Laporan Praktikum Ke-1 MK. Ilmu Gizi Dasar
Tanggal Praktikum : 2 Maret 2017 Ruang Praktikum : CCR 1.09
APLIKASI INSTRUMEN KONVERSI PANGAN DAN GIZI Oleh : Kelompok 2 P2 Nindia Yosa Dahlan Triananda Aminah Putri Intan Junianingtiyas Fina Astary Nada Rifda Putri Ananda Salsabilla H.R.
I14160004 I14160021 I14160038 I14160054 I14160074 I14100118
Asisten Praktikum: Dyah Hafida Laksmi Eka Octavia Marta Iklimatul Khoeriah Koordinator Mata Kuliah: Prof. Dr. Ir. Evy Damayanthi, MS.
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2017
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Status gizi merupakan satu aspek penting yang harus diperhatikan dalam meningkatkan kualitas hidup manusia. Untuk mencapai status gizi yang baik diperlukan upaya perbaikan konsumsi pangan penduduk dan pencegahan timbulnya infeksi penyakit. Perbaikan konsumsi pangan berarti meningkatkan jumlah pangan dan zat gizi atau mutu makanan yang dikonsumsi. Jumlah masing-masing zat gizi yang dikonsumsi dari suatu susunan pangan atau makanan yang dikonsumsi dapat diketahui melalui kegiatan penil aian konsumsi pangan, sedangkan untuk mengetahui konsumsi pangan atau makanan yang memenuhi kebutugan atau kecukupan gizi tubuh diperlukan kegiatan perencanaan konsumsi pangan. Pada setiap perencanaan konsumsi pangan diperlukan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) dan Daftar Kecukupan Gizi. Namun DKBM yang selama ini ada di Indonesia kurang lengkap maka diperkukan daftar penunjang lainnya seperti Daftar Ukuran Rumah Tangga (URT), Daftar Konversi Mentah Masak, dan Daftar Penyerapan Minyak (Hardiansyah dan Briawan 1994). Ukuran Rumah Tangga merupakan ukuran yang lazim digunakan di rumah tangga sehari-hari untuk menaksir jumlah pangan yang dikonsumsi atau dimasak. Satuan URT diperoleh dari jenis peralatan makan yang biasa digunakan seperti piring, gelas, sendok, mangkok, sedangkan untuk sayur dan buah digunakan satuan potong, buah, ikat, dan sebagainya. Ketepatan nilai konversi satuan URT sangat diperlukan berdasarkan kenyataan bahwa tidak setiap rumah tangga mempunyai alat ukur seperti timbangan, maka untuk menaksir jumlah pangan menggunakan daftar URT sangat praktis. Oleh karena itu, agar dapat menentukan URT dan takaran saji dilakukanlah praktikum aplikasi instrumen dari konversi pangan dan gizi ini dengan harapan mahasiswa dapat mendemonstrasikan cara menghitung BDD serta menghitung kandungan gizi dari semua pangan.
Tujuan Tujuan praktikum ini adalah sebagai berikut, 1. mendemostrasikan cara menghitung BDD dan menentukan URT dan takaran saji, 2. membandingkan data BDD dan URT bahan pangan hasil praktik dengan data yang terdapat pada tabel DKBM, dan 3. menghitung kandungan gizi dari pangan yang dipraktikkan.
METODE
Waktu dan Tempat
Praktikum dilakukan pada hari Kamis, 2 Maret 2017 pukul 13.00 WIB di RK. CCR 1.04, Institut Pertanian Bogor.
Sampel Praktikum
Bahan Roti putih Bayam Pisang Ambon
Alat Timbangan makanan Piring plastik Mangkuk plstik Pisau Lap/Tissu Kantong kresek Alat tulis dan kalkulator Sarung tangan plastik
Cara Pengambilan Data
Sampel praktikum disiapkan
Setiap bahan ditimbang beratnya dan diukur panjangnya
Data dicatat
Data diolah Gambar 1 Diagram alir pengambilan data BDD
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1 Hasil perhitungan data makanan No.
1 2 3
Nama makanan (A)
Pisang ambon Roti putih Bayam rebus
Berat mentah/ utuh masak (g) (C)
Berat mentah dapat dimakan (g) (B)
BDD perhitungan
BDD tabel
URT pengukuran Jlh
URT
Berat (g)/ URT
Jlh
URT
Berat (g)/ URT
Berat (g)/ takaran saji
82
50
61%
75%
1
buah
50
1
buah
75
50
25
25
100%
100%
1
iris
25
1
iris
20
25
52
52
100%
100%
1
mangkok
52
1
mangkok
145
52
=
× 1 00
URT tabel
Bagian makanan yang dimakan oleh seseorang dengan menyisakan bagian yang tidak lazim dimakan untuk dibuang atau tidak dimakan disebut dengan berat yang dapat dimakan (BDD). BDD pada umumnya dijumpai pada DKBM (Daftar Komposisi Bahan Makanan) (Sandjaja 2009). Sebagaimana pada tabel, terdapat berat mentah atau utuh masak pisang ambon 82 gram, sedangkan berat mentah yang dapat dimakan 50 gram. Dari data tersebut, didapatkan BDD pisang ambon sebesar 61%. Pada tabel 1, terdapat perbedaan antara BDD perhitungan dengan BDD pada tabel (DKBM) karena data pada DKBM menggunakan perbandingan berat total dan BDD pisang ambon secara umum. Walaupun berbeda, perbedaan BDD perhitungan dan BDD tabel tidak terpaut jauh. Berbeda dengan pisang ambon, roti putih dan bayam memiliki BDD perhitungan sebesar 100% karena seluruh bagiannya dapat dimakan. BDD mempengaruhi takaran saji pada setiap bahan pangan. Takaran saji adalah jumlah konsumsi pangan dalam sekali makan dan biasanya tercantum pada informasi nilai gizi produk pangan. Takaran saji dinyatakan dalam ukuran rumah tangga seperti buah, biji, potong, iris, sachet , sendok makan, sendok teh, mangkuk, gelas, botol, piring, keping, dan sebagainya. Penentuan takaran saji juga harus melewati izin Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan). Ukuran Rumah Tangga (URT) merupakan ukuran atau takaran yang lazim digunakan dalam perhitungan satuan pada makanan yang dinyatakan dalam ukuran peralatan yang digunakan rumah tangga sehari-hari. Ukuran rumah tangga diperoleh dari jenis peralatan makan yang biasa digunakan di rumah tangga. Seperti piring, gelas, sendok, mangkok, sedangkan untuk buah dan sayur
digunakan satuan potong, buah, dan ikat. Penggunaan daftar URT adalah mempermudah dalam hal menaksir berat pangan yang dikonsumsi oleh individu dari satuan ukuran rumah tangga menjadi satuan berat (gram) (Handayati et al 2008). Pada tabel 1, nilai URT hasil pengukuran terhadap satu buah pisang ambon, satu iris roti putih, dan satu pertiga mangkok sayur bayam masing-masing adalah sebesar 61 gram, 25 gram, dan 156 gram. Sedangkan pada tabel DKBM, satu buah pisang ambon, satu iris roti putih, dan satu pertiga mangkok sayur bayam masing-masing memiliki URT sebesar 75 gram, 20 gram, dan 145 gram. Berdasarkan data di atas terdapat perbadaan yang diakibatkan oleh perbedaan kemampuan konsumsi oleh konsumen, dimana dapat diketahui bahwa nilai URT yang terdapat pada tabel DKBM merupakan nilai rata-rata kemampuan konsumsi suatu makanan oleh setiap orang.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa t erdapat perbedaan antara BDD perhitungan dengan BDD pada tabel (DKBM) pada beberapa makanan, karena data pada DKBM menggunakan perbandingan berat total dan BDD secara umum. Selain itu, juga terdapat perbadaan yang diakibatkan oleh perbedaan kemampuan konsumsi oleh konsumen, dimana dapat diketahui bahwa nilai URT yang terdapat pada tabel DKBM merupakan nilai rata-rata kemampuan konsumsi suatu makanan oleh setiap orang. Walaupun berbeda, akan tetapi perbedaan yang diperoleh tidak terpaut jauh. Saran
1. Dalam memilih suatu makanan, dianjurkan untuk mengetahui zat gizi yang terkandung dalam makanan tersebut agar asupan gizi tercukupi. 2. Dalam memakan suatu makanan sebaiknya tidak berlebihan, karena tiap makanan sudah ada aturan takarannya.
DAFTAR PUSTAKA
Handayati SP, Nasution A, Sukandar D. 2008. Konversi Ukuran Rumah Tanggakedalam Satuan Berat (Gram) pada beberapa Jenis Pangan Sumber Protein. Vol 3 (1): 49-60. Sandjaja. 2009. Kamus Gizi : Pelengkap Kesehatan Keluarga. Jakarta (ID) : Penerbit Buku Kompas.
LAMPIRAN Gambar Hasil Pengamatan
Gambar 1 Pisang ambon sebelum dikupas
Gambar 2 Pisang ambon setelah dikupas
Gambar 3 Roti putih
Gambar 4 Bayam
Tabel Hasil Pengamatan
Tabel 2 Hasil perhitungan data makanan No.
1 2 3
Nama makanan (A)
Pisang ambon Roti putih Bayam rebus
Berat mentah/ utuh masak (g) (C)
Berat mentah dapat dimakan (g) (B)
BDD perhitungan
BDD tabel
URT pengukuran Jlh
URT
Berat (g)/ URT
Jlh
URT
Berat (g)/ URT
Berat (g)/ takaran saji
82
50
61%
75%
1
buah
50
1
buah
75
50
25
25
100%
100%
1
iris
25
1
iris
20
25
52
52
100%
100%
1
mangkok
52
1
mangkok
145
52
=
× 1 00
URT tabel
Pembagian Tugas
No.
Nama
NIM
Tugas
1 Nindia Yosa Dahlan
I1416006
Kesimpulan+saran+print hardfile
2 Triananda Aminah Putri
I14160021
Metode
3 Intan Junianingtiyas
I14160038
Latar belakang+Tujuan+Finishing
4 Fina Astary
I14160054
Hasil pembahasan+dapus
5 Nada Rifda Putri
I14160074
6 Ananda Salsabila H.R
I14160118
Cover+Lampiran tabel dan gambar+Lampiran pembagian tugas Hasil pembahasan+dapus
TTD