron sang ibu! 2! asa sekita sekitarr menarche menarche atau pertam pertamaa kali datang datang haid, hal hal ini ditunjang ditunjang oleh hormon esterogen! 1! Seti Setiap ap wani wanita ta yang yang meng mengal alam amii kegai kegaira raha han n seksu seksual al,, hal hal ini ini berk berkai aitan tan dengan kesiapan &agina untuk menerima penetrasi saat senggama! ! asa sekitar sekitar o&ulasi o&ulasi karena karena produ produksi ksi kelenjar kelenjarkelenja kelenjarr mulut mulut rahim! rahim! 5! Keha Kehami mila lan n yang yang meny menyeb ebab abka kan n peni pening ngka katan tan supl suplai ai dara darah h keda kedaera erah h &agina dan mulut rahim, serta penebalan dan melunaknya selaput lendir &agina!
1
Keputihan yang patologis terjadi disebabkan oleh (Sibagariang .!, 200)/ ! 3n'eksi 4ubuh akan memberikan reaksi terhadap mikroorganisme yang masuk ini dengan serangkaian reaksi radang! *enyebab in'eksi yakni/ 2! "amur, jenis jamur candida albicans adalah jamur paling sering menyebabkan keputihan! eberapa 'aktor lain yang dapat menyebabkan in'eksi jamur candida seperti / pemakaian obat
antibiotika atau
kortikosteroid yang lama, kehamilan, kontrasepsi hormonal, penyakit diabetes militus, penurunan kekebalan tubuh karena penyakit kronis, selalu memakai pakaian ketat dan dari bahan yang sukar menyerap kering 1! akteri akteribakteri
yang
dapat
menyebabkan
keputihan
adalah
/
onokokus, 6lamidia trakomatis, randnerella, dnan 4reponema pallidum ! *arasit *arasit yang sering menyebabkan keputihan adalah
4rikomonas
&aginalis! Salah satu penularan 4!&aginalis yang paling sering adalah dengan koitus! 5! 7irus Sering disebabkan oleh $uman papiloma &irus ($*7) dan $erpes Simpleks! $*7 ditandai dengan kondiloma akuminata, cairan berbau dan tanpa rasa gatal! 8! enda asing Kondom yang tertinggal atau pesarium untuk penderita hernia atau prolaps uteri dapat merangsang sekret &agina berlebih!
C. Klasifikasi 1. Keputihan yang 'isiologis Keputihan yang 'isiologis adalah cairan jernih,tidak berbau dan tidak
gatal! Keputihan 'isiologis cairan jernih yang mengandung banyak epitel dengan leukosit yang jarang (Sibagariang .!, 200)! Keputihan 'isiologis muncul pada saat o&ulasi, rangsangan seksual, menjelang dan sesudah haid, atau pengaruh hormon (anuaba, 2009)! 2! Keputihan patologis
2
Keputihan
patologis
merupakan
cairan eksudat
dan
cairan ini
mengandung banyak leukosit! .ksudat yang terjadi karena adanya luka, cairan yang muncul bewarna, jumlahnya berlebihan, berbau tidak sedap, terasa gatal atau panas dan menyebabkan luka didaerah mulut &agina (Sibagariang .!,200)! Keputihan patologis muncul karena in'eksi &agina, keganasan reproduksi, bisa juga karena benda asing dalam &agina (anuaba, 2009)
D. Patofisiologi 7agina merupakan organ reproduksi wanita yang sangat rentanterhadap
in'eksi! $al ini disebabkan batas antara uretra dengan anussangat dekat, sehingga kuman penyakit seperti jamur, bakteri,parasit,maupun &irus mudah masuk
ke
liang
&agina!
3n'eksi
juga
terjadikarena
terganggunya
keseimbangan ekosistem di &agina! .kosistem &agina merupakan lingkaran kehidupan yang dipengaruhi oleh dua unsur utama, yaitu estrogen dan bakteri :actobacillus atau bakteri baik!i sini estrogen berperan dalam menentukan
kadar
;at
gula
sebagai
simpanan
energi
dalam
sel
tubuh(glikogen)! likogen merupakan nutrisi dari :actobacillus, yang akan dimetabolisme
untuk
pertumbuhannya!
Sisa
metabolisme
kemudian
menghasilkan asamlaktat, yang menentukan suasana asam di dalam &agina, dengan p$ dikisaran 1,%,2! engan tingkat keasaman ini, :actobacillus akan subur dan bakteri patogen akan mati! i dalam &agina terdapat berbagai
macam
bakteri,
95<
:actobacillus,5< patogen! alam kondisi ekosistem &agina seimbang, bakteri patogen tidak akan mengganggu! ila keseimbangan itu terganggu, misalnya tingkat keasaman menurun, pertahanan alamiah akan turun,dan rentanmengalami in'eksi! Ketidakseimbangan ekosistem &aginadisebabkan banyak 'aktor! i antaranya kontrasepsi oral, penyakit diabetes melitus, antibiotika, darah haid, cairan sperma,penyemprotan cairan ke dalam &agina (douching ), dan gangguan hormon seperti saat pubertas,kehamilan, atau menopause! Ketidakseimbangan ini mengakibatkan tumbuhnya jamur dan kumankuman yang lain! *adahal adanya 'lora normal dibutuhkan untuk menekan tumbuhan yang lain ituuntuk tidak tumbuh subur! "ika keasaman
3
dalam &agina berubah maka kumankuman lain dengan mudah akan tumbuh sehingga akibatnya bisa terjadi in'eksi yangakhirnya menyebabkan 'luoralbus, yang berbau, gatal, danmenimbulkan ketidaknyamanan! egitu seorang wanita melakukan hubungan seks, maka wanita tersebut terbuka sekali terhadap kumankuman yang berasal dari luar! Karena itu 'luor albus pun bisa didapatdari kuman penyebab penyakit kelamin yang mungkin dibawa oleh pasangan seks wanita tersebut! :actobacillus acidophilu merupakan bakteri yang dominan dalam ekosistem normal
&agina! :actobacillus membantu mempertahankan p$ &agina
(1,5
–
,5)
dengan
memproduksi
asam
laktat,
yang
menyeimbangkan ekosistem &agina (Smith !, 2000) Keputihan diakibatkan oleh perubahan p$ disekitar alat genital yang awalnya bersi'at asam menjadi lebih basa! p$ asam pada genital wanita ber'ungsi sebagai mekanisme pertahan alat genital terhadap patogen patogen didaerah tersebut, p$ yang berubah menjadi basa tidak hanya menyebabkan patogen bisa mengi&asi daerah genital tetapi juga 'lora'lora normal yang ada pada daerah genital menjadi bersi'at patogen! -danya keadaan ini menyebabkan &agina mengeluarkan sekret yang tergantung kepada penyebab ataupun mikroorganisme yang menyebabkan keputihan! ani'estasi
dari keputihan
tergantung kepada
penyebab
keputihan
(Sibagariang .!, 200)
E. Manifestasi Klinis Keputihan mempunyai berbagai penyebab in'eksi, salah satu cara
memastikan mikroorgnisme penyebab keputihan adalah dengan melihat dischargenya / ! akteri, gejala / cairan bau amis ('ishy, p$ 8=), warna putih atau abu abu! 2! *arasit,gejala / cairan bau amis ('ishy, p$ 8=), warna hijau atau kuning! 1! "amur, gejala / cairan berwarna putih berbusa, p$ >,5 ! *enyebab lain / cairan bewarna putih berbusa, p$ ?,5 (@..S! , 200%)
F. Data Penunang 1. *emeriksaan 'isik
4
*emeriksaan 'isik berguna untuk mendeteksi adanya kemungkinan penyakit kronis! *emeriksaan 'isik yang khusus yang harus dilakukan adalah pemeriksaan genital yang meliputi / inspeksi dan palpasi genital eksterna, pemeriksaan spekulum untuk melihat &agina dan ser&iks, pemeriksaan pel&is bimanual! 2! *emeriksaan laboratorium a! *enentuan p$, menggunakan kertas indikator (normal 1,0 – ,5) b! *enilaian sediaan basah,dengan KA$ 0< dan garam 'isiologis! 4richomonas &aginalisakan terlihat jelas dengan garam 'isiologis sebagai parasit berbentuk lonjong dengan 'lagellnya dan gerakannya yang cepat! Sedangkan 6andida albicansdapat dilihat jelas dengan KA$ 0< tampak sel ragi (blastospora)! *ada in'eksi ardnerella &aginalisakan dijumpai clue cell yang merupakan ciri khasnya! c! *ewarnaan gram! d! Kultur, untuk menentukan kuman penyebab! e! *emeriksaan serologis, untuk mendeteksi $erpes genitalis dan $uman *apiloma &irus dengan pemeriksaan .:3S-! '! 4es pap smear, tes ini ditunjukkan untuk mendeteksi adanya keganansan pada ser&iks, in'eksi termasuk $uman *apiloma &irus, peradangan, sitologi hormonal dan e&aluasi hasil terapi! !. Penatalaksanaan 1. *encegahan ( Koronek , uhammad -!) erbagai pencegahan yang dilakukan akan berguna untuk mengurangi insidensi kepurihan, dimana keputihan merupakan penyakit yang hampir pernah dialami oleh setiap wanita! *encegahanBedukasi yang dapat diberikan yaitu/ a! enyeka daerah kelamin dari depan ke belakang b! encuci daerah kelamin dengan air hangat c! enghindari sabun atau produk kesehatan 'eminim d! enghindari krim steroid (kecuali diresepkan) e! emakai celana dalam katun '! enghindari pemakaian celana ketat g! $indari pemakaian bedak pada organ kewanitaan dengan tujuan agar &agina harum dan kering sepanjang hari! edak memiliki partikel halus yang mudah terselip disanasini dan akhirnya mengandung jamur dan bakteri untuk bersarang ditempat itu! h! "aga kesterilan alat &ital! *enggunaan tisu basah atau produk pantyliner harus betulbetul steril! i! Selalu keringkan bagian &agina sebelum berpakaian!
5
2! Carmakologi Keputihan merupakan salah satu kondisi paling umum untuk wanita mencari perawatan medis! Danita dengan keluhan keputihan akan berusaha melakukan terapi dengan menggunakan obat yang salah (@ees !, 2000%)! 4erapi pada keputihan harus disesuaikan dengan etiologinya (@amayanti, 200) / ! *arasit *ada in'eksi 4richomonas &aginalisdiberikan metronida;ol 1E250 mg peroral selama 0 hari, dapat juga dengan Klotrima;ol E00 mg intra&aginal selama = hari! 2! "amur *ada in'eksi 6andida albicansdapat diberikan mikostatin 0!000 unit intra&aginal selama hari, obat lainnya 3trakona;ol 2E200 mg peroral dosis sehari! 1! akteri Fntuk onokokusdapat diberikan 4etrasiklin E250 mg peroralBhari selama 0 hari, untuk radnerella &aginalisdiberikan 6lindamycin 2E100mg peroralBhari selama = hari, Klamidia trachomatis diberikan 4etrasiklin E500 mg peroralBhari selama =0 hari, dan 4reponema palladiumdiberikan en;atin *enisilin 2 juta unit 3 dosis tunggal atau oksisiklin 2E200 mg peroral selama 2 minggu ! 7irus *ada &irus $erpes tipe 2,diberikan obat topical larutan neutral < atau larutan pro'la&ine 0,<, pada $uman *apiloma &irus pemberian &aksinasi mungkin cara pengobatan yang rasional untuk in'eksi &irus ini (namun &aksinasi ini masih dalam penelitian), kemudian pemberian suntikan inter'eron dan obat topical podo'ilin 25< atau podo'ilotoksin 0,5< baik untuk Kondiloma akuminata! H. PENCEHA!AN
erbagai pencegahan yang dilakukan akan berguna untuk mengurangi insidensi kepurihan, dimana keputihan merupakan penyakit yang hampir pernah dialami oleh setiap wanita! *encegahanBedukasi yang dapat diberikan yaitu/ 1. ". #. $.
enyeka daerah kelamin dari depan ke belakang! encuci daerah kelamin dengan air hangat! enghindari sabun atau produk kesehatan 'eminism! enghindari krim steroid (kecuali diresepkan)!
6
%. emakai celana dalam katun! &. enghindari pemakaian celana ketat! '. $indari pemakaian bedak pada organ kewanitaan dengan tujuan agar
&agina harum dan kering sepanjang hari! edak memiliki partikel halus yang mudah terselip disanasini dan akhirnya mengandung jamur dan bakteri untuk bersarang ditempat itu!
MANA(EMEN A)UHAN KEPERA*A+AN A. Pengkaian ! iodata 2! Keluhan utama 1! @iwayat penyakit sekarang ! @iwayat penyakit dahulu 5! @iwayat penyakit keluarga 8! ata psikososial spiritual =! *ola akti&itas seharihari a! -kti&itas istirahat b! +utrisi c! .liminasi d! $ygiene perseorangan %! *emeriksaan 'isik 9! *emeriksaan status ginekologis 0! *emeriksaan penunjang
B. Diagnosa ! Kurangnya pengetahuan tentang perawatan higinitas daerah genitalia
berhubungan dengan terbatasnya in'ormasi 2! @esiko terhadap in'eksi bBd kontak dengan mikroorganisme 1! is'ungsi seksual bBd perubahan kesehatan seksual
C. ,N+ER-EN), Diagonsa 1 Kurangnya pengetahuan tentang perawatan higinitas daerah genitalia
berhubungan dengan terbatasnya in'ormasi ,nter/ensi ! "elaskan kepada klien tentang penyebab terjadinya 'luor albus! 2! "elaskan kepada klien tentang proses terjadinya 'luor albus! 1! "elaskan kepada klien tentang beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya 'luor albus!
7
! -njurkan kepada klien untuk kontrol secara teratur dan meminum obat yang diberikan secara rutin! 5! Abser&asi kemampuan ibu dalam menjelaskan kembali apa yang telah dijelaskan oleh petugas! Diagnosa " @esiko terhadap in'eksi bBd kontak dengan mikroorganisme Kriteria hasil/ Klien mampu memperlihatkan teknik cuci tangan yang benar, bebas dari
proses in'eksi nasokomial selama perawatan dan memperlihatkan pengetahuan tentang 'akor resiko yang berkaitan dengan in'eksi dan melakukan pencegahan yang tepat! ,nter/ensi
! "elaskan teknik antiseptik untuk membersihan alat genetalia 2! -mati terhadap mane'estasi kliniks in'eksi 1! erikan in'omasikan kepada klien dan keluarga mengenai penyebab, resikoresiko pada kekuatan penularan dari in'eksi ! Kolaborasi dalam pemberian terapi antimikroba sesuai resep dokter
Diagnosa #
is'ungsi seksual bBd perubahan kesehatan seksual Kriteria hasil / enceritakan
masalah
mengenai
'ungsi
seksual,
mengekspresikan
peningkatan kepuasan dengan pola seksual! elaporkan keinginan untuk melanjutkan akti&itas seksual ,nter/ensi
! Kaji riwayat seksual mengenai pola seksual, kepuasan, pengetahuan 2! 1! ! 5!
seksual, masalah seksual 3denti'ikasi masalah penghambat untuk memuaskan seksual erikan dorongan bertanya tentang seksual atau 'ungsi seksual -njurkan untuk merawat kebersihan alat genitalia Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
D. ,0le0entasi D2 1 ! enjelaskan kepada klien tentang penyebab terjadinya 'luor albus!
8
2! enjelaskan kepada klien tentang proses terjadinya 'luor albus! 1! enjelaskan kepada klien tentang beberapa hal yang dilakukan untuk menghindari terjadinya 'luor albus! ! enganjurkan kepada klien untuk kontrol secara
teratur
dapat dan
meminum obat yang diberikan secara rutin! 5! engobser&asi kemampuan ibu dalam menjelaskan kembali apa yang telah dijelaskan oleh petugas! D2 " ! enjelaskan teknik antiseptik untuk membersihan alat genetalia 2! engamati terhadap mane'estasi kliniks in'eksi 1! emberikan in'omasikan kepada klien dan keluarga mengenai
penyebab, resikoresiko pada kekuatan penularan dari in'eksi ! erkolaborasi dalam pemberian terapi antimikroba sesuai resep dokter
D2 #
! engkaji 2! 1! ! 5!
riwayat
seksual
mengenai
pola
seksual,
kepuasan,
pengetahuan seksual, masalah seksual engidenti'ikasi masalah penghambat untuk memuaskan seksual emberikan dorongan bertanya tentang seksual atau 'ungsi seksual enganjurkan untuk merawat kebersihan alat genitalia erkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
E. E/aluasi
.&aluasi adalah merupakan proses atau bagian dari proses penyembuhan keperawatan e&aluasi di lakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang telah di lakukkan!
9
DAF+AR PU)+AKA
6aprnito, :ynda "uall! 2008! iagnosa Keperawatan! "akarta / .6 3ndah -rthanasia!20!*erawatan angguan ermacammacam Keputhan *ada Argan @eproduksi Danita Kartono, (2008)! *erilaku anusia! *4 @e'ika -ditama! andung Kusumawati, (200%)! Kehamilan dan persalinan! 4ugu *ubliser!Gogyakarta! ansjoer, -ri'! (200)! Kapita Selekta Kedokteran "ilid 3! "akarta! edia -esculapius! anuaba, 3da bagus de, (2005)! 3lmu Kebidanan, *enyakit Kandungan dan Keluarga berencana untuk *endidikan idan! .6! "akarta!
10
4homas @abe!2002!-lih bahasa dr 3da agus de anuaba, S*A!3lmu Kandungan! "akarta / $ipokrates
11