Laporan Pendahuluan Henoch Schonlein Purpura (HSP)
A. Defi Defin nisi isi Henoch-Schönlein purpura atau dikenal juga dengan anaphylactoid purpura atau allergic allergic purpura, purpura, atau vascular vascular purpura,ada purpura,adalah lah suatu penyakit peradangan pembuluh darah yang berhubungan dengan reaksi imunolgis khususnya immunoglobulin A.ada HS, terjadi proses nekrosis dari vascular, yang ditandai dengan terjadinya destruksi fibrin dinding pembuluh darah dan leukocytoclasis. Defi Defini nisi si lain lain meny menyebu ebutk tkan an HS HS adal adalah ah suatu suatu peny penyaki akitt vasc vasculi uliti tiss deng dengan an kombinasi gejala! rash pada kulit, atrhalgia, periarticular udema, nyeri abdomen, dan glomerulon glomerulonephriti ephritis. s. Dapat disertai infeksi infeksi saluran saluran pernafasan pernafasan atas, dan berhubung berhubungan an dengan "munoglobin A, dan sintesis imunoglobin #."g A dan "g # berinteraksi untuk menghasilkan kompleks imun, yang mengaktifkan complement, yang di depositkan pada organ,menimbulkan respon inflamasi berupa vaskulitis. Heno Henoch ch$S $Sch chön önlei lein n purp purpur ura, a, dise disebu butt juga juga sebag sebagai ai Aller llergi gicc purp purpur ura, a, atau atau anaphylactoid purpura atau vascular purpura , adalah penyakit sistemik berupa vaskulitis, dimana terjadi peradangan pada pembuluh darah, yang dikarakteristikkan oleh deposit kompleks imun, antibody "g A, pada terutama kulit dan ginjal. Sementara pada %elson &e't book of ediatrics disebutkan bah(a HS adalah vaskulitis pembuluh darah kecil yang memiliki kekhasan, adanya purpura, arthritis, nyeri abdomen, dan glomerulonefritis, sehingga dapat berupa manifestasi nya HS nefritis dan "g A nefropati.)
*. Anat Anatom omii +isio +isiolo logi gi . ulit, ulit, lapi lapisan san kuli kulitt terdiri terdiri dari dari lapi lapisan san / 0pidermis • a. Stra Stratu tum m kor korn neum eum Sel sudah mati tidak mempunyai inti sel dan mengandung 1at keratin b. Stratum lusidum 2apisan 2apisan ini hanya hanya terdap terdapat at pada pada telapak telapak tangan tangan dan kaki, dalam dalam lapisan lapisan terlihat seperti suatu pita yang bening, batas-batas sel sudah tidak begitu terlihat c. Stra Stratu tum m gra granu nulo losu sum m &erdiri dari sel-sel pipih seperti kumparan. Sel-sel tersebut terdapat hanya 3 lapisan yang sejajar dengan permukaan kulit. Dalam sitoplasma terdapat butir-butir yang disebut ketatobialin yang merupakan fase dalam pembentukan keratin oleh karena banyaknya banyaknya butir-butir stranum granulosum
d. Stra Stratu tum m spin spinos osom om
•
•
2apisan yang paling tebal dan dapat mencapai 4,3 mm terdiri dari 5-6 lapisan sel-sel disebut spinosum karena kita lihat diba(ah mikroskop sel-sel terdiri dari sel yang bentuknya polygonal 7banyak sudut) dan mempunyai tanduk 7spina). e. Sratum basal Disebut stratum basal karena sel-selnya terletak dibagian basal-stratum germinatium menggantikan sel-sel yang diatasnya dan merupakan sel-sel induk Dermis Dermis terdiri dari 3 lapisan yaitu pars papilaris dan retikularis. *atasnya adalah dari bagian ba(ah sampai ke subkutis. *aik pars papilaris maupun retikularis terdiri dari jaringan ikat longgar yang tersusun dan serabut-serabut kolagen,elastic,dan retikulus Subkutis &erdiri kumpulan sel-sel lemak dan diantara grombolan ini berjalan serabut jaringan ikatan dermis.sel-sel lemak ini bentuknya bulat dengan intinya terdesak kepinggir sehingga membentuk seperti cincin. 2apisan lemak ini disebut penikulus adiposus yang tebalnya tak sama pada tiap-tiap tempat dan juga pembagian antara laki-laki dan perempuan tidak sama, gunanya sebagai shock breker8pegas bila tekanan terutama mekanis yang menimpa pada kulit, isolator panas8 untuk mempertahankan suhu, penimbun kalori, untuk kecantikan tubuh.
3. Darah Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. +ungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut 1at-1at sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah. Darah manusia ber(arna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. 9arna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan 7respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekulmolekul oksigen. :anusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu diba(a kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior. Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni. Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk ;5< bagian dari darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah
yang dipadatkan yang berkisar antara ;4 sampai ;=. *agian 55< yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah. orpuskula darah terdiri dari/ • a. Sel darah merah atau eritrosit 7sekitar >><). 0ritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi. 0ritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. ?rang yang kekurangan eritrosit menderita penyakit anemia. b. eping-keping darah atau trombosit 74,@ $ ,4<) &rombosit bertanggung ja(ab dalam proses pembekuan darah. c. Sel darah putih atau leukosit 74,3<) d. 2eukosit bertanggung ja(ab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. 2eukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. ?rang yang kelebihan leukosit menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit menderita penyakit leukopenia. Susunan Darah. serum darah atau plasma terdiri atas/ • a. Air/ >,4< b. rotein/ 6,4< 7Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen) c. :ineral/ 4.>< 7natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, magnesium dan 1at besi, dll) d. #aram lasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung / • a. Albumin b. *ahan pembeku darah c. "mmunoglobin 7antibodi) d. Hormon e. *erbagai jenis protein f. *erbagai jenis garam embuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi yang mengangkut darah ke seluruh tubuh. Ada tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri yang berfungsi memba(a darah dari jantung, kapiler yang berfungsi sebagai tempat pertukaran sebenarnya air dan bahan kimia antara darah dan jaringan dan vena, yang memba(a darah dari kapiler kembali ke jantung. pembuluh darah terbesar adalah aorta.
. 0pidemiologi Di BS, =5< of HS timbul pada anak-anak usia 3-; tahun. "nsiden kelompok umur adalah ; kasus per 44,444 populasi. :eskipun tidak ada laporan berbeda dalam insidensi HS diberbagai negara, satu sumber menyatakan bah(a timbulnya glumerulonephritis yang dihasilkan dari HS bervariasi antar negara. HS menimbulkan 6-;4< dari penyakit glumerular di Cepang, erancis, italia, dan Australia sementara lesi glumerular bertanggung ja(ab untuk hanya 3-4< di BS, canada, dan Bnited ingdom. &idak ada penjelasan untuk perbedaan yang dita(arkan, tetapi mereka bisa menjadi
sekunder terhadap perbedaan dalam kaitan provokasi atau faktor yang mempengaruhi antar lokasi. . as HS tidak biasa pada orang dengan kulit hitam, baik di Africa maupun Amerika. 3. Se' 2aki $laki / 9anita E 3 / . Bsia ebanyakan pasien 7=5<) adalah anak-anak usia 3-; tahun. Bsia median onset adalah ;-5 tahun. :eskipun satu dari kriteria untuk diagnosis HS dipublikasikan oleh American ollege of heumatology adalah Fumur kurang dari 34 tahunG penyakit ini dapat timbul dari bayi hingga dekade kesembilan. Studi oleh Allen menunjukkan manifestasi klinis HS yang bervariasi dengan umur. Anak-anak yang usianya lebih muda dari 3 tahun mempunyai sedikit keterlibatan ginjal, gastrointestinal, dan sambungan tulang tetapi lebih kepada edema subkutan. ;. :ortalitas dan :orbiditas ebanyakan morbiditas dan mortalitas pada penyakit ini dihasilkan dari glomerulonephritis dan hal ini berkaitan dengan manifestasi ginjal akut dan kronis. ada yang minimum, hematuria transient timbul pada >4< pasien. "nsufisiensi renal timbul kurang dari 3< pasien, dan end-stage renal failure timbul kurang dari <. HS berkisar antara -5< pada anak yang memasuki program dialisis. :eskipun jarang, perdarahan pulmonar seringkali merupakan komplikasi yang fatal dari HS.
D. 0tiologi 0tiologi dari HS tidak diketahui, tetapi HS yang umum diikuti dengan infeksi traktus respiratorius saluran nafas atas. "nsiden dan prevalensi HS kemungkinan jarang terdeteksi, karena kasus tidak dilaporkan ke agensi kesehatan masyarakt. *agaimanapun, dari , pasien baru yang terlihat di 5; pusat reumatologi di Bnited States, ,34 mempunyai beberapa bentuk vaskulitis dan 556 diklasifikasikan sebagai HS. :eskipun HS berkisar < dari ra(atan rumah sakit dimasa lalu, perubahan dalam praktik medis telah menurunkan fruekuensi ra(atan! 4,4@< dari ra(atan 7@38>,46 pada tahun >>=) untuk HS pada satu pusat besar :id(estern pediatric. esakitan ini lebih sering pada anak-anak dibandingkan pada orang de(asa, dengan kebanyakan kasus timbul antara 3-6 tahun dari usia, lebih sering pada bulan-bulan yang dingin. 2aki-laki dipengaruhi 3 kali fruekuensinya sama dengan (anita. Semua insiden dijumlahkan dan berkisar antara >844,444 populasi. &etapi dapat pula dikemukakan beberapa sebab yang diperkirakan memiliki kaitan sebagai faktor penyebab. engetahuan yang meliputi mekanisme pasti dimana compleks immune berimplikasi pada patogenesis faktor yang merupakan predisposisi beberapa pasien untuk menimbulkan penyakit ini masih jauh kurang dimengerti. ang lainnya melaporkan faktor lain yang dapat menyebabkan HS antara lain, infeksi / :ononukleosis "nfeksi parvovirus *> "nfeksi Streptokokus grup A "nfeksi ersinia
Sirosis karena Hepatitis- Hepatitis "nfeksi :ikoplasma "nfeksi Shigella Iirus 0pstein-*arr "nfeksi Salmonella "nfeksi viral Iari1ella-1oster 0nteritis ampylobacter Iaksin &ifoid olera ampak Demam kuning Alergen $ ?bat 7ampisillin, eritromisin, penisilin, kuinidin, kuinin) :akanan #igitan serangga aparan terhadap dingin enyakit idiopatik / #lomerulocystic kidney disease
0. atofisiologi Dari berbagai kondisi yang dapat menyebabkan HS antara lain / "nfeksi, vaksin, allergen, dan obat. Diketahui adanya deposit kompleks imun yang mengandung "gA. Diketahui pula adanya aktivasi komplemen jalur alternative. Deposit kompleks imun dan aktivasi komplemen mengakibatkan aktivasi mediator inflamasi termasuk prostaglandin vascular seperti prostasiklin, sehingga terjadi inflamasi pada pembuluh darah kecil di kulit, ginjal, sendi dan abdomen dan terjadi purpura di kulit, nefritis, arthritis dan perdarahan gastroinstetinal.
+. :anifestasi linis ?nset penyakit dapat akut, dengan kehadiran dari penampakkan beberapa manifestasi klinis yang simultan, atau insidious, dengan timbul sebagian pada lebih dari setengah anak-anak yang terkena. uam yang umum dan gejala klinis dari HS merupakan konsekuensi yang biasa dari lokasi kerusakan pembuluh darah primer di kulit, traktus gastrointestinal dan ginjal. &anda dari penyakit ini adalah ruam, dimulai dengan makulopapule merah muda yang a(alnya melebar pada penekanan dan berkembang menjadi ptechie atau purpura, dimana karakteristik klinisnya adalah purpura yang dapat dipalpasi dan berkembang dari merah ke ungu hingga kecoklat sebelum akhirnya memudar. 2esi cenderung untuk timbul di crop, akhir dari -4 hari, dan dapat timbul pada interval yang bervariasi dari beberapa hari hingga -; bulan. urang daripada 4< anak-anak, rekurensi dari ruam dapat tidak selesai hingga akhir tahun, dan secara jarang beberapa tahun, setelah episode a(al. erusakan pembuluh darah kulit juga terlihat di area yang tergantung-sebagai contoh diba(ah lengan, pada bagian pungging atau di area besar jaringan distensinya, seperti kelopak mata, bibir, skrotum, atau dorsum dari tangan dan kaki.
Arthritis, tampak pada lebih dari dua pertiga anak dengan HS, biasanya terlokalisasi di lutut serta ankle serta terlihat dengan edema. 0fusinya adalah serous, bukan perdarahan, alaminya dan perbaikan setelah beberapa hari tanpa deformitas residual atau kerusakan articular. :ereka mungkin dapat timbul kembali selanjutnya selama fase reaktif dari penyakit ini. 0dema dan kerusakan vaskular gastrointestinal dapat menimbulkan nyeri abdominal intermittent yang seringkali colik alaminya. 2ebih dari setengah pasien mempunyai occult heme-positive stools, diarrhea 7dengan atau tanpa darah yang terlihat), atau hematemesis. engenalan dari eksudat peritoneal, pembesaran nodus limfe mesenterik, edema segmental, dan perdarahan kedalam usus dapat mencegah laparotomi yang tidak diperlukan untuk nyeri abdominal akut. "ntususepsi dapat timbul, dimana memberikan asumsi dengan kekosongan kuadran abdominal ba(ah kanan pada pemeriksaan fisik atau dengan feses jally currant, dimana diikuti dengan obstruksi atau infark dengan perforasi usus. *eberapa sistem organ dapat terlibat selama fase akut penyakit ini. eterlibatan ginjal sekitar 35$54< pada anak-anak, dan hepatosplenomegaly serta lymphadenopathy dapat timbul selama penyakitnya aktif. Carang namun potensial akan hasil yang srius keterlibatan sistem saraf pusat adalah perkembangan kejang, paresis atau koma. omplikasi lain yang jarang termasuk nodul seperti rheumatoid, keterlibatan jantung dan mata, dan perdarahan intramuskular atau pulmonar.
#. emeriksaan Diagnostik . Darah Dapat ditemukan peningkatan leukosit (alaupun tidak terlalu tinggi, pada hitung jenis dapat normal atau adanya eosinofilia, level serum komplemen dapat normal, dapat ditemukan peningkatan "gA sebanyak 54<. Serta ditemukan peningkatan 20D. Bji laboratorium rutin tidaklah spesifik ataupun diagnostik. Anakanak yang terkena seringkali mempunyai trombositosis sedang dan leukositosis. erythrocyte sedimentation rate 70S) dapat meningkat. Anemia dapat dihasilkan dari kehilangan darah gastrointestinal akutmaupunkronik. ompleks imun sering kali tampak, dan 54< pasien mempunyai peningkatan konsentrasi "gA sama halnya dengan "g: tetapi biasanya negatif untuk antinuclear antibodies 7A%As), antibodies to nuclear cytoplasmic antigens 7A%As), dan faktor rheumatoid 7meskipun dalam kehadiran nodul rheumatoid). Anticardiolipin atau antiphospholipid antibodies capat hadir dan berkontribusi terhadap coagulopati intravaskular. :elakukan hitung * untuk membedakan etiologi ketika asumsi dari infeksi yang mendasari timbul 7bandemia dengan infeksi bakterial) dan untuk mengeluarkan thrombocytopenia sebagai penyebab dari purpura. :elakukan prothrombintime7&) dan partial thromboplastin time 7a&&) untuk mengelaurkan perdarahan diathesis 3. Brine utin emeriksaan ini untuk melihat adanya kelainan ginjal, karena pada HS ditenggarai adanya keterlibatan ginjal dalam proses perjalanannya. emeriksaan ini
. ;.
5.
@.
dilakukan tiap hari. *ermanifestasi oleh sel darah merah, sel darah putih, ristal atau albumin dalam urine.Semenjak gagal ginjal dan end-stage renal disease merupakan seJuel jangka panjang uang paling serius dari penyakitini, a(al dan ulangan urinalisis sangat penting untuk monitoring yang diperlukan untuk memonitoring perkembangan penyakit dan resolusinya. roteinuria dan hematuria mikroskopik merupakan abnormalitas paling sering dalam urinalisa ulangan. Sejak keterlibatan ginjal dapat diikuti dengan penampakkan purpura lebihdari bulan, melakukan urinalisa ulangan setiap bulan untuk beberapa bulan setelah penampakkan. +eses utin Dilakukan untuk melihat perdarahan saluran cerna7 tes #uaiac 8*an1idin) +oto adiologi BS# diindikasikan jika nyeri abdominal timbul untuk mengeluarkan intususepsi, edema dindin usus, penipisan atau perforasi.:odalitas ini juga berguna untuk evaluasi nyeri testicular akut untuk mengeluarkan torsi. +oto thora' mengeluarkan nodul pulmonar atau adenopathyhilus dengan asumsi malignancy 7primer atau metastatic) atau lymphoma, dimana dikaitkan denganHS.+oto roentgen diindikasikan bila nada gejala akut abdomen atau artritis. "ntususepsi biasanya ileoileal! barium enema dapat digunakan untuk identifikasi dan reduksi non bedah. *iopsi ulit Sangat membantu dan berguna untuk mengkonfirmasikankadar "gA dan serta leukositoclastik vaskulitis. Diagnosis definitifvaskulitis, dikonfirmasikan dengan biopsy pada kutaneus yang terlibat, menunjukkan leukocytoclasticangiitis. *iopsi kulit menunjukkan nekrosis fibrinoid dinding arteriolar dan venular pada kulit superficial, dengan infiltrasi dinding neutrofilik dan (ilayah perivaskular. +ragmen terkait dengan selinflamasi dengan debris nuclear terlihat. Hasildaridigestien1im lisosom, sama halnya dengan eritrosit dari perdarahan, ekstravasasi. *iospi #injal :enunjukkan adanya mesangial deposit danglomerunepritis segmental. *iopsi ginjal dapat menunjukkan deposisi "gA mesangial dan seringnya "g:, , serta fibrin.asien dengan nefropati "gA dapat mempunyai titer antibodi plasma yang meningkat mela(an H.parainfluen1ae emeriksaan ini tidak dianjurkan untuk dilakukan, karena bersifat traumatik.
=. Serum 0lektrolit reatinine dan pengukuran nitrogen urea darah mengindikasikan HSdikaitkan dengan gagal ginjal akut atau gagal ginjal kronis. etidak seimbangan elektrolit dapat timbul jika diare yang signifikan, perdarahan gastrointestinal, atau hematemesis terlihat. 6. AS&? B"s dengan spesies streptococcal telah berimplikasi sebagai factor predis posisi sama halnya dengan 54< pasien. >. adar Serum "gA
adar sering kali meningkat pada HS, meskipun hal menibukan merupakan uji yang spesifik untuk penyakit ini. 4. Direct immunofluorescence 7D"+) :elakukan D"+ untuk "gA pada seksi biopsi untuk mendemonstrasikan predominansi deposit "gA di dindingpembuluhdarahdarijaringan yang terkena.ulit perilesional hingga lesi kulit juga dapat menunjukkan deposit "gA. Spesimen biopsy ginjal mendemonstrasikan deposisi "gA mesangialdalampola granular, sering kali dengan , "g#, or "g:.Bji ini sensitif dan spesifik untuk HS.
H. enatalaksanaan engobatan simptomatik, termasuk diet dan kontrol nyeri dengan asetaminofen, disediakan untuk masalah sendiri yang terbatas dari arthritis, edema, demam dan malaise. :enjauhi aktivitas kompetitif dan menjaga ekstremitas ba(ah pada ketergantungan persistent dapat menurunkan edema lokal. Cika edema melibatkan skrotum, peningkatan skrotum dan pendinginan lokal, sebagaimana toleransi, dapat menurunkan ketidaknyamanan.
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
A. engkajian . aji ri(ayat penyakit klien 3. aji keadaan umum klien . aji aktivitas8istirahat klien eterbatasan rentang gerak pada area yang sakit ;. %utrisi #ejala / anoreksi
&anda / turgor kulit buruk, terjadi edema 5. %eurosensori #ejala / nyeri kepala &anda /artalgia 7bersifat migraine), tingkat kesadaran klien menurun @. emeriksaan fisik / a. ulit / (arna yang terlihat pada purpura berkembang dari merah ke ungu, kemudian menjadi kecoklatan sebelum akhirnya memudar b. Abdomen / massa yang dapat diraba, dimana mengindikasikan adanya interupsi c. Scrotum / nyeri testis dapat terjadi begitu intens , edema scrotum d. 0kstremitas / arthalgia dan arthritis sering terjadi =. emeriksaan laboratorium / kelainan ginjal 7hematuria, proteinuria meningkat)
*. Diagnosa epera(atan . %yeri akut berhubungan dengan agen cedera 7biologis) 3. etidakseimbangan nutrisi / kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorpsi nutrien . erusakkan integritas kulit berhubungan dengan penurunan imunologi ;. "ntoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum.
. "ntervensi epera(atan No .
3.
Diagnoa Kepera!a"an Tu#uan dan Kri"eria Hail %yeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan dengan agen injuri kepera(atandiharapkan 7biologis) pasien tidak nyeri, dengan kriteria hasil / - :elaporkan bah(a nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri - :enyatakan rasa nyaman - &&I dalam batas normal - &idak mengalami gangguan tidur
etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan untuk meng absorpsi nutrien.
Setelah dilakukan tindakan kepera(atan diharapkan nutrisi yang kurang dapat teratasi, dengan kriteria hasil / - &idak terjadi penurunan ** - Albumin serum =53g82 - Hematokrit ;4-55<
In"er$eni . 2akukan pengkajian nyeri secara komprehensif.
.
3. ?bservasi tanda-tanda vital
3.
. ontrol lingkungan yang nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan ;. Ajarkan teknik relaksasi napas dalam, kompres hangat8dingin
5. olaborasi analgetik
pemberian
therapy
. aji adanya alergi makanan
3. aji frekuensi dan beratnya mualmuntah . *eri makanan dengan jumlah kecil dan bertahap ;. olaborasi dengan ahli gi1i untuk pemenuhan nutrisi klien.
.
;.
5.
Raional :engetahui tingkat nyeri yang dirasakan untuk menentukan tindakan selanjutnya. eningkatan nadi dan respirasi menunjukkan adanya peningkatan nyeri. 2in gkungan yang aman d an tenang memberikan dampak dalam penurunan nyeri. %apas dalam dan teknik relaksasi lainnya menurunkan ketegangan otot-otot klien sehingga dapat membantu menurukan nyeri. Analgetik merupakan terapi farmakologi dalam mengurangi8 menghilangkan nyeri.
. Sistem imun yang terganggu dapat meningkatkan sensitifitas tubuh terhadap makanan. 3. Sebagai acuan dalam menentukan intervensi yang akan diambil . :emudahkan p roses makan klien. ;. Ahli gi1i akan menen tu kan jumlah kalori dan pemilihan
.
;.
Hemoglobin 3-@g8d2 2imfosit 34-;4<
makanan sesuai kebutuhan klien selama sakit.
erusakkan integritas kulit Setelah dilakukan pera(atan berhubungan dengan diharapkan kerusakan penurunan imunologi integritas kulit klien dapat teratasi, dengan kriteria hasil/ - "ntegritas kulit yang baik bisa dipertahankan - erfusi jaringan baik - :enunjukan pemahaman dlm proses perbaikan kulit dan mencegah terjadi cedera berulang - :enunjukkan adanya proses penyembuhan
. ?bservasi tanda-tanda vital klien
"ntoleransi aktivitas Setelah dilakukan pera(atan berhubungan dengan diharapkan klien dapat kelemahan umum beraktivitas dengan mandiri, dengan kriteria hasil / - *erpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan respirasi - :ampu melakukan
. ?bservasi adanya pembatasan klien dalam beraktivitas
3. Caga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
. Anjurkan klien untuk memakai pakaian yang longgar
;. olaborasi dengan tim medis dalam pemberian therapy sesuai indikasi.
3. :onitor nutrisi d an energy yang adekuat
sumber
. *antu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologis, dan sosial.
. eningkatan &&I terutama suhu tubuh dapat mengidentifikasikan sebagai adanya proses peradangan. 3. :empertahankan integritas kulit yang baik dan kulit yang bersih mencegah adanya mikroorganisme pada kulit. . :eberikan rasa nyaman dan mencegah penekanan pada sirkulasi darah terutam pada daerah yang tertekan. ;. &herapy seperti prednisone dapat menurunkan inflamasi dengan mengubah permeabilitas kapiler dan menekan aktivitas :% . :enghemat energi dan mengurangi pengeluaran tenaga yang berlebihan. 3. Asupan nutrisi yang adekuat menyediakan energi yang cukup untuk klien beraktivitas. . Aktivitas yang ditoleransi dan meminimalkan terjadinya cedera.
-
aktivitas sehari-hari secara mandiri :ampu menyeimbangkan aktivitas dan isitirahat.
;. *erikan lingkungan yang tenang.
;. :eningkatkan isirahat untuk menurunkan kebutuhan oksigen tubuh.
DA%TAR PUSTAKA
Allen, %. urrent Diagnosis and &reatment / %ephrology and Hypertension, BSA, :c#ra( adn Hill rofesional, 3446
liegman, ., *ehmann., Arvin. %elson &e'tbook of ediatrics, = th edition, ennyslvania, 9* Saunders ompany, 344;
2issaeur, dan layden. "lustrated &e'tbook of ediatrics, third edition, *ritish 2ibrary ataloguing ublication, 3446
ichard, 0 dan 9inkelstein, C. "mmunologig disorder in infants and hildren BSA, #ulf rofesional ublication, 344=.
(((.emedicine.com diakses tanggal 3 Agustus 345 pukul 6.45 9"&A