Kantor BRIS cabang Bali
Pembiayaan BIRS
MANAGER KEUANGAN
MANAGER OPERATION
MANAGER MARKETING
DIREKTUR
TEAM MARKETING
ADMIN KEU
KASIR
ADMIN GUDANG
COORDINATOR
SPG
SPB
HELPER
DRIVER
Perkembangan BRIS
Perkembangan Dana
Perkembangan Aset
Perkembangan Pembiayaan
Perkembangan Jaringan
14
LAPORAN
KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)
JURUSAN EKONOMI ISLAM
SEMESTER GENAP
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
Disusun Oleh :
Nama : Siti Nur Hasanah
NIM : 122411169
Pembimbing :
Nama : H. Ahmad Furqon, L.C., M.A.
NIP : 19751218 200501 1 002
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2015
BAB I
LAPORAN KEGIATAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)
PEMBEKALAN (choaching)
Tahap awal dari pelaksanaan KKL adalah pembekalan yang dilaksanakan pada hari Rabu, 1 April 2015 di Aula 1 Lantai 1 Kampus 1 UIN Walisongo Semarang pukul 09.00 WIB-12.00 WIB yang diikuti oleh 200 mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam (FEBI) Jurusan Ekonomi Islam, dengan 12 pendamping. Pembekalan ini bertujuan untuk memberikan pengarahan tentang perjalanan KKL sejak awal sampai akhir dari kegiatan ini. Serta menjelaskan hal-hal penting apa saja yang harus diselesaikan oleh peserta KKL.
Kemudian Acara ini di buka oleh Dr. Imam Yahya, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam, yang menyampaikan bahwa KKL merupakan kegiatan yang akademik bukan hanya rekreatif yang merupakan aktualisasi gagasan ide di dunia nyata dengan mimpi sebagai kuncinya (mencari mimpi).
Setelah resmi dibuka oleh dekan FEBI, acara dilanjutkan dengan pengarahan dan penyampaian materi yang disampaikan oleh beberapa pembicara yaitu:
Bapak Iqbal Faza selaku pimpinan cabang di KJKS BMT Giri Muria Kudus yang menyampaikan materi tentang perbankan syari'ah.
Bapak Khoirul Anwar, M.Ag., yang menjelaskan apa dan bagaimana KKL itu
Bapak Nur Fatoni, M.Ag., dan Bapak H. Ahmad Furqon, L.C., M.A yang menjelaskan kewajiban peserta KKL serta waktu dan tempat pelaksanaan KKL yaitu kegiatan KKL dilaksanakan pada tanggal 7-11 april 2015 dengan tempat tujuannya yaitu:
PT Coca-Cola Amatil Indonesia cabang Bali
BRI Syari'ah Cabang Bali
Dewata Bali Oleh-oleh
Cening Ayu
KUNJUNGAN KKL PADA PT COCA-COLA AMATIL INDONESIA (CCAI) UNIT BALI
Pelaksanaan kunjungan pada PT Coca-Cola Amatil Indonesia Unit Bali yang berlokasi di Jalan Raya Denpasar Bedugul Km. 21 di laksanakan pada hari Rabu tanggal 8 April 2015 pukul 11.00 WITA yang diikuti oleh 200 mahasiswa. Dimana dalam kunjungan ini peserta KKL tidak masuk secara serentak di PT CCAI melainkan dibagi menjadi dua gelombang dengan masing-masing gelombang berkapasitas 100 mahasiswa.
Pertama-tama kami melihat secara langsung bagaimana proses produksi dari PT CCAI di pandu oleh Bapak I Wayan Sudarman selaku Operator QA (2015). Di dalam proses produksi ini terdapat 2 line yaitu Line 1 dan Line 2 yang di dalamnya dilakukan proses pencucian, pembersihan, pengisian, penutupan, dan pengemasan (packing) dengan mesin.
Setelah melihat secara langsung bagaimana proses produksinya kami melihat proses pengolahan limbah dari proses produksi dimana Limbah hasil pengolahan pabrik Coca-Cola yaitu melalui 10 tahap penyaringan yaitu:
Oil separator
Equalization basin
Neutralization tank
Oxcidation ditch
Clarifier tank
Fish pond
Sludge collector
Tickener tank
Decanter unit
Sludge tank
River
Setelah melihat proses yang sedemikian rupa tersebut kami dipersilahkan masuk ke training room untuk mendapatkan pejelasan dan pemaparan mengenai PT CCAI cabang bali oleh Bapak I Gusti Putra Karya. Dimana dalam penjelasannya beliau memutarkan video yang berisi tentang:
Sejarah Coca Cola
Tahun 1886 di pelabuhan newyork saat sekelompok pekerja tengah membentuk patung liberty pada saat yang sama muncullah produk yang dikenal dengan Coca-Cola yang diciptakan tahun 1886 oleh Dr. John S. Pemberton, seorang apoteker dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Beliau terinspirasi oleh rasa italia yang sederhana. Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang dikombinasikan dengan air yang berkarbonasi dan di uji cobakan pada pelanggan untuk di cicipi mereka sepakat bahwa minuman ini memiliki sesuatu yang istimewa kemudian apoteker John mencoba menjualnya dengan harga 5 sen per gelas dan ahirnya minuman ini menjadi cukup populer dikalangan pembeli yang mencobanya. Awal mulanya Coca-Cola disajikan sebagai minuman obat untuk menyembuhkan segala keluhan ringan seperti sakit kepala sampai flu. Sebagai permulaan Coca-Cola hanya dijual secara eksklusif di counter Dot dan rata-rata terjual lebih dari 19 per harinya.
Kemudian Frank M. Robinson, seorang yang bekerja akuntan Dr. John, menciptakan merek dagang yang saat ini dikenal dengan Coca-Cola yang saat ini terkenal di dunia, melaui tulisan tangannya sendiri ditahun 1886.
Ditahun 1888 Jonh Pemberton menjual formula rahasia Coca-Cola pada seorang pengusaha bernama Asa G. Chandler seharga $2300. Asa G. Chander memiliki pemikiran jitu untuk mempromosikan minuman ini. Ia juga melakukan berbagai macam cara untuk memasarkan dan mendistribusikan minuman ini ke seluruh Amerika. Ia bahkan mengirim sirup dalam kemasan barel yang di cap merah agar mudah untuk langsung dikenal. Salah satu langkah terbesar dalam pengembangan Coca-Cola adalah tradisi dari Coke yang dijual oleh Pemberton menjadi kemasan botol. Sehingga saat ini siapapun dapat membeli dan menikmati kehebatan rasa Coca-Cola kapan pun dan dimana pun.
Terdapat dua orang pengusaha dan juga pengacara bernama Joseph Whitehead dan Benjamin Thomas, mereka membeli hak untuk menjual dan mendistribusikan Coca-Cola diseluruh Amerika Serikat seharga $1. Joseph Whitehead berfikir bahwa "Coca-Cola sudah sangat sukses sebagai minuman culture, bagaimana kalau kita mengemasnya di dalam botol?", namun bagaimanapun juga Chander tetap merahasiakan formula coke tersebut dan produksi Coca-Cola kemasan botol pun dimulai.
Sebagaimana popularitas Coca-Cola yang kemudian tumbuh pesat, begitupun usaha para pesaing yang berusaha keras untuk meniru formula rahasia minuman ini, sehingga di tahn 1919 botol khas Coca-Cola di perkenalkan di pasar untuk membedakan Coca-Cola yang asli dengan para penirunya. Dan sampai saat ini botol dan simbol Coca-Cola masih tetap eksis sampai saat ini.
Tahun 1920 botol barupun dibuat dan disebarkan ke penjuru negeri sehingga Coca-Cola dapat dilihat dimana-mana, mulai dari stasiun bensi hingga kesudut-sudut toko. Tahun 1922 kemasan kotak kardus enam botol diperkenalkan dan sukses sebagai barang dagangan untuk dibawa pulang. Di tahun 1928 penjualan dengan kemasan botol penjualan bertambah pesat dan mulai menjadi produk internasional. Dan ditahun 1922 Childrep membeli perusahaan tersebut seharga U$ 25 juta. Ia memiliki visi membuat Coca-Cola menjadi produk yang benar-benar go public dan terkenal di seluruh dunia.
PT. Coca Cola Indonesia
Di Indonesia, Coca-Cola mulai dikenal pada tahun 1927, dan mulai di produksi di Jakarta tahun 1932, diawal munculnya minuman ini usaha ini masih sangat kecil dengan jumlah kayawan 25 orang dan 3 mobil untuk mengantar 10.000 krat minuman.
Pada tahun 1991 CCA (Coca-Cola Amatil) melakukan investasi awal diindonesia dengan membentuk perusahaan patungan bersama PT Coca-Cola Pan Java bottling company dan PT Coca-Cola riptadina bottling company, langkah ini telah memudahkan CCA untuk memperoleh 49% dari bisnis kemasan botol diwilayah indonesia. CCA kembali mengakuisisi perusahaan swasta lain di Sumatra dan Sakarta pada tahun 1990. Sejak 1 Januari 2000, CCA telah mengakuisisi 100% kepemilikan dari 95% bisnis pengemasan dan distribusi di Indonesia yang saat ini lebih dikenal dengan Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI). Usaha ini terus berkembang dan CCAI menjadi salah satu perusahaan minuman terkemuka di Indonesia. Saat ini CCAI memiliki Fasilitas produksi yang didirikan di medan, padang, lampung, bekasi, bandung, semarang, surabaya, dan denpasar. Dan memperkerjakan lebih dari 10.000 orang, dan mengoperasikan ribuan kendaraan untuk mengantarkan lebih dari 100 juta krat minuman per tahun pada ratusan toko retail di seluruh nusantara.
PT Coca Cola Amatil Unit Bali Bali
PT Coca Cola Amatil unit Bali ini merupakan pabrik yang terkecil di Indonesia karena yang terbesar ada di Cipitung. PT Coca-Cola Amatil Unit Bali di dirikan pada tahun 1983. Akan tetapi produk yang di produksi oleh PT Coca Cola Amatil di Bali hanya Soda (Fanta, Sprite, Coca Cola) dan Teh (Frestea). Dengan empat bahan baku utama yaitu air, gula, sirup konsentrat, dan karbondioksida (CO2).
KUNJUNGAN KKL DI BRI SYARI'AH CABANG BALI DAN DEWATA BALI OLEH-OLEH
Kedua kegiatan praktikum ini di laksanakan pada hari dan tempat yang sama yaitu kamis tanggal 9 April 2015 di Dewata Bali Oleh-Oleh Jl. By Pass Ngurah Rai 53 Tohpati, Sanur, Denpasar, Bali
BRI SYARI'AH CABANG BALI
Pelaksanaan kunjungan pada BRI Syari'ah Cabang Bali ini bertempat di Dewata Oleh-Khas Bali Jl. By Pass Ngurah Rai 53 Tohpati, Sanur, Denpasar, Bali tepatnya di aula tengah lantai 1 pada Galery Dewata Oleh-Oleh Khas Bali pada pukul 10.00 WITA dengan alasan kapasitas tempat di kantor BRIS Cabang Bali yang belum mampu menampung 200 mahasiswa. Dengan bapak Moch Machbub Sanjaya selaku Pemimpin cabang (2015) sebagai pemateri. Dalam pemaparannya beliau menjelaskan tentang:
Sejarah Singkat Bank BRI Syariah
Pada Tahun 2002 Dirikan Unit Usaha Syariah PT BRI (Persero Tbk)
Pada Tahun 2008 PT BRI Mengakuisi PT Bank Jasa Arta dikonversi Menjadi Bank Syariah BRI
Tahun 2009 dilakukan Merger UUS BRI dengan Bank Syariah BRI menjadi Bank BRISyariah
Tahun 2014 Bank BRI Syariah telah memiliki lebih dari 200 Unit Kerja baik Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas dan Outlet Mikro
Berikut grafik Perkembangan Jaringan dan Perkembangan aset BRIS cabang Bali:
Tantangan dan Peluang Perbankan Syariah
Budaya
Sedikitnya lembaga keuangan Syariah
Kurangnya SDM
Banyaknya pendatang
Ekonomi dan pariwisata
Layanan Simpanan BRI Syariah
Tabungan Faedah
Saldo awal 50 ribu
Bebas biaya adminitrasi
Bebas biaya kartu ATM
Tarik tunai murah
Cek saldo di seluruh ATM
Transfer murah
Bisa Debit BCA
Tabungan Bisnis (tabungan untuk non indovidu)
Tabungan Haji
Tabungan Impian
Deposito
Giro
Berikut adalah grafik Perkembangan Dana dan perkembangan BRIS
Layanan Pembiayaan BRI Syariah
Pembiayaan Mikro
Pembiayaan Kontruksi
Pembiayaan Modal kerja
Pembiayaan Investasi
Pembiayaan Koperasi dan BMT
Pembiayaan Konsumer
Talangan Umroh
KPR FLPP
KPR Reguler
Gadai Emas
Kepemilikan Logam Mulia
Kepemilikan Kendaraan bermotor
Berikut adalah grafik Perkembangan Pembiayaan dan Pembiayaan BRIS
Layanan E-Channel BRI Syariah
Cash Management Sistem
Payroll System
Virtual Account
Host to Host
University Payment System
Mobile BRIS
Internet Banking
Mesin EDC
Didalam materi, Bapak Moch Machbub Sanjaya juga menyebutkan bahwa di Bali terdapat perbankan syari'ah selain BRI syari'ah seperti: Mandiri Syariah, CIMB Niaga Syariah, bank victoria syariah, bank mega syariah, bank muamalat, BNI syariah, serta btpn Syariah.
Menurut beliau yang membedakan antara BRI Syariah dengan BRI konvensional adalah persepsi masyarakat dan akad. Pada BRI Syariah cabang bali ini terbuka dengan seseorang yang berbeda agama (islam) yang ingin bekerja dalam bank BRIS ini dengan catatan seseorang tersebut bisa dan mampu mempelajari segi-segi syariahnya karena tidak semua masyarakat menolak BRI Syariah karena BRI Syariah ini bukan bank islam tapi bank yang berprinsip syariah, inilah persepsi untuk masyarakat Bali yang disampaikan oleh bapak Moch Machbub Sanjaya.
DEWATA OLEH-OLEH KHAS BALI (Wisata Belanja Dewata Oleh Oleh Khas Bali)
Setelah presentasi dari perwakilan bank BRI Syariah kemudian dilanjutkan oleh presentasi kewirausahaan oleh istri dari pemilk wisata belanja Dewata bali (Bapak Agung Darmayuda,S.Sos) sekaligus sebagai tim produksi yaitu ibu Jero Kadek Imawati pada pukul 10.30 WITA, yang menyampaikan tentang:
Sejarah Wisata Belanja Dewata Oleh Oleh Khas Bali
Seperti yang ibu Kadek ceritakan, Wisata Belanja Dewata Pusat Oleh-Oleh Khas Bali ini bermula pada tahun 1990 saat beliau kuliah di Fakultas Hukum Universitas Warmadewa Denpasar. Saat itu beliau berkenalan dengan I Gusti Putu Darmayuda (Agung Darmayuda) seorang pegawai negeri di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Denpasar.
Dari perkenalan ini keduanya saling menaruh perhatian dan berujung pada jatuh hati. Namun sayang, hubungan itu tidak mendapat restu dari orang tua ibu Kadek karena orang tua ibu Kadek yang saat itu melihat sosok bapak Agung bukan pria yang layak untuk mendapingi putrinya. Padahal Bagi ibu Kadek, cinta bukan melihat penampilan dan kekayaan. Cinta itu muncul dari ketulusan hati yang paling dalam jujur dan apa adanya. Hal ini lah yang tentu saja membuat hati ibu Kadek teriris, pedih dan kecewa.
Ibu Kadek berada pada dua pilihan yang sulit, yaitu jika menuruti kehendak orang tua, hatinya hancur karena harus berpisah dengan pria yang dicintainya. Dan di sisi lain jika beliau membangkang kehendak orang tua, resikonya belau harus bisa hidup mandiri. Diantara dua pilihan yang sama-sama berat itu akhirnya belau memilih untuk mendampingi pria yang dicintainya. Perasaan gundah dan sedih ini justru membangkitkan semangat dan keberanian untuk belajar hidup mandiri.
Setelah itu ibu Kadek minta dicarikan pekerjaan oleh pak Agung untuk kesibukkan sekaligus sebagai pembelajaran untuk hidup mandiri. Pak Agung pun kemudian mencarikan pekerjaan di perusahaan garmen. Disinilah beliau belajar dengan tekun selama 3 minggu mulai dari desain, menjahit sampai memotong kain, membuat mute dan sekuin. Saking semangatnya bekerja, sampai-sampai beliau sering lupa makan dan akhirnya jatuh sakit. Beliau terkena gejala tipes dan mag sehingga beliau beristirahat selama dua bulan. Ketika sembuh mau masuk kerja lagi Kadek merasa malu dan tidak enak pada pemilik perusahaan dan teman-teman nya. Akhirya ia memutuskan untuk mengundurkan diri.
Sekeluarnya dari perusahaan garmen itu kemudian muncul ide untuk mencari order yang bisa dikerjakan di rumah, yakni pembuatan mute dan sekuin. Ide itu juga disetujui oleh sang pacar yakni Agung, sehingga ia semakin bersemangat. Keseriusannya dalam menjalankan usaha di rumah itu akhirnya beliu mendapat kepercayaan dan order pembuatan sekuin untuk 1000 baju. Pekerjaan borongan ini bisa dikerjakan sendiri di rumah selebihnya dilimpahkan kepada masyarakat sekitarnya. Dengan begitu, beliau juga bisa memberikan pekerjaan kepada masyarakat di sekitarnya sekaligus berperan menumbuhkembangkan home industri. Tetapi lama-kelamaan pesanannya semakin hari semakin menurun karena ada peristiwa "BOM Bali". Kemudian muncullah ide untuk mendirikan usaha baru.
Usaha ini mereka dirikan berkat dukungan teman dan karna ingin menjaga karyawan yang sudah kehilangan order atau pesanan, mengingat suasana konveksi yang mereka dirikan pesanannya turun drastis. Dengan tekat dan saran karyawan untuk mempertahankan usaha dan lapangan pekerjaannya maka karyawan memberikan ide dan dukungan untuk membuat usaha di bidang baju souvenir. Tanpa disadari ternyata ide karyawan juga membantu jalan, akhirnya dua bulan berikutnya Tuhan Memberikan tempat yang cukup besar dan megah untuk membuat usaha souvenir khas bali. Dengan nama "WISATA BELANJA DEWATA OLEH OLEH KHAS BALI" dengan menampung karyawan kurang lebih 65 orang (di segala bidang).
Kunci sukses
Rahasia sukses dari semua perjuangan kerja mereka adalah
Selalu berdoa kepada yang di atas (Tuhan Yang Maha Esa).
Meminta petunjuk yang benar,
Selalu berbuat jujur dan menghormati orang lain,
Kerja keras memaksimalkan tanggung jawab yang dihadapi.
Pengalaman dan ilmu dalam hidup itu selalu mereka tuangkan dan bagikan kepada teman maupun saudara di sekeliling mereka, agar kelak mereka pun sukses dan berhasil. Misalnya dengan menerima kunjungan KKL dari UIN Walisongo Semarang.
Sehingga mereka selalu di percaya orang. itulah yang menjadi kekayaan mereka dan apa yang kami dapatkan pengalaman dan ilmu dalam hidup itu selalu kami tuangkan dan kami bagikan kepada teman & saudara di sekeliling kami, agar kelak mereka pun sukses dan berhasil.
Dalam penyampaiannya Ibu Jero Kadek Imawati juga menyebutkan bahwa selain ada DEWATA OLEH-OLEH KHAS BALI yang menjual souvenir oleh-oleh bali merka juga memiliki lima usaha lain yaitu ANGGA COLLECTION yang bergerak dibidang konveksi, DEWATA GYM yang bergerak di bidang olah raga, DEWATA KAOS yang menjual bahan kaos, DWIX BORDIR & SABLON CENTRE yang bergerak di bidang Bordir & Sablon, dan PENGINAPAN PONDOK WISATA DEWATA BALI. Jadi jumlah karyawan semua dari 6 perusahaan total kurang lebih 175 karyawan.
DEWATA hadir untuk menjual souvenir dengan memberikan kenyamanan bagi pengunjung untuk membeli oleh-oleh dengan memprioritaskan kwalitas yang bagus tetapi dengan harga murah tetapi tidak murah-murahan. Berharap selalu menyenangkan konsumen dengan menjual harga murah pasti berkualitas, dengan tempat mewah tapi harga pasti murah dan terjangkau untuk semua kalangan, karena Dewata ingin pengunjung dapat membeli barang oleh-oleh dengan uang secukupnya serta mendapatkan barang yang lebih banyakStrategi marketing
Dalam memasarkan produk-produknya ibu kadek melakukan hal-hal sebagai berikut:
Promosi teman ke teman
Promosi luar daerah, dengan media internet (web), koran, dan radio sehingga dikenal banyak orang
Silaturrahim ke luar daerah
Bekerja sama dengan travel agent di seluruh Indonesia
Menawarkan Kunjungan
Setelah presentasi tersebut selesai kami dipersilahkan untuk melihat bagaimana proses produksi hingga barang yang sudah jadi yang ada di galery Dewata lantai 1 dan 2 seperti: Asesoris, Body Treatment, Camilan (termasuk pie susu), Gantungan Kunci, Gaun Bali, Kain Batik Bali, Kerajinan Perak, Lukisan, Patung, Souvenir Dewata Bali, Tas & Sandal, Tshirt Anak-Anak, Tshirt Cewek, Tshirt Couple, dan Tshirt Cowok.
KUNJUNGAN KKL DI CENING AYU
Kunjungan KKL terakhir adalah di Pusat Produksi Pie Susu dan Kaos lukis Cening Ayu yang beralamat di Jl. Raya Celuk No. 6X, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Propinsi Bali. Dengan bapak I Komang Manik Sumardika, SE., sebagai pemateri yang menjelaskan tentang:
Profil Perusahaan dan Bentuk Usaha
Profil Perusahaan
Cening Ayu awalnya didirikan pada tahun 2008 oleh I wayan Bendi dan Ni nyoman tilem, pada awalnya Cening Ayu merupakan salah satu tempat belanja oleh-oleh yang menawarkan berbagai produk retail yang selama ini menjadi ciri khas Bali mulai dari cemilan, baju barong, kain pantai, batik, handycraft, perak dan lain sebagainya.
Bentuk Usaha
Cening Ayu adalah usaha dagang yang menjual kerajinan, makanan dan minuman atau produk- produk khas bali yang diproduksi oleh usaha-usaha kecil atau UMKM, yang sebagian besar di produksi di kabupaten Gianyar.
Badan usaha : CV. Cening Ayu
Akta : Notaris Agus Satoto, SH., M.Hum No.7 tanggal 6 April 2009
SIUP : 029/ 22-06 / PK / IV / 2009
NPWP : 02.788.113.5-907.000
TDP : 220635200004
P-IRT NO : 306510402059
SERTIFIKAT HALAL MUI No. 08100005550113
Pada Tahun 2011 Ditengah pesatnya perkembangan dari usaha pusat oleh-oleh di bali, Cening Ayu mempunyai inovasi agar lebih berkesan dan mempunyai ciri khas tersendiri, oleh salah satu putra mereka yang bernama I Komang Manik Sumardika, SE., beserta istri yang bernama I Gusti Ayu Pradnyadari, SE pada saat itu menciptakan terobosan baru dengan cara membuat tempat produksi KAOS LUKIS BALI CENING AYU. Dan kemudian memasuki tahun 2012 Cening Ayu kembali berinovasi dengan membuat tempat produksi kue PIE SUSU CENING Dan sampai saat ini Cening Ayu hadir dengan nama Pusat Produksi Pie Susu dan Kaos Lukis Cening Ayu. Dengan tanpa menghilangkan produk produk lainnya yang sudah ada.
Pusat Produksi Pie Susu dan Kaos lukis Cening Ayu ini dikelola oleh I Komang Manik Sumardika, SE. Dengan struktur organisasi sebagai berikut:
Keterangan:
Direktur : I Komang Manik Sumardika, SE
Manager keuangan : I Gst Ayu Pradnyadari, SE
Manager operation : Ni Nengah Suryani
Manager marketing : Reza Salman Farisy
Produk Unggulan
Pie susu cening
Pie susu adalah produk makanan kue kering yang berbentuk lingkaran dengan pinggiran yang bermotif serta memiliki adonan fla susu di atasnya. Awalnya kue ini dipergunakan oleh masyarakat bali modern sebagai makanan pembuka dalam suatu acara, dan lama kelamaan kue ini sangat digemari karena rasanya yang enak dan manis.
Dari mulut ke mulut kue ini menjadi terkenal dan para wisatawan yang datang ke bali sangat menggemari makanan ini sehingga sampai saat ini kue ini menjadi salah satu oleh-oleh khas bali yang paling diminati.
Pie susu cening dibuat tanpa bahan pengawet dan pewarna jadi aman untuk dikonsumsi, tersedia dalam dua rasa yaitu rasa original (vanila) dan rasa coklat.
Proses produksi Pie Susu Cening yaitu sebagai berikut:
Alat-alat produksi, yaitu:
Mixer capacity 6 kg sebanyak 3 unit
Gas baking oven 3 deck sebanyak 5 unit
Gas baking oven 2 deck sebanyak 3 unit
Kulkas sebanyak 1 unit
Kompor gas sebanyak 1 unit
Loyang oven
Loyang cetakan kulitPencetak motif
Fasilitas penunjang keamanan produksi
Ruangan oven dengan sistem exhaust (pembuangan udara) untuk memperlancar sirkulasi udara agar udara dalam ruangan oven tidak pengap dan panas.
Alat pemadam kebakaran sebagai penanggulangan awal bahaya kebakaran.
Instalasi gas : memperkecil resiko kebocoran gas.
Bahan-bahan Dasar Pembuatan Pie Susu
Bahan awal atau Bahan dasar dari pie susu di bagi menjadi 2 bagian adonan bahan dasar, yaitu, Adonan Kering dan Adonan Basah yang terdiri dari :
Bahan Untuk Adonan Kering : Tepung, Margarin, Gula Halus, Telur.
Bahan Untuk Adonan Basah ( FLA ) : Susu, Telur, Gula Pasir.
Proses pengolahan bahan
Membuat adonan kering, dengan cara Tepung, Telur dan Margarin di campur menjadi satu dan dikocok memakai mesin (mixer) selama beberapa menit sampai adonan tersebut terlihat sedikit mengembang setelah sedikit mengembang di campurkan gula halus secukupnya untuk menambah kekuningan adonan terlihat terang dan mengkilat tanpa menghentikan proses pengocokan sampai adonan betul-betul menjadi mengembang.
Membuat adonan basah atau yang di sebut dengan FLA, yaitu:
Melarutkan gula pasir dengan air yang dipanaskan, kemudian air gula tersebut didinginkan
Mencampurkan air gula, Susu kental manis dan kuning telur menjadi satu dan dikocok sampai adonan basah ini menjadi benar-benar mengental.
Proses pencetakan adonan
Teknik pencetakan adonan masih menggunakan teknik konfensional atau memakai teknik tenaga manusia dimana proses ini dimulai dari pembuatan bola adonan yang yang diletakkan di atas loyang lalu bola adonan itu di bentuk dengan teknik penekanan menggunakan jari-jari tangan sehingga adonanan tersebut mengikuti bentuk loyang tersebut. Kemudian untuk mempercantik tampilan pie susu kita memberikan motif pada pinggiran adonan.
Proses pemanggangan
Teknik pemanggangan di awali dengan memasukan adonan basah atau fla diatas adonan kering yang sudah di cetak lalu dilakukan pemanggangan selama kurang lebih 145 menit.
Proses pengemasan
Dan yang terakhir adalah pengemasan pie susu. Pie susu dimasukan ke dalam box khusus Cening Ayu untuk siap di jual dan dikemas secara rapih. Dalam 1 box terdiri dari 9 pcs Pie Susu.
Hasil produksi
Hasil dari produksi kue pie susu ini perhari dapat produksi pie susu sebanyak 350 box dengan waktu kerja karyawan normal apabila ada permintaan konsumen lebih dapat menambah waktu kerja dari karyawan dengan menghasilkan kurang lebih 600 box pie susu.
Sebagai dasar atau landasan dari produksi, semua bahan, proses dari awal sampai akhir proses pengemasan telah lulus uji coba dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, Badan Pengawas Obat dan Makanan Provinsi Bali serta MUI Provinsi Bali sehingga layak untuk diberikan sertifikat Halal.
Produk pie susu cening tidak menggunakan bahan pengawet dan pewarna sehingga masa kadaluarsa dari produk ini hanya 7 hari atau satu minggu.
Proses Penyerapan Tenaga Kerja
Dalam bisnis ini tidak memerlukan sumber daya manusia yang ahli dan skill yang khusus seperti sarjana dll, akan tetapi yang diperlukan adalah orang yang mau bekerja secara tekun , telaten dan sabar karena kami masih menggunakan tenaga tenaga manusia.
Untuk penyerapan awal, menjaring tenaga kerja lokal daerah dan orang yang memang mencalonkan diri ingin menjadi tenaga kerja.
proses pencarian tenaga kerja biasanya kami lakukan melalui pemasangan iklan di koran dan melalui pendekatan secara langsung.
Teknik Pemasaran
Teknik Pemasaran yang pertama dilakukan adalah Target Market yaitu target pasar yang tepat sasaran. Dan Price atau harga yang terjangkau agar kita mudah untuk mengeluarkan uang untuk membeli.
Strategi promosi, yaitu dengan periklanan pengenalan produk kepada seluruh konsumen, penjualan langsung atau aproachment (pendekatan melalui tenaga marketing), promosi berjalan atau discount dan mengadakan event sebagai sarana penunjang. layout atau display sebagai daya tarik konsumen saat datang untuk membeli.
Lokasi yang terjangkau, jalur hidup yang banyak dilalui orang khusunya orang yang berwisata ke bali dan memiliki sarana parkir yang luas sebagai penunjang utama dan kenyamanan di dalam toko.
Dari rincian yang di atas dapat disimpulkan bahwa ada tiga langkah pokok dalam hal pemasaran:
Segmentasi pasar yang terukur, terjangkau, dapat dilaksanakan program-program yang telah kami buat sebagai bahan penunjang dari strategi pemasaran.
Penempatan pasar yang tepat sasaran.
Penempatan produk.
Kaos Lukis Cening Ayu
Kaos lukis ini dibuat karena melihat dari kejenuhan dari para wisatawan dengan oleh-oleh dari bali khususnya kaos. Selama ini sebagian besar orang membuat kaos dengan sistem sablon, kini kami membuat inovasi, memadukan kaos dengan unsur seni lukis.
Harapan kami dengan produk ini semua orang baik yang memakai kaos lukis atau yang melihat kaos lukis tersebut dapat menikmati salah satu kesenian bali yaitu seni lukisan bali.
BAB II
ANALISIS KEGIATAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)
PT COCA-COLA AMATIL INDONESIA (CCAI) UNIT BALI
Sesuai dengan materi yang telah disampaikan dan penyaksian secara langsung dari proses produksi sampai proses pengolahan limbah PT Coca-Cola Amatil Unit Bali dan juga berpegang pada mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis maka penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam setiap usaha dibutuhkan sebuah ide pengembangan usaha dimana dalam sejarah coca-cola ide usaha ini didapatkan apoteker Jonh Pemberton dari lingkungannya yaitu beliau melihat ada sebuah larutan berwarna karamel yang mempunyai rasa yang sederhana. Kemudian beliau mengembangkan keunggulan kompetitif dengan cara menghasilkan produk yang inovatif dan kreatif yaitu mencampur sirup karamel tersebut dengan air yang berkarbonasi yang dapat mejadikan rasanya menjadi lebih istimewa. Dari tahun ke tahun coca-cola semakin berkembang dengan pesat diiringi dengan ide pengembangan usaha perusahaan misalnya mengemas produk coca-cola menjadi kemasan botol sehingga coca-cola masih tetap eksis sampai sekarang, kemudian CCA juga mengakuisisi perusahaan lain seperti perusahaan swasta yang ada di Sumatra dan Jakarta untuk mengembangkan usahanya.
Untuk tata letak (layout) pabrik dan proses produksi sesuai yang penulis lihat itu sudah sangat bagus, yaitu layout sudah diatur berdasarkan product oriented layout dimana pengaturan mesin sudah berdasarkan urut-urutan proses produksi dengan transportasi material dari mesin ke mesin lainnya dilakukan dengan menggunakan ban berjalan (conveyor). Selian berdasarkan product oriented layout, layout juga diatur berdasarkan process oriented layout, yaitu dengan pengelompokan kegiatan, mesin-mesin, peralatan dan tenaga kerja yang melakukan pekerjaan yang sama pada satu area. Seperti yang terlihat pada proses produksi di line 1 dan line 2.
Untuk kontrol kualitas juga sangat bagus, yaitu pada saat pencucian di mesin washer, untuk botol-botol yang rusak atau berkarat terseleksi dengan baik sehingga hasil produksinya kualitasnya terkontrol.
Dari segi lingkungan hidup, menurut penulis juga sudah sangat bagus karena limbah produksinya tidak langsung di buang di alam tetapi di olah terlebih dahulu yaitu dari cairan limbah pabrik yang berbahaya diolah pada kolam bakteri (Oxydation Ditch) yang akan menghasilkan air yang keruh yang kemudian diendapkan dari lumpur sehingga air kembali jernih baru dialirkan ke kolam ikan untuk membuktikan bahwa air itu sudah tidak berbahaya dan akhirnya baaru dibuang ke sungai.
KUNJUNGAN KKL DI BRI SYARI'AH CABANG BALI DAN DEWATA BALI OLEH-OLEH
BRI SYARI'AH CABANG BALI
BRIS cabang Bali ini mengajarkan membuktikan bahwa walaupun berbeda ditengah-tengah budaya dan agama yang berbeda karna mayoritas penduduk bali adalah non muslim tapi kita jangan pernah takut untuk membuka atau mengawali usaha karena itu merupakan sebuah peluang usaha yang sangat bagus dan juga untuk masa seperti ini perbankan syariah lah yang paling diminati oleh masyarakat karena lebih terpercaya.
Dalam analisis penulis BRIS ini bukan merupakan bank islam tetapi merupakan bank yang berprinsip pada syari'ah karena menurut penjelasan bapak Sanjaya BRIS ini terbuka sekali dengan seseorang yang berbeda agama (islam) yang ingin bekerja dalam bank BRIS ini dengan catatan seseorang tersebut bisa dan mampu mempelajari segi-segi syariahnya.
DEWATA OLEH-OLEH KHAS BALI (Wisata Belanja Dewata Oleh Oleh Khas Bali)
Sesuai dengan cerita yang disampaikan oleh ibu Jero Kadek Imawati dan berpegang pada etika bisnis penulis dapat menyimpulakan bahwa suatu usaha itu bisa dilahirkan dari sebuah pengalaman yang dijadikan sebagai inspirasi, dan membutuhkan kejujuran, kedisiplinan dan keuletan, semangat dan kerja keras tidak mengenal lelah, kemandirian diri, motivasi, keinginan belajar, harus pandai dalam mengatur waktu serta selalu berdo'a pada Tuhan Yang Maha Esa. Dan dalam usaha meskipun hanya bermodal tekat tapi jangan takut untuk mencoba.
Dari segi produk, produk yang ada di Dewata sangat banyak sekali dan ini merupakan output dari usaha dalam bidang lain yang dijadikan input untuk usaha lainnya yang dikelola oleh ibu Kadek. Misalnya output dari Angga Collection (bidang konveksi), menjadi input dari Dewata Kaos.
Dari segi pemasaran, penulis menganggap bahwa strategi yang digunakan oleh Dewata ini sangat bagus disamping promosi dari teman ke teman dan promosi ke luar daerah melalui internet, koran dan radio, juga silaturrahim ke luar daerah yaitu dengan bekerja sama dengan travel agent di seluruh indonesia, dan juga menawarkan kunjungan.
KUNJUNGAN KKL DI CENING AYU
Dari segi produk menurut penulis sangat menarik, yaitu terdapat diferensiasi-diferensiasi, modifikasi-modifikasi yang ditunjukkan oleh Pie susu Cening Ayu yaitu dengan kemasan yang bagus yang tidak telalu pendek dan juga tidak terlalu panjang, yaitu kemasan hanya berisi sembialan buah pie susu dengan format 3x3, ketebalan fla, ukurannya lebih besar, dan kandungan susu. Pie susu Cening Ayu ini juga hanya mampu bertahan tujuh hari saja, ini membuktikan bahwa produk ini bebas bahan pengawet dan pewarna, disisi lain ini juga menunjukkan bahwa produk ini lebih mementingkan kualitasnya untuk tetap eksis di pasar, ini juga menjadi salah satu strategi untuk menambah kepercayaan dari para pembeli selain mengadakan workshop dan juga kunjungan dan menurut penulis cara-cara seperti inilah yang dapat menangkal persaingan industri pada aspek industri di Pulau Bali.
Dari segi pemasaran Cening Ayu menggunakan cara yang sangat menarik yaitu:
menggunakan metode approachment (pendekatan) dengan target pemasarannya "rombongan" karena dalam penjualan produknya Cening Ayu tidak mementingkan kualitas pembeli (misalnya orang yang berpengaruh yang membeli produk dengan nominal yang tinggi) melainkan lebih memilih kuantitas pembeli (misalnya rombongan bis, meskipun per orang hanya membeli dua buah pie susu saja semisal ada empat bis pada satu rombongan maka hasil penjualannya pun akan lumayan).
Cening Ayu juga menyediakan jasa free delivery untuk pemesanan pie susu untuk menghindari kehabisan produk jika pembeli langsung membeli di galery.
Yang terpenting adalah kualitas produk yang bagus tetapi dengan harga yang relatif murah.
Strategi Cening Ayu dalam pengenalan produknya menurut penulis sangat kritis sekali yaitu:
Bekerja sama travel dengan agent yaitu datang ke luar kota seperti Jakarta, Jawa, Sumatra dan lain-lain.
Bekerja sama dengan guide dengan imabal balik jika mereka dapat membawa pembeli yang terbanyak akan mendapatkan reward seperti barang elektronik.
Cening Ayu memanfaatkan lokasinya yang stategis karena merupakan jalurnya rombongan yang selalu dilalui oleh wisatawan yang berwisata di Bali.
Mengikuti event seperti pameran dengan membuka boots kemudian presentasi untuk mengenalkan pie susu Cening Ayu.
Pada analisis terakhir penulis menyimpulakan bahwa dalam berwirausaha hal yang terpenting adalah jangan pernah menyerah dan takut dengan hambatan serta rintangan. Karena setiap kesuksesan tidak akan pernah ada tanpa adanya kegagalan.
Penulis
Siti Nur Hasanah
NIM: 122411169
Disahkan Oleh Pembimbing
Pada Tanggal:......................
H. Ahmad Furqon, L.C., M.A.
NIP: 19751218 200501 1 002
Perkembangan Pembiayaan
Pembiayaan BIRS
DIREKTUR
MANAGER KEUANGAN
ADMIN KEU
KASIR
ADMIN GUDANG
MANAGER OPERATION
COORDINATOR
SPG
SPB
HELPER
MANAGER MARKETING
TEAM MARKETING
DRIVER
Perkembangan Jaringan
Kantor BRIS cabang Bali
Perkembangan Aset
Perkembangan BRIS
Perkembangan Dana