LAPORAN PENDAHULUAN ASMA BRONKIAL
Bab I Konsep Medis
1. Defenisi Asma Bronkial adalah penyakit pernafasan obstruktif yang ditandai oleh spame akut akut otot otot polo poloss bronk bronkio iolu lus. s. Hal Hal ini ini meny menyeba ebabka bkan n obskt obsktru rusi si alir aliran an udara udara dan penurunan ventilasi alveolus. ( Huddak & Gallo, 199 ! Asma Asma adalah adalah penyaki penyakitt "alan "alan nafas nafas obstru obstrukti ktiff interm intermite iten, n, revers reversibe ibell dimana dimana trakea dan bron#hi berspon dalam se#ara hiperaktif terhadap stimuli tertentu. ( $melt%er, '' )11! Asma Asma adalah adalah obstru obstruksi ksi "alan "alan nafas nafas yang yang bersif bersifat at revers reversibe ibel, l, ter"ad ter"adii ketika ketika bronkus mengalami inflamasi*peradangan dan hiperresponsif. (+eeves, ''1 -!
2. Anatomi fisiologi
$istem pernafasan terdiri dari suatu rangkaian saluran udara yang mengantarkan udara luas agar bersentuhan dengan membranmembran kapiler alveoli paru. $aluran penghantar udara hingga men#apai paruparu adalah hidung, pharing, laring, bronkus dan bronkioulus yang dilapisi oleh membran mukosa bersilia. a.
Hidung /etika udara masuk ke rongga hidung udara tersebut disaring, dihangatkan
dan dilembabkan. 0artikelpartikel yang kasar disaring oleh rambutrambut yang terdapat di dalam hidung, sedangkan partikel halus akan di"erat dalam lapisan mukosa, gerakan silia mendorong lapisan mukus ke posterior di dalam rongga hidung dan ke superior di dalam saluran pernafasan bagian baah.
b. 0haring 2erupakan tempat persimpangan antara "alan pernafasan dan "alan makanan. 3erdapat di baah dasar tengkorak, di belakang rongga hidung dan mulut setelah depan ruas tulang leher. Hubungan pharing dengan ronggarongga lain ke atas berhubungan dengan rongga hidung dengan perantaraan lubang yang bernama koana. /e depan berhubungan dengan rongga mulut. 3empat hubungan ini bernama istmus fausium lubang esophagus. 4i baah selaput lendir terdapat "aringan ikat, "uga di beberapa tempat terdapat folikel getah bening. 0erkumpulan getah bening dinamakan adenoid. 4i sebelahnya terdapat dua buah tonsil kiri dan kanan dari tekak. 4i sebelah belakang terdapat epiglotis (empang tengkorak! yang berfungsi menutup laring pada aktu menelan makanan. +ongga tekak dibagi men"adi 5 bagian
#.
Bagian• sebelah atas yang sama tingginya dengan koana disebut nasofaring.
Bagian• tengah yang sama tingginya dengan istmus fausium disebut orofaring.
Bagian• baah skali dinamakan laringofaring.
6aring
6aring terdiri dari satu seri #in#in tulang raan yang dihubungkan oleh otototot pita suara. 6aring dianggap berhubungan dengan fibrasi tetapi fungsinya sebagai organ pelindung "auh lebih penting. 0ada aktu menelan laring akan bergerak ke atas glotis menutup.
Alat ini berperan untuk membimbing makanan dan #airan masuk ke dalam esophagus sehingga kalau ada benda asing masuk sampai di luar glotis maka laring mempunyai fungsi batuk yang membantu benda dan sekret dari saluran inspirasi bagian baah. d.
3rakea
3rakea disokong oleh #in#in tulang yang fungsinya untuk mempertahankan oagar trakea tatap terbuka. 3rakea dilapisi oleh lendir yang terdiri atas epitelium bersilia, "urusan silia ini bergerak "alan ke atas ke arah laring, maka dengan gerakan ini debu dan butir halus yang turut masuk bersama dengan pernafasan dapat dikeluarkan. e.
Bronkus
4ari trakea udara masuk ke dalam bronkus. Bronkus memiliki per#abangan yaitu bronkus utama kiri dan kanan yang dikenal sebagai karina. /arina memiliki syaraf yang menyebabkan bronkospasme dan batuk yang kuat "ika dirangsang. Bronkus utama kiri dan kanan tidak simetris, bronkus kanan lebih pendek dan lebih besar yang arahnya hampir vertikal, sebalinya bronkus ini lebih pan"ang dan lebih sempit. 7abang utama bronkus ber#abang lagi men"adi bronkus lobaris dan kemudian segmentalis. 0er#abangan ini ber"alan terus dan men"adi bronkiolus terminalis yaitu saluran udara terke#il yang tidak mengandung alveoli. f.
Bronkiolus
$aluran udara ke baah sampai tingkat bronkiolus terminalis merupakan saluran penghantar udara ke tempat pertukaran gas paruparu setelah bronkiolus terdapat asinus yang merupakan unit fungsional paru yaitu tempat pertukaran gas. Asinus terdiri dari bronkiolus respiratorik, duktus alveolaris, sakus alveolaris terminalis, alveolus dipisahkan dari alveolus di dekatnya oleh dinding septus atau septum. Alveolus dilapisi oleh %at lipoprotein yang dinamakan surfaktan yang dapat mengurangi tegangan pertukaran dalam mengurangi resistensi pengembangan pada aktu inspirasi dan men#egah kolaps alveolus pada ekspirasi.
0eredaran 4arah 0aru0aru
0aruparu mendapat dua sumber suplai darah yaitu dari arteri bronkialis (berasal dari aorta thorakhalis dan ber"alan sepan"ang dinding posterior bronkus! dan arteri pulmonalis. $irkulasi bron#hial menyediakan darah teroksigenasi dari sirkulasi sitemik dan berfungsi memenuhi kebutuhan metabolisme paru.
8ena bronkialis besar bermuara pada vena #ava superior dan mengembalikan darah ke atrium kanan. 8ena bronkialis yang lebih ke#il akan mengalirkan darah ke vena pulmonalis. Arteri pulmonalis yang berasal dari ventrikel kanan "antung mengalirkan darah vena #ampuran ke paruparu. 4i paruparu ter"adi pertukaran gas antara alveoli dan darah, darah yang teroksigenasi dikembalikan ke ventrikel kiri "antung melalui vena pulmonalis, yang selan"utnya membagikannya melalui sirkulasi sistemik ke seluruh tubuh.
0roses 0ernafasan dipengaruhi oleh
8entilasi
pergerakan mekanik udara dari dan ke paruparu
0erfusi
distribusi oksigen oleh darah ke seluruh pembuluh darah di paruparu.
4ifusi
pertukaran oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan kapiler paru.
3ransportasi pengangkutan 7 yang berperan pada sistem #ardiovaskuler
3.
Etiologi
a. :aktor ;kstrinsik 4itemukan pada se"umlah ke#il pasien deasa dan disebabkan oleh alergen yang diketahui karena kepekaan individu, biasanya protein, dalam bentuk serbuk sari yang hidup, bulu halus binatang, kain pembalut atau yang lebih "arang terhadap makanan seperti susu atau #oklat, polusi. b. :aktor
spasme otot polos, edema dan inflamasi membran mukosa "alan udara, dan eksudasi mu#us intraliminal, selsel radang dan debris selular. bstruksi menyebabkan pertambahan resistensi "alan udara yang merendahkan volume ekspresi paksa dan ke#epatan aliran, penutupan prematur "alan udara, hiperinflasi paru, bertambahnya ker"a pernafasan, perubahan sifat elastik dan frekuensi pernafasan. =alaupun "alan udara bersifat difus, obstruksi menyebabkan perbedaaan satu bagian dengan bagian lain, ini berakibat perfusi bagian paru tidak #ukup mendapat ventilasi dan menyebabkan kelainan gasgas darah terutama penurunan p7 akibat hiperventilasi. 0ada respon alergi di saluran nafas, antibodi
degranulasi. 4i manapun letak hipersensitivitas respon peradangan tersebut, hasil akhirnya adalah bronkospasme, pembentukan mukus, edema dan obstruksi aliran udara. !. Manifestasi Klinis .
a.
Sta"i#m "ini
:aktor hipersekresi yang lebih menon"ol 1! Batuk dengan dahak bisa dengan maupun tanpa pilek ! +o#hi basah halus pada serangan kedua atau ketiga, sifatnya hilang timbul 5! =he%ing belum ada ! Belum ada kelainan bentuk thorak >! Ada peningkatan eosinofil darah dan
3imbul sesak napas dengan atau tanpa sputum =he%ing +on#hi basah bila terdapat hipersekresi 0enurunan tekanan parsial Sta"i#m lan%#t&'(oni'
1!
Batuk, ron#hi
!
$esak nafas berat dan dada seolah ?olah tertekan
5!
4ahak lengket dan sulit untuk dikeluarkan
!
$uara nafas melemah bahkan tak terdengar (silent 7hest!
>!
3horak seperti barel #hest
)!
3ampak tarikan otot sternokleidomastoideus
!
$ianosis
-!
BGA 0a kurang dari -'@
9!
+o paru terdapat peningkatan gambaran bron#hovaskuler kanan dan kiri
1'! Hipokapnea dan alkalosis bahkan asidosis respiratorik (Halim 4anukusumo, ''', hal 1-9
) Peme(i'saan *en#n%ang
a. $pirometri b. "i provokasi bronkus #. 0emeriksaan sputum d. 0emeriksaan #osinofit total e. "i kulit f. 0emeriksaan kadar
+ Penatala'sanaan 0engobatan asthma se#ara garis besar dibagi dalam pengobatan non
farmakologik dan pengobatan farmakologik. 1. 0enobatan non farmakologik a. 0enyuluhan 0enyuluhan ini ditu"ukan pada peningkatan pengetahuan klien tentang penyakit asthma sehinggan klien se#ara sadar menghindari faktorfaktor pen#etus, serta menggunakan obat se#ara benar dan berkonsoltasi pada tim kesehatan. b. 2enghindari faktor pen#etus /lien perlu dibantu mengidentifikasi pen#etus serangan asthma yang ada pada lingkungannya, serta dia"arkan #ara menghindari dan mengurangi faktor pen#etus, termasuk pemasukan #airan yang #ukup bagi klien. #. :isioterapi :isioterpi dapat digunakan untuk mempermudah pengeluaran mukus.
Bentuk aerosol beker"a sangat #epat diberika 5 kali semprot dan "arak antara semprotan pertama dan kedua adalan 1' menit. ang termasuk obat ini adalah metaproterenol ( Alupent, metrapel !. b! 2etil Cantin Golongan metil Dantin adalan aminophilin dan teopilin, obat ini diberikan bila golongan beta agonis tidak memberikan hasil yang memuaskan. 0ada orang deasa diberikan 1>'' mg empatkali sehari. #! /ortikosteroid Eika agonis beta dan metil Dantin tidak memberikan respon yang baik, harus diberikan kortikosteroid. $teroid dalam bentuk aerosol ( be#lometason dipropinate ! dengan disis -'' empat kali semprot tiap hari. /arena pemberian steroid yang lama mempunyai efek samping maka yang mendapat steroid "angka lama harus diaasi dengan ketat. d! /romolin /romolin merupakan obat pen#egah asthma, khususnya anakanak . 4osisnya berkisar 1 kapsul empat kali sehari. e! /etotifen ;fek ker"a sama dengan kromolin dengan dosis D 1 mg perhari. /euntunganya dapat diberikan se#ara oral. f!
F 5 1 tiap "am b. 0emberian oksigen liter*menit melalui nasal kanul #. Aminophilin bolus > mg * kg bb diberikan pelanpelan selama ' menit dilan"utka drip +latau 4> mentenen#e (' tetes*menit! dengan dosis ' mg*kg bb* "am. d. e. f.
3erbutalin ',> mg*) "am se#ara sub kutan. 4eDamatason 1'' mg*)"am se#ara intra vena. Antibiotik spektrum luas
B. ASUHAN KEPERA,A-AN -EORI-IS A PARU 1. Peng'a%ian a. Anamnesia
Anamnesis pada penderita asma sangat penting, berguna untuk mengumpulkan berbagai informasi yang diperlukan untuk menyusun strategi pengobatan. Ge"ala asma sangat bervariasi baik antar individu maupun pada diri individu itu sendiri (pada saat berbeda!, dari tidak ada ge"ala sama sekali sampai kepada sesak yang hebat yang disertai gangguan kesadaran /eluhan dan ge"ala tergantung berat ringannya pada aktu serangan. 0ada serangan asma bronkial yang ringan dan tanpa adanya komplikasi, keluhan dan ge"ala tak ada yang khas. /eluhan yang paling umum ialah apas berbunyi, $esak, Batuk, yang timbul se#ara tibatiba dan dapat hilang segera dengan spontan atau dengan pengobatan, meskipun ada yang berlangsung terus untuk aktu yang lama. $. Peme(i'saaan /isi' Berguna selain untuk menemukan tandatanda fisik yang mendukung diagnosis asma
dan menyingkirkan kemungkinan penyakit lain, "uga berguna untuk mengetahui penyakit yang mungkin menyertai asma, meliputi pemeriksaan 1! $tatus kesehatan umum 0erlu dika"i tentang kesadaran klien, ke#emasan, gelisah, kelemahan suara bi#ara, tekanan darah nadi, frekuensi pernapasan yang meningkatan, penggunaan otototot pembantu pernapasan sianosis batuk dengan lendir dan posisi istirahat klien. !
d! Auskultasi. 3erdapat suara vesikuler yang meningkat disertai dengan eDpirasi lebih dari detik atau lebih dari 5D inspirasi, dengan bunyi pernafasan dan =hee%ing. 0. Sistem Pe(nafasan 1! Batuk mulamula kering tidak produktif kemudian makin keras dan seterusnya men"adi produktif yang mulamula en#er kemudian men"adi kental. =arna dahak "ernih atau putih tetapi "uga bisa kekuningan atau kehi"auan terutama kalau ter"adi infeksi sekunder. ! :rekuensi pernapasan meningkat 5! tototot bantu pernapasan hipertrofi. ! Bunyi pernapasan mungkin melemah dengan ekspirasi yang meman"ang disertai ron#hi kering dan hee%ing. >! ;kspirasi lebih daripada detik atau 5D lebih pan"ang daripada inspirasi bahkan mungkin lebih. )!
0ada pasien yang sesaknya hebat mungkin ditemukan
Hiperinflasi paru yang terlihat dengan peningkatan diameter anteroposterior rongga
dada yang pada perkusi terdengar hipersonor. 0ernapasan makin #epat dan susah, ditandai dengan pengaktifan otototot bantu napas (antar iga, sternokleidomastoideus!, sehingga tampak retraksi suprasternal, supra#lavikula dan sela iga serta pernapasan #uping hidung
! 0ada keadaan yang lebih berat dapat ditemukan pernapasan #epat dan dangkal dengan bunyi pernapasan dan hee%ing tidak terdengar(silent #hest!, sianosis ". Sistem Ka("ioas'#le( 1! 3ekanan darah meningkat, nadi "uga meningkat ! 0ada pasien yang sesaknya hebat mungkin ditemukan takhikardi makin hebat disertai dehidrasi. 3imbul 0ulsus paradoksusdimana ter"adi penurunan tekanan darah sistolik lebih dari
1' mmHg pada aktu inspirasi. ormal tidak lebih daripada > mmHg, pada asma 5!
yang berat bisa sampai 1' mmHg atau lebih. 0ada keadaan yang lebih berat tekanan darah menurun, gangguan irama "antung
2. Diagnosa
a. Bersihan "alan nafas tidak efektif berhubungan dengan ta#hipnea, peningkatan produksi mukus, kekentalan sekresi dan bron#hospasme. b. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler ? alveolar #. /etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b*d penurunan masukan oral
3. Inte(ensi
NO 1
DIANOSA
NO
NI
Bersihan "alan nafas
$etelah dilakukan tindakan NI
tidak efektif
keperaatan selama 5 D Airay 2anagement
berhubungan dengan
"am, pasien mampu
ta#hipnea,
+espiratory
peningkatan produksi mukus, kekentalan sekresi dan bron#hospasme.
status
Aspiration 7ontrol,ϖ
untuk
danϖ
suara
bersih,
tidak
dan
nafas ada
pemasangan
alat
0asang• mayo bila perlu 6akukan• fisioterapi dada
dyspneu "ika perlu
mengeluarkan mampu
pasien
batuk "alan nafas buatan
2endemonstrasikan
sputum,
pasien
4engan kriteria hasil
(mampu
0osisikan•
memaksimalkan ventilasi
paten#yϖ
sianosis
nafas,
"a thrust bila perlu
+espiratory status Airay
yang
"alan
guanakan teknik #hin lift atau
8entilationϖ
efektif
Buka•
/eluarkan• sekret dengan
bernafas batuk atau su#tion
dengan mudah, tidak ada
Auskultasi•
suara
nafas,
pursed lips!
#atat adanya suara tambahan
2enun"ukkanϖ yang
paten
"alan
nafas
(klien
tidak mayo
merasa ter#ekik, irama nafas,
6akukan•
su#tion
pada
Berikan• bronkodilator bila
frekuensi pernafasan dalam perlu rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal! 2ampu
Berikan• pelembab udara /assa basah a7l 6embab
mengidentifikasikan
•Atur
intake untuk #airan
dan men#egahϖ fa#tor yang mengoptimalkan dapat
menghambat
"alan keseimbangan.
nafas
•2onitor
respirasi
dan
status 2
Gangguan pertukaran
$etelah dilakukan tindakan NI
gas berhubungan
keperaatan selama 5 D Ai(4a5 Management
dengan perubahan
"am, pasien mampu
membran kapiler ? alveolar
+espiratory
$tatus
Gas
"alan nafas, gunakan
teknik #hin lift atau "a thrust
eD#hangeϖ +espiratory
• Buka
$tatus
bila perlu •
ventilationϖ
0osisikan
pasien
untuk
memaksimalkan ventilasi 8ital $ign $tatusϖ •
4engan kriteria hasil
perlunya
2endemonstrasikanϖ peningkatan
ventilasi
pasien
pemasangan
alat
"alan nafas buatan dan
• 0asang
mayo bila perlu
oksigenasi yang adekuat •
2emeliharaϖ kebersihan paru paru dan bebas dari tanda
"ika perlu •
tanda distress pernafasan
6akukan fisioterapi dada
/eluarkan sekret dengan
2endemonstrasikanϖ
batuk batuk atau su#tion
efektif dan suara nafas yang
•
Auskultasi
suara
nafas,
bersih, tidak ada sianosis dan #atat adanya suara tambahan dyspneu
(mampu
mengeluarkan
sputum, mayo
mampu
bernafas
dengan
•
•
6akukan
su#tion
pada
Berika bronkodilator bial
mudah, tidak ada pursed lips! perlu 3andaϖ
tanda
rentang normal
vital
dalam
• Barikan •
pelembab udara
Atur intake untuk #airan
mengoptimalkan keseimbangan. •
2onitor
respirasi
dan
status
Res*i(ato(5 Monito(ing •
2onitor
rata
?
rata,
kedalaman, irama dan usaha respirasi •
7atat
pergerakan
dada,amati
kesimetrisan,
penggunaan otot tambahan, retraksi otot supra#lavi#ular dan inter#ostal •
2onitor
suara
nafas,
seperti dengkur •
2onitor
bradipena,
pola
nafas
takipenia,
kussmaul,
hiperventilasi,
#heyne stokes, biot • 7atat •
lokasi trakea
2onitor
kelelahan
diagfragma
otot
(gerakan
paradoksis! •
Auskultasi
suara
nafas,
#atat area penurunan * tidak adanya ventilasi dan suara tambahan •
3entukan
kebutuhan
su#tion
dengan
mengauskultasi #rakles dan ronkhi
pada
"alan
napas
suara
paru
utama •
Auskultasi
setelah
tindakan
untuk
mengetahui hasilnya 3
/etidakseimbangan
NO
utritional status
/a"i adanya alergi
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b*d
AdeIua#y of nutrient
penurunan masukan
gi%i untuk menentukan
oral
food and :luid
"umlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan pasien
utritional $tatus
=eight 7ontrol
makanan
/olaborasi dengan ahli
akinkan diet yang
/riteria hasil
dimakan mengandung tinggi
serat untuk men#egah
Albumin serum
0re albumin serum
konstipasi
Hematokrit
Hemoglobin
bagaimana membuat #atatan
3otal iron binding
makanan harian.
A"arkan pasien
#apa#ity
penurunan BB dan gula darah
Eumlah limfosit
2onitor adanya
2onitor turgor kulit
2onitor kekeringan,
rambut kusam, total protein, Hb dan kadar Ht
2onitor mual dan
muntah
2onitor pu#at,
kemerahan, dan kekeringan "aringan kon"ungtiva
2onitor intake nuntrisi
An"urkan banyak minum
7atat adanya edema,
hiperemik, hipertonik papila lidah dan #avitas oval