LAPORAN PENDAHULUAN
A.KONSEP DASAR PENYAKIT PENYAKIT 1. Penge engert rtia ian n Batu ginjal adalah batu yang terbentuk dan deposit mineral, umumnya kalsium oksalat dan kalsium fosfat serta asam urat dan kristal-kristal lain yang ditemukan sepanjang traktus urinarius (Mutaqin, 2013! Batu ginjal adalah adanya batu dalam sistem perkemihan sebanyak "0# "0 # ka kand ndun unga gan n ba batu tu gi ginj njal al te terd rdir irii at atas as ka kals lsiu ium m ok oksa sala lat, t, as asam am ur urat at!! Magnesium, amonium, dan fosfat atau gelembung asam amino! (dr!nursalam (dr!nursalam dkk! 2011 2. Etio Etiolo logi gi $e%ara epidemiologis, terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu saluran kemih yang dibedakan sebagai faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik! Faktor Intrinsik
(. )enis kela&in jumlah pasien pria 3 kali lebih banyak dibanding pasien )anita! e. Kelainan anato&i gin%al (an sal$rann#a +sidensi batu ginjal lebih sering terjadi pada seseorang yang mengalami kelainan anatomi ginjal! al ini berhubungan dengan terlambatnya aliran air kemih! Misalnya pada ginjal tapal kuda (horseshoe kidney, penyempitan ureter, penyempitan dikaliks, dan sebagainya! Faktor Ekstrinsik a. )$&la* &in$& se(ikit urang minum, aktiitas yang banyak mengeluarkan keringat, dan %ua%a.iklim panas menyebabkan olume %airan tubuh berkurang! *kibatnya, jumlah air kemih yang terbentuk juga lebih sedikit! eadaan ini juga men%iptakan supersaturasi atau kejunuhan ginjal! !. +eningkatn#a konsentrasi &ineral ,e&!ent$k !at$ (ala& air ke&i* /engeluaran mineral yang berlebihan melalui air kemih men%iptakan kejenuhan air kemih dan berpotensi menyebabkan
e. Pen#akit (an gangg$an &eta!oli' elainan metabolik tertentu menyebabkan pembuangan mineral tubuh meningkatkan misalnya penyakit hiperparateriodisme (terjadi hiperkalsiura, penyakit rematik asam
urat.gout
artritis
(terjadi
hiperuri%osuria,
penyakit
usus
(menurunnya kadar sitrat, dan penyakit asidosis tubuler ginjal .
(kehilangan sitrat melalui air kemih! /eogra0 pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian yang lebih tinggi daripada daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah
stone belt (sabuk batu g. Diet diet tinggi purin, oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya batu saluran kemih!
. +aniestasi Klinis
Menurut arif muttaqin, 2013 mengatakan ada beberapa gejala yaitu 7 a. b. c. d. e. f. g. h. i.
8bstruksi! /eningkatan tekanan hidrostatik! istensi pelis ginjal! 5asa panas dan terbakar di pinggang! olik! /eningkatan suhu (demam! ematuri! 6ejala gastrointestinal7 mual, muntah, diare! yeri hebat
. Klasi0kasi Batu saluran kemih pada umumnya mengandung unsur kalsium oksalat, kalsium fosfat, asam urat, magnesium-amonium-fosfat (M*/, 9anthyn dan sistin! /engetahuan tentang komposisi batu yang ditemukan penting dalam usaha pen%egahan kemungkinan timbulnya batu residif!
iperurikosuria adar asam urat urine melebihi ;'0 mg.2< jam! *sam urat dalam urine dapat bertindak sebagai inti batu yang mempermudah terbentuknya batu kalsium oksalat! *sam urat dalam urine dapat bersumber dari konsumsi makanan kaya purin atau
berasal dari metabolisme endogen! ipositraturia alam urine, sitrat
bereaksi
dengan
kalsium
membentuk kalsium sitrat sehingga menghalangi ikatan kalsium dengan oksalat atau fosfat! eadaan hipositraturia dapat terjadi pada penyakit asidosis tubuli ginjal, sindrom malabsorbsi atau pemakaian
diuretik golongan thia>ide dalam jangka )aktu lama! ipomagnesiuria $eperti halnya dengan sitrat, magnesium bertindak sebagai penghambat timbulnya batu kalsium karena dalam urine magnesium akan bereaksi dengan oksalat menjadi magnesium oksalat
sehingga men%egah ikatan dengan kalsium ddengan oksalat! 2 Batu $truit Batu
struit
disebut
juga
batu
sebagai
batu
infeksi
karena
terbentuknya batu ini dipi%u oleh adanya infeksi saluran kemih! uman
3. Pato0siologi Batu saluran kemih dapat menimbulkan penyulit berupa obstruksi dan infeksi saluran kemih! Manifestasi obstruksi pada saluran kemih bagian ba)ah adalah retensi urine atau keluhan miksi yang lain sedangkan pada batu saluran kemih bagian atas dapat menyebabkan hidroureter atau hidrinefrosis!
Batu
yang
dibiarkan
di
dalam
saluran
kemih
dapat
menimbulkan infeksi, abses ginjal, pionefrosis, urosepsis dan kerusakan ginjal permanen (gagal ginjal! Mekanisme pembentukan batu ginjal atau saluran kemih tidak diketahui se%ara pasti, akan tetapi beberapa buku menyebutkan proses terjadinya batu dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut a! *danya presipitasi garam-garam yang larut dalam air seni, dimana apabila air seni jenuh akan terjadi pengendapan! b! *danya inti (nidus! Misalnya ada infeksi kemudian terjadi tukak, dimana tukak ini menjadi inti pembentukan batu, sebagai tempat
bahan-bahan
organik
akibat infeksi
saluran
kemih
atau stasis urin
menyajikan sarang untuk pembentukan batu! Batu yang terbentuk dalam saluran kemih sangat berariasi, ada batu yang ke%il dan batu yang besar! Batu yang ke%il dapat keluar le)at urin dan akan menimbulkan rasa nyeri, trauma pada saluran kemih dan akan tampak darah dalam urin! $edangkan batu yang besar dapat menyebabkan obstruksi saluran kemih yang menimbulkan dilatasi struktur, akibat dari dilatasi akan terjadi reAuks urin dan akibat yang fatal dapat timbul hidronefrosis karena dilatasi ginjal! erusakan pada struktur ginjal yang lama akan mengakibatkan kerusakan pada organ-organ dalam ginjal sehingga terjadi gagal ginjal kronis karena ginjal tidak mampu melakukan fungsinya se%ara normal! Maka dapat terjadi penyakit 66 yang dapat menyebabkan kematian!
4. Pe&eriksaan Diagnostik a. /emeriksaan aboratorium
terhadap
tingginya
iskemia.nekrosis!
batu
Darna
obstruktif
normal
pada
ginjal
menyebabkan
kekuning-kuningan,
abnormal
merah menunjukkan hematuri (kemungkinan obstruksi urine, kalkulus renalis, tumor,kegagalan ginjal!/ normal <," E ",; (rata-rata ",0, asam (meningkatkan sistin dan batu asam urat, alkali (meningkatkan magnesium, fosfat amonium, atau batu kalsium fosfat, ?rin 2< jam reatinin, asam urat, kalsium, fosfat, oksalat, atau sistin mungkin meningkat, kultur urine menunjukkan +nfeksi $aluran en%ing , B? hasil normal ' E 20 mg.dl tujuan untuk memperlihatkan kemampuan ginjal untuk mengekskresi sisa yang bemitrogen! reatinin serum hasil normal laki-laki 0,;' sampai 1'mg.dl perempuan 0,:0 sampai 1,2' mg.dl tujuannya untuk memperlihatkan kemampuan ginjal untuk mengekskresi sisa yang bemitrogen!
arah lengkap b,t,abnormal bila psien dehidrasi berat atau polisitemia! b. ormon /aratyroid mungkin meningkat bila ada gagal ginjal (/4! Me
absobsi
kalsiu
dari
tula
ni
katk
5. Penatalaksanaan Batu yang sudah menimbulkan masalah pada saluran kemih harus segera dikeluarkan agar tidak menimbulkan penyulit yang lebih berat! +ndikasi untuk melakukan tindakan pada batu saluran kemih adalah telah terjadinya obstruksi, infeksi atau indikasi sosial! Batu dapat dikeluarkan melalui prosedur medikamentosa, dipe%ahkan dengan =$D, melalui tindakan endo-urologi, bedah laparoskopi atau pembedahan terbuka! a! =$D.ithotripsi *dalah prosedur non-inasif yang digunakan untuk menghan%urkan batu di khalik ginjal! $etelah batu tersebut pe%ah menjadi bagian yang ke%il seperti pasir sisa-sisa batu tersebut dikeluarkan se%ara spontan! b! Metode =ndourologi /engangkatan Batu! +ni merupakan gabungan antara radiology dan urologi untuk mengangkat batu renal tanpa
g! isesuaikan jenis batu misal Batu kalsium yang perlu dibatasi ikan teri, bayam, %oklat, ka%ang, teh, stro)berry! Batu asam urat yang perlu dibatasi jeroan, otak, makanan yang banyak mengandung purin! 6. Ko&,likasi 1 $umbatan atau obstruksi akibat adanya pe%ahan batu! 2 +nfeksi, akibat diseminasi partikel batu ginjal atau bakteri akibat obstruksi! 3 erusakan fungsi ginjal akibat sumbatan yang lama sebelum pengobatan atau pengangkatan batu ginjal! < 8bstruksi ' idronephrosis! DAFTAR PUSTAKA *nonym! 2012! asuhan-kepera)atan-batu-ginjal!)ordpress!htm oengoes, =! M! (2010! Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi Kedua! Gakarta =6C! r! ursalam, pransis%a! 200H! Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem perkemihan. $alemba medika! Gakarta!
7. ASUHAN KEPERA8ATAN TEORITIS I. PEN/KA)IAN a! +dentitas klien ata yang diperoleh meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa, pekerjaan, alamat, tanggal M5$ dan diagnosa medis!
g! /ola-pola fungsi kesehatan 1 /ola persepsi dan tata laksana hidup sehat! ikaji tentang %ara klien dalam melakukan personal higiene setelah operasi dan mera)at kesehatan diri dan lingkungannya! 2 /ola nutrisi dan metabolisme! afsu makan pada klien batu ginjal terjadi penurunan karena adanya luka 8p pada ginjal! 3 /ola aktitas dan latihan! klien mengalami gangguan beraktiitas karena kelemahan sik gangguan latihan karena adanya luka op pada ginjal! < /ola eliminasi! /ada pasien batu ginjal biasanya B* sedikit karena adanya sumbatan atau adanya batu ginjal dalam perut, B*B normal! ' /ola tidur dan istirahat! lien batu ginjal biasanya tidur dan istirahat kurang atau terganggu karena penyakitnya! " /ola sensori dan kognitif! /ada pasien batu ginjal biasanya kelima pan%a indra masih dapat berfungsi dengan baik (normal, biasanya kurang mengerti tentang penyakitnya
- lien biasanya lemah - esadaran komposmentis - *danya rasa nyeri
2 ulit - 4erasa panas - 4urgor kulit menurun - /enampilan pu%at
3 /ernafasan - /ergerakan tidak ada yang tertinggal - afas %epat!
< Cardioaskuler - 4akikardi - +rama jantung reguler
' 6astro intestinal - urangn asupan makanan karena nafsu makan menurun!
" $istem integumen - 4ampak pu%at
II. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan (NANDA, NOC, NIC )
DIA/NOSA N#eri ak$t efenisi /engalaman emosional dan sensori yang tidak menyenangkan yang mun%ul dari kerusakan jaringan se%ara aktual dan potensial atau menunjukkan adanya kerusakan
NO9
NI9 Kontr
+ana%e&en N#eri
ol N#eri
Intre(ensi %ang akan di#akukan ' K#ien diharapkan mampu akukan penilaian nyeri se%ara untuk ' komprehensif dimulai dari lokasi, karakteristik, Menilai durasi, frekuensi, kualitas, intensitas dan fa%tor penyebab penyebab! =aluasi bersama pasien dan tenaga Menilai kesehatan lainnya dalam menilai efektitas gejala dari nyeri pengontrolan nyeri yang pernah dilakukan 6unakan Bantu pasien dan keluarga men%ari tanda tanda ital dan menyediakan dukungan! memantau pera)atan 6unakan metoda penilaian yang aporkan berkembang untuk memonitor perubahan nyeri tanda . gejala nyeri pada serta mengidentikasi faktor aktual dan potensial tenaga kesehatan dalam memper%epat penyembuhan professional Pe&!erian O!at Penenang
6unakan Intre(ensi %ang akan di#akukan '
-
%atatan nyeri
aji ri)ayat kesehatan pasien dan Tingk ri)ayat pemakaian obat penenang at Ken#a&anan 4anyakan kepada pasien atau keluarga tentang pengalaman pemberian obat K#ien diharapkan mampu penenang sebelumnya untuk ' ihat kemungkinan alergi obat Melapork 4injau ulang tentang %ontraindikasi
-
an /erkembangan &isik
pemberian obat penenang Pe&!erian Analgesi'
Melapork an perkembangan Intre(ensi %ang akan di#akukan ' kepuasan 4entukan lokasi , karakteristik, mutu, Melapork dan intensitas nyeri sebelum mengobati pasien an perkembangan /eriksa order.pesanan medis untuk psikologi obat, dosis, dan frekuensi yang ditentukan analgesik Mengeks Cek ri)ayat alergi obat presikan perasaan -
dengan lingkungan sik sekitar -
Meneksp resikan kepuasan dengan ontrol nyeri
Tingk
atan N#eri K#ien diharapkan mampu untuk' Melapork
-
an yeri =kspresi
-
nyeri lisan -
=kspresi
)ajah saat nyeri
Kek$rangan 9airan
:ol$&e
-
Melindun gi bagian tubuh yang nyeri
-
/erubaha n frekuensi pernapasan
Kesei +ana%e&en Elektrolit &!angan Elektrolit Intre(ensi %ang akan di#akukan ' Asa& (an 7asa efenisi Monitor serum elektrolit abnormal K#ien diharapkan mampu eadaan indiidu yang Monitor manifestasi imbalan%e untuk' mengalami penurunan %airan %airanintraaskuler,inte enyut /ertahankan kepatenan akses +F rstisial, dan jantung Berikan %airan sesuai kebutuhan atau intrasel! iagnosis +rama Catat intake dan output se%ara ini merujuk ke dehidrasi jantung akurat yang merupakan /ernapas +ana%e&en S#ok kehilangan %airan saja an Intre(ensi %ang akan di#akukan ' tanpa perubahan dalam +rama Monitor tanda dan gejala natrium! napas perdarahan yang konsisten! ekuatan Catat pendarahan tertutup pada otot pasien! Kesei Cegah kehilangan darah (e9 &!angan 9airan melakukan penekanan pada tempat terjadi K#ien diharapkan mampu perdarahan untuk' Berikan %airan +F, yang tepat.
4ekanan -
Catat b.t sebelum dan sesudah darah kehilangan darah sesuai indikasi! 4ekanan Berikan tambahan darah (e9 arteri platelet, plasma yang sesuai! 4ekanan Monitor faktor koagulasi, termasuk ena sentral )aktu protombin (/4, /44, brinogen, degrtadasi /alpasi brin, den jumlah platelet, jika diperlukan! nadi perifer 6unakan %elana M*$4 jika perlu! esimba ngan intake I output Pe&anta$an 9airan (2
K#ien diharapkan mampu serum untuk' idrasi
-
kulit elemba ban membran mukosa aus yang abormal (- -
-
respirasi
Monitor osmolalitas urin dan serum Monitor denyut jantung, status
-
/angg$an Eli&inasi efenisi disfungsi eliminasi urine
/erubaha n suara napas (- apas pendek (- Mata yang %ekung (- emam (- eringat
Eli&inasi $rin +ana%e&en 'airan K#ien diharapkan mampu Intre(ensi %ang akan di#akukan ' untuk' 4imbang BB tiap hari dalam /ola itung haluran eliminasi /ertahankan intake yang akurat Bau urin /asang kateter urin Gumlah Monitor status hidrasi (seperti urin kelebapan mukosa membrane, nadi Darna Monitor 44F urin Monitor adanya indikasi /artikel retensi.oerload %airan (seperti edem, asites, urin yang bebas distensi ena leher ejernih Monitor perubahan BB klien sebelum an urin dan sesudah dialisa /en%erna Monitor status nutrisi an %airan yang adekuat
eseimb angan intake dan output dalam 2< jam ?rin yang keluar disertai nyeri ?rin yang tak lan%ar keluar ?rin yang keluar dengan tergesa-gesa /enga)a san urin /engoso ngan kandung kemih dengan lengkap 4ahu akan keluarnya urin -