PENELITIAN JAMUR MIKROSKOPIS DAN MAKROSKOPIS
Oleh:
Jihan Nur S. (13)
Nur Fa'iza R. M. (18)
Revan Dias (19)
Zaki Kurnia (25)
PEMERINTAH KOTA MALANG
DINAS PENDIDIKAN
SMAN 3 MALANG
( Public Senior High School )
Jalan Sultan Agung Utara no 7 Telp (0341) 32476 Malang 65111 Kotak Pos 11
Website : http://www.sman3-mlg.sch.id E-mail :
[email protected]
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jamur merupakan mahkluk hidup yang tidak dapat membuat makanannya sendiri oleh karena itu mereka bersifat saprofit atau parasit. Jamur banyak ditemukan ditempat yang lembab dan kaya zat organik, misalnya di kayu yang lapuk, di roti yang basi, dll. Jamur ada yang bersifat merugikan dan juga menguntungkan. Jamur yang merugikan adalah jamur yang menguraikan makanan kita sehingga membusuk, namun dengan sifat pengurai tersebut jamur dapat membuat bahan organik terurai dan tidak memenuhi alam kita dengan sampah organik. Jamur juga sudah banyak dimanfaatkan untuk fermentasi makanan misal pada tempe yang menggunakan Saccharomyces cereviceae. Oleh karena itu, dengan mempelajari bagian-bagian jamur yang ada pada makanan seperti tempe, roti, dan apel akan sangat membantu kita agar dapat memanfaatkan jamur tersebut lebih baik.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditarik benang merah yang menjadi permasalahan pokok, yaitu :
Bagaimanakah struktur tubuh jamur yang ada pada tempe ?
Bagaimanakah struktur tubuh jamur yang ada pada roti?
Bagaimana struktur tubuh jamur yang ada pada apel ?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat peneliti paparkan tujuan dari pewarnaan bakteri gram positif dan gram negatif, yaitu :
Untuk struktur tubuh jamur yang ada pada tempe
Untuk struktur tubuh jamur yang ada pada roti
Untuk struktur tubuh jamur yang ada pada apel
Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, dapat peneliti paparkan manfaat dari penitian pewarnaan gram positif dan negatif, yaitu :
Dapat mengetahui struktur tubuh jamur yang ada pada tempe
Dapat mengetahui struktur tubuh jamur yang ada pada roti
Dapat mengetahui struktur tubuh jamur yang ada pada apel
Metode Penelitian
Observasi
Eksperimen atau penelitian
Study Literatur
Hipotesis Penelitian
Sebelum melakukan penelitian atau ekperimen, peneliti memiliki dugaan awal (hipotesis) bahwa jamur yang ada di tempe, roti, dan apel memiliki stuktur sama yang sederhana yang terdiri dari hifa, dan memiliki kotak spora.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Jamur
Jamur merupakan organisme eukariotik dan hampir emua bersel banyak. Sel-sel jamur tidak mengandung pigmen fotosintetik sehingga heterotrof. Jamur bersifat talus yaitu tidak memiliki akar, batang, daun sejati. Tubuh jamur terdiri dari benang-benang yang disebut hifa. Hifa yang bercabang-cabang akan membentuk misellium. Hifa yang tidak bersekat menyebabkan inti sel menyebar di protoplasma (hifa koenositik). Jamur memiliki dinding sel yang terdiri dari zat kitin. Habitat jamur adalah di tempat lembab yang memiliki zat organik dan kurang cahaya. Mereka bersifat saprofit maupun parasit dan menyimpan cadangan makanannya dalam bentuk glikogen dan lemak. Kingdom fungi dibagi menjadi empat divisio yaitu zygomicota, ascomycota, basidiomycota, dan deuteromycota.
Zygomycota
- Hidup di daratan dan umumnya parasit
- Dinding selnya tersusun atas zat kitin
- contoh : - Rhizopus oryzae
- Mucor mucedo
- Mucor javanicus
Ascomycota
- Di dalam hifa terdapat inti sel yang banyak
- Askospora sebagai spora seksual dibentuk dalam askus. Sebelum askospora terbentu, didahului oleh kopulasi, plasmogami, kariogami, dan pembelahan reduksi dari zigot inti.
- contoh : - Neurospora
- Penicillium
- Saccaharomyces
- Aspergillus
- Fussarium
- Trichoderma
Basidiomycota
- Hidupnya saprofit atau parasit terutama pada tumbuhan
- Tubuh buahnya seperti payung (disebut basidiocarp)
- contoh : - Volvariella volvaceae
- Auricularia polytrica
- Lentinus edodes
Deuteromycota
- Disebut juga jamur tidak sempurna (fungi imperfecty) karena belum diketahui carapembiakan secara generatif
- contoh : - Epidermophyton
- Microsporum
- Trichophyton
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 November 2015 di kelas X MIPA H, SMA Negeri 3 Malang.
Metode dan Rancangan Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif, observasi dan studi lapang.
Alat dan Bahan
Alat (Mengidentifikasi jamur tempe)
Mikroskop
Kaca benda
Kaca penutup
Jarum / tusuk gigi / pinset
Pipet
Air
Alat (Mengidentifikasi jamur pada media roti)
Mikroskop
Kaca benda
Kaca penutup
Tempat air
Kertas plastic
Air
2 wadah plastic
Desinfektan antiseptic (betadine)
Jarum / tusuk gigi / pinset
Silet
Pipet
Alat (Mengidentifikasi jamur pada buah apel)
Mikroskop
Kaca benda
Kaca penutup
Pipet
Bunsen
Jarum inokulasi (berkolong atau lurus)
Kawat
Mangkok
Alat (Mengidentifikasi jamur makroskopis)
Lup
Bahan (Mengidentifikasi jamur tempe)
Tempe dengan jamur yang sudah menghitam dan tempe dengan jamur yang sudah menghitam
Bahan (Mengidentifikasi jamur pada media roti)
4 potong roti yang sudah ditumbuhi jamur atau tidak
Bahan (Mengidentifikasi jamur pada buah apel)
Alkohol
Buah apel yang ditumbuhi jamur
Metilen blue
Bahan (Mengidentifikasi jamur makroskopis)
Jamur merang
Jamur kuping
Jamur tiram
Cara Kerja
Mengidentifikasi jamur tempe
Ambil jamur pada tempe yang belum menghitam menggunakan tusuk gigi/jarum/pinset.
Letakkan jamur tersebut di atas kaca objek, lalu beri setetes air dan tutuplah dengan kaca penutup. Usahakan jangan ada gelembung udara terperangkap di bawah kaca penutup.
Amatilah preparat yang telah dibuat di bawah mikroskop. Gunakan lensa dari perbesaran lemah sampai lensa perbesaran kuat. Kemudian gambarlah hasil pengamatanmu dengan jujur yaitu apa adanya yang terlihat di dalam mikroskop.
Selanjutnya tentukan bagian-bagian seperti sporangium, sporangiofor, spora, stolon, dan rizoid pada gambar hasil pengamatanmu.
Kemudian lakukan pula pengamatan jamur tempe yang sudah menghitam seperti langkah-langkah di atas.
Mengidentifikasi jamur pada media roti
Tiga hari sebelum melakukan pengamatan di sekolah, kamu menumbuhkan jamur pada media roti di rumah masing-masing. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab menumbuhkan jamur pada media roti tersebut. Berikut langkah kerjanya :
Ambillah 4 potong roti, kemudian beri label masing-masing roti (roti 1, roti 2, roti 3 dan roti 4)
Tuangkan sedikit desinfektan antiseptic (betadine) ke roti 1 dan roti 2
Tuangkan sedikit air ke roti 3 dan roti 4 hingga roti menjadi lembap
Letakkan roti 1 dan 3 ke dalam wadah plastik 1, dan roti 2 dan 4 ke dalam wadah plastik 2. Usahakan kedua roti tidak bersentuhan
Tutuplah wadah plastik 1 dengan kertas plastik dan wadah plastik 2 dibiarkan terbuka
Letakkan wadah plastik 1 dan 2 di tempat yang hangat dan gelap dan wadah plastik 2 dibiarkan terbuka di dekat wadah plastik 1.
Amatilah keempat potong roti tersebut setelah tiga hari
Setelah tiga hari, amatilah jenis jamur yang tumbuh pada roti dengan menggunakan mikroskop.
Ambil jamur pada roti menggunakan jarum / pinset/ tusuk gigi, kemudian letakkan di atas kaca objek dan beri setetes air lalu tutuplah dengan kaca penutup. Usahakan jangan ada gelembung udara terperangkap di bawah kaca penutup.
Amatilah preparat yang telah dibuat di bawah mikroskop. Gunakan lensa dari perbesaran lemah sampai lensa perbesaran kuat. Kemudian gambarlah hasil pengamatanmu dengan jujur yaitu apa adanya yang terlihat di dalam mikroskop.
Mengidentifikasi jamur pada buah apel
Nyalakan api Bunsen, siapkan mangkok, tempatkan kawat diatas mangkok untuk meletakkan kaca benda.
Ambil pipet tetes, kemudian ambil alkohol dan ditempatkan pada kaca objek.
Ambil jarum inokulum lurus panaskan dengan api Bunsen (diamkan selama 15 detik) lalu mengambil jamur pada buah apel dan diletakkan pada kaca objek.
Ambil metilen blue, kemudian tempatkan pada kaca objek dan tutup pakai kaca penutup.
Setelah selesai preparat siap diamati di bawah mikroskop.
Mengidentifikasi jamur makroskopis
Siapkan bahan dan alat yang dibutuhkan untuk mengamati jamur makroskopis.
Ambil lup untuk mengamati jamur merang, jamur kuping dan jamur tiram.
Amatilah struktur tubuh jamur tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Mengidentifikasi struktur jamur pada tempe
Gambar jamur
Gambar
Pertanyaan
Bagaimana struktur hifa pada jamur tempe?
Rhizopus mempunyai tiga tipe hifa, yaitu:
a. Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat (misalnya roti)
b. Rhizoid, hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan.
c. Sporangiofor, hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memiliki sporangium globuler di ujungnya.
Bagaimanakah warna sporanya?
Jamur pada tempe memiliki spora yang berwarna coklat
Jelaskan fungsi sporangium!
Penghasil spora nonmotil yang digunakan sebagai alat reproduksi secara aseksual pada jamur tempe.
Jelaskan fungsi spora pada jamur tempe!
Sebagai alat persebaran yang mempertahankan keturunan.
Apa yang dimaksud miselium?
Kumpulan dari hifa-hifa yang membentuk masa rapat atau membentuk koloni (berkumpul).
Apa perbedaan struktur jamur pada tempe yang belum menghitam dengan jamur pada tempe yang menghitam?
Jamur pada tempe yang telah menghitam menunjukkan spora-spora jamur tempe yang berwarna coklat telah menyebar
Bagaimanakah jamur tempe dapat membuat kedelai menjadi tempe?
Dengan mengumbah protein pada kedelai sehingga lebih sederhana dan mudah dicerna oleh usus
Mengidentifikasi struktur jamur pada media roti
Pertanyaan
Pada potongan roti yang manakah jamur dapat tumbuh?
Potongan roti yang paling banyak berjamur adalah pada roti 4
Mengapa pada potongan roti yang diberi desinfektan tidak ditemukan jamur?
Karena disinfektan membuat roti menjadi tempat yang kurang menguntungkan untuk tempat hidup jamur, yaitu hilangnya zat organik disekitarnya
Apakah tujuan wadah plastik ditutup dengan kertas plastic?
Untuk menentukan dapatkah jamur hidup di lingkungan tanpa udara
Sebutkan jenis jamur yang tumbuh pada roti tersebut?
Jenis jamur yang hidup pada roti adalah Rhizopus stolonifer
Mengidentifikasi struktur jamur pada buah apel
Pertanyaan
Apa nama jamur yang tumbuh pada buah apel tersebut?
Penicillium expansum
Dari divisi apakah jamur tersebut?
Ascomycota
Apakah ciri-ciri divisi jamur tersebut?
- Di dalam hifa terdapat inti sel yang banyak
- Askospora sebagai spora seksual dibentuk dalam askus. Sebelum askospora terbentu, didahului oleh kopulasi, plasmogami, kariogami, dan pembelahan reduksi dari zigot inti.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Dari laporan ini dapat disimpulkan bahwa :
Jamur hidup di tempat yang lembab.
Jamur tersusun atas hifa-hifa yang berkumpul menjadi miselium.
Jamur memiliki bentuk bermacam-macam, contoh: oval, bulat, pipih, bercak-bercak, embun tepung (mildew), untaian benang seperti kapas, kancing baju, payung, dan mangkok.
Bentuk dan jenis jamur mikroskopis dapat diketahui setelah mengamati dibawah mikroskop. Sedangkan bentuk dan jamur makroskopis dapat diketahui setelah mengamati dengan lup.
Saran
Setelah dilakukan penelitian ini diharapkan :
Diharapkan pembaca mengerti tentang berbagi bentuk dan jenis jamur.
Diharapkan pembaca dapat mengerti dan memahami cara kerja dalam praktikum ini.
Dalam praktikum ini diharapkan lebih berhati-hati dalam mengambil jamur mikroskopis agar tidak merusak struktur tubuh jamur tersebut.