LAPORAN PENDAHULUAN CA TIROID
I. Konse nsep medik A. Defi Defini nisi si
Karsin Karsinoma oma tiroid tiroid merupa merupakan kan neopla neoplasma sma yang yang berasa berasall dari dari kelenj kelenjar ar yang yang terletak di depan leher yang secara normal memproduksi hormone tiroid yang penting untuk metabolisme tubuh. Karsinoma umumnya tergolong pada slow growing tumor dengan pertumbuhan dan perjalanan penyakit yang lambat serta morbiditas dan mortalitas yang rendah. Namun sebagian kecil adapula yang tumbuh cepat dan sangat ganas dengan prognosis yang fatal. Infiltrasi karsinoma tiroid dapat ditemukan di trachea, lari laring ng,, fari faring ng,, esop esophag hagus us,, nerv nervus us recu recurr rren ent, t, pemb pembul uluh uh dara darah h karo karoti tis, s, vena vena jugularis, struktur lain pada leher dan kulit. Metastase limfogen dapat meliputi semua region leher sedangkan metastase hematogen biasanya di paru, tulang, otak dan hati. B. Fakt Faktor or resi resiko ko
Faktor resiko yang menyebabkan karsinoma tiroid adalah sebagai berikut !sia" terdapat resiko malignasi apabila didapat nodul tiroid pada usia #$%& tahun. 'e(" wanita mempunyai resiko tiga kali lebih be sar dari pada pria. )iwaya )iwayatt penyak penyakit it serupa serupa dalam dalam keluar keluarga" ga" adanya adanya keterl keterliba ibatan tan geneti geneticc pada karsinoma ini. )as" ras asia dan kulit putih pada umumnya u mumnya mempunyai resiko tinggi.
*ernah *ernah mender menderita ita penyakit penyakit pembes pembesara aran n kelenj kelenjar ar tiroid tiroid.. +erdap erdapat at & struma struma nodosa mengalami degenrasi maligna. -eogra -eografi fiss tempat tempat tinggal tinggal.. ang berasa berasall dari dari daerah daerah kaya kaya iodium iodium umumny umumnyaa menderita karsinoma tiroid papilare sedangkan yang berasal dari daerah endemik goiter umumnya menderita karsinom k arsinom tiroid folikulare. )adi )adias asii pada pada lehe leherr dan dan kepa kepala la.. *enga *engaru ruh h radi radias asii pada pada kana kanak/k k/kan anak ak dapa dapatt menyebabkan malignansi tiroid 01/&1 dan pada dewasa 21. C. Kasifikasi karsinoma tiroid
3. Klasifikasi menurut who 4. +umor epitel maligna 35 karsinoma folikulare 25 karsinoma papilare 05 campuran antara folikulare dan papilare %5 karsinoma sel s6uamosa &5 karsinoma medulare 7. +umor non epitel maligna fibrosarkoma 8. +umor maligna lainnya 35 sarkoma 25 limfoma maligna 05 hemangiothelioma maligna %5 teratoma maligna
2. Klasifikasi menurut buku ajar ilmu bedah de jong 4. Karsinoma tiroid berdiferensiasi baik 35 tipe papiler 25 tipe folikuler 05 campuran keduanya 7. Karsinoma meduler yang berasal dari sel c parafolikuler 8. Karsinoma yang berdiferensiasi buruk yaitu tipe anaplastik 0. Klasifikasi berdasarkan sistem tnm 4. + 9 tumor primer +(tumor primer tidak dapat dinilai +otidak didapat tumor primer +3tumor berukuran #$ +2tumor berukuran $ 3 cm sampai dengan #$ +0tumor berukuran $ % cm, masih terbatas pada tiroid. +%tumor yang berukuran apasaja yang telah berekstensi keluar kapsul. 7. N 9 kelenjar getah benign regional N(kelenjar getah bening tidak dapat dinilai. N1tidak didapatkan metastase kelenjar getah bening. N3didapatkan metastase kelenjar getah bening. N3adidapatkan metastase kelenjar getah bening cervical ipsilateral N3b didapatkan metastase kelenjar getah bening cervical bilateral, midline, contralateral atau ke kelenjar getah ben ing mediastinal
8. M 9 metastase jauh M(metastase jauh belum dapat dinilai. Mobelum didaatkan metastase jauh. M3sudah didapatkan metastase jauh. %. Menurut mc ken:i ;3<=35, ada % tipe jaringan karsinoma tiroid yang berbeda yang dipakai untuk pelaksanaan sehari/hari, yaitu 4. Karsinoma tiroid papilar. +ipe ini yang palng banyak ditemukan sekitar >1/=1 dari ke empat tipe di atas. !mumnya tipe ini tumbuh lambat dan dapat muncul bertahun/ tahun sebelum menyebar ke daerah nodes limpa. Ketika tumor terlokalisir di kelenjar tiroid, prognosisnya baik apabila dilakukan tindakan tiroidektomi parsial atau total. +ermasuk golongan yang berdiferensiasi baik. 7iasanya terdapat pada usia kurang dari %1 tahun dan wanita 2/0 kali lebih sering terkena daripada pria. ?iagnosis biasanya dapat ditegakkan dengan biopsi jarum halus dan pemeriksaan sitologi. -ambaran histopatologik karakteristik adalah ditemukan struktur papiler dan sel/sel ganas yang uniform baik ukuran maupun intinya. Kadang/kadang tipe ini disertai adanya folikuler di tengah/tengah struktur yang papiler. *enyebaran terutama melalui sistem getah bening yang mula/mula ke kelenjar regional. ?apat juga bermetastase jauh ke paru/paru, tulang. 7iasanya terdapat multisentris atau bilateral. +umor primer atau recurent dapat menginfiltrasi
trakhea
atau esophagus sehingga
menimbulkan gejala
obstruksi. @ccult papilary carcinoma hanya diketahui secara kebetulan waktu operasi karena ukuran yang kecil, yaitu #$ 7. Karsinoma tiroid folikular. -olongan terbanyak kedua setelah adenokarsinoma papilare. Aebih ganas dari golongan pertama dan dapat ditemukan pada semua umur. +etapi lebih banyak pada usia $ %1 tahun. Aebih sering unilateral daripada bilateral. -ambaran histopatologi menunjukkan struktur kelenjar. *enyebaran terutama melalui sistem vaskuler ;hematogen5, matastase jauh ke tulang, alat/alat viscera seperti hati dan paru. Barang ke kelenjar getah bening regional. Kemungkinan untuk mengalami transformasi menjadi akarsinoma anaplastik dua kali lebih besar dibandingkan karsinoma papiler. ?iagnosa jenis folikuler didasarkan pada ada atau tidaknya invasi sel tumor ke kapsul tiroid atau pembuluh darah. Karakteristik dari tipe ini adalah terjadi pada usia %1/>1 tahun, wanita lebih sering daripada pria, tumor soliter dan berkapsul, pada orang/orang yang terpajan sinar radiasi, menginvasi struktur vaskuler dan penyebaran biasanya melalui hematogen ke paru, hati, tulang, badder, otak dan kulit. ?apat melekatCmenempel di trakea, otot leher, pembuluh darah besar dan kulit, yang kemudian menyebabkan dispnea serta disfagia. 7ila tumor mengenai Dthe recurrent laringeal nervesE, suara klien menjadi serak. *rognosisnya baik bila metastasenya masih sedikit pada saat diagnosa ditetapkan.
*embedahan untuk jenis karsinoma ini adalah lobektomi total pada sisi yang terkena. Buga karena sel karsinoma ini menangkap yodium, maka radioterapi dengan y 303 dapat digunakan dengan pengukuran kadar tsh sebagai follow up bahwa dosis yang digunakan bersifat supresif dan untuk memantau kekambuhan tumor. 8. Karsinoma tiroid medular. 'ering ditemukan pada usia tua ;&1/>1 tahun5. 7erasal dari sel c atau parafolikuler kelenjar gondok yang banyak mengandung amiloid, yang merupakan sifat khasnya. Buga mengeluarkan kalsitonin yang dapat diukur dengan radioimmunoassay yang dapat digunakan untuk screening atau follow up studi dari penyakit ini. ?i samping itu, acth, prostaglandin, dan histamin. ?isebut juga karsinoma solidum karena jenis ini keras seperti batu. 'ering didapatkan bersamaan dengan penyakit atau gangguan hormonal lainnya seperti adenoma paratiroid, pheokromositoma. +ipe ini bersifat familier dan herediter. *enyebaran melalui sistem getah bening, tidak berhubungan dengan riwayat radiasi, sering residitif dan bisa dipantau melalui kadar kalsitonin darah. *rognosis buruk bila usia $ &1 tahun, pria, terdapat metastase dan bila ada tumor kelenjar endokrin lain yang menyertai. 7entuk/bentuk kelainan klinis tipe medulare 35 sporadic, 1 dari tipe medulare. 7iasanya unilateral dan tidak berhubungan dengan kelainan di organ endokrin lain. @nset pada %1/>1 tahun. Ganitapria H 02 dan dapat disertai diare.
25
men
ii/a
;sipple
sindrom5
yaitu
karsinoma
medulare
bilateral,
hiperparatiroid. 'indrom ini berhubungan dengan adanya defek pada genetik. *uncak onset yaitu pada usia 01 tahun/an. Ganita dan pria sama insidennya. 05 men ii/b yaitu karsinoma medulare, pheokromositoma, ganglioneuroma pada mukosa dan habitus marfanoid. 7erhubungan dengan defek genetic juga. 7iasanya muncul pada usia 01 tahun/an. Ganita dan pria sama insidennya. ?. Karsinoma tiroid anaplastik. *erjalanan penyakit ini cepat dan biasanya fatal. ?alam beberapa pekan atau bulan sudah menyebabkan keluhan/keluhan akibat penekanan dan invasi karsinoma berupa gejala obstruksi pernapasan atau obstruksi esofagus. Keadaan umum cepat menurun dan tumor cepat mengadakan metastase jauh. 'ering disertai rasa nyeri dan nyeri alih ke daerah telinga dan suara dapat menjadi serak karena ada infiltrasi ke nervus rekurens, sering juga menyebabkan disfagia dan dispnea. +ipe ini secara histopatologi terdiri dari anaplastikspindle cell, giant cell dam small cell. 7anyak ditemukan mitosis dan penyebaran melalui sistem getah bening. *ada beberapa keadaan, jenis ini berasal dari karsinoma jenis papiler yang tidak diobati atau karsinoma papiler yang sudah diobati dengan radiasi. Karakteristik dari tipe ini 35 rasio wanita lebih besar dibanding pria ;235 25 sangat jarang pada anak 05 onset pada usia #>&$
%5 bisa timbul pasca radiasi setelah bertahun/tahun lamanya &5 penjalaran ke kgb pada <1 kasus >5 biasanya keluhan berupa adanya kelenjar tiroid yang berkembang dengan cepat karena adanya riwayat struma jinak. =5 kadang pasien butuh trakeostomi untuk membantu pernapasan karena tipe ini paling parah menginfiltrasi trakea sampai ke lumen sehingga terjadi dispnea disertai dengan stridor. 5 angka kesembuhan sangat rendah <5 sering terjadi metastase yang jauh. *emeriksaan penunjang berupa foto rontgen torak dan seluruh tulang tubuh untuk mencari metastasis. Klien dengan diagnosa karsinoma anaplastik dapat diobati dengan pembedahan paliatif, radiasi dan kemoterapi. D. Patofisioo!i
Karsinoma tiroid merupakan neoplasma yang berasal dari kelenjar yang terletak di depan leher yang secara normal memproduksi hormone tiroid yang penting untuk metabolisme tubuh. Infiltrasi karsinoma tiroid dapat ditemukan di trachea, laring, faring, esophagus, pembuluh darah karotis, vena jugularis, struktur lain pada leher dan kulit. Metastase limfogen dapat meliputi semua region leher sedangkan metastase hematogen biasanya di paru, tulang, otak dan hati. Kanker ini berdiferensiasi mempertahankan kemampuan untuk menimbun yodium pembesaran kelenjar getah bening. Aokasi kelenjar getah bening yang bisa membesar dan bisa teraba pada perabaan yakni di ketiak,
lipat paha. 4da juga kelenjar getah bening yang terdapat di dalam tubuh yang mana tidak dapat diraba yakni didalam rongga perut. *enyebab dari pembesaran kelenjar getah bening adalah infeksi non spesifik, infeksi spesifik ;+785, keganasan ;lymphoma5. ormon stimulator tiroid ;thyroid stimulating hormone, +'5 memegang peranan terpenting untuk mengatur sekresi dari kelenjar tiroid. +' dihasilkan oleh lobus anterior kelenjar hipofisis. *roses yang dikenal sebagai negative feedback sangat penting dalam proses pengeluaran hormon tiroid ke sirkulasi. E. "am#aran kinis
Kecurigaan klinis adanya karsinoma tiroid didasarkan pada observasi yang dikonfirmasikan dengan pemeriksaan patologis dan dibagi dalam kecurigaan tinggi, sedang dan rendah. ang termasuk kecurigaan tinggi adalah / riwayat neoplasma endokrin multipel dalam keluarga. / pertumbuhan tumor cepat. / nodul teraba keras. / fiksasi daerah sekitar. / paralisis pita suara. / pembesaran kelenjar limpa regional. / adanya metastasis jauh. Kecurigaan sedang adalah / usia #$ >1 tahun.
/ riwayat radiasi leher. / jenis kelamin pria dengan nodul soliter. / tidak jelas adanya fiksasi daerah sekitar. / diameter lebih besar dari % cm dan kistik. Kecurigaan rendah adalah tanda atau gejala diluarCselain yang disebutkan diatas. -ejala klinis yang dijumpai dapat berupa penekanan organ sekitar, gangguan dan rasa sakit waktu menelan, sulit benafas, suara serak, limfadenopati leher serta dapat terjadi metastasi jauh. *aling sering ke paru/paru, tulang dan hati. F. Dia!nosa medik
3. *emeriksaan fisik 4. Inspeksi J adanya benjolan di leher depan atau lateral J bila terlihat sesak, waspada adanya penekanan pada trakea 7. *alpasi J benjolan kita palpasi, kalau dari tiroid maka pada waktu menelan akan ikut ke atas. J pada tumor primer dapat berupa suatu nodul soliter atau multipel dengan konsistensi bervariasi dari kistik sampai dengan keras bergantung dari jenis patologi anatominya tetapi biasanya massa yang merupakan suatu karsinoma berukuran $% cm dengan konsistensi keras dan tidak bisa digerakkan dari dasarnya.
J bila kelenjar besar sekali tetapi belum terlihat gejala sesak napas, kita bisa tetap curiga ada tidaknya penekanan pada trakhea, caranya dengan menekan lobus lateral kelenjar maka akan timbul stridor akibat penekanan pada trakea. J perlu diketahui juga ada tidaknya pembesaran kgb regional secara lengkap. J dicari juga ada tidaknya benjolan pada tulang belakang, clavicula, sternum serta tempat metastase jauh lainnya di paru, hati, ginjal dan otak. 2. *emeriksaan penunjang 4. Aaboratorium 35 pemeriksaan kadar ft% dan tshs untuk menilai fungsi tiroid. 25 untuk pasien yang dicurgai karsinoma medulare harus diperiksa kadar kalsitonin dan vma. 7. )adiology 35 foto polos leher ap dan lateral dengan metode soft tissue techni6ue dengan posisi leher hiperekstensi , bila tumornya besar. !ntuk melihat ada tidaknya kalsifikasi. 25 dilakukan pemeriksaan foto thora( pa untuk menilai ada tidaknya metastase dan pendesakkan trakea. 05 esofagogram dilakukan bila secara klinis terdapat tanda/tanda adanya infiltrasi ke esophagus. %5 pembuatan foto tulang belakang bila dicurigai adanya tanda/tanda metastase ke tulang belakang yang bersangkutan. 8t scan atau mri untuk mengevaluasi
staging dari karsinoma tersebut dan bisa untuk menilai sampai di mana metastase terjadi. 8. !ltrasonografi !ntuk mendeteksi nodul yang kecil atau yang berada di posterior yang secara klinis belum dapat dipalpasi dan mendeteksi nodul yang multiple dan pembesaran kgb. ?i samping itu dapat dipakai untuk membedakan yang padat dan kistik serta dapat dimanfaatkan untuk penuntun dalam tindakan fnab. ?. 'canning tiroid ?engan sifat jaringan tiroid dapat mang/up take i 303 maka pemeriksaan scanning ini dapat memberikan beberapa gambaran aktivitas, bentuk dan besar kelenjar tiroid. Kegunaan pemeriksaan ini, yaitu / memperlihatkan nodul soliter pada tiroid. / memperlihatkan multiple nodul pada struma yang klinis kelihatan seperti nodul soliter. / memperlihatkan retrosternal struma / mencari occul neoplasma pada tiroid. / mengindentifikasi fungsi dari jaringan tiroid setelah operasi tiroid. / mengindentifikasi ektopik tiroid. / mencari daerah metastase setelah total tiroidektmi. / needle biopsy" dapat dilakukan dengan cara needle core biopsy atau fnab ;biopsy jarum halus5.
. *emeriksaan potong beku" dengan cara ini diharapkan dapat membedakan jinak atau ganas waktu operasi berlangsung, dan sekaligus untuk menentukan tindakan operasi definitive. F. *emeriksaan histopatologi dengan parafin coupe" pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan definitif atau gold standar. ". Dia!nosa #andin!
3. 'truma difus toksik ;basedow H graveLs disease5. Merupakan pembesaran kelenjar tiroid yang umumnya difus. +erdapat gejala hipertiroid yang jelas berupa berdebar/ debar, gelisah, palpitasi, banyak keringat, kulit halus dan hangat, kadang/ kadang ditemukan e(opthalmus. 2. 'truma nodosa non toksik. ?isebabkan oleh kekurangan yodium dalam makanan ;biasanya didaerah pegunungan5 atau dishormogenesis ;defek bawaan5. 0. +iroiditis sub akut, biasanya sehabis infeksi saluran pernafasan. *embesaran yang terjadi simetris dan nyeri disertai penurunan berat badan, disfagia, nervositas, dan otalgia. %. +iroiditis riedel, terutama pada wanita #$ &. 'truma hashimoto, sering pada wanita. Merupakan penyakit autoimun, biasanya ditandai dengan benjolan struma difusa disertai dengan keadaan hipotiroid, tanpa rasa nyeri. >. 4denoma paratiroid, biasanya tidak teraba dan terdapat perubahan kadar kalsium dan fosfor
=. Karsinoma paratiroid, biasanya teraba, terdapat metastasis ketulang, kadar kalsium naik dan batu ginjal dapat ditemukan. . Metastasis tumor <. +eratoma, biasanya pada anak/ anak dan berbatasan dengan kelenjar tiroid. 31. Aimfoma maligna H. Penataaksanaan
3. *embedahan *ertama/tama dilakukan pemeriksaan klinis untuk menentukan apakah nodul tersebut supek benigna atau maligna. 7ila suspek maligna ditentukan pula apakah kasus tersebut operable atau inoperable. 7ila operable, operasi yang dilakukan adalah lobektomi sisi yang patologik, atau lobektomi subtotal dengan resiko bila ganas ada kemungkinan sel/ sel karsinoma yang tertinggal. +indakan yang biasa dilakukan adalah tiroidektomi total. 7ila ada fasilitas pemeriksaan dengan sediaan beku dan ada persangkaan keganasan, pemeriksaan prefarat sediaan beku dilakukan dengan potongan/ potongan kebeberapa arah. 7ila hasilnya jinak, lobektomi saja sudah cukup memadai. 7ila ganas, lobus kontralateral diangkat seluruhnya ;tiroidektomi totalis5. ?apat pula dilakukan near total tiroidektomi. Bika hasil pemeriksaan kelenjar getah bening dicurigai adanya metastasis, dilakukan diseksi radikal kelenjar getah bening pada sisi yang bersangkutan. 2. )adiasi
7ila tumor sudah inoperable atau pasien menolak operasi lagi untuk lobus kontralateral, maka dilakukan 45 radiasi interna dengan i303. anya tumor/ tumor berdifferensiasi baik yang mempunyai afinitas terhadap i303 terutama yang follicular. )adiasi interna dilakukan dengan syarat jaringan tiroid afinitasnya lebih besar harus dihilangkan dulu dengan jalan operasi atau ablasio dengan pemberian i303 dosis yang lebih tinggi sehingga jaringan tiroid normal rusak semua, baru sisa i303 bisa merusak jaringan tumor. 75 radiasi eksterna, memberikan hasil yang cukup baik untuk tumor/ tumor inoperable atau anaplastik yang tidak berafinitas dengan i303. 'ebaiknya dengan sinar elektron3&/ 21 mw dengan dosis %11 rad. 'umsum tulang harus dilindungi. )adiasi eksterna diberikan juga untuk terapi paliatif bagi tumor yang telah bermetastasis. 0. Khemoterapi *ada kanker tiroid yang bermetastasis regional yang inoperable juga pada tumor yang bermetastasis jauh yang berdifferensiasi buruk. %. Follow/ up nam minggu setelah tindakan tiroidektomi total dilakukan pemeriksaan sidik terhadap sisa jaringan tiroid normal. 7ila ada dilakukan ablasio dengan i303, kemudian dilanjutkan dengan terapi supresi dengan sampai kadar tshs #$ *ada follow karsinoma tiroid berdifferensiasi baik diperiksa kadar human tiroglobulin. ?an pada karsinoma tiroid medullare diperiksa kadar kalsitonin.
I.
Kompikasi
Komplikasi yang seringkali muncul adalah pada tiroidektomi yang meliputi 3. *erdarahan. )esiko ini minimum, namun hati/ hati dalam mengamankan hemostatis dan penggunaan drain setelah operasi. 2. Masalah terbukanya vena besar ;vena tiroidea superior5 dan menyebabkan embolisme udara. ?engan tindakan anestesi mutakhir, ventilasi tekanan positif yang intermitten, dan teknik bedah yang cermat, bahaya ini dapat di minimalkan. 0. +rauma pada nervus laringeus rekurens. Ia menimbulkan paralisis sebagian atau total ;jika bilateral5 laring. *engetahuan anatomi bedah yang kuat dan ke hati/ hatian pada saat operasi harus diutamakan. %. 'epsis yang meluas ke mdiastinum. 'eharusnya ini tidak doleh terjadi pada operasi bedah sekarang ini, sehingga antibiotik tidak diperlukan sebagai pofilaksis lagi. &. ipotiroidisme pasca bedah. *erkembangan hipotiroidisme setelah reseksi bedah tiroid jarang terlihat saat ini. Ini dievaluasi dengan pemeriksaan klinik dan biokomia yang tepat pasca bedah. >. ipokalsemi. Karena terangkatnya kelenjar paratiroid pada saat pembedahan. j. *rognosis Karena kebanyakan kanker tiroid berdiferensiasi mempertahankan kemampuan untuk menimbun yodium dan menghasilkan tiroglobulin, maka ini dapat digunakan dalam pengawasan karsinoma tiroid berdifferensiasi yang muncul dari sel
folikular
dan
meramalkan penyakit berulang yang muncul
setelah
tiroidektomi. Indeks yang dipakai untuk melihat kelangsungan hidup pasien karsinoma tiroid adalah usia saat didiagnosis, ada atau tidaknya metastasis, jenis kelamin pasien, diameter tumor dan jenis histopatologikal. 4ngka ketahanan hidup & tahun adenokarsinoma tiroid adalah tipe papiller ;1/ <15, follikuler ;&1/ =15, meduller ;01/ %15, anaplastik ;#$ II. Konsep keperawatan ?iagnosa dan intervensi keperawatan 3. D$. Kep 4nsietas berhubungan dengan faktor kurang pengetahuan tentang kejadian pra operasi dan pasca operasi, takut tentang beberapa aspek pembedahan. T%&%an Klien mengungkapkan ansietas berkurangChilang. Kriteria
e'a%asi
Klien
melaporkan
lebih
sedikit
perasaan
gugup,
mengungkapkan pe/mahaman tentang kejadian pra operasi dan pasca operasi, postur tubuh rileks. Tindakan(
Intervensi
)asional
Belaskan apa yang terjadi selama periode *engetahuan tentang apa yang diperlukan pra operasi dan pasca operasi, termasuk membantu
mengurangi
ansietas
test laboratorium pra op, persiapan kulit, meningkatkan
kerjasama
alasan status puasa, obat/obatan pre op, pemulihan,
mempertahankan
aktifitas area tunggu, tinggal diruang analgesik
darah
konstan,
pemulihan dan program pasca operasi. kontrol nyeri terbaik.
klien
selama kadar
memberikan
Informasikan tersedia
klien
bila
mengontrol
bahwa
obatnya *engetahuan
diperlukan
untuk diperkirakan
nyeri,
anjurkan
tentang
apa
membantu
yang
mengurangi
untuk ansietas.
memberitahu nyeri dan meminta obat *raktek aktifitas/aktifitas pasca operasi nyeri
sebelum
nyerinya
bertambah membantu menjamin penurunan program
hebat.
pasca operasi terkomplikasi.
Informasikan klien bahwa ada suara ?engan serak
ketidaknyamanan
dapat
dialami
tetapi
akan
setelah
hilang
mengungkapkan
menelan membantu
pemecahan
perasaan
masalah
dan
pembedahan, memungkinkan pemberi perawatan untuk
secara
bertahap mengidentifikasi kekeliruan yang dapat
dengan berkurangnya bengkak 0/& menjadi sumber kekuatan. Keluarga adalah hari.
sistem pendukung bagi klien. 4gar efektif,
4jarkan biarkan klien mempraktekkan sistem bagaimana
menyokong
leher
pendukung
harus
mempunyai
untuk mekanisme yang kuat.
menghindari tegangan pada insisi bila ?aftar cek memastikan semua aktifi/tas turun dari tempat tidur atau batuk. 7iarkan
klien
mengungkapkan
yang diperlukan telah lengkap. 4ktifitas ini
dan
keluarga dirancang untuk memas/tikan klien telah
perasaan
tentang siap secara fisiologis untuk operasi dan
pengalaman pembedahan, perbaiki jika mengurangi resiko lamanya penyembuhan. ada
kekeliruan
konsep.
)ujuk
pertanyaan khusus tentang pembedahan
kepada ahli bedah. Aengkapi daftar aktifitas pada daftar cek pre op, beritahu dokter jika ada kelainan dari test lab. *re op.
2. D$. Kep *erubahan proses keluarga yang berhubungan dengan ketakutan berkaitan dengan diagnosis kanker yang baru saja diterima, masalah potensial ketidak pastian masa depan. T%&%an Klien dan keluarga dapat beradaptasi secara konstruktif terhadap
krisis. Klien dan keluarga mampu mengkomunikasikan secara terbuka dan efektif diantara anggota keluarga. Kriteria e'a%asi 'ering mengungkapkan perasaan terhadap perawatCdokter.
7erpartisipasi
dalam
perawatan
anggota
keluarga
yang
sakit.
Mempertahankan sistem fungsional saling mendukung antar tiap anggota keluarga. Tindakan
Intervensi 7antu klien menghadapi
keluarga
ke/khawatiran
)asional dalam Klien
keluarga
mengetahui
segala
terhadap sesuatu yang mungkin dapat menyebabkan
situasi resikonya, pilihan yang ada serta kekha/watiran serta dapat mengatasi nya. bantuan yang didapat.
Klien merasa terlindungi rasa amannya.
8iptakan lingkungan rumah sakit yang Klien mendapat perhatian kasih sayang
bersifat pribadi mendukung untuk dari keluarga/nya keluarga dapat berpe/ klien keluarga. Aibatkan
anggota
ran lebih aktif dalam merawat klien. keluarga
dalam arapan yang tidak realistis
membuat
perawatan anggota keluarga yang sakit kelurga berpikir ti/dak objektif. bila memungkin/kan.
?engan mengetahui bantuan profesional
7antu anggota keluarga untuk mengubah diharapkan klien keluarga dapat mencari harapan/harapan klien yang sakit dalam al/ternatif usaha lain dalam mengobati suatu sikap yang realistis.
merawat klien.
7uatlah daftar bantuan profesional lain bila
masalah/masalah
meluas
diluar
batas/batas ke/perawatan. 0. D$. Kep )esiko bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi akibat adanya perdarahan atau edem pada tempat pembedahan, kerusakan saraf laringeal atau luka pada kelenjar paratiroid. T%&%an Mempertahankan jalan napas paten, aspirasi dicegah. Tindakan
Intervensi )asional *antau frekuensi, kedalaman dan kerja 7erkembangnya distress pada pernapasan otot/otot pernapasan.
merupakan
indikasi
kompresi
trakhea
4uskultasi suara napas, catat adanya karena adanya edema atau perdarahan. suara ronkhi.
)onkhi
merupakan
Monitor tanda/tanda respiratori distres, obstruksiCspasme
indikasi laringeal
adanya yang
sia/nosis,
takipnea
nafas
yang membutuhkan evaluasi dan dan intervensi
berbunyi.
segera.
*eriksa balutan leher setiap jam pada Memonitor mengkaji terus menerus dapat periode awal post op, kemudian tiap % membantu untuk mende/teksi mencegah jam.
masalah pernafasan.
*ertahankan klien dalam posisi semi *embedahan
didaerah
leher
dapat
fowler dengan diberi kantung es ;ice bag5 menyebabkan obstruksi jalan nafas karena untuk mengurangi bengkak.
adanya udem post op.
Identifikasi adanya mati rasa.
?engan
Monitor tingkat serum kalsium.
pemberian
'iapkan
peralatan
tracheostomy,
emergency
suction,
mempertahankan es
dapat
posisi
mengurangi
untuk pembengkakan.
oksigen, Kerusakan pada saraf laringeal selama
perlengkapan be/nang jahit bedah dan pembedahan kalsium iv, dalam keadaan siap pakai.
tiroid
dapat
menyebabkan
penutupan glotis. ipokalsemia, akibat dari kerusakan atau pemotongan
kelenjar
paratiroid
dapat
menyebabkan tetani laringo/spasm. *ersiapan untuk gawat darurat memastikan pemberian perawatan yang cepat tepat. %. D$. Kep Nyeri berhubungan dengan tiroidektomi. T%&%an Nyeri berkurangChilang.
Kriteria e'a%asi Melaporkan nyeri hilangCterkontrol, tidak ada rintihan,
ekspresi wajah rileks. Tindakan
Intervensi Kaji tanda/tanda maupun
non
nyeri
verbal,
baik catat
)asional verbal 7ermanfaat dalam meng/evaluasi nyeri, lokasi, menentukan pilihan intervensi, menentukan
intensitas dan lamanya.
efektivitas terapi.
Aetakkan pasien dalam posisi semi fowler Mencegah
hiperekstensi
leher
dan
dan sokong kepalaCleher dengan bantal melidungi integritas garis jahitan. kecil.
Membantu untuk memfokuskan kembali
4njurkan pasien untuk menggunakan perhatian dan membantu pasien untuk tekhnik relaksasi, seperti imajinasi, musik mengatasi nyeriCrasa tidak nyaman secara yang lembut, relaksasi progresif.
lebih efektif.
7erikan analgesik narkotik yang diresep/ 4nalgesik narkotik perlu pada nye/ri hebat kan evaluasi keefektifannya.
untuk memblok rasa nyeri.
Ingatkan klien untuk mengikuti tindakan/ *eregangan pada garis jahitan ada/lah tindakan untuk mencegah peregangan sumber ketidak nyamanan. pada insisi seperti / menyokong leher bila bergerak di tempat tidur bila turun dari tempat tidur. / menghindari hiper ekstensi fleksi
akut leher. &. D$. Kep Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan cedera pita suaraC ke/rusakan saraf laring" edema jaringan, ketidaknyamanan. T%&%an *enyampaian dan penerimaan pesan dapat dipahami oleh pasien. Kriteria e'a%asi Mampu menciptakan metode komunikasi di mana
kebutuhan dapat dipahami. Tindakan
Intervensi Kaji fungsi
bicara
secara
)asional periodik, 'uara serak dan sakit tenggorok akibat
anjurkan untuk tidak berbicara secara edema jaringan atau kerusakan karena terus menerus.
pembedahan
pada
saraf
laryngeal
dan
*ertahankan komunikasi yang sederhana, berakhir dalam beberapa hari. beri pertanyaan yang hanya memerlukan Menurunkan jawaban DyaE atau DtidakE. Memberikan
metode
kebutuhan
berespon,
mengurangi bicara. komunikasi Memfasilitasi ekspresi yang dibutuhkan.
alernatif yang sesuai, seperti papan tulis, Meningkatkan kemampuan mendengarkan kertas tulisCpapan gambar.
komunikasi
perlahan
*ertahankan lingkungan yang tenang.
kerasnya suara yang harus diucapkan pasien yang harus didengarkan.
dan
menurunkan