MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS 1 “PENGENDALIAN VEKTOR PENYAKIT ”
Oleh: M.Ridho !"#i
$%1&''(S1)'&*+
Meld,!-i
$%1&''(S1)'&(+
Ri"d!-i
$%1&''(S1)'(/+
Ri", A.
$%1&''(S1)'(*+
Wh,0 Wh,0 Rh-0llh Rh-0ll h
$%1&''(S1)'))+ $%1&''(S1)') )+
YAYASAN ADI KALIMANTAN AKADEMI AKAD EMI KEPERAW KEPE RAWA ATAN PANDAN HARUM HARU M AN2ARMASIN &'13 KATA PENGANTAR 1
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat-N ya jualah, sehingga kami berhasil menyelesaikan pembuatan makalah asuhan keperawatan yang berjudul “PENGENDALIAN VEKTOR PENYAKIT ” ini. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Kmunitas pada semester ! Akademi keperawatan pandan harum. kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan. "leh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik dari pemba#a untuk menyempurnakan makalah ini, agar menghasilkan makalah yang lebih baik. $emikian isi makalah ini, besar harapan kami makalah asuhan keperawatan ini dapat memberi man%aat.
&anjarmasin, Maret '()*
DA4TAR ISI
2
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii DA4TAR ISI..................................................................................................iii A I PENDAHULUAN ..............................................................................1 A. +atar &elakang.......................................................................................) &. umusan Masalah..................................................................................) . Tujuan....................................................................................................) $. Man%aat..................................................................................................) A II KONSEP TEORI ..............................................................................& A. Pengertian ektr Penyakit....................................................................' &. Klasi%ikasi ektr Penyakit....................................................................' . Tranmisi Penyakit $ari ektr Penyakit .............................................../ $. Penyakit akibat 0ektr............................................................................! A III PEMAHASAN...............................................................................5 A. Tujuan Pengedalian................................................................................1 &. Metde pengendalian.............................................................................1 . Permasalahan Penyakit ektr $i 2ndnesia.........................................3 $. Peran perawat.........................................................................................4 A IV PENUTUP.........................................................................................* A.Kesimpualan.............................................................................................5 &.Saran.........................................................................................................5 DA4TAR PUSTAKA....................................................................................1'
A I PENDAHULUAN A. LATAR ELAKANG Wilayah perktaan mengalami perubahan yang sangat besar akibat banyaknya industri yangdidirikan. 6al ini menyebabkan penduduk yang tinggal di pedesaan mulai berpindah ke ktauntuk menjadi tenaga kerja. Selain itu %aktr yang menyebabkan mereka berpindah 7urban8 adalah %aktr eknmi. $engan adanya pendirian industri tersebut menyebabkan lingkungan yang hijau kini menjadi gersang akibat ditebang untuk dijadikan lahan industri dan perumahan.Seiring dengan perubahan waktu maka hal tersebut menimbulkan beberapa dampak terhadaplingkungan sekitar, salah satu dampaknya adalah penularan penyakit. Masalah umum yang dihadapi dalam bidang kesehatan adalah jumlah penduduk yang besardengan angka pertumbuhan yng #ukup tinggi dan penyebaran penduduk yang belum merata, tingkatpendidikan dan ssial eknmi yang masih rendah.
3
Keadan ini dapat menyebabkan lingkungan %isik dan bilgis yang tidak memadai sehingga memungkinkan berkembang biaknya 0ektr penyakit. untuk mewujudkan kualitas dan kuantitaslingkungan yang bersih dan sehat serta untuk men#apai derajat kesehatan masyarakat yang ptimalsebagai salah satu unsur kesepakatan umum dari tujuan nasinal, sangat diperlukan pengendalian0ektr penyakit. . RUMUSAN MASALAH ). Apa saja tujuan pengendalian 0ektr9 '. &agaimana #ara pengendalian 0ektr9 /. Apa saja permasalahan 0ektr penyakit yang ada di 2ndnesia9 !. &egaimana peran perawat dalam pengendalian 0ektr9 6. TU2UAN ). Menjelaskan tujuan pengendalian 0ektr. '. Menjelaskan #ara pengendalian 0ektr. /. Menjelaskan permasalahan 0ektr penyakit yang ada di 2ndnesia. !. Menjelaskan peran perawat dalam pengendalian 0ektr D. MAN4AAT ). Mampu menjelaskan tujuan pengendalian 0ektr. '. Mampu menjelaskan #ara pengendalian 0ektr. /. Mampu menjelaskan permasalahan 0ektr penyakit yang ada di 2ndnesia. !. Mampu menjelaskan peran perawat dalam pengendalian 0ektr.
2
A II KONSEP TEORI A. PENGERTIAN
ektr adalah seekr binatang yang membawa bibit penyakit dari seekr binatang atau serang manusia kepada binatang atau serang manusia kepada binatang lainnya atau manusia lainnya. Sedangkan 0ektr penyakit yang 7sering8 disebabkan anthrpda dikenal sebagai arthopodborne disease atau vectorborne diseasemerupakan arthrpda yang dapat menularkan, memindahkan atau menjadi sumber penularan penyakit pada manusia. Pengendalian 0ektr adalah upaya menurunkan %aktr risik penularan leh 0ektr dengan meminimalkan habitat ptensial perkembangbiakan 0ektr, menurunkan kepadatan dan umur 0ektr untuk mengurangi kntak 0ektr dengan manusia atau memutus rantai penularan penyakit . KLASI4IKASI VEKTOR Arthrpda :arthro + pous ; adalah %ilum dari kerajaan binatang yang terdiri darirgan yang mempunyai lubang eksskeletn bersendi dan keras, tungkai bersatu, dantermasuk di dalamnya kelas 2nse#ta, kelas Ara#hinida serta kelas rusta#ea, yangkebanyakan spe#iesnya penting se#ara medis, sebagai parasit, atau 0ektr rganismeyang dapat menularkan penyakit pada manusia. Sebagian dari Arthrpda dapat bertindak sebagai 0ektr, yang mempunyai #iri-#iri kakinya beruas-ruas, dan merupakan salah satu phylum yang terbesar jumlahnya karena hampir meliputi 31< dari seluruh jumlah binatang. &erikut jenis dan klasi%ikasi 0ektr yang dapat menularkan penyakit= Arthrpda yang dibagi menjadi ! kelas= ). Kelas #rusta#ea 7berkaki )(8= misalnya udang '. Kelas Myriapda = misalnya binatang berkaki seribu /. Kelas Ara#hindea 7berkaki 48 = misalnya Tungau !. Kelas he>apda 7berkaki *8 = misalnya nyamuk $ari kelas he>apda dibagi menjadi )' rd, antara lain rd yang perludiperhatikan dalam pengendalian adalah = a. "rd $ipthera yaitu nyamuk dan lalat •
Nyamuk anpheles sebagai 0ektr malaria
•
Nyamuk aedes sebagai 0ektr penyakit demam berdarah
•
+alat tse-tse sebagai 0ektr penyakit tidur
b. "rd Siphnaptera yaitu pinjal •
Pinjal tikus sebagai 0ektr penyakit pes
#. "rd Anphera yaitu kutu kepala •
Kutu kepala sebagai 0ektr penyakit demam blak-balik dan
typhus e>antyemati#us. Selain 0ektr diatas, terdapat rd dari kelas he>apda yang bertindak sebagai binatang pengganggu antara lain=
3
•
"rd hemiptera, #nth kutu busuk
•
"rd isptera, #nth rayap
•
"rd rthptera, #nth belalang
•
"rd #leptera, #nth ke#ak
6. TRANSMISI PENYAKIT DARI VEKTOR PENYAKIT Masuknya agen penyakit kedalam tubuh manusia sampai terjadi atau timbulnya gejala penyakit disebut masa inkubasi atau in#ubatin perid, khusus pada arthrpds brne diseases ada dua peride masa inkubasi yaitu pada tubuh 0ektr dan pada manusia. 1. I!o70l"i $I!o80l-io!+ Masuknya agen penyakit atau bibit yang berasal dari arthrpda kedalam tubuh manusia melalui gigitan pada kulit atau depsit pada membran muksa disebut sebagai inkulasi. &. I!9e"-"i $I!9e"--io!+ Masuknya arthrpda pada permukaan tubuh manusia kemudian berkembang biak disebut sebagai in%estasi, sebagai #nth s#abies. (. E-#i!"i8 I!80;-io! Pe#iod d! I!-#i!"i8 I!80;-io! Pe#iod Waktu yang diperlukan untuk perkembangan agen penyakit dalam tubuh 0ektr $isebut sebagai masa inkubasi ektrinsik, sebagai #nth parasit malaria dalam tubuh nyamuk anpheles berkisar antara )( ? )! hari tergantung dengan temperatur lingkungan dan masa inkubasi intrinsik dalam tubuh manusia berkisar antara )' ? /( hari tergantung dengan jenis plasmdium malaria. ). De9i!i-iual maka disebut sebagai hst de%initi%, sebagai #nth parasit malaria mengalami siklus seksual dalam tubuh nyamuk, maka nyamuk anpheles adalah hst de%initi0e dan manusia adalah hst intermediate. 5. P#o=>-i-i.
4
D. PENYAKIT AKIAT VEKTOR ektr dan binatang pengganggu pada dasarnya dapat mempengaruhi kehidupan manusia dengan berbagai #ara. &erikut ini adalah penyakit yang ditimbulkan berdasarkan jumlah %aktr kehidupan yang terlibat. ). Penyakit ?penyakit dengan dua %aktr dua kehidupan 7manusia Antrhopoda8. '. Penyakit dengan tiga %aktr kehidupan 7manusia ? Antrhopoda0ektr-kuman8. /. Penyakit ?penyakit dengan empat %aktr dua kehidupan 7manusia Antrhopodav 0ektr-kuman-reservoir 8. Menurut sumbernya penyakit akibat 0ektr dibagi dua yaitu= ). Penyakit &awaan ektr Perpindahan penyakit melalui rganisme hidup, seperti nyamuk, lalat, atau kutu. Penularannya dapat berlangsung se#ara mekanis, melalui bagian mulut yang terkntaminasi atau kaki 0e#tr, atau se#ara bilgis, yang melibatkan perubahan multiplikasi atau perkembangan agens dalam 0e#tr sebelum penularan berlangsung. Pada penularan mekanis, penggandaan dan perke mbangan rganisme penyakit biasanya tidak terjadi. nth, rganisme penyebab disentri, klera, dan demam ti%id telah diislasi dari serangga seperti ke#ak dan lalat rumah dan diperkirakan tersimpan pada makanan yang disiapkan untuk knsumsi manusia. nth lain, 0e#tr penyakit dan penyakit yang disebarkannya men#akup nyamuk 7malaria, %ilariasis8. '. Penularan bilgis Perubahan multiplikasi dan@atau perkembangan agens penyakit berlangsung dalam 0e#tr sebelum penularan terjadi. nth 0e#tr bilgis antara lain nyamuk, pinjal, kutu, tungau, lalat. Nyamuk sampai saat ini merupakan 0e#tr paling penting dalam penyakit manusia. Nyamuk menularkan 0irus yang menyebabkan yellw % e0er dan demam berdarah dengue, sekaligus menularkan '(( 0irus lainnya. Tungau, 0e#tr penting lainnya, menularkan #ky Muntain sptted %e0er, demam berulang dal Lyme Disease. ektr serangga lainnya adalah lalat 7A%ri#an sleeping si#kness8, pinjal 7pes8, kutu 7ti%us epidemi# dan tren#h %e0er8.
5
6
A III PEMAHASAN A. TU2UAN PENGENDALIAN VEKTOR ). Men#egah wabah penyakit, memperke#il risik kntak antara manusia dengan 0ektr penyakit dan memperke#il sumber penularan penyakit@reser0ir '. Men#egah dimasukkannya 0ektr atau penyakit yg baru ke suatu kawasan yg bebas, dilakukan dengan pendekatan legal, maupun dengan aplikasi pestisida 7spraying, baiting, trapping8 B. METODE PENGENDALIAN Pengendalian 0ektr dan binatang pengganggu adalah upaya untuk mengurangi atau menurunkan ppulasi 0ektr atau binatang pengganggu dengan maksud pen#egahan atau pemberantasan penyakit yang ditularkan atau gangguan 7nuisan#e8 leh 0ektr dan binatang pengganggu tersebut. Menurut W6" 7uli Semirat,'((5=)4(8, pengendalian 0ektr penyakit sangat diperlukan bagi beberapa ma#am penyakit karena berbagai alasan = ). Penyakit tadi belum ada batnya ataupun 0aksinnya, seperti hamper semua penyakit yang disebabkan leh 0irus. '. &ila ada bat ataupun 0aksinnya sudah ada, tetapi kerja bat tadi belum e%ekti%, terutama untuk penyakit parasiter /. &erbagai penyakit di dapat pada banyak hewan selain manusia, sehingga sulit dikendalikan. !. Sering menimbulkan #a#at, seperti %ilariasis dan malaria. 1. Penyakit #epat menjalar, karena 0ektrnya dapat bergerak #epat seperti insekta yang bersayap Ada beberapa #ara pengendalian 0ektr dan binatang pengganggu diantaranya adalah sebagai berikut. 1. Pe!>e!dli! 7iiBi ara ini lebih mengutamakan penggunaan pestisida@rdentisida untuk pera#unan. Penggunaan ra#un untuk memberantas 0ektr lebih e%ekti% namun berdampak masalah gangguan kesehatan karena penyebaran ra#un tersebut menimbulkan kera#unan bagi petugas penyemprt maupun masyarakat dan hewan peliharaan. Sebagai ilustrasi, pada tahun )5*(-an yang menjadi titik tlak kegiatan kesehatan se#ara nasinal 7juga merupakan tanggal ditetapkannya 6ari Kesehatan Nasinal8, ditandai dengan dimulainya kegiatan pemberantasan 0ektr nyamuk menggunakan bahan kimia $$T atau $ieldrin untuk seluruh rumah penduduk pedesaan. 6asilnya sangat baik karena terjadi penurunan densitas nyamuk se#ara drastis, namun e%ek sampingnya sungguh luar biasa karena bukan hanya nyamuk saja yang mati melainkan #i#ak juga ikut mati kera#unan 7karena memakan nyamuk yang kera#unan8, #e#ak tersebut dimakan ku#ing dan ayam, kemudian ku#ing dan ayam tersebut kera#unan dan mati, bahkan manusia jugs terjadi kera#unan Karena menghirup atau kntak dengan bahan kimia tersebut melalui makanan ter#emar atau makan ayam yang kera#unan. Selain itu penggunaan $$T@$ieldrin ini menimbulkan e%ek kekebalan tubuh pada nyamuk sehingga pada penyemprtan selanjutnya tidak banyak artinya. Selanjutnya bahan kimia tersebut dilarang 7
digunakan. Penggunaan bahan kimia pemberantas serangga tidak lagi digunakan se#ara missal, yang masih dgunakan se#ra indi0idual sampai saat ini adalah jenis Prp>ur 7&aygn8. Pyrethrin atau dari ekstrak tumbuhan@bunga-bungaan. Bntuk memberantas Nyamuk Aedes se#ara missal dilakukan %gging bahan kimia jenis Malathin@Parathin, untuk je ntik nyamuk Aedes digunakan bahan lar0asida jenis Abate yang dilarutkan dalam air. ara kimia untuk membunuh tikus dengan menggunakan bahan ra#un arseni# dan asam sianida. Arsenik di#ampur dalam umpan sedangkan sianida biasa dilakukan pada gudang-gudang besar tanpa men#emai makanan atau minuman, juga dilakukan pada kapal laut yang dikenal dengan istilah %umigasi. Penggunaan kedua jenis ra#un ini harus sangat berhati-hati dan harus menggunakan masker karena sangat tksik terhadap tubuh manusia khususnya melalui saluran perna%asan. Penggunaan bahan kimia lainnya yang tidak begitu berbahaya adalah bahan attra#tant dan repellent. &ahan Attra#tant adalah bahan kimia umpan untuk menarik serangga atau tikus masuk dalam perangkap. Sedangkan repellent adalah bahan@#ara untuk mengusir serangga atau tikus tidak untuk membunuh. nthnya bahan kimia penlak nyamuk yang dileskan ke tubuh manusia 7Autan, Sari Puspa, dll8 atau alat yang menimbulkan getaran ultrasni# untuk mengusir tikus 7%isika8. 2. Pe!>e!dli! 4i"i7Me7!i7 ara ini menitikberatkan kepada peman%aatan iklim@musim dan menggunakan alat penangkap mekanis antara lain = a. Pemasangan perangkap tikus atau perangkap serangga b. Pemasangan jarring c. Peman%aatan sinar@#ahaya untuk menarik atau menlak 7t attra#k and t repeal8 d. Peman%aatan kndisi panas dan dingin untuk membunuh 0ektr dan binatang penganggu. e. Peman%aatan kndisi musim@iklim untuk memberantas jentik nyamuk. f. Peman%aatan suara untuk menarik atau menlak 0ektr dan binatang pengganggu. g. Pembunuhan 0ektr dan binatang pengganggu menggunakan alat pembunuh 7pemukul, jepretan dengan umpan, dll8 h. Pengasapan menggunakan belerang untuk mengeluarkan tikus dari sarangnya sekaligus pera#unan. i. Pembalikan tanah sebelum ditanami. j. Peman%aatan arus listrik dengan umpan atau attra#ktant untuk membunuh 0ektr dan binatang pengganggu 7perangkap serangga dengan listrik daya penarik menggunakan lampu nen8. 3. Pe!>e!dli! iolo>i" Pengendalian se#ara bilgis dilakukan dengan dua #ara, yakni = a. Memelihara musuh alaminya Musuh alami insekta dapat berupa pemangsanya ataupun mikrba penyebab penyakitnya. Bntuk ini perlu diteliti lebih lanjut pemangsa dan penyebab penyakit mana yang paling e%ekti% dan e%isien mengurangi ppulasi insekta. Bntuk ni perlu juga di#ari bagaimana
8
#aranya untuk melakukan pengendalian pertumbuhan pemangsa dan penyebab penyakit ini apabila ppulasi 0ektr sudah terkendali jumlahnya. b. Mengurangi %ertilitas insekta Bntuk #ara kedua ini pernah dilakukan dengan meradiasi insekta jantan sehingga steril dan menyebarkannya di antara insekta betina. $engan demikian telur yang dibuahi tidak dapat menetas. ara kedua ini masih dianggapa terlalu mahal dan e%isiensinya masih perlu dikaji. 6. PERMASALAHAN VEKTOR PENYAKIT DI INDONESIA &eberapa 0ektr yang sering ada di 2ndnesia adalah nyamuk, lalat, kutu, pinjal dan tungau. Nyamuk yang menjadi 0e#tr penyakit penting di 2ndnesia yaitu genus #ule>, anpheles, dan aedes. Cenus lalat yang penting adalah mus#a. Ada dua gender pada kutu yang penting yaitu pedi#ulus dan phthirus. Peran kutu sebagai 0e#tr belum de%initi%, akan tetapi karena ia menghisap darah, maka besar sekali kemungkinannya bahwa kutu dapat menyebarkan penyakit. Pinjal berbeda dari kutu karena dapat meletik-letik. Pada pinal ada / genera yang penting yaitu >enpsylla, #ten#ephalides dan pule>. Pinjal yang pernah terkenal dimasa lalu adalah pinjal tikus 7>enpsylla #hepis8, penyebaran penyakit pest, yang disebabkan bakteri pasteurella pestis, saast ini penyakit pest sudah jarang didapat. Pinjal anjing dan ku#ing 7#ten#ephalides8 saat ini mungkin akan menjadi penting, sebagai pembawa penyakit t>plasmsis dan #a#ing. Pada tungau ada 5 buah gender yang penting yaitu argas, rnithdrs, tbius, derma#entr, rhipi#ephalus, a mblyma, trmbi#ula, sar#ptes dan alldermansyssus. Kebanyakan tungau menyebabkan penyakit ri#kettsisis. Pemberantasan penyakit ini agak sulit karena sekali tungau terkena in%eksi, maka seluruh generasi berikutnya akan terin%eksi juga. Pengaruh 0e#tr terhadap kesehatan dapat berma#am-ma#am, selain sebagai 0e#tr. Se#ara langsung, dapat menyebabkan entmphbia, gangguan ketenangan, dan dapat menjadi penyebab penyakit s eperti penyakit s#abies, dan myasis. Se#ara tidak langsung dapat menjadi reser0ir agent penyakit, memusnahkan panen, dan menjadi parasite pada tubuh manusia. Permasalahan beberapa penyakit yang berkembang di 2ndnesia adalah = ). Dilariasis Diliaris adalah penyakit yang disebabkan leh in%eksi parasit nematde yang tersebar diseluruh 2ndnesia. Cejala pembengkakan kaki mun#ul karena sumbatan mi#r%ilaria pada pembuluh lim%e yang biasanya terjadi pada usia diatas /( tahun setelah terpapar parasit selama bertahun ? tahun. "leh karena itu, %ilariasis disebut juga penyakit kaki gajah. &eberapa spesies yang menyerang manusia diantaranya Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Brugia trimori, dan Onchocerca volvulus '. Pes
9
Pes memiliki nama lain plague, sampar, +a peste. Pes merupakan satu penyakit Ensis pada rdensia yang bisa ditularkan kepada manusia, dan merupakan penyakit menular yang dapat menyebabkan terjadinya wabah. Kekeliruan pengellaan limbah padat -- seperti yang terjadi pada tempat pembuangan sampah yang terbuka, dan daerah mumuh kta memi#u ? memi#u perkembangan ppulasi tikus dan men#it. &inatang pengerat ini merupakan pejamu bagi pinjal, yang dapat menularkan ti%us tikus !murine thypus" suatu penykit ri#ketsia yang ditandai dengan sakit kepala, demam, dan ruam kulit. Mungkin Fnsis yang paling membinasakan dalam sejarah adalah pes. Penyakit yang disebabkan leh bakteri #ersina pestis ektr penyakinya adalah pinjal 7Kutu8 $enopsylla cheopsis, cule% iritan, sering ditemukan pada ppulasi binatang pengerat liar misalnya tupai tanah. ika penyakit ini menemukan jalan masuk menuju ppulasi bintang pengerat pada kta dan besar ppulasi tidak dapat dikendalikan, epidemi akan terjadi yang bermula pada tikus, berlanjut pada manusia yang akan terserang penyakit ini. Pinjal yang lapar, yang terin%eksi bakteri pes, akan melmpat dari tikus ke manusia. Kemudian, karena berupaya mengisap makanan dari manusia, pinjal itu akan menularkan bakteri pes. D. PERAN PERAWAT DALAM PENGENDALIAN VEKTOR ). Sebagai Pendidik dan knsultan 7Nurse Gdu#atr and unselr8 Perawat berperan dalam pemberian pendidikan kesehatan tentang #ara pengendalian 0ektr penyakit seperti nyamuk,lalat, dsb. '. Sebagai Panutan 7le Mdel8. Perawat harus sebgai #nth atau panutan dalam pengendalian 0ektr penyakit bagi indi0idu, keluarga, kelmpk maupun masyarakat. /. Sebagai klabratr Peran perawat sebagai klabratr dapat bekerjas ama dengan warga dalam pengendalian 0ektr. !. Sebagai pengidenti%ikasi masalah kesehatan 7ase Dinder8. Melaksanakan mnitring terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada indi0idu, keluarga, kelmpk dan masyarakat yang menyangkut masalahmasalah kesehatan dan keperawatan yang timbul serta berdampak terhadap status kesehatan melalui kunjungan rumah, pertemuan-pertemuan, bser0asi dan pengumpulan data. 1. Krdinatr Pelayanan Kesehatan 7rdinatr % Ser0i#es8 Peran perawat sebagai krdinatr antara lain mengarahkan, meren#anakan dan mengrganisasikan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien. Pelayanan dari semua anggta tim kesehatan, karena klien menerima pelayanan dari banyak pr%esinal. A IV PENUTUP A. KESIMPULAN
10
). Tujuan pengendalian 0ektr adalah men#egah wabah penyakit dan Men#egah dimasukkannya 0ektr atau penyakit yg baru ke suatu kawasan yg bebas. '. Pengendalian 0ektr dapat dilakukan dengan #ara pengendalian se#ara kimiawi, %isika-mekanika, dan bilgis. /. Permasalahan beberapa penyakit yang berkembang di 2ndnesia adalah %iliaris dan pes. !. Peran perawat dalam pengendalian 0ektr antara lain sebagai= Pendidik dan knsultan 7Nurse Gdu#atr and unselr8, panutan 7rle mdel8, klabratr, pengidenti%ikasi masalah kesehatan 7ase Dinder8, dan Krdinatr Pelayanan Kesehatan 7rdinatr % Ser0i#es8 . SARAN Pengendalian harus dilakukan se#ara terpadu diren#anakan dan dilaksanakan untuk jangka panjang, ditunjang dengan pemantuan yang kntinu
11
DA4TAR PUSTAKA https=@@www.s#ribd.#m@d#@)/!4**53)@ektr-PenyakitHdwnlad diakses pada tanggal 5 maret '()* pukul )4=(( http=@@apriliasakari.blgspt.#.id@'()!@(!@makalah-pengendalian-0ektr.html di akses pada tanggal )) maret '()* pukul '(=11 http=@@%kmapkesling'()/.blgspt.#.id@'()/@))@0ektr-penyakit.html diakses pada tanggal )3 maret '()* pukul )3=13
12