BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakan Belakang g Kolik renal dikarakterisasikan sebagai nyeri hebat yang intermiten (hilang-
timbul timbul)) biasany biasanyaa di daerah daerah antara antara iga dan panggu panggul, l, yang yang menjala menjalarr sepanj sepanjang ang abdomen dan dapat berakhir pada area genital dan paha bagian dalam. Kolik renal biasanya berawal di punggung bagian mid-lateral atas dan menjalar anteroinferior anteroinfer ior menuju daerah lipatan paha dan kelamin. Nyeri yang timbul akibat kolik renal terutama disebabkan oleh dilatasi, peregangan, dan spasme traktus urinarius yang disebabkan oleh obstruksi ureter akut. Ketika ada obstruksi yang kronik, seperti kanker, biasanya tidak dirasakan nyeri. Pola nyeri bergantung pada ambang rangsang nyeri seseorang, persepsi, serta kecepatan maupun derajat perubahan tekanan hidrostatik di dalam ureter dan pelis renal proksimal. Peristaltik ureter dan perpindahan batu ginjal dapat memicu eksaserbasi akut rasa nyeri. Pasien seringkali dapat menunjuk pada lokasi nyeri, nyeri, yang kemungkinan kemungkinan besar adalah situs obstruksi obstruksi ureteral. Kolik renal dapat pula dirasakan pada daerah tubuh yang tidak patologi patologi !i "#$, pasien dengan kolik renal memegang andil dalam % juta kunjungan ke emergensi setiap tahun dan % dari %&&& pasien kolik renal dirawat inap. !i salah satu rumah sakit di 'talia, kolik renal didiagnosi didiagnosiss pada % kasus *%,+ di antaranya merupakan kasus rekuren rasio pria-wanita sebesar %,-%. 'nsidennya lebi lebih h tingg tinggii pada pada usia usia * hing hingga ga tahu tahun. n. !i 'ndo 'ndone nesia sia,, belu belum m ada ada data data epidemiologis tentang pasien yang datang dengan keluhan kolik renal namun angka kejadian batu ginjal, sebagai penyebab kolik renal, tahun *&& berdasarkan data yang dikumpulkan dari rumah sakit di seluruh 'ndonesia adalah sebesar /.++ kasus baru, dengan jumlah kunjungan sebesar 0.11 orang. #edangkan jumlah pasien yang dirawat adalah sebesar %1.&%0 orang, dengan jumlah kematian adalah sebesar /0 orang. 1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah %. $pa $pa penge pengertia rtian n dari dari kolik kolik rena renal2 l2
*. . . . +.
$pa etiologi dari kolik renal2 3agaimana patofisiologi dan pathway dari kolik renal2 3agaimana manifestasi klinik dari kolik renal2 $pa saja pemeriksaan diagnostik kolik renal2 3agaimana penatalaksanaan medik kolik renal2
1.3 Tujuan %. 4engetahui pengertian dari kolik renal *. 4engetahui etiologi dari kolik renal . 4emahami patofisiologi dan pathway kolik renal . 4engetahui manifestasi klinik dari kolik renal . 4engetahui pemeriksaan diagnostik dari kolik renal +. 4emahami penatalaksanaan medik dari kolik renal
BAB II TINAUAN TE!RI 2.1 Pengert"an Kolik renal adalah nyeri yang disebabkan oleh obstruksi akut di ginjal,
pelis renal atau ureter oleh batu. Nyeri ini timbul akibat peregangan, hiperperitalsis, dan spasme otot polos pada sistem peliokalises ginjal dan ureter sebagai usaha untuk mengatasi obstruksi. 'stilah kolik sebetulnya mengacu kepada sifat nyeri yang hilang timbul ( intermittent ) dan bergelombang seperti pada kolik bilier dan kolik intestinal namun pada kolik renal nyeri biasanya konstan. Nyeri dirasakan di flank area yaitu daerah sudut kostoertebra kemudian dapat menjalar ke dinding depan abdomen, ke regio inguinal, hingga ke daerah kemaluan. Nyeri muncul tiba-tiba dan bisa sangat berat sehingga digambarkan sebagai nyeri
terberat yang dirasakan manusia seumur hidup. Kolik renal sering disertai mual dan muntah, hematuria, dan demam, bila disertai infeksi 3atu di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. 3atu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih).Proses pembentukan batu ini
disebut urolitiasis (litiasis
renalis,
nefrolitiasis). 3atu saluran kemih adalah adanya batu di traktus urinarius. (ginjal, ureter, atau kandung kemih, uretra) yang membentuk kristal kalsium, oksalat, fosfat, kalsium urat, asam urat dan magnesium.(3runner 5 #uddath,*&&*). 3atu saluran kemih atau "rolithiasis adalah adanya batu di dalam saluran kemih. (6uckman dan #orensen) 2.2 Et"#l#g" Penyebab terbentuknya batu saluran kemih sampai saat ini belum diketahui
pasti, tetapi ada beberapa faktor predisposisi terjadinya batu pada saluran kemih yaitu7 1. 'nfeksi 'nfeksi saluran kencing dapat menyebabkan nekrosis jaringan ginjal dan akan menjadi inti pembentukan batu saluran kemih . 'nfeksi bakteri akan memecah ureum dan membentuk amonium yang akan mengubah p8 urine menjadi alkali. 2. #tasis dan 9bstruksi urine $danya obstruksi dan stasis urine akan mempermudah pembentukan batu saluran kemih. 3. :as Pada daerah tertentu angka kejadian batu saluran kemih lebih tinggi daripada daerah lain, !aerah seperti di $frika #elatan hampir tidak dijumpai penyakit batu saluran kemih. $. Keturunan %. $ir minum 4emperbanyak diuresis dengan cara banyak minum air akan mengurangi kemungkinan terbentuknya batu ,sedangkan kurang minum menyebabkan kadar semua substansi dalam urine meningkat &. Pekerjaan
Pekerja keras yang banyak bergerak mengurangi kemungkinan terbentuknya batu daripada pekerja yang lebih banyak duduk. '. #uhu ;empat yang bersuhu panas menyebabkan banyak mengeluarkan keringat sedangkan asupan air kurang dan tingginya kadar mineral dalam air minum meningkatkan insiden batu saluran kemih (. 4akanan 4asyarakat yang banyak mengkonsumsi
protein
hewani
angka
morbiditasbatu saluran kemih berkurang. Penduduk yang egetarian yang kurang makan putih telur lebih sering menderita batu saluran kemih ( buli buli dan "rethra ). #ecara epidemiologis terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu saluran kemih yang dibedakan sebagai faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.
eografi pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian yang lebih tinggi daripada daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah *
stone belt (sabuk batu) 'klim dan temperatur $supan air kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral
kalsium dapat meningkatkan insiden batu saluran kemih. !iet diet tinggi purin, oksalat dan kalsium mempermudah
terjadinya batu saluran kemih. Pekerjaan penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk atau kurang aktiitas fisik (sedentary life).
2.3 Pat#)"s"#l#g" 4ekanisme terbentuknya batu pada saluran kemih atau dikenal dengan
urolithiasis belum diketahui secara pasti. Namun demikian ada beberapa faktor predisposisi terjadinya batu antara lain7 peningkatan konsentrasi larutan urin
akibat dari intake cairan yang kurang serta peningkatan bahan-bahan organik akibat infeksi saluran kemih atau statis urin menjadikan sarang untuk pembentukan batu. #upersaturasi elemen urin seperti kalsium, fosfat dan faktor lain yang mendukung terjadinya batu meliputi7 p8 urin yang berubah menjadi asam, jumlah casiran
urin. 4asalah-masalah dengan metabolisme purin mempengaruhi
pembentukan batu asam urat. p8 urin juga mendukung pembentukan batu. 3atu asam urat dan cyscine dapat mengendap dalam urin yang alkalin, sedangkan batu o?alat tidak dipengaruhi oleh p8 urin. 'mobilisasi yang lama akan menyebabkan gerakan kalsium menuju tulang akan terhambat. Peningkatan serum kalsium akan menambah cairan yang akan diekskresikan. =ika cairan masuk tidak adekuat maka penumpukan atau pengendapan semakin bertambah dan pengendapan ini makin kompleks sehingga terjadi batu. 3atu yang terbentuk dalam saluran kemih sangat berariasi. $da batu yang kecil, ada yang besar. 3atu yang kecil dapat lekuar lewat urin dan akan menimbulkan rasa nyeri, trauma pada saluran kemih dan akan tampak darah dalam urin sedangkan batu yang besar dapat menyebabkan obstruksi saluran kemih yang menimbulkan dilatasi struktur, akibat dari dilatasi akan terjadi refluks urin dan akan menimbulkan terjadinya hidronefrosis karena dilatasi ginjal. Kerusakan pada srtuktur ginjal yang lama akan mengakibatkan kerusakankerusakan pada organ dalam ginjal sehingga terjadi gagal ginjal kronis karena ginjal tidak mampu melakukan fungsinya secara normal, yang mengakibatkan terjadinya penyakit gagal ginjal kronik yang dapat menyebabkan kematian.
PATHWAY 'nfeksi saluran kemih kronis, gangguan metabolisme (hiperparatiroidisme, hiperuresemia, hiperkalsiuria), dehidrasi, benda asing, jaringan mati, inflamasi usus, masukan itamin ! yang berlebihan
Pengendapan garam mineral, infeksi, mengubah p8 urin dari assam menjadi alkalis
Pembentukan batu
9bstruksi saluran kemih
9bstruksi di ureter
Peningkatan distensi abdomen
Kurang pengetahuan
Kalkulus berada di ureter
$noreksia
>esekan pada dinding ureter
4ual@muntah
+angguan rasa n,aman n,er"
9ut put berlebihan
*emas
+angguan -emenuhan nutr"s" kurang ar" ke/utuhan tu/uh
2.$ Man")estas" 0l"n"k 4anifestasi klinis adanya batu dalam traktus urinarius tergantung pada
adanya obstruksi, infeksi dan edema. 1 Ketika batu menghambat aliran urin, terjadi obstruksi piala ginjal serta ureter proksimal. a. 'nfeksi pielonefritis dan sintesis disertai menggigil, demam dan disuria, dapat
terjadi
iritasi
batu yang
terus
menerus.
3eberapa
batu
menyebabkan sedikit gejala, namun secara perlahan merusak unit
*
fungsional (nefron) ginjal. b. Nyeri hebat dan ketidaknyamanan. 3atu di ginjal a Nyeri dalam dan terus menerus di area kontoertebral. b 8ematuri. c Nyeri berasal dari area renal menyebar secara anterior dan pada wanita nyeri kebawah mendekati kandung kemih sedangkan pada pria
mendekati testis. d 4ual dan muntah. e !iare. 3atu di ureter a Nyeri menyebar kepaha dan genitalia. b :asa ingin berkemih namun hanya sedikit urin yang keluar. c 8ematuri akibat abrasi batu. d 3iasanya batu keluar secara spontan dengan diameter batu &, A % cm. 3atu di kandung kemih a. 3iasanya menimbulkan gejala iritasi dan berhubungan dengan infeksi traktus urinarius dan hematuri. b. =ika batu menimbulkan obstruksi pada leher kandung kemih akan terjadi retensi urin.
2.% Pemer"ksaan Penunjang a. "rinalisa warna mungkin kuning ,coklat gelap,berdarah,secara umum
menunjukan #!4, #!P, kristal ( sistin,asam urat,kalsium oksalat), p8 asam (meningkatkan sistin dan batu asam urat) alkali ( meningkatkan magnesium, fosfat amonium, atau batu kalsium fosfat), urine * jam 7kreatinin, asam urat kalsium, fosfat, oksalat, atau sistin mungkin
meningkat), kultur urine menunjukan '#K, 3"N@kreatinin serum dan urine abnormal (tinggi pada serum@rendah pada urine) sekunder terhadap
tingginya
batu
obstruktif
pada
ginjal
menyebabkan
iskemia@nekrosis. /. !arah lengkap7 8b,8t,abnormal bila psien dehidrasi berat atau polisitemia. . 8ormon Paratyroid mungkin meningkat bila ada gagal ginjal ( P;8. 4erangsang reabsobsi kalsium dari tulang, meningkatkan
sirkulasi
serum dan kalsium urine. .
).
kandung
kemih
dan
ureter
dapat
menunjukan batu atau efek obstruksi. g. "#> ginjal7 untuk menentukan perubahan obstruksi,dan lokasi batu. 2.& Penatalaksanaan 0l"n"k 1. 4edis Pada kebanyakan kasus, tak ada tindakan karena batu dapat melewati
saluran tanpa interensi medis untuk menghilangkan obstruksi.
a. "ntuk mempertahankan P8 urin7 Natrium bikarbonat untuk membuat urin lebih alkalin, pada 1 2 /
asam pencetus batu $sam askorbat untuk membuat urin lebi asam, pada alkalin
pencetus batu "ntuk mengurangi ekskresi dari subtansi pembentukan batu7 1 !iuretik tiaCid untuk menurunkan ekskresi kalsium $lupurinal untuk mengatasi batu asam dengan menurunkan 2
kadar asam urat plasma Pengangkatan batu melalui pembedahan7 a Pielolitotomi (batu diangkat dari pelis ginjal) / "retolitotomi (batu diangkat dari ureter) #istolitotomi (batu diangkat dari kandung kemih) 6itotripsi ultrasonik perkutan (P"6)
e
;erapi pelarutan menggunakan larutan kimia khusus batu yang dimasukkan melalui selang refrostomi untuk mengirigasi area dan
melarutkan batu *. Keperawatan Penatalaksanaan keperawatan ditujukan untuk mengurangi rasa nyeri. a. Peredaan segera pada nyeri hebat karena kolik uterteral atau renal diatasi dengan analgesik narkotik b. Pasien dianjutkan untuk memilih posisi yang nyaman c. 4andi air panas atau air hangat di area panggul dapat mengurangi nyeri d. 4asukkan cairan sepanjang hari mengurangi konsentrasi kristaloid urin, mengencerkan urin dari dan menjamin haluaran urin yang besar
BAB III TINAUAN 0AU 3.1 Anal"sa Data 3.2 Masalah 0e-eraatan 3.3 Renana T"nakan 0e-eraatan
DA4TAR PUTA0A
http7@@documents.tips@[email protected] http7@@dokumen.tips@download@link@lp-colik-renal http7@@www.docfoc.com@download@documents@laporan-pendahuluan-kolik-renal http7@@www.docfoc.com@laporan-pendahuluan-kolik-renal 3runner 5 #uddarth (*&&*). Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8, volume , D>E.=akartta.
!oenges,et al, (*&&&). !en"ana Asuhan Keperawatan # ter$emahan), P; D>E, =akarta