PENGENALAN JAMUR MAKROSKOPIS, MIKROSKOPIS DAN JEJAK SPORA
Nama : Safia NIM : B1J014042 Kelompo : 2 Rom!o" Rom!o"#a" #a" : III III A$i$%e" : Safi&a Oi Safi%&i
LAPORAN PRAK'IKUM MIKOLOGI
KEMEN'ERIAN RISE', 'EKNOLOGI DAN PENDIDIKAN 'INGGI UNI(ERSI'AS JENDERAL SOEDIRMAN )AKUL'AS BIOLOGI PUR*OKER'O 201+
I A La%a& Belaa"# Fungi (Jamur)
PENDA-ULUAN
merupakan
organisme
tidak
berklorofil
yang
mempunyai empat sifat yaitu, heterotrof, saprofit, mutualistik dan parasit (Suparti et al., 2016). eberapa fungi khusus bersel tunggal, namun sebagian besar memiliki tubuh multiseluler yang kompleks, yang banyak kasus men!akup struktur"struktur yang kita kenal. Fungi merupakan heterotrof yang memperoleh makanan melalui absorpsi. #ebanyakan ahli mikologi mengakui lima filum fungi, $alupun kitrid mungkin merupakan kelompok parafiletik (seperti yang diindikasikan oleh garis"garis paralel) yakni #itrid, %igomisetes (1.000 spesies), &lomeromisetes (160 spesies), 'skomisetes (6.000 spesies) dan asidiomisetes (0.000 spesies). asidiomisetes meliputi anggota dari !enda$an, puffball , dan shel fungi (*ampbell et al., 200+). asidiomy!ota merupakan kelompok amur yang mempunyai tingkat perkembangan yang tinggi bila dibandingkan dengan kelompok amur lainya. Jamur ini bersifat makroskopis dengan tubuh buah yang besar (mudah dilihat dengan mata telanang). -ifanya bersekat dengan sambungan apit ( clamp connection). ubuhnya bersel banyak (multiseluler). /iseliumnya memasuki uung atau seluruh subtra!t (Suria$iria, 1+6). Jamur tidak mempunyai batang, daun, dan akar serta tidak mempunyai sistem pembulu seperti pada tumbuhan tingkat tinggi. Jamur umumnya berbentuk seperti benang, bersel banyak, dan semua dari amur mempunyai potensi untuk tumbuh, karena tidak mempunyai klorofil yang berarti tidak dapat memasak makanannya sendiri, maka amur memanfaatkan sisa"sisa bahan organik dari makhluk hidup yang telah mati atau disebut dengan organisme saprofit
maupun yang masih hidup atau yang disebut
dengan organisme parasit (ra!aya, 200). B './.a" uuan a!ara praktikum pengenalan amur makroskopis, mikroskopis dan eak spora adalah 1. /engenal berbagai ma!am amur makroskopis dan mikroskopis dan mengetahui karakteristiknya 2. /engetahui eak spora dan !ara pembuatanya II 'ELAA- PUS'AKA Jamur merupakan organisme eukariotik, tidak berklorofil, dinding sel amur mengandung kitin. #itin adalah polisakaria yang terdapat pada kulit kepiting dan
udang"udangan (ika dipanaskan berubah $arna menadi kemerahan). amur multiseluler terbentuk dari rangkaian sel yang membentuk benang seperti kapas yang disebut hifa. 3ilihat dari mikroskop hifa ada yang bersekat"sekat melintang. iap" tiap sekat mempunyai satu sel denagn satu inti atau bebrpa inti sel. erdapat pula hifa yng tidak bersekat melintang dan mengnadung benyak inti. #umpulan hifa membentuk aringn benang yang disebut miselium (Suria$iria, 1+6). Jamur se!ara morfologi dibagi menadi dua enis yaitu amur makroskopik dan amur mikroskopik. Jamur makroskopik adalah sekelompok amur yang mempunyai tubuh buah berukuran besar sehingga dapat dilihat dengan mata telanang, dapat dipetik oleh tangan, berada diatas tanah (epigean) atau didalam tanah (hypogean), tidak selalu berdaging, tidak selalu dapat dimakan (edible), dan tidak hanya termasuk ke dalam asidiomy!etes tetapi ada uga yang 's!omy!etes (&una$an, 200). Jamur mikroskopik merupakan amur yang tidak dapat dilihat oleh mata telanang sehingga membutuhkan bantuan mikroskop. Jamur atau fungi dari sistem pembentukan spora, dibedakan menadi kelas, yaitu kelas 4omy!etes, %ygomy!etes, 's!omy!etes, asidiomy!etes, dan 3euteromy!etes (-endritomo, 2010). Jamur makroskopis merupakan organisme eukariotik yang dapat membentuk tubuh buah sehingga dapat dilihat dengan mata telanang dan dapat dipetik dengan tangan (*hang 5 /iles, 1+). -abitat amur makroskopis se!ara umum terdapat di darat dan di tempat yang lembab. ubuhnya terdiri atas bagian yang tegak yang berfungsi sebagai penyangga dan tudung. udung berbentuk mendatar atau membulat. /orfologi amur berariasi didasarkan pada bentuk tudungnya. Jamur makroskopis dikelompokkan menadi 7 kategori, yaitu amur pangan ( edible mushroom), amur yang memiliki khasiat obat dan dipakai untuk pengobatan (medicinal mushroom), amur bera!un ( poisonous mushroom), dan amur yang tidak tergolong kategori sebelumnya dan umumnya beragam enisnya (8asser 5 8eis, 2002). Jamur makroskopis digolongkan menadi 7 kategori berdasarkan khasiatnya, yaitu amur yang dapat dikonsumsi (edible mushroom), amur yang berkhasiat obat (medicinal mushroom), amur bera!un (poisonous mushroom ) serta amur yang belum diketahui khasiatnya (miscellaneous mushroom). *ontoh amur yang termasuk
edible mushroom seperti Hypsizygus ulmarius (Jamur iram utih). *ontoh dari amur yang berkhasiat sebagai obat seperti Ganoderma lucidum (Jamur 9ing":hi) (*hang 5 /iles, 1+). Jamur berkembang biak dengan dengan spora dan umunya se!ara seksual ataupun aseksual. Semula amur dianggap sebagai tumbuhan. #lasifikasi yang memasuki fungi kedalam dunia karena beralasan karena keasaman dalam hidupnya, habitat hidupnya pada umumnya di tanah. Fungi yang mengahasilkan tubuh buah seperti hal pertumbuhan lumut (Subandi, 2010).
III
MA'ERI DAN ME'ODE
A Ma%e&i
'lat"alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah !a$an petri berukuran besar dan ke!il, object glass, cover glass, mikroskop, kamera; handphone, kertas karbon dan alat tulis ahan"bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah Pleurotus ostreatus, Trametes versicolor, Auricularia auricula, Agaricus bisporus, Ganoderma lucidum, usarium sp. Puccinia graminis, Aspergillus sp! Phytophtora infestans dan Pyricularia sp! B Me%oe 1) engenalan Jamur /akroskopis dan /ikroskopis
3igambar dan diberi keterangan bagian"bagianya
3ifoto bagian dorsal dan entral (ika makroskopis difoto di mikrosko
2) embuatan Jeak Spora
*a$an petri disiapkan dan dialasi bagian dalamnya dengan menggunakan kertas
Jamur P! ostreatus diletakkan di dalam !a$an petri dengan posisi dorsal menghadap ke atas
3iinkubasi 1 = 27 am
3iamati sporanya
A Pem!aa$a"
raktikum #ali ini menggunakan preparat beberapa spesies amur /akroskopis dan amur /ikroskopis antara lain < 1. Jamur iram ( P! ostreatus) #lasifikasi P! ostreatus menurut 'le=opoulus et al. (16), adalah < #ingdom < Fungi Fil lum < asidiomy!ota #elas < asidiomy!etes 4rdo
< 'gari!ales
Famili
< ri!holomata!eae
&enus Spesies
< leurotus < Pleurotus ostreatus
Jamur
tiram putih ( Pleurotus ostreatus) merupakan amur pangan
kedua yang paling banyak dibudidayakan di dunia setelah Agaricus bisporus. Jamur ini memiliki nilai ekonomis dan ekologi serta dapat diadikan sebagai obat. P! ostreatus memiliki $aktu tumbuh paling pendek ika dibandingkan dengan amur lain. Jamur tiram atau oystermushroom mempunyai bentuk tudung agak membulat, lonong, dan melengkung seperti !angkang tiram. Jamur tiram putih merupakan salah satu enis amur kayu dari famili Agaricaceae yang relatif mudah dibudidayakan karena daya adaptasinya yang
!ukup baik terhadap lingkungan. udidaya amur tiram merupakan alternatif terbaik untuk produksi amur dibandingkan dengan amur lain. Jamur tiram mengandung protein, karbohidrat, mineral (kalsium, fosfor, dan besi), dan itamin (thiamin, riboflain, dan niasin) dalam umlah yang tinggi. P! "streatus mengandung protein sebesar 2>, lemak 1,6>, karbohidrat +>, serat 11,>, abu ,> dan kalori 26 kkal ('?yunin et al., 2016). Pleurotus sp. mengandung @"(1,)" dan @"(1,6)"glu!an yang memiliki peran penting karena sifatnya yang dapat diadikan sebagai obat. Jamur tiram uga memiliki aktifitas hipoglisemik, antitrombotik, antitumor, antiinflamasi, dan antimikroba, mampu mengatur sistem imun, menurunkan tekanan darah dan kolesterol. ubuh buah dan miselium amur mengandung senya$a dengan tingkat aktiitas antimikroba yang tinggi. Jamur tiram kaya akan sumber antibiotik alami, dimana glu!an dinding sel diketahui memiliki sifat pengatur imun, dan banyak metabolit sekunder yang mampu mela$an bakteri, fungi (amur), dan irus, oleh sebab itu, amur tiram putih memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan gi:i dan obat bagi masyarakat ('?yunin et al., 2016).. 2. Jamur elapuk #ayu (Trametes versicolor ) #lasifikasi menurut 'le=opoulus et al. (16), adalah < #ingdom < Fungi hylum < asidiomy!ota *lass < -ymenomy!etes 4rdo < 'gari!ales Family < 'gari!a!eae &enus < rametes Spesies < T! versicolor T! versicolor adalah #hite rot fungi yang mampu mendegradasi dan ; atau mineralisasi berbagai polutan yang tahan terhadap mikroorganisme lain, seperti pe$arna, polychlorobiphenyls (*), hidrokarbon aromatik polisiklik ('-), pestisida, pentachlorophenols dan endokrin. T! versicolor mengobati mengobati vinasse, untuk aplikasi industri perlu mengealuasi kinera degradasi vinasse bioreaktor. orras et al., dalam Aspana"&amboa, et al. (201),
mengembangkan
suatu
proses
se!ara terus
menerus untuk
menurunkan &ris 9anaset & (pe$arna tekstil nyata) dan penelitiannya telah berpengalaman dalam mendegradasi enis lain dari polutan, seperti endokrin, obat"obatan, air limbah perkotaan dan air limbah rumah sakit menggunakan
T! versicolor dalam bentuk pelet di tempat tidur bioreaktor fluidi:ed (Aspana" &amboa, et al., 201). . Jamur #uping ( A! auricula) #lasifikasi menurut 'le=opoulus et al. (16), adalah < #ingdom < Fungi Fillum < asidiomy!ota #elas < 'garimy!etes 4rdo < 'uri!ulariales Famili < 'uri!ularia!eae &enus < 'uri!ularia Spesies < A! Auricula ubuh buah kenyal atau seperti gelatin ika dalam keadaan segar dan menadi keras seperti tulang ika kering, berbentuk mangkuk atau kadang" kadang seperti kuping yang berasal dari titik pusat perlekatan, tipis bergading, dan kenyal. ermukaan luar steril, sering kali berurat, berbulu sangat ke!il atau berambut, !okelat muda sampai !okelat, menadi kehitaman ika mengering. ermukaan dalam fertil, li!in sampai agak berkerut, bergelatin ika basah, ber$arna kuning !okelat, !okelat keabu"abuan, !okelat, ungu, dan menadi hitam ika kering. Spora putihB spora berada di permukaan dan biasanya pada permukaan bagian ba$ah, berukuran 12"+ = 7"+ mikron, berbentuk sosis, li!in. asidium mempunyai sekat melintang sebanyak tiga buah (-endritomo, 2010). Jamur lebih banyak diual dalam bentuk kering dan harus direndam dalam air sebelum dimasak. Jamur yang telah dimasak mempunyai tekstur garing dan tidak mempunyai rasa. Jamur kuping hitam uga sering digunakan sebagai
bahan
obat
tradisional
karena
diketahui
mempunyai
sifat
antikoagulan (-endritomo, 2010). 7. Jamur #an!ing ( A! bisporus) #lasifikasi menurut 'le=opoulus et al. (16), adalah < #ingdom < Fungi hylum < asidiomy!ota *lass < -omobasidiomy!etes 4rdo < 'gari!ales Family < 'gari!a!eae &enus < 'gari!us Spesies < A! $isporus Jamur kan!ing atau !hampignon adalah amur pangan yang berbentuk hampir bulat seperti kan!ing ber$arna putih bersih, krem, atau !oklat muda. Jamur kan!ing merupakan amur yang paling banyak dibudidayakan di dunia.
enamaan dalam bahasa Cnggris disebut sebagai table mushroom, #hite mushroom, common mushroom atau cultivated mushroom. Jamur kan!ing dipanen se$aktu masih berdiameter 2"7 !m. ubuh buah de$asa dengan payung yang sudah mekar mempunyai diameter sampai 20 !m. Sayangnya, amur ini masih sulit dibudidayakan, karena hanya bisa hidup di daerah bersuhu rendah berkisar 1 deraat " 20 deraat !el!ius. Jamur ini banyak di!ari karena selain tekstur dan rasanya yang le:at, uga berkhasiat mengurangi resiko enyumbatan pembuluh darah akibat kolesterol, uga sebagai bahan baku kosmetik. asarnya selain untuk konsumsi dalam negeri, uga untuk ekspor (-endritomo, 2010). . Jamur 9ing"%hi (G! lucidum) #lasifikasi menurut 'le=opoulus et al. (16), adalah < #ingdom < Fungi hylum < asidiomy!ota *lass < 'gargeomy!etes 4rdo < olyporales Family < &anodermata!eae &enus < &anoderma Spesies < G! %ucidum entuknya seperti sinduk atau alat untuk mengambil sayur. Jenis amur ini memiliki tangkai yang menan!ap ke dalam media atau substrat dengan ukuran panang antara "10 !m. 3i uung tangkai terdapat tubuh buah berbentuk seperti setengah lingkaran yang melebar dengan garis tengah antara 10"20 !m. ubuh buah mula"mula ber$arna kekuning"kuningan saat masih muda, yaitu pada umur 1"2 bulan, kemudian berubah menadi merah atau !okelat tua. ubuh buah inilah yang kemudian dipanen untuk diadikan bahan baku pembuat obat"obatan, termasuk amur (-endritomo, 2010). /anfaat 9ing %hi untuk kesehatan dan kebugaran tubuh antara lain< 1. /emelihara dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap gangguan penyakit. 2. /enaga dan mempertahankan italitas tubuh sehingga tetap sehat dan segar. . /eningkatkan dan memelihara metabolisme di dalam tubuh. 7. /emperkuat kera antung. . /en!egah sedini mungkin teradinya proses kanker atau tumor akibat senya$a karsinogen.
6. usarium sp. #lasifikasi menurut 'le=opoulus et al. (16), adalah < #ingdom < Fungi hylum < 3euteromy!ota #elas < 3euteromy!etes 4rdo < /oniliales Famili < uber!ularia!eae &enus < Fusarium Spesies < usarium sp. /enyebabkan penyakit layu pada tomat, patogen akan menyerang pembuluh =ylem tanaman tomat sehingga tanaman kehilangan turgor dan layu. Jika dibelah pembuluh di dalam ber$arna !oklat (/artoredo 5 Sebastian, 1+). Jamur mengadakan infeksi melalui akar, terutama melalui luka"luka, atau melalui luka pada akar yang teradi akibat mun!ulnya akar lateral. Jamur memakai berma!am"ma!am luka untuk alan infeksinya, misalnya luka karena pemindahan bibit. Jamur dapat menginfeksi buah, sehingga terdapat kemungkinan bah$a amur terba$a oleh bii. Jamur tersebar setempat"setempat karena pengangkutan bibit, tanah yang terba$a angin atau air oleh alat pertanian (Semangun, 17). Jamur usarium o&ysporum, amur ini merupakan patogen asal tanah yang penting se!ara ekonomi, karena dapat menyebabkan busuk dan layu Fusarium pada akar, batang dan ke!ambah pada lebih dari 100 enis tanaman. engendalian penyakit ini sulit dilakukan karena amur dapat bertahan lama di tanag sebagai saprofit (Durnali:a, 2011). Salah satu penyakit yang disebabkan oleh !enda$an adalah penyakit layu Fusarium yang disebabkan oleh !enda$an Fusarium o=ysporum. 'danya serangan !enda$an ini menadikan salah satu faktor yang menyebabkan teradinya penurunan produksi ka!ang hiau. enyebaran !enda$an Fusarium sangat !epat dan dapat menyebar ke tanaman lain dengan !ara menginfeksi akar
tanaman
dengan
menggunakan
tabung
ke!ambah
atau
miselium. 'kar tanaman dapat terinfeksi langsung melalui aringan akar, atau melalui akar lateral dan melalui luka"luka, yang kemudian menetap dan berkembang di berkas pembuluh. Setelah memasuki akar tanaman, miselium akan berkembang hingga men!apai aringan korteks akar. ada saat miselium !enda$an men!apai =ylem, maka miselium ini akan berkembang hingga
menginfeksi pembuluh =ylem. /iselium yang telah menginfeksi pembuluh =ylem, akan terba$a ke bagian lain tanaman sehingga mengganggu peredaran nutrisi dan air pada tanaman yang menyebabkan tanaman menadi layu (Semangun, 200 dalam -era$ati , 201). . Aspergillus sp. #lasifikasi menurut 'le=opoulus et al. (16), adalah < #ingdom < Fungi Filum < 's!omy!ota #elas < Aurotiomy!etes 4rdo < Aurotiales Famili < ri!ho!oma!eae &enus < 'spergillus Spesies < Aspergillus sp. Aspergillus sp! tumbuh se!ara !epat, menghasilkan hifa aerial dengan panang !iri struktur konidia yang khas, konidiofora panang dengan esikel terminal yang fialidnya menghasilkan rantai konidia yang bertumbuh se!ara basipetal. #ondisi iklim tropis sangat sesuai dengan pertumbuhan kapang khususnya Aspergillus flavus atau Aspergillus parasiticus yaitu dua enis kapang yang memproduksi berbagai enis aflatoksin. 'flatoksin dapat mengakibatkan kerusakan hati, organ tubuh yang sangat penting dan uga berperan dalam detotsikasi aflatoksin itu sendiri. 'pabila aflatoksin dikonsumsi dalam umlah yang ke!il tetapi terus menerus maka dapat menyebabkan kanker hati. #emampuan aflatoksin untuk menginduksi kanker hati diduga karena aflatoksin dapat terikat oleh makro molekul dari aringan hati. An:im yang berperan dalam perusakan aflatoksin dalam hati adalah en:im dari enis oksidoreduktase. Seperti telah dikemukakan sebelumnya, berbagai enis kapang dapat menimbulkan penyakit atau gangguan bagi kesehatan manusia dan he$an ternak. enyakit yang disebabkan oleh kapang dapat dibedakan atas infeksi dan mikosis, alergi dan mikotoksikosis atau intoksikasi (Syarief et al., 200).
'! Puccinia graminis #lasifikasi menurut 'le=opoulus et al. (16), adalah < #ingdom < Fungi Filum < asidiomy!ota *lass < yrenomy!etes 4rdo < 'gari!ales Famili < u!!inia!eae &enus < u!!inia
Spesies < P! graminis enyakit #arat pada tanaman ka!ang tanah disebabkan oleh !enda$an Puccinia arachidis. &eala pada daun terdapat ber!ak"ber!ak !oklat muda sampai !oklat ($arna karat). 3aun gugur sebelum $aktunya. /enurut urnomo (2006), mutabilitas patogen atau kemudahan patogen mengalami mutasi. #etahanan ertikal agak tidak berarti terhadap patogen yang mempunyai mutabilitas ertikal yang tinggi. /utabilitas ertikal dapat teradi pada patogen tipe bunga tunggal maupun tipe bunga maemuk. 3iantara penyakit tipe bunga maemuk Puccinia graminis mempunyai mutabilitas ertikal yang lebih rendah (Semangun, 17). ! Phytophthora infestans #lasifikasi menurut 'le=opoulus et al. (16), adalah < #ingdom < Fungi hylum < 4omy!ota *lass < 4omy!etes 4rdo < hytiales Family < hytia!eae &enus < hytophthora Spesies < P! infestans /emiliki karakter antara lain < #onidiofor keluar dari mulut kulit, berkumpul 1", dengan per!abangan simpodial, mempunyai bengkakan yang khas. #onidium berbentuk buah peer, 22"2 = 16"27 Em, berinti banyak "2. #onidium berke!ambah se!ara tidak langsung dengan membentuk hifa (benang) baru, atau se!ara tidak langsung dengan membantuk spora kembara, konidium dapat uga disebut sebagai sporangium atau :oosporangium. *enda$an ini dapat membentuk oospora meskipun agak arang. *enda$an hytophthora infestans menyebar melalui udara dan air (Semangun, 17). Jamur ini merupakan patogen tanaman terkenal yang menyebabkan penyakit pada tanaman kentang, pertumbuhan Phytophthora infestans 3idukung adanya musim pan!eklik (&oss et al., 2017). /enurut Semangun (17), busuk daun kentang (late blight ) yang sering uga disebut sebagai ha$ar daun adalah penyakit yang terpenting pada tanaman kentang. *iri yang khas untuk mengenal sebagian besar Phycomycetes ialah miselliumnya yang tidak bersekatGsekat. 8arna misellium putih, ika tua mungkin agak !oklat kekuningGkuninganB kebanyakan sporangium ber$arna kehitamG hitaman. -ifanya berkembang sempurna. Phytopthora memiliki sporangium yang berbentuk bulat telur. Phytophthora infestans memproduksi spora aseksual yang disebut sporangia.
10. Pyricularia sp. #lasifikasi menurut 'le=opoulus et al. (16), adalah < #ingdom < Fungi hylum < 'mastigomy!ota #elas < 3euteromy!etes 4rdo < /oniliales Famili < /onilia!eae &enus < yri!ularia Spesies < Pyricularia sp. Jamur ini dapat menyebabkan penyakit ber!ak daun pada agung. &eala dapat ditunukkan dari ber!ak !oklat tua mengering. er!ak daun mempunyai tepi yang elas, bergelang, ber$arna !oklat muda kekuningan, agak basah, lalu mengering menadi ber$arna !oklat keputihan dan berbintik hitam. Serangan parah penyakit ini menyebabkan kenatian pada tanaman (Semangun, 17). ara ahli mikologi dapat menggunakan spora atau lebih tepatnya eak spora yang dapat membantunya untuk mengidentifikasi ribuan spesies amur yang memiliki tudung. Jeak spora adalah kumpulan spora dalam umlah besar. -al ini bisa diperoleh dengan meletakkan tudung dengan himenium menghadap ke ba$ah pada selembar kertas putih atau sepotong ka!a. Setelah beberapa am, terkadang tidak sampai esok harinya, lapisan spora akan terkumpul. Jadi terbentuknya spora tidak lebih dari satu hari. 8arna spora terbagi ke dalam 7 atau tipe umum, yaitu< putih, merah muda, kuning tanah dan ungu kehitaman, namun kelompok terakhir dapat dibedakan lagi menadi ungu dan hitam. 8arna spora kadang"kadang dapat dilihat se!ara isual dengan melihat lamela pada amur de$asa, tetapi kadang"kadang $arna dari lamela menyembunyikan $arna sporanya (Suna$iria, 1+6). Heproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan konidi. 'skus" askus dapat terbentuk dalam suatu badan buah yang disebut askokarp. Sebuah askokarp, atau askoma (amak< as!omata), adalah badan berbuah (sporokarp) dari sebuah amur. erdiri dari hifa yang teralin sangat erat dan mungkin berisi utaan as!us. 'skokarps paling sering berbentuk mangkuk. 'skokarp diklasifikasikan sesuai dengan penempatan. 'pabila askokarp tumbuh di atas tanah disebut epigeous, sementara apabila tumbuh di ba$ah tanah disebut hypogeous. 'da empat ma!am tipe askokarp, yaitu (Syarief et al., 200) < a) 'potesium ipe ini uga disebut diskokarp. 'skokarp seperti !a$an atau mangkok yang terbuka, kadang hanya satu tubuh buah atau
membentuk koloni. 'skus"askus dibentuk di atas ( apo) dasar tubuh buah. ipe ini banyak di temukan pada fungi 's!omy!etes. *ontoh < orachella sp., Helvella sp. dan Gyromitra sp. b) eritesium ipe ini uga disebut pirenokarp. 'skokarp seperti periuk, boto, latau berbentuk seperti termos berleher se mpit atau laboratorium beaker, dengan mulut termos (atau bagian atas ketel) yang membuka ke arah udara dan menonol sedikit dari as!o!arp. aris kamar"kamar permukaan sehingga askokarp permukaan tubuh menonol, masing" masing dengan lubang (mengarah ke kamar) di tengah. 9ubang ini dikenal sebagai ostiole, yang merupakan tempat keluarnya spora. 3inding tubuh buah seolah"olah di tepi (perifer) askus"askus. ipe ini memiliki pori"pori ke!il dan spora dilepaskan satu demi satu ketika masak (berbeda dengan apothecia yang dilepaskan bersama"sama). ipe ini ditemukan misalnya pada *ylaria sp. , +ectria sp., dsb. !) #leistotesium 'skokarp seperti bola, askus"askus tertutup ( leistos) oleh dinding tubuh buah. dalam hal ini as!o!arp bulat dengan hymenium tertutup, sehingga spora tidak se!ara otomatis terbentuk, dan amur dengan cleistothecia harus !ara lain untuk untuk menyebarkan spora mereka. -leistothecia banyak ditemukan di amur yang memiliki ruang
ke!il
yang
tersedia
untuk
as!o!arps
mereka,
seperti
pada Arthroderma sp. dan Tuber melanosporum! d) idak mempunyai 'skokarp ('skostroma) ipe ini banyak ditemukan pada amur"amur mikroskopis. idak ada bentuk nyata dari adanya akskokarp, namun tetap dapat melakukan repsroduksi. Seperti pada +eorospora crassa! Puccinia graminis memiliki 7 siklus hidup yakni (Semangun, 17) < a. i!nia Spora amur masid berada di luar epidermis belum menyentuh sel epidermis. b. 'e!ia asidiospora seksual dihasilkan dengan menginfeksi inang. Spermogonium adalah struktur reproduksi yang dihasilkan pada permukaan
atas
daun
barberry.
Spermogonium
menghasilkan
Spermatia bersel tunggal dan hifa reseptif. #ontak hifa Spermatia menerima
dan
bergabung
membentuk
dikaryon.
3ikaryon
menghasilkan struktur reproduksi aseksual, ae!ium, di ba$ah daun inang. !. Iredia Asiospora
di.aryotic
menginfeksi
gandum.
miselium
3ikaryoti! pada gandum menghasilkan struktur reproduksi yang disebut uredinium, yang menghasilkan aseksual, urediniospora di.aryotic yang dapat menginfeksi ulang gandum. d. elia 'khirnya, dikaryon pada gandum menghasilkan struktur reproduksi disebut elia. eliospora diproduksi se!ara aseksual dan struktur over #intering di.aryotic. ada musim semi, inti dalam teliospora (karyogami), menghasilkan basidium, menalani meosis, dan menghasilkan basidiospora yang menginfeksi inang. I( KESIMPULAN DAN SARAN A Ke$imp.la"
/! eberapa spesies amur /akroskopis antara lain < Pleurotus ostreatus, Trametes versicolor, Auricularia auricula, Agaricus bisporus, Ganoderma lucidum, dan Jamur /ikroskopis antara lain < usarium sp. Puccinia graminis, Aspergillus sp! Phytophtora infestans dan Pyricularia sp! 0! Jeak spora adalah kumpulan spora dalam umlah besar. -al ini bisa diperoleh dengan meletakkan tudung dengan himenium menghadap ke ba$ah pada selembar kertas putih atau sepotong ka!a. B Sa&a"
a. Sebaiknya eak spora dibuat untuk setiap rombongan praktikum, sehingga praktikan dapat mengamati langsung eak spora bukan hanya kertas karbon dan amur P! "streatus yang telah layu. b. Sebaiknya preparat amur mikroskopis disediakan dalam keadaan yang elas dengan perbesaran mikroskop 100 dan fokus yang tinggi, sehingga foto yang dihasilkan lebih dapat menginterpretasu preparat yang digunakan
DA)'AR PUS'AKA
'?yunin, '. K., La$fa, H., 5 urnomo, '. S. 2016. engaruh ongkol Jagung sebagai /edia ertumbuhan 'lternatif Jamur iram utih( Pleurotus ostreatus) terhadap 'ktiitas 'ntimikroba. 1urnal 2A3+2 4A+ 25+3 3T2 . (1) < 2. 'le=opoulus, *. J., la!k$ell, /., 5 /ims, *.8., ycology! Le$ Dork< 7th Ad. Johon 8iley 5 Sons, Cn!.
16. 3ntroductory
*ampbell, .L. '., Hee!e, J. ., Irry, 9. S., *ain, /. 9., 8asserman, S. '., /inorsky, . M., 5 Ja!!kson, H. . 200+. iologi < Adisi kedelapan, Jilid 2. Jakarta < Arlangga. *hang, S. . 5 /iles, . -., 1+. 5dible ushroom and The -ultivation! Florida< *H* ress o!a Hatoon. Aspana"&amboa, A, Mi!ent, ., Font, ., 3omingue:"/aldonado, J., *anto"*an!he, ., 5 'l:ate"&airia, 9. 201. retreatment of inasse from the sugar refinery industry under non"sterile !onditions by rametes ersi!olor in a fluidi:ed bed biorea!tor and its effe!t $hen !oupled to an I'S rea!tor. 1ournal $iological 5ngineering! 11(201) < 2. &una$an, '.8., 200. 6saha Pembibitan 1amur . Jakarta< enebar S$adaya. &oss, A. /., Jaier F. abimab., 3aid .A. 9. *ooke! ., Silia, H.,8illiam, A. F, ®ory '. F.,Malerie J. F., /artha, *., 5 Liklaus J. 2017. &rNn$ald. he Crish otato Famine athogen hytophthora Cnfestans 4riginated Cn *entral /e=i!o Hather han the 'ndes. P+A2 . 111 (27) < +1 G +6. -endritomo, -. C., 2010. $iologi 1amur Pangan. Jakarta< usat engkaian dan enerapan eknologi io Cndustri.
-era$ati, 3., 3auhari, S., 5 *holil, '. 201. Aksplorasi Jamur Andofit ada 3aun #a!ang -iau (haseolus radiotus 9.) 3an Ii 'ntagonis erhadap Jamur Fusarium o=ysporum. 1urnal HPT! () < . /artoredo, , 1+. engantar 3lmu Penya.it Tumbuhan $agian 4ari Perlindungan Tanaman! Dogyakarta < 'ndi 4ffset. ra!aya, 200. Hama 4an Penya.it Tanaman. Jakarta < enebar S$adaya.
Semangun, -., 17 Penya.it7penya.it Tanaman Horti.utura di 3ndonesia. < Dogyakarta < &adah /ada Iniersity ress. Subandi, 2010, i.robiologi! $andung 8 Hemaa Hosdakarya. Suparti, #artika, '. '., 5 Arna$ati, 3. 2016. engaruh enambahan 9eri dan An!eng &ondok, #laras, Serta #ardus erhadap roduktiitas Jamur /erang (9olvariella volvacea) pada /edia aglog. $ioe.sperimen. 2(2) < 10. Suria$iria, I. 1+6. Pengantar i.robiologi 6mum. andung < enerbit 'ngkasa. Suria$iria, I. 1+6. Pengantar untu. engenal dan enanam 1amur! andung < enerbit 'ngkasa. Stamets, . 2000. Gro#ing Gourmet 5ditions!oronto < en Speed ress.
and
edical
ushrooms,
Third
Syarief, H., Aga, 9., 5 Lur$itri, *. 200. i.oto.sin $ahan Pangan. ogor < C ress. 8asser. S. ., 5 8eis, '. 9., 2002. /edi!inal mushrooms as a sour!e of antitumor and immunostimulating polysa!!harides. Applied icrobiology and $iotechnology. 60 < 2+ G 7. Durnali:a, 5 Sebastian, /. 2011. #emampuan #itinase Streptomy!es Hkt sebagai 'ntiamur terhadap atogen Fusarium 4=ysporum. 1urnal +atur 3ndonesia. 10(11) < 72"76.