Semoga dapat membantu :) TBI USM PKN STANDeskripsi lengkap
interna
Tonsilitis kronik pada anak kurang dari 14 tahun dapat di diagnosis adenotonsilitisFull description
Lapsus GERD.docxFull description
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
lapsusFull description
hernia nucleus pulposus
intervensi nanda-noc-nicDeskripsi lengkap
intervensi ispa
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LAT LATAR BELAK BELAKANG ANG MASALAH MASALAH Trauma Trauma Brain Injury Injury merupakan merupakan satu dari gangguan-ga gangguan-ganggu ngguan an neurologis neurologis
yang paling sering mengakibatkan kematian dan kecacatan. Kajian-kajian mutakhir meringk meringkas as bahwa bahwa penelit penelitian ian-pe -peneli nelitian tian epidem epidemiol iologi ogiss besar besar di Amerik Amerikaa Serika Serikatt memperkirakan bahwa angka insidensi tahunan penderita TBI yang dirawat di rumah sakit mendekati 2 orang per !" orang. #ampir $% kasus TBI yang baru dirawat di rumah sakit digolongkan dari kasus TBI ringan hingga memiliki angka sur&i&al hingga mendekati !%. Angka insidensi TBI ringan yang sesungguhnya dapat dua kali lebih besar dari yang diperkirakan berdasarkan karcis masuk rumah sakit karena banyak pasien TBI ringan gagal untuk mendapatkan perhatian medis atau dikirim pulang dari instalasi gawat darurat. Sisanya sejumlah 2% kasus-kasus TBI yang baru dirawat di rumah sakit dapat dikelompokkan secara merata sebagai kasus TBI sedang dan parah. parah. Akan tetapi" tetapi" kasus TBI parah memiliki memiliki angka kelangsungan kelangsungan hidup kira-kira '%" sebagai perbandingan" angka kelangsungan hidup untuk kasus TBI sedang berkisar antara (%-()%.Kaum pria pada semua kelompok usia beresiko lebih lebih tinggi tinggi.. *uncak *uncak resiko resiko adalah adalah sepanj sepanjang ang masa dewasa dewasa muda muda dan khusus khususnya nya antara usia !$-2) tahun. tahun. Angka insidensi tahunan pria dalam kelompok usia tersebut dipe diperk rkira iraka kan n antar antaraa +)+)-, , oran orang g per per !" !" oran orang. g. #al #al ini ini menj menjel elask askan an predominansi laki-laki dewasa muda dalam rehabilitasi TBI. Terdapat juga puncak yang lebih kecil pada angka insidensi TBI di kelompok umur pediatrik dan geriatrik. Satu-satunya penyebab tidak langsung TBI mungkin adalah penyalahgunaan alko alkoho hol. l. Satu Satu-s -satu atuny nyaa peny penyeb ebab ab ekste ekstern rnal al TBI TBI adala adalah h kecel kecelak akaa aan n kend kendar araan aan bermotorik" diikuti dengan rekuensi kecelakaan pejalan kaki-pengguna jalan" jatuh" dan tercedera termasuk juga cedera tembakan/. Kecelakaan kendaraan bermotorik mene menemp mpati ati prop propor orsi si terbe terbesar sar dala dalam m kasu kasus-k s-kasu asuss pend penderi erita ta TBI TBI dewa dewasa sa muda muda.. Kecelakaan kendaraa bermotorik dengan pejalan kaki atau pengguna sepeda biasanya lebih sering terjadi di antara kelompok anak-anak daripada di kelompok-kelompok umur lainnya. 0atuh secara relati lebih sering terjadi pada kelompok umur anak-anak dan orang-orang tua jika dibandingkan kelompok usia muda atau paruh baya BAB II 1
TINJAUAN PUSTAKA A. ANATO ANATOMI MI FISIO FISIOLOG LOGII
1.) Kulit Kulit Kepala Kepala (SA (SALP) LP)
1enurut ATS ATS terdiri dari ) lapisan yaitu3 yai tu3
Skin atau kulit
4onnecti&e Tissue atau jaringan penyambung Apon Aponeu euro rosis sis atau atau galea galea apon aponeu euro roti tika ka langsung dengan tengkorak.
5 jarin jaringa gan n ikat ikat berh berhub ubun unga gan n
oose areolar tissue atau jaringan penunjang longgar 5 1erupakan tempat terjadinya perdarahan subgaleal hematom subgaleal/.
*erikranium
!.) Tula"# Te"#$ Te"#$%&a$ %&a$
Terdiri dari Kal&arium dan basis kranii. 6ongga tengkorak dasar dibagi + osa 3
Anterior atau tempat lobus rontalis.
1edia atau tempat lobus temporalis.
*osterior tempat batang otak bawah dan serebelum.
'.) '.) Me"i Me"i"# "#e" e" 2
Selaput ini menutupi seluruh permukaan otak terdiri + lapisan 3 a) Durameter
1erupakan selaput keras atas jaringan ikat ibrosa melekat dengan tabula interna atau bagian dalam kranium namun tidak melekat pada selaput arachnoid dibawahnya" sehingga terdapat ruangan potensial disebut ruang subdural yang terletak antara durameter dan arachnoid. *ada cedera kepala pembuluh &ena yang berjalan pada permukaan otak menuju sinus sagitalis superior digaris tengah disebut Bridging 7eins" dapat mengalami robekan serta menyebabkan perdarahan subdural. 8urameter membelah membentuk 2 sinus yang mengalirkan darah &ena ke otak" yaitu 3 sinus sagitalis superior mengalirkan darah &ena ke sinus trans&erses dan sinus sigmoideus. *erdarahan akibat sinus cedera !9+ anterior diligasi aman" tetapi 29+ posterior berbahaya karena dapat menyebabkan inark &ena dan kenaikan tekanan intracranial. Arteri-arteri meningen terletak pada ruang epidural" dimana yang sering mengalami cedera adalah arteri meningea media yang terletak pada osa temporalis dapat menimbulkan perdarahan epidural.
b) Arachnoid
apisan arachnoid terdiri atas ibrosit berbentuk pipih dan serabut kolagen. apisan arachnoid mempunyai dua komponen" yaitu lapisan yang berhubungan dengan durameter dan suatu sistem trabekula yang menghubungkan lapisan tersebut dengan piameter. 6uangan diantara membentuk ruang subarachnoid yang berisi cairan serebrospinal dan sama sekali dipisahkan dari ruang subdural. *ada beberapa daerah" arachnoid melubangi durameter" dengan membentuk penonjolan yang membentuk trabekula di dalam sinus &enous durameter. Bagian ini dikenal dengan &ilus arachnoidalis yang berungsi memindahkan cairan serebrospinal ke daerah sinus &enous. Arachnoid merupakan selaput tipis dan transparan. Arachnoid berbentuk seperti jaring laba-laba. Antara arachnoid dan piameter terdapat ruangan berisi cairan yang berungsi untuk melindungi otak bila terjadi benturan. Baik arachnoid dan piameter kadang-kadang disebut sebagai leptomeninges.
c) Piameter
apisan ini melekat pada permukaan korteks serebri. 4airan serebro spinal bersirkulasi diantara arachnoid dan piameter dalam ruang subarahnoid. *erdarahan ditempat ini akibat pecahnya aneurysma intra cranial.
.) Ota$ 3
a. Serebrum Terdiri atas hemiser kanan dan kiri dipisahkan oleh alks serebri yaitu lipatan durameter yang berada di inerior sinus sagitalis superior. #emiser kiri terdapat pusat bicara.
b. Serebelum Berungsi dalam kordinasi dan keseimbangan dan terletak dalam osa posterior berhubungan dengan medulla spinalis batang otak dan kedua hemiser serebri.
c. Batang otak Terdiri dari mesensealon midbrain/ dan pons berungsi dalam kesadaran dan kewaspadaan" serta medulla oblongata yang memanjang sampai medulla spinalis.
.) ai&a" Se&e*&%+pi"ali+
:ormal produksi cairan serebrospinal adalah "2-"+) m per menit atau sekitar ) m per 2' jam . Sebagian besar diproduksi oleh oleh pleksus koroideus yang terdapat pada &entrikel lateralis dan &entrikel I7. Kapasitas dari &entrikel lateralis dan &entrikel III pada orang sehat sekitar 2 m dan total &olume cairan serebrospinal pada orang dewasa sekitar !2 m 4airan serebrospinal setelah diproduksi oleh pleksus koroideus akan mengalir ke &entrikel lateralis" kemudian melalui oramen inter&entrikuler 1onro masuk ke &entrikel III " kemudian masuk ke dalam &entrikel I7 melalui akuaduktus Syl&ii" setelah itu melalui 2 oramen uschka di sebelah lateral dan ! oramen 1agendie di sebelah medial masuk kedalam ruangan subaraknoid" melalui granulasi araknoidea masuk ke dalam sinus duramater kemudian masuk ke aliran &ena Tekanan Intra kranial meningkat karena produksi cairan serebrospinal melebihi jumlah yang diabsorpsi. Ini terjadi apabila terdapat produksi cairan serebrospinal yang berlebihan" peningkatan hambatan aliran atau peningkatan tekanan dari &enous sinus. 1ekanisme kompensasi yang terjadi adalah trans&entricular absorption" dural absorption" ner&e root slee&es absorption dan unrepaired meningocoeles. *elebaran &entrikel pertama biasanya terjadi pada rontal dan temporal horns" seringkali asimetris" keadaan ini menyebabkan ele&asi dari corpus callosum" penegangan atau perorasi dari septum pellucidum" penipisan dari cerebral mantle dan pelebaran &entrikel III ke arah bawah hingga ossa pituitary menyebabkan pituitary disunction/.
,.) Te"t%&iu4
Tentorium serebri membagi rongga tengkorak menjadi ruang 3
Supratentorial yang berisi osa kranii anterior
Inratentorial yang berisi osa kranii posterior
1esensealon midbrain/ menghubungkan hemiser serebri dan batang otak pons dan medulla oblongata/ berjalan melalui celah tentorium serebeli disebut insisura tentorial. :er&us okulomotorius :7II/ berjalan sepanjang tentorium" bila tertekan oleh masa atau edema otak akan menimbulkan herniasi. Serabut2 parasimpatik untuk kontraksi pupil mata berada pada permukaan n. okulomotorius. *aralisis serabut ini disebabkan penekanan mengakibatkan dilatasi pupil. Bila penekanan berlanjut menimbulkan de&iasi bola mata kelateral dan bawah. 8ilatasi pupil ipsilateral disertai hemiplegi kontralateral dikenal sindrom klasik herniasi tentorium. ;mumnya perdarahan intrakranial terdapat pada sisi yang sama dengan sisi pupil yang berdilatasi meskipun tidak selalu.
B. PATOLIGI !. 8einisi 1enurut *<68=SI 2>/" Trauma Brain Injury atau cedera kepala merupakan
trauma mekanik terhadap kepala baik secara langsung ataupun tidak langsung yang menyebabkan gangguan ungsi neurologis yaitu gangguan isik" kogniti" ungsi psikososial baik bersiat temporer maupun permanent 2. /" etiologi dari cedera kepala yaitu3 a. =lahraga.
5
b. 0atuh. c. Kecelakaan kenderaan bermotor. +. Tanda dan gejala 1enurut #oman !((>/dan idyaningrum 2$/" maniestasi klinis dari cedera kepala adalah 3
Tanda dan gejala isik 3
a. :yeri kepala. b. :ausea
Tanda dan gejala kogniti 3
a. angguan memori. b. angguan perhatian dan berikir kompleks
Tanda dan gejala emosional9kepribadian 3
a. Kecemasan. b. Iritabilitas
secara umum 3
a. *ada kokusio segera terjadi kehilangan kesadaran. b. *ola pernaasan secara progresi menjadi abnormal. c. 6espon pupil mungkin lenyap. d. :yeri kepala dapat muncul segera9bertahap sering dengan peningkatan tekanan intracranial. e. 8apat timbul mual muntah. . *erubahan perilaku kogniti dan isik pada berbicara dan gerakan motorik dapat timbul segera atau secara lambat.
'. *atoisiologi trauma brain injury 4edera memegang peranan yang sangat besar dalam menentukan berat ringannya konsekuensi patoisiologis dari suatu trauma kepala. 4edera percepatan aselerasi/ terjadi jika benda yang sedang bergerak membentur kepala yang diam" seperti trauma akibat pukulan benda tumpul" atau karena 6
kena lemparan benda tumpul. 4edera perlambatan deselerasi/ adalah bila kepala membentur objek yang secara relati tidak bergerak" seperti badan mobil atau tanah. Kedua kekuatan ini mungkin terjadi secara bersamaan bila terdapat gerakan kepala tiba-tiba tanpa kontak langsung" seperti yang terjadi bila posisi badan diubah secara kasar dan cepat. Kekuatan ini bisa dikombinasi dengan pengubahan posisi rotasi pada kepala" yang menyebabkan trauma regangan dan robekan pada substansi alba dan batang otak. 4edera primer" yang terjadi pada waktu benturan" mungkin karena memar pada permukaan otak" cedera robekan atau hemoragi. Sebagai akibat" cedera sekunder dapat terjadi sebagai kemampuan autoregulasi serebral dikurangi atau tak ada pada area cedera. Konsekuensinya meliputi hiperemi peningkatan &olume darah/ pada area peningkatan permeabilitas kapiler" serta &asodilatasi arterial" semua menimbulkan peningkatan isi intrakranial" dan akhirnya peningkatan tekanan intrakranial TIK/. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan cedera otak sekunder meliputi hipoksia" hiperkarbia" dan hipotensi.
. PENDEKATAN INTERENSI FISIOTERAPI
!. *osisioning Bila pasien hanya mampu bergerak dengan bantuan orang lain" isioterapis adalah salah satu anggota tim yang berperan dalam membantu gerakan pasien selain perawat. Cisioterapis memegang peranan penting dalam mengatur posisi anggota gerak untuk mencegah deormitas dan untuk mengobser&asi area yang terkena tekanan untuk melihat adanya tanda D tanda timbulnya kelainan" seperti decubitus. Tujuan 3 untuk mencegah dekubitus 2. atihan gerak pasi. atihan gerak pasi harus dilakukan pada semua sendi pada anggota gerak bawah pada penderita paraplegi" dan juga mencakup latihan pada sendi-sendi anggota gerak atas pada penderita tetraplegi. *ada lesi di lumbal yang harus diperhatikan adalah saat menggerakkan hip jangan sampai spine juga ikut bergerak. *erhatian yang sama juga dilakukan saat menggerakkan upper ekstremity bila lesi terdapat pada cer&ical 7
Tujuan 3 untuk memelihara siat isiologis otot +.Breathing
BAB III PROSES FISIOTERAPI
STAT;S KI:IK A. Lap%&a" Statu+ Kli"i$
Tanggal
3 2 maret 2!$
B. Data/0ata Me0i+
!. 8iagnosa 1edis
3 Trauma Brain Injury
2. 4atatan klinis
3
+. :o. 6ekam 1edik
3 $+>2$'
'. 6uang
3 Kamar ) bed '" ontara + bedah sara
. Kete&a"#a" U-u- Pe"0e&ita
Anamnesis ;mum :ama ;mur 0enis Kelamin *ekerjaan Agama
3 Tn.S 3 ' tahun 3 aki-laki 3 iraswasta 3 Islam 8
Alamat Tanggal masuk
3 0l. Bakereng 3 !2 1aret 2!$
Anamnesis Khusus
a. Keluhan utama3 kesadaran menurun b. etak keluhan
3 tangan kanan
c. ama keluhan
3 ( hari
d. Siat keluhan
3 nyeri
e. *enyebab
3 Trauma kecelakaan/
.
3 8ialami sejak 2 hari yang lalu sebelum masuk di 6S.
6**
ahidin Sudirohusodo . Ada riwayat pingsan" ada riwayat muntah" adanya raktur pada !9+ distal radius ulna" kelemahan anggota gerak tidak ada" kejang tidak ada. g. 1ekanisme trauma 3 pasien jatuh dari motor pada saat di bonceng oleh temannya. D. Pe-e&i$+aa" ital +i#"
!/ Tekanan darah 3 !!'9>,mm#g 2/ 8enyut nadi
3 >(E9 menit
+/ *ernapasan
3 2E9 menit
'/ Temperature
3 +,"2F4
E. I"+pe$+i
a. Statis -
*asien tidur terlentang di bed dengan raut wajah lemas" posisi tangan kanan pasien di gips dan leksi elbow"tampak luka robek yang sudah terjahit di beberapa bagian wajah"terkecil ukuran ! cm"terbesar ' cm"kemudian tampak hematoma berwarna ungu kemerahan di sertai bengkak pada mata sebelah kanan.
9
b. 8inamis -
*asien tidak bisa menggerakkan lengan kanannya secara maEimal karena terjadi nyeri
F. Palpa+i -
-
Suhu 3 normal :yeri tekan 3 ada
G. Pe-e&i$+aa" Spe+ii$
a. Tes 4S #asil 3 !) <'1>7)/ b. Tes Tonus otot menggunakan skala AS=6T#/ rad
Keterangan
e
Tidak ada peningkatan tonus otot
!
Ada
prningkatan
sedikit
tonus
otot"
ditandai dengan terusnya tahanan minimal pada 2
akhir
6=1
pada
waktu
endi
digerakkan leksi atau ekstensi
!G/ Ada
peningkatan
ditandai + 2/
sedikit
dengan danya
tonus
otot"
pemberhentian
gerakan pada pertengan 6=1 dan adanya tahanan minimal sepanjang sisa 6=1
' +/
*eningkatan
tonus
otot
lebih
nyata
sepanjang sebagian besar 6=1 tapi sendi )'/
masih mudah digerakkan *eningkatan sepanjang
tonus 6=1"
otot gerak
sangat
nyata
pasi
sulit
dilakukan Sendi atau ekstremitas kaku9rigid pada 10
gerakan leksi atau ekstensi *rosedur 3 isioterapi menggerakan persendian pada lengan dan tungkai kaki pasien disertai melakukan palpasi #asil 3 - tangan kanan 3 ' - tangan kiri 3 ) c. Tes 6eleks -
d. Tes sensorik H Tes tajam9 tumpul Cisioterapi menyentukan benda tajam9tumpul pada ekstremitas atas dan bawah pasien -
tangan kanan
3 positi
-
tangan kiri 3 positi
-
kaki kiri dan kanan 3 positi
H Tes rasa sakit Cisioterapi mencubit pada ekstremitas atas dan bawah pasien -
tangan kanan
3 terasa
-
tangan kiri
3 terasa
-
kaki kiri dan kanan
3 terasa
11
H Tes diskriminasi dua titik Cisioterapi memberi 2 atau ! titk pada ekstremitas atas dan bawah pasien -
ekstremitas atas
3 terasa
-
ekstremitas bawah3 terasa
e. Tes kordinasi -
#eel to knee Teknik 3 pasien diminta untuk menyentuh lutut sebelah kanannya menggunakan tumit sebelah kirinya"begitupun sebaliknya. #asil 3 tidak dapat melakukan
-
Cinger to nose Teknik 3 pasien diminta untuk menyentuh ujung hidungnya menggunakan jari telunjuknya. #asil 3 bisa melakukan
-
Cinger to nose to inger terapis Teknik 3 pasien diminta untuk menyentuh ujung hidungnya menggunakan jari telunjuknya kemudian menyentuh tangan terapis. #asil 3 bisa melakukan
. *emeriksaan kogniti *asien diajak berbicara dengan memberikan beberapa pertanyaan #asil 3 komunikasi baik g. *emeriksaan penunjang 4T scan 3 Craktur !9+ distal radius ulna.
12
H. Dia#"%+e i+i%te&api 0a" p&%*le-ati$ i+i%te&api ( +e+uai IF) 2
:ama pasien 3 Tn.S ;mur
3 ' tahun
0enis kelamin 3 aki-laki
Kondisi9*enyakit 3 Keterbatasan gerak elbow deEtra et cause raktur !9+ distal radius ulna
I. Impairment Body structure 0. and unction/ gerak pada keterbatasan K. tangan kanan sisi deEtra . angguan A8
Aci&ity imitation Sulit makan" minum dan mengganti pakaian sendiri
*articipation 6estriction Sulit melakukan akti&itas sehari-hari
1.
13
adanya hambatan dalam melakukan akti&itas sosial antara pasien dengan keluarga dan masyarakat tidak
mampu
bekerja
I. Tu3ua" Fi+i%te&api
a. 0angka *endek 1encegah agar tidak terjadi tirah baring 1encegah agar tidak terjadi atropi dan kontraktur pada otot b. 0angka *anjang 1eningkatkan kapasitas isik dan ungsional pasien agar kedepannya bisa hidup secara mandiri dan tidak bergantung dengan orang orang lain
J. Re"4a"a I"te&5&e"+i Te&api !. Komunikasi terapeutik 2. *ositioning +. Breathing eEercise '. *assi&e 6=1 eEercise ). Acti&e 6=1 eEercise >. Stretchtening ,. 6esisted eEercise K. P&%#&a- I"te&5e"+i Fi+i%te&api
!. Komunikasi terapeutik Tujuan
3 untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan
pikiran pada pasien Teknik 3 memberikan moti&asi dan penjelasan mengenai pengobatan yang bisa di berikan untuk penyembuhan pasien 2. *osisioning Tujuan
3 untuk mencegah terjadinya tirah baring.
Teknik
3 Cisioterapi memposisikan dan mengajarkan pasien untuk
melakukan perubahan posisi yang baik. +. Breathing
3 untuk mengatur ungsi pernapasan pasien dan meningkatkan
Kebugaran pasien. Teknik
3 isioterapis menginstruksikan kepada pasien untuk menarik
napas dalam-dalam dan dikeluarkan melalui mulut terbuka. '. *assi&e 6=1
3 1encegah agar tidak terjadi atropi dan kontraktur pada otot 14
Teknik
3 *asien dalam keadaan tidur telentang di atas bed kemudian
isioterapi menggerakkan setiap persendian pada kedua lengan pasien secara bergantian ). Acti&e 6=1 eEercise Tujuan 3 untuk meningkatkan kekuatan otot. Teknik 3 pasien diinstruksikan untuk melakukan gerakan akti secara mandiri. >. Stretching
3 1encegah kontraktur dan meningkatkan leksibilitas otot.
Teknik
3 *asien dalam keadaan tidur" kemudian isioterapi
memiksasi pada bagian otot yang ingin diperkuat dan pasien melawan tahanan isioterapi . ,. 6esisted eEercise Tujuan
3 untuk meningkatkan kekuatan otot.
Teknik 3 pasien diinstruksikan untuk melakukan gerakan akti secara mandiri kemudian isioterapi member tahanan. L. E5alua+i
Setelah dilakukan inter&ensi isioterapi pada pasien" eEtremitas yang mengalami keterbatasan gerak sudah ada perubahan dengan peningkatan 6=1.
15
BAB I PENUTUP
A. Ke+i-pula"
4edera kepala merupakan komplikasi trauma yang serius. Agar memberikan terbaik untuk sembuh bagi penderita" anda harus terbiasa dengan anatomi penting pada kepala dan system susunan sara pusat" dan memahami bagaimana penampilan klinis utama pada berbagai bagian tubuh. #al terpenting pada penatalaksanaan cedera kepala adalah pemeriksaan yang cepat" penatalaksanaan jalan naas yang baik" pencegah hipotensi" rujukan segera ke pusat trauma" dan pemeriksaan yang berulang-ulang. 0uga pencatatan hasil pemeriksaan yang demikian penting untuk pengambilan keputusan dalam penatalaksanaan penderita *eran isioterapi dalam mengembalikan aktiitas ungsional seperti semula dengan menerapkan inter&ensi yang eekti dan Terapi atihan yang diberikan agar ungsi dan gerak menjadi tidak terganggu dan mencegah timbulnya komplikasi. B. Sa&a"
!. Kepada *asien 8alam melakukan latihan dan menjalankan home program yang diberikan oleh terapis harus dilakukan secara rutin dengan kesungguhan dan semangat sehingga keberhasilan akan dicapai 2.
Kepada Cisioterapi
8alam melakukan pelayanan hendaknya sesuai prosedur yang ada sebelum melakukan tindakan terapi. Cisioterapi mengadakan pemeriksaan yang teliti dan sistematis sehingga dapat memecahkan permasalahan pasien secara rinci dan untuk itu perluasan dan penambahan ilmu pengetahuan yang sesuai degan kondisi pasien atau suatu masalah diperlukan dengan memanaatkan kemajuan I*T
16
17
DAFTAR PUSTAKA
0asa" arullah Khany." Cachrul 0amal." Imam #idaya" 2!'" uaran *asien 4edera Kepala Berat yang 8ilakukan =perasi Kraniotomi <&akuasi #ematoma atau Kraniektomi 8ekompresi di 6S; 8r. ainoel Abidin Banda Aceh" www.inasnacc.org9images9Artikel9&ol+n!2!'9JarullahKhany0asa.pd " 8iakses tanggal 2! 1aret 2!$ 1artin" SuJanne TinkL ." 1ary Kesseler" 2" :<;6==I4 I:T<67<:TI=:S C=6 *#@SI4A T#<6A*@" 8iakses tanggal 22 1aret 2!$