LIPID Abdurrahman Faris, 230110150154 Perikanan B, Kelompok 11
AB!"AK
Lemak atau lipid adalah istilah yang digunakan untuk senyawa yang relatif tidak larut air dan dapat diekstrak dengan pelarut non polar. Lipid dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelas yaitu: lipid netral; fosfatida; spingolipid dan glikolipida. Lipid yang berbentuk cair pada suhu ruang disebut minyak dan yang berbentuk padat disebut lemak. Secara kimiawi,lipid terdiri dari 3 gugus asam lemak dan melekat pada gliserol melalui ikatan ester. Lemak dan minyak merupakan bagian terbesar dan terpenting kelompok lipid, yaitu sebagai komponen makanan utama bagi organisme hidup. inyak dan lemak tidak larut dalam air dingin dan sedikit larut dalam alkohol. !elarutan !elarutan tersebut dipengaruhi dipengaruhi oleh polaritas dan panjang rantai asam lemak penyusun. "roses pembentukan sabun dikenal sebagai reaksi penyabunan atau saponifikasi, yaitu reaksi antara lemak#gliserida dengan basa. "raktikum Lipid ini dilaksanakan pada $ %o&ember '()* dimulai pada pukul )(.(( +- bertempat di laboratorium isiologi /ewan 0ir, 0ir, 1edung ' "! 2%"0. 2%"0. "roses saponifikasi atau penyabunan dari minyak menghasilkan gliserol dan sabun. Larutan alkali yaitu %a/ dan !/ dapat mensaponifikasi lemak. !onsentrasi alkali yang digunakan juga suhu saat pemanasan sangat menentukan minyak tersaponifikasi secara sempurna atau tidak. Laru Laruta tan n asam asam kuat kuat dan dan asam asam lema lemah h digu digunak nakan an untuk untuk mengh menghid idro roll llis isis is asam asam lema lemak k yang yang dihasilkan dari proses saponifikasi oleh alkali basa. Ka#a Kun$i% Asam Lemak, Basa, Lemak, Lipid, Minyak, Sabun, Saponifikasi AB!"A&!
Fat or lipid is a term used for a compound that is relatively insoluble in water and can be extrac extracted ted with with a non polar polar solvent solvent.. Lipids Lipids can be classi classifi fied ed into into class classes! es! neutral neutral lipid lipid"" phosphatides" spin#olipid and #likolipida. Lipids which is li$uid at room temperature are called oils and solid form called fat. %hemically, lipids composed of three fatty acid #roups and attached to the #lycerol via an ester bond. Fats and oils are part lar#est and most important #roup of lipids, namely as a component of the main food for livin# or#anisms. &ils and fats are insoluble in cold water and sli#htly soluble in alcohol. 'he solubility is affected by the polarity and the lon# chain fatty acid constituent. 'he process of soap formation known as saponification or saponification reaction, the reaction between the fat ( #lycerides with a base. Lipid practicum was was held held on ) *ovem *ovembe berr +- +- star starti tin# n# at -! -! pm loca locate ted d at Air Air Anim Animal al /hys /hysio iolo lo#y #y Laboratory, Buildin# Buildin# + F/01 2*/A3. 2*/A3. Saponification or saponification of oil to produce produce #lycerol and and soap soap.. *ame *amely ly alka alkali line ne solu soluti tion on of *a&4 *a&4 and and 1&4 1&4 can can sapo saponi nifi fica cati tin# n# fat. fat. 'he 'he concentration of alkali is used also when the heatin# temperature is crucial oil saponificated perfectly or not. Stron# acid solution and a weak acid is used to hydrolisin# fatty acid produced from the saponification saponification by alkali bases. Ke'(ords% Acids fat, Bases, Fat, Lipid, &il, Saponification, Soap
P)*DA+LA*
Lemak atau lipid adalah istilah yang digunakan untuk senyawa yang relatif tidak larut air dan dapat diekstrak dengan pelarut non polar. Lipid dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelas yaitu: lipid netral; fosfatida; spingolipid dan glikolipida. Lipid yang berbentuk cair pada suhu ruang disebut minyak dan yang berbentuk padat disebut lemak. Secara kimiawi,lipid terdiri dari 3 gugus asam lemak dan melekat pada gliserol melalui ikatan ester. Lemak merupakan penyusun tumbuhan atau hewan yang dicirikan oleh sifat kelarutannya. "ada umumnya, lemak dan minyak tidak larut dalam air, tetapi sedikit larut dalam alkohol, dan larut sempurna dalam pelarut organik seperti eter, kloroform, aseton, serta pelarut non polar lainnya. Lipid adalah senyawa organik yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut non polar atau semi polar seperti eter dan kloroform. Lemak dan minyak merupakan salah satu bagian dari lipid disamping jenis yang lain, seperti prostaglandin, fosfolipid, terpenoid, steroid, dan lain5lain 6!eenan, )77)8. Struktur molekul lipid sangat beragam, sehingga kita harus meninjau banyak gugus fungsi yang telah kita pelajari sebelumnya. Senyawa yang termasuk kelompok lipid adalah trigliserida, lilin, fosfolipid, glikolipid, steroid, terpen, prostaglandin, dan lain5lain. Lemak dan minyak merupakan bagian terbesar dan terpenting kelompok lipid, yaitu sebagai komponen makanan utama bagi organisme hidup. Lemak dan minyak penting bagi manusia karena adanya asam5asam lemak esensial yang terkandung di dalamnya. ungsinya dapat melarutkan &itamin 0, , 9, dan ! yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tubuh 6im osen -iokimia '())8. inyak dan lemak tidak larut dalam air dingin dan sedikit larut dalam alkohol. !elarutan tersebut dipengaruhioleh polaritas dan panjang rantai asam lemak penyusun. ampuran minyak dan air akan membentuk emusli temporer. 9mulsifier#stabili
enis sabun yang dihasilkan tergantung jenis alkali
yang digunakan dalam reaksi penyabunan. Sabun yang ditambah dengan asam kuat 6/l8 akan menghasilkan kembali asam lemak. "roses pembentukan sabun dikenal sebagai reaksi penyabunan atau saponifikasi, yaitu reaksi antara lemak#gliserida dengan basa. ula5mula reaksi penyabunan berjalan lambat karena minyak dan larutan alkali merupakan larutan yang tidak saling larut 6mmiscible8. Setelah terbentuk sabun maka kecepatan reaksi akan meningkat, sehingga reaksi penyabunan bersifat sebagai reaksi autokatalitik, di mana pada akhirnya kecepatan reaksi akan menurun lagi karena jumlah minyak yang sudah berkurang.6 0le?ander )7*4 8.
-ambar 1. =eaksi Saponifikasi 6!etaren )@7*8
=eaksi
penyabunan 6saponifikasi8
merupakan
reaksi
eksotermis
sehingga
harus
diperhatikan pada saat penambahan minyak dan alkali agar tidak terjadi panas yang berlebihan. "ada proses penyabunan, penambahan larutan alkali 6!/ atau %a/8 dilakukan sedikit demi sedikit sambil diaduk dan dipanasi untuk menghasilkan sabun cair. 2ntuk membuat proses yang lebih sempurna dan merata maka pengadukan harus lebih baik. Sabun cair yang diperoleh kemudian diasamkan untuk melepaskan asam lemaknya. 1liserol terdapat di alam dalam bentuk kombinasi gliserida dalam semua lemak hewani dan minyak nabati, dan didapatkan sebagai produk samping saat minyak tersebut disaponifikasi pada pabrik sabun, atau pemisahan langsung dari minyak dalam produksi asam minyak. 1liserol di alam jarang ditemukan dalam bentuk bebas dalam lemak, tetapi biasanya sebagai trigliserida yang berkombinasi dengan asam minyak seperti stearat, oleat, palmitat dan laurat, dan merupakan campuran atau kombinasi gliserida dari berbagai asam minyak. -eberapa minyak nabati seperti minyak kelapa, inti sawit, kapas, kedelai, dan
dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan lemak hewani seperti lemak babi. 1liserol terdapat di alam sebagai trigliserida dalam sel A sel tumbuhan dan hewan berupa lipida seperti lechitin dan cephalin. !omplek lemak ini berbeda dari lemak biasa, dimana kandungannya cukup &ariatif seperti asam phosphat dalam residu asam lemak. "raktikum ini bertujuan agar mahasiswa mengetahui karakteristik lemak dan pemanfaatan asam lemak melalui pembuatan sabun dengan metode saponifikasi.
/)!DL-I
"raktikum Lipid ini dilaksanakan pada $ %o&ember '()* dimulai pada pukul )(.(( + bertempat di laboratorium isiologi /ewan 0ir, 1edung ' akultas "erikanan dan lmu !elautan 2%"0 >atinangor. 0dapun alat5alat yang digunakan pada praktikum ini adalah: 1elas ukur, untuk mengukur &olume minyak; Beaker #lass, sebagai wadah minyak; 5ater Bath, untuk memanaskan bahan; abung =easi, sebagai wadah saat akan mereaksikan bahan; "ipet tetes, untuk memindahkan bahan berbentuk larutan; =ak abung, untuk stander tabung reaksi Sedangkan, bahan yang digunakan adalah sebagai berikut: inyak goring dan minyak
dilangi perc!baan a dengan diganti larutan KOH dengan "aOH.
dibandingkan hasil yang diper!leh dari p!in a dan b
#abun yang terbentuk ditambahkan dengan beberapa tetes asam (H$l pekat% H2#O4 pekat% asam asetat.
dimati perlakuan dan dicatat hasilnya di dalam tabel pengamatan
+AIL DA* P)/BA+AA* Kel
)
ampe l inyak 1oreng
Pemanasan 10 erdapat ' lapisan, lapisan atas minyak dan lapisan bawah akuades
basa
3
!/
7
))
asam
erdapat ' lapisan, bagian atas putih kekuningan dan ada gumpalan coklat melayang
/omogen, terbentuk busa di bagian atas
erdapat lapisan coklat diantara minyak dan akuades serta terbentuk busa
Larutan menjadi homogen, warna putih kekuningan
' lapisan, lapisan atas putih kekuningan, bagian bawah keruh
erdapat ' lapisan, kuning keruh dibagian atas dan putih dibagian bawah
-agian atas berwarna kuning muda dan terdapat gumpalan, serta bagian bawah lebih bening erdapat ' lapisan, bagian atas putih kekuningan dan ada gumpalan coklat melayang
%a/
'
0da gumpalan diatas, berwarna kuning keruh diatas, dan bening di bawah
4
0da gumpalan diatas, berwarna kuning keruh diatas, dan bening di bawah
)(
Larutan menjadi homogen, berwarna putih kekuningan
)'
Pemanasan 5
Larutan menjadi homogen, berwarna putih kekuningan
/'S4
erdapat ' lapisan dan buih, lapisan bawah lebih bening
erdapat ' lapisan, kuning keruh bagian atas dan semakin bening bagian bawah
' lapisan,ada buih, lapisan bawah lebih bening
erdapat ' lapisan, kuning keruh bagian atas dan semakin bening bagian bawah
' lapisan, lapisan atas putih kekuningan, bagian bawah bening ' lapisan, lapisan atas putih keruh dan lapisan bawah bening erdapat ' lapisa, lapisan bawah putih susu dan lapisan bawah kuning muda ' lapisan, lapisan atas keruh dan lapisan bawah
/3/
erdapat ' lapisan, bagian atas adalah hasil sampingan sabun yaitu gliserida dan bagian bawah adalah sabun dengan bau asam pekat erdapat ' lapisan,kuning keruh bagian atas dan putih bagian bawah erdapat ' lapisan,kuning keruh bagian atas dan putih bagian bawah erdapat ' lapisan,kuning keruh bagian atas dan putih bagian bawah
inyak Caitun B
erdapat ' lapisan, lapisan atas minyak dan lapisan bawah akuades
Larutan menjadi homogen dan berwarna putih susu
bening ' lapisan, lapisan atas kuning minyak dan lapisan bawah putih keruh
Larutan mrnjadi homogeny
' lapisan, terdapat endapan coklat dan berbusa
)3
Larutan menjadi homogen berwarna putih
' lapisan, lapisan atas kuning pucat dan lapisan bawah keruh
)B
Larutan menjadi keruh, lapisan atas putih kekuningan, lapisan bawah putih keruh dan terdapat bercak5 bercak kecoklatsn di dasar
Lapisan terlihat lebih terpisah dari sebelumnya
$
!/
%a/
*
Larutan menjadi homogen warna putih , sedikit berbusa
@
Larutan menjadi homogen berwarna putih
)4
Larutan menjadi homogen dan berwarna putih
)*
Larutan menjadii homogen, tapi
erdapat ' lapisan, lapisan atas kuning pekat dan lapisan bawah bening agak putih ' fase, lapisan atas berwarna kuning dan lapisan bawah bening ' fase, lapisan atas berwarna kuning dan lapisan bawah bening, serta terdapat buih ' fase, lapisan atas berwarna
/'S4
erdapat ' lapisan, lapisan atas kuning keruh dan lapisan bawah putih , serta terdapat endapan coklat dibawahnya 9ndapan coklat menjadi lebih sedikit, lapisan atas berwarna kuning serta berbusa dan lapisan bawah menjadii warna putih erdapat ' lapisan, lapisan atas berwarna kuning keruh dan lapisan bawah berwana putih susu6jika dikocok akan homogen kembali8
Lapisan atas berwarna coklat gelap dan lapisan bawah berwarna putih keruh
/3/ erdapat ' lapisan, lapisan atas kuning terang dan lapisan bawah putih susu pekat ' fase, diatas berwarna kuning sedit dan dibawah berwarna putih susu airan kental di bawah berwarna putih susu, atas kuning cair erdapat ' lapisan, lapisan atas berwarna
setelah didiamkan terbentuk ' lapisan, lapisan ada terdapat buih dan lapisan bawah akuades berwarna keruh
kuning pucat dan lapisan bawah keruh
kuningkeruh dan lapisan kedua berwarna putih susu 6jika dikocok akan homogen kembali8
ata berupa table diatas merupakan data hasil praktikum lipid yang dilakukan oleh kelas "erikanan - '()B akultas "erikanan dan lmu !elautan 2ni&ersitas "adjadjaran. ata diatas menunjukan perubahan sifat sampel dengan berbagai perlakuan yang telah dilakukan pada sampel tersebut. Sampel yang dipakai pada praktikum kali ini adalah inyak 1oreng dan inyak Caitun yang berfungsi sebagai asam lemak pada reaksi saponifikasi pada praktikum lipid ini. !edua sampel tersebut mula5mula dipanaskan selama )( menit, kemudian diberi basa, setelah itu dipanaskan kembali selama B menit, dan perlakuan terakhir adalah penambahan basa. !elompok ), 3, 7, )), ', 4, )(, dan )' menggunakan sampel minyak goreng, sedangkan kelompok B, $, )3, )B, *, @, )4, dan )* menggunakan sampel minyak
bersatu, hal ini karena minyak tidak larut dalam air yang merupakan pelarut polar. inyak dalam air akan membentuk emulsi yang tidak stabil karena bila dibiarkan, maka kedua cairan akan memisah menjadi dua lapisan. inyak hanya dapat larut pada pelarut eter dan kloroform, sedangkan minyak tidak dapat larut pada ketiga pelarut lainnya yakni pada air suling, alkohol 7*D, dan larutan %a'3 (,BD. !elarutan dapat dilihat dari fase larutan yang terbentuk; satu fase menunjukkan bahwa lipid larut, dan dua fase menunjukkan bahwa lipid tidak larut, di mana fase yang di atas memiliki massa jenis lebih kecil dari pada fase yang di bawah. inyak dalam air membentuk emulsi tidak stabil setelah pengocokan, ditandai dengan kedua jenis cairan yang segera memisah setelah dikocok kuat. 6Suci '())8 ungsi pemanasan sendiri yaitu untuk menghomogenkan larutan. Setelah dipanaskan lalu di goyang5goyangkan agar larutan tercampur sempurna. Setelah dipanaskan larutan tetap membentuk ' lapisan, lapisan bawah merupakan gliserol dan lapisan atas adalah sabun yang berwarna agak keruh, juga terdapat buih. Setelah dipanaskan lalu sampel ditambahkan dengan larutan /'S4 sebanyak B tetes. /asil akhirnya dapat dilihat pada saat semua campuran larutan tersebut dimasukan kedalam air, saat dimasukan kedalam air, terlihat adanya gliserol dan adanya buih walapun sedikit. imbulnya buih pada larutan mengindikasi adanya sabun dalam larutan tersebut. /al itu berarti proses saponifikasi telah terjadi. /al yang hampi serupa juga terjadi pada beberapa kelompok 7, )4 dan )* yang ditandai adanya ' lapisan, yaitu lapisan gliserol dan lapisan sabun yang menandakan proses saponifikasi tersebut terjadi. 0danya ' lapisan merupakan tanda minyak belum teraponifikasi secara sempurna. Larutan tersaponifikasi sempurna bila tidak adanya ' lapisa, melainkan hanya adanya ) lapisan yang homogen yaitu hanya terdapat lapisan sabun. /al ini tidak terjadi pada praktikum kali ini yangn dilakukan oleh kelas "erikanan - '()B. !etidaksempurnaan proses saponifikasi ini diduga disebabkan oleh suhu pemanasan yang kurang pas atau penggunaan jumlah alkali yang belum optimum sehingga ada sebagian trigliserida yang tidak terhidrolisis. enurut Suci 6'())8, penggunaan jumlah alkali yang kurang optimum dalam reaksi saponifikasi akan menyebabkan terbentuknya residu#sisa asam lemak 6gliserol8 setelah reaksi dan peningkatan suhu menyebakan proses hidrolisis dan saponifikasi lebih sempurna. "ada proses saponifikasi, asam lemak dari struktur trigliserida pertama kali dihidrolisis dengan adanya basa sebagai katalis dan air. /idrolisis menghasilkan asam lemak bebas yang
dengan adanya basa %a/#!/ menyebabkan terbentuk sabun sehingga jumlah air yang ada dalam bahan harus cukup untuk menfasilitasi hidrolisis. !ecukupan air menyebakan asam lemak mudah terhidrolisis dari struktur trigliserida. 6eti '())8
K)I/PLA*
-erdasarkan literatur dan praktikum lipid yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa proses saponifikasi atau penyabunan dari minyak menghasilkan gliserol dan sabun. Larutan alkali yaitu %a/ dan !/ dapat mensaponifikasi lemak. !onsentrasi alkali yang digunakan juga suhu saat pemanasan sangat menentukan minyak tersaponifikasi secara sempurna atau tidak. Larutan asam kuat dan asam lemah digunakan untuk menghidrollisis asam lemak yang dihasilkan dari proses saponifikasi oleh alkali basa.
DAF!A" P!AKA
!eenan. )77). 1imia 2ntuk 2niversitas. >akarta: 9rlangga. Sakinah, Suci Eadrianty. '()). "ercobaab : L". Laboratorium erpadu !esehatan asyarakat, akultas !esehatan asyarakat . 2ni&ersitas /asanuddin : aassar. eti, 9stiasih. '()). Saponifikasi dan 6kstraksi Satu 'ahap untuk 6kstraksi Minyak 'in##i Linoleat dan Linolenat dari 1edelai 7arietas Lokal . >urusan eknologi /asil "ertanian, akultas eknologi "ertanian, 2ni&ersitas -rawijaya. im osen -iokimia. '()). /enuntun /raktikum Biokimia. akassar : 2"!2 2ni&ersitas /asanuddin.
LA/PI"A* -ambar 1. inyak 1oreng
-ambar 2. !/
-ambar . "encampuran 0kuades
-ambar . inyak F 0kuades -ambar 3. /'S4
-ambar . "emanasan ) -ambar 5. "emasukan minyak
-ambar 6. "enambahan !/
-ambar 11. "emanasan '
-ambar 10. "enambahan /'S4
-ambar 12. /asil 0khir