LAPORAN LAPORAN PENGENDALIAN PENGENDALIAN VEKTOR PENGAMBILAN PENGAMBILAN SAMPLING SAMPLING dan SURVEI JENTIK NON AEDES
A. TUJU TUJUAN AN
1. Maha Mahasis siswa wa mamp mampuu melak melakuk ukan an inden indentif tifika ikasi si berb berbag agai ai jenis jenis tempa tempatt perin perindu duka kann nyamuk Non Aedes Aegipty. 2. Mahasiswa Mahasiswa mampu mampu melakukan melakukan sampling sampling penang penangkapan kapan jentik jentik Non Aedes Aedes Aegipty Aegipty di wilayah survey. 3. Mahasis Mahasiswa wa mampu mampu melakuka melakukann pendataan pendataan ekologi ekologi berbagai berbagai jenis jentik jentik Non Aedes Aedes Aegipty di lokasi survey. 4. Maha Mahasis siswa wa mamp mampuu melak melakuk ukan an perhi perhitu tung ngan an kepad kepadat atan an jenti jentikk Non Non Aede Aedess sesu sesuai ai kondisi breeding placesnya. 5. Maha Mahasis siswa wa mamp mampuu meny menyiap iapka kann peng pengiri irima mann sampe sampell jent jentik ik Non Non Aede Aedess untu untuk k keperluan identifikasi di laboratorium. 6. Mahasiswa Mahasiswa mampu mampu mengidentifika mengidentifikasi si berbagai berbagai jenis larva nyamu nyamuk. k.
B. ALAT ALAT dan dan BAH BAHAN AN
ALAT : •
Ciduk / dipper
•
Pippet
•
Vial / tabung reaksi
•
Mikroskop
•
Kertas label
•
Botol
•
Lampu spiritus
•
Kruistang
•
Objek glass
•
Deck glass
Bahan : •
Kapas
•
Form pengamatan jentik
•
Air secukupnya
C. WAKTU dan TEMPAT PELAKSANAAN •
Hari, tanggal :
•
Waktu
•
Tempat: Depan Auditorium baru, Gading Sari 1,
:
Laboratorium Mikrobiologi
D. DASAR TEORI
Nyamuk merupakan salah satu spesies serangga yang tergolong dalam ordo diptera. Secara keseluruhan di seluruh dunia terdapat 35 genus yang dan terdiri dari 2700 spesies dimana genus yang sering ditemui dapat menyebabkan penyakit di Indonesia adalah ordo dari aedes, anopheles, dan culex. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki. Panjang tubuh antar spesies berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm. Secara umum habitat perkembangbiakan nyamuk terdapat di perairan. Mattingly (1971) membagi sistem perairan ini menjadi dua kelompok besar, yaitu perairan yang mengalir dan tergenang. Berdasarkan tempat penampungan airnya, habitat air tergenang dikelompokkan lagi menjadi beberapa tipe habitat. Edwards (dalam Brug 1934) menganjurkan untuk memeriksa genangan air pada tempat-tempat yang spesifik, seperti ketiak daun, ruas bambu, atau tumbuhan kantung semar, karena dari tempat-tempat ini biasanya diperoleh jenis nyamuk yang jarang dijumpai atau belum teridentifikasi. Kadang-kadang, bentuk larva mudah dijumpai, tetapi sulit untuk mendapatkan bentuk dewasanya. Hal ini berkaitan erat dengan habituasi nyamuk yang bersifat anthrofilik atau tidak. Di Indonesia terdapat tiga jenis vector nyamuk yang kejadian penyakitnya masih tergolong tinggi. Nyamuk-nyamuk yang dikenal antara lain nyamuk anopheles yang merupakan vektor penyakit malaria, aedes aegypti vektor demam berdarah dengue, dan nyamuk culex vector penyakit filariasis. E. PROSEDUR KERJA
Langkah I : Praktikum Pengambilan Larva
Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut: 1.
Menentukan lokasi (titik sampling) dengan beberapa titik untuk pengambilan larva non Aedes Aegipty.
2. Menyediakan botol yang digunakan sebagai wadah untuk menampung larva. 3.
Melakukan pengambilan larva yang diberi air secukupnya.
4. Memasukkan ke dalam botol kemudian membawanya ke laboratorium untuk diperiksa.
Langkah II : Praktikum Analisis Larva
Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
Sesampai di laboratorium, mengambil larva yang masih hidup ke dalam tabung
1.
reaksi berisi air sedikit dengan pippet. 2. Memanaskannya di atas lampu spiritus sampai mati. 3. Mengambil larva yang telah mati dengan menggunakan pipet tetes, atau dengan menggunakan jarum tusuk nyamuk. 4. Meletakkan larva yang telah diambil dengan menggunakan pipet tetes pada preparat dan tetesi dengan sedikit air, tutup dengan kaca objek. 5. Mengamati memakai mikroskop dengan pembesaran 40 kali. 6.
Mengamati larva, mencatat tanda-tanda dan ciri-ciri yang ada pada larva tersebut serta menyimpulkan jenis larva tersebut.
7.
Menggambar bentuk larva yang terlihat pada mikroskop.
F. HASIL dan PEMBAHASAN
HASIL Titik I : Hari /Tanggal: Jumat, 28 Sept 2012 Tempat
: Perumahan Gading Sari I
Jam
: 15. 03
Hasil
: Larva Culex
Titik II : Hari / Tanggal
: Jumat, 28 Sept 2012
Tempat
: Depan Asrama
Jam
: 15. 10
Hasil
: Larva Anopheles
Titik III : Hari/Tanggal Tempat
: Depan auditorium baru
Jam
: 15.19
Hasil
: Larva Culex
Titik IV : Hari / Tanggal
No. (Titik)
: Jumat, 28 Sept 2012
: Jumat, 28 Sept 2012
Tempat
: Depan Laundry Gading
Jam
: 15. 27
Hasil
: Larva Culex
Jam
Gerakan air
Jenis Larva
Volume / Cidukan
Anopheles
Culex
Mansonia
I
15.03
Diam
10
√
II
15.10
Lambat
10
III
15.19
Sangat Lambat
10
√
IV
15.27
Sangat Lambat
10
√
√
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil praktikum untuk pemeriksaan jenis larva, maka dapat diketahui bahwa sampel larva yang diambil adalah Non Aedes Aegipty. Hal ini dapat diketahui dari ciri-ciri larva yang kami amati serta tempat pengambilan larva tersebut. Adapun ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut.
1.
Larva pada titik I, III, dan IV memiliki siphon, dengan beberapa kumpulan
rambut panjang yang menandakan bahwa larva tersebut adalah larva dari nyamuk non aedes aegypti. Berbeda dengan larva pada nyamuk-nyamuk lainnya, misalnya larva nyamuk culex dimana siphon memiliki satu kumpulan rambut, dan pada larva nyamuk anopheles memiliki siphon tumpul. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa larva yang kami amati adalah larva nyamuk non aedes aegypti (nyamuk culex). 2.
Larva pada titik ke II memiliki siphon, dengan bentuk siphon yaang tumpul dan
tidak tumbuh berkas rambut yang menandakan bahwa larva tersebut adalah larva dari nyamuk non aedes jenis anopheles. 3.
Larva yang kami amati diperoleh dari air kotor yang merupakan sisa buangan
dari limbah rumah tangga.
G. KESIMPULAN 1.
Larva nyamuk yang diamati adalah larva nyamuk non aedes aegyptiyang memiliki ciriciri tempat bertelur di air kotor seperti kolam buatan yang berada di lingkungan perumahan yang banyak ditemukan di luar rumah dan sekitar lingkungan perkotaan.
2. Nyamuk culex memiliki kebiasaan untuk menggigit atau mengisap darah hanya pada malam hari. Pupa culex tidak dapat dibedakan dengan pupa nyamuk lainnya, namun mempunyai tabung pernapasan yang bentuknya sempit dan panjang,digunakan untuk pengambilan oksigen.
Yogyakarta, 10 Oktober 2012 Dosen Pembimbing
Praktikkan,
Indah Werdiningsih
Ari Mulyatun Chasanah P07133111043