A. Anatomi dan dan Fisiologi Fisiologi Jantung Jantung
Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah. Posisi jantung terletak diantar kedua paru dan berada ditengah tengah dada, bertumpu pada diaphragma thoracis dan berada kira-kira 5 cm diatas processus iphoideus. Pada tepi kanan cranial berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa !!! detra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Pada tepi kanan caudal berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa "! detra, 1 cm dari tepi lateral sternum. #epi kiri cranial jantung berada pada tepi caudal pars cartilaginis costa !! sinistra di tepi lateral sternum, tepi kiri caudal berada pada ruang intercostalis 5, kira-kira $ cm di kiri linea mediocla%icularis. Secara &isiologi, jantung adalah salah satu organ tubuh yang paling %ital &ungsinya dibandingkan dengan organ tubuh %ital lainnya. 'engan kata lain, apabila &ungsi jantung mengalami gangguan maka besar pengaruhnya terhadap organorgan-or organ gan tubuh tubuh lainya lainya teruta terutama ma ginjal ginjal dan otak. otak. (arena (arena &ungsi &ungsi utama utama jantung untuk pump untuk pump the blood atau atau memompa darah ke organ pulmo)paru-paru dan dan ke selu seluru ruh h tubu tubuh. h. *antu *antung ng meru merupa paka kan n orga organ n utam utamaa dalam dalam syst system em
kardio%askuler. *antung dibentuk oleh organ-organ muscular, ape dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta %entrikel kanan dan kiri.+kuran jantung kira-kira panjang 12 cm, lebar -$ cm seta tebal kira-kira cm. erat jantung sekit sekitar ar 7-15 7-15 ons ons atau atau 200 200 sampa sampaii /25 /25 gram gram dan dan sedik sedikit it lebih lebih besa besarr dari dari kumpalan tangan. a. Ruan Ruang g Jantu Jantung ng
*antun *antung g manusi manusiaa terdiri terdiri atas / ruang ruang dengan dengan sekat dan katup yang yang sempurna. uang tersebut yakni 1. Serambi (anan)atrium deter.
#erletak pada jantung bagian kanan atas dan embelan kecil, menyerupai telinga kanan, ber&ungsi sebagai bilik penyimpana sementara sehingga darah dapat tersedia untuk %entrikel kanan.'arah tidak teroksigen dari sirkulasi sistemik memasuki serambi kanan leat tiga %ena, %ena ca%a in&erior,%ena ca%a superior)%ena ca%a anterior, dan sinus koroner. 2. ilik (anan)%entrikel deter. deter.
ilik pemompa bagi sirkulasi paru paru, dengan dinding yang lebih tebal dan lebih lebih beroto berotott dari dari pada pada serambi serambi,, berkon berkontrak traksi si dan memomp memompaka akan n darah tidak teroksigen leat katup paru-paru memaruh bulan bertaring tiga dan menuju arteri besar, cabang paru-paru.3ang paru-paru.3ang ber&ungsi memompa darah ke pulmo melalui %al%ula pulmonalis dan disalurkan ke pulmo oleh pembuluh arteri pulmonalis sinister. sinister. 3. Serambi (iri)atrium sinister
Seramb Serambii kiri kiri adalah adalah ruang ruang jantun jantung g yang yang menerim menerimaa darah darah yang yang kaya kaya oksigen dari pulmo melalui pembuluh %ena pulmonalis sinister dan darah terseb tersebut ut kemudi kemudian an disalu disalurka rkan n ke %entrik %entrikel el siniste sinisterr melalu melaluii %al%ul %al%ulaa bikuspidalis)%al%ula mitral. 4. ilik kiri)%entrikel sinister
ilik kiri adalah bilik pemompa bagi sirkulasi sistemik.(arena tekanan darah yang lebih besar di butuhkan untuk memompa darah yang melalui sirkula sirkulasi si sistemi sistemik k jauh jauh lebih lebih besar besar dari dari pada pada melalu melaluii sirkula sirkulasi si paruparu paru,%entrikel kiri lebih besar dan dinding-dindingnya lebih tebal dari pada %entrikel kanan. (etika %entrikel kiri berkontraksi, %entrikel
pemompa darah teroksigen leat katup aorta memaruh bulan menuju arteri besar, aorta dan keseluruh tubuh. Peristia berikut terjadi di %entrikel kiri, secara serentak dan sama dengan apa yang terjadi pada %entrikel kanan.
b. Kantung Jantung
4ungsi katup jantung adalah untuk mempertahankan aliran satu arah. 'iantara atrium kanan dan %entrikel kanan ada katup yang memisahkan keduanya yaitu katup trikuspid, sedangkan pada atrium kiri dan %entrikel kiri juga mempunyai katup yang disebut dengan katup mitral) bikuspid. (edua katup ini ber&ungsi sebagai pembatas yang dapat terbuka dan tertutup pada saat darah masuk dari atrium ke %entrikel. 1. (atup #rikuspid (atup trikuspid berada diantara atrium kanan dan %entrikel kanan. ila katup ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju %entrikel kanan. (atup trikuspid ber&ungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi %entrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid terdiri dari daun katup. 2. (atup Pulmonalis Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam %entrikel kanan melalui trunkus pulmonalis. #runkus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari daun katup yang terbuka bila %entrikel kanan berkontraksi dan menutup bila %entrikel kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari %entrikel kanan menuju arteri pulmonalis. . (atup ikuspid (atup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju %entrikel kiri. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat kontraksi %entrikel. (atup bikuspid terdiri dari dua daun katup.
/. (atup 6orta (atup aorta terdiri dari daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. (atup ini akan membuka pada saat %entrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat %entrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam %entrikel kiri. c. Lapisan Jantung
'inding jantung terdiri dari lapis yaitu 1. pikardium 8Pericardium %isceral9 :apisan bagian luar jantung ini terdiri dari 2 lapisan yaitu perikardium &ibrosa dan serosa. 'i dalam kantong perikardium terdapat cairan yang memudahkan gerakan dan sangat mengurangi gesekan jantung terhadap jaringan sekitarnya. Perikardium &ibrosa, yaitu lapisan luar yang melekat pada tulang dada, dia&ragma dan pleura. Perikardium serosa, yaitu lapisan dalam dari perikardium yang terdiri dari lapisan parietalis;melekat pada perikardium &ibrosa dan lapisan %iseralis yang melekat pada jantung yang juga disebut epikardium. 'iantara keduanya terdapat rongga yang disebut rongga perikardium yang berisi sedikit cairan pelumas atau yang disebut cairan perikardium kurang lebih 10 atau 0 ml yang berguna untuk mengurangi gesekan yang timbul akibat pergerakan jantung. 2.
(etika darah bergerak meleati jantung, darah memasuki empat bilik dan memiliki empat kutup. 'ua ruang bagian atas, serambi8antrium9 kanan dan kiri, dipisahkan secara longitudinal oleh sekat antar serambi8septum interatrium9, dua ruang bagian baah, %entrikel kanan dan kiri adalah mesin pemompa jantung dan dipisahkan secara longitudinal oleh sekat antar %ertikel8septum inter%entrikel9. Sebuah katup terdapat pada setiap bilik untuk mencegah darah mengalir kembali kedalam bilik tempat darah berasal.
A. Pengertian >enti jantung atau cardiac arrest adalah suatu kondisi medis yang
ditandai dengan hilangnya &ungsi jantung secara tiba-tiba dan tidak terduga, diikuti hilangnya kesadaran dan akhirnya hilangnya kemampuan untuk berna&as. iasanya hal ini terjadi karena gangguan elektrik pada jantung yang mempengaruhi kegiatan pompaan, sehingga menghalangi darah mengalir ke bagian tubuh lainnya. 8+djianti, 20119 (ematian jantung mendadak merupakan kematian yang tidak terduga atau proses kematian yang terjadi cepat, yaitu dalam aktu 1 jam sejak timbulnya gejala. 6rtinya, kematian terjadi akibat timbulnya gangguan irama jantung yang menyebabkan kegagalan sirkulasi darah. Serangan jantung mendadak adalah hilangnya &ungsi jantung secara mendadak pada orang yang didiagnosis mungkin atau tidak mengidap penyakit jantung. ?aktu dan cara kematian yang tak terduga. >al ini terjadi segera atau segera setelah gejala muncul 86>6 @uidelines 4or AP and AA, 20109. B. Etiologi 4aktor-&aktor isiko
1. +sia !nsiden A' meningkat dengan bertambahnya usia bahkan pada pasien yang bebas dari A6' simtomatik. 2. *enis kelamin
#ampak baha pria mempunyai
insiden
SA'
yang
lebih
tinggi
dibandingkan anita yang bebas dari A6' yang mendasari. .
#es elektro&isiologi 8P9 pada pasien <"PS telah memperlihatkan tingginya insiden aritmia %entrikel yang dapat di induksi, terutama pada pasien dengan riayat sinkop atau prasinkop. #erapi anti aritmia pada pasien ini biasanya akan mengembalikan gejalanya. /. >ipertro&i septum yang asimetrik 86S>9 Pasien 6S> mempunyai peningkatan insiden aritmia atrium dan %entrikel yang bisa menyebabkan kematian listrik atau hemodinamik 8peningkatan obstruksi aliran keluar9. iayat "# atau bahkan denyut kelompok %entrikel akan meningkatkan risiko SA'.
5. Sindrom ?ol&&-Parkinson-?hite 8?P?9 Perkembangan &lutter atrium dengan hantaran 6" 11 melalui suatu jalur tambahan atau 64 dengan respon %entrikel sangat cepat 8juga karena hantaran jalur tambahan antegrad9 menimbulkan &rekuensi %entrikel yang cepat, yang dapat menyebabkan "4 dan bahkan kematian mendadak. . Sindrom C-# yang memanjang Pasien dengan pemanjangan C-# yang kongenital atau idiopatik mempunyai peningktan resiko SA'. (ematian sering timbul selama masa kanak-kanak.
ipertensi peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolic merupakan predisposisi SA' 2. >iperkolesteremia tidak
ada
hubungan jelas
kolesterol serum dan SA' yang telah ditemukan
antara kadar
. 'iabetes mellitus dalam penelitian 4ramingham hanya pada anita ditemukan peningkatan insiden SA' yang menyertai intoleransi glukosa. /. (etidakakti&an &isik gerak badan mempunyai man&aat tidak jelas dalam mengurangi insiden SA'. 5. Dbesitas menurut data 4ramingham, obesitas meninggkatkan resiko SA' pada pria, bukan anita. 4aktor pencetus 1.
6kti%itas >ubungan antara SA' dan gerak badan masih tidak jelas. 6nalisis 5$ pasien yang meninggal mendadak memperlihatkan baha setengah dari kejadian ini timbul selama atau segera setelah gerak badan. #ampak baha gerak badan bisa mencetuskan SA', terutama jika akti%itas berlebih dan selama tidur SA' jarang terjadi
2.
!skemia Pasien dengan riayat
.
Spasme arteri koronaria Spasme arteri koronaria 8terutama arteri koronaria destra9 dapat menimbulkan brakikardia sinus, blok 6" yang lanjut atau 64. Semua aritmia dapat menyokong henti jantung. #ampak baha lebih besar derajat peningkatan segmen S-# yang menyertai spasme arteri koronaria, lebih
besar resiko SA'. #etapi insiden S'A pada pasien spasme arteri koronaria berhubungn dengan derajat A6' obsrukti& yang tetap. 3aitu pasien A6' multipembuluh darah yang kritis ditambah spasme arteri koronaria lebih mungkin mengalami henti jantung dibandingkan pasien spase arteri koronaria tanpa obstuksi koronaria yang tetap.
. !anda dan "e#ala 1. Drgan-organ tubuh akan mulai berhenti ber&ungsi akibat tidak adanya suplai
oksigen, termasuk otak. 2. >ypoia cerebral atau ketiadaan oksigen ke otak, menyebabkan korban
kehilangan kesadaran 8collapse9. 3. (erusakan otak mungkin terjadi jika cardiac arrest tidak ditangani dalam 5
menit, selanjutnya akan terjadi kematian dalam 10 menit. 4. Fapas dangkal dan cepat bahkan bisa terjadi apnea 8tidak berna&as9. $. #ekanan darah sangat rendah 8hipotensi9 dengan tidak ada denyut nadi yang
dapat terasa pada arteri. %. #idak ada denyut jantung.
&. Kompli'asi
1. >ipoksia jaringan peri&er 2. >ipoksia cerebral . kematian
E. Pato(isiologi a. )arasi
Pato&isiologi
cardiac
arrest
tergantung
dari
etiologi
yang
mendasarinya. Famun, umumnya mekanisme terjadinya kematian adalah sama. Sebagai akibat dari henti jantung, peredaran darah akan berhenti. erhentinya peredaran darah mencegah aliran oksigen untuk semua organ
tubuh. Drgan-organ tubuh akan mulai berhenti ber&ungsi akibat tidak adanya suplai oksigen, termasuk otak. >ypoia cerebral atau ketiadaan oksigen ke otak, menyebabkan korban kehilangan kesadaran dan berhenti bernapas normal. (erusakan otak mungkin terjadi jika cardiac arrest tidak ditangani dalam 5 menit dan selanjutnya akan terjadi kematian dalam 10 menit 8Sudden cardiac death9. erikut akan dibahas bagaimana pato&isiologi dari masing-masing etiologi yang mendasari terjadinya cardiac arrest. 1.
Penyakit *antung (oroner Penyakit jantung koroner menyebabkan !n&ark miokard atau yang umumnya dikenal sebagai serangan jantung. !n&ark miokard merupakan salah satu penyebab dari cardiac arrest. !n&ark miokard terjadi akibat arteri koroner yang menyuplai oksigen ke otot-otot jantung menjadi keras dan menyempit akibat sebuah materia8plak9 yang terbentuk di dinding dalam arteri. Semakin meningkat ukuran plak, semakin buruk sirkulasi ke jantung. Pada akhirnya, otot-otot jantung tidak lagi memperoleh suplai oksigen yang mencukupi untuk melakukan &ungsinya, sehingga dapat terjadi in&ark. (etika terjadi in&ark, beberapa jaringan jantung mati dan menjadi jaringan parut. *aringan parut ini dapat
2.
menghambat
sistem
konduksi
langsung
dari
jantung,
meningkatkan terjadinya aritmia dan cardiac arrest. Stress 4isik Stress &isik tertentu dapat menyebabkan sistem konduksi jantung gagal ber&ungsi, diantaranya a. Perdarahan yang banyak akibat luka trauma atau perdarahan dalam sengatan listrik b. (ekurangan oksigen akibat
tersedak,
penjeratan,
tenggelam
ataupun serangan asma yang berat c. (adar (alium dan
e. Stress &isik seperti tersedak, penjeratan dapat menyebabkan %agal re&leks akibat penekanan pada ner%us %agus di carotic sheed. .
(elainan aaan 6da sebuah kecenderungan baha aritmia diturunkan dalam keluarga. (ecenderungan ini diturunkan dari orang tua ke anak mereka. 6nggota keluarga ini mungkin memiliki peningkatan resiko terkena cardiac arrest. eberapa orang lahir dengan de&ek di jantung mereka yang dapat mengganggu
bentuk8struktur9
jantung
dan
dapat
meningkatkan
kemungkinan terkena SA6. /. Perubahan struktur jantung Perubahan struktur jantung akibat penyakit katup atau otot jantung dapat menyebabkan perubahan dari ukuran atau struktur yang pada akhirnrya dapat mengganggu impuls listrik. Perubahan-perubahan ini meliputi pembesaran jantung akibat tekanan darah tinggi atau penyakit jantung kronik. !n&eksi dari jantung juga dapat menyebabkan perubahan struktur dari jantung. 5. Dbat-obatan 6ntidepresan trisiklik, &enotiaEin, beta bloker, calcium channel blocker, kokain, digoin, aspirin, asetominophen dapat menyebabkan aritmia. Penemuan adanya materi yang ditemukan pada pasien, riayat medis pasien yang diperoleh dari keluarga atau teman pasien, memeriksa medical record untuk memastikan tidak adanya interaksi obat, atau mengirim sampel urin dan darah pada laboratorium toksikologi dapat membantu menegakkan diagnosis. . #amponade jantung Aairan yang yang terdapat dalam perikardium dapat mendesak jantung sehingga tidak mampu untuk berdetak, mencegah sirkulasi berjalan sehingga mengakibatkan kematian. 7. #ension pneumothora #erdapatnya luka sehingga udara akan masuk ke salah satu ca%um pleura. +dara akan terus masuk akibat perbedaan tekanan antara udara luar dan tekanan dalam paru. >al ini akan menyebabkan pergeseran mediastinum. (etika keadaan ini terjadi, jantung akan terdesak dan pembuluh darah besar 8terutama %ena ca%a superior9 tertekan, sehingga membatasi aliran balik ke jantung
a. *'ema
tiologi
Penyakit *antung
(elainan aaan
Dbat-obatan
6ritmia
Aardiac 6rrest +K , Penurunan ura- Jantung
Suplai D2
>ipoksia serebral
+K,
"angguan
Per(usi #aringan
Penurunan (esadaran
+pnue 8>enti na&as9
*antung mati mendadak +K, Pola )a(as !ida'e(e'ti(
(ematian jika tidak ditangani selama 10 menit
F. Penatala'sanaan 1.
espon aal espons aal akan memastikan apakah suatu kolaps mendadak benar-benar disebabkan oleh henti jantung. Dbser%asi gerakan respirasi, arna kulit, dan ada tidaknya denyut nadi pada pembuluh darah karotis atau arteri &emoralis dapat menentukan dengan segera apakah telah terjadi serangan henti jantung yang dapat membaa kematian. @erakan respirasi agonal dapat menetap dalam aktu yang singkat setelah henti jantung, tetapi yang penting untuk diobser%asi adalah stridor yang berat dengan nadi persisten sebagai petunjuk adanya aspirasi benda asing atau makanan. *ika keadaan ini dicurigai, maneu%er
>eimlich
yang
cepat
dapat
mengeluarkan
benda
yang
menyumbat. Pukulan di daerah prekordial yang dilakukan secara kuat dengan tangan terkepal erat pada sambungan antara bagian sternum sepertiga tengah dan sepertiga baah kadang-kadang dapat memulihkan takikardia atau &ibrilasi %entrikel, tetapi tindakan ini juga dikhaatirkan dapat mengubah takikardia %entrikel menjadi &ibrilasi %entrikel. (arena itu, telah dianjurkan untuk menggunakan pukulan prekordial hanya pada pasien yang dimonitor; rekomendasi ini masih contro%ersial. #indakan ke tiga selama respons inisial adalah membersihkan saluran na&as. @igi palsu atau
benda asing yang di dalam mulut dikeluarkan, dan maneu%er >eimlich dilakukan jika terdapat indikasi mencurigakan adanya benda asing yang terjepit di daerah oroå. *ika terdapat kecurigaan akan adanya henti respirasi 8respiratory arrest 9 yang mendahului serangan henti jantung, pukulan prekordial kedua dapat dilakukan setelah saluran napas dibersihkan. 2.
#indakan dukungan kehidupan dasar 8bassic li&e support9 #indakan ini yang lebih popular dengan istilah resusitasi kardiopulmoner 8(P;AP;Cardiopulmonary
Resuscitation9
merupakan
dukungan
kehidupan dasar yang bertujuan untuk mempertahankan per&usi organ sampai tindakan inter%ensi yang de&initi%e dapat dilaksanakan. +nsur-unsur dalam tindakan (P terdiri atas tindakan untuk menghasilkan serta mempertahankan &ungsi %entilasi paru dan tindakan kompresi dada. espirasi mulut ke mulut dapat dilakukan bila tidak tersedia perlengkapan penyelamat yang khusus misalnya pipa napas oroå yang terbuat dari plastic, obturator esophagus, ambu bag dengan masker. #eknik %entilasi kon%ensional selama (P memerlukan pengembangan paru yang dilakukan dengan menghembuskan udara pernapasan sekali setiap 5 detik, kalau terdapat dua orang yang melakukan resusitasi dan dua kali secara berturut, setiap 15 detik kalau yang mengerjakan %entilasi maupun kompresi dinding dada hanya satu orang. (ompresi dada dilakukan berdasarkan asumsi baha kompresi jantung memungkinkan jantung untuk mempertahankan &ungsi pemompaan dengan pengisian serta pengosongan rongga-rongganya secara berurutan sementara katup-katup jantung yang kompeten mempertahankan aliran darah ke depan. #elapak yang satu diletakkan pada sternum bagian baah, sementara telapak tangan yang lainnya berada pada permukaan dorsum tangan yang di sebelah baah. Sternum kemudian ditekan dengan kedua lengan penolong tetap berada dalam keadaan lurus. Penekanan ini dilakukan dengan kecepatan kurang lebih 0 kali per menit. Penekanan dilakukan dengan kekuatan yang cukup untuk menghasilkan depresi sternum sebesar hingga 5 cm, dan relaksasi dilakukan secara tiba-tiba. #eknik (P kon%ensional ini sekarang sedang dibandingkan dengan teknik baru yang
didasarkan pada %entilasi dan kompresi simultan. Sementara aliran arteri karotis yang dapat diukur dapat dicapai dengan (P kon%ensional, data eksperimental dan pemikiran teoritis mendukung baha aliran dapat dioptimalkan melaui kerja pompa yang dihasilkan oleh perubahan tekanan pada seluruh rongga torasikus, seperti yang dicapai dengan kompresi dan %entilasi simultan. Famun, tidak jelas apakah teknik ini menyebabkan impedansi aliran darah koroner dan apakah peningkatan aliran karotis menghasilkan peningkatan yang ekui%alen pada per&usi serebral. .
#indakan dukungan kehidupan lantuj 8ad%an%e li&e suppport9 #indakan ini bertujuan untuk menghasilkan respirasi yang adekuat, mengendalikan aritmia jantung, menyetabilkan status hemodinamika 8tekanan darah serta curah jantung9 dan memulihkan per&usi organ. 6kti%itas yang dilakukan untuk mencapai tujuan ini mencakup a. #indakan intibasi dengan endotracheal tube b. 'e&ibrilasi) kardio%ersi dan atau pemasangan pacu jantung c. Pemasangan in&us "entilasi dengan D2 atau udara ruangan bila D 2 tidak tersedia dengan segera, dapat memulihkan keadaan hipoksemia dan asidosis dengan segera. (ecepatan melakukan de&ibrilasi atau kardio%ersi merupakan elemen penting untuk resusitasi yang berhasil. (alau mungkin, tindakan de&ibrilasi harus segera dilakukan sebelum intubasi dan pemasangna selang in&use. esusitasi kardiopulmoner harus dikerjakan sementara alat de&ibrillator diisi muatan arusnya. Segera setelah diagnosis takikardia atau &ibrilasi %entrikel ditentukan, kejutan listrik sebesar 200-* harus diberikan. (ejutan tambahan dengan kekuatan yang lebih tinggi hingga maksimal 0-*, dapat dicoba bila kejutan pertama tidak berhasil menghilangkan takikardia atau &ibrilasi %entrikel. *ika pasien masih belum sadar sepenuhnya setelah dilakukan re%ersi, atau bila 2 atau kali percobaan tidak membaa hasil, maka tindakan intubasi segera, %entilasi dan analisis gas darah arterial harus segera dilakukan. Pemberian larutan Fa>AD intra%ena yang sebelumnya diberikan dalam jumlah besar kini tidak dianggap lagi sebagai keharusan yang rutin dan bisa berbahaya bila diberikan dalam jumlah yang lebih besar. Famun, pasien yang tetap
mengalami asidosis setalah de&ibrilasi dan intubasi yang berhasil harus diberikan 1 mmol)kg Fa>AD pada aalnya dan tambahan 50B dosis diulangi setiap 10-15 menit. /. Peraatan pacsa resusitasi 4ase penatalaksanaan ini ditentukan oleh situasi klinis saat terjadinya henti jantung. 4ibrilasi %entrikel primer pada in&ark miokard akut umumnya sangat responsi%e terhadap teknik-teknik dukungan kehidupan 8life support 9 dan mudah dikendalikan setelah kejadian permulaan. Pemberian in&use lidokain dipertahankan dengan dosis 2-/ mg)menit selama 2/-72 jam setelah serangan. 'alam peraatan rumah sakit, bantuan respirator biasanya tidak perlu atau diperlukan hanya untuk aktu yang singkat dan stabilisasi hemodinamik yang terjadi dengan cepat setelah de&ibrilasi atau kardio%ersi. 'alam &ibrilasi %entrikel sekunder pada !<6 8kejadian dengan abnormalitas hemodinamika menjadi predisposisi untuk terjadinya aritmia yang dapat membaa kematian9, upaya resusitasi kurang begitu berhasil dan pada pasien yang berhasil diresusitasi, angka rekurensinya cukup
tinggi.
@ambaran klinis didominasi oleh ketidak
stabilan
hemodinamik. 'alam kenyataan, hasil akhir lebih ditentukan oleh kemampuan untuk mengontrol gangguan hemodiunamik dibandingkan dengan gangguan elektro&isiologi. 'isosiasi elektromekanis, asitol dan bradiaritmia merupakan peristia sekunder yang umum pada pasien yang secara hemodinamis tidak stabil dan kurang responsi%e terhadap inter%ensi. 5. Penatalaksanaan jangka panjang entuk peraatan ini dikembangkan menjadi daerah utama akti%itas spesialisasi klinis karena perkembangan system penyelamatan emergency berdasar-komunitas. Pasien yang tidak menderita kerusakan system sara& pusat yang ire%ersibel dan yang mencapai stabilitas hemodinamik harus dilakukan tes diagnostik dan terapeutik yang ekstensi& untuk tuntutan penatalaksanaan jangka panjang. Pendekatan agresi& ini dilakukan atas dasar dorongan &akta bahadata statistikdari tahun 1$70 mengindikasikan kelangsungan hidup setelah henti jantung di luar rumah sakit diikuti oleh angka henti jantung rekuren 0 persen pada 1 tahun, /5 persen pada 2
tahundan angka mortalitas total hampir 0 persen pada 2 tahun. Perbandingan historis mendukung baha statistik buruk ini dapat diperbaiki
dengan
inter%ensi
yang
baru.
#etapi
seberapa
besar
perbaikannya idak diketahui karena kurangnya uji inter%ensi bersamaan yang terkendali.
Konsep Keperaatan A. Peng'a#ian 1.
(aji respon klien a/ Periksa ketiadaan respon dengan menepuk atau menggoyangkan pasien
sambil bersuara keras G6pakah anda baik-baik sajaHI.*ika tidak berespon berikan rangsangan nyeri. b/ Dbser%asi gerakan respirasi, arna kulit, dan ada tidaknya denyut nadi
pada pembuluh darah karotis atau arteri &emoralis dapat menentukan dengan segera apakah telah terjadi serangan henti jantung yang dapat membaa kematian. 2.
Periksa arteri carotis,jika tidak ada denyutan segera lakukan *P)AP.Aek kembali arteri carotis,jika sudah berdenyut.
3.
Periksa perna&asan pasien
4.
Aara pemeriksaan :ook-:isten-4eel 8::49 dilakukan secara simultan. Aara ini dilakukan untuk memeriksa jalan na&as dan perna&asan.
$.
Setelah memastikan jalan na&as bebas, penolong segera melakukan cek perna&asan. eberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan cek perna&asan antara lain
Aek perna&asan dilakukan dengan cara look 8melihat pergerakan
%.
pengembangan dada9, listen 8mendengarkan na&as9, dan &eel 8merasakan hembusan na&as9 selama 10 detik. 6pabila dalam 10 detik usaha na&as tidak adekuat 8misalnya terjadi
0.
respirasi gasping pada SA69 atau tidak ditemukan tanda-tanda perna&asan, maka berikan 2 kali na&as buatan 8masing-masing 1 detik dengan %olume yang cukup untuk membuat dada mengembang9. *ika pasien berna&as,maka lakukan posisikan korban ke posisi
.
reco%ery 8posisi tengkurap, kepala menoleh ke samping9. #ahap kegiatan dalam penaggulanganpenderita gaat darurat telah mengantisipasi hal tersebut. Pertolongan kepada paseien gaat darurat dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan sur%ei primer untuk mengidenti&ikasi masalah-masalah yang mengancam hidup pasien, barulah selanjutnya dilkukan sur%ei sekinder. #ahap kegiatan meliputi 1. 6ray, mengecek jalan na&as dengan tujuan menjaga jalan na&as disertai kontrol ser%ikal. 2. reathing, mengecek perna&asan dengan tujuan mengelola perna&asan agar oksigen adekuat. . Airculation, mengecek sistem sirkulasidisertai kontrol perdarahan. /. 'isability, mengecek satus neurologis. 5. posure, en%iromental control, buka baju penderita tapi cegah hipotermia. Sur%ei primer bertujuan untuk mengetahuidengan segera kondisi yang mengancam nyaa pasien. Sur%ei primer dilakukan secara sekuensial sesuai dengan prioritas. #etapi dalam prateknya dilakukan secara bersama dalam tempo aktu yang singkat 8kurang dari 10 detik9. 6pabila teridenti&iaksi henti na&as dan henti jantung maka resusitasi harus segera dilakukan. 6pabila menemukan pasien dalam keadaan tidak sadar maka pertama kali amankan lingkungan pasien atau bila memungkinkan pindahkan pasien ke tempat yang aman. Selanjutnya posisikan pasien ke dalam posisi netral 8terlentang9 untuk memudahkan pertolongan. a. 6ray
*alan na&as adalah yang pertama kali harus dinilai untuk mengkaji kelancaran na&as. (eberhasilan jalan
na&as
merupakan salah
satu &aktor
yang
mempengaruhi proses %entilasi 8pertukaran gas antara atmos&er dengan paru paru. *alan na&as seringkali mengalami obstruksi akibat benda asing, serpihan tulang akibat &raktur pada ajah, akumulasi sekret dan jatuhnya lidah ke belakang. Selama memeriksa jalan na&as harus melakukan kontrol ser%ikal, barangkali terjadi trauma pada leher. Dleh karena itu langkah aal untuk membebaskan jalan na&as adalah dengan melakukan manu%er head tilt dan chin li&t. 'ata yang berhubungan dengan satus jalan na&as adalah 19 Sianosis 8mencerminkan hipoksemia9 29 etraksi interkosta 8menandakan peningkatan upaya na&as9 9 Perna&asan cuping hidung /9 unyi na&as abnormal 8menandakan ada sumbatan jalan na&as9 59 #idak ada hembusan udara 8menandakan obstruksi jalan na&as atau henti na&as9 b. reathing (ebersihan jalan na&as tidak menjamin baha pasien dapat berna&as secara adekat. !nspirasi dan eksprasi penting untuk terjadinya pertukaran gas, terutama masuknya oksigen yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. !nspirasi dan ekspirasi merupakan tahap %entilasi pada proses respirasi. 4ungsi %entilasi mencerminkan &ungsi paru, dinding dada dan dia&ragma. Pengkajian perna&asan dilakukan dengan mengidenti&ikasi 19 Pergerakan dada 29 6danya bunyu na&as 9 6danya hembusan atau aliran udara c. Airulation Sirkulasi yang adekat menjamin distribusi oksigen ke jaringan dan pembuangan karbondioksida sebagai sisa metabolisme. Sirkulasi tergantung dari &ungsi sistem kardio%askuler. Status hemodinamika dapat dilihat 19 #ingkat kesadaran 29 Fadi 9 ?arna kulit /9 Pemeriksaan nadi dilakukan pada arteri besar seperti pada arteri karotis dan arteri &emoral. B. &iagnosa Keperaatan 1. @angguan per&usi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai oksigen
ke otak.
2. @angguan pertukaran gas berhubungan dengan suplai oksigen tidak adekuat. . Penurunan curah jantung berhubungan kemampuan pompa jantung menurun. . nterensi dan Rasional 'iagnosa ! @angguan per&usi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai
oksigen ke otak. #ujuan sirkulasi darah kembali nornal sehingga transport oksigen kembali lancar (riteria hasil 1. Pasien dapat mempertahankan tanda-tanda %ital dalam batas normal 2. ?arna dan suhu kulit normar . A# J 2 detik Fo 1.
!nter%ensi Pantau adanya pucat, sianosis
asional Sirkulasi yang terhenti menyebabkan
dan kulit dingin atau lembab
transport D2 ke seluruh tubuh juga terhenti sehingga akral sebagai bagian yang paling jauh dengan jantung
2.
menjadi pucat dan dingin. Pantau pengisian kapiler 8A#9 Suplai darah kembali normal jika A# J 2 detik dan menandakan suplai
.
Posisikan kaki lebih tinggi dari
D2 kembali normal
jantung
super&icial,
mencegah
%ena distensi
berlebihan dan meningkatkan aliran /.
erikan sepertinitrogliserin,
balik %ena %asodilaor Dbat diberikan untuk meningkatkan ni&edipin sirkulasi miokardia
sesuai indikasi
'iagnosa !! @angguan pertukaran gas berhubungan dengan suplai oksigen tidak adekuat.
#ujuan Sirkulasi darah kembali normal sehingga pertukaran gas dapat berlangsung (riteria hasil 1. Fiali @'6 normal 2. #idak ada distress perna&asan Fo 1. 2. .
!nter%ensi Pantau perna&asan klien Pantau @'6 pasien
asional
erikan D2 sesuai indikasi
pertukaran gas semakin membaik
dan
dapat
memperbaiki
hipoksemia jaringan
'iagnosa !!! Penurunan curah jantung berhubungan dengan kemampuan memompa jantung menurun #ujuan meningkatkan kemampuan pompa jantung (riteria hasil 1. Fadi peri&er teraba 2. #ekanan darah dalam batas normal Fo 1.
2.
!nter%ensi asional (aji kulit terhadap pucat dan Pucat menunjukkkan sekunder
menurunnya
sianosis
per&usi
terhadap
tidak
Pantau tekanan darah
adekuatnya curah jantung. Pada pasien Aardiac 6rrest tekanan darah menjadi rendah atau mungkin
.
tidak ada. Penurunan
Palpsi nadi peri&er
curah
jantung
dapat
menunjukkan menurunnya nadi radial, dorsalis pedis dan postibial. Fadi mungkin hilang atau tidak teratur /.
erikan
oksigen
tambahan
untuk dipalpasi.
dengan kanula nasal)masker kebutuhan miokard untuk melaan
dan
obat
sesuai
8kolaborasi9
indikasi
e&ek hipoksia)iskemia. anyak obat dapat digunakan untuk meningkatkan %olume
5.
:akukan pijat jantung
sekuncup,
memperbaiki
kontraktilitas.
&. Ealuasi %aluasi yang diharapkan
1. Sirkulasi darah kembali normal sehingga transport D2 kembali lancar 2. Sirkulasi darah kembali normal sehingga pertukaran gas dapat berlangsung . (emampuan pompa jantung meningkat dan kebutuhan oksigen ke otak terpenuhi
&AF!AR P*!AKA
1. 'oengoes,
. +djianti, ?ajan *uni. 2011. (eperaatan kardio%askuler. *akarta Salemba