BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Siste Sistem m perk perkem emih ihan an meru merupa paka kan n orga organ n vital vital dalam dalam melak melakuk ukan an eksk ekskres resii dan dan melakuk melakukan an elimin eliminasi asi sisa-sis sisa-sisaa hasil hasil metabol metabolism ismee tubuh. tubuh. Aktivi Aktivitas tas sistem sistem perkem perkemihan ihan dilakukan secara hati-hati untuk menjaga komposisi darah dalam batas yang bisa diterima (Muttaqin, Arif !""#. $enyaki $enyakitt yang yang terjadi terjadi pada pada sistem sistem perkem perkemiha ihan n bervar bervariasi iasi,, salah salah satuny satunyaa yaitu yaitu %rolitiasis. %rolitiasis adalah suatu keadaan terdapatnya batu dalam saluran kemih baik dalam ginjal, ureter maupun buli-buli. &ondisi ini memberikan gangguan pada sistem perkemihan dan memberikan masalah kepera'atan pada pasien (obbins, !!)#. *atu Saluran &emih (%rolithiasis# merupakan keadaan patologis karena adanya masa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kencing dan dapat menyebabkan nyeri, perdarahan, atau infeksi pada saluran kencing. +erbentuknya +erbentuknya batu disebabkan karena air kemih jenuh dengan garam-garam yang dapat membentuk batu atau karena air kemih kekura kekuranga ngan n materi-m materi-mater aterii yang yang dapat dapat mengha menghamba mbatt pemben pembentuk tukan an batu, batu, kurang kurangny nyaa produksi air kencing, dan keadaan-keadaan keadaan- keadaan lain yang idiopatik (e'i, !!)#. okasi batu saluran kemih dijumpai khas di kaliks atau pelvis (nefrolitiasis# dan bila akan keluar akan terhenti di ureter atau di kandung kemih (vesikolitiasis# (obbins, !!)#. $enyakit ini menyerang sekitar / dari seluruh populasi, dengan rasio pria-'anita 0" dan penyakit ini disertai morbiditas yang besar karena rasa nyeri. i Amerika Serikat 1-"!/ penduduknya menderita penyakit ini, sedangkan di seluruh dunia rata-r ata terdapat "-/ "-/ pend pendud uduk uk yang ang mend mender erit itaa batu batu salu salura ran n kemi kemih. h. i 2ndo 2ndone nesi siaa dipe diperk rkir irak akan an insidensinya lebih tinggi dikarenakan adanya beberapa daerahyang termasuk daerah stone belt dan masih banyaknya kasus batu endemik yang disebabkan diet rendah protein, tinggi karbohidrat dan dehidrasi kronik. $enyakit ini merupakan tiga penyakit terbanyak dibidang urologi disamping infeksi saluran kemih dan pembesaran prostat ($urnomo, !""#. $enyakit batu ginjal merupakan masalah kesehatan yang cukup bermakna, baik di 2ndone 2ndonesia sia maupun maupun di dunia. dunia. $reval $revalensi ensi penya penyakit kit ini diperk diperkira irakan kan "3/ "3/ pada pada laki-la laki-laki ki de'asa dan )/ pada perempuan de'asa, dengan puncak usia dekade ketiga dan keempat. Angka kejadian batu ginjal berdasarkan data yang dikumpulkan dari rumah sakit di selur seluruh uh 2ndo 2ndone nesia sia tahu tahun n !! !! adal adalah ah sebes sebesar ar 3).4 3).434 34 kasu kasuss baru baru,, deng dengan an juml jumlah ah 1
kunjungan sebesar 15.616 orang. Selain itu jumlah pasien yang dira'at mencapai "6.!"5 orang, dengan mortalitas 3)5 orang (ully, M. A7harry !"!#. *erdasarkan hal di atas di dalam makalah ini penulis akan menguraikan konsep dasar medis batu ginjal beserta asuhan kepera'atan pada pasien yang menderita batu ginjal sehingga diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai batu ginjal khususnya bagi pemberi pelayanan kesehatan dan pemberi asuhan kepera'atan serta dapat dapat memberi memberikan kan pedoma pedoman n bagi bagi pember pemberii asuhan asuhan kepera' kepera'ata atan n dalam dalam member memberika ikan n pelayanan asuhan kepera'atan.
B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah ". Apakah Apakah penge pengertia rtian n uroliti urolitiasis asis dan dan batu ginj ginjal8 al8 . Apa etiolog etiologii dari dari batu batu ginj ginjal8 al8 3. *agaimana *agaimana patofisio patofisiologi logi terjadinya terjadinya urolitia urolitiasis sis dan batu ginjal8 ginjal8 . Apa mani manifest festasi asi klini klinik k dari dari batu batu ginjal ginjal88 1. Apa klasifi klasifikasi kasi dari dari batu batu ginjal ginjal88 4. Apa saja pemerik pemeriksaan saan penunjang penunjang pada urolitiasis urolitiasis dan batu ginjal8 ginjal8 ). Apakah Apakah kompli komplikas kasii dari dari batu batu ginjal ginjal88 5. *agaim *agaimana ana penata penatalak laksan sanaan aan dari dari batu batu ginjal8 ginjal8 6. *agaim *agaimana ana pence pencegah gahan an timbul timbulya ya batu batu ginjal ginjal88 "!. *agaimanakah konsep asuhan kepera'atan dari batu ginjal8
C. Tujuan juan Penu Penulis lisan an ". Mengetahui Mengetahui pengertian pengertian urolitiasis urolitiasis dan batu ginjal. ginjal. . Menget Mengetahu ahuii etiolo etiologi gi dari dari batu batu ginj ginjal. al. 3. Mengetahui Mengetahui patofisiolog patofisiologii terjadinya terjadinya urolitia urolitiasis sis dan dan batu batu ginjal. ginjal. . Menget Mengetahu ahuii manifest manifestasi asi klini klinik k dari batu batu ginjal. ginjal. 1. Menget Mengetahu ahuii klasifi klasifikas kasii dari batu batu gin ginjal. jal. 4. Mengetahui Mengetahui pemeriksaan pemeriksaan penunjang penunjang pada urolitiasis urolitiasis dan batu ginjal. ginjal. ). Menget Mengetahu ahuii kompli komplikasi kasi dari dari batu batu ginj ginjal. al. 5. Menget Mengetahu ahuii penatala penatalaksa ksanaa naan n dari batu batu ginjal ginjal.. 6. Menget Mengetahu ahuii pencegah pencegahan an timbulny timbulnyaa batu ginjal. ginjal. "!. Mengetahui konsep konsep asuhan kepera'atan dari batu batu ginjal.
2
BAB II TINJAUAN PUTA!A
A. Peng Penger erti tian an
*atu di dalam saluran kemih (Urinary (Urinary Calculi# Calculi# adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. *atu ini bisa terbentuk di dalam ginjal ( batu ginjal # maupun di dalam kandung kemih ( batu kandung kemih#. kemih #. $roses pembentukan batu ini disebut urolitiasis ( urolitiasis (litiasis litiasis renalis, renalis, nefrolitiasis# nefrolitiasis# ( 9li7abeth :. ;or'in, !!6# *atu ginjal atau kalkulus renal (nefrolitiasis# dapat terbentuk dimana saja di dalam traktus urinarius kendati paling sering ditemukan pada piala ginjal (pelvis renis# atau kalises. *atu ginjal memiliki ukuran yang beragam dan bias soliter atau multiple. *atu ginjal lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan pada 'anita dan jarang ditemukan pada anak-anak. *atu kalsium umumnya ditemukan pada laki-laki berusia pertengahan dengan ri'ayat pembentukan batu di dalam dala m keluarga (&o'alak, !""#. *atu *atu ginj ginjal al meru merupa paka kan n suat suatu u kond kondis isii terb terben entu tukn kny ya mate materi rial al kera kerass yang ang menyerupai batu di dalam ginjal. Material tersebut berasal dari sisa 7at-7at limbah di dalam darah yang dipisahkan ginjal yang kemudian mengendap dan mengkristal seiring 'aktu (Anonim, !"1#. ari penjelasan para ahli di atas, dapat disimpulkan batu ginjal adalah suatu keadaan penyakit pembetukan batu (kalkuli# yang dapat ditemukan di setiap bagian ginjal yang terjadi akibat endapan endapan 7at-7at sisa di ginjal ginjal sehingga sehingga menyebabka menyebabkan n terganggu terganggunya nya sistem perkemihan.
B. Eti"l"gi Meskipun penyebab pasti tidak diketahui, factor predisposisi terjadinya batu ginjal
meliputi (&o'alak, !""#0 ". ehidrasi . 2nfeksi 3. $erubahan p= urin (batu kalsium karbonat terbentuk pada p= yang tinggi, batu asam urat terbentuk pada p= yang rendah# . >bstruksi pada aliran urin yang menimbulkan stasis di dalam traktus urinarius. 1. 2mobilisasi yang menyebabkan kalsium terlepas ke dalam darah dan tersaring oleh 4. ). 5. 6.
ginjal. ?actor metabolic ?actor makanan ?actor penyakit renal ?actor penyakit gout $enyebab terbentuknya batu saluran kemih diduga berhubungan dengan gangguan
aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaan-keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik#. Secara epidemiologis terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu saluran kemih yang dibedakan sebagai faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik, yaitu ($urnomo, !""#0 a. ?aktor intrinsik, meliputi0 "# =erediter@ diduga dapat diturunkan dari generasi ke generasi. # %mur@ paling sering didapatkan pada usia 3!-1! tahun karena terjadinya penurunan kerja organ sistem perkemihan 3# :enis kelamin@ jumlah pasien pria 3 kali lebih banyak dibanding pasien 'anita dapat dikatakan karena perbedaan aktivitas. b. ?aktor ekstrinsik, meliputi0 a.
4
iet tinggi purin, oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya batu saluran kemih. &ebiasaan mengkonsumsi makanan tinggi kalsium seperti susu, keju, kacang polong, kacang tanah dan coklat. +inggi purin seperti 0 ikan, ayam, daging, jeroan. +inggi oksalat seperti 0 bayam, seledri, kopi, teh, dan vitamin . e. $ekerjaan $enyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk atau kurang aktivitas fisik (sedentary life#. $ekerjaan dengan banyak duduk lebih memungkinkan terjadinya pembentukan batu dibandingkan pekerjaan seorang buruh atau petani. f.
2nfeksi 2nfeksi saluran kemih dapat menyebabkan nekrosis jaringan ginjal dan menjadi inti pembentukan batu.
C. Pat"#isi"l"gi
+ipe batu ginjal yang utama adalah kalsium oksalat dan kalsium fosfat yang menempati )1/ hingga 5!/ dari semua kasus batu ginjal@ batu struvit (magnesium, ammonium, dan fosfat# "1/ dan asam urat )/. *atu sistin relative jarang terjadi dan me'akili "/ dari semua batu ginjal (&o'alak, !""#. *atu ginjal terbentuk ketika terjadi pengendapan substansi yang dalam keadaan normal larut dalam urin, seperti kalsium oksalat dan kalsium fosfat. ehidrasi dapat menimbulkan batu ginjal karena peningkatan konsentrasi substansi yang membentuk batu di dalam urin. $embentukan batu terjadi di sekeliling suatu nucleus atau nidus pada lingkungan yang sesuai. &ristal terbentuk dengan adanya substansi yang membentuk batu (kalsium oksalat, kalsium karbonat, magnesium, ammonium, fosfat atau asam urat# dan kemudian terperangkap dalam traktus urinarius. i tempat ini, kristal tersebut menarik &ristal lain untuk membentuk batu. %rin yang sangat pekat dengan substansi ini akan memudahkan pembentukan &ristal dan mengakibatkan pembentukan batu (&o'alak, !""#. Secara teoritis batu dapat terbentuk diseluruh saluran kemih terutama pada tampat-tempat yang sering mengalami hambatan aliran urine (statis urine#, yaitu pada sistem kalises ginjal atau buli-buli. Adanya kelainan ba'aan pada pelvikalises (stenosis uretro-pelvis#, divertikel, obstruksi infravesika kronis seperti pada hyperplasia prostate benigna,
striktura,
dan buli-buli
neurogenik merupakan
keadaan-keadaan
yang
memudahkan terjadinya pembentukan batu. *atu terdiri atas kristal-kristal yang tersusun 5
oleh bahan-bahan organik maupun anorganik yang terlarut di dalam urine. &ristal-kristal tersebut tetap berada dalam keadaan metastable (tetap terlarut# dalam urine jika tidak ada keadaan-keadaan tertentu yang menyebabkan terjadinya presipitasi kristal. &ristal-kristal yang saling mengadakan presipitasi membentuk inti batu (nukleasi# yang kemudian akan mengadakan agregasi, dan menarik bahan-bahan lain sehingga menjadi kristal yang lebih besar. Meskipun ukurannya cukup besar, agregat kristal masih rapuh dan belum cukup mampu membuntukan saluran kemih. %ntuk itu agregat kristal menempel pada epitel saluran kemih (membentuk retensi kristal#, dan dari sini bahan-bahan lain diendapkan pada agregat itu sehingga membentuk batu yang cukup besar untuk menyumbat saluran kemih. &ondisi metastabel dipengaruhi oleh p= larutan, adanya koloid di dalam urine, konsentrasi solute di dalam urine, laju aliran urine di dalam saluran kemih, atau adanya korpus alienum di dalam saluran kemih yang bertindak sebagai inti batu. ebih dari 5!/ batu saluran kemih terdiri atas batu kalsium, baik yang berikatan dengan oksalat maupan dengan fosfat, membentuk batu kalsium oksalat dan kalsium fosfat@ sedangkan sisanya berasal dari batu asam urat, batu magnesium ammonium fosfat (batu infeksi#, batu anthyn, batu sistein, dan batu jenis lainnya. Meskipun patogenesis pembentukan batu batu diatas hampir sama, tetapi suasana didalam saluran kemih yang memungkinkan terbentuknya jenis batu itu tidak sama. alam hal ini misalkan batu asam urat mudah terbentuk dalam asam, sedangkan batu magnesium ammonium fosfat terbentuk karena urine bersifat basa (ina, !!5#. *atu ginjal dapat terjadi pada papilla renal, tubulus renal, kalises, piala ginjal, ureter atau dalam kandung kemih. *anyak batu berukuran kurang dari 1 mm dan biasanya batu dengan ukuran kecil ini akan keluar sendiri ke dalam urin. *atu staghorn bias terus tumbuh dalam piala ginjal dan meluas ke dalam kalises sehingga terbentuk batu yang bercabang-cabang dan akhirnya menimbulkan batu ginjal jika tidak diangkat dengan pembedahan. *atu kalsium memiliki ukuran paling kecil. Sebagian besar diantaranya adalah kalsium oksalat atau campuran oksalat dengan fosfat (&o'alak, !""#. Meskipun 5!/ kasus bersidat idiopatik, umumnya kasus-kasus tersebut terjadi bersama hiperurikosuria (keadaan terdapatnya asam urat dengan kadar yang tinggi di dalam urin#. 2mobilisasi yang lama dapat menimbulkan dimineralisasi tulang, hiperkalsiuria, dan pembentukan kalkulus. isamping itu, hiperparatiroidisme, asidosis tubulus renal dan asupan vitamin atau kalsium yang berlebihan dari makanan dapat menjadi factor predisposisi terbentuknya batu ginjal. *atu struvit secara khas mengendap karena infeksi, khususnya oleh spesies pseudomonas atau proteus. Mikroorganisme 6
pemecah ureum ini lebih sering dijumpai pada 'anita. *atu struvit dapat menghancurkan parenkim renal (&o'alak, !""#. $enyakit gout mengakibatkan produksi asam urat yang tinggi, hiperurikosuria, dan batu asam urat. iet tinggi purin (seperti daging, ikan, dan unggas# akan menaikkan kadar asam urat di dalam tubuh. 9nteritis regional dan colitis ulserativa dapat memicu pembentukan batu asam urat. $enyakit ini sering terjadi pada keadaan kehilangan cairan dan bikarbonat yang dapat menimbulkan asidosis metabolic. %rin yang asam akan meningkatkan pembentukan batu asam urat (&o'alak, !""#. Sistinuria merupakan gangguan herediter langka, dan pada kondisi ini terdapat kekeliriuan metabolic yang menyebabkan penurunan reabsorpsi sistin di dalam tubulus renal. &eadaan ini menyebabkan peningkatan jumlah sistin dalam urin. &arena sistin merupakan substansi yang relative insoluble, keberadaannya turut menyebabkan pembentukan kalkulus atau batu (&o'alak, !""#. :aringan parut yang terinfeksi merupakan tempat ideal bagi pembentukan batu. isamping itu, kalkulus yang terinfeksi (biasanya batu magnesium ammonium fosfat atau batu staghorn# dapat terbentuk apabila bakteri menjadi nucleus dalam pembentukan batu. Stasis urin memudahkan penimbunan unsur-unsur pembentukan batu yang kemudian saling melekat dan mendorong timbulnya infeksi yang menambah obstruksi. *atu dapat masuk ke dalam ureter atau tetap tinggal di dalam piala ginjal. i dalam piala ginjal, batu tersebut merusak atau menghancurkan parenkim renal dan dapat menimbulkan nekrosis karena penekanan (&o'alak, !""#. i dalam ureter, pembentukan batu menyebabkan obstruksi dalam bentuk hidronefrosis dan cenderung timbul kembali. Byeri yang membandel dan perdarahan serius juga dapat terjadi karena batu ginjal dan kerusakan yang ditimbulkan. *atu yang besar dan kasar akan menyumbat lubang sambungan uteropelvic dan meningkatkan frekuensi serta kekuatan kontraksi peristaltic sehingga terjadi hematuria akibat trauma. *iasanya pasien batu ginjal melaporkan nyeri yang menjalar dari sudut kostovertebral kebagian pinggang kemudian kearah suprapubik serta genetalia eksterna (kolik renal yang klasik#. 2ntensitas nyeri berfluktuasi dan dapat luar biasa sakitnya ketika intensitas nyeri tersebut mencapai puncaknya. $asien dengan batu ginjal di dalam piala ginjal dan kalises dapat melaporkan nyeri konstan yang tumpul (rasa pegal#. 2a juga dapat melaporkan nyeri punggung jika batu tersebut menyebabkan sumbatan dalam ginjal dan nyeri abdomen yang hebat bila batu tersebut berjalan ke ba'ah disepanjang ureter. 2nfeksi dapat terjadi dalam urin yang mengalami stasis atau sesudah trauma jika batu ini menimbulkan 7
mengikis permukaan saluran kemih. :ika batu atau kalkulus terperangkap dan menyumbat aliran urin maka dapat terjadi hidronefrosis (&o'alak, !""#. *eberapa teori pembentukan batu adalah ($urnomo, !""# 0 a) Teori Nukleasi *atu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu (nukleus#. $artikel-partikel yang berada dalam larutan yang terlalu jenuh (supersaturated# akan mengendap di dalam nukleus itu sehingga akhirnya membentuk batu. 2nti batu dapat berupa kristal atau benda asing di saluran kemih. b) Teori Matriks Matriks organik terdiri atas serumCprotein urine (albumin, globulin, dan mukoprotein# yang merupakan kerangka tempat diendapkannya kristal-kristal batu. c) Penghambatan kristalisasi %rine orang normal mengandung 7at penghambat pembentuk kristal, antara lain 0 magnesium, sitrat, pirofosfat, mukoprotein dan beberapa peptida. :ika kadar salah satu atau beberapa 7at itu berkurang, akan memudahkan terbentuknya batu di dalam saluran kemih. Pathway (Terlampir) D. Mani#estasi !linis +anda dan gejala batu ginjal yang mungkin meliputi (&o'alak ,!""#0 ". Byeri hebat akibat obstruksi . Bausea dan vomitus 3. emam dan menggigil karena infeksi . =ematuria jika batu tersebut menimbulkan abrasi ureter 1. istensi abdomen 4. Anuria akibat obstruksi bilateral atau obstruksi pada ginjal yang tinggal satu-satunya
dimiliki pasien. Secara umum pasien urolithiasis datang ke pelayanan kesehatan dengan keluhan utama nyeri pada pinggang dan hematuria. &eluhan yang disampaikan oleh pasien tergantung pada posisi atau letak batu, besar batu, dan penyulit yang telah terjadi. &eluhan yang paling dirasakan oleh pasien adalah nyeri pada pinggang. Byeri ini mungkin bisa berupa nyeri kolik maupun bukan kolik. Byeri kolik terjadi karena aktivitas peristaltik otot polos sistem kalises ataupun ureter meningkat dalam usaha untuk mengeluarkan batu dari saluran kemih. $eningkatan peristaltik ini menyebabkan tekanan intraluminalnya meningkat sehingga terjadi peregangan dari terminal saraf yang memberikan sensasi nyeri. Byeri non kolik terjadi akibat peregangan kapsul ginjal karena terjadi hidonefrosis atau infeksi pada ginjal (&untarti, !!6#. =ematuria sering kali dikeluhkan oleh pasien akibat trauma pada mukosa saluran kemih yang disebabkan oleh batu. &adang-kadang hematuria didapatkan dari 8
pemeriksaan urinalisis berupa hematuria mikroskopik. :ika didapatkan demam harus dicurigai suatu urosepsis dan ini merupakan kedaruratan di bidang urologi. alam hal ini harus secepatnya ditentukan letak kelainan anatomik pada saluran kemih yang mendasari timbulnya urosepsis dan segera dilakukan terapi berupa drainase dan pemberian antibiotika (&untarti, !!6#. 2nfeksi (pielonefritis dan sistitis yang disertai menggigil, demam dan disuria# dapat terjadi dari iritasi batu yang terus menerus. *eberapa batu menyebabkan sedikit gejala namun secara perlahan merusak unit fungsional (nefron# ginjal (&untarti, !!6#. E. !lasi#ikasi Batu $injal
Menurut &o'alak (!""# komposisi yang menyusun batu ginjal adalah batu kalsium (5!/# dengan terbesar berbentuk kalsium oksalat dan terkecil berbentuk kalsium fosfat. Adapun macam-macam batu ginjal dan proses terbentuknya, antara lain0 a. *atu >ksalatC&alsium >ksalat Asam oksalat di dalam tubuh berasal dari metabolisme asam amino dan asam askorbat (vitamin ;#. Asam askorbat merupakan prekursor oksalat yang cukup besar, sejumlah 3!/, 1!/ yang lain dikeluarkan sebagai oksalat urine. Manusia tidak dapat melakukan metabolisme oksalat , sehingga dikeluarkan melalui ginjal. :ika terjadi gangguan fungsi ginjal dan asupan oksalat berlebih di tubuh (misalkan banyak mengkonsumsi nenas#, maka terjadi akumulasi okalat yang memicu terbentuknya batu oksalat di ginjalCkandung kemih. b. *atu Struvit *atu struvit terdiri dari magnesium ammonium fosfat ( struvit # dan kalsium karbonat. *atu tersebut terbentuk di pelvis dan kalik ginjal bila produksi ammonia bertambah dan p= urin tinggi, sehingga kelarutan fosfat berkurang. =al ini terjadi akibat infeksi bakteri pemecah urea (yang terbanyak dari spesies Proteus dan Providencia Peudomonas eratia, semua spesies !lebsiella "emophilus #taphylococus dan Coryne bacterium# pada saluran urin. 9n7im urease yang dihasikan bakteri di atas menguraikan urin menjadi amonia dan karbonat. Amonia bergabung dengan air membentuk amonium sehingga p= urine makin tinggi. &arbon dioksida yang terbentuk dalam suasana p= basaCtinggi akan menjadi ion karbonat membentuk kalsium karbonat.*atu struvit (campuran dari magnesium, amoniak dan fosfat# juga disebut batu infeksi karena batu ini hanya terbentuk di dalam air kemih yang terinfeksi. %kuran batu bervariasi, mulai dari yang tidak dapat dilihat dengan mata 9
telanjang sampai yang sebesar .1 sentimeter atau lebih. *atu yang besar disebut kalkulus staghorn. *atu ini mengisi hampir keseluruhan pelvis renalis dan kalises renalis. c. *atu %rat *atu urat terjadi pada penderita gout (sejenis rematik#. *atu urat dapat juga terbentuk karena pemakaian urikosurik (misal probenesid atau aspirin#. $enderita diare kronis (karena kehilangan cairan, dan peningkatan konsentrasi urine# serta asidosis (p= urin menjadi asam sehingga terjadi pengendapan asam urat# dapat juga menjadi pemicu terbentuknya batu urat. d. *atu Sistina Sistin merupakan asam amino yang kelarutannya paling kecil. &elarutannya semakin kecil jika p= urin turunCasam. *ila sistin tak larut akan berpresipitasi (mengendap# dalam bentuk kristal yang tumbuh dalam sel ginjalCsaluran kemih membentuk batu. e. *atu &alium ?osfat *atu ginjal berbentuk batu kalium fosfat dapat terjadi pada penderita hiperkalsiurik (kadar kalsium dalam urine tinggi#. *atu kalium fosfat juga dapat terjadi karena asupan kalsium berlebih (misal susu dan keju# ke dalam tubuh. =al ini dikarenakan adanya endapan kalium di dalam tubuh yang akan menyebabkan timbulnya batu ginjal. *atu yang terbentuk di ginjal dapat menetap pada beberapa tempat di bagian ginjal, seperti di kali minor atas dan ba'ah, di kali mayor, di daerah pyelum, dan di ginjal bagian atas (up junction#. *erikut ini adalah klasifikasi berdasarkan posisi batu saluran ginjal0 a.
*atu di kali minor atas 0 batu ini kemungkinan silent stone dengan symptom stone.
b. *atu di kali monir ba'ah 0 batu yang terdapat pada bagian ini biasanya merupakan batu koral ( staghorn stone# dan berbentuk seperti arsitektur dari kalices. *atu ini makin lama akan bertambah besar dan mendesak pharencim ginjal sehingga pharencim ginjal semakin menipis. :adi batu ini potensial berbahaya bagi ginjal. c. *atu di kali mayor 0 jenis batu ini adalah batu koral ( staghorn stone#, tetapi tidak menyumbat. *atu pada daerah ini sering tidak menimbulkan gejala mencolok C akut, tetapi sering ditemukan terjadinya pielonefritis karena infeksi yang berulang-ulang. *atu ini makin lama akan semakin membesar dan mendesak pharencim ginjal sehingga pharencim ginjal akan semakin menipis dan berbahaya bagi ginjal. 10
d. *atu di pyelum ginjal 0 batu-batu ini kadang-kadang dapat menyumbat dan menimbulkan infeksi sehingga dapat menyebabkan kolik pain dan gejala lain. +indakan pengobatannya sebaiknya dilakukan dengan pengangkatan batu ginjal, karena batu dapat tumbuh terus ke dalam kali mayor sehingga tindakan operasi nantinya akan lebih sulit untuk dilaksanakan. e. *atu di atas %p :unction 0 daerah up junction merupakan salah satu tempat penyempitan ureter yang fisiologis, sehingga besarnya batu diperkirakan tidak dapat melalui daerah tersebut. f. *atu ureter 0 tanda dan gejalanya adalah secara tiba-tiba timbul kolik pain mulai dari pinggang hingga testis pria atau ovarium pada 'anita, pada posisi apapun klien sangat kesakitan, kadang-kadang disertai perut kembung, nausea, muntah, gross hematuria. g. *atu buli-buli 0 batu buli-buli terdapat pada semua golongan umur dari anak sampai orang de'asa.
%. !"m&likasi &omplikasi meliputi (&o'alak, !""#0 ". &erusakan atau destruksi parenkim renal . Bekrosis tekanan 3. >bstruksi oleh batu . =idronefrosis 1. $erdarahan 4. asa nyeri ). 2nfeksi
$. Pemeriksaan Penunjang $emeriksaan yang dapat menunjang diagnostic batu ginjal antara lain (asad, Sjahriar.
!"!#0 a. %rinalisa Darna normal adalah kekuning-kuningan, sedangkan 'arna abnormal dalah coklat gelap, merah, berdarah yang menunjukkan hematuri (kemungkinan obstruksi urine, kalkulus renalis, tumor,kegagalan ginjal#. Secara umum menunjukkan adanya sel darah merah, sel darah putih dan kristal serta serpihan, mineral, bakteri, pus, p= urine asam (asam meningkatkan sistin dan batu asam urat#. $ada %rine jam didapatkan kreatinin, asam urat, kalsium, fosfat, oksalat atau sistin meningkat. b. $emeriksaan hematologi0 ". Sel darah putih 0 meningkat menunjukkan adanya infeksi. . Sel darah merah 0 biasanya normal. 3. =b, =t 0 abnormal bila pasien dehidrasi berat atau polisitemia. 11
c. $emeriksaan 2maging •
%rografi $emeriksaan radiologis yang digunakan harus dapat memvisualisasikan saluran kemih yaitu ginjal, ureter dan vesika urinaria (&%*#. +etapi pemeriksaan ini mempunyai kelemahan karena hanya dapat menunjukkan batu yang radioopaque. *atu asam urat dan ammonium urat merupakan batu yang radiolucent. +etapi batu tersebut terkadang dilapisi oleh selaput yang berupa calsium sehingga gambaran akhirnya radioopaque. $elapisan adalah hal yang sering, biasanya lapisan tersebut berupa sisa metabolik, infeksi dan disebabkan hematuri sebelumnya.
•
;ystogramC intravenous pyelografi :ika pada pemeriksaan secara klinik dan foto tidak dapat menunjukkan adanya batu, maka langkah selanjutnya adalah dengan pemeriksaan 2E$. Adanya batu akan ditunjukkan dengan adanya filling defek.
•
%ltrasonografi (%S<# *atu akan terlihat sebagai gambaran hiperechoic, efektif untuk melihat batu yang radiopaque atau radiolucent.
•
;+ scan $emeriksaan ini dilakukan untuk banyak kasus pada pasien yang nyeri perut, massa di pelvis, suspect abses, dan menunjukkan adanya batu yang tidak dapat ditunjukkan pada 2E$. *atu akan terlihat sebagian batu yang keruh.
•
M2 $emeriksaan ini akan menunjukkan adanya lubang hitam yang semestinya tidak adaCyang seharusnya terisi penuh, ini diassosiasikan sebagai batu.
H. Penatalaksanaan
+ujuan dasar penatalaksanaan adalah untuk menghilangkan batu, menentukan jenis batu, mencegah kerusakan nefron, mengendalikan infeksi dan mengurangi obstruksi yang terjadi. %ntuk 2ndikasi pengeluaran batu saluran kemih yaitu obstruksi jalan kemih, infeksi, nyeri menetap atau nyeri berulang-ulang, batu yang akan menyebabkan infeksi atau obstruksi, batu metabolic yang tumbuh cepat (&o'alak, !""#. $enatalaksanaan pada batu ginjal, sebagai berikut (ully, M. A7harry S, !"!#0 12
a. iet iet atau pengaturan makanan sesuai jenis batu yang ditemukan 0 "# *atu kalsium oksalat Makanan yang harus dikurangi adalah jenis makanan yang mengandung kalsium oksalat seperti bayam, daun seledri, kacang-kacangan, kopi, teh, dan coklat serta mengurangi makanan yang mengandung kalsium tinggi seperti 0 ikan laut, kerang, daging, sarden, keju dan sari buah. # *atu asam urat Makanan yang dikurangi adalah daging, kerang, gandum, kentang, tepungtepungan, saus dan lain-lain. 3# *atu struvite Makanan yang dikurangi adalah keju, telur, buah murbai, susu dan daging. # *atu cysti Makanan yang dikurangi adalah sari buah, susu, kentang. Serta menganjurkan pasien banyak minum yaitu 3- literChari dan olahraga yang teratur. b. $engurangan nyeri +ujuan segera dari penanganan kolik renal atau ureteral adalah untuk mengurangi nyeri sampai penyebabnya dapat dihilangkan@ morfin atau meperidin diberikan untuk mencegah syok dan sinkop akibat nyeri yang luar biasa. Mandi air hangat di area panggul dapat bermanfaat. ;airan diberikan, kecuali pasien mengalami muntah atau menderita gagal jantung kongestif atau kondisi lain yang memerlukan pembatasan cairan. 2ni meningkatkan tekanan hidrostatik pada ruang di belakang batu sehingga mendorong pasase batu tersebut ke ba'ah. Masukan cairan sepanjang hari mengurangi konsentrasi kristaloid urin, mengencerkan urin dan menjamin haluaran urin yang besar. c. &olaborasi pemmberian antibiotik untuk mengatasi infeksi. d. 9SD ( $%tracorporeal #hock &ave 'ithotripsy# Alat 9SD adalah pemecah batu yang diperkenalkan pertama kali oleh ;aussy pada tahun "65!. Alat ini dapat memecah batu ginjal, batu ureter proksimal, atau buli-buli tanpa melalui tindakan invasif atau tanpa ada pembiusan dengan mengkonsentrasikan gelombang kejut dari lokasi batu dari luar tubuh. *atu dipecah menjadi fragmenfragmen kecil sehingga mudah dikeluarkan melalui saluran kemih. +idak jarang pecahan-pecahan batu yang sedang keluar menimbulkan perasaan nyeri kolik dan menyebabkan hematuria. Setelah batu tersebut pecah menjadi bagian yang kecil seperti pasir, sisa batu-batu tersebut dikeluarkan secara spontan. e. Metode 9ndourologi $engangkatan *atu Mengangkat batu renal tanpa pembedahan mayor. Befrostomi perkutan (atau nefrolitotomi perkutan# dilakukan dan nefroskop dimasukkan ke traktus perkutan yang sudah dilebarkan ke dalam parenkim ginjal. 13
f. %reteroskopi Mencakup visualisasi dan aksis ureter dengan memasukkan suatu alat ureteroskop melalui sistoskop. *atu dapat dihancurkan dengan menggunakan laser, lithotripsy elektrohidraulik atau ultrasound kemudian diangkat. g. $elarutan batu 2nfus cairan kemolitik (misal0 agen pembuat asam dan basa# untuk melarutkan batu dapat dilakukan sebagai alternative penanganan untuk pasien kurang beresiko terhadap terapi lain dan menolak metode lain, atau mereka yang memiliki batu yang mudah larut (struvit#. h. $engangkatan batu :ika batu terletak di dalam ginjal, pembedahan dilakukan dengan nefrolitotomi (insisi pada ginjal untuk mengangkat batu# atau nefrektomi jika ginjal tidak berfungsi akibat infeksi atau hidronefrosis. *atu dalam piala ginjal diangkat dengan pielolitotomi. I. Pen'egahan %ntuk
pencegahan batu ginjal terdapat makanan dan minuman yang harus
dibatasi (&o'alak, !""#.0 ". Makanan kaya vitamin harus dihindari (vitamin meningkatkan reabsorpsi kalsium#. .
14
BAB III !(NEP AUHAN !EPERA)ATAN BATU $INJAL
A. Pengkajian
$engkajan adalah data dasar utama proses kepera'atan yang tujuannya adalah untuk memberikan gambaran secara terus menerus mengenai keadaan kesehatan klien yang memungkinkan pera'at asuhan kepera'atan kepada klien. a. 2dentitas pasien yaitu0 mencakup nama, umur, agama, alamat, jenis kelamin, pendidikan, perkerjaan, suku, tanggal masuk, no. M, identitas keluarga, dll. b. i'ayat &esehatan i'ayat $enyakit Sekarang • *iasanya klien mengeluh nyeri pinggang kiri hilang timbul, nyeri muncul dari pinggang sebelah kiri dan menjalar ke depan sampai ke penis. $enyebab nyeri •
tidak di ketahui. i'ayat $enyakit ahulu &emungkinan klien sering mengkonsumsi makanan yang kaya vit , klien suka mengkonsumsi garam meja berlebihan, dan mengkonsumsi berbagai macam
•
makanan atau minuman dibuat dari susuC produk susu. i'ayat $enyakit &eluarga ikaji apakah keluarga klien mengalami batu ginjal atau penyakit lainnya.
*erdasarkan klasifikasi oenges, ri'ayat kepera'atan yang perlu dikaji adalah0 a. AktivitasCistirahat0
(cedera
serebrovaskuler, tirah baring lama# 15
b. Sirkulasi +anda0 • •
$eningkatan +, = (nyeri, ansietas, gagal ginjal# &ulit hangat dan kemerahan atau pucat
c. 9liminasi
i'ayat 2S& kronis, obstruksi sebelumnya $enrunan volume urine asa terbakar, dorongan berkemih iare
+anda0 >liguria, hematuria, piouria $erubahan pola berkemih • d. Makanan dan cairan0 •
MualCmuntah, nyeri tekan abdomen i'ayat diet tinggi purin, kalsium oksalat dan atau fosfat =idrasi yang tidak adekuat, tidak minum air dengan cukup
+anda0 istensi abdomen, penurunanCtidak ada bising usus Muntah • e. ByeriCkenyamanan0 •
16
•
i'ayat batu saluran kemih dalam keluarga, penyakit ginjal, hipertensi, gout, 2S&
•
kronis i'ayat penyakit usus halus, bedah abdomen sebelumnya, hiperparatiroidisme $enggunaan antibiotika, antihipertensi, natrium bikarbonat, alopurinul, fosfat,
•
tia7id, pemasukan berlebihan kalsium atau vitamin.
B. Diagn"sa !e&era*atan +NANDA, Pre-"&erasi
". Byeri (akut# berhubungan dengan peningkatan frekuensiCdorongan kontraksi ureteral . $erubahan eliminasi urine berhubungan dengan stimulasi kandung kemih oleh batu, iritasi ginjal dan ureter, obstruksi mekanik dan peradangan. 3. isiko
tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan
mualCmuntah (iritasi saraf abdominal dan pelvis ginjal atau kolik ureter, diuresis pasca obstruksi. . Ansietas berhubungan dengan kurang terpajan informasi tentang penyakit 1. &urang
pengetahuan
tentang
kondisi,
prognosis
dan
kebutuhan terapi
berhubungan dengan kurang terpajan atau salah interpretasi terhadap informasi, keterbatasan kognitif, kurang akuratClengkapnya informasi yang ada. P"st-"&erasi
". Byeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan . &erusakan integritas jaringan berhubungan dengan tindakan invasif
C. Interensi Pre-"&erasi Diagn"sa
!e&era*atan/
Masalah !"la0"rasi N2eri akut
Ren'ana ke&era*atan Tujuan 1an !riteria Interensi Hasil N(C 3 NIC 3
efinisi 0 $engalaman tidak
$ain evel,
sensori
menyenangkan
yang dan
pengalaman emosional yang
pain control,
comfort level
Pain Management
akukan
pengkajian
komprehensif
nyeri
termasuk
secara lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi 17
muncul secara aktual atau !riteria hasil3
>bservasi
potensial kerusakan jaringan•
Mampu
atau
menggambarkan
nyeri
adanya kerusakan (Asosiasi
nyeri,
Studi Byeri 2nternasional#0
menggunakan
tehnik pasien
serangan pelan
mengontrol
(tahu
reaksi
nonverbal
dari
ketidaknyamanan
penyebab
mampu
untuk mengetahui pengalaman nyeri
mendadak
atau
nonfarmakologi
untuk
&aji kultur yang mempengaruhi respon
intensitasnya
dari
mengurangi
nyeri,
nyeri
ringan sampai berat yang
mencari bantuan#
dapat
Melaporkan
diantisipasi dengan•
bah'a
9valuasi pengalaman nyeri masa lampau 9valuasi
bersama
pasien
dan
tim
akhir yang dapat diprediksi
nyeri berkurang dengan
kesehatan lain tentang ketidakefektifan
dan dengan durasi kurang
menggunakan
kontrol nyeri masa lampau
dari 4 bulan.
manajemen nyeri •
*atasan karakteristik 0
nyeri#
−
menghindari nyeri
nyaman
− −
sayu,
tampak
capek,
sulit atau gerakan kacau, −
menyeringai# +erfokus pada
−
sendiri ?okus (penurunan
untuk
dan
tanda
rasa
setelah
nyeri
dapat
seperti
suhu
nyeri
&urangi faktor presipitasi nyeri $ilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter
vital
rentang normal +idak
mempengaruhi
yang
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
Menyatakan
+anda
lingkungan
dalam
mengalami
gangguan tidur
personal# &aji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
Ajarkan tentang teknik non farmakologi
*erikan analgetik untuk mengurangi nyeri
diri
menyempit persepsi
9valuasi keefektifan kontrol nyeri
+ingkatkan istirahat
&olaborasikan dengan dokter jika ada
'aktu, kerusakan proses
keluhan
berpikir,
berhasil
penurunan
interaksi dengan orang −
intensitas,
berkurang
hati Muka topeng
keluarga
&ontrol
atau non verbal ?akta dari observasi $osisi antalgic untuk •
•
dan
(skala, frekuensi
−
pasien
mencari dan menemukan dukungan
aporan secara verbal
−
*antu
Mampu mengenali nyeri
−
−
dan lingkungan# +ingkah laku distraksi,
Monitor
dan
tindakan
nyeri
penerimaan pasien
manajemen nyeri
18
tidak
tentang
contoh
0
jalan-jalan,
menemui
orang
danCatau −
lain
aktivitas,
aktivitas berulang-ulang# espon autonom (seperti diaphoresis,
perubahan
tekanan
dan dilatasi pupil# $erubahan autonomic dalam
tonus
obat
;ek ri'ayat alergi
$ilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi
(contoh
0
merintih,
gelisah,
−
panjangCberkeluh kesah# $erubahan dalam nafsu
Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis#
+entukan pilihan analgesik tergantung
+entukan
analgesik
pilihan,
!e&era*atan/
Masalah !"la0"rasi
rute
$ilih rute pemberian secara 2E, 2M untuk pengobatan nyeri secara teratur
Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali
*erikan analgesik tepat 'aktu terutama saat nyeri hebat
9valuasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping#
Diagn"sa
ketika
pemberian, dan dosis optimal
makan dan minum
?aktor yang berhubungan 0
analgesik
tipe dan beratnya nyeri
menangis,
'aspada, iritabel, nafas
dari
pemberian lebih dari satu
(mungkin dalam rentang −
;ek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi
otot
dari lemah ke kaku# +ingkah laku ekspresif
+entukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian
darah,
perubahan nafas, nadi −
Analgesi' A1ministrati"n
Ren'ana ke&era*atan Tujuan 1an !riteria Interensi Hasil
19
Resik"
1e#isit
"lume N(C3
'airan
− −
efinisi 0
−
*erisiko dehidrasi
mengalami
NIC 3
?luid balance =ydration Butritional Status
%lui1 management
0
?ood and ?luid 2ntake
vaskular,seluler, !riteria Hasil 3
atau intraseluler.
−
Mempertahankan urine
output
+imbang
diperlukan $ertahankan catatan intake dan output
yang akurat Monitor status hidrasi ( kelembaban
sesuai
membran
popokCpembalut
mukosa,
nadi
jika
adekuat,
?aktor risiko0
dengan usia dan berat
tekanan
-
badan,
diperlukan Monitor vital sign Monitor masukan makanan C cairan
&ehilangan cairan aktif &urang pengetahuan $enyimpangan yang mempengaruhi absorp
-
-
cairan $enyimpangan yang
tubuh
dalam
batas normal +idak ada tanda tanda dehidrasi, turgor
9lastisitas
kulit
baik,
mempengaruhi asupan
membran
cairan &ehilangan berlebihan
lembab, tidak ada rasa
melalui rute normal -
−
urine
normal, =+ normal +ekanan darah, nadi, suhu
cairan $enyimpangan yang mempengaruhi akses
-
−
*:
misalnya diare %sia lanjut *erat badan ekstrim ?aktor yang mempengaruhi
darah
ortostatik
-
regulator &ehilangan cairan
sesuai output orong keluarga untuk membantu
pasien makan +a'arkan snack ( jus buah, buah
segar # &olaborasi dokter jika tanda cairan
mukosa
haus yang berlebihan
berlebih muncul meburuk Atur kemungkinan tranfusi $ersiapan untuk tranfusi
melalui rute abnormal (misalnya selang -
jika
dan hitung intake kalori harian akukan terapi 2E Monitor status nutrisi *erikan cairan *erikan cairan 2E pada suhu ruangan orong masukan oral *erikan penggantian nesogatrik
kebutuhan cairan (status hipermetabolik# &egagalan fungsi
#,
menetap# Agen fermasutikal (misalnya diuretik#
20
Ren'ana ke&era*atan Diagn"sa
!e&era*atan/ Tujuan 1an !riteria
Masalah !"la0"rasi
Interensi
Hasil !eti1akseim0angan nutrisi
kurang
N(C3 1ari
Butritional
ke0utuhan tu0uh
efinisi0 tidak
Asupan cukup
memenuhi
nutrisi
metabolik.
− − −
yang dibutuhkan pasien
food and ?luid 2ntake
− − −
−
berlebihan *ising usus hiperaktif &urang makanan &urang informasi &urang minat pada
−
makanan $enurunan berat badan
− − −
dengan asupan makanan − − − −
adekuat &esalahan konsepsi &esalahan informasi Membran mukosa pucat &etidakmampuan memakan
Deight ;ontrol
Adanya peningkatan
badan ideal
sesuai dengan tinggi badan
serat
untuk
Ajarkan pasien bagaimana membuat
Monitor adanya penurunan ** dan
Monitor lingkungan selama makan
:ad'alkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
mengidentifikasi
Monitor turgor kulit
kebutuhan nutrisi
Monitor kekeringan, rambut kusam,
+idak ada tanda G
Menunjukkan peningkatan
fungsi
pengecapan
dari
menelan
tinggi
dimakan
gula darah
Mampu
tanda malnutrisi
yang
catatan makanan harian.
dengan tujuan *erat
diet
mencegah konstipasi
berat badan sesuai
Hakinkan mengandung
!riteria Hasil0
lebih di ba'ah berat badan ideal &erapuhan kapiler iare &ehilangan rambut
&olaborasi dengan ahli gi7i untuk
Butritional Status 0
*atasan karakteristik0 &ram abdomen Byeri abdomen Menghindari makanan *erat badan !/ atau
menentukan jumlah kalori dan nutrisi
−
&aji adanya alergi makanan
Adequacy of nutrient
untuk kebutuhan
status0
+idak penurunan
total protein, =b dan kadar =t
Monitor mual dan muntah
Monitor
kemerahan,
dan
kekeringan jaringan konjungtiva
Monitor intake nuntrisi
2nformasikan pada klien dan keluarga
terjadi berat
pucat,
tentang manfaat nutrisi
badan yang berarti
&olaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen makanan seperti B<+C +$B sehingga intake cairan yang adekuat dapat dipertahankan.
Atur posisi semi fo'ler atau fo'ler 21
−
+onus otot menurun Mengeluh gangguan
−
sensasi rasa Mengeluh
−
asupan
makanan berkurang dari A −
(recommended
daily allo'ance# ;epat kenyang setelah
−
makan Saria'an rongga mulut Steatorea &elemahan otot
−
pengunyah &elemahan otot untuk
− −
tinggi selama makan
&elola pemberan anti emetik0.....
Anjurkan banyak minum
$ertahankan terapi 2E line
;atat
adanya
edema,
hiperemik,
hipertonik papila lidah dan cavitas oval
menelan ?aktor-faktor
yang
berhubungan0
−
?aktor biologis ?aktor ekonomi &etidakmampuan untuk
−
mengabsorpsi nutrien &etidakmampuan untuk
−
mencerna makanan &etidakmampuan untuk
−
menelan makanan ?aktor psikologis
− −
Diagn"sa
!e&era*atan/
Masalah !"la0"rasi
Ren'ana ke&era*atan Tujuan 1an !riteria Interensi Hasil
22
Ansietas
N(C 3
efinisi0 $erasaan atau
ketidaknyamanan
kekha'atiran
samar
disertai
yang respon
-
Aniety self control
-
Aniety level
-
koping
oleh takut
yang
disebabkan
oleh antisipasi
memperingatkan
individu
akan adanya bahaya dan memampukan
untuk
yang
untuk bertindak menghadapi
dan
mengontol
Eital sign dalam batas
$ostur tubuh, ekspresi
dan tingkat aktivitas menunjukkan *atasan karakteristik0
berkurangnya
$erilaku0 -
•
•
Byatakan
dengan
jelas
harapan
:elaskan semua prosedur dan apa
+emani pasien untuk memberikan
*erikan informasi faktual mengenai
ibatkan
keluarga
untuk
mendampingi klien •
2nstruksikan
pada
pasien
•
engarkan dengan penuh perhatian
•
2dentifikasi tingkat kecemasan
•
*antu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
•
orong
pasien
untuk
mengungkapkan perasaan, ketakutan, yang
ireleven -
-
Melihat sepintas
-
2nsomnia
-
&ontak mata yang
persepsi •
*erikan
obat
untuk
mengurangi
kecemasan
buruk -
untuk
menggunakan tehnik relaksasi
produktivitas -
yang
diagnosis, tindakan prognosis
kecemasan
$enurunan
pendekatan
keamanan dan mengurangi takut
tehnik
'ajah, bahasa tubuh
ancaman.
•
•
normal
individu
yang dirasakan selama prosedur
cemas
+&enurunan
terhadap pelaku pasien •
mengungkapkan
isyarat
ke'aspadaan
•
Mengidentifikasi,
menunjukkan
Re1u'ti"n
menenangkan
mampu
gejala cemas
terhadap bahaya. =al ini merupakan
&lien
mengungkapkan
individu@
perasaan
•
mengidentifikasi dan
tidak spesifik atau tidak
An4iet2 ke'emasan,
&riteria hasil0
autonom (sumber sering kali
diketahui
NIC 3
Mengekspresikan kekh'atiran karena 23
perubahan
dalam
peristi'a hidup
•
-
Agitasi
-
Mengintai
-
+ampak 'aspada
Afektif0 -
-
&esedihan
yang
mendalam -
&etakutan
-
$erasaaan
tidak
adekuat -
*erfokus pada diri sendiri
-
$eningkatan ke'aspadaan
-
2ritabilitas
-
senang
berlebihan -
asa
nyeri
yang
meningkatkan ketidakberdayaan -
$eningkatan
rasa
ketidakberdayaan yang persisten -
*ingung, menyesal.
-
agu
atau
tidak
percaya diri -
•
&ha'atir
?isiologis -
Dajah
tegang,
24
tremor tangan -
$eningkatan keringat
-
$eningkatan ketegangan
•
-
-
Suara bergetar
Simpatik -
Anoreksia
-
9ksitasi kardiovaskuler
-
iare,mulut kering
-
Dajah merah
-
:antung
berdebar-
debar -
$eningkatan tekanan darah
-
$eningkatan refleks
-
$eningkatan frekuensi pernafasan
-
$upil melebar
-
&esulitan bernafas
-
Easokontriksi superfisial
-
emah,
kedutan
pada otot
•
$arasimpatik -
Byeri abdomen
-
$enurunan
tekanan
darah -
$enurunan
denyut
nadi
25
-
iare, mual,vertigo
-
etih,
gangguan
tidur -
&esemutan
pada
ekstremitas -
Sering berkemih
-
Anyang-anyangan
-
orongan
segera
berkemih
•
&ognitif -
Menyadari
gejala
fisiologis -
*loking
pikiran,
konfusi -
$enurunan
lapang
persepsi -
&esulitan berkonsentrasi
-
$enurunan kemampuan
untuk
belajar -
$enurunan kemampuan
untuk
memecahkan masalah -
&etakutan
terhadap
konsekuensi
yang
tidak spesifik -
upa,
gangguan
perhatian -
&ha'atir, melamun
-
;enderung
26
menyalahkan orang lain.
?aktor yang berhubungan0 •
$erubahan dalam(status ekonomi, status
lingkungan,
kesehatan, pola
interaksi,fungsi
peran,
status peran# •
$emajanan toksin
•
+erkait keluarga
•
=erediter
•
2nfeksiCkontaminan interpersonal
•
$enularan
penyakit
interpersonal •
&risis maturasi
•
&risis situasional
•
Stres, ancaman kematian
•
$enyalahgunaan 7at
•
Ancaman pada (status ekonomi, status
lingkungan,
kesehatan, pola
interaksi, fungsi peran, status
peran,
konsep
diri# •
&onflik tidak disadari mengenai tujuan penting hidup
•
&onflik tidak disadari mengenai
nilai
yang
esensial atau penting. 27
•
&ebutuhan yang tidak dipenuhi
Diagn"sa !e&era*atan/ Masalah !"la0"rasi De#i'it Pengetahuan
Ren'ana ke&era*atan Tujuan 1an !riteria Interensi Hasil N(C3 NIC 3
efinisi0 &etiadaan atau defisiensi informasi kognitif
&no'ledge 0 disease
Tea'hing3 1isease &r"'ess
process
yang berkaitan dengan topic
&no'ledge 0 health
•
•
$erilaku hiperbola &etidakakuratan
•
mengikuti perintah &etidakakuratan
•
•
•
$asien dan
pemahaman
tentang
penyakit,
kondisi,
cara yang tepat. •
cara yang tepat
pengobatan $asien dan
keluarga
mampu melaksanakan
apatis# $engungkapan masalah
prosedur
yang
•
$asien dan mampu
keluarga
menjelaskan
•
2dentifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat
dijelaskan secara benar
prognosis dan program
:elaskan patofisiologi dari penyakit
dengan anatomi dan fisiologi, dengan
bermusuhan, agitasi,
?actor yang berhubungan0
tingkat
dan bagaimana hal ini berhubungan
keluarga
menyatakan
mengikuti tes $erilaku tidak tepat (mis., hysteria,
tentang
penyakit yang spesifik. !riteria hasil3
•
penilaian
pengetahuan pasien tentang proses
*ehavior
tertentu.
*atasan karakteristik0
*erikan
•
Sediakan
informasi
pada
pasien
tentang kondisi, dengan cara yang tepat 28
• •
• •
• •
&eterbatasan kognitif Salah interpretasi
kembali
apa
yang
dijelaskan pera'atCtim
tentang kemajuan pasien dengan cara
informasi &urang pajanan &urang minat dalam
kesehatan lainnya
yang tepat
•
•
Sediakan bagi keluarga informasi
iskusikan perubhan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah
belajar &urang dapat mengingat +idak familier dengan
komplikasi di masa yang akan dating dan
sumber informasi.
atau
proses
pengontrolan
pilihan
terapi
penyakit. •
iskusikan
atau
penanganan •
ukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan
cara
yang
tepat
atau
diindikasikan •
ujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal dengan cara yang tepat.
•
2nstruksikan pasien mengenai tanda gejala
untuk
melaporkan
pada
pemberi pera'atan kesehatan dengan cara yang tepat.
P"st "&erasi Diagn"sa
!e&era*atan/
Masalah !"la0"rasi N2eri akut
Ren'ana ke&era*atan Tujuan 1an !riteria Interensi Hasil N(C 3 NIC 3
efinisi 0 Sensori
yang
tidak
$ain evel, pain
Pain Management
akukan
pengkajian
komprehensif
nyeri
termasuk
secara lokasi,
29
menyenangkan
dan
pengalaman emosional yang
control,
muncul secara aktual atau
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
comfort
dan faktor presipitasi
level
potensial kerusakan jaringan atau
menggambarkan
>bservasi
reaksi
nonverbal
dari
ketidaknyamanan
!riteria hasil3
adanya kerusakan (Asosiasi •
Mampu
Studi Byeri 2nternasional#0
nyeri
serangan
mengontrol
(tahu
penyebab
mendadak
atau
nyeri,
intensitasnya
dari
menggunakan
tehnik
nyeri
ringan sampai berat yang
nonfarmakologi
untuk
9valuasi pengalaman nyeri masa lampau
dapat
mengurangi
nyeri,
9valuasi
pelan
diantisipasi dengan
mampu
&aji kultur yang mempengaruhi respon
bersama
pasien
dan
tim
akhir yang dapat diprediksi
mencari bantuan#
dan dengan durasi kurang •
Melaporkan
dari 4 bulan.
nyeri berkurang dengan
*antu
menggunakan
mencari dan menemukan dukungan
*atasan karakteristik 0
kesehatan lain tentang ketidakefektifan bah'a
manajemen nyeri
kontrol nyeri masa lampau pasien
&ontrol
dan
keluarga
lingkungan
untuk
yang
dapat
seperti
suhu
−
aporan secara verbal•
Mampu mengenali nyeri
mempengaruhi
(skala,
−
atau non verbal ?akta dari observasi $osisi antalgic untuk
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
−
− −
− −
menghindari nyeri
intensitas,
frekuensi
dan
nyeri#
Menyatakan nyaman
rasa
setelah
hati berkurang Muka topeng vital
tampak
capek,
rentang normal
sulit atau gerakan kacau, •
+idak
gangguan tidur
−
menyeringai# +erfokus pada
−
sendiri ?okus (penurunan
diri
menyempit persepsi
tanda
nyeri
dalam
mengalami
&urangi faktor presipitasi nyeri $ilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal# &aji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi Ajarkan tentang teknik non farmakologi *erikan analgetik untuk mengurangi nyeri
9valuasi keefektifan kontrol nyeri
+ingkatkan istirahat
&olaborasikan dengan dokter jika ada
'aktu, kerusakan proses
keluhan
berpikir,
berhasil
penurunan
nyeri
dan
tindakan
nyeri
30
tidak
interaksi dengan orang −
dan lingkungan# +ingkah laku distraksi, contoh
0
orang
danCatau −
lain
obat
perubahan
dan dilatasi pupil# $erubahan autonomic dalam
tonus
0
merintih,
;ek ri'ayat alergi
$ilih analgesik yang diperlukan atau
otot
gelisah, menangis,
+entukan
analgesik
pilihan,
rute
$ilih rute pemberian secara 2E, 2M untuk
Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali
*erikan analgesik tepat 'aktu terutama saat nyeri hebat
?aktor yang berhubungan 0
Agen injuri (biologi, kimia,
9valuasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping#
fisik, psikologis#
Masalah !"la0"rasi
+entukan pilihan analgesik tergantung
pengobatan nyeri secara teratur
makan dan minum
!e&era*atan/
ketika
pemberian, dan dosis optimal
panjangCberkeluh kesah# $erubahan dalam nafsu
Diagn"sa
analgesik
tipe dan beratnya nyeri
'aspada, iritabel, nafas −
dari
pemberian lebih dari satu
dari lemah ke kaku# +ingkah laku ekspresif (contoh
kombinasi
(mungkin dalam rentang −
;ek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi
darah,
perubahan nafas, nadi −
+entukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian
aktivitas berulang-ulang# espon autonom (seperti
tekanan
tentang
Analgesi' A1ministrati"n
aktivitas,
diaphoresis,
penerimaan pasien
manajemen nyeri
jalan-jalan,
menemui
Monitor
Ren'ana ke&era*atan Tujuan 1an !riteria Hasil
Interensi
31
!erusakan integritas kulit
N(C 0
efinisi0
-
NIC 0 Pressure Management
+issue 2ntegrity 0 Skin Anjurkan pasien untuk menggunakan
$erubahan atau gangguan,
and
epidermis danCatau dermis
Membranes =emodialis akses
-
Mucous
pakaian yang longgar
=indari kerutan pada tempat tidur
:aga kebersihan kulit agar tetap bersih
*atasan karakteristik0 •
•
•
&erusakan lapisan kulit atau dermis
dan kering
&riteria hasil0
2ntegritas kulit yang baik
permukaan
bisa
dipertahankan
kulit atau epidermis 2nvasi struktur tubuh
(sensasi,
elastisitas,
temperatur, ?aktor yang berhubungan0 •
9ksternal 0
>leskan lotion atau minyakCbaby oil pada derah yang tertekan
-
%sia yang ekstrim
$erfusi jaringan baik
-
&elembaban
Menunjukkan
-
=ipertermia
-
Monitor kulit akan adanya kemerahan
Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
+idak ada lukaClesi Monitor status nutrisi pasien
Iat kimia, radiasi
pada kulit
pemahaman
hipotermia
-
atau
Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien# setiap dua jam sekali
hidrasi,
pigmentasi#
proses
Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat
&aji lingkungan dan peralatan yang menyebabkan tekanan
dalam
perbaikan >bservasi
luka
0
dimensi,
kulit dan mencegah
kedalaman
(misalnya gaya gunting
terjadinya
cairan, granulasi, jaringan nekrotik,
atau shearing forces#
berulang
?aktor
mekanik
sedera
tanda-tanda
luka,
lokasi,
karakteristik,'arna
infeksi
lokal,
formasi
traktus
-
Medikasi
-
embab
kulit
-
2mobilitasi fisik
mempertahankan
2nternal 0
kelembaban kulit dan &olaburasi ahli gi7i pemberian diae
-
$erubahan status cairan
pera'atan alami
-
$erubahan pigmentasi
;egah kontaminasi feses dan urin
-
$erubahan
akukan tehnik pera'atan luka dengan
•
turgor
Mampu
melindungi
dan Ajarkan pada keluarga tentang luka dan pera'atan luka
+&+$, vitamin
(elastisitas kulit# -
?aktor perkembangan
-
&etidakseimbangan
steril
*erikan posisi yang mengurangi tekanan pada luka
status nutrisi (obesitas, emasiasi# 32
-
$enurunan imunologi
-
$enurunan sirkulasi
-
&ondisi
gangguan
metabolik -
-
+onjolan tulang
D. Im&lementasi Menurut Bursalam (!""#, implementasi adalah pelaksanaan dari rencana intervensi
untuk mencapai tujuan yang spesifi. +ahap implementasi dimulai setelah rencana intervensi disusun dan ditujukan pada nursing ordersuntuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. >leh karena itu rencana intervensi yan spesifik dilaksanakan utuk memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan klien. +ujuan dari implementasi adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan, dan memfasilitasi koping.
E. Ealuasi Menurut Iaidin Ali (!!6# 9valuasi kepera'atan adalah suatu proses menentukan nilai
keberhasilan yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan kepera'atan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. +erdapat 3 komponen penting dalam evaluasi kepera'atan, yakni 0 ". $engkajian %lang $engkajian ulang merupakan pemantauan status klien yang konstan dengan melihat respons klien terhadap intervensi kepera'atan dan kemajuan kearah pencapaian hasil yang diharapkan dan dilaksanakan terus menerus sampai klien pulang dari rumah sakitCsembuh. . Modifikasi rencana kepera'atan =asil pengkajian ulang merupakan
informasi
yang
sangat penting
dalam
memodifikasi rencana kepera'atan. Apabila telah terpenuhi kebutuhan fisiologis dasar, seperti udara, air, makanan, dan keamanan, asuhan kepera'atan beralih ke tingkat yang lebih tinggi, misalnya harga diri. Apabila kebutuhan dasar belum terpenuhi, kebutuhan dasar dipenuhi dahulu dan kebutuhan yang lebih tinggi ditunda. 3. $enghentian pelayanan Apabila hasil yang diharapkan telah tercapai dan tujuan yang lebih luas telah terpenuhi, penghentian pelayanan kepera'atan dapat direncanakan. Akan tetapi, hal 33
ini agak sulit bagi pemecah masalah yang lama, misalnya perubahan nutrisi. Apabila penghentian pelayanan kepera'atan selesai, perhatian pelayanan berfokus pada kemandirian klien dalam mengatasi masalah sendiri. Ada dua macam evaluasi kepera'atan, yakni evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. a. $valuasi formatif yakni hasil observasiCpengamatan dan analisis pera'at terhadap respons klien pada saat pelaksanaan asuhan kepera'atan atau sesudahnya. b. $valuasi sumatif yaitu rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisis status kesehatan klien sesuai dengan kerangka 'aktu yang telah ditetapkan. &esimpulan evaluasi sumatif menunjukkan adanya perkembangan kesehatan klien atau adanya masalah baru.
BAB I5 PENUTUP
A. !esim&ulan
%rolithiasis adalah adanya batu atau kalkulus dalam sistem urinarius. %rolithiasis mengacu pada adanya batu (kalkuli# ditraktus urinarius. *atu terbentuk dari traktus urinarius ketika konsentrasi subtansi tertentu seperti kalsium oksalat, kalsium fosfat, dan asam urat meningkat sedangkan nefrolitiasis adalah adanya batu pada atau kalkulus dalam velvis renal. 9tiolgi dari urolithiasis dan nefrolitiasis terbagi dua, yaitu faktor instrinsik dan ekstrinsik. $erjalanan penyakit urolithiasis dan nefrolitiasis hampir sama, yang bera'al
dari
faktor-faktor
pada
penyebab
pembentukan
batu
yang
dapat
berujung dapat terjadi penyakit ginjal kronis yang dapat menyebabkan kematian. $enderita urolithiasis dan nefrolitiasis biasanya datang ke pelayanan kesehatan dengan keluhan nyeri pada pinggang (kolik maupun bukan kolik#. Sehingga untuk memastikan dilakukan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosa yang tepat. an melaksanakan penatalaksanaan yang bertujuan untuk menghilangkan batu, menentukan jenis batu, mencegah kerusakan nefron, mengendalikan infeksi dan mengurangi obstruksi yang terjadi. 34
+ujuan dasar penatalaksanaan batu ginjal adalah untuk menghilangkan batu, menentukan jenis batu, mencegah kerusakan nefron, mengendalikan infeksi dan mengurangi obstruksi yang terjadi. $enatalaksanaan batu ginjal dapat dilakukan secara konservatif yaitu dengan obat-obatan dan diet maupun dilakukan pembedahan. iagnose kepera'atan pada batu ginjal antara lain0
$re-operasi ". Byeri (akut# berhubungan dengan peningkatan frekuensiCdorongan kontraksi ureteral . $erubahan eliminasi urine berhubungan dengan stimulasi kandung kemih oleh batu, iritasi ginjal dan ureter, obstruksi mekanik dan peradangan. 3. isiko
tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan
mualCmuntah (iritasi saraf abdominal dan pelvis ginjal atau kolik ureter, diuresis pasca obstruksi. . Ansietas berhubungan dengan kurang terpajan informasi tentang penyakit
1. &urang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan terapi berhubungan dengan kurang terpajan atau salah interpretasi terhadap informasi, keterbatasan kognitif, kurang akuratClengkapnya informasi yang ada.
$ost-operasi ". Byeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan . &erusakan integritas jaringanCkulit berhubungan dengan tindakan invasif
B. aran *erdasarkan kesimpulan diatas, maka penyusun mengambil saran dalam rangka
meningkatkan pelayanan asuhan kepera'atan. Adapun saran-saran adalah sebagai berikut0 ". $era'at *agi seorang pera'at sebaiknya harus memahami dan mengerti baik secara teoritis maupun praktek tentang penyakit batu ginjal agar dapat melakukan tindakan kepera'atan. . umah Sakit *agi rumah sakit hendaknya melengkapi fasilitas rumah sakit sehingga pada penderita batu ginjal mendapatkan ruangan dan fasilitas medis yang seharusnya
35
ada sehingga dapat melakukan tindakan kepera'atan untuk mengurangi dari gejala dan komplikasi penyakit batu ginjal. 3. Mahasis'a %ntuk mahasis'a sebaiknya memperdalam ilmu dalam pera'atan pasien batu ginjal agar dapat membantu pasien untuk mencapai kesembuhan dan pengobatan dan agar mahasis'a lebih paham tentang pengertian, pencegahan, pengobatan serta cara-cara pera'atannya sehingga dapat memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarganya. . 2nstitusi pendidikan %ntuk institusi pendidikan diharapkan dapat melengkapi atau menambah buku buku yang berkaitan dengan bidang keilmuan kepera'atan seperti buku kepera'atan medikal bedah, asuhan kepera'atan, dan lain-lain sebagai literatur dalam menambah ilmu bagi mahasis'a.
DA%TAR PUTA!A
Ali, Iaidin. !!6. (asardasar (okumentasi !epera*atan. :akarta 0 9<;. Anonim. !"1. +atu ,injal. JinternetK tersedia dalam http0CC'''.alodokter.comCbatu-ginjal diakses pada 5 >ktober !"1 pukul "5.!! D2+A. 9li7abeth :. ;or'in. !!6. +uku #aku Patofisiologi. :akarta0 9<;. &o'alak, :ennifer $., dkk. !"". +uku -jar Patofisiologi. :akarta0 9<;. &untarti, !!6. isiologi ,injal dan #istem #aluran !emih. :akarta0 *agian %rologi ?akultas &edokteran %niversitas 2ndonesia. ina B, !!5. aktoraktor !ejadian +atu #aluran !emih Pada 'aki'aki . +esis Mahasis'a $asca Sarjana 9pidemiologi %niversitas iponegoro. JinternetK tersedia dalam http0CCeprints.undip.ac.idC"515C"CBurLina.pdf
diakses pada 5 >ktober
!"1 pukul "5.!! D2+A. Burarif, Amin =uda dan =ardhi &usuma. !"3. -plikasi -suhan !epera*atan +erdasarkan (iagnosa Medis dan N-N(- N/CN0C. 9disi evisi :ilid . Hogyakarta0 $enerbit Mediaction.
36