BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
Jamur adalah organisme yang tidak berklorofil sehingga jamur tidak da pat menyedia menyediakan kan makanan makanan sendiri sendiri dengan dengan cara fotosin fotosinteti tetiss seperti seperti pada pada tanaman tanaman yang yang berklorofil. Jamur mengambil zat-zat makanan dari organisme lain untuk kebutuhan hidupnya. Jamur kuping (Auricularia auricula) merupakan salah satu kelompok jelly fungi yang masuk ke dalam kelas Basidiomycota dan mempunyai tekstur jelly yang unik. Fungi yang masuk ke dalam kelas ini umumnya makroskopis atau mudah dilihat dengan mata telanjang. iseliumnya bersekat dan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu! miselium primer (miselium yang sel-selnya berinti satu" umumnya berasal dari perkembangan basidiospora) dan miselium sekunder (miselium yang sel penyusunnya berinti dua" miselium ini merupa merupakan kan hasil hasil konjug konjugasi asi dua miseli miselium um primer primer atau persat persatuan uan dua basidi basidiosp ospora ora). ). Auricularia auricula umumnya kita kenal sebagai jamur kuping. Jamur ini disebut jamur kuping karena bentuk tubuh buahnya melebar seperti daun telinga manusia (kuping). Jamur kuping termasuk dalam kategori jamur yang edible (aman dikonsumsi)" oleh karena itu" banyak petani yang membudidayakan membudidayakannya. nya. Berdasarkan Berdasarkan data asyarakat Agribisnis Agribisnis Jamur #ndonesia #ndonesia (AJ#)" dari berbagai berbagai jenis jamur konsumsi" konsumsi" jamur kuping paling banyak diminati konsumen dan mendominasi $$ % &' total produksi jamur nasional. al ini membuat permintaan dan kebutuhan pasar jamur kuping menjadi luas dan terus meningkat" meningkat" baik dalam bentuk segar maupun maupun olahannya. *ari seluruh produksi produksi jamur kuping tersebut" ternyata baru bisa memenuhi $' dari permintaan pasar dalam negeri" belum lagi ditambah permintaan pasar luar negeri seperti seper ti +ingapura" Jepang" ,orea +elatan" hina" Amerika Amerika +erikat" +erikat" dan ni /ropa. Jamur tiram menjadi komoditas komoditas yang cukup potensial untuk dipasarkan" baik pasar lokal maupun ekspor (hazali dan 0rati1i" 2''3). 0ada beberapa beberapa tahun terakhir ini peningkatan peningkatan produksi produksi makanan makanan dari sektor pertanian dan industri secara tidak langsung akan meningkatkan pula limbah dari kedua sektor tersebut. elimpahnya limbah industri dan pertanian sering menjadi masalah karena dapat menimbulkan menimbulkan pencemaran lingkungan. lingkungan. +alah satu cara untuk mengatasi masalah pencemaran tersebut yaitu dengan memanfaatkan limbah industri dan pertanian sebagai media budidaya jamur kuping. saha budidaya jamur kuping seringkali mengalami kegagalan karena teknik dan cara budidaya yang kurang benar. eskipun gampang" perlu diperhatikan faktor-faktor seperti
lingkungan" kebersihan" serta konsistensi selama pera1atan. Jika faktor-faktor tersebut tidak bisa dipenuhi dengan baik maka hasilnya pun kurang optimal bahkan besar kemungkinan berpotensi mendatangkan kegagalan. oleh karena itu harus ada pengetahuan khusus terhadap budidaya tersebut. Jamur kuping kuping adalah salah satu jamur yang sangat laku di pasaran saat ini sebagai salah satu bahan makanan. 4amun jamur tersebut sangatlah sulit untuk ditemukan di alam saat ini dan kemunculannya juga hanya sedikit. *ari sebab itu di perlukanlah suatu budidaya jamur kuping untuk memenuhi permintaan pasar. *an tidak sedikit jamur yang berasal dari indonesia di impor ke luar negri. +elain sebagai bahan makanan produksi jamur kuping kuping juga dapat menjadi menjadi sebuah usah usahaa menj menjan anji jika kan n dan dan dapa dapatt meng mengur uran angi gi peng pengan angu gura ran n yang ang ada ada saat saat ini ini kare karena na pengangguran setiap tahun semakin meningkat. meningkat.
1.2 Tujuan
ahasis1a diharapkan mampu ! 5. engetahui cara dalam pembudidayaan jamur kuping 2. engetahui factor % factor yang menyebabkan menyebabkan kegagalan dalam budidaya jamur jamur kuping 6. engetahui kriteria pemanenan pemanenan jamur kuping yang benar 7. engetahui prospek usaha dalam budidaya budidaya jamur kuping kuping
1.3 Manfaat
5. ahasis1a dapat mengetahui cara dalam pembudidayaan jamur kuping 2. ahasi ahasis1 s1aa dapa dapatt meng menget etah ahui ui facto factorr % facto factorr yang meny menyeba ebabk bkan an kega kegaga gala lan n dalam dalam budidaya jamur kuping 6. ahasis1a dapat mengetahui kriteria pemanenan jamur jamur kuping yang benar 7. ahasis1a dapat mengetahui prospek prospek usaha dalam budidaya budidaya jamur kuping
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tnjauan U!u! Ja!ur Ku"ng
Jamur kuping bentuknya sangat mirip dengan daun telinga. 8arnanya merah muda sampai kemerah. Jamur ini terasa kenyal saat digigit. Badan buahnya berlekuk-lekuk dengan lebar antara 6-9 cm. permukaan atasnya agak mengkilap" sering kali berurat" dan halus. Bagian ba1ahnya berbulu mirip bludru" jamur ini tidak bertangkai. Ada dua spesies yang terkenal dan banyak dibudidayakan" yakni Auricularia polytricha dan Auricularia auricula Judae. kuran dan bentuknya beragam" ada yang kecil dan tebal" mirip kuping tikus: yakni jenis ;yremella fuciformis" tetapi jenis ini jarang dibudidayakan di #ndonesia. *i dataran ina jamur kuping dikenal dengan sebutan be munk o atau telinga pohon. *i Ja1a Barat dinamakan supa lember (;im
! ;halophyta
+ubdi=isio
! Fungi
lassis
! eterobasidiomycocetes
+ubclalasis
! 0hagmobacidiomycetes
>rdo
! Auriculariales
Familia
! Auriculariaceae
?enus
! Auricularia
+pesies
! Auricularia auricula Judae Jamur kuping (Auricularia auricula J.) merupakan salah satu dari jenis jamur kayu
dengan ciri-ciri! badan buah kenyal seperti gelatin jika berada dalam keadaan segar dan menjadi keras seperti tulang jika kering" berbentuk mangkuk atau kadang-kadang dengan cuping seperti kuping yang berasal dari titik pusat perlekatan" diameter 2-5$ cm" tipis berdaging dan kenyal. idup soliter atau bergerombol pada batang kayu" ranting mati" tunggul kayu dan lain-lain: melekat pada substrat secara sentral atau lateral. 0enyebaran pada kayu keras dan konifer. Badan buah jamur sering kali dijumpai pada musim hujan. Jamur kuping kebanyakan dijual sebagai jamur a1etan kering yang ber1arna coklat kehitaman dan keras. Jamur ini akan menjadi kenyal kembali jika direndam dalam air. Jamur ini sering
disajikan direstoran cina dalam berbagai menu. imeola curricula Judae merupakan jamur kuping yang sering kali dijumpai hidup liar di #ndonesia (?una1an" 2''5).
2.2 Kan#ungan $% Ja!ur Ku"ng
,andungan nutrisi jamur kuping sendiri terdiri kadar air" protein" lemak" karbohidrat" serat" abu dan nilai energi sebesar 6$5 kal. ,andungan lemak di dalam jamur" lebih dari @2 lemak dalam jamur ini termasuk unsaturated sehingga aman dan sehat jika dimakan. itamin di dalam jamur ini sendiri terdiri atas thiamine (=it. B-5)" ribofla=in (=it. B-2)" niasin" biotin" =itamin " dan sebagainya. +edangkan" kandungan mineral jamur ini tersusun oleh ," 0" a" 4a" g" u" dan beberapa elemen mikro lainnya. ,andungan serat di dalam jamur berkisar antara @"7-2@"&. ,andungan nutrisi yang terdapat pada jamur kuping per 5'' g yaitu air 57.9 g" energi 297 kkal" protein 3.2$ g" lemak '.@6 g" karbohidrat @6 g" serat @'.5 g" ampas 2.25 g. 0ada jamur kuping terdapat pula berbagai macam =itamin dan mineral. Jenis =itamin yang ada dalam jamur kuping ialah thiamin '.'5$ mg" ribofla=in '.977 mg" niacin &.2&@ mg" asam pantotenat '.795 mg" =itamin B& '.552 mg" dan folat 69 mcg. +ementara itu" mineral yang terkandung dalam jamur kuping ialah kalsium 5$3 mg" besi $.99 mg" magnesium 96 mg" fosfor 597 mg" kalium @$7 mg" natrium 6$ mg" seng 5.62 mg" tembaga '.596 mg" mangan 5.3$5 mg" dan selenium 529 mcg.
2.3 Sklu& H#u" Ja!ur Ku"ng
ara reproduksi =egetatif dari jamur kuping adalah dengan membentuk tunas" dengan konidia" dan fragmentasi miselium. +edangkan" reproduksi generatif jamur kuping adalah dengan menggunakan alat yang disebut basidium" basidium berkumpul dalam badan yang disebut basidiokarp" yang selanjutnya menghasilkan spora yang disebut basidiospora. +iklus hidup pada jamur kuping hampir serupa dengan siklus hidup pada jamur tiram dan shiitake yaitu tubuh buah yang sudah tua akan menghasilkan spora yang berbentuk kecil" ringan" dan jumlahnya banyak. Apabila spora tersebut jatuh pada kondisi dan tempat yang sesuai dengan persyaratan hidupnya (misalnya di kayu mati atau bahan yang mengandung selulosa dan dalam kondisi yang lembab) maka spora tersebut akan berkecambah dan membentuk miselium melalui beberapa fase. 0ada fase pertama" miselium primer yang tumbuh akan terus menjadi banyak dan meluas. +elanjutnya akan berkembang menjadi miselium sekunder yang membentuk primordial (penebalan miselium pada bagian permukaan miselium sekunder dengan diameter sekitar '.5 cm). *ari primordial akan tumbuh dan
terbentuk kuncup tubuh buah (pada tingkat a1al) yang semakin lama akan semakin membesar (kurang lebih 6-$ hari). ,emudian" dari primordial akan tumbuh tubuh buah jamur yang bentuknya lebar" yang pada saat tua dapat dipanen.
BAB 3. MET'D'L'$I
3.1 (aktu #an Te!"at
0raktikum ini dilakukan di kumbung jamur 0oliteknik 4egeri Jember" ,elurahan ;egal ?ede" ,ecamatan +umbersari" ,abupaten Jember dengan ketinggian 93 meter dpl.
3.2 Alat #an Ba)an
Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain ayakan" sekop" cangkul" gembor" selang" autoklaf" sendok atau spatula" alat pemadat" plastik propilen" cincin baglog dan tutup plastik" serta kapas. Bahan yang digunakan adalah bibit jamur kuping" serbuk gergaji" bekatul" kapur" tepung kanji" dan air.
3.3 Pelak&anaan
0rosedur pelaksanaan dalam penelitian ini antara lain ! persiapan media tanam" pembungkusan" sterilisasi" inokulasi" pemeliharaan" pengendalian hama dan penyakit" panen" pasca panen dan pengumpulan data.
3.3.1 Pe!*uatan !e#a
5) enyiapkan alat dan bahan 2) Bersihkan serbuk kayu dari bahan yang kasar atau ayak serbuk kayu. encampur komposisi bahan dengan perbandingan ! a. +erbuk gergaji
! 5'' kg
b. Bekatul
! 5$ kg
c. Batu kapur
! 5 kg
d. ;epung kanji
! 5 kg
e. Air
! secukupnya (hingga media tersebut apabila ndiperas tidak
keluar airnya (kandungan air 9' dari bahan kering ). 6)
eratakan komposisi bahan tersebut hingga homogen dan tidak menggumpal
7)
engecek kelembaban adukan bahan" apabila sudah lembab dihentikan
3.3.2 Ta)a" Pe!*uatan Bagl+g
5. enyiapkan alat dan bahan 2. edia yang telah siap dimasukkan kedalam kantong plastik hingga tersisakan bagian dari kantung plastik (,antung plastik yang digunakan merupakan plastik jenis polypropilen dengan ukuran 2' cm C 6' cm) 6. edia yang telah dimasukkan dalam kantong plastik kemudian dipadatkan dengan cara memukulnya menggunakan alat pemadat hingga padat. 7. Baglog yang telah siap kemudian dipasang cincin di mulut plastik baglog nya" kemudian ditutup dengan kapas dan penutup plastik.
3.3.3 Sterl&a&
Baglog yang selesai dibuat biasanya masih mengandung banyak mikroba khususnya jamur-jamur liar dan perlu dilakukan sterilisasi. ;ahapan sterilisasi dimulai dengan memasukkan baglog ke dalam alat sterilisasi baglog (autoklaf). Autoklaf yang telah terisi o
penuh dipanaskan hingga suhunya mencapai 5'$ selama kurang lebih 9 jam. 0roses selanjutnya membiarkan suhu baglog dan suhu di dalam autoklaf dingin dengan sendirinya selama 5 C 27 jam.
3.3., In+kula& -Penana!an B*t
#nokulasi adalah proses pemindahan sejumlah kecil miselium jamur dari biakan induk kedalam media tanam yang telah disediakan. ;ujuannya adalah menumbuhkan miselium jamur pada media tanam hingga menghasilkan jamur yang siap panen.
3.3./ Inku*a&
Baglog yang telah diinokulasi" kemudian diinkubasi di tempat yang gelap selama D 5 bulan. ;anda keberhasilan inkubasi sudah bisa dilihat sekitar dua minggu" yaitu tumbuhnya miselium jamur ber1arna putih yang merambat keba1ah. +elama proses inkubasi kondisi
lingkungan harus diperhatikan agar miselium dapat
tumbuh
dengan
baik.
,ondisi
lingkungan tersebut mencakup temperatur" kelembaban" dan sirkulasi udara dalam ruangan. ;emperatur yang perlu
o
di jaga selama proses inkubasi adalah 26-29 "
kelembaban 9$-3&" dan sirkulasi udara harus lancar dan tidak tercemari oleh asap.
3.3.0 Pe!n#a)an Ke Te!"at Bu##aa
+atu bulan di tempat inkubasi" miselium jamur yang ber1arna putih sudah tumbuh memenuhi media. iselium yang sudah tumbuh memenuhi media membutuhkan kondisi lingkungan yang berbeda" oleh karena itu media dipindahkan ke ruang penumbuhan. 0enumbuhan dilakukan dengan cara pembukaan plastik yang telah ditumbuhi miselia jamur. 5-2 minggu setelah dibuka tubuh buah jamur (primordium) akan terbentuk dan setelah 6-$ hari jamur dapat dipanen. +etelah panen pertama" maka pemberian lubang tambahan perlu dilakukan. 0enambahan lubang dapat dilakukan di bagian depan" samping dan belakang baglog. 0elubangan dapat dilakukan dengan menggunakan pisau atau silet tajam dengan membuat sayatan berbentuk E" atau GH.
3.3. Pe!el)araan
0enyiraman pada media dan ruangan penumbuhan tubuh buah jamur dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan sore. 0enyiraman media jamur dilakukan setelah baglog dipindahkan ke ruangan gro1ing (setelah baglog dibuka). Bagian ruangan yang disiram adalah lantai dan dinding ruangan.
3.3. Panen #an Pa&4a Panen
0emanenan jamur dilakukan dengan cara dipetik dari pangkal batang agar tidak tersisa tubuh buah pada media. 0anen dilakukan setiap beberapa hari sekali tergantung dari pertumbuhan tubuh buah jamur kuping. Jamur kuping yang telah di panen dibersihkan pangkal batang tubuh buahnya dengan cara dipotong menggunakan pisau.
3.3.5 Pengu!"ulan Data
0engambilan data dimulai ketika miselium mulai muncul hingga jamur dipanen. *ata yang diambil diperoleh dari pengukuran masing-masing parameter yang diamati. 0engambilan data dari $ baglog yang digunakan sebagai budidaya jamur kuping.
3., Para!eter Penga!atan 3.,.1 La!a Pene*aran M&elu!
*iamati 1aktu yang dibutuhkan sejak munculnya miselium sampai pertumbuhan miselium optimum (5'' baglog ditumbuhi miselium) dengan dinyatakan dalam satuan panjang (cm). 0engamatan dilakukan setiap satu minggu sekali.
3.,.2 Ju!la) Tu*u) Bua) Ja!ur Ta" Bagl+g
+etiap pemanenan dihitung jumlah keseluruhan tubuh buah jamur per baglognya dengan dinyatakan dalam angka. Jumlah tubuh buah jamur
per sampel tiap panen di
jumlahkan dari panen pertama hingga panen terakhir kemudian berat hasil dari $ sampel yang di amati di rata % rata.
3.,.3 Berat Tu*u) Bua) Ja!ur Ta" Bagl+g
+etiap pemanenan ditimbang berat basah keseluruhan jamur kuping per baglognya dengan dinyatakan dalam satuan berat gram (gr). Jamur yang telah dipanen ditimbang dengan menggunakan timbangan. Berat jamur per sampel tiap panen di jumlahkan dari panen pertama hingga panen terakhir kemudian berat hasil dari $ sampel yang di amati di rata % rata.
BAB ,. HASIL DAN PEMBAHASAN
,.1 Ha&l Penga!atan Ta*el ,.1 Pertu!*u)an M&ela Ja!ur Ku"ng -4! Ja!ur
Bagl+g 1 !nggu
K U P I
1 2 3 , /
Pertu!*u)an M&ela 2 !nggu 3 !nggu 0 4! 12 4! K+nta!na& K+nta!na& K+nta!na& K+nta!na&
, !nggu 26 4!
N $ Ta*el ,.2 Pertu!*u)an Pre!+r#a Ja!ur Ku"ng -4! Ja!ur
Bagl+g 1 !nggu
K
1 2 3 , /
U P I
Pertu!*u)an Pre!+r#a 2 !nggu 3 !nggu 3 4!
, !nggu
K+nta!na& K+nta!na& K+nta!na& K+nta!na&
N $ Ta*el ,.3 Penga!atan Panen Ja!ur Ku"ng Ja!ur
Panen Berat K+t+r
Penga!atan Berat Ber&) Ju!la)
Da!eter
tu#ung K U P I N $ ,.2 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk melakukan budidaya jamur kuping ini" meliputi persiapan sarana produksi dan tahapan
budidaya jamur kuping. ;ahapan ini merupakan proses budidaya jamur kuping dari mulai pembuatan media sampai proses pemanenan jamur kuping. al penting yang harus dipenuhi adalah menciptakan dan menjaga kondisi lingkungan pemeliharaan (culti=ation) yang memenuhi syarat pertumbuhan jamur kuping. al lain yang penting adalah menjaga lingkungan pertumbuhan jamur kuping terbebas dari mikroba atau tumbuhan pengganggu lainnya. +iklus hidup jamur kuping seperti halnya jamur kuping maupun shiitake meliputi: tubuh buah sudah tua menghasilkan spora yang berbentuk kecil" ringan dan berjumlah banyak. +elanjutnya spora tersebut jatuh pada tempat yang sesuai dengan persyaratan hidupnya seperti kayu mati atau bahan berselulosa dan dalam kondisi lembab" maka spora tersebut akan berkecambah membentuk miselia dengan tingkatan! a. iselai primer yang tumbuh terus membanyak dan meluas. b. iselai sekunder yang membentuk primordial (penebalan miselia pada bagian permukaan miselia sekunder dengan diameter '"5 cm). c. *ari primordial akan tumbuh dan berbentuk kuncup tubuh buahpada tingkat a1al yang semakin lama semakin membesar (6-$ hari) d. *ari primordia tersebut akan tumbuh tubuh buah jamur berbentuk melebar" serta pada saat tua akan dipanen. 0ertumbuhan iselium Jamur kuping setelah proses inokulasi perlu dipantau setiap saat" jika syarat pada media baglog sudah terpenuhi maka pertumbuhan miselium akan cepat berkembang hanya dalam jangka 1aktu @ hari miselium akan tumbuh sebanyak 2' pada baglog" jika pada masa ini terle1ati dengan sempurna menurut pengamatan hanya dalam 1aktu 7 minggu baglog sudah dipenuhi miselium jamur kuping karena dipastikan media tidak terkontaminasi. Bibit jamur yang telah disiapkan dibiarkan berada pada lantai inkubasi selama 5"$ bulan atau hingga miselium tumbuh sempurna. Jika masa inkubasi ini berjalan normal" maka dalam kurun 1aktu 5"$ bulan miselium jamur akan menutupi paling tidak @' parmukaan dan pori-pori media tumbuh. iselium jamur yang sudah menutupi @' permukaan media tersebut segera dipindahkan pada unit rak tempat budidaya. etakkan polybag atau baglog jamur tersebut dalam posisi miring dimana sisi baglog yang ada kapas penutupnya barada pada posisi luar menghadap ke arah jalan antar unit rak" sedangkan sisi ba1ah baglog atau sisi yang rapat berada dalam posisi saling bersinggungan satu sama lain. 0enyusunan dibuat dua lapis pada
setiap lapis rak. Baglog yang selama masa inkubasi tidak tumbuh miselium jamurnya segera dibuang" dikeluarkan dari kumbung" agar tidak mencemari baglog yang tumbuh baik. onitoring pada baglog atau polybag jamur yang telah diletakkan pada unit rak harus dilakukan dengan rutin. Jika menjumpai miselium dalam baglog tidak tumbuh baik" maka baglog tersebut harus segera disingkirkan dari dalam kumbung. ;empat kosong bekas polybag yang telah dibuang bisa diisi dengan polybag atau baglog lain atau jika cadangan baglog sudah tidak ada maka bisa dibiarkan dalam posisi kosong. 0ada
pertumbuhan
miselium
membutuhkan
kondisi
yang
gelap
sehingga
mempercepat pertumbuhan miselium jamur. iselium jamur kuping ditandai dengan ber1arna putih berkembang seperti akar tumbuhan dan terlihat jelas guratan-guratan seperti akar 1alaupun miseliumnya tipis tetapi jika diamati dengan seksama hal tersebut diatas akan terlihat jelas. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan miselium bisa berupa faktor fisik" kimia ataupun biologi. *iantaranya yaitu suhu" kelembaban" kandungan air" >2" >2" dan kontaminan. iselium jamur kuping akan tumbuh optimal pada suhu 2$ ' dan kelembaban udara pada 9$-3$ serta p pada $"$-&-$. iselium senang pada kondisi semi anaerob yang berarti hanya butuh oksigen dalam kadar yang sedikit saja" dan berkebalikan dengan kebutuhan >2" miselium suka dengan kondisi >2 yang tinggi yaitu sekitar 2229. Bakal tubuh buah atau primordia adalah gumpalan kecil yang terdiri dari kumpulan miselia yang akan berkembang menjadi tubuh buah. *iameter tubuh buah sekitar 5 mm. 0rimordia berkembang dan pada tubuh buah muda terlihat bagian-bagian tubuh buah seperti tudung dan tangkai yang terletak tidak di tengah tudung. 0ada permukaan ba1ah tudung dari tubuh buah muda terdapat bilah-bilah (lamela). amela tubuh menurun dan melekat pada tangkai. 0ada lamela terdapat sel-sel pembentuk spora (basidium)" yang berisi basidiospora. Basidiospora biasanya dibentuk pada saat tubuh buah de1asa mengalami kematangan. +elama tepi tudung masih berlipat-lipat" tubuh buah dikatakan belum de1asa. 0ada saat tepi tudung meregang penuh tubuh buah mencapai fase de1asa dan dapat dipanen. ;ubuh buah yang matang biasanya rapuh dan spora-spora dapat dilepaskan. Apabila baglog telah ditumbuhi miselia secara sempurna atau telah putih merata. aka artinya telah siap untuk ditumbuhi (growing) tubuh buahnya. ;ahap penumbuhan tubuh buah dia1ali dengan membuka sumbat penghalang dan cincinnya. 0ada umumnya sumbat penghalang dibuat dari kapas dan sebagian baglog mengganti cincin dari plastik dengan karet gelang. 0embukaaan baglog ini pada prinsipnya bertujuan untuk memberikan oksigen (> 2) yang cukup untuk membentuk tubuh buah dengan sempurna. 0embukaan dapat dilakukan
dengan menyobek plastik bagian atas atau hanya dengan membuka" yaitu dengan membuka karet dan membuang kapasnya. 0emotongan penutup baglog harus dilakukan dengan pisau yang bersih dan steril. 8aktu yang dibutuhkan dari mulai pembukaan hingga tumbuh tubuh buah" yaitu antara satu hingga dua minggu. Biarkan tubuh buah yang sudah tumbuh selama dua sampai lima hari atau bergantung tempat. al ini dilakukan supaya tubuh buah mencapai pertumbuhan yang maksimum dan optimal. +egeralah memanen tubuh buah tersebut" jangan membiarkannya terlalu lama sebab jika terlalu tua kualitasnya akan turun atau kurang baik. *alam pembuatan baglog jamur kuping" seringkali timbul yello1 spot" green spot" gagal menumbuhkan miselium" perkembangan miselium lambat" baglog membusuk" dsb. ,egagalan ini sebenarnya disebabkan oleh berbagai macam faktor" memang faktor kegagalan ini harus juga diperhitungkan agar kita siap dalam mengantisipasinya. +eringkali faktor sterilisasi media dianggap sebagai satu-satunya sebab dalam kegagalan. 0adahal proses sterilisasi media hanya merupakan salah satu penyebab saja. *alam berbagai literatur" pengalaman" faktor-faktor kegagalan ini dapat disebabkan berbagai macam sebab seperti faktor dari serbuk kayu yang digunakan" factor 0h" factor air" factor campuran yang kurang baik" factor sterilisasi" factor kesalahan dalam inokulasi" factor bibit jamur yang kurang baik" factor kebersihan ruang inkubasi. Berdasarkan analisa kami penyebab kontaminasi adalaha antara lain sebagai berikut! 5. 0encampuran Bahan dan 0engomposan Bahan baku yang terdiri dari serbuk gergaji kayu" bekatul" kapur" dan sebagainya dicampur secara merata" dengan komposisi bahan disesuaikan dengan kebutuhan. +ebelum digunakan sebagai bahan campuran" serbuk gergaji kayu harus diayak terlebih dahulu agar bagian-bagian yang tidak digunakan (misalnya benda asing berbentuk kerikil" pecahan gelas" bagian kayu"dsb) tidak terba1a. +emua bahan kemudian dicampur sampai homogen" ditambah dengan bahan campuran lain dan air secukupnya. Bahan campuran ini dikomposkan selama 2-$ hari. +elama pengomposan dilakukan pengadukan sebanyak 6-7 kali. pada praktikum kali ini dimungkinkan 1aktu yang terlalu lama pada saat pengomposan sshingga media atau bahan tidak layak untuk digunakan. 2. Faktor dari serbuk kayu yang digunakan edia kayu adalah media utama dalam penumbuhan jamur ini. Jadi sangat penting untuk memperhatikan jenis serbuk kayu yang digunakan. endaknya untuk mempermudah budidaya" jenis kayu yang digunakan homogen atau tidak bercampur. #ni berpengaruh dalam lamanya 1aktu pengomposan dan juga tentunya perkembangan miselium. ntuk 1ilayah di pulau ja1a" paling mudah menggunakan jenis kayu sengon laut. 0encampuran dengan jenis
lainnya boleh dilakukan tetapi hendaknya 9' bersifat homogen.+eringkali kegagalan timbul karena pencampuran ini tidak terkontrol" apalagi tercampur dengan jenis kayu yang bergetah seperti kayu pinus" damar" cemara" dan sebagainya. 0enting juga untuk memperhatikan apakah dari penggergajian kayu" serbuk gergaji tersebut terkena tumpahan oli atau tidak" karena sangat beresiko jika digunakan dalam budidaya 6. Faktor 0 *alam pencampuran media baglog" tingkat 0 dari serbuk gergaji harus diperhatikan dengan benar di kisaran @. 0 yang terlalu basa (poin @ keatas hingga 9) akan menyebabkan kegagalan. ,arena faktor 0 ini lah" dalam budidaya diperlukan pengomposan. etoda pengomposan dari masing-masing pebudidaya memang lain-lain" tapi tujuannya satu yaitu menurunkan 0 serbuk gergajian. etoda itu antara lain! a. +etelah mencampur" dibiarkan semalam" lalu baru dimasukkan ke dalam kantong baglog b. *engan mencampurkan /7 untuk mempercepat pengomposan c. encampur serbuk gergajian dengan kapur lalu dibiarkan minimal 6 minggu untuk pengomposannya. 0enting sekali untuk memeriksa kondisi p ini sebelum dimasukkan ke dalam kantong. 0emeriksaan bisa dengan p meter atau kertas lagmus. Ada pengalaman dari rekanrekan" jika p masih di kisaran @"$ - 9" campuran diberi sedikit campuran air cuka. alu diperiksa kembali" setelah 0 di sekitar @" baru dimasukkan ke dalam kantong. 7. Faktor air *alam menambahkan kadar air" seringkali kita memang tidak memeriksa air yang digunakan. Ada yang menggunakan air sumur" air 0*A" atau malah air kali biasa. ,andungan kimia pada air tersebut terkadang tidak kita ketahui" jika terdapat kandungan yang mungkin saja bisa menggagalkan dalam proses budidaya" hal ini tentunya tidak kita inginkan. ara sederhana untuk mengatasinya adalah" air yang akan kita gunakan hendaknya diendapkan dahulu" bisa juga dengan mencampurkan arang untuk menetralisir dan memurnikan air. $. Faktor campuran yang kurang baik ,adar dari campuran memang bermacam-macam dari masing-masing pebudidaya" tetapi rata-rata menggunakan nutrisi sekitar 5'-5$" ada yang maksimal hingga 2' dari berat gergajian. 4utrisi yang kami maksud di sini adalah perbandingan bekatul atau jagung. 0astikan bahan yang digunakan dalam campuran masih dalam kondisi segar dan baru" tentunya kualitasnya juga harus baik. 0enting sekali untuk segera melakukan sterilisasi setelah campuran dimasukkan ke dalam kantong baglog. ,arena setelah dimasukkan ke
dalam plastik" akan timbul gas fermentasi yang dapat melambatkan tingkat kecepatan tumbuh miselium nantinya" atau bahkan menghentikannya sama sekali. &. Faktor sterilisasi Faktor ini yang sering menjadi momok pada budidaya. etodenya banyak sekali" ada yang menggunakan tong" ada yang menggunakan steamer beton" plat baja. Ada yang langsung dipanaskan" ada yang menggunakan boiler sebagai penghasil uap panasnya. #ntinya cuma satu" bagaimana metoda yang digunakan tersebut dapat memanaskan media baglog hingga 5'' derajat dan mematikan semua bakteri yang ada. +ehingga baglog yang sudah steril tersebut dapat tumbuh miseliumnya setelah ditanamkan bibit di dalamnya. Air yang digunakan dalam memanaskan baglog juga sebaiknya harus selalu baru dan bersih. +eharusnya setelah sterilisasi" jangka 1aktu untuk inokulasi tidak terlalu lama sehingga media baglog dalam keadaan steril. ;api pada praktikum kali ini jangka 1aktu antara sterilisasi dan inokulasi sangat lama yaitu mencapai @ hariI5 minggu sehingga kemungkinan terjadi kontaminasi. @. Faktor kesalahan dalam inokulasi *alam melakukan inokulasi bibit jamur tiram putih" kondisi baglog setelah melalui proses sterlilisasi harus memiliki suhu yang pas.. +uhu baglog yang masih terlalu panas dapat menyebabkan kegagalan" begitu juga sebaliknya" suhu yang sudah terlalu dingin juga dapat menimbulkan kegagalan. +uhu yang baik kira-kira di kisaran 6$-69 derajat (masih hangat sedikit" tapi tidak panas). Jangan pula misalnya sudah lebih dari 2 hari keluar dari steamer proses sterilisasi" baru dilakukan proses inokulasi" ini sudah terlalu dingin. #ndikasi faktor inokulasi berhasil dapat dilihat seperti foto di ba1ah ini" 1alau hanya baru 6 hari" perkembangan miselium sudah terpantau dengan menyebarnya pengapasan. 9. Faktor bibit jamur yang kurang baik Bibit jamur tiram putih sangat penting sekali dalam menentukan tingkat keberhasilan dalam budidaya jamur tiram putih. ,ualitas bibit ini sangat menentukan keberhasilan. Bibit yang sudah terlalu tua (apalagi sudah tumbuh jamurnya) kurang baik untuk digunakan. Bibit yang berumur masih muda memiliki kekuatan yang lebih baik.
3. ,omposisi bibit ,omposisi nutrisi pada bibit jamur tiram menentukan kualitas kekuatan miselium dalam perkembangan di baglog nantinya. #ndikasi sederhananya dapat terlihat pada 1arna
putih miselium di botol bibit. Jika putihnya ber1arna sangat putih" ini mengindikasikan nutrisi nya baik" tapi jika 1arna putihnya hanya semu saja" ini mengindikasikan nutrisi yang digunakan kurang. 5'. Faktor kebersihan ruang inkubasi 0ada ruang inkubasi" faktor kebersihan" sirkulasi udara" kelembaban juga harus sangat diperhatikan. Bisa jadi semua faktor sudah terle1ati dengan baik" dan perkembangan miselium juga baik" tetali karena ruang inkubasi kurang bersih" perkembangan miselium justruk menjadi lambat dan malah terhenti sama sekali. Ada baiknya ruang inkubasi secara rutin dilakukan sterilisasi dengan menyemprotkan formalin 2 sebelum diisi baglog" ini untuk meyakinkan bersih dan sterilnya ruang inkubasi itu sendiri. 0emeliharaan jamur dengan cara melakukan penyiraman. 0enyiraman merupakan kegiatan penting dalam budidaya jamur kuping. ;ujuannya untuk menciptakan atau mengatur suhu udara serta kelembaban stabil sesuai dengan kondisi ideal untuk pertumbuhan jamur. Jika kelembaban terlalu kering atau rendah dan suhu udara terlalu panas maka penyiraman dilakukan 6-7 kali sehari. Apalagi jika kondisi udara yang demikian dibarengi dengan tiupan angin yang kencang" maka penyiraman dapat dilakukan sebanyak $ kali dalam sehari. Jika kondisi udara sangat tenang atau tidak ada angin" sirkulasi udara dalam kumbung terhambat" dan tidak ada hujan" maka tindakan yang harus dilakukan untuk menjaga lingkungan dalam kumbung agar tetap sesuai dengan syarat tumbuh jamur adalah dengan membuka lubang =entilasi khusu pada lapisan dinding bagian ba1ah. +elain menjaga kelembaban" kegiatan yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga kebersiahan kumbung. arus diingat agar setiap kali selesai melakukan panen" maka lantai dasar kumbung harus ditaburi dengan kapur pertanian. al ini dilakukan untuk mencegah serangan hama pengganggu dan penyakit yang akan menyerang" dengan demikian lingkungan kumbung akan tetap terjaga kesehatannya. 0enyiraman jangan sampai masuk di depan media baglog (ubang cincin) karena bisa mengakibatkan media baglog cepat busuk dan rusak. Jamur kuping termasuk jenis tanaman masa panen cukup cepat. Budidaya dengan log tanam asal serbuk gergajian kayu memerlukan 1aktu sekitar 6 bulan hingga panen" sementara dengan log tanam asal batang kayu dapat lebih dari $ bulan" tetapi hasil dari log kayu cenderung digemari dengan harga lebih mahal. asa panen untuk log tanam berbentuk kantung lplastikK dapat mencapai 5 % 2 bulan terus menerus dengan interg=al 1aktu 5 % 2 minggu hingga semua bagian dari log tanam ditumbuhi jamur. +ementara masa panen untuk log kayu umumnya lebih dari 7 bulan baru akan nampak" serta pertumbuhan ini akan terus
menerus berlangsung sampai 6-7 bulan jika lingkungan log tanam dan tempatnya dipelihara diatur secara baik. 8arna tubuh buah pada umumnya hitam atau coklat kehitaman akan tetapi adapula yang memiliki 1arna coklat tua. Jamur kuping merupakan salah satu konsumsi jamur yang memiliki sifat saat dikeringkan lama" kemudian direndam dengan air dalam 1aktu relatif singkat akan kembali seperti bentuk dan ukuran segarnya. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi ketika produk dipasarkan yaitu keseragaman berat dan ukuran jamur kuping.
*alam pemanenan jamur kuping perlu
diperhatikan berat hasil panen" jumlah tudung" dan diameter jamur" agar dapat mengetahui produksi jamur kuping yang dibudidayakan dalam satu musim panen. +etelah panen pertama" maka pemberian lubang tambahan perlu dilakukan. 0enambahan lubang dapat dilakukan di bagian depan" samping dan belakang baglog. 0elubangan dapat dilakukan dengan menggunakan pisau atau silet tajam dengan membuat sayatan berbentuk E" atau GH. ara mengoptimalkan hasil panen jamur kuping. Ada beberapa sebab yang membuat kenapa hal itu terjadi" antara lain! 5. 0era1atan kumbung yang kurang optimal. 0era1atan disini meliputi pengkondisian kumbung agar ideal untuk pertumbuhan jamur" dan menjaga kebersihan kumbung. enjaga kondisi kumbung agar tetap ideal untuk pertumbuhan jamur sangat penting" karena akan mempengaruhi produktifitas dan umur baglog jamur itu sendiri. Jika kondisi kumbung sering berubah ubah (dengan perubahan yang sangat mencolok)" maka jamur akan stres dan mempengaruhi produktifitasnya. ,ondisi yang ideal untuk kumbung jamur adalah suhu 22-29 ' dan kelembaban 9$-3'. akukan penyiraman lantai dan pengkabutan ruangan agar kondisi itu tercapai. +edangkan kebersihan kumbung akan menunjang sirkulasi udara dalam kumbung agar tetap segar dan akan menjaga kumbung dari hama2 yang akan membuat sarang jika kumbung kotor" seperti kecoa dan semut yang akan memakan jamur yang sudah besar" laba2" rayap" dan ulat kecil yang hinggap di baglog yang kotor dan busuk. 2. 0embukaan baglog jamur. Banyak dari para petani yang hanya membiarkan begitu saja baglognya di kumbung tumbuh dengan sendirinya" padahal itu tidak benar. Baglog pun perlu dira1at agar tetap produktif. aranya ! Buatlah bukaan di bagian belakang baglog setelah panen pertama dari depan" dan buka cincin baglog lalu lipatI potong plastik" dengan begitu baglog akan terbuka lebar bagian depannya. al ini akan membuat jamur bebas tumbuh keluar dan bnyak. 4amun perlu diingat bah1a hal ini akan menimbulkan penguapan yang tinggi pada baglog" dan baglog akan cepat kering jika kondisi kumbung tidak dijaga dengan baik.
6. 0eremajaan baglog jamur. Jika baglog sudah beberapa kali panen atau baglog sudah agak lama" biasanya permukaan baglog akan ber1arna kecoklatan atau kehitaman" terutama di bagian depan yang dibuka lebar. #ni akan menghambat pertumbuhan jamur yang akan keluar" karena tertutup oleh serbuk kayu yang busuk atau mati. aka lakukan peremajaan" yaitu dengan membersihkan bagian baglog yang kotorI rusak dengan cara dikerik bagian permukaan yang kotorI rusak tersebut agar terlihat lagi bagian yang putih dari baglog. emang lama kelamaan baglog akan pendek" tapi cara ini makin membuat baglog lebih produktif. ara ini akan memicu pertumbuhan jamur kembali setelah lama tidak panen. 7. Buatlah kejutan pada kumbung. ,ejutan di sini adalah dengan melakukan penyinaran pada kumbung" tapi bukan sinar matahari langsung" dan jangan terlalu lama" cukup 5'-5$ menit. aranya yaitu dengan membuka pintu atau jendela kumbung yang mungkin sudah disediakan" dan secara otomatis sirkulasi udara juga akan bertambah. Jangan terlalu lebar" yang penting ada cahaya masuk yang bisa menerangi ruangan. al ini akan merangsang pertumbuhan jamur karena perubahan kondisi yang mendadak. Jika terlalu lebar dibuka" ha1a panas bisa masuk dan merusak jamur yang sedang tumbuh dan suhu dan kelembaban kan berubah. Agrobisnis jamur memiliki prospek cerah untuk dikembangkan ke skala agroindustri dikarenakan agroindustri ini tidak menggunakan lahan yang tidak terlalu luas" bahan baku untuk penanaman jamur dalam bentuk limbah seperti serbuk gergaji" bekatul" serpihan kayu" 1aktu tanam dari bibit hingga pemanenean sangat singkat" harga jual jamur tinggi" dan aspek nilia gizi tinggi untuk kesehatan dan pengobatan. +elain aman dikonsumsi" bersifat non kolesterol" dan berkhasiat sebagai obat dan pena1ar racun yang dihasilkan dari lendir jamur kuping.
BAB /. PENUTUP
/.1 Ke&!"ulan
;ernyata pembudidayaan jamur itu tidaklah mudah ada beberapa tahapan yang harus dilalui dan butuh kesabaran" ketelatenan dan keuletan dalam menjaga jamur tersebut supaya tidak terkena hama penyakit yang dapat menumbulkan gagal panen. ,eberhasilan pembudidayaan jamur itu sendiri terletak pada kebersihan yang dilakukan pembudidaya terhadap tanaman jamur. ulai dari persiapan penanaman jamur" sterilisasi bahan" sterilisasi baglog hingga penanaman bibit jamur tersebut ke bablog tidak cukup sampai di sisni saja petani juga harus tetap menjaga suhu yang ada di ruangan pembudidayaan tetap stabil untuk memperoleh hasil yang maksimal atau jamur yang berukuran besar yang sangatlah laku di pasaran. 0emanenan jamur kuping dilakukan 6' hari setelah pembibitan dimulai. Atau setelah 2-6 minggu hingga buah berbentuk. Agrobisnis jamur memiliki prospek cerah untuk dikembangkan ke skala agroindustri dikarenakan agroindustri ini tidak menggunakan lahan yang tidak terlalu luas" bahan baku untuk penanaman jamur dalam bentuk limbah seperti serbuk gergaji" bekatul" serpihan kayu" 1aktu tanam dari bibit hingga pemanenean sangat singkat" harga jual jamur tinggi" dan aspek nilia gizi tinggi untuk kesehatan dan pengobatan. +elain aman dikonsumsi" bersifat non kolesterol" dan berkhasiat sebagai obat dan pena1ar racun yang dihasilkan dari lendir jamur kuping.
/.2 Saran
5. endaknya kita sebagai generasi muda dan pelajar mau mengetahi proses dalam pembudidayaan jamur kuping. 2. 0embudidayaan tanaman jamur harus ditingkatkan guna meng1ujudkan kebutuhan pasar dan menggurangi pengangguran yang ada saat ini. 6. ,egiatan pembudidayaan harus di perkenalkan kepada generasi muda atau pelajar" hal ini dapat dilakukan dengan adanya campur tangan dari orang tua" pihak sekolah maupun masyarakat yang ada di sekitar lingkungan mereka.
DA7TA8 PUSTAKA
Budiati" erni. 2'5'. Biologi untuk +A kelas G. Jakarta ! ?ema #lmu.
*arma" #. ?. ,. ;. 2''2. *iktat! Budidaya Jamur 0angan. aboratorium 0athology utan. Fakultas ,ehutanan. Bogor ! #0B.
?una1an" A.8. 2'''. saha 0embibitan Jamur. Jakarta! 0enebar +1adaya.
astiono +. 2''7. ikmah hidup bersama cenda1an. J 8arta.
,istinnah" #dun. 2'5'. Biologi ! akhluk idup dan ingkungannya. Jakarta ! /rlangga.
>kta=ita. 2''3. ;empat Budidaya Jamur ;iram.http!IIokta=ita.comItempat-budidaya-jamurtiram.htm. diakses '@ Januari 2'56.
0asaribu" *. <. 0ermana" /. <" Alda. 2''2. Aneka Jamur nggulan yang enembus 0asar. Jakarta! 0;. ?rasindo.
+uria1iria" . . 2'''.+ukses Beragrobisnis Ja mur ,ayu" +hiitake" ,uping" dan ;iram. Jakarta! 0enebar +1adaya.
;jitrosoepomo" ?embong. 2''5. ;aksonomi ;umbuhan. Logyakarta! ? 0ress.