LAPORAN PENDAHULUAN ATRIUM FIBRILASI (AF) DI RUANG PERAWA PERAWATAN TAN TULIP II B (JANTUNG) RSUD ULIN BANJARMASIN
Disusun Oleh : La!ia Hasi"uan# S$%e& NIM$ '$NS$*+
PROGRAM STUDI PROFESI NERS SE%OLAH TINGGI ILMU %ESEHATAN SARI MULIA BANJARMASIN ,'*
A. Definisi
Fibrilasi atrium didefinisikan sebagai irama jantung yang abnormal. Aktivitas listrik jantung yang cepat dan tidak beraturan mengakibatkan atrium bekerja terus menerus menghantarkan implus ke nodus AV sehingga respon ventrikel menjadi ireguler. Atrial fibrilasi dapat bersifat akut maupun kronik dan umumnya terjadi pada usia di atas 50 tahun (erry and !adgett" #0$#%. Atrial fibrilasi terjadi karena meningkatnya kecepatan
dan
tidak
terorganisirnya sinyal&sinyal listrik di atrium" sehingga menyebabkan kontraksi yang sangat cepat dan tidak teratur (fibrilasi%. 'ebagai akibatnya" darah terkumpul di atrium dan tidak benar&benar dipompa ke ventrikel. ni ditandai dengan heart rate yang sangat cepat sehingga gelombang ! di dalam )*+ tidak dapat dilihat. *etika ini terjadi" atrium dan ventrikel tidak bekerja sama sebagaimana mestinya. +ambaran elektrokardiogram atrial fibrilasi adalah irama yang tidak teratur dengan frekuensi laju jantung bervariasi (bisa normal,lambat,cepat%. -ika laju jantung kurang dari 0 kali permenit disebut atrial fibrilasi dengan respon ventrikel lambat ('V/%" jika laju jantung 0&$00 kali permenit disebut atrial fibrilasi respon ventrikel normal (V/% sedangkan jika laju jantung lebih dari $00 kali permenit disebut atrial fibrilasi dengan respon ventrikel cepat (/V/%. *ecepatan 1/' biasanya normal atau cepat dengan gelombang ! tidak ada atau jikapun ada menunjukkan depolarisasi cepat dan kecil sehingga bentuknya tidak dapat didefinisikan.
-.n/.h 0a"a!an i!aa 1an/un0 n.!al 2an a/!ial 3i"!ilasi
!ada dasarnya" jantung dapat melakukan kontraksi karena terdapat adanya sistem konduksi sinyal elektrik yang berasal dari nodus sino-atrial ('A%. !ada atrial fibriasi" nodus 'A tidak mampu melakukan fungsinya secara normal" hal ini menyebabkan tidak teraturnya konduksi sinyal elektrik dari atrium ke ventrikel. Akibatnya" detak jantung menjadi tidak teratur dan terjadi peningkatan denyut jantung. *eadaan ini dapat terjadi dan berlangsung dalam menit ke minggu bahkan dapat terjadi bertahun&tahun. *ecenderungan dari atrial fibrilasi sendiri adalah kecenderungan untuk menjadi kronis dan menyebabkan komplikasi lain.
. *lasifikasi Atrial Fibriasi anyak tipe atau klasifikasi atrial fibrilasi yang umum dibahas. eberapa hal antaranya
berdasarkan
2aktu
timbulnya
dan
keberhasilan
intervensi"
berdasarkan ada tidaknya penyakit lain yang mendasari" dan terakhir berdasarkan bentuk gelombang !. eberapa keperpustakaan tertulis ada beberapa sistem klasifikasi atrial fibrilasi yang telah dikemukakan" seperti3 $. erdasarkan laju respon ventrikel" atrial fibrilasi dibagi menjadi3 a% AF respon cepat (rapid response% dimana laju ventrikel lebih dari $00 kali permenit
b% AF respon lambat (slo2 response% dimana laju ventrikel lebih kurang dari 0 kali permenit c% AF respon normal (normo response% dimana laju ventrikel antara 0&$00 kali permenit #. erdasarkan keadaan
4emodinamik
saat AF
muncul"
maka
dapat
diklasifikasikan menjadi3 a% AF dengan hemodinamik tidak stabil (gagal jantung" angina atau infark miokard akut% b% AF dengan hemodinamik stabil . *lasifikasi menurut American 4eart Assoiation (A4A%" atrial fibriasi (AF% dibedakan menjadi 6 jenis" yaitu3 a% AF deteksi pertama yaitu tahap dimana belum pernah terdeteksi AF sebelumnya dan baru pertama kali terdeteksi b% AF paroksimal bila atrial fibrilasi berlangsung kurang dari 7 hari. 8ebih kurang 509 atrial fibrilasi paroksimal akan kembali ke irama sinus secara spontan dalam 2aktu #6 jam. Atrium fibrilasi yang episode pertamanya kurang dari 6: jam juga disebut AF !aroksimal c% AF persisten bila atrial fibrilasi menetap lebih dari 6: jam tetapi kurang dari 7 hari. !ada AF persisten diperlukan kardioversi untuk mengembalikan ke irama sinus d% AF kronik atau permanen bila atrial fibrilasi berlangsung lebih dari 7 hari. iasanya dengan kardioversi pun sulit untuk mengembalikan ke irama sinus (resisten%
Disamping klasifikasi menurut A4A (American 4eart Association%" atrial fibrilasi juga sering diklasifikasikan menurut lama 2aktu berlangsungnya" yaitu AF akut dan AF kronik. AF akut dikategorikan menurut 2aktu berlangsungnya atau onset yang kurang dari 6: jam" sedangkan AF kronik sebaliknya" yaitu atrial fibrilasi yang berlangsung lebih dari 6: jam.
'elain itu" klasifikasi atrial fibrilasi berdasarkan ada tidaknya penyakit lain yang mendasari yaitu AF primer dan AF sekunder. Disebut AF primer jika tidak disertai penyakit jantung lain atau penyakit sistemik lainnya. AF sekunder jika disertai dengan penyakit
jantung lain atau penyakit sistemik lain seperti
diabetes" hipertensi" gangguan katub mitral dan lain&lain.
;. )tiologi $. !eradangan
jantung"
misalnya
terjadinya
proses
infeksi
(demam%"
peradangan miokard" perikard (miokarditis" perikarditis karena infeksi% #. +angguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner atau spasme arteri koroner%" misalnya iskemia miokard" infark miokard . +angguan elektrolit3 hiperkalimea" hipokalemia" magnesium" dan kalsium 6. +angguan pada pengaturan susunan saraf autonom yang mempengaruhi kerja dan irama jantung 5. +angguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat . +angguan metabolik (asidosis" alkalosis% 7. +angguan endokrin (hipertiroidisme" hipotiroidisme% :. +angguan irama jantung akibat gagal jantung <. +angguan irama jantung karena karmiopati atau tumor jantung $0. +angguan irama jantung karena penyakit degenerasi (fibrosis sistem konduksi jantung% $$. =bat&obatan (Alkohol" *afein% $#. *eturunan atau +enetik D. >anifestasi klinis $. !eningkatan
denyut
jantung"
ketidakteraturan
irama
jantung
dan
ketidakstabilan hemodinamik #. !enurunan oksigenisasi darah ke jaringan" seperti pusing (seperti berputar& putar dan melayang%" kelemahan" kelelahan" sesak nafas dan nyeri dada (dadanya terasa seperti diikat% . 'yncope (pingsan% ).
*omplikasi AF memiliki dua komplikasi utama"yaitu3 $. 'troke #. +agal jantung
F. !emeriksaan !enunjang $. 8aboratorium3 a% Darah rutin3 4b" 4mt" ?rombo. b% )n@im jantung bila dicurigai terdapat iskemia jantung. c% )lektrolit3 *" a" ;a" >g d% !?,A!?? #. !emeriksaan )*+3 >erupakan standar baku cara diagnostic AF a% rama )*+ umumnya tidak teratur dengan frekuensi bervariasi (bisa normal,lambat,cepat%.
-ika
kurang
dari
0,menit
disebut
atrial
fibrilasi slow ventricular respons ('V/%" 0&$00,menit disebut atrial fibrilasi normo ventricular respon (V/% sedangkan jika B$00,menit disebut atrial fibrilasi rapid ventricular respon (/V/%. b% +elombang ! tidak ada atau jikapun ada menunjukkan depolarisasi cepat dan kecil sehingga bentuknya tidak dapat didefinisikan c% nterval segmen !/ tidak dapat diukur d% *ecepatan 1/' biasanya normal atau cepat . Foto /ontgen ?oraks3 +ambaran emboli paru" pneumonia" !!=>" kor pulmonal. 6. )kokardiografi untuk melihat antara lain kelainan katup" ukuran dari atrium dan ventrikel" hipertrofi ventrikel kiri" fungsi ventrikel kiri" obstruksi outflo2 dan ?)) (?rans )sophago )chocardiography% untuk melihat trombus di atrium kiri. 5. !emeriksaan Fungsi ?iroid. ?irotoksikosis. !ada AF episode pertama bila laju irama ventrikel sulit dikontrol. . Cji latih3 identifikasi iskemia jantung" menentukan adekuasi dari kontrol laju irama jantung. 7. !emeriksaan lain yang mungkin diperlukan adalah holter monitoring studi elektrofisiolagi. +. !enatalaksanaan >edis erikut penatalaksanaan AF berdasarkan 'tandar !elayanan >edik ('!>% /' 4arapan *ita )disi #00<" yaitu3 $. Farmakologi a) Rhythm control ?ujuannya adalah untuk mengembalikan ke irama sinus , irama jantung yang normal.
Diberikan anti&aritmia gol. (quinidine, disopiramide dan propafenon %. Cntuk gol. dapat diberikan amiodaron. Dapat juga dikombinasi dengan kardioversi dengan D; shock b) Rate control /ate control bertujuan untuk mengembalikan , menurunkan frek2ensi denyut jatung dapat diberikan obat&obat yang bekerja pada AV node seperti 3 digitalis, verapamil, dan obat penyekat beta (β bloker) seperti propanolol. Amiodaron juga dapat dipakai untuk rate control. c) rofilaksis tromboemboli ?anpa melihat pola dan strategi pengobatan AF yang digunakan" pasien harus
mendapatkan
anti&
koagulan
untuk
mencegah
terjadinya
tromboemboli.!asien yang mempunyai kontraindikasi terhadap2arfarin dapat di berikan antipletelet. #. on&farmakologi a) !ardioversi *ardioversi eksternal dengan D; shock dapat dilakukan pada setiap AF paroksismal dan AF persisten. Cntuk AF sekunder" seyogyanya penyakit yang mendasari dikoreksi terlebih dahulu. ilamana AF terjadi lebih dari 6: jam" maka harus diberikan antikoagulan selama 6 minggu sebelum kardioversi dan selama minggu setelah kardioversi untuk mencegah terjadinya stroke akibat emboli. *onversi dapat dilakukan tanpa pemberian antikoagulan" bila sebelumnya sudah dipastikan tidak terdapat trombus dengan transesofageal ekhokardiografi. b) !emasangan pacu jantung (pacemaker) eberapa tahun belakangan ini beberapa pabrik
pacu
jantung
(pacemaker% membuat alat pacu jantung yang khusus dibuat untuk AF paroksismal.!enelitian menunjukkan bah2a pacu jantung kamar ganda (dual chamber), terbukti dapat mencegah masalah AF dibandingkan pemasangan pacu jantung kamar tunggal (single chamber). c) "blasi kateter Ablasi saat ini dapat dilakukan secara bedah (>A) procedure% dan transkateter.Ablasi transkateter difokuskan pada vena&vena pulmonalis sebagai trigger terjadinya AF. Ablasi nodus AV dilakukan pada penderita AF permanen" sekaligus pemasangan pacu jantung permanen
4. !enatalaksanaan *epera2atan $. !engkajian a% !ola !ersepsi *esehatan Dan !eliharaan *esehatan !ola hidup3 merokok" minum alkohol" jarang berolaraga" makan makanan berlemak tinggi" minum kopi b% !ola utrisi Dan >etabolik +ejala3 4ilang nafsu makan" anoreksia" ?idak toleran terhadap makanan (karena adanya obat%" >ual,muntah" !erubahan berat badan ?anda3 !erubahan berat badan" )dema" !erubahan pada kelembaban kulit,turgor c% !ola )liminasi 4aluaran urine3 menurun bila curah jantung menurun berat d% !ola Aktivitas Dan 8atihan +ejala3 *elemahan" kelelahan umum dan karena
kerja.
?anda3 !erubahan frekuensi jantung,?D dengan aktivitas,olahraga
e% 'irkulasi +ejala3 /i2atar > sebelumnya,akut (<09&<59 mengalami disritmia%" kardiomiopati"
+-*"
penyakit
katup
jantung"
hipertensi.
?anda3 !erubahan ?D" contoh hipertensi atau hipotensi selama periode disritmia. adi3 mungkin tidak teratur" contoh denyut kuat" pulsus altenan (denyut kuat teratur,denyut lemah%" nadi bigeminal (denyut kuat tak teratur,denyut lemah%. unyi jantung3 irama tak teratur" bunyi ekstra" denyut menurun. *ulit3 2arna dan kelembaban berubah" contoh pucat" sianosis" f%
berkeringat (gagal jantung" syok%. !ola !ersepsi Dan *onsep Diri 'tatus mental,sensori berubah" contoh disorientasi" bingung" kehilangan memori" perubahan pola bicara,kesadaran" pingsan" koma. !erubahan
perilaku" contoh menyerang" letargi" halusinasi. g% !ola >ekanisme *oping Dan ?oleransi ?erhadap 'tres +ejala3 !erasaan gugup (disertai takiaritmia%" perasaan terancam. 'tressor sehubungan dengan masalah medik. ?anda3 ;emas" takut" menolak" marah" gelisah" menangis. #. Diagnosa *epera2atan a% !enurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan denyut,curah jantung b% !ola napas tidak efektif berhubungan dengan cemas
c% ntoleransi
aktifitas
berhubungan
dengan
antara kebutuhan dan suplai oksigen . ntervensi *epera2atan a% !enurunan curah jantung berhubungan
ketidakseimbangan
dengan
perubahan
denyut,curah jantung =; 3 $% *eefektifan pompa jantung #% 'tatus sirkulasi % !erfusi jaringan 3 organ abdomen 6% !erfisi jaringan organ 3 perifer 5% 'tatus tanda vital *riteria evaluasi 3 $% >enunjukan curah jantung yang memuaskan #% >enunjukan status sirkulasi % ?ekanan darah sistolik" diastolik" dan rerata rentang tekanan darah dalam batas normal 6% Denyut jantung diba2ah normal ; 3 $% *aji dan dokumentasikan tekanan darah" adanya sianosis" status pernafasan" dan status mental. #% !antau fungsi pacemaker jika dibutuhkan % !antau denyut perifer" 2aktu pengisian kapiler" dan suhu serta 2arna ekstremitas 6% !antau dan dokumentasikan denyut jantung" irama" dan nadi. b% !ola napas tidak efektif berhubungan dengan cemas =; 3 $% 'tatus respirasi 3 ventilasi #% 'tatus tanda vital *riteria evaluasi 3 $% >enunjukan pola napas efektif #% >enunjukan status pernapasan 3 ventilasi tidak terganggu ; 3 $% !engelolaan jalan napas #% uka jalan nafas" gunakan teknik head chin lift atau ja2 thrust bila % 6% 5% %
perlu !osisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi 8akukan fisioterapi dada jika perl *eluarkan sekret dengan batuk atau suction Auskultasi suara nafas" catat adanya suara tambahan
7% erikan bronkodilator bila perlu c% ntoleransi aktifitas berhubungan
dengan
ketidakseimbangan
antara kebutuhan dan suplai oksigen =; 3 $% Daya tahan #% !enghematan energy % !era2atan diri 3 Aktivitas *ehidupan 'ehari&hari *riteria evaluasi 3 $% >entoleransi aktivitas yang biasa dilakukan dan ditunjukkan dengan daya tahan " penghematan energi" dan pera2atan diri 3 aktivitas sehari&hari #% >enunjukan penghematan energi ; 3 $% #% % 6% 5% %
?erapi aktivitas !engelolaan energy ?entukan penyebab keletihan !antau respon kardiorespiratori terhadap aktivitas !antau respon oksigen pasien !antau asupan nutrisi untuk memastikan keadekuatan sumber&
sumber energi 7% !antau,dokumentasikan pola istirahat pasien dan lamanya 2aktu tidur.
Daftar !ustaka
A;;F,A4A !ocket +uidelne. (#0$$%. #anagement of atients $ith "trial %ibrillation . American3 American ;ollege of ;ardiology Foundation and American 4eart Association. ;hang" )sther. #00<. !atofisiologi3 Aplikasi !ada !raktik *epera2atan. -akarta3 )+; ;or2in" )li@abeth -. #00<. !atofisiologi3 uku 'aku. -akarta3 )+; Damayanti !. #0$. Atrial Fibrilasi. 'emarang3 Cndip. 'etiati" 'iti. #0$6. uku Ajar lmu !enyakit Dalam. -akarta3 nternal !ublishing