Sasaran Keselamatan Pasien
Rumah Sakit dr.Etty Asharto
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Komunikasi efektif adalah : tepat waktu, akurat, jelas, dan mudah dipahami oleh penerima, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan (kesalahpahaman).
Prosesnya adalah:
1. Pemberi pesan secara lisan memberikan pesan, setelah itu dituliskan secara lengkap isi pesan tersebut oleh si penerima pesan.
2. Isi pesan dibacakan kembali (Read Back) secara lengkap oleh penerima pesan.
3. Penerima pesan mengkonfirmasi isi pesan kepada pemberi pesan.
Khusus untuk pelaporan kondisi pasien oleh petugas kesehatan kepada dokter melalui telepon, rumah sakit mengadop sistem komunikasi SBAR (singkatan dari Situation, Background, Assessment, Recommendation).
Tujuan
Untuk meningkatkan komunikasi antar pemberi pelayanan yaitu perawat kepada DPJP
Mengurangi terjadinya kesalahan pemberian perintah melalui telepon
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
RANCANGAN MONITORING
Monitoring identifikasi pasien dilakukan pada pasien rawat inap yang dilakukan pelaporan melalui telefon.
WAKTU PELAKSANAAN
Pelaksanaan monitoring bulanan ini dilakukan mulai 1 Januari 2017 sampai 31 Juni 2017.
TEMPAT PELAKSANAAN
Monitoring bulanan ini dilakukan di RS dr Etty Asharto di unit pelayanan medis dan perawatan pasien yaitu Instalasi Rawat Inap Umum, Rawat Inap Intensif dan Rawat Inap Bersalin.
POPULASI
Monitoring identifikasi pasien dilakukan pada pasien rawat inap yang dilakukan pelaporan / perintah lisan melalui telepon.
DEFINISI OPERASIONAL
Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan, pesan ditindaklanjuti dengan sebuah perbuatan oleh penerima pesan dan tidak ada hambatan untuk hal itu (Hardjana, 2003)
Numerator : jumlah berkas rekam medis yang sesuai menggunakan teknik SBAR
Denumerator : semua berkas rekam medis yang dilakukan konsul per telfon melalui perintah lisan
PENGUMPULAN DATA
Data dikumpulkan dari jumlah pasien yang di lakukan pemberian informasi melalui perintah lisan melalui telefon dengan metode SBAR dan TUBAK.
PENYAJIAN DATA
Data disajikan dalam bentuk grafik dan tabel rekapitulasi prosentase terhadap peningkatan komunikasi efektif perintah lisan melalui telepon sesuai SPO
UJI STATISTIK
Data hasil monitoring perintah lisan melalui telepon sesuai SPO dihitung dari 20 % dari total populasi (jumlah pasien rawat inap). Sample diambil secara acak dengan rata-rata jumlah sampling 20 – 25 pasien.
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS
MONITORING PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Monitoring peningkatan komunikasi melalui telepon sesuai SPO dilakukan melalui telaah berkas Rekam medis pada pasien yang dikonsulkan melalui telfon kepada DPJP.
4.1.HASIL MONITORING PENINGKATAN KOMUNIKASI EFEKTIF Januari – Juni 2017
Table 1. Table data peningkatan komunikasi yang efektif
NO
KEGIATAN
JAN' 17
FEB'17
MARET'17
APRIL'17
MEI'17
JUNI'17
1
Jumlah berkas pasien yang dilakukan konsul per telfon
24
20
21
23
22
26
2
Jumlah berkas RM sesuai SPO
20
17
18
19
19
23
Grafik 1. Peningkatan Komunikasi yang Efektif
Dari Data tersebut di dapatkan bahwa untuk kepatuhan komunikasi efektif melalui perintah lisan sesuai dengan SPO rata-rata 85,3 %, hal ini belum mencapai nilai standar 100 %. Ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini yaitu pelaksanaan SPO belum berjalan optimal, untuk pelaksanaan di lapangan kepatuhan penulisan di berkas rekam medis sudah terlaksana namun untuk verifikasi tanda-tangan dokter DPJP belum berjalan sesuai SPO 1 x 24 jam.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
kepatuhan komunikasi efektif melalui perintah lisan sesuai dengan SPO rata-rata 85,3 %, hal ini belum mencapai nilai standar 100 %.
Rekomendasi dan Tindak lanjut:
Sosialisasi ulang SPO Komunikasi Efektif
Melakukan sosialisasi kepada perawat dan pelaksana
Melanjutkan monitoring komunikasi efektif