BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Konsep Konsep Dasar Dasar 1.1. .1.1. Defi Defini nissi
Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada infark miokardium. Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis (Doenges, 1999; 2!". Aritmi Aritmiaa timbul timbul akibat akibat peruba perubahan han elektro elektrofisi fisiolo ologi gi sel#sel sel#sel miokar miokardiu dium. m. $erubahan elektrofisiologi ini bermanifestasi sebagai perubahan bentuk potensial aksi yaitu rekaman grafik akti%itas listrik sel ($ri&e, 199'; 12!". Ganggu Gangguan an irama irama jantun jantung g tidak tidak hanya hanya terbat terbatas as pada pada iregula iregularita ritass denyu denyutt jantung tapi juga termasuk gangguan ke&epatan denyut dan konduksi (anafi, 199); *)". 1.1.2. 1.1.2. Anatom Anatomii dan Fisiol Fisiologi ogi
1.1.2. 1.1.2.1. 1. Anatom Anatomii +ant +antung ung +antung merupakan organ yang terdiri dari otot. tot jantung merupakan jaringan istime-a karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya sama dengan otot otot serat serat lintan lintang, g, tetapi tetapi &ara bekerja bekerjany nyaa menyer menyerupa upaii otot otot polos polos yaitu yaitu diluar diluar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom". entuk entuk jantun jantung g menye menyerup rupai ai jantun jantung g pisang pisang,, bagian bagian atasny atasnyaa tumpul tumpul (pangkal jantung" dan disebut juga basis kordis. Disebelah ba-ah agak ryn&ing yang disebut apeks kordis. /etak jantung didalam rongga dada sebelah depan (ka%um mediastinum anterior", sebelah kiri ba-ah dari pertengahan rongga dada, diatas diagfragma, dan pangkalnya terdapat di belakang kiri antara kostae 0 dan 0 dua jari diba-ah papila mamae. $ada tempaat ini, teraba adanya denyutan jantung yang disebut iktus kordis. kordis. tot jantung terdiri dari ! tipe yaitu otot atrium, otot %entrikel, dan serat otot khusus pengantar rangsangan, sebagai pen&etus rangsangan. ipe otot atrium dan %entrikel berkontraksi dengan &ara yang sama seperti otot rangka dengan kontraksi otot yang lebih lama. 3edangkan serat khusus penghantar dan pen&etus
1
2
rangsangan berkontraksi dengan lemah sekali sebab serat#serat ini hanya mengandung sedikit serat kontraktif malahan serat ini menghambat irama dan berbagai ke&epatan konduksi sehingga serat ini bekerja sebagai suatu sistem pen&etus rangsangan bagi jantung. $ada tiap siklus jantung terjadi sistole dan diastole se&ara berurutan dan teratur dengan adanya katup jantung yang terbuka dan tertutup. $ada saat itu jantung dapat bekerja sebagai suatu pompa sehingga darah dapat beredar keseluruh tubuh. 3elama satu siklus kerja jantung terjadi perubahan tekanan di dalam rongga jantung sehingga terdapat perbedaan tekanan. $erbedaan ini menyebabkan darah mengalir dari rongga yang tekanannya lebih tinggi ketekanan yang lebih rendah. 1.1.2.2. 4isiologi +antung 4ungsi atrium sebagai pompa, dalam keadaan normal darah mengalir terus dari %ena#%ena besar kedalam atrium. 5ira#kira 67 aliran ini langsung mengalir dari atrium ke %entrikel -alaupun atrium belum berkontraksi. 5emudian kontraksi atrium mengadakan pengisian tambahan !7 karena atrium berfungsi hanya sebagai primer yang meningkatkan ke efektifan %entrikel. +antung terus dapat bekerja dengan sangat memuaskan dalam keadaan istirahat normal. 4ungsi %entrikel sebagai pompa 1 . $engisian %entrikel 3elama sistol %entrikel, sejumlah darah tertimbun dalam atrium karena katup atrium ke %entrikel tertutup. epat setelah sistoloik berakhir tekanan %entrikel turun kembali sampai ke tekanan diastolik yang rendah. ekanan pada atrium yang tinggi dengan segera mendorong katup antara antrium dan %entrikel membuka dan memungkinkan darah mengalir dengan &epat ke dalam %entrikel. ni dinamakan periode pengisian &epat %entrikel. $eriode pengisian berlangsung kira#kira 18! pertama diastolik. 3elama 18! tengah diastolik darah sedikit mengalir ke %entrikel, ini adalah darah yang terus masuk ke dalam atrium dari %ena#%ena dabn berjalan melalui atrium langsung ke %entrikel.
2 . $engosongan %entrikel selama sistole
!
ila kontraksi %entrikel mulai, tekanan %entrikel meningkat dengan &epat yang menyebabkan katup atrium dan %entrikel menutup. Di perlukan penambahan oksigen ,! dertik bagi %entrikel untuk meningkatkan tekanan yang &ukup untuk mendorong katup semilunaris (aorta dan pulmonalis" membuka mela-an tekanan dalam aorta dan arteri pulmonalis. 3elama periode ini terjadi kontraksi pada %entrikel tetapi tidak terjadi pengosongan. $eriode dinamakan periode kontraksi istemik (iso%olenik: seluruh tubuh" ! . $eriode ejeksi ila tekanan %entrikel kiri meningkat sedikit di atas mmg, tekanan %entrikel
kanan sedikit
diatas mmg. ekanan %entrikel
sekarang
mendorong membuka katup semilunaris segera darah mulai dikeluarkan dari %entrikel, sekitar )7 terjadi pengosongan selama < pertama sistole dan sebagaian besar '7 sisanya dikeluarkan selama 28' berikutnya, = bagian sistole ini dinamakan periode ejeksi. ' . $eriode diastole 3elama < terakhir sistole, %entrikel hampir tidak ada aliran darah dari %entrikel yang masuk ke arteri besar -alaupun otot %entrikel tetap berkontraksi. * . $eriode relaksasi isometrik (iso%olemik" $ada akhir sistole relaksasi %entrikel mulai dengan tiba#tiba, mungkin tekanan dalam %entrikel turun dengan &epat. $eningkatan tekanan dalam arteri besar tiba#tiba mendorong darah kembali ke arah %entrikel menimbulkan bunyi penutupan katup aorta dan pulmonal dengan keras selama ,!#,) detik. 3elanjutnya otot %entrikel relaksasi dan tekanan dalam %entrikel turun dengan &epat kembali ke tekanan diastole yang sangat rendah, kemudian katup atrium dan %entrikael membuka menga-ali siklus pompa %entrikel yang baru. 0olume akhir diastole dan sistole, selama diastole, pengisian %entrikel dalam keadaan normal meningkatkan %olume setiap %entrikel sekitar 12#1! ml. 0olume ini dinamakan %olume akhir diastolik. $ada -aktu %entrikel kosong selama sistole, %olume berkurang kira#kira 6 ml, dinamakna isi kun&up. 0olume
'
yang tersisa dalam tiap#tiap %entrikel sekitar *#) ml, dinamakan %olume akhir sistolik. (A. 4irmansyah, 21*; !" 1.1.3. a!am"a!am Aritmia
2.
3inus akikardi >eningkatnya aktifitas nodus sinus, gambaran yang penting pada ?@G adalah laju gelombang lebih dari 1 B per menit, irama teratur dan ada gelombang $ tegak disandapan , dan a04.
!.
3inus bradikardi $enurunan laju depolarisasi atrim. Gambaran yang terpenting pada ?@G adalah laju kurang dari ) permenit, irama teratur, gelombang p tgak disandapan , dan a04.
'.
5omplek atrium prematur mpul listrik yang berasal di atrium tetapi di luar nodus sinus menyebabkan kompleks atrium prematur, timbulnya sebelu denyut sinus berikutnya. Gambaran ?@G menunjukan irama tidak teratur, terlihat gelombang $ yang berbeda bentuknya dengan gelombang $ berikutnya.
*.
akikardi Atrium 3uatu episode takikardi atrium biasanya dia-ali oleh suatu kompleks atrium prematur sehingga terjadi reentri pada tingkat nodus A0.
).
4luter atrium. 5elainan ini karena reentri pada tingkat atrium. Depolarisasi atrium &ept dan teratur, dan gambarannya terlihat terbalik disandapan , dan atau a04 seperti gambaran gigi gergaji
6.
4ibrilasi atrium 4ibrilasi atrium bisa tibul dari fokus ektopik ganda dan atau daerah reentri multipel. Aktifitas atrium sangat &epat.sindrom sinus sakit
.
5omplek jungsional prematur
9.
rama jungsional
1. akikardi %entrikuler
*
1.1.#. $tiologi
?tiologi aritmia jantung dalam garis besarnya dapat disebabkan oleh 1.
$eradangan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard (miokarditis karena infeksi"
2.
Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner atau spasme arteri koroner", misalnya iskemia miokard, infark miokard.
!.
5arena obat (intoksikasi" antara lain oleh digitalis, Cuinidin dan obat#obat anti aritmia lainnya
'.
Gangguan keseimbangan elektrolit (hiperkalemia, hipokalemia"
*.
Gangguan pada pengaturan susunan saraf autonom yang mempengaruhi kerja dan irama jantung
).
Ganggguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat.
6.
Gangguan metabolik (asidosis, alkalosis"
.
Gangguan endokrin (hipertiroidisme, hipotiroidisme"
9.
Gangguan irama jantung karena kardiomiopati atau tumor jantung
1.
Gangguan irama jantung karena penyakit degenerasi (fibrosis sistem konduksi jantung".
)
1.1.%. Patofisiologi
$eradangan jantung
Gangguan sirkulasi
ntoksikasi
Gangguan elektrolit
Gangguan metabolik
Gangguan endokrin
$erubahan irama dan frekuensi jantung
Aritmia
1 (reathing"
@urah jantung menurun
2 (lood"
Gangguan 0entrikel kiri
$erubahan irama dan bunyi nafas 3esak nafas
?dema paru
ipertensi dan ipotensi
) (one"
! (rain" @urah jantung menurun atau meningkat
5erja jantung meningkat
3inkop 3uplai 2 +aringan
3uplai 2 +aringan
3uplai 2 +aringan 2 jantung
Disorientasi
skemia
Gangguan metabolisme /emah dan letih
3esak nafas 3ianosis
ntoleransi akti%itas
$enurunan8penigkatan &urah jantung
$alpitasi
yeri ringan sampai berat
ntoleransi akti%itas
Ansietas
6
1.1.&. anifestasi Klinis
1.
$erubahan D ( hipertensi atau hipotensi "; nadi mungkin tidak teratur; defisit nadi; bunyi jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun; kulit pu&at, sianosis, berkeringat; edema; haluaran urin menurun bila &urah jantung menurun berat.
2.
3inkop, pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi, bingung, letargi, perubahan pupil.
!.
yeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak dengan obat antiangina, gelisah
'.
afas pendek, batuk, perubahan ke&epatan8kedalaman pernafasan; bunyi nafas tambahan (krekels, ronki, mengi" mungkin ada menunjukkan komplikasi pernafasan seperti pada gagal jantung kiri (edema paru" atau fenomena tromboembolitik pulmonal; hemoptisis.
*.
Demam; kemerahan kulit (reaksi obat"; inflamasi, eritema, edema (trombosis siperfisial"; kehilangan tonus otot8kekuatan.
).
$ingsan
6
1.1.&. anifestasi Klinis
1.
$erubahan D ( hipertensi atau hipotensi "; nadi mungkin tidak teratur; defisit nadi; bunyi jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun; kulit pu&at, sianosis, berkeringat; edema; haluaran urin menurun bila &urah jantung menurun berat.
2.
3inkop, pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi, bingung, letargi, perubahan pupil.
!.
yeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak dengan obat antiangina, gelisah
'.
afas pendek, batuk, perubahan ke&epatan8kedalaman pernafasan; bunyi nafas tambahan (krekels, ronki, mengi" mungkin ada menunjukkan komplikasi pernafasan seperti pada gagal jantung kiri (edema paru" atau fenomena tromboembolitik pulmonal; hemoptisis.
*.
Demam; kemerahan kulit (reaksi obat"; inflamasi, eritema, edema (trombosis siperfisial"; kehilangan tonus otot8kekuatan.
).
$ingsan
6.
Easa tidak nyaman di dada
.
/emah atau keletihan
9.
Detak jantung &epat (ta&hy&ardia"
1.
Detak jantung lambat (brady&ardia"
1.1.'. Pemeri(saan Pen)n*ang
1.
?5G
menunjukkan pola &edera iskemik dan gangguan konduksi.
>enyatakan tipe8sumber disritmia dan efek ketidakseimbangan elektrolit dan obat jantung. 2.
>onitor olter Gambaran ?5G (2' jam" mungkin diperlukan untuk menentukan dimana disritmia disebabkan oleh gejala khusus bila pasien aktif (di rumah8kerja". +uga dapat digunakan untuk menge%aluasi fungsi pa&u jantung8efek obat antidisritmia.
!.
4oto dada Dapat menunjukkanpembesaran bayangan jantung sehubungan dengan disfungsi %entrikel atau katup
'.
3kan pen&itraan miokardia dapat menunjukkan aea iskemik8kerusakan miokard yang dapat mempengaruhi konduksi normal atau mengganggu gerakan dinding dan kemampuan pompa.
*.
es stres latihan
dapat dilakukan untuk medemonstrasikan latihan
yang menyebabkan disritmia. ).
?lektrolit
$eningkatan atau penurunan kalium, kalsium dan
magnesium dapat mnenyebabkan disritmia. 6.
$emeriksaan obat
Dapat menyatakan toksisitas obat jantung, adanya
obat jalanan atau dugaan interaksi obat &ontoh digitalis, Cuinidin. .
$emeriksaan tiroid peningkatan atau penururnan kadar tiroid serum dapat menyebabkan.meningkatkan disritmia.
9.
/aju sedimentasi
$enignggian dapat menunukkan proses inflamasi
akut &ontoh endokarditis sebagai faktor pen&etus disritmia. 1.
GDA8nadi oksimetri ipoksemia dapat menyebabkan8mengeksaserbasi disritmia.
1.1.'. Penatala(sanaan edis
1.
erapi medis bat#obat antiaritmia dibagi ' kelas yaitu 1"
Anti aritmia 5elas 1
sodium &hannel blo&ker
(1" 5elas 1 A Quinidine adalah obat yang digunakan dalam terapi pemeliharaan untuk men&egah berulangnya atrial fibrilasi atau flutter. Procainamide untuk %entrikel ekstra sistol atrial fibrilasi dan aritmi yang menyertai anestesi. Dysopiramide untuk 30 akut dan berulang (2"
5elas 1 /igno&ain untuk aritmia %entrikel akibat iskemia miokard, %entrikel takikardia. >eFiletine untuk aritmia entrikel dan 0
(!"
5elas 1 @ 4le&ainide untuk %entrikel ektopik dan takikardi
2"
Anti aritmia 5elas 2 (eta adrenergik blokade" Atenolol, >etoprolol, $ropanolol indikasi aritmi jantung, angina pektoris dan hipertensi
!"
Anti aritmia kelas ! ($rolong repolarisation" Amiodarone, indikasi 0, 30 berulang
'"
Anti aritmia kelas ' (&al&ium &hannel blo&ker"
9
0erapamil, indikasi supra%entrikular aritmia 2.
erapi mekanis 1"
Kardioversi menghentikan
men&akup
disritmia
yang
pemakaian
memiliki
arus
listrik
untuk
kompleks GE3, biasanya
merupakan prosedur elektif. 2"
Defibrilasi kardio%ersi asinkronis yang digunakan pada keadaan ga-at darurat.
!"
Defibrilator kardioverter implantabel
suatu alat untuk mendeteksi
dan mengakhiri episode takikardi %entrikel yang mengan&am ji-a atau pada pasien yang resiko mengalami fibrilasi %entrikel. '"
Terapi pacemaker alat listrik yang mampu menghasilkan stimulus listrik berulang ke otot jantung untuk mengontrol frekuensi jantung.
1.2. ana*emen As)+an Kepera,atan 1.2.1. Peng(a*ian Kepera,atan
1.
Aktivitas
kelelahan umum
2.
Sirkulasi
perubahan D ( hipertensi atau hipotensi "; nadi mungkin
tidak teratur; defisit nadi;
bunyi jantung irama tak teratur, bunyi ekstra,
denyut menurun; kulit -arna dan kelembaban berubah misal pu&at, sianosis, berkeringat; edema; haluaran urin menruun bila &urah jantung menurun berat. !.
Integritas ego
perasaan gugup, perasaan teran&am, &emas, takut,
menolak,marah, gelisah, menangis. '.
Makanan/cairan
hilang nafsu makan, anoreksia, tidak toleran
terhadap makanan, mual muntah, peryubahan berat badan, perubahan kelembaban kulit *.
eurosensori
pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi,
bingung, letargi, perubahan pupil. ).
yeri/ketidaknyamanan
nyeri dada ringan sampai berat, dapat
hilang atau tidak dengan obat antiangina, gelisah 6.
Pernafasan penyakit paru kronis, nafas pendek, batuk, perubahan ke&epatan8kedalaman pernafasan; bunyi nafas tambahan (krekels, ronki, mengi" mungkin ada menunjukkan komplikasi pernafasan seperti pada gagal jantung kiri (edema paru" atau fenomena tromboembolitik pulmonal; hemoptisis.
1
.
Keamanan demam; kemerahan kulit (reaksi obat"; inflamasi, eritema, edema (trombosis siperfisial"; kehilangan tonus otot8kekuatan
1.2.2. Diagnosa Kepera,atan
1 . Eesiko tinggi penurunan &urah jantung berhubungan dengan gangguan konduksi elektrikal, penurunan kontraktilitas miokardia. 2 . ntoleransi akti%itas yang berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen ke jaringan. ! . 5urang pengetahuan tentang penyebab atau kondisi pengobatan berhubungan dengan kurang informasi8salah pengertian kondisi medis8kebutuhan terapi. ' . @emas yang berhubungan dengan hospitalisasi dan kurangnya pengetahuan tentang penyakit serta penanganan yang akan didapatkan. 1.2.3. Inter-ensi Kepera,atan
1.
Eesiko tinggi penurunan &urah jantung berhubungan dengan gangguan konduksi elektrikal, penurunan kontraktilitas miokardia.
5riteria hasil 1"
>empertahankan8meningkatkan
&urah
jantung
adekuat
yang
dibuktikan oleh D8nadi dalam rentang normal, haluaran urin adekuat, nadi teraba sama, status mental biasa 2"
>enunjukkan penurunan frekuensi8tak adanya disritmia
!"
erpartisipasi dalam akti%itas yang menurunkan kerja miokardia.
Inter-ensi Kepera,atan
1"
Eaba nadi (radial, femoral, dorsalis pedis" &atat frekuensi, keteraturan, amplitudo dan simetris.
2"
Auskultasi bunyi jantung, &atat frekuensi, irama. @atat adanya denyut jantung ekstra, penurunan nadi.
!"
$antau tanda %ital dan kaji keadekuatan &urah jantung8perfusi jaringan.
'"
entukan tipe disritmia dan &atat irama takikardi; bradikardi; disritmia atrial; disritmia %entrikel; blok jantung
*"
erikan lingkungan tenang. 5aji alasan untuk membatasi akti%itas selama fase akut.
)"
Demonstrasikan8dorong penggunaan perilaku pengaturan stres misal relaksasi nafas dalam, bimbingan imajinasi
11
6"
3elidiki laporan nyeri, &atat lokasi, lamanya, intensitas dan faktor penghilang8pemberat. @atat
petunjuk nyeri non#%erbal
&ontoh -ajah
mengkerut, menangis, perubahan D "
3iapkan8lakukan resusitasi jantung paru sesuai indikasi
9"
5olaborasi
1"
$antau pemeriksaan laboratorium, &ontoh elektrolit
2"
erikan oksigen tambahan sesuai indikasi
!"
erikan obat sesuai indikasi kalium, antidisritmi
'"
3iapkan untuk bantu kardio%ersi elektif
*"
antu pemasangan8mempertahankan fungsi pa&u jantung
)"
>asukkan8pertahankan masukan 0
6"
3iapkan untuk prosedur diagnostik in%asif
"
3iapkan untuk pemasangan otomatik kardio%erter atau defibrilator
2 . ntoleransi akti%itas yang berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen ke jaringan 5riteria hasil 1"
5lien mampu melakukan akti%itas se&ara bertahap dan mandiri.
Inter-ensi Kepera,atan
1" @atat frekuensi jantung, irama, serta perubahan tekanan darah selama dan sesudah akti%itas. 2"
ingkatkan istirahat, batasi akti%itas, dan berikan akti%itas senggang yang tidak berat
!"
Anjurkan menghindari peningkatan tekanan abdomen, misalnya mengejan saat defekasi
'"
+elaskan
pola
peningkatan
bertahap
dari
tingkat
akti%itas.
&ontoh bangun dari kursi bila tidak ada nyeri, ambulasi, dan istirahat selama 1 jam setelah makan *"
$ertahankan rentang gerak pasif selama sakit kritis
)"
$ertahankan klien tirah baring sementara sakit akut
6"
?%aluasi tanda %ital saat kemajuan akti%itas terjadi
"
erikan -aktu untuk istirahat dan berakti%itas.
9"
$ertahankan penambahan 2 sesuai pesanan
1" 3elama akti%itas, kaji ?5G, dispnea, sianosis, kerja dan frekuensi nafas serta keluhan subyektif.
12
!.
5urang
pengetahuan
berhubungan
dengan
tentang kurang
penyebab
atau
informasi8salah
kondisi
pengobatan
pengertian
kondisi
medis8kebutuhan terapi. 5riteria hasil 1"
>enyatakan pemahaman tentang kondisi, program pengobatan
2"
>enyatakan tindakan yang diperlukan dan kemungkinan efek samping obat
Inter-ensi Kepera,atan
1"
5aji ulang fungsi jantung normal8konduksi elektrikal
2"
+elakan8tekankan masalah aritmia khusus dan tindakan terapeutik pada pasien8keluarga
!"
dentifikasi
efek
merugikan8komplikasiaritmia
khusus
&ontoh
kelemahan, perubahan mental, %ertigo. '"
Anjurkan8&atat pendidikan tentang obat. ermasuk mengapa obat diperlukan; bagaimana dan kapan minum obat; apa yang dilakukan bila dosis terlupakan
*"
Dorong pengembangan latihan rutin, menghindari latihan berlebihan
)"
5aji ulang kebutuhan diet &ontoh kalium dan kafein
6"
>emberikan informasi dalam bentuk tulisan bagi pasien untuk diba-a pulang
"
Anjurkan psien melakukan pengukuran nadi dengan tepat
9"
5aji ulang ke-aspadaan keamanan, teknik menge%aluasi pa&u jantung dan gejala yang memerlukan inter%ensi medis
1"
5aji ulang prosedur untuk menghilangkan $A &ontoh pijatan karotis8sinus, manu%er 0alsa%a bila perlu
' . @emas yang berhubungan dengan hospitalisasi dan kurangnya pengetahuan tentang penyakit serta penanganan yang akan didapatkan. 5riteria hasil 1" 5e&emasan berkurang atau hilang Inter-ensi Kepera,atan
1"
5aji tanda#tanda dan ekspresi %erbal dari ke&emasan.
2"
>ulai melakukan tindakan untuk mengurangi ke&emasan. eri lingkungan yang tenang dan suasana yang penuh istirahat
!"
emani pasien selama periode ke&emasan tinggi, beri kekuatan, dan gunakan suara tenang
1!
'"
antu klien mengekspresikan perasaan marah, kehilangan, dan takut
*"
rientasikan klien terhadap prosedur rutin dan akti%itas yang diharapkan
)"
eri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan ansietasnya
6"
erikan penjelasan tentang penyakit, penyebab, serta penanganan yang akan dilakukan.
"
anyakan keluhan dan masalah psikologis yang dirasakan klien saat ini.
9"
erikan pri%asi untuk klien dan orang terdekat, bila mungkin rujuk kepenasihat spiritual
1.2.# Implementasi
mplementasi merupakan komponen dari proses kepera-atan, adalah kategori dari perilaku kepera-atan dimana tindakan yang digunakan untuk men&apai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan kepera-atan dilakukan dan diselesaikan. mplementasi dilakukan sesuai dengan ren&ana kepera-atan yang telah dibuat sebelumnya berdasarkan masalah kepera-atan yang ditemukan dalam kasus, dengan menuliskan -aktu pelaksanaan dan respon klien ($atri&ia A. $otter, 2*2*". mplementasi untuk masing#masing diagnosa kepera-atan adalah sebagai berikut; 1. Eesiko tinggi penurunan &urah jantung berhubungan dengan gangguan konduksi elektrikal, penurunan kontraktilitas miokardia 1" >eraba nadi (radial, femoral, dorsalis pedis" &atat frekuensi, keteraturan, amplitudo dan simetris. 2" >engauskultasi bunyi jantung, &atat frekuensi, irama. @atat adanya denyut jantung ekstra, penurunan nadi. !" >emantau tanda %ital dan kaji keadekuatan &urah jantung8perfusi jaringan. '" >enentukan tipe disritmia dan &atat irama takikardi; bradikardi; disritmia atrial; disritmia %entrikel; blok jantung *" >emberikan lingkungan tenang. 5aji alasan untuk membatasi akti%itas selama fase akut. )" >endemonstrasikan8dorong penggunaan perilaku pengaturan stres misal relaksasi nafas dalam, bimbingan imajinasi
1'
6" >enyelidiki laporan nyeri, &atat lokasi, lamanya, intensitas dan faktor penghilang8pemberat. @atat petunjuk nyeri non#%erbal &ontoh -ajah mengkerut, menangis, perubahan D " >enyiapkan8lakukan resusitasi jantung paru sesuai indikasi 9" erkolaborasi dalam (1" >emantau pemeriksaan laboratorium, &ontoh elektrolit (2" >emberikan oksigen tambahan sesuai indikasi (!" >emberikan obat sesuai indikasi kalium, antidisritmi ('" >enyiapkan untuk bantu kardio%ersi elektif (*" >embantu pemasangan8mempertahankan fungsi pa&u jantung ()" >emasukkan8pertahankan masukan 0 (6" >enyiapkan untuk prosedur diagnostik in%asi%e (" >enyiapkan untuk pemasangan otomatik kardio%erter atau defibrilator 2. ntoleransi akti%itas yang berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen ke jaringan. 1"
>en&atat frekuensi jantung, irama, serta perubahan tekanan darah selama dan sesudah akti%itas.
2"
>eningkatkan istirahat, batasi akti%itas, dan berikan akti%itas senggang yang tidak berat
!"
>enganjurkan menghindari peningkatan tekanan abdomen, misalnya mengejan saat defekasi
'"
>enjelaskan
pola
peningkatan
bertahap
dari
tingkat
akti%itas.
&ontoh bangun dari kursi bila tidak ada nyeri, ambulasi, dan istirahat selama 1 jam setelah makan *"
>empertahankan rentang gerak pasif selama sakit kritis
)"
>empertahankan klien tirah baring sementara sakit akut
6"
>enge%aluasi tanda %ital saat kemajuan akti%itas terjadi
"
>emberikan -aktu untuk istirahat dan berakti%itas.
9"
>empertahankan penambahan 2 sesuai pesanan
1" 3elama akti%itas, mengkaji ?5G, dispnea, sianosis, kerja dan frekuensi nafas serta keluhan subyektif !. 5urang pengetahuan tentang penyebab atau kondisi pengobatan berhubungan dengan kurang informasi8salah pengertian kondisi medis8kebutuhan terapi. 1"
>engkaji ulang fungsi jantung normal8konduksi elektrikal
1*
2"
>enjelaskan8tekankan masalah aritmia khusus dan tindakan terapeutik pada pasien8keluarga
!" >engidentifikasi
efek
merugikan8komplikasiaritmia
khusus
&ontoh
kelemahan, perubahan mental, %ertigo. '"
>enganjurkan8&atat pendidikan tentang obat. ermasuk mengapa obat diperlukan; bagaimana dan kapan minum obat; apa yang dilakukan bila dosis terlupakan
*"
>endorong pengembangan latihan rutin, menghindari latihan berlebihan
)"
>engkaji ulang kebutuhan diet &ontoh kalium dan kafein
6"
>emberikan informasi dalam bentuk tulisan bagi pasien untuk diba-a pulang
"
>enganjurkan psien melakukan pengukuran nadi dengan tepat
9" >engkaji ulang ke-aspadaan keamanan, teknik menge%aluasi pa&u jantung dan gejala yang memerlukan inter%ensi medis 1" >engkaji ulang prosedur untuk menghilangkan $A &ontoh pijatan karotis8sinus, manu%er 0alsa%a bila perlu '. @emas yang berhubungan dengan hospitalisasi dan kurangnya pengetahuan tentang penyakit serta penanganan yang akan didapatkan 1"
>engkaji tanda#tanda dan ekspresi %erbal dari ke&emasan.
2" >emulai melakukan tindakan untuk mengurangi ke&emasan. eri lingkungan yang tenang dan suasana yang penuh istirahat !"
>enemani pasien selama periode ke&emasan tinggi, beri kekuatan, dan gunakan suara tenang
'"
>embantu klien mengekspresikan perasaan marah, kehilangan, dan takut
*" >engorientasikan klien terhadap prosedur rutin dan akti%itas yang diharapkan )"
>emberikan kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan ansietasnya
6"
>emberikan penjelasan tentang penyakit, penyebab, serta penanganan yang akan dilakukan.
"
>enanyakan keluhan dan masalah psikologis yang dirasakan klien saat ini.
9"
>emberikan pri%asi untuk klien dan orang terdekat, bila mungkin rujuk kepenasihat spiritual
1.2.% $-al)asi
1)
>erupakan
langkah
terakhir
dari
proses
pera-atan dengan &ara
melakukan identifikasi sejauh mana tujuan dari ren&ana kepera-atan ter&apai atau tidak. Dalam melakukan e%aluasi pera-at seharusnya memiliki pengetahuan dan kemampuan
dalam
memahami
respon
terhadap
inter%ensi
kepera-atan,
kemampuan menggambarkan kesimpulan tentang tujuan yang di&apai serta kemampuan dalam menghubungkan tindakan kepera-atan pada kriteria hasil. ?%aluasi menentukan respons klien terhadap tindakan kepera-atan dan seberapa jauh tujuan pera-atan telah terpenuhi ($atri&ia A. $otter, 2*21)".
16
DAFTA PUSTAKA
Doenges, >arilynn ?. !encana Asu"an Kepera#atan $ Pedoman untuk Perencanaan dan pendokumentasian Pera#atan Pasien . Alih bahasa >ade 5ariasa. ?d. !. +akarta ?G@;1999 anafi . risnohadi. %uku A&ar Ilmu Penyakit Dalam. +ilid . ?d. !. +akarta alai $enerbit 45 ; 21 http88---.google.&o.id8sear&hHhl:idI&lient:firefoF#aIrls:org.moJillaen# udak, @.>, Gallo .>. 5epera-atan 5ritis $endekatan olistik. +akarta
[email protected] $ri&e, 3yl%ia Anderson. $atofisiologi konsep klinis proses#proses penyakit. Alih bahasa $eter Anugrah. ?ditor @aroline Kijaya. ?d. '. +akarta ?G@ ; 199'. 3antoso 5aro karo. %uku A&ar Kardiologi. +akarta alai $enerbit 45 ; 199) 3meltJer 3uJanne @. %uku A&ar Kepera#atan Medikal %eda" %runner ' Suddart". Alih bahasa Agung Kaluyo, dkk. ?ditor >oni&a ?ster, dkk. ?d. . +akarta ?G@; 21.