BAB I LAPORAN KASUS A. ANAMNESIS 1. IDENTITAS PENDERITA
Nama
: By. Ny. RP
Umur
: 0 hari
Nama Ayah
: Tn. JP
Nama Ibu
: Ny. RP
Agama
: Islam
Pendidikan
:-
Alamat
: Bejalen Timur 10/4 Ambarawa
No.RM
: 063***
Tanggal masuk
: 12 Agustus 2014
Tanggal pulang
: 19 Agustus 2014
Kelompok pasien : BPJS PBI Pasien bangsal
: Seruni (Perinatologi)
2. DATA DASAR (Alloanamnesis) a. Keluhan utama : Bayi Berat Lahir Lebih b. Riwayat Penyakit Sekarang 1) Sebelum MRS Ibu GIP0A0 hamil 40 minggu. BB 85 kg, TB 153 cm. BB sebelum
hamil 60 kg. Datang ke poliklinik obstetri dan ginekologi karena keluhan kenceng-kenceng. Pemeriksaan dalam: pembukaan 2. 2) Masuk RS Masuk melalui poliklinik obstetri dan ginekologi tanggal 11 Agustus 2014 karena keluhan kenceng-kenceng. Pemeriksaan dalam: pembukaan 2. TFU 34 cm, Leopold: puki, presentasi kepala. JTHIU. DJJ 132x/ menit. Lab 11 Agustus 2014: anemia (9,1) Partus Tak Maju, Gagal Pacu sehingga dilakukan SC pada tanggal 12 Agustus 2014 pukul 12.05 3) Bayi Lahir AGAR Score 6-7-8. Nadi 140 x/ menit. Kesan kurang aktif. Pergerakan kurang aktif. Warna kebiruan. Tangisan kurang keras. Pernapasan spontan Tonus cukup. Sikap fleksi. 1
•
•
•
•
•
•
Kepala Bentuk mesocephal Suturae tidak menumbung Fontanel belum menutup Caput + hematom Leher: dbn Dada Bentuk dbn Jantung S1>S2 reguler Cor SDV +/+ Perut Bentuk datar Tali pusat layu; hati dan limpa tidak teraba Persendian dbn Anogenital Laki-laki Anus +
c. Riwayat Penyakit Dahulu Ibu Riwayat Ibu menderita Diabetes Mellitus, asma, hipertensi, penyakit jantung sebelum hamil disangkal. d. Riwayat Kehamilan Ibu dan Kelahiran Pasien anak pertama, lahir secara SC di RSUD Ambarawa, cukup bulan, langsung menangis, BBL 3900 gr. e. Riwayat Penyakit pada Anggota Keluarga Tidak ada penyakit diabetes mellitus di keluarga.. f. Riwayat Imunisasi HB0
B. PEMERIKSAAN FISIK (12 Agustus 2014)
1.
Keadaan Umum
Kurang aktif
2.
Status gizi
BB
→ 3900 gr
PB
→ 52 cm
Kesan 3
Tanda Vital
: bayi besar
Nadi : 140x/menit, isi dan tegangan cukup
Frekuensi Respirasi : 40 x/menit
2
Suhu : 36,5 C
4.
Kulit
Sawo matang (+), pucat (-)
5.
Kepala
mesocephal, terdapat caput succadaneum, tidak ada cephal hematom, rambut hitam terdistribusi merata, tidak mudah dicabut, kulit kepala tidak ada kelainan, ukuran lingkar kepala 33 cm, ubunubun besar datar tidak menutup. Napas cuping hidung (-).
6.
Mata
sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, pupil bulat, isokor, refleks cahaya positif normal di kedua mata, kornea jernih.
7.
Mulut
tidak tampak labioschizis, tidak tampak palatoschizis, bibir tidak sianosis, bibir tidak kering
8.
Leher
Simetris, tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening.
3
9.
Thorax
Bentuk normochest, simetris, retraksi intercostal (-), pernafasan torakoabdominal, sela iga melebar (-), pembesaran KGB axilla (-/-)
Jantung : Inspeksi
Iktus kordis tidak tampak
Palpasi
ictus cordis tidak melebar
Auskultasi
bunyi jantung I dan II reguler, tidak ada murmur, tidak ada gallop
Pulmo : Inspeksi
Statis
Normochest, simetris
Dinamis
Pengembangan dada kanan = kiri, sela iga tidak melebar, retraksi intercostal (-)
Palpasi Perkusi
Auskultasi
Pergerakan dada kanan = kiri Kanan
Sonor
Kiri
Sonor
Kanan
Suara dasar vesikuler (+), ronkhi (-)
Kiri
Suara dasar vesikuler (+), ronkhi (-)
4
10. Punggung
kifosis (-), lordosis (-), skoliosis (-)
11. Abdomen Inspeksi
perut datar, venektasi (-), caput medusae (-)
Auskultasi
Bising usus (+) normal
Perkusi
Timpani pada seluruh lapang abdomen
Palpasi
Teraba soefel, massa (-), hepar/ lien tidak teraba
12
Tulang Belakang
Spina bifida (-)
13
Genitalia
Laki-laki, tidak ada kelainan
Anorektal
Anus +
Anggota gerak
Lengan dan tungkai sempurna
C. RESUME Ibu: G1P0A0 hamil 40 minggu, presentasi kepala, partus tak maju dan gagal pacu Persalinan: SC Anak: Laki-laki BBL 3900 gr PB 52 cm LK 33 cm LD 35 cm LLA 13 cm Neonatus Asfiksia Ringan Makrosomia
D. ASSESSMENT Neonatus aterm Dd/ lebih bulan Makrosomia Dd/ - Perhitungan kehamilan yang kurang tepat - Bayi dari Ibu dengan Diabetes Mellitus tak terkontrol - Faktor Genetik - Bayi dari Ibu yang mengalami penambahan berat badan berlebih Asfiksia Sedang •
•
•
5
•
Lahir Sectio Caesarea
E. PLANNING •
ASI Eksklusif
•
Waspada hipoglikemi
•
Waspada depresi napas
•
GDS, ulang GDS 6 jam kemudian
G. Follow Up
6
7
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA MAKROSOMIA
A. DEFINISI Makrosomia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bayi baru lahir dengan berat yang berlebihan. Definisinya adalah berat kelahiran 4000-4500 g atau lebih besar dari 90% menurut usia kehamilan setelah mengoreksi jenis kelamin dan etnis. Ada dua kelompok bayi yang disebut sebagai bayi bera t lahir berlebih.1. Bayi yang dilahirkan dengan berat badan lebih dari 3900 gram. Kondisi ini dikenal dengan “Giant Baby” dan dapat terbawa sampai tumbuh dewasa.
B. FAKTOR RISIKO Ada beberapa hal yang menyebabkan janin kelebihan berat badan: 1. Ibu menderita DM Kadar gula darah ibu hamil penderita Diabetes Melitus tergolong tinggi. Kondisi inilah yang memberi peluang janin untuk tumbuh melebihi ukuran ratarata. Jika fungsi plasenta dan tali pusar baik, maka si calon bayi dapat tumbuh makin subur. 2. Ibu mempunyai riwayat melahirkan bayi besar. Ibu yang pada kehamilan pertama melahirkan Giant baby berpeluang besar melahirkan anak kedua dengan kondisi yang sama pada kehamilan berikutnya. 3. Faktor genetik obesitas dan overweight yang dialami ayah-ibu dapat menurun pada bayi. 4. Pengaruh kecukupan gizi. Porsi makanan yang dikonsumsi ibu hamil akan berpengaruh terhadapa bobot janin. Asupan gizi yang berlebih bisa mengakibatkan bayi lahir dengan beratdiatas rata-rata. 5. Bukan kehamilan pertama. Ada kecenderungan berat badan lahir anak kedua dan seterusnya lebih besardaripada anak pertama.
C. GEJALA
9
Karakteristik Makrosomia yaitu mempunyai wajah berubi, badan montok dan bengkak, kulit kemerahan, organ internal membesar (hepatosplenomegali, spenomegali, kardiomegali), lemak tubuh banyak, plasenta dan tali pusat lebih besar dari rata-rata.
D. PATOFISIOLOGI Diabetes maternal mengakibatkan peningkatan kadar asam-asam amino bus plasenta, pancreas janin berespon dengan memproduksi insulin untuk disesuaikan dengan sediaan bahan bakar akselerasi sintesis protein yang diakibatkan bersamaan dengan penyimpanan glikogen dan lemak berlebih bertanggung jawab terhadap terjadinya makrosomia yang khas pada kehamilan diabetik. Komplikasi makrosomia berisiko mengalami hipoglikemia, hipokalsemia, hiperviskostas, dan hiperbilirubinemia. Istilah hepoglikemia digunakan bila kadar gula darah bayi secara bermakna di bawah kadar rata-rata. Dikatakan hipoglikemia bila kadar glukosa darah kurang dari 30 mg/dl pada semua neonatus tanpa menilai masa gestasi atau ada tidaknya gejala hipoglikemia. Umumnya hepoglikemia terjadi pada neonatus umur 1-2 jam. Hal ini disebabkan oleh karena bayi tidak mendapatkan lagi glukosa dari ibu, sedangkan insulin plasma masih tinggi dengan kadar glukosa darah yang menurun. Selain mewaspadai hipoglikemi, gagal napas pun turut membayangi. Hal ini disebabkan oleh insulin yang tinggi dalam darah janin selama dalam kandungan mempengaruhi
keseimbangan
zat
pembentuk
surfaktan
yang
berfungsi
untuk
merangsang pematangan paru.
E. PENATALAKSANAAN
Tujuan utama pengobatan hipoglikemia adalah agar kadar glukosa serum tetap normal. Pada kasus hipoglikemia tanpa gejala lakukan tindakan berikut: glukosa sebanyak 6 mg/kg BB/menit dan kemudian diperiksa tiap 1 jam hingga normal dan stabil. Bila GDS 25 – 46 mg/dl dan bayi tidak tampak sakit maka diberi minum glukosa 5% lalu diperiksa tiap jam hingga stabil. Pada kasus hipoglikemia dengan gejala diberikan larutan glukosa 10% sebanyak 2-4 ml/kgBB intra vena selama 2 – 3 menit hingga kadar glukosa stabil.
10
BAB III ANALISIS KASUS
Bayi makrosomia yaitu bayi baru lahir dengan berat yang berlebihan. Definisinya adalah
berat
kelahiran
4000-4500
g
atau
lebih
besar
dari
90%
menurut usia
kehamilan setelah mengoreksi jenis kelamin dan etnis. Namun, bayi dengan berat lahir lebih dari 3800 gr sudah dimasukkan ke dalam kategori makrosomia. Bermacam-macam faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian makrosomia. Pada kasus ini yang berperan adalah pertambahan berat badan ibu yang berlebihan selama kehamilan. Beberapa hal yang perlu diwaspadai pada neonatus makrosomia yaitu diantaranya adalah hipoglikemia dan gagal napas. Hipoglikemia disebabkan karena obesitas pada ibu selama kehamilan merangsang peningkatan produksi insulin pada janin. Setelah bayi lahir, nayi tidak lagi mendapatkan glukosa dari ibu sehingga terjadilah hipoglikemia. Pada kasus ini, tidak terjadi hipoglikemia. Adapun ancaman gagal napas pada bayi makrosomia disebabkan oleh karena tingginya kadar insulin dalam darah janin selama kehamilan menyebabkan gangguan komposisi penyusun surfaktan yang berfungsi merangsang pematangan alveolus pada bayi. Untuk mengantisipasi terjadinya hipoglikemia, perlu dilakukan pemeriksaan kadar gula darah sewaktu pada bayi usia 2 jam, dan perlu diulangi kembali dalam 6 jam kemudian. Hendaknya bayi diberi minum sesegera mungkin untuk menghindari terjadinya hipoglikemia.
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Martin JA, Hamilton BE, Sutton PD, Ventura SJ, Menacker F, Kirmeyer S. Births: final data for 2004. Natl Vital Stat Rep. Sep 29 2006;55(1):1-101. [Medline] . 2. Okun N, Verma A, Mitchell BF, Flowerdew G. Relative importance of maternal constitutional factors and glucose intolerance of pregnancy in the development of newborn macrosomia. J Matern Fetal Med . Sep-Oct 1997;6(5):285-90. [Medline] . 3. Spellacy WN, Miller S, Winegar A, Peterson PQ. Macrosomia--maternal characteristics and infant complications. Obstet Gynecol . Aug 1985;66(2):15861. [Medline] . 4. McFarland LV, Raskin M, Daling JR, Benedetti TJ. Erb/Duchenne's palsy: a consequence of fetal macrosomia and method of delivery. Obstet Gynecol . Dec 1986;68(6):784-8. [Medline] . 5. Mondestin MA, Ananth CV, Smulian JC, Vintzileos AM. Birth weight and fetal death in the United States: the effect of maternal diabetes during pregnancy. Am J Obstet Gynecol . Oct 2002;187(4):922-6. [Medline] . 6. Mulik V, Usha Kiran TS, Bethal J, Bhal PS. The outcome of macrosomic fetuses in a low risk primigravid population. Int J Gynaecol Obstet . Jan 2003;80(1):1522. [Medline] . 7. Catalano PM. Management of obesity in pregnancy. Obstet Gynecol . Feb 2007;109(2 Pt 1):419-33.[Medline] . 8. GIBSON JR, McKEOWN T. Observations on all births (23, 970) in Birmingham, 1947. VII. Effect of changing family size on infant mortality. Br J Soc Med . Jul 1952;6(3):183-7. [Medline] . 9. Thomson AM, Billewicz WZ, Hytten FE. The assessment of fetal growth. J Obstet Gynaecol Br Commonw. Sep 1968;75(9):903-16. [Medline] .
12