LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL DENGAN ABORTUS
A. Konse Konsep p Dasar Dasar Penya Penyakit kit 1. Definisi Aort!s
Abortus adalah keluarnya janin sebelum mencapai viabilitas. Dimana masa gestasi belum mencapai mencapai usia 20 minggu minggu dan beratnya beratnya kurang kurang dari 500 gr (Mansjoer, (Mansjoer, 200 200!. !. "eng "enggu gugu gura ran n kand kandun unga gan n atau atau abor aborsi si atau atau abor abortu tuss adal adalah ah bera berakh khir irny nyaa keha kehami milan lan sebe sebelum lum janin janin dapa dapatt hidu hidup p di duni duniaa luar luar,, tanpa tanpa memp mempers ersoa oalk lkan an penyebabnya. #ayi baru mungkin hidup di dunia luar bila berat badannya telah mencapai lebih daripada 500 gram atau umur kehamilan lebih daripada 20 minggu. ($alm ($almah ah,, 200% 200%!. !. &sti &stilah lah abor abortu tuss dipa dipaka kaii untu untuk k menu menunj njuk ukka kan n peng pengel elua uaran ran hasil hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Abortus ditentukan sebagai pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 gram atau kurang dari 20 minggu ("ra'irohardjo $, 200!.
". Etio#o$i%&aktor pre'isposisi pre'isposisi
Menurut "ra'irohardjo $ (200! penyebab abortus antara lain adalah ) a. &n*eks &n*eksii akut akut ) virus, virus, misalny misalnyaa cacar, cacar, rubella rubella,, hepati hepatitis. tis. &n*eksi &n*eksi bakteri bakteri,, misalny misalnyaa strep strepto toko koku kus. s. "ara "arasit sit,, misal misalny nyaa mala malaria ria.. &n*e &n*eks ksii kron kronis is ) $i*i $i*ili lis, s, biasa biasany nyaa menyebabkan abortus pada trimester kedua. +uberkulosis +uberkulosis paru, akti*, pneumonia. b. eracunan, misalnya keracunan tembaga, timah,air raksa, dan lain-lain. c. "eny "enyak akit it kron kronis is,, misa misaln lny ya ) hipe hipert rten ensi si,, neph nephri riti tis, s, diab diabet etes es,, anem anemia ia bera beratt penyakit jantung ) toemia gravidarum. gravidarum. d. /angguan /angguan *isiologis, *isiologis, misalnya misalnya syok, ketakutan ketakutan,, dan lain-lain. e. +rau +rauma ma *isik *isik.. "eny "enyeba ebab b yang yang bersi bersi*at *at loka lokal) l) ibr ibroi oid, d, inko inkomp mpete etens nsia ia servi serviks ks.. 1adang 1adang pelvis pelvis kronis kronis,, endome endometrti trtis. s. 1etrov 1etroversi ersi kronis kronis.. ubung ubungan an seksua seksuall yang yang berlebihan se'aktu hamil, sehingga menyebabkan menyebabkan hiperemia dan abortus. *. elain elainan an alat alat kand kandung ungan. an. g. "enyebab "enyebab dari segi 3anin 3anin 4 "lasenta ematian ematian janin akibat akibat kelainan kelainan ba'aan. h. elain elainan an kromo kromosom som.. i. ingkung ingkungan an diendometriu diendometrium m disekitar disekitar tempat implantasi implantasi kurang kurang sempurna sempurna sehingga sehingga penberian 6at-6at makanan pada hasil konsepsi terganggu. j. "enyakit plasenta, misalnya in*lamasi dan degenerasi. (. K#asifikasi Aort!s
Menurut 7ugroho (20!, abortus dibagi menjadi ) a. Abortus Abortus "rovokat "rovokatus us ) Disengaja, Disengaja, digugu digugurkan. rkan.
1) Abortus Provokatus artifisial atau abortus therapeutic ) "engguran kehamilan
biasanya
menggunakan
alat-alat
dengan
alasan,
bah'a
kehamilan
membahayakan bagi ibunya sebelum usia kandungan 28 minggu. 2) Abortus provocatus criminalis ) "engguran kehamilan tanpa adanya alasan medis yang sah dan dilarang oleh hukum. b. Abortus $pontan ) +erjadi dengan sendirinya, keguguran. #iasanya abortus spontan dikarenakan kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma. ! Abortus imminens ) "eristi'a terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi serviks. 2! Abortus insipiens : "eristi'a perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus. 9! Abortus inkomplet : "engeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus. :! Abortus kompletus ) $emua hasil konsepsi sudah dikeluarkan. 5! Missed Abortion ) keadaan dimana janin yang telah mati masih berada di dalam rahim sebelum berusia 20 minggu tetapi hasil konsepsi masih tertahan dalam kandungan selama % minggu atau lebih.
). *anifestasi K#inis
Menurut Mansjoer (200! tanda dan gejala abortus secara umum yaitu ) a. +erlambat haid atau amenorhe kurang dari 20 minggu b. "ada pemeriksaan *isik ) keadaan umum tampak lemah kesadaran menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal atau meningkat. c. "erdarahan pervaginam kemungkinan disertai dengan keluarnya jaringan hasil konsepsi. d. 1asa mulas atau kram perut, didaerah atas sim*isis, sering nyeri pingang akibat kontraksi uterus.
+. Pe,eriksaan Pen!n-an$
Menurut Mansjoer (200! pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada abortus yaitu ) a. +es kehamilan positi* jika janin masih hidup dan negati* bila janin sudah mati b. pemeriksaan Dopler atau ;$/ untuk menentukan apakah janin masih hidup c. "emeriksaan *ibrinogen dalam darah pada missed abortion Data laboratorium tes urine, hemoglobin dan hematokrit, menghitung trombosit
d. kultur darah dan urine e. "emeriksaan /inekologi) !
&nspeksi vulva
a! "erdarahan pervaginam sedikit atau banyak b! Adakah disertai bekuan darah c! Adakah jaringan yang keluar utuh atau sebagian d! Adakah tercium bau busuk dari vulva 2! "emeriksaan dalam speculum a! Apakah perdarahan berasal dari cavum uteri b! Apakah ostium uteri masih tertutup 4 sudah terbuka c! Apakah tampak jaringan keluar ostium d! Adakah cairan4jaringan yang berbau busuk dari ostium. 9! "emeriksaan dalam4
kehamilan Adakah nyeri pada saat porsio digoyang Adakah rasa nyeri pada perabaan adneksa Adakah terasa tumor atau tidak Apakah cavum douglasi menonjol, nyeri atau tidak
. Penata#aksanaan *e'is
Menurut 1ukiyah (200!, penatalaksanaan pada abortus ) a. Abortus iminens ! &stirahat baring agar aliran darah ke uterus bertambah dan rangsang mekanik berkurang. 2! "eriksa denyut nadi dan suhu badan 2 kali sehari bila pasien tidak panas dan tiap : jam bila pasien panas. 9! +es kehamilan dapat dilakukan, bila hasil negati* mungkin jaringan sudah mati. :! +entang pemberian hormon progesteron pada abortus imminens belum pada persesuaian *aham. $ebagian besar ahli tidak menyetujuinya, dan mereka yang menyetujui bah'a harus ditentukan dahulu adanya kekurangan hormone progesteron. Apabila di*ikirkan bah'a sebagian besar abortus didahului oleh kematian hasil konsepsi dan kematian ini dapat disebabkan oleh banyak *actor, maka pemberian hormon progesteron memang tidak banyak man*aatnya. 5! "emeriksaan ultrasonogra*i penting di lakukan untuk menentukan apakah masih janin hidup. %! #erikan obat penenang, biasanya enobarbital 9 90 mg. #erikan preprat hematinik misalnya, sul*as *erosus %00-000 mg. =! Diet tinggi protein dan tambahan vitamin <.
8! Membersihkan vulva minimal 2 kali sehari dengan cairan antiseptik. b.
Abortus insipiens ! #ila perdarahan tidak banyak, tunggu terjadinya abortus spontan tanpa pertolongan selama 9% jam dengan diberikan mor*in. 2! "ada kehamilan kurang dari 2 minggu, yang biasanya disertai perdarahan, ditangani dengan penosongan uterus memakai kuret vacum atau cunam abortus disusul kerokan memakai kuret tajam. $untikan ergometrin 0,5 mg &M. 9! "ada kehamilan lebih dari 2 minggu, berikan in*us oksitosin 0 &; dalam dekstrose 5>, 500ml dimulai 8 per menit dan naikan sesuai kontraksi uterus sampai terjadi abortus komplit. :! #ila janin sudah keluar, tapi plasenta masih tertinggal, lakukan pengeluaran plasenta secara manual.
c. Abortus incomplit ! #ila disertai syok karena perdarahan, berikan in*us 7a
dengan kuret tajam atau vakum. Dilatasi serviks dilanjutkan dengan evakuasi, dipakai dilator egar
-
dilanjutkan dengan kuretase. isterektomi4histerotomi.
/. Ko,p#ikasi
Ada pun komplikasi medis yang dapat timbul pada ibu ) ("ra'irohardjo, 200! a. "er*orasi
Dilatasi dan kerokan yang dilakukan menyebabkan kemungkinan terjadinya per*orasi dinding uterus, yang dapat menjurus ke rongga peritoneum, ke ligamentum latum, atau ke kandung kencing. #ahaya per*orasi ialah perdarahan dan peritonitis. b. uka pada serviks uteri Apabila jaringan serviks keras dan dilatasi dipaksakan maka dapat timbul sobekan pada serviks uteri yang perlu dijahit. Apabila terjadi luka pada ostium uteri internum, maka akibat yang segera timbul ialah perdarahan yang memerlukan pemasangan tampon pada serviks dan vagina. Akibat jangka panjang ialah kemungkinan timbulnya incompetent cerviks. c. "elekatan pada kavum uteri $isa-sisa hasil konsepsi harus dikeluarkan, tetapi jaringan miometrium jangan sampai terkerok, karena hal itu dapat mengakibatkan terjadinya perlekatan dinding kavum uteri di beberapa tempat. $ebaiknya kerokan dihentikan pada suatu tempat apabila pada suatu tempat tersebut dirasakan bah'a jaringan tidak begitu lembut lagi. d. "erdarahan erokan pada kehamilan yang sudah agak tua atau pada mola hidatidosa terdapat bahaya perdarahan. ?leh sebab itu, jika perlu hendaknya dilakukan transfusi darah dan sesudah itu, dimasukkan tampon kasa ke dalam uterus dan vagina. e. &n*eksi Apabila syarat asepsis dan antisepsis tidak diindahkan, maka bahaya in*eksi sangat besar. &n*eksi kandungan yang terjadi dapat menyebar ke seluruh peredaran darah, sehingga menyebabkan kematian. #ahaya lain yang ditimbulkan abortus kriminalis antara lain in*eksi pada saluran telur . Akibatnya, sangat mungkin tidak bisa terjadi kehamilan lagi. B. Konsep Dasar As!0an Keperaatan 1. Pen$ka-ian
Adapun hal-hal yang perlu dikaji adalah ) a. #iodata ) mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi @ nama, umur, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perka'inan, perka'inan ke- , lamanya perka'inan dan alamat b. eluhan utama ) aji adanya menstruasi tidak lancar dan adanya perdarahan pervaginam berulang
c. 1i'ayat kesehatan , yang terdiri atas ) ! 1i'ayat kesehatan sekarang yaitu keluhan sampai saat klien pergi ke 1umah $akit atau pada saat pengkajian seperti perdarahan pervaginam di luar siklus haid, pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan. 2! 1i'ayat kesehatan masa lalu a! 1i'ayat pembedahan ) aji adanya pembedahan yang pernah dialami oleh klien, jenis pembedahan , kapan , oleh siapa dan di mana tindakan tersebut berlangsung. b! 1i'ayat penyakit yang pernah dialami ) aji adanya penyakit yang pernah dialami oleh klien misalnya DM , jantung , hipertensi , masalah ginekologi4urinary , penyakit endokrin , dan penyakit-penyakit lainnya. c! 1i'ayat kesehatan keluarga ) ang dapat dikaji melalui genogram dan dari genogram tersebut dapat diidenti*ikasi mengenai penyakit turunan dan penyakit menular yang terdapat dalam keluarga. d! 1i'ayat
kesehatan
reproduksi )
aji
tentang
mennorhoe,
siklus
menstruasi, lamanya, banyaknya, si*at darah, bau, 'arna dan adanya dismenorhoe serta kaji kapan menopause terjadi, gejala serta keluahan yang menyertainya e! 1i'ayat kehamilan , persalinan dan ni*as ) aji bagaimana keadaan anak klien mulai dari dalam kandungan hingga saat ini, bagaimana keadaan kesehatan anaknya. *! 1i'ayat seksual ) aji mengenai aktivitas seksual klien, jenis kontrasepsi yang digunakan serta keluahn yang menyertainya. g! 1i'ayat pemakaian obat ) aji ri'ayat pemakaian obat-obatankontrasepsi oral, obat digitalis dan jenis obat lainnya. d. "ola aktivitas sehari-hari ) aji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi (#A# dan #A!, istirahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik sebelum dan saat sakit. e. "emeriksaan *isik, meliputi ) ! &nspeksi Mengobservasi kulit terhadap 'arna, perubahan 'arna, laserasi, lesi terhadap drainase, pola perna*asan terhadap kedalaman dan kesimetrisan, bahasa tubuh,
pergerakan dan postur, penggunaan ekstremitas, adanya keterbatasan *i*ik, dan seterusnya 2! "alpasi Merasakan suatu pembengkakan, mencatat suhu, derajat kelembaban dan tekstur kulit atau menentukan kekuatan kontraksi uterus, menentukan karakter nadi, mengevaluasi edema, memperhatikan posisi janin atau mencubit kulit untuk mengamati turgor, melakukan pemeriksaan dalam ) menentukan tegangan4tonus otot atau respon nyeri yang abnormal. 9! "erkusi Memeriksa re*leks kulit perut apakah ada kontraksi dinding perut atau tidak. :! Auskultasi Mendengarkan di ruang antekubiti untuk tekanan darah, dada untuk bunyi jantung4paru abdomen untuk bising usus atau denyut jantung janin. *. "emeriksaan laboratorium ) ! Darah dan urine serta pemeriksaan penunjang ) rontgen, ;$/, biopsi, pap smear. 2! eluarga berencana ) aji mengenai pengetahuan klien tentang #, apakah klien setuju, apakah klien menggunakan kontrasepsi, dan menggunakan # jenis apa. g. Data lain-lain ) ! aji mengenai pera'atan dan pengobatan yang telah diberikan selama dira'at di 1$. 2! Data psikososial ) aji orang terdekat dengan klien, bagaimana pola komunikasi dalam keluarga, hal yang menjadi beban pikiran klien dan mekanisme koping yang digunakan. 9! $tatus sosio-ekonomi ) aji masalah *inansial klien :! Data spiritual ) aji tentang keyakinan klien terhadap +uhan MB, dan kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan.
". Dia$nosa Keperatan
Menurut erdman (20:!, kemungkinan diagnosa yang muncul pada pasien dengan abortus yaitu ) a. Ansietas berhubungan dengan kurang terpajannya in*ormasi mengenai abortus.
b. 7yeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus. c. ekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan pervaginam. d. 1isiko syok hipovolemik. e. 1isiko in*eksi.
2. 3nter4ensi Keperaatan
Dia$nosa
Ren5ana keperaatan
Keperaatan%
T!-!an 'an Kriteria Hasi#
3nter4ensi
*asa#a0 Ko#aorasi N36 7
Ansietas
NO6 7
berhubungan
-
ontrol kecemasan
-
oping
dengan terpajannya
kurang
$etelah
dilakukan
in*ormasi mengenai selama abortus
An8iety Re'!5tion 9pen!r!nan ke5e,asan:
asuhan
CCCCCklien
kecemasan
teratasi
lien
mampu
mengidenti*ikasi
dan
mengungkapkan
gejala
•
dan tehnik
ital sign dalam batas
•
untuk
memberikan
#erikan
in*ormasi
*aktual
mengenai
ibatkan keluarga untuk mendampingi
&nstruksikan
pada
pasien
menggunakan tehnik relaksasi
normal "ostur
pasien
klien
untuk mengontol cemas
+emani
diagnosis, tindakan prognosis •
3elaskan semua prosedur dan apa yang
keamanan dan mengurangi takut •
menunjukkan
7yatakan dengan jelas harapan terhadap
dirasakan selama prosedur
Mengidenti*ikasi, mengungkapkan
/unakan pendekatan yang menenangkan
pelaku pasien •
cemas
•
dgn
kriteria hasil)
•
tubuh,
ekspresi
•
Dengarkan dengan penuh perhatian
untuk
'ajah, bahasa tubuh dan tingkat
aktivitas
•
&denti*ikasi tingkat kecemasan
•
#antu pasien
menunjukkan
mengenal
situasi
yang
menimbulkan kecemasan
berkurangnya kecemasan
•
Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi
elola pemberian obat anti cemas)........ N36 7 •
7yeri
akut NO6 7
berhubungan dengan uterus.
kontraksi
pain
"ain evel,
durasi,
com*ort level
selama
tidak
C.
penyebab
mampu
untuk
nyeri,
mencari bantuan!
menggunakan
dengan
•
•
reaksi
nonverbal
dari
#antu pasien dan keluarga untuk mencari dan
ontrol
lingkungan
yang
dapat
aji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
Ajarkan tentang teknik non *armakologi) napas dala, relaksasi, distraksi, kompres hangat4 dingin
nyeri
#erikan analgetik untuk mengurangi nyeri) CC...
(skala, intensitas, *rekuensi
•
?bservasi
urangi *aktor presipitasi nyeri
manajemen
Mampu mengenali
*aktor
nyeri •
dan
pencahayaan dan kebisingan
Melaporkan bah'a nyeri
berkurang
kualitas
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
non*armakologi mengurangi nyeri,
*rekuensi,
menemukan dukungan
menggunakan
tehnik
secara
ketidaknyamanan
Mampu mengontrol nyeri (tahu
•
mengalami
nyeri, dengan kriteria hasil) •
nyeri
presipitasi
$etelah dilakukan tin*akan
"asien
pengkajian
komprehensi* termasuk lokasi, karakteristik,
control,
kepera'atan
akukan
dan tanda nyeri!
+ingkatkan istirahat
Menyatakan rasa nyaman
#erikan
in*ormasi
tentang
nyeri
seperti
setelah nyeri berkurang
penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
+anda vital dalam rentang
berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan
normal
dari prosedur
+idak mengalami gangguan tidur
Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali
ekurangan volume
NO67
cairan berhubungan
luid balance
dengan perdarahan
ydration
pervaginam.
7utritional
N36 7 •
yang akurat $tatus ) ood
•
Monitor
status hidrasi
(
kelembaban
membran mukosa, nadi adekuat, tekanan
and luid &ntake
darah ortostatik !, jika diperlukan
$etelah dilakukan tindakan kepera'atan
"ertahankan catatan intake dan output
selamaC..
•
Monitor hasil lab yang sesuai dengan
de*isit volume cairan teratasi
retensi cairan (#;7 , mt , osmolalitas
dengan kriteria hasil)
urin, albumin, total protein !
urine
•
Monitor vital sign setiap 5menit E jam
output sesuai dengan usia
•
olaborasi pemberian cairan &
dan ##, #3 urine normal,
•
Monitor status nutrisi
+ekanan darah, nadi, suhu
•
#erikan cairan oral
tubuh dalam batas normal
•
#erikan penggantian nasogatrik sesuai
Mempertahankan
output (50 E 00cc4jam!
+idak ada tanda tanda dehidrasi, turgor
Blastisitas kulit
membran
•
makan
baik, mukosa
•
olaborasi
dokter
jika
tanda
cairan
berlebih muncul meburuk
lembab, tidak ada rasa
Dorong keluarga untuk membantu pasien
haus yang berlebihan
•
Atur kemungkinan tran*usi
?rientasi terhadap 'aktu
•
"ersiapan untuk tran*usi
dan tempat baik
•
"asang kateter jika perlu
•
Monitor intake dan urin output setiap 8
3umlah
dan
irama
pernapasan dalam batas normal
jam
Blektrolit, b, mt dalam batas normal
p
urin
dalam
batas
normal
&ntake oral dan intravena adekuat
1isiko syok
NO6
N36
$yok prevention
Syok Pre4ention
$yok management
•
monitor status sirkulasi #", 'arna kulit,
$etelah dilakukan tindakan
suhu kulit, denyut jantung, 1, dan ritme,
kepera'atan
nadi, peri*er, dan kapiler re*ill. Monitor tanda inadekuat oksigenasi
selama
C.
$yok tidak terjadi dengan
•
kriteria hasil) 7adi
dalam batas yang
• •
normal &rama jantung dalam batas
•
yang normal na*as rekuensi
•
dalam
batas yang normal &rama perna*asan dalam batas yang normal 7atrium serum dbn alium serum dbn lorida serum dbn alsium serum dbn Magnesium serum dbn " darah serum dbn idrasi, indikator) . Mata
cekung
tidak
ditemukan 2. Demam tidak ditemukan 9. +D dbn
• • •
jaringan. Monitor suhu dan perna*asan. Monitor input dan output. "antau nilai laboratorium) #, +, A/D, dan elektrolit. Monitor hemodinamik
invasi
yang
sesuai. Monitor tanda dan gejala asites. Monitor tanda a'al syok +empatkan pasien pada posisi supine, kaki elevasi untuk peningkatan preload
•
dengan tepat ihat dan pelihara kepatenan jalan
•
na*as #erikan cairan iv atau oral yang tepat #erikan vasodilator yang tepat Ajarkan keluarga dan pasien tentang
•
tanda dan gejala adanya syok Ajarkan keluarga dan pasien tentang
• •
langkah untuk mengatasi gejala syok Syok *ana$e,ent
. Monitor *ungsi neurologis 2. Monitor *ungsi renal (e.g. #;7 dan
level! 9. Monitor tekanan nadi :. Monitor status cairan input output 5.
jalur
arteri
untuk meningkatkan akurasi pembacaan tekanan darah 8. Menggambar
gas
darah
arteri
memonitor jaringan oksigenasi . Memantau tren dalam
dan
parameter
hemodinamik 0. Memantau *aktor penentu pengiriman jalur oksigen . Memantau
tingkat
karbon
dioksida
sublingual dan4atau tonometri lambung 2. Memonitor gejala gagal perna*asan 9. Monitor nilai laboratorium :. Masukkan dan memelihara besarnya 1isiko in*eksi
kobosanan akses & N36 7
NO6 7
&mmune $tatus
no'ledge
)
&n*ection
control
•
"ertahankan teknik asepti*
•
#atasi pengunjung bila perlu
•
1isk control
$etelah dilakukan tindakan kepera'atan pasien
•
pelindung
selamaCC
tidak
mengalami
•
lien bebas dari tanda
•
Menunjukkan kemampuan mencegah
untuk
3umlah
intermiten
+ingkatkan intake nutrisi
•
#erikan
untuk
dalam
terapi
antibiotik)................................. •
leukosit
kateter
•
timbulnya
in*eksi
/unakan
menurunkan in*eksi kandung kencing
dan gejala in*eksi
/anti letak & peri*er dan dressing sesuai dengan petunjuk umum
in*eksi dengan kriteria hasil)
/unakan baju, sarung tangan sebagai alat
Monitor tanda dan gejala in*eksi sistemik dan lokal
batas normal
Menunjukkan
perilaku
•
"ertahankan teknik isolasi k4p
•
&nspeksi
hidup sehat
$tatus
dan
membran
mukosa
terhadap kemerahan, panas, drainase imun,
gastrointestinal, genitourinaria
kulit
dalam
•
Monitor adanya luka
•
Dorong masukan cairan
•
Dorong istirahat
•
Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan
batas normal gejala in*eksi •
aji suhu badan pada pasien neutropenia setiap : jam
DA&TAR PUSTAKA
#obak, o'dermilk, F 3ensen. 200%. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, alih bahasa Maria A. Wijaarini, Peter !. Anu"rah #$disi %&. 3akarta) B/<. erdman,+.. F amitsuru.$. 20:. 'A'(A !nternational 'ursin" (ia"noses (efinitions and )lassification *+-*+/ . ?*ord ) Gilley #lack'ell Mansjoer, Ari*. 200. Kapita 0elekta Kedokteran. 3akarta ) Media Aesculapius 7urari* F usuma. 209. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan (ia"nosa Medis dan 'A'(A '!)'1). ogyakarta) MediAction 7ugroho, +au*an. 20. Asuhan Keperawatan Maternitas, Anak, Bedah dan Penakit (alam . ogyakarta ) 7uha Medika "ra'irohardjo, $. 200. Buku panduan Praktis Pelaanan Kesehatan Maternal dan 'eonatal.3akarta ) ayasan #ina "ustaka. 1ukiyah, Ai eyeh, ia ulianti. 200. Asuhan Kebidanan %: Patolo"i. 3akarta) +rans &n*o Media. $almah. 200%. Asuhan Kebidanan Antenatal . 3akarta ) B/<.