LAPORAN KASUS
PROLAPSUS UTERI
Nama : Muhammad Aliansyah NIM : H1A 004036
PEMIMIN! : d"# Mad$ Mahayasa% S&O!
'ALAM RAN!KA MEN!IKUTI KEPANITERAAN KEPANITERAAN KLINIK MA'(A 'I LA)SM* KEI'ANAN 'AN PEN(AKIT PEN(AKIT KAN'UN!AN *AKULTAS KE'OKTERAN UNI+ERSITAS MATARAM)RSUP NT ,011
KATA PEN!ANTAR
Puji Puji syukur syukur penuli penuliss panjat panjatkan kan kehadir kehadirat at Allah Allah SWT atas atas segala segala rahmat rahmat dan karunia-Nya yang melimpah, sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Lapo Lapora ran n kasus kasus yang yang berj berjudu udull “Prol “Prolap apsu suss uter uteri i ini ini disu disusu sun n dalam dalam rang rangka ka mengikuti !epaniteraan !linik "adya di #agian$ S"% &bstetri dan 'enikologi (umah Sakit )mum Pro*insi Nusa Tenggara Tenggara #arat. +alam penyelesaian laporan ini, penulis mendapatkan bantuan dari banyak pihak. Penulis menguapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada 1; dr. A. (usdhy aria/an amid, Sp.&', selaku !epala #agian$ S"% !ebidanan
dan !andungan (S)P NT#. 2; dr. Agus Thori0, Sp.&', selaku !oordinator pendidikan #agian$ S"% !ebidanan
dan !andungan (S)P NT#. 3; dr. "ade "ahayasa, Sp.&' selaku pembimbing laporan kasus ini. 4; Seluruh super*isor pada #agian$ S"% !ebidanan dan !andungan (S)P NT#.
Teman-teman eman dokter muda yang tengah mengikuti kegiatan !epaniteraan !epaniteraan !linik 5; Teman-t "adya di #agian$ S"% !ebidanan dan !andungan (S)P NT#. 6; Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan kepada penulis. Penulis menyadari bah/a laporan kasus ini masih jauh dari kesempurnaan. !ritik dan saran yang bersi1at bersi1at membangun sangat diharapkan diharapkan demi kesempurnaan kesempurnaan penulisan penulisan laporan kasus di masa yang akan datang. Semog Semogaa lapor laporan an kasu kasuss ini ini dapat dapat memb member erik ikan an man1 man1aa aatt bagi bagi selu seluru ruh h piha pihak. k. !hususnya kepada penulis dan pembaa Terima kasih.
"ataram, Agustus 2344
Penulis
A I PEN'AHULUAN
Prolapsus organ pel*is merupakan isu penting kesehatan /anita. P&P seringkali ditemukan pada tahap lanjut dimana pasien umumnya datang oleh barbagai keluhan seperti turunnya peranakan, gangguan dalam berkemih, gangguan de1ekasi, terganggunya 1ungsi seksual, dan banyak hal lainnya. al ini mungkin disebabkan oleh jarang timbulnya gejala dan keluhan pada P&P tahap ringan dan sedang. Selain itu, masyarakat umum dengan nilai budaya yang ada biasanya masih enggan memeriksakan diri seputar masalah ginekologis bila belum ada gangguan yang berarti5Wahyudi, 23367 "asalah ini enderung meningkat pada negara-negara maju, karena angka harapan hidup /anita yang tinggi. "asalah ini lambat laun akan dialami oleh 8ndonesia, seiring dengan angka harapan hidup /anita yang semakin meningkat5Wahyudi, 23367. Penanganan prolapsus uteri bersi1at indi*idual terutama pada mereka yang mempunyai keluhan. Penanganan kasus prolapsus uteri pada dasarnya ada dua, yaitu konser*ati1 dan operati1. Tindakan konser*ati1 diambil biasanya bila pasien tidak memungkinkan dilakukan tindakan operati1 5Anhar, 23397. #erikut disajikan suatu kasus seorang /anita :; tahun dengan obser*asi konstipasi < prolapsus uteri grade 888 5prosidensia uteri7 yang ditatalaksana di (S)P NT#. Selanjutnya akan dibahas apakah diagnose, tindakan, dan penatalaksanaannya sudah tepat dan sesuai dengan literatur yang ada.
A II TIN-AUAN PUSTAKA
,# 1 '$.inisi dan Klasi.i/asi P"la&sus U$"i
Prolapsusu uteri ialah penurunan posisi uterus dari posisinya yang normal di dalam pel*is5Lin, 23437. Prolapsus uteri dapat disamakan dengan suatu hernia, dimana uterus turun ke dalam *agina, hingga dapat keluar melalui introitus *agina 5Wahyudi, 23367. "engenai istilah dan klasi1ikasi prolapsus uteri terdapat perbedaan pendapat antara ahli ginekologi. %riedman dan Little 54=>47 mengemukakan beberapa maam klasi1ikasi yang dikenal yaitu A; Prolapsus uteri tingkat 8, dimana ser*iks uteri turun sampai introitus *aginae?
Prolapsus uteri tingkat 88, dimana ser*iks menonjol keluar dari introitus *aginae? Prolapsus uteri tingkat 888, seluruh uterus keluar dari *agina? prolapsus ini juga dinamakan prosidensia uteri. B; Prolapsus uteri tingkat 8, ser*iks masih berada di dalam *agina? Prolapsus uteri tingkat 888, ser*iks keluar dari introitus, sedang pada prosidensia uteri, uterus seluruhnya keluar dari *agina. C; Prolapsus uteri tingkat 8, ser*iks menapai introitus *aginae? Prolapsus uteri tingkat 88, uterus keluar dari introitus kurang dari @ bagian? Prolapsus uteri tingkat 888, uterus keluar dari introitus lebih besar dari @ bagian. D; Prolapsus uteri tingkat 8, ser*iks mendekati prosessus spinosus? Prolapsus uteri tingkat 88, ser*iks terdapat antara prosessus spinosus dan introitus *aginae? Prolapsus uteri tingkat 888, ser*iks keluar dari introitus. E; !lasi1ikasi ini sama dengan klasi1ikasi +, ditambah dengan prolapsus uteri tingkat 8 5prosidensia uteri7. +ianjurkan klasi1ikasi berikut +esensus uteri, uterus turun, tetapi ser*iks masih di dalam *agina. Prolapsus uteri tingkat 8, uterus turun dengan ser*iks uteri turun paling rendah sampai introitus *aginae? Prolapsus uteri tingkat 88, uterus untuk sebagian keluar dari *agina? Prolapsus uteri tingkat 888, atau prosidensia uteri, uterus keluar seluruhnya dari *agina, disertai dengan in*ersio *aginae.
,# , E&id$mil2i P"la&sus U$"i ,#,#1 Insid$n P"la&sus U$"i
8nsidensi dari prolapsus uterus sulit ditentukan. !asusnya meningkat seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup /anita 5Anhar, 23397. Penelitian selama ; tahun oleh Anhar di (S. "oh. oesin Palembang menunjukkan B9 angka kejadian kasus prolapsus uteri, sedangkan di (SC" Dakarta didapatkan 2B3 kasus. ,#,#, *a/" "isi/ P"la&sus U$"i
)mur, pekerjaan, berat badan, peritas, jenis persalinan, jumlah persalinan per *aginam, status kemajuan persalinan sebelum dilakukannya seksio sesarea, persalinan per *aginam menggunakan alat *akum atau 1oreps, ada tidaknya laserasi jalan lahir atau ada tidaknya dilakukan episiotomi, ri/ayat operasi, ri/ayat penyakit medis, status menopause, dan pemakaian terapi sulih hormon merupakan 1aktor-1aktor resiko yang sering dikaitkan dengan kejadian prolapsus organ pel*is5Wahyudi, 23367 ,# 3 Eil2i dan Pa.isil2i P"la&sus U$"i ,#3#1 Eil2i &"la&sus u$"i
Prolapsus uteri adalah salah satu bentuk dari prolapsus *agina yang terjadi karena kelemahan ligamen endopel*ik terutama ligamentum trans*ersal, dapat dilihat pada nullipara dimana terjadi elongasio-koli disertai prolapsus uteri tanpa sistokel tetapi ada enterokele. Pada keadaan ini 1asia pel*is kurang baik pertumbuhannya dan kurang keregangannya. %aktor penyebab lain yang sering adalah melahirkan dan menopause. Persalinan lama dan sulit, meneran sebelum pembukaan lengkap, laserasi dinding *agina ba/ah pada kala dua, penatalaksanaan pengeluaran plasenta, reparasi otot-otot dasar panggul yang tak baik. Pada menopause, hormon estrogen telah berkurang, sehingga otot dasar panggul menjadi atro1i dan melemah. &leh karena itu prolapsus uteri tersebut akan menjadi bertingkat-tingkat5Wiknjosastro, 23367.
,#3#, Pa.isil2i P"la&sus U$"i
Sebagaimana telah diterangkan, prolapsus uteri terdapat dalam berbagai tingkat. +ari yang paling ringan, sampai prolapsus uteri totalis. Terutama akibat persalinan, khususnya persalinan per *aginam yang susah, dan terdapatnya kelemahan-kelemahan
ligamne-ligamen yang tergolong dalam 1asia endopel*ik, dan otot-otot serta 1asia-1asia dasar panggul. Duga dalam keadaan tekanan intraabdominal yang meningkat dan kronik akan memudahkan penurunan uterus, terutama apabila tonus otot-otot mengurang seperti pada penderita dalam menopause. Ser*iks uteri terletak di luar *agina, akan tergeser oleh pakaian /anita tersebut, dan lambat laun menimbulkan ulkus yang dinamakan ulkus dekubitus5Wiknjosastro, 23367.
,# 4 !ama"an Klini/ P"la&sus U$"i
'ejala sangat berbeda-beda dan bersi1at indi*idual. !adangkala penderita yang satu dengan prolaps yang ukup berat tidak mempunyai keluhan apapun. Sebaliknya, penderita lain dengan prolaps ringan mempunyai banyak keluhan. !eluhan-keluhan yang hampir selalu dijumpai5Wiknjosastro, 23367 1; Perasaan adanya suatu benda yang mengganjal atau menonjol di genitalia
eksterna. 2; (asa sakit di panggul dan pinggang 5bakahe7. #iasanya jika penderita berbaring, keluhan menghilang atau menjadi kurang. 3; Pengeluaran ser*iks uteri dari *ul*a mengganggu penderi /aktu berjalan dan bekerja. 'esekan porsio uteri oleh elana menimbulkan leet sampai luka dan dekubitus pada porsio uteri 4; Leukorea karena kongesti pembuluh darah di daerah ser*iks, dan karena in1eksi serta luka pada porsio uteri.
,# 'ia2nsis P"la&sus U$"i
!eluhan-keluhan penderita dan pemeriksaan ginekologik umumnya dengan mudah dapat menegakkan diagnosis prolapsus uteri. %riedman dan Little 54=>47 menganjurkan ara pemeriksaan sebagai berikut Penderita dalam posisi jongkok disuruh mengejan, dan ditentukan dengan pemeriksaan dengan jari, apakah porsio uteri pada posisi normal, atau porsio sampai introitus *agina, atau apakah ser*iks uteri sudah keluar dari *agina. Selanjutnya dengan penderita berbaring dalam posisi litotomi, ditentukan pula panjangnya ser*iks uteri.
Ser*iks uteri yang lebih panjang dari biasanya dinamakan elongasio kolli5Wiknjosastro, 23367.
,#6# P$naala/sanaan P"la&sus U$"i ,#6#1# P$n2aan m$dis
Pengobatan seara ini tidak seberapa memuaskan tetapi ukup membantu, Cara ini dilakukan pada prolapsus ringan tanpa keluhan, atau penderita masih ingin mendapat anak lagi, atau penderita menolak untuk dioperasi, atau kondisinya tidak mengiEinkan untuk dioperasi5Wiknjosastro, 23367. 1; Latihan-latihan otot dasar panggul
Latihan ini sangat berguna pada prolapsus enteng, terutama yang terjadi pasa persalinan yang le/at > bulan. Tujuannya untuk menguatkan otot-otot dasar panggul dan otot-otot yang mempengeruhi miksi. Latihan ini dilakukan selama beberapa bulan. Caranya ialah penderita disuruh mengunupkan anus dan jaringan dasar panggul seperti biasanya setelah berhajat? atau penderita disuruh membayangkan seolah-olah sedang mengluarkan air kening dan tiba-tiba menghentikannya. 2; Stimulasi otot-otot dengan alat listrik !ontraksi otot-otot dasar panggul dapat pula ditimbulkan dengan alat listrik? elektrodenya dapat dipasang dalam pessarium yang dimasukkan ke dalam *agina. 3; Pengobatan dengan pessarium Pengobatan dengan pessarium sebenarnya hanya bersi1at paliati1, yakni menahan uterus ditempatnya selama dipakai. &leh karena itu, jika pessarium diangkat maka timbul prolapsus lagi. Prinsip pemakaian pessairum adalah bah/a alat tersebut mengadakan tekanan pada dinding *agina bagian atas, sehingga bagian dari *agina tersebut dan uterus tidak dapat turun dan mele/ati *agina bagian ba/ah. Dika pessarium terlalu keil atau dasar panggul terlalu lemah, pessarium akan jatuh dan timbul prolapsus lagi. Pessarium yang paling baik untuk prolapsus genitalis adalah pessarium inin, terbuat dari plastik. Dika dasar panggul terlalu lemah dapat digunakan pessarium Napier. Pessarium ini terdiri dari suatu gagang dengan ujung atas suatu mangkok dengan beberapa lobang, dan di ujung ba/ah B tali. "angkok ditempatkan di ba/ah ser*iks dan tali-tali dihubungkan dengan sabuk pinggang untuk memberi sokongan kepada pessarium. Sebagai pedoman
untuk menari ukuran yang ook, diukur dengan jari jarak antara *orniks *aginae dengan pinggir atas introitus *aginae? ukuran tersebut dikurangi dengan 4 m untuk mendapata diameter dari pessarium yang akan dipakai. Pessarium diberi Eat peliin dan dimasukkan miring sedikit ke dalam *agina. Setelah bagian atas masuk ke dalam *agina, bagian tersebut ditempatkan di 1orniks *aginae posterior. !adang-kadang pemasangan pessarium dari plastik akan mengalami kesukaran, tapi biasanya kesukaran ini dapat diatasi. Apabila pessarium tidak dapat dimasukkan, sebaiknya dipakai pessarium dari karet dengan per di dalamnya.)ntuk mengetahui apakah ukurannya ook, penderita disuruh batuk atau mengejan. Dika pessarium tidak keluar, penderita disuruh jalan-jalan, apabila ia tidak merasa nyeri, pessarium dapat dipakai terus. Pessaium dapat dipaka selama beberapa tahun, asal saja penderita dia/asi seara teratur. Periksa ulang sebaiknya dilakukan 2-9 bulan sekali? *agina diperiksa inspekulo untuk menentukan ada tidaknya perlukaan? pessarium dibersihkan dan disuihamakan, dan kemudian dipasang kembali. Apabila pessarium dibiarkan dalam *agina tanpa penga/asan yang teratur, dapat timbul komplikasi ulserasi, dan terpendamnya sebagian dari pessarium dalam dinding *agina, malahan bisa terjadi
1istula
*esiko*aginalis atau
1istula
rekto*aginalis.
!ontraindikasi
pemakaian pessarium adalah adanya radang pel*is akau atau subakut, atau karsinoma. 8ndikasi penggunaan pessarium adalah 1; !ehamilan 2; #ila penderita belum siap untuk dilakukan operasi 3; Sebagai terapi tes, menyatakan bah/a operasi harus dilakukan 4; Penderita menolak untuk dioperasi, labih suka terapi konser*ati1 5; )ntuk menghilamgkan simptom yang ada sambil menunggu /aktu operasi dapat dilakukan. ,#6#,# P$n2aan &$"ai.
Prolapsus uteri biasanya disertai dengan prolapsus *agina. "aka, jika dilakukan pembedahan untuk prolapsus uteri, prolapsus *agina perlu ditangani pula. Ada kemungkinan terdapat prolapsus *agina yang membutuhkan pembedahan, padahal tidak ada prolapsus uteri, atau prolapsus uteri yang ada tidak ada belum perlu dioperasi. 8ndikasi dilakukan operasi pada prolapsus *agina ialah adanya keluhan. "aam-maam operasi5Wiknjosastro, 23367
1; entro1iksasi. Pada /anita yang masih tergolong muda dan masih menginginkan
anak, dilakukan operasi untuk membuat uterus *entro1iksasi dengan ara memendekkan ligamnetum rotundum ke dinding perut atau dengan ara operasi Purandare. 2; &perasi "anhester. Pada operasi ini biasanya dilakukan amputasi ser*iks uteri dan penjahitan ligamentum kardinale yang telah dipotong di muka ser*iks? dilakukan pula kolpo1aria anterior dan kolpoperineoplastik. Amputasi ser*iks dilakukan untuk memperpendek ser*iks yang memanjang 5elongasio kolli7. Tindakan ini dapat menyebabkan in1ertilitas, abortus, dan distosia ser*ikalis pada persalinan. #agian yang penting dari operasi "anhester adalah penjahitan ligamentum kardinale di depan ser*iks karena dengan tindakan ini ligamentum kardinale diperpendek, sehingga uterus akan terletak dalam posisi ante*ersi1leksi, dan turunnya uterus dapat diegah. 3; isterektomi *aginal. &perasi ini tepat dilakukan pada prolapsus uteri tingkat lanjut, dan pada /anita yang menopause. Setelah uterus diangkat, punak *agina digantungkan pada ligamentum rotundum kanan kiri, atas pada ligamentum in1undibulo pel*ikum, kemdian operasi akan dilanjutkan dengan kolpora1i anterior dan kolpoperineora1i untuk menegah prolaps *agina di kemudian hari. 4; !olpokleisis 5operasi Neugebeur-Le %ort7. Pada /aktu obat-obat serta pemberian anestesi dan pera/atan pra$pasa operasi belum baik untuk /anita tua yang seksual tidak akti1 lagi dapat dilakukan operasi sederhana dengan menjahitkan dinding *agina depan dengan dinding belakang, sehingga lumen *agina tertutup dan uterus terletak di atas *agina. Akan tetapi, operasi ini tidak memperbaiki sistokel dan rektokelnya sehingga dapat menimbukan inkontinensia urinae. &bstipasi serta keluhan propals lainnya juga tidak hilang. ,#5# Km&li/asi
!omplikasi yang dapat menyertai prolapsus uteri ialah5Wiknjosastro, 23367 1; !eratinisasi mukosa *agina dan porsio uteri. Prosidensia uteri disertai dengan
keluarnya dinding *agina 5in*ersio7? karena itu mukosa *agina dan ser*iks uteri menjadi tebal serta berkerut, dan ber/arna keputih-putihan.
2; +ekubitus. Dika ser*iks uteri terus keluar dari *agina, ujungnya bergeser dengan
paha dan pakaian dalam? hal itu dapat menyebabkan luka dan radang, dan lambat laun timbul ulkus dekubitus. 3; ipertro1i ser*iks dan elongasio kolli. Dika ser*iks uteri turun ke dalam *agina sedangkan jaringan penahan dan penyokong uterus masih kuat, maka karena tarikan ke ba/ah bagian uterus yang turun serta pembendungan pembuluh darah, ser*iks uteri mengalami hipertro1i dan menjadi panjang pula. al yang terakhir dinamakan elongasio kolli. ipertro1i ditentukan dengan periksa lihat dan periksa raba. Pada elongasio kolli, ser*iks uteri pada periksa raba lebih panjang dari biasa. 4; !emandulan. !arena ser*iks uteri turun sampai dekat pada introitus *aginae atau sama sekali keluar dari *agina, tidak mudah terjadi kehamilan.
,## P$n7$2ahan
Pemendekan /aktu persalinan, terutama kala pengeluaran dan kalau perlu dilakukan elekti1, membuat episiotomi, memperbaiki dan mereparasi luka atau kerusakan jalan lahir dengan baik, memimpin persalinan dengan baik agar dihindarkan penderita meneran sebelum pembukaan lengkap betul, menghindari paksaan dalam pengeluaran plasenta, menga/asi in*olusi uterus pasa persalinan tetap baik dan epat, serta menegah atau mengobati hal-hal yang dapat meningkatkan tekanan intraabdominal seperti batuk-batuk yang kronik. "enghindari benda-benda yang berat, dan juga menganjurkan
agar penderita
melahirkan5Wiknjosastro, 23367.
jangan terlalu banyak punya
anak dan
sering
A III LAPORAN KASUS
I# I'ENTITAS
Nama
Nn. Seha
)sia
:; th
Pendidikan
-
Pekerjaan
-
Agama
8slam
Suku
Sama/a
Alamat
!ampung Arab, Tali/ang F !S#
"(S
4 Agustus 2344, pukul 46.;3 W8TA
Status pernikahan
#elum menikah
II# ANAMNESIS K$luhan Uama
Pasien mengeluh nyeri perut.
Ri8aya P$nya/i S$/a"an2 :
Pasien datang ke (S)P NT# rujukan dari P!" Tali/ang, !S# dengan distensi abdomen pro e*aluasi dengan anemia < prolaps uteri. Pasien mengeluhkan nyeri perut, #A! sedikit, dan tidak #A# sejak B hari yang lalu. Pasien juga mengaku merasa mual dan muntah dengan 1rekuensi yang semakin meningkat sejak ; hari yang lalu.
K"nl2is :
4 Agustus 2344 pkl. 3:.33 S : Pasien datang ke P!" Tali/ang, !S# mengeluh nyeri perut, #A! sedikit, dan tidak
#A# sejak B hari yang lalu. Pasien juga mengaku merasa mual dan muntah dengan 1rekuensi yang semakin meningkat sejak ; hari yang lalu. O:
!) Lemah T+ 493$=3 mmg %N :>G$m %P 2BG$m T 9>,;HC Palpasi abdomen +istensi 5I7, pembesaran organ sulit dideteksi Status lokalis genitalia prolaps uteri b ;,: grJ A : +istensi abdomen pro e*aluasi dengan anemia < prolaps uteri P:
-
8%+ (L 23 tpm Antasida 9G4 "irolaG tube 8 Paraetamol 9G4 Pasang tampon di *agina (ujuk ke (S)P NT#
pkl. 46.;3 Pasien dirujuk ke (S)P NT#.
Ri8aya P$nya/i 'ahulu :
(i/ayat hipertensi, diabetes mellitus, dan asma disangkal
Ri8aya &$nya/i /$lua"2a :
Pasien tidak memiliki penyakit keturunan. "enurut pasien di keluarga pasien tidak ada yang mengidap hipertensi, diabetes mellitus, dan asma.
Ri8aya M$ns"uasi
"enarhe Lupa 5K usia 49 tahun7 "enopause K 93 tahun yang lalu Ri8aya Kn"as$&si : 9 Pa"ias : 9
III# STATUS !ENERALIS
!eadaan )mum Lemah !esadaran !ompos "entis T+ 493$:3 mmg %N :: G$mnt %P 23 G$mnt T 9>,>C "ata An -$-, 8kterus -$Dantung S4, S2 tunggal, reguler, murmur 5-7, gallop 5-7, Paru *esikuler 5I$I7, ronkhi 5-7, /heeEing 5-7 Abdomen #) 5I7 berkurang, "et 5-7, distensi abdomen, nyeri tekan 5I7 Mkstremitas oedem 5-$-7 P$m$"i/saan &$nunan2
+L b 44grJ (#C 9.:=3.333$uL CT 99,>J W#C :.4B3$uL PLT 9B;.333 bsAg 5-7
I+# STATUS !INEKOLO!IS
8nspeksi
Seluruh uterus keluar dari introitus *agina disertai gambaran ulkus
8nspekulo T
dekubitus dengan diameter K 4,; m G 2 m Tidak dilakukan Tidak dilakukan
+# 'IA!NOSIS
&bser*asi konstipasi < Prolapsus uteri grade 888 5prosidensia uteri7
+I# REN;ANA TIN'AKAN 1; &bser*asi di ruangan pera/atan.
2; Pro pasang pessarium 3; (o. #N& 9 posisi 4; !onsul ke bagian bedah
A I+ PEMAHASAN
Pada laporan kasus berikut, diajukan suatu kasus seorang /anita :; tahun yang kemudian didiagnosa &bser*asi konstipasi < Prolapsus uteri grade 888 5prosidensia uteri7. Selanjutnya akan dibahas 4. Apakah diagnosa dan pemeriksaan pada kasus ini sudah tepat ? Pasien ini didiagnosa dengan &bser*asi konstipasi karena pasien tidak dapat #A# sejak B hari yang lalu, dengan penyebab yang masih belum jelas. Sehingga untuk memastikan penyebabnya, maka dilakukan 1oto #N& 9 posisi. +iagnosa prolapsus uteri ditegakkan berdasarkan pemeriksaan 1isik pada genitalia pasien. +ari hasil inspeksi, tampak seluruh uterus keluar dari introitus *agina disertai gambaran ulkus dekubitus dengan diameter K 4,; m G 2 m. #erdasarkan kriteria yang dianjurkan Wiknjosastro, prolapsus uteri yang tampak seperti gambaran tersebut dapat digolongkan sebagai prolapsus uteri grade 888 atau prosidensia uteri. +iagnosa yang dilakukan sudah tepat, hanya saja masih ada kekurangan dalam pemeriksaan 1isik yang dilakukan. Pada pemeriksaan 1isik prolapsus uteri, penderita dalam posisi jongkok disuruh mengejan, dan ditentukan dengan pemeriksaan dengan jari, apakah porsio uteri pada posisi normal, atau porsio sampai introitus *agina, atau apakah ser*iks uteri sudah keluar dari *agina. Selanjutnya dengan penderita berbaring dalam posisi litotomi, ditentukan pula panjangnya ser*iks uteri. Ser*iks uteri yang lebih panjang dari biasanya dinamakan elongasio kolli5Wiknjosastro, 23367. 2. Apakah penatalaksanaan kasus ini sudah tepat ? Penanganan yang dilakukan pada pasien ini adalah dengan pemasangan pessarium. Pilihan untuk melakukan tindakan ini didasarkan pada pertimbangan kondisi pasien yang ukup beresiko bila dilakukan tindakan operati1. +i samping itu, pasien juga lebih memilih tindakan konser*ati1 dibandingkan operati1. )ntuk masalah konstipasi yang dialami pasien, diserahkan penanganannya pada bagian bedah. Sehingga seara umum, penatalaksanaan yang dilakukan sudah tepat.
3. Apa penyebab prolapsus uteri pada kasus ini ? %aktor predisposisi dari pasien ini adalah menopause dan peningkatan tekanan intraabdominal akibat konstipasi yang dialami pasien. Pada menopause, hormon estrogen telah berkurang, sehingga otot dasar panggul menjadi atro1i dan melemah 5Wiknjosastro, 23367. al ini semakin diperparah dengan peningkatan tekanan intra abdominal akibat konstipasinya.
A + KESIMPULAN
!esimpulan kasus ini terdiri dari 1; +iagnosis pada pasien ini sudah tepat sesuai dengan anamnesis dan pemeriksaan
1isik, yaitu &bser*asi konstipasi < Prolapsus uteri grade 888 5prosidensia uteri7. 2; Penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien ini sudah tepat yaitu pemasangan
pessarium < konsul ke bagian bedah untuk konstipasinya. 3; %aktor predisposisi dari pasien ini adalah menopause dan peningkatan tekanan intra
abdominal akibat konstipasi yang dialami pasien.
'A*TAR PUSTAKA
Winkjosastro, et al .. 2336. Ilmu Kebidanan. ayasan #ina Pustaka Sar/ono Pra/iroharjo Dakarta. Anhar, !emas. 2339. Kasus Prolapsus Uteri di Rumah Sakit dr. Mohammad oesin Palembang Selama !ima "ahun #$%%%&2''3(. A*ailable at http$$digilib.unsri.a.id. Wahyudi. 2336. )istribusi Staging dan *aktor Resiko Prolapsus +rgan Pel,is di Poliklinik -inekologi RSUP . Adam Malik&RSU dr. Pirngadi erdasarkan Sistem P+P/ #Pel,i0 +rgan Prolapse /uanti1i0ation System(. A*ailable at http$$repository.usu.a.id. +ietE. 233:. "he Aetiology o1 Prolapse. 8nternational )rogyneology Dournal. olume 4=, Number 43. Lin, Doanna. 2343. Prolapsed uterus. A*ailable at http$$helathsout.om.
Tim$
34-3:-2344 46.;3
Su$7i<$
Pasien datang ke (S)P NT# rujukan dari P!" Tali/ang, !S# dengan distensi abdomen pro e*aluasi dengan anemia < prolaps uteri. Pasien mengeluhkan nyeri perut, #A! sedikit, dan tidak #A# sejak B hari yang lalu. Pasien juga mengaku merasa mual dan muntah dengan 1rekuensi yang semakin meningkat sejak ; hari yang lalu
O$7i<$
Ass$sm$n
&bser*asi konstipa Saus 2$n$"alis !eadaan )mum Lemah < Prolapsus uteri !esadaran !ompos "entis grade 888 T+ 493$:3 mmg 5prosidensia uteri7 %N :: G$mnt %P 23 G$mnt T 9>,>C "ata An -$-, 8kterus -$Dantung S4, S2 tunggal, reguler, murmur 5-7, gallop K"nl2is : 5-7, 4 Agustus 2344 pkl. 3:.33 Paru *esikuler 5I$I7, ronkhi S : Pasien datang ke P!" Tali/ang, !S#5-7, /heeEing 5-7 mengeluh nyeri perut, #A! sedikit, danAbdomen #) 5I7 tidak #A# sejak B hari yang lalu. Pasien juga berkurang, "et 5-7, distensi mengaku merasa mual dan muntah denganabdomen, nyeri tekan 5I7 1rekuensi yang semakin meningkat sejak ;Mkstremitas oedem 5-$-7 hari yang lalu. O: Saus 2in$/l2i !) Lemah 8nspeksi Seluruh uterus T+ 493$=3 mmg keluar dari introitus *agina
%N :>G$m %P 2BG$m T 9>,;HC Palpasi abdomen +istensi 5I7, pembesaran organ sulit dideteksi Status lokalis genitalia prolaps uteri b ;,: grJ A : +istensi abdomen pro e*aluasi dengan anemia < prolaps uteri P: - 8%+ (L 23 tpm - Antasida 9G4 - "irolaG tube 8 - Paraetamol 9G4 - Pasang tampon di *agina - (ujuk ke (S)P NT#
disertai gambaran ulkus dekubitus dengan diameter K 4,; m G 2 m 8nspekulo Tidak dilakukan T Tidak dilakukan +L b 44grJ (#C 9.:=3.333$uL CT 99,>J W#C :.4B3$uL PLT 9B;.333 bsAg 5-7
pkl. 46.;3 Pasien dirujuk ke (S)P NT# 32-3:-2344 36.33
-
39-3:-2344 36.33
-
3B-3:-2344 36.33
-
!) #aik T+ 493$:3 mmg %N :: G$mnt %P 23 G$mnt T 9>,>C !) #aik T+ 4B3$=3 mmg %N :B G$mnt %P 23 G$mnt T 9>,>C asil #N& 9 posisi - Stepladder pattern - %ish bone appereane !) #aik T+ 4B3$:3 mmg %N :: G$mnt %P 23 G$mnt T 9>,>C asil konsul bedah - ernia 1emoralis sisnistra inarerata - ernia 1emoralis deGtra reponible
Prolapsus ut grade 5prosidensia ute < ern 1emoralis sisnist inarerata, ernia 1emoral deGtra reponible