LAPORAN PENDAHULUAN CEREBRAL PALSY
A. Defini Definisi si Cerebral palsy adalah suatu gangguan atau kelainan yang terjadi pada suatu suatu kurun kurun waktu waktu dalam dalam perkemba perkembanga ngan n anak, anak, mengenai mengenai sel-sel motorik di dalam susunan saraf pusat, bersifat kronik dan tidak progresif akibat kelainan atau cacat pada jaringan otak yang belum selesai pertumbuhannya. Walaupun lesi serebral bersifat statis dan tidak progresif, tetapi perkembangan tanda-tanda neuro neuron n perif perifer er akan akan berub berubah ah akibat akibat matur maturasi asi sereb serebral ral.. Yang perta pertama ma kali kali memp memper erke kena nalk lkan an peny penyak akit it ini ini
adal adalah ah Will Willia iam m
John John Litt Little le !"# !"#$% $%,,
yang ang
menyebutnya dengan istilah cerebral diplegia, sebagai akibat prematuritas atau afiksia neonatorum. &ir William W illiam 'lser adalah yang pertama kali memperkenalkan istilah cerebral palsy, sedangkan &igmund (reud menyebutnya dengan istilah )nfantile Cerebral *aralysis. Cerebral Cerebral palsy palsy adalah adalah ensefalo ensefalopatis patistatis tatis yang mungkin mungkin didefini didefinisikan sikan sebagai sebagai kelainan kelainan postur postur dan gerakan gerakan non-progre non-progresif, sif, sering sering disertai disertai dengan dengan epilepsy dan ketidaknormalan bicara, penglihatan, dan kecerdasan akibat dari cacat atau lesi otak yang sedang berkembang. Cerebral palsy ialah suatu gangguan nonspesifik yang disebabkan oleh abnormalitas sistem motor piramida motor kortek, basal ganglia dan otak kecil% yang ditandai dengan kerusakan pergerakan dan postur pada serangan awal. Cerebral Cerebral palsy ialah ialah suatu suatu gangguan gangguan atau kelaina kelainan n yang yang terjadi terjadi pada pada suatu suatu kurun kurun waktu waktu dalam dalam perkemba perkembanga ngan n anak, anak, mengenai mengenai sel-sel motorik di dalam susunan saraf pusat, bersifat kronik dan tidak progresif akibat kelainan atau cacat pada jaringan otak yang belum selesai pertumbuhannya. B. Etio Etiolo logi gi 1. Pranatal : a. +alf +alfor orma masi si konge kongeni nita tal. l. b. )nfeksi )nfeksi dalam dalam kandunga kandungan n yang dapat dapat menyebab menyebabkan kan kelainan kelainan janin janin misalny misalnya a rubela, rubela, toksoplam toksoplamosis osis,, sifihis, sifihis, sitomega sitomegaloi loirus, rus, atau infeksi irus lainnya%. c. adia adiasi si sina sinarr /. /. d. 0oksemia ksemia graid graidaru arum. m. e. 1sfiks 1sfiksia ia dalam dalam kandunga kandungan n misal misalny nya2 a2 solusi solusio o plase plasenta nta,, plase plasenta nta preia, anoksi maternal, atau tali pusat yang abnormal%. f. 3eracuna 3eracunan n kehami kehamilan lan dapat dapat menimb menimbulka ulkan n serebra serebrall palsy. palsy. g. 4anggu 4angguan an pertu pertumbu mbuhan han otak. otak.
2. Natal : a. 1nok 1noksi sia5 a5hi hipo poks ksia ia.. *enye *enyebab bab terban terbanya yak k ditemu ditemuka kan n dalam dalam masa masa perin perinata atall ialah cidera otak. 3eadaan inilah yang terj terjad adin inya ya
anok anoksi sia. a.
6al
demi demiki kian an
menyebabkan terd terdap apat at
pada pada
kead keadaa aan n
presentasi bayi abnormal, disproporsi sefalopelik, partus lama, plasenta preia, infeksi plasenta, partus menggunakan menggunakan bantuan alat tertentu dan lahir dengan seksio sesar. b. *erd *erdar arah ahan an ota otak. k. *erdar *erdaraha ahan n dan anoks anoksia ia dapat dapat terjad terjadii bersa bersamama-sam sama, a, sehin sehingga gga sukar sukar membe membedak dakan anny nya, a, misal misalny nya a perda perdarah rahan an yang yang mengelil mengelilingi ingi batang batang otak, otak, menggang mengganggu gu pusat pusat pernapas pernapasan an dan pered peredara aran n darah darah sehin sehingga gga terja terjadi di anoksi anoksia. a. *erda *erdarah rahan an dapat dapat terjadi di ruang subaraknoid dan menyebabkan penyumbatan C&& sehin sehingga gga manga mangakib kibatk atkan an hidros hidrosefa efalu lus. s. *erda *erdarah rahan an di ruang ruang subd subdur ural al
dapa dapatt
mene meneka kan n
korte korteks ks
sere serebr brii
sehi sehing ngga ga
timb timbul ul
kelumpuhan spastis. c. 0rauma 0rauma lahir, lahir, misalnya misalnya perdarah perdarahan an subdur subdural al d. *rem *remat atur urit itas as.. 7ayi kurang kurang bulan bulan mempuny mempunyai ai kemungki kemungkinan nan menderita menderita pendarahan otak lebih banyak dibandingkan dengan bayi cukup bulan, karena pembuluh darah, en8im, factor pembekuan darah dan lain-lain masih belum sempurna. e. )kterus )kte )kteru rus s pada pada masa masa neon neonat atus us
dapa dapatt
meny menyeb ebab abka kan n
kerusakan jaringan otak yang kekal akibat masuknya bilirubin ke f.
ganglia basal. +eni +ening ngit itis is puru purule lent nta a +eningitis purulenta pada masa bayi bila terlambat atau tidak tidak tepat tepat pengob pengobata atanny nnya a akan akan mengak mengakiba ibatka tkan n gejala gejala sisa sisa
berupa palsi serebral. 3. Postnatal : a. 0rau 0rauma ma kapi kapiti tis. s. b. )nfek feksi misalnya 2
meningitis
bakterial,
abses
serebri,
tromboplebitis, tromboplebitis, ensefalomielitis. ensefalomielitis. c. 3ern icte cterus rus. 7ebera 7eberapa pa peneli penelitia tian n menye menyebut butkan kan faktor faktor prenat prenatal al dan perinatal lebih berperan dari pada faktor
pascanatal. pascanatal. &tudi oleh
9elson 9elson dkk !:";% dikutip dikutip dari !$% menyebut menyebutkan kan bayi bayi dengan dengan berat berat
lahir lahir rendah, rendah, asfiksia asfiksia saat lahir, lahir, iskemi prenatal, prenatal, faktor
gene geneti tik, k,
malf malfor orma masi si
kong kongen enit ital al,,
toks toksin in,,
infe infeks ksii
intr intrau aute teri rin n
merupakan faktor penyebab cerebral palsy. (aktor prenatal dimulai saat masa gestasi sampai saat lahir, sedangkan faktor perinatal yaitu segala faktor yang menyebabkan cerebral palsy mulai dari lahir sampai satu bulan kehidupan. &edang faktor pasca natal mulai dari bulan pertama kehidupan sampai < tahun 6agberg dkk !:=>%, atau sampai > tahun kehidupan 7lair dan &tanley, !:"<%, atau sampai !; tahun *erlstein, 6od, !:;#%.
C. Faktor Resiko (aktor-faktor resiko yang menyebabkan kemungkinan terjadinya C* semakin besar antara lain adalah 2 !. Letak sungsang. <. *roses persalinan sulit +asalah askuler
atau
respirasi
bayi
selama
persalinan
merupakan tanda awal yang menunjukkan adanya masalah kerusakan otak atau otak bayi tidak berkembang secara normal. 3omplikasi tersebut dapat menyebabkan kerusakan otak permanen. $. 1pgar score rendah. 1pgar score yang rendah hingga !? @ menit setelah kelahiran. #. 77L dan prematuritas. esiko C* lebih tinggi diantara bayi dengan berat lahir rendah dengan berat di bawah <,> kg. >. 3ehamilan ganda esiko cerebral palsy akan semakin meningkat ketika sejumlah bayi membagi uterus ibu. ;. +alformasi &&*. &ebagian besar bayi-bayi yang lahir dengan C* memperlihatkan malformasi
&&*
yang
nyata,
misalnya
lingkar
kepala
abnormal
mikrosefali%. 6al tersebut menunjukkan bahwa masalah telah terjadi pada saat perkembangan &&* sejak dalam kandungan. =. *erdarahaan maternal atau proteinuria berat pada saat masa akhir kehamilan. ". *erdarahan aginal selama bulan ke : hingga !? kehamilan dan peningkatan
jumlah
protein
dalam
urine
berhubungan
peningkatan resiko terjadinya C* pada bayi. :. 6ipertiroidism maternal, mental retardasi dan kejang. !?. 3ejang pada bayi baru lahir.
D. Patofisiologi
dengan
*erubahan neuropatologik pada C* bergantung pada patogenesis, derajat dan lokalisasi kerusakan dalam susunan saraf pusat &&*%. &emua jaringan &&* peka terhadap kekurangan oksigen. 3erusakan yang paling berat terjadi pada neuron, kurang pada neuroglia dan jaringan penunjang (supporting tissue) dan paling minimal pada pembuluh darah otak. Aerajat kerusakan ada hubungannya acute neuronal necrosis tanpa kerusakan pada neuroglia. *enyembuhan terjadi dengan fagositosis bagian yang nekrotik, proliferasi neuroglia dan pembentukan jaringan parut yang diikuti dengan retraksi sekunder. *ada hipoksia yang lebih berat, terjadi kerusakan baik pada neuron maupun neuroglia, mengakibatkan terjadinya daerah dengan perlunakan, penyembuhan yang lambat, atrofi dan pembentukan jaringan parut yang luas. 3erusakankerusakan yang paling berat terjadi pada bagian &&* yang sangat peka terhadap hipoksia yaitu korteks serebri, agak kurang pada ganglia basalis dan serebelum, sedangkan batang otak dan medula spinalis mengalami kerusakan yang lebih ringan. *erdarahan ringan oleh trauma persalinan biasanya diabsorpsi tanpa kerusakan yang menetap. 6ematoma subdural yang biasanya unilateral tersering ditemukan pada bagian erteksi dekat sinus longitudinalis, menyebabkan kerusakan jaringan otak yang berada di bawahnya oleh karena nekrosis tekanan, menghasilkan ensefalo malaria yang akhirnya terjadi atrofi dan pembentukan jaringan parut. *erdarahan intraserebral jarang menghasilkan porencephalic cavity . +enurut *erlstein dan 7arnett, suatu trauma kepala dan perdarahan intrakranial pada umumnya akan melibatkan sistem piramidal, sedangkan anoksia terutama mengenai sistem ekstrapiramidal. +anifestasi klinik kelainan ini bergantung pada hebatnya dan lokalisasi lesi yang terjadi, apakah ia di korteks serebri, ganglia basalis ataukah di serebelum. 3ernikterus menyebabkan kerusakan pada masa nukleus yang dalam, ditandai dengan warna kuning, kerusakan berupa nekrosis dan lisis neuron yang diikuti dengan proliferasi neuroglia dan pengerutan yang hebat. *ada kelainan bawaan otak, misalnya agenesis5hipogenesis
bagian-bagian otak
dan
hidrosefalus,
akan
terjadi
gangguan perkembangan. 1danya malformasi hambatan pada askuler , atrofi, hilangnya neuron dan degenerasi laminar akan menimbulkan narrowergyiri dan berat otak rendah. Cerebral palsy digambarkan sebagai kekacauan pergerakan dan postur tubuh yang disebabkan oleh cacat nonprogressie atau luka otak pada saat anak-anak.
&uatu presentasi serebral palsi dapat diakibatkan oleh suatu dasar kelainan structural otak 2 awal sebelum dilahirkan, perinatal, atau luka-luka5kerugian setelah kelahiran dalam kaitan dengan ketidakcukupan askuler , toksin atau infeksi%. •
1danya malformasi pada otak, penyumbatan pada askuler, atropi,
•
hilangnya
neuron
dan
degenerasi
laminar
akan
menimbulkan narrower gry dan berat otak rendah. 1noBia merupakan penyebab yang berarti dengan kerusakan otak, atau sekunder dari penyebab mekanisme yang lain. C* Cerebral *alsy% dapat dikaitkan dengan premature yaitu spastic displegia yang disebabkan oleh hypoxic infarction atau hemorrhage dalam
•
entrikel. Type athetoid dys!eneti! disebabkan oleh kernicterus dan penyakit hemolitik pada bayi baru lahir, adanya pigmen berdeposit dalam basal ganglia dan beberapa saraf nuclei cranial. &elain itu juga dapat terjadi bila gangsal banglia mengalami injury yang ditandai dengan tidak terkontrolnya pergerakan yang tidak disadari
•
dan lambat. Type "P hi#epharetic$ karena trauma pada kortek atau C1 pada arteri cerebral tengah. Cerebral hypoplasia hipoglicemia neonatal
•
dihubungkan dengan ataBia C*. &pastic C* yang paling sering dan melibatkan kerusakan pada motor korteks yang paling ditandai dengan ketegangan otot dan hiperresponsif. efleks tendon yang dalam akan meningkatkan dan menstimulasi yang dapat menyebabkan pergerakan sentakan
•
yang tiba-tiba pada sedikit atau semua ektermitas. 1taBic C* adanya injury dari serebelum yang mana mengatur koordinasi, keseimbangan dan kinestik. 1kan tampak pergerakan yang tidak terkoordinasi pada ekstremitas aras bila anak memegang 5 menggapai benda. 1da pergerakan berulang dan
•
cepat namun minimal. %igid tre#or atonic "P ditandai dengan kekakuan pada kedua otot fleksor dan ekstensor. 0ype ini mempunyai prognosis yang buruk karena ada deformitas multiple yang terkait dengan
•
kurangnya pergerakan aktif. &ecara umum cortical dan antropy cere&ral menyebabkan beratnya kuadriparesis dengan retardasi mental dan microcephaly.
E. Pathwa 0erlampir F. !anifestasi "linis 1. 'pastisitas 0erdapat peninggian tonus otot dan refleks yang disertai dengan klonus dan reflek 7abinski yang positif. 0onus otot yang meninggi itu menetap dan tidak hilang meskipun penderita dalam keadaan tidur. *eninggian tonus ini tidak sama derajatnya pada suatu gabungan otot, karena itu tampak sifat yang khas dengan kecenderungan terjadi kontraktur, misalnya lengan dalam aduksi, fleksi pada sendi siku dan pergelangan tangan dalam pronasi serta jari-jari dalam fleksi sehingga posisi ibu jari melintang di telapak tangan. 0ungkai dalam sikap aduksi, fleksi pada sendi paha dan lutut, kaki dalam flesi plantar dan telapak kaki berputar ke dalam. 0onic neck refleB dan refleks neonatal menghilang pada waktunya. 3erusakan biasanya terletak
di traktus
kortikospinalis.
7entuk
kelumpuhan
spastisitas
tergantung kepada letak dan besarnya kerusakan yaitu monoplegia5 monoparesis. 3elumpuhan ke empat anggota gerak, tetapi salah satu anggota gerak lebih hebat dari yang lainnya hemiplegia5hemiparesis adalah kelumpuhan lengan dan tungkai dipihak yang sama diplegia5 diparesis adalah kelumpuhan ke empat anggota gerak tetapi tungkai lebih hebat dari pada lengan tetraplegia5tetraparesis adalah kelumpuhan ke empat anggota gerak, lengan lebih atau sama hebatnya dibandingkan dengan tungkai. 4olongan spastitis ini meliputi 5$ @ D penderita cerebral palsy. 7entuk kelumpuhan spastitis tergantung kepada letak dan besarnya kerusakan, yaitu2 a. +onoplegia5+onoparesis 3elumpuhan ke empat anggota gerak, tetapi salah satu anggota gerak lebih hebat dari yang lainnya. b. 6emiplegia5Aiparesis 3elumpuhan lengan dan tungkai dipihak yang sama. c. Aiplegia5Aiparesis 3elumpuhan ke empat anggota gerak, tetapi tungkai lebih hebat dari pada lengan. d. 0etraplegia50etraparesis 3elumpuhan ke empat anggota gerak, tetapi lengan lebih atau sama hebatnya dibandingkan dengan tungkai.
2. Tonus otot yang &eru&ah 7ayi pada golongan ini, pada usia bulan pertama tampak fleksid lemas% dan berbaring seperti kodok terlentang sehingga tampak seperti kelainan pada lower motor neuron. +enjelang umur ! tahun barulah terjadi perubahan tonus otot dari rendah hingga tinggi. 7ila dibiarkan berbaring tampak fleksid dan sikapnya seperti kodok terlentang, tetapi bila dirangsang atau mulai diperiksa otot tonusnya berubah menjadi spastis, efleks otot yang normal dan refleks babinski negatif, tetapi yang khas ialah reflek neonatal dan tonic neck refleB menetap. 3erusakan biasanya terletak di batang otak dan disebabkan oleh afiksia perinatal atau ikterus.
3. oreoatetosis 3elainan
yang
khas
yaitu
sikap
yang
abnormal
dengan
pergerakan yang terjadi dengan sendirinya involuntary #ove#ent %. *ada ; bulan pertama tampak flaksid, tetapi sesudah itu barulah muncul kelainan tersebut. efleks neonatal menetap dan tampak adanya perubahan tonus otot. Aapat timbul juga gejala spastisitas dan ataksia, kerusakan terletak di ganglia basal disebabkan oleh asfiksia berat atau ikterus kern pada masa neonatus. *. +ta!sia 1taksia adalah gangguan koordinasi. 7ayi dalam golongan ini biasanya flaksid dan menunjukan perkembangan motorik yang lambat. 3ehilangan keseimbangan tampak bila mulai belajar duduk. +ulai berjalan sangat lambat dan semua pergerakan canggung dan kaku. 3erusakan terletak di serebelum. ,. -angguan pendengaran 0erdapat >-!?E anak dengan serebral palsi. 4angguan berupa kelainan neurogen terutama persepsi nada tinggi, sehingga sulit menangkap kata-kata. 0erdapat pada golongan koreo-atetosis. . -angguan &icara Aisebabkan oleh gangguan pendengaran atau retradasi mental. 4erakan yang terjadi dengan sendirinya di bibir dan lidah menyebabkan sukar mengontrol otot-otot tersebut sehingga anak sulit membentuk katakata dan sering tampak anak berliur. /. -angguan #ata 4angguan mata biasanya berupa strabismus konergen dan kelainan refraksi pada keadaan asfiksia yang berat dapat terjadi katarak. 0. Paralisis
Aapat berbentuk hemiplegia, kuadriplegia, diplegia, monoplegia, triplegia. 3elumpuhan ini mungkin bersifat flaksid, spastik atau campuran. . -era!an involunter Aapat berbentuk atetosis, khoreoatetosis, tremor dengan tonus yang dapat bersifat flaksid, rigiditas, atau campuran. 1. eang Aapat bersifat umum atau fokal. 11. -angguan per!e#&angan #ental etardasi mental ditemukan kira-kira pada !5$ dari anak dengan cerebral palsy terutama pada grup tetraparesis, diparesis spastik dan ataksia. Cerebral palsy yang disertai dengan retardasi mental pada umumnya disebabkan oleh anoksia serebri yang cukup lama, sehingga terjadi atrofi serebri yang menyeluruh. etardasi mental masih dapat diperbaiki bila korteks serebri tidak mengalami kerusakan menyeluruh dan masih ada anggota gerak yang dapat digerakkan secara olunter. Aengan dikembangkannya gerakan-gerakan tangkas oleh anggota gerak, perkembangan mental akan dapat dipengaruhi secara positif. 12. Pro&le# e#osional teruta#a pada saat re#aa.
#. "lasifikasi $an #e%ala 3lasifikasi Cerebral palsy dibagi berdasarkan !. Ailihat dari sudut pergerakan otot-otot Aalam kategori ini, Cerebral palsy dibagi menjadi >, yaitu 2 a. Jenis &pastis *erkataan F&pasticG dapat diganti dalam bahasa 7elanda, dengan F3rampG kalua dalam bahasa )ndonesia yang mendekati FkejangG. *ada anak yang menderita Cerebral *alsy dengan jenis &pastic terdapat kekejangan pada otot-ototnya atau sebagian dari otot-ototnya. 3ekejangan tadi terutama timbul kalau otot akan digerakkan dan dapat hilang pada waktu anak tidur. +isalnya2 kalau lutut anak tadi sekonyong-konyong hendak kita luruskan, maka terasa bahwa otot tadi menjadi kejang, sehingga sukar diluruskan. 1kan tetapi, kalau anak tadi tidur maka lutut dengan mudah diluruskan. *ada umumnya kekejangan-kekejangan tadi menjadi main hebat jikalau anak marah atau takut5anak tidak tenang. 3arena itu, pada umumnya melatih anak cacat Cerebral *alsy haruslah dalam suasana ketenangan. Jenis F&pasticG
merupakan jenis Cerebral *alsy yang terbanyak jumlahnya diantara jenis-jenis lainnya b. Jenis 1thetoid *ada jenis ini tidak terdapat kekejangan atau kekakuan, otot-ototnya dapat digerakkan dengan mudah, akan tetapi jenis ini selalu terdapat gerakan-gerakan yang tidak dapat dicegah oleh anak sendirian yang tiap-tiap waktu datang. +isalnya2 1nak tidak dapat memegang salah satu barang, oleh karena tangan dan jari jarinya selalu bergerak sendiri yang tidak dapat dicegah. Jenis 1thetoi dini meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak tapi merupakan cacat yang sangat sukar diperbaiki. 4erakan-gerakan akan berkuarang kalau anak tadi dalam keadaan tenang atau sedang tidur. 4erakan-gerakan otomatis tadi selain pada tangan dan kaki juga terdapat pada lidah, bibir, mata, dan sebagainya. c. 1taBia *ada jenis ini anak seakan-akan kehilangan perasaan keseimbangan. Walaupun otot-ototnya tidak kaku, namun anak kadang-kadang tidak dapat berdiri atau berjalan. 3arena anak tadi tidak dapat meletakkan badannya dalam keseimbangan, maka ia selalu akan jatuh. 3alau ia berjalan maka jalannya seperti orang mabuk, kadang-kadang langkahnya terlalu lebar atau bisa juga langkahnya terlalu pendek. 3alau anak misalnya mengambil barang,
maka juga salah
perhitungan, misalnya2
jaraknya
terlampau jauh, sehingga melewati barang yang akan diambil atau terlalu pendek sehingga belum sampai pada barang yang akan diambil. *ada jenis 1taBia ini merupakan jenis cacat yang berat. d. 0remor *ada jenis ini selalu terdapat gerakan-gerakan kecil terusmenerus, sehingga merupakan getaran. 4etaran tadi dapat juga sangat mengganggu fungsi anak.
3adang-kadang terdapat
getaran-getaran yang mengenai mata, sehinnga matanya selalu bergerak. 7isa juga getaran tadi terdapat pada kepala, atau padatangan yang selalu gemetar. e. igid *ada jenis ini terdapat otot-otot yang selalu kaku, seakanakan bukan merupakan daging, akan tetapi sebagai benda yang agak kaku. +isalnya seperti mesin yang tidak ada gemuknya, kalau
digerakkan
kelihatan
selalu
ada
remnya,
sehingga
gerakannya selalu tidak dapat lemah dan tidak dapat halus dan tidak cepat. &elain itu, terdapat pula campuaran antara jenis yang satu dengan jenis yang lainnya. +isalnya2
Jenis athetoid
bercampur dengan jenis tremor, dan sebagainya. 2. Pe#&agian #enurut u#lah anggota &adan yang cacat a. +onoplegia +erupakan cacat Cerebral palsy yang hanya mempunyai cacat pada sebuah dari anggota geraknya. +isalnya hanya kaki kiri sedangkan kaki kanannya dan kedua tangannya sehat. b. Aiplegia *ada diplegia terdapat dua anggota gerak yang dalam keadaan cacat. 3alau pada diplegia ini terdapat cacat pada kedua belah kakinya, maka cacat ini dinamakan *araplegia. Jikalau yang cacat sebelah dari anggota geraknya misalnya tangan kanan dan kaki kanan atau tangan kiri dengan kaki kiri, maka disebut hemiplegia. c. 0riplegia *ada triplegia maka cacat $ buah dari keempat anggota geraknya. d. Huadriplegia atau tetraplegia Aalam golongan ini termasuk anak-anak Cerebral *alsy yang cacat pada seluruh anggota geraknya. Jadi cacat pada kedua tangan dan kedua kakinya. 3. Pe#&agian "ere&ral Palsy #enurut deraat &erat$ sedang$ dan ringannya se&agai &eri!ut : a. 4olongan ringan 0idak memerlukan pertolongan karena anak tadi dapat mengurus dirinya sendiri dalam kehidupan sehari @ hari, dapat bergerak jalan% tanpa alat @ alat dan dapat berbicara tegas. b. 4olongan sedang 1nak @ anak yang memerlukan pertolongan khusus, agar anak tadi dapat mengurus dirinya sendiri, dapat bergerak dan dapat berbicara. +ungkin untuk anak ini diperlukan alat @ alat khusus misalnya brace untuk memperbaiki cacadnya. Aengan pertolongan secara khusus masih dapat diharapkan bahwa anak akan dapat mengurus dirinya sendiri, dapat berjalan dan dapat berbicara sehingga akan dapat hidup di tengah @ tengah masyarakat. c. 4olongan berat 1nak @ anak cerebral palsy yang mempunyai cacad sedemikian rupa sehingga anak tak mungkin dapat hidup tanpa
pertolongan orang lain. 1kan tetapi yang paling sukar ialah menentukan apakah seorang anak cerebral palsy masuk golongan ringan, apakah masuk golongan sedang dan apakah masuk golongan berat. 0idak mudah untuk menentukan apakah bayi yang diperiksa mempunyai cacad atau tidak. 3alau bayi sudah mencapai umur satu tahun atau lebih, maka cacadnya akan lebih mudah dilihat. 1kan tetapi pada bayi di bawah umur satu tahun kadang @ kadang sangat sukar untuk menentukan apakah bayi tadi sehat atau mempunyai cacad. +aka kita perlu mengetahui bagaimana sifat @ sifat bayi yang sehat, supaya kita dapat membedakan dengan bayi yang mungkin mempunyai cacat. 4ari lahir sa#pai u#ur * #inggu *ada umur ini umumnya bayi masih lemah dan segala @ galanya masih memerlukan pertolongan, namun bayi yang sehat
pada
umumnya
kelihatan
bersemangat
kelihatan
menunjukan reaksi jika di pegang dan kelihatan dapat aktif minum tetek. 1danya cacad dapat di buka jika misalnya bayi kelihatan lemah, tidak bersemangat, meneteknya kurang aktif, pernapasanya lemah, menangisnya lembek, adanya setuip kejang%, banyak muntah @ muntah, bersifat acuh @ tak acuh terhadap ibunya. 0anda @ tanda tadi dapat merupakan tanda @
tanda kemungkinan adanya cacad serebral palsy. 5#ur 1 &ulan 6 2 &ulan *ada umur ini bayi menunjukan gerak yang aktif pada kepalanya, jika ada suara misalnya permainan atau panggilan dari ibunya atau suara @suara lain maka kepalanya berputar kearah suara tadi dan pada umumnya kedua tangannya dibengkokkan dan
kakinya
diluruskan.
4erakan
tersebut
merupakan gerakan pada bayi yang sehat. Jika gerak tersebut tidak terdapat maka kemungkinan bayi tersebut cacad serebral
palsy. 5#ur 2 &ulan 6 * &ulan *ada umur ini bayi telah dapat menunjukkan ekspresi atau pernyataan dengan mukanya dari gerak muka kita dapat mengetahui keadaan bayi tadi, misalnya mulai tersenyum atau tertawa, menangis atau bersungut. Aapat pula mengarahkan
padangan matanya pada suatu benda yang bergerak. Jika tanda @ tanda tersebut tidak di dapat maka kemungkinan bayi
menpunyai cacad serebral palsy. 5#ur * &ulan 6 0 &ulan *ada umur ini bayi kelihatan sudah dapat menguasai letak dan gerak kepalanya. +isalnya kalau ia didudukan, maka kepalanya tidak akan jatuh dan kepala tadi dapat digerakkan ke kanan dan kiri secara aktif. 1nak tersebut juga belajar mengulurkan tangannya untuk memegang salah satu benda. )a mulai dapat mengeluarkan beberapa perkataan. )a mulai dapat sungguh
@
sungguh
tertawa
dan
menaruh
perhatian
sekelilingnya. Jika pada umur tadi kepalanya masih lemah matanya tidak dapat memandang dengan tegas, ibu jarinya selalu di tekan ke dalam kepalan ke # jarinya, maka hal @ hal
tadi merupakan tranda @ tanda adanya cacad serebral palsy. 5#ur 0 6 1 &ulan *ada umur " bulan bayi sudah dapat berbalik- balik dari tertelungkup ke terlentang, serta sebaliknya. Aan ia sudah dapat duduk tanpa di pegang. Aia mulai belajar merangkak, ia dapat memegang benda dengan tepat, dan membawa benda yang di pegang ke dalam mulutnya. Aan dapat memindahkan benda yang di pegang dari tangan satu ke tangan yang lainnya. )a dapat menirukan suara @ suara, dapat mengenal ibu dan ayahnya. Aan ia dengan aktif menginginkan makanannya. Jika tidak ada tanda @tanda tersebut maka kemungkinan ada cacad serebral palsy.
5#ur 1 &ulan 6 1 tahun *ada umur ini anak sudah dapat duduk dengan sempurna, ia dapat duduk sendiri dari berbaring. )a telah dapat makan @ makanan yang telah ada dalam tangannya dan juga telah dapat memegang botol minumannya. )a dapat mengucapkan dengan spontan beberapa perkataan misalnya ibu, bapak dan lain @ lain. )a dapat didirikan meskipun masih dengan layanan. Jikalau pada umur !? bulan tadi kakinya kelihatan terseret jika merangkak, atau jika kakinya lurus pada waktu coba didirikan, atau dari mulutnya selalu keluar ludah sehingga pakainya terus
basah dan ia belum dapat makan @ makanan yang keras misalnya roti, maka hal @ hal tadi dapat merupakan tanda @
tanda kemungkinan adanya cacad serebral palsy. 5#ur 1 tahun *ada umur ! tahun anak telah mulai belajar berjalan dan pada umumnya dalam umur !> bulan sudah dapat berjalan sendiri. )a telah dapat pula memegang benda @ benda yang kecil diantara ibu jari dan jari telunjuk. &udah tentu jalannya belum tetap, akan tetapi makin lama makin baik. +emang sesungguhnya sukar untuk menetapkan apakah ada cacad cerebral palsy sebelum anak mencapai umur yang dapat menentukan bahwa ia dapat berjalan dengan tetap. &etelah anak menjadi besar misalnya diatas < tahun ke atas, maka tanda-tanda menjadi lebih tampak dan akan bersifat menurut jenis-jenis cacad cerebral palsy sebagaimana telah diuraikan dimuka. 1nak makin menjadi besar, makin terang tampak tanda-tanda cacad pada cerebral palsy. 9amun demikian kadang-kadang masih perlu pemeriksaan dokter yang lebih teliti dan pula kadang-kadang masih perlu obserasi beberapa waktu untuk dapat menetapkan ada atau tidaknya cacad, jenis cacad, dan berat cacat.
H. "o&'likasi !. 1taksi, 3atarak, 6idrosepalus <. etardasi +ental )H dibawah >?, berat5beban dari otak motoriknya )H rendah, dengan $. #. >. ;. =. ".
suatu ketegangan Imenyangkut )H yang yang lebih rendah. &train5ketegangan Lebih sering pada Kudriplegia dan hemiplegia *inggul 3eseleo53erusakan &ering terjadi pada Kuadriplegia dan paraplegia berat. 3ehilangan sensibilitas 1nak-anak dengan hemiplegia akan kehilangan sensibilitas. 6ilang pendengaran 1trtosis sering terjadi terpasang, tetapi bukan pada anak spaskis. 4angguan isual 7ermata juling, terutama pada anak-anak prematur dan Kuadriplegia. 3esukaran untuk bicara
*enyebab2 disartria, etardasi mental, hilang pendengaran, atasi kortikal, gangguan emosional dan mungkin sebab gejala lateralisasi pada anak hemiplagia. :. Lateralisasi Aominan pada anak yang normal nya dan yang di5terpengaruh oleh gejala hemiplegia,
kemudian akan ada berbagai kesulitan untuk
pindahgerakkan pusat bicara !?. )nkontinensia +, dan terutama oleh karena berbagai kesulitan pada pelatihan kamar kecil. !!. *enyimpangan *erilaku 0idak suka bergaul, dengan mudah dipengaruhi dan mengacaukan ketidaksuburan5kemandulan.
(. Pe&eriksaan Diagnostik !. *emeriksaan mata dan pendengaran segera dilakukan setelah diagnosis sebral palsi ditegakkan. <. (ungsi lumbal harus dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebabnya suatu proses degeneratif. *ada serebral palsi. C&& normal. $. *emeriksaan 34 dilakukan pada pasien kejang atau pada golongan hemiparesis baik yang disertai kejang maupun yang tidak. #. (oto rontgen kepala. >. *enilaian psikologis perlu dikerjakan untuk tingkat pendidikan yang dibutuhkan. ;. *emeriksaan metobolik untuk menyingkirkan penyebablain dari reterdasi mental.
). Penatalaksanaan* +era'i Mntuk memperoleh hasil yang maksimal perlu kerjasama yang baik, penderita C* perlu ditangani oleh suatu 0eam yang terdiri dari2 dokter anak, ahli saraf5neurolog, ahli jiwa5psikiater5psikolog, ahli bedah tulang5ortopedi, ahli fisioterapi, occupational therapist, guru sekolah luar biasa, orang tua penderita dan bila perlu ditambah dengan ahli mata, ahli 060, perawat anak, pekerja sosial dan lain-lain. a. +edik *engobatan kausal tidak ada, hanya simtomatik. b. (isioterapi (isioterapi bertujuan untuk mengembangkan berbagai gerakan yang diperlukan untuk memperoleh keterampilan secara independent untuk aktiitas sehari-hari. (isioterapi ini harus segera dimulai secara
intensif. Mntuk mencegah kontraktur perlu diperhatikan posisi penderita sewaktu istirahat atau tidur. 7agi penderita yang berat dianjurkan untuk sementara tinggal di suatu pusat latihan. (isio terapi dilakukan sepanjang hidup penderita. &elain fisio terapi, penderita C* perlu dididik sesuai dengan tingkat inteligensinya, di &ekolah Luar 7iasa dan bila mungkin di sekolah biasa bersama-sama dengan anak yang normal. c. 0indakan bedah 7ila terdapat hipertonus otot atau hiperspastisitas, dianjurkan untuk dilakukan pembedahan otot, tendon atau tulang untuk reposisi kelainan tersebut. *embedahan stereotatik dianjurkan pada pasien dengan pergerakan koreotetosis yang berlebihan. 'perasi bertujuan untuk mengurangi spasme otot, menyamakan kekuatan otot yang antagonis,
menstabilkan
sendi-sendi
dan
mengoreksi
deformitas.
0indakan operasi lebih sering dilakukan pada tipe spastik dari pada tipe lainnya. Juga lebih sering dilakukan pada anggota gerak bawah dibanding dengan
anggota
gerak
atas.
*rosedur
operasi
yang
dilakukan
disesuaikan dengan jenis operasinya, apakah operasi itu dilakukan pada saraf motorik, tendon, otot atau pada tulang. *ada beberapa kasus, untuk membebaskan kontraktur persendian yang semakin memburuk akibat kekakuan otot, pembedahan juga perlu dilakukan untuk memasang selang makanan dan untuk mengendalikan refluks gastroesofageal. d. 'bat-obatan *asien serebral palsi C*% yang dengan gejala motorik ringan adalah baik, makin banyak gejala penyertanya dan makin berat gejala motoriknya makin buruk prognosisnya. *emberian obat-obatan pada C* bertujuan untuk memperbaiki gangguan tingkah laku, neuro-motorik dan untuk mengontrol serangan kejang. *ada penderita C* yang kejang. pemberian obat anti kejang menunjukkan hasil yang baik dalam mengontrol kejang, tetapi pada C* tipe spastik dan atetosis obat ini kurang berhasil. Aemikian pula obat muskulorelaksan kurang berhasil menurunkan tonus otot pada C* tipe spastik dan atetosis. *ada penderita dengan kejang diberikan maintenance anti kejang yang disesuaikan dengan karakteristik kejangnya, misalnya luminal, dilantin dan sebagainya. *ada keadaan tonus otot yang berlebihan, obat golongan ben8odia8epine, misalnya 2 alium, librium atau mogadon dapat dicoba. *ada keadaan
choreoathetosis diberikan artane. 0ofranil imipramine% diberikan pada keadaan depresi. *ada penderita yang hiperaktif dapat diberikan deBtroamphetamine >-!? mg pada pagi hari dan <,> -- > mg pada waktu tengah hari. e. eedukasi dan rehabilitasi. Aengan adanya kecacatan yang bersifat multifaset, seseorang penderita
C*
perlu
mendapatkan
terapi
yang
sesuai
dengan
kecacatannya. aluasi terhadap tujuan perlu dibuat oleh masing-masing terapist. 0ujuan yang akan dicapai perlu juga disampaikan kepada orang tua5famili penderita, sebab dengan demikian ia dapat merelakan anaknya mendapat perawatan yang cocok serta ikut pula melakukan perawatan tadi di lingkungan hidupnya sendiri. Ai &ekolah Luar 7iasa dapat dilakukan speech therapy dan occupational therapy yang disesuaikan dengan keadaan penderita. +ereka sebaiknya diperlakukan sebagai anak biasa yang pulang ke rumah dengan kendaraan bersanrm-sama sehingga tidak merasa diasingkan,
hidup
dalam
suasana
normal.
'rang
tua
janganlah
melindungi anak secara berlebihan dan untuk itu pekerja sosial dapat f.
membantu di rumah dengan melihat seperlunya. *siko terapi untuk anak dan keluarganya. 'leh karena gangguan tingkah laku dan adaptasi sosial sering menyertai C*, maka psiko terapi perlu diberikan, baik terhadap penderita
maupun terhadap keluarganya. g. 0indakan keperawatan +engobserasi dengan cermat bayi-bayi baru lahir yang beresiko baca
status
bayi
secara
cermat
mengenai
riwayat
kehamilan5kelahirannya%. Jika dijumpai adanya kejang atau sikap bayi yang tidak biasa pada neonatus segera memberitahukan dokter agar
dapat dilakukan penanganan semestinya. Jika telah diketahui bayi lahir dengan resiko terjadi gangguan pada otak walaupun selama di ruang perawatan tidak terjadi kelainan agar dipesankan kepada orangtua5ibunya jika melihat sikap bayi tidak
normal. h. *engobatan yang dilakukan biasanya tergantung kepada gejala dan bisa berupa 2 0erapi fisik, Loraces penyangga%, 3aca mata, 1lat bantu dengar, *endidikan dan sekolah khusus, 'bat anti kejang, 'bat pengendur otot untuk mengurangi tremor dan kekakuan% 2 baclofen dan dia8epam, 0erapi okupasional, 7edah ortopedik 5 bedah saraf, untuk merekonstruksi
terhadap deformitas yang terjadi, 0erapi wicara bisa memperjelas pembicaraan anak dan membantu mengatasi masalah makan.
"ONSEP ASUHAN "EPERA,A+AN A. Pengka%ian !. Aata Mmum +encakup identitas pasien dan penanggung jawab pasien 9o registrasi 2 9ama pasien 2 Msia 2 9ama ibu 2 9ama ayah 2 iwayat kesehatan keluarga 2 <. iwayat kesehatan iwayat kesehataan yang berhubungan dengan factor prenatal, natal dan post natal serta keadaan sekitar kelahiran. $. 3eluhan dan manifestasi klinik 'bserasi adanya maniestasi cerebral
palsy,
khususnya
yang
berhubungan dengan pencapaian perkembangan 2 a. *erlambatan perkembangan motorik kasar +anifestasi umum, keterlambatan pada semua pencapaian motorik, namun meningkat sejalan dengan pertumbuhan. b. 0ampilan motorik abnormal *enggunaan tangan unilateral yang terlaalu dini, merangkak asimetris abnormal,
berdiri
atau
berjinjit,
gerakan
inolunter
atau
tidak
terkoordinasi, buruk menghisap, kesulitan makan, sariawan lidah yang menetap. c. *erubahan tonus otot *eningkatan atau penurunan tahanan pada gerakan pasif, postur opistotonik
lengkung
punggung
berlebihan%,
merasa
kaku
saat
memegang atau berpakaian, kesulitan dalam menggunakan popok, kaku atau tidak menekuk pada pinggul dan sendi lutut bila ditarik ke posisi duduk tanda awal%. d. *osture abnormal +empertahankan agar pinggul lebih tinggi dari tubuh pada posisi telungkup, menyilangkan atau mengekstensikan kaki dengan telapak kaki
plantar fleksi pada posisi telentang, lengan abduksi pada bahu, siku fleksi, tangan mengepal. e. 1bnormalitas refleks efleks infantile primitie menetap reflek leher tonik ada pada usia berapa pun, tidak menetap diatas usia ; bulan%, efleks +oro, plantar, dan menggenggam menetaap atau hiperaktif, 6iperefleksia, klonus pergelangan kaki dan reflek meregang muncul pada banyak kelompok f.
otot pada gerakan pasif cepat. 3elainan penyerta bisa ada, bisa juga tidak%. *embelajaran dan penalaran subnormal retardasi mental pada kira-kira dua pertiga indiidu%. 3erusakan perilaku dan hubungan interpersonal. 4ejala lain yang juga bisa ditemukan pada cerebral palsy adalah2 1. 3ecerdasan di bawah normal 3eterbelakangan mental 2. $. 4angguan menghisap atau makan #. *ernafasan yang tidak teratur >. 4angguan perkembangan kemampuan motorik misalnya ;. =. ". :. !?.
$.
menggapai sesuatu, duduk, berguling, merangkak, berjalan% 4angguan berbicara disartria% 4angguan penglihatan 4angguan pendengaran 3ontraktur persendian 4erakan terbatas
*emeriksaan (isik
a. +uskuluskeletal2 spastisitas, ataksia b. 9eurosensory2 4angguan menangkap suara tinggi 4angguan bicara 1nak berliur 7ibir dan lidah terjadi gerakan dengan sendirinya c. 9utrisi2 intake yang kurang
B. Diagnosa "e'erawatan !. esiko cidera berhubungan dengan kejang <. 6ambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal $. )solasi sosial berhubungan dengan gangguan kondisi kesehatan C. Ren-ana +in$akan "e'erawatan Diagnosa "e'erawatan* !asalah "olaorasi Risiko (n%/r
Ren-ana ke'erawatan +/%/an $an "riteria Hasil NOC 2 isk 3ontrol
(nter0ensi N(C 2 En0iron&ent !anage&ent 1!ana%e&en lingk/ngan2
(aktor-faktor risiko 2 ksternal - (isik contoh 2 rancangan struktur dan arahan masyarakat, bangunan dan atau perlengkapan mode transpor atau cara perpindahan +anusia atau penyedia pelayanan% - 7iologikal contoh 2 tingkat imunisasi dalam masyarakat, mikroorganisme% - 3imia obat-obatan2agen farmasi, alkohol, kafein, nikotin, bahan pengawet, kosmetik nutrien2 itamin, jenis makanan racun polutan% )nternal - *sikolgik orientasi afektif% - +al nutrisi - 7entuk darah abnormal, contoh 2 leukositosis5leukopenia - *erubahan faktor pembekuan, - 0rombositopeni - &ickle cell - 0halassemia, - *enurunan 6b, - )mun-autoimum tidak berfungsi. - 7iokimia, fungsi regulasi contoh 2 tidak berfungsinya sensoris% - Aisfugsi gabungan - Aisfungsi efektor - 6ipoksia jaringan - *erkembangan usia fisiologik, psikososial% - (isik contoh 2 kerusakan kulit5tidak utuh, berhubungan dengan mobilitas% Diagnosa "e'erawatan* !asalah "olaorasi
)mmune status &afety 7ehaior &etelah dilakukan tindakan keperawatan selamaN. 3lien tidak mengalami injury dengan kriterian hasil2 terbebas dari 3lien cedera mampu 3lien menjelaskan cara5metode untukmencegah injury5cedera mampu 3lien menjelaskan factor risiko dari lingkungan5perilaku personal +ampumemodifikasi gaya hidup untukmencegah injury +enggunakan fasilitas kesehatan yang ada mengenali +ampu perubahan status kesehatan
&ediakan lingkungan yang aman untuk pasien )dentifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien +enghindarkan lingkungan yang berbahaya misalnya memindahkan perabotan% +emasang side rail tempat tidur +enyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih +enempatkan saklar lampu ditempat yang mudah dijangkau pasien. +embatasi pengunjung +emberikan penerangan yang cukup +enganjurkan keluarga untuk menemani pasien. +engontrol lingkungan dari kebisingan +emindahkan barang-barang yang dapat membahayakan 7erikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit.
Ren-ana ke'erawatan +/%/an $an "riteria Hasil
(nter0ensi
#angg/an &oilitas fisik 7erhubungan dengan 2 - 4angguan metabolisme sel - 3eterlembatan perkembangan - *engobatan - 3urang support lingkungan - 3eterbatasan ketahan kardioaskuler - 3ehilangan integritas struktur tulang - 0erapi pembatasan gerak - 3urang pengetahuan tentang kegunaan pergerakan fisik - )ndeks massa tubuh diatas => tahun percentil sesuai dengan usia - 3erusakan persepsi sensori - 0idak nyaman, nyeri - 3erusakan muskuloskeletal dan neuromuskuler - )ntoleransi aktiitas5penurunan kekuatan dan stamina - Aepresi mood atau cemas - 3erusakan kognitif - *enurunan kekuatan otot, kontrol dan atau masa - 3eengganan untuk memulai gerak - 4aya hidup yang menetap, tidak digunakan, deconditioning - +alnutrisi selektif atau umum A'2 - *enurunan waktu reaksi - 3esulitan merubah posisi - *erubahan gerakan penurunan untuk berjalan, kecepatan, kesulitan memulai langkah pendek% - 3eterbatasan motorik kasar dan halus - 3eterbatasan '+
NOC 3 Joint +oement 2 1ctie +obility Leel &elf care 2 1ALs 0ransfer performance &etelah dilakukan tindakan keperawatan selamaN.gangguan mobilitas fisik teratasi dengan kriteria hasil2 3lien meningkat dalam aktiitas fisik +engerti tujuan dari peningkatan mobilitas +emerbalisasikan perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan kemampuan berpindah +emperagakan penggunaan alat 7antu untuk mobilisasi walker%
N(C 3 E4er-ise thera' 3 a&/lation
+onitoring ital sign sebelm5sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan 3onsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan 7antu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan dan cegah terhadap cedera 1jarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang teknik ambulasi 3aji kemampuan pasien dalam mobilisasi Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan 1ALs secara mandiri sesuai kemampuan Aampingi dan 7antu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan 1ALs ps. 7erikan alat 7antu jika klien memerlukan. 1jarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan
- 4erakan disertai nafas pendek atau tremor - 3etidak stabilan posisi selama melakukan 1AL - 4erakan sangat lambat dan tidak terkoordinasi
Diagnosa "e'erawatan* !asalah "olaorasi
(solasi Sosial 7erhubungan dengan 2 - *erubahan status mental - 4angguan penampilan fisik - 4angguan kondisi kesehatan - (aktor yang berperan terhadap tidak adanya hubungan personal yang memuaskan mis 2 terlambat dalam menyelesaikan tugas perkembangan% - +inat5ketertarikan yang imatur - 3etidakmampuan menjalani hubungan yang memuaskan - &umber personal yang tidak adekuat - *erilaku sosial yang tidak diterima - 9ilai sosial yang tidak diterima A'2 - 0idak adanya dukungan orang yang dianggap penting - *erilaku yang tidak sesuai dengan perkembangan - 1fek tumpul - 7ukti kecacatan mis2
Ren-ana ke'erawatan +/%/an $an "riteria Hasil NOC 3 &ocial interaction skills &tress leel &osial support *ost trauma syndrome &etelah dilakukan tindakan keperawatan selamaN.isolasi sosial teratasi dengan kriteria hasil2 )klim sosial keluarga 2 lingkungan yang mendukung yang bercirikan hubungan dan tujuan anggota keluarga *artisipasi waktu luang 2 menggunakan aktiitas yang menarik, menyenangkan dan menenangkan untuki meningkat kesejahteraan 3eseimbangan perasaan 2mampu menyesuaikan terhadap emosi sebagai respon terhadap keadaan tertentu
(nter0ensi N(C 3 So-iali5ation enha-e&ent
(asilitasi dukungan kepada pasien oleh keluarga, teman dan komunitas Aukung hubungan dengan orang lain yang mempunyai minat dan tujuan yang sama Aorong melakukan aktiitas sosial dan komunitas 7erikan uji pembatasan interpersonal 7erikan umpan balik tentang peningkatan dalam perawatan dan penampilan diri atau aktiitas lain 6adapkan pasien pada hambatan penilaian, jika memungkinkan Aukung pasien untuk mengubah lingkungan seperti pergi jalan-jalan dan bioskop (asilitas pasien yang mempunyai penurunan sensori seperti penggunaan kacamata dan alat pendengaran (asilitasi pasien untuk berpartisipasi dalam diskusi dengan group kecilO +embantu pasien mengembangkan atau meningkatkan keterampilan sosial interpersonal 3urangi stigma isolasi dengan menghormati martabat pasien 4ali kekuatan dan kelemahan pasien
fisik, mental% - 1da didalam subkultural - &akit, tiindakan tidak berarti - 0idak ada kontak mata - Aipenuhi dengan pikiran sendiri - +enunjukkan permusuhan - 0indakan berulang - 1fek sedih, ingin sendirian - +enunjukkan perilaku yang tidak dapat diterima oleh kelompok kultural yang dominan - 0idak komunikatif, menarik diri
3eparahan kesepian mengendalikan keparahan respon emosi sebagai respon terhadap keadaan tertentu *enyesuaian yang teapt terhadap tekanan emosi sebagai respon terhadap keadaan tertentu 0ingkat persepsi positif tentang status kesehatan dan status hidup indiidu *artisipasi dalam bermain, penggunaan aktiitas oleh anak usia !-!! tahun untuk meningkatkan kesenangan, hiburan dan perkembangan +eningkatkan hubungan yang efektif dalam perilaku pribadi )nteraksi sosial dengan orang, kelompok atau organisasi 3etersediaan dan peningkatan pemberian aktual bantun yang andal dari orang lain +engungkapkan penurunan perasaan atau pengalaman diasingkan
dalam berinteraksi sosial
DAF+AR PUS+A"A
Eaton, Marilyn, dkk. 2009. Buku Ajar Keperawatn Pediatrik, Volume 2 . Jakarta: EGC. Kusuma, Hardhi, dkk. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NI N!, "disi #e$isi %ilid 2. o!yakarta : M"di#$tion %u&lishin!.