LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) PERUSAHAAN HS SILVER 800-925 DAN PERUSAHAAN GRIYA NDALEM BATIK PERTIWI STRATEGI PEMASARAN
DISUSUN OLEH : NAMA : DEBY TERECYA NIM
: 1120001132
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ (UNISNU) JEPARA 2014
HALAMAN PERSETUJUAN
KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) PERUSAHAAN HS SILVER 800-925 DAN PERUSAHAAN GRIYA NDALEM BATIK PERTIWI
KONSENTRASI: STRATEGI PEMASARAN
Dilaksanakan pada tanggal 5 Februari 2014
Disusun oleh: Nama
: Deby Terecya
NIM
: 1120001132
Disetujui oleh Pembimbing KKL,
Subadriyah,SE. NIY: 1.830607.12.087
Mengetahui, Kaprogdi Akuntansi
Ali Sofwan, SE., M.Si. NIY: 1.730109.07.047
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini tepat pada waktunya. Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini, saya susun berdasarkan apa yang telah saya jalankan selama melaksanakan KKL di Yogyakarta yaitu UKM HS SILVER yang terletak di Jalan Modorakan No. 1 Kotagede, Yogyakarta dan UKM GRIYA NDALEM BATIK PERTIWI yang terletak di Jalan Singoranu No. 542 Ringroad Selatan Tamanan, yang dilaksanakan selama pada tanggal 5 Februari 2014. Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan sebuah implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu darma pendidikan dan pengajaran yang telah dilaksanakan pada kegiatan KKL. Hal tersebut merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh mahasiswa dalam menempuh program pendidikan S1, yang telah ditetapkan oleh pihak akademik sesuai kurikulum yang berlaku. Dengan demikian mahasiswa wajib melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan dan menyusun laporan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan. Kegiatan yang telah diprogramkan dapat dilaksanakan dengan baik atas kerja sama dari berbagai pihak. Dalam penyusunan laporan ini, saya menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi susunan serta cara penulisan laporan ini, karenanya saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat saya harapkan.
iii
Akhirnya, semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan juga bermanfaat bagi penyusun pada khususnya.
Jepara, Februari 2014
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii DAFTAR ISI ....................................................................................................... v DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... vii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 1.1
Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2
Tujuan KKL .......................................................................................... 1
1.3
Manfaat KKL ........................................................................................ 2
1.4
Tempat dan Waktu Penyelenggaraan ..................................................... 2
1.5
Tahap Kegiatan ...................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 4 2.1
Pengertian Pemasaran ............................................................................ 4
2.2
Konsep Pemasaran ................................................................................. 5
2.3
Manajemen pemasaran........................................................................... 7
2.4
Strategi Pemasaran................................................................................. 8
2.5
Bauran Pemasaran(Marketing mix) ........................................................ 9
2.5.1
Produk (Product) .......................................................................... 10
2.5.2
Harga (Price) ................................................................................ 10
2.5.3
Saluran Distribusi (Place) ............................................................. 11
2.5.4
Promosi (Promotion) .................................................................... 11
2.6
Bauran Promosi ................................................................................... 13
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................. 16 3.1
Gambaran Umum Perusahaan HS Silver .............................................. 16 v
3.2
Gambaran Umum Perusahaan Griya Ndalem Batik Pertiwi .................. 17
BAB IV HASIL KULIAH KERJA LAPANGAN ............................................. 20 4.1
Strategi Pemasaran HS Silver............................................................... 20
4.2
Strategi Pemasaran dan Penjualan Griya Ndalem Batik Pertiwi............ 23
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 26 5.1
Kesimpulan.......................................................................................... 26
5.2
Saran ................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 28
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Lembar Bimbingan KKL ...............................................................29
vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
adalah
Mata kuliah Berkehidupan
Bermasyarakat (MBB) di Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara yang wajib ditempuh oleh mahasiswa Program Studi Ekonomi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Mahasiswa yang bisa menjadi peserta KKL adalah semua mahasiswa Program Studi Akuntansi yang telah menyelesaikan minimal 100 SKS dan telah memenuhi persyaratan administrasi maupun persyaratan akademik. KKL dilaksnakan dengan dasar UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP No. 17 tahun 2010 tentang Pendidikan Tinggi. KKL adalah kegiatan yang memperkenalkan dunia kerja kepada para mahasiswa. Persaingan yang ketat, lapangan pekerjaan yang sempit, dan masih banyak hal lainnya yang jadi penyebab sulitnya mendapatkan pekerjaan. Dengan adanya kerja lapangan, mahasiswa diharapkan mendapat pengalaman dalam bekerja, dan memahami etika kerja yang baik. Hal ini tentunya membantu mahasiwa untuk mendapatkan gambaran mengenai cara kerja yang baik dan disiplin, sehingga kelak mahasiswa dapat menjadi pekerja yang handal dalam bidangnya, dan mampu untuk menembus ketatnya persaingan di dunia kerja. 1.2 Tujuan KKL KKL yang dilaksanakan oleh Program Studi Akuntansi mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Untuk memperluas pola berfikir bagi mahasiswa 2. Untuk memberikan pengalaman praktek kerja mahasiswa dalam memadukan antara teori dan praktek pengelolaan usaha atau bisnis
1
3. Untuk menyiapkan mental mahasiswa dan memasuki persaingan di lapangan pekerjaan (di masyarakat) 4. Sebagai sarana latihan riset dan penulisan karya tulis ilmiah 1.3 Manfaat KKL Penulisan laporan Kuliah Kerja Lapangan ini mempunyai beberapa manfaat antara lain: 1. Bagi Penulis Menambah wawasan dan pengalaman dalam menganalisis sebuah sistem penayangan, khususnya mengenai sistem penayangan berita acara siaran langsung atau khusus. 2. Bagi FEB Program Studi Akuntansi Sebagai tambahan informasi dan referensi khususnya bagi mahasiswa yang akan menyusun laporan Kerja Kuliah Lapangan. 1.4 Tempat dan Waktu Penyelenggaraan Secara umum kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 5 Februari 2014 di Yogyakarta. Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini dilaksanakan di UKM HS SILVER yang beralamat di Jalan Modorakan No. 1 Kotagede dan UKM GRIYA NDALEM BATIK PERTIWI yang beralamat di Jalan Singoranu No. 542 Ringroad Selatan Tamanan. 1.5 Tahap Kegiatan Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini dilaksanakan di UKM HSSilver dan UKM Griya Ndalem Batik Pertiwi dengan tahapan kegiatan sebagai berikut: 1. Tahap pembekalan; mahasiswa/praktikan mengikuti penyuluhan dan orientasi praktikum yang diselenggarakan panitia dan tim pengarah.
2
2. Tahap pelaksanaan; mahasiswa/praktikan melaksanakan kegiatan KKL. Dalam kegiatannya, mahasiswa mengadakan pengamatan terhadap mekanisme perusahaan dan melakukan wawancara singkat kepada sejumlah karyawan dan pengrajin yang sedang bertugas. 3. Tahap pelaporan; mahasiswa/praktikan membuat laporan hasil kegiatan praktek, kemudian diserahkan kepada pembimbing dan jurusan untuk diadakan evaluasi dan penilaian.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pemasaran Banyak orang berpikir bahwa mereka telah cukup mengerti tentang pemasaran bisnis. Bagaimanapun mereka telah menonton siaran niaga ditelevisi yang membujuk mereka untuk belanja. Mereka membeli barang dengan sistem pelayanan sendiri di toko-toko serba ada. Contoh diatas adalah salah satu dari kegiatan pemasaran. Berikut ini adalah pengertian pemasaran menurut para ahli ekonomi: Menurut Kotler (2001), pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Menurut Stanton (2001), pemasaran adalah sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial. Sedangkan menurut American Marketing Association (AMA) dalam buku “Manajemen Pemarasan” oleh Ginting (2011), mendefinisikan pemasaran sebagai hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang langsung berkaitan dengan mengalirnya barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Dari pengertian di atas dapat diperoleh suatu rumusan tentang pemasaran yaitu rumusan yang sempit dan rumusan yang luas. Rumusan yang sempit menjelaskan bahwa pemasaran ialah suatu hubungan yang terjadi karena proses jual-beli, sementara rumusan yang luas menjelaskan bahwa pemasaran merupakan proses yang terjadi antar individu atau kelompok yang diawali olah aktivitas pertukaran atau transaksi dan diakhiri dengan diperoleh berupa terpenuhinya kebutuhan yangdiharapkan pembeli sementara penjual puas terhadap laba yang diperoleh. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya,
4
untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Pemasaran muncul karena aktifitas jual-beli antara penjual dan pembeli, atau dengan kata lain antara perusahaan dengan para suplier dan konsumennya. Lebih formal, pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis perusahaan
yang
dirancang
untuk
merencanakan,
menetukan
harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan konsumen saat ini. Mengingat banyaknya perubahan yang timbul dalam pasar konsumen yang ditandai dengan populasi yang meningkat, munculnya konsumer dan kebutuhan etnis khusus, menjamurnya beragam gaya hidup dan lain sebagainya sehingga perusahaan dituntut untuk memberikan mutu produk yang baik, pengiriman lebih cepat, pelayanan yang baik, dan harga yang baik. Perusahaan harus mempercepat proses pengembangan produk dengan inovasiinovasi baru dan harus menemukan cara mendistribusikan serta mempromosikan produk dengan lebih baik dan lebih murah. Untuk memenuhi semua kriteria itu, maka perusahaan harus mengkonsep pemasaran itu sendiri. (Abdullah & Tantri, 2013) 2.2 Konsep Pemasaran Konsep pemasaran adalah falsafah bisnis dalam bidang pemasaran yang berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan konsumen dengan didukung oleh kegiatan pemasaran terpadu yang diarahkan untuk memberikan kepuasan konsumen sebagai kunci keberhasilan organisasi dalam usahanya mencapai tujuan. Tujuan utama perusahaan adalah mencapai tingkat keuntungan optimal, pertumbuhan perusahaan atau peningkatan share pasar. Kepuasan konsumen diperoleh setelah kebutuhan dan keinginan konsumen dipenuhi melalu kegiatan pemasaran terpadu. (Assauri, 2011) Penjabaran tentang konsep pemsaran diatas ternyata sesuai dengan definisi Stanton (2001), konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi
5
kelangsungan hidup perusahaan. Jadi, konsep pemasaran merupakan orientasi perusahaan yang menekankan bahwa tugas pokok perusahaan adalah: 1. Menyelidiki dan mengetahui apa yang diinginkan konsumen; 2. Kemudian merencanakan dan mengembangkan sebuah produk atau jasa yang akan memenuhi keinginan tersebut; 3. Dan
kemudian
memutuskan
cara
terbaik
untuk
menentukan
harga,
mempromosikan dan mendistribusikan produk tersebut. Menurut Kotler dan Amstrong (2000), konsep pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini mengatakan bahwa konsep inti: keinginan, kebutuhan, dan permintaan; produk; nilai, biaya, dan kepuasan; pertukaran, transaksi, dan hubungan; pasar dan pemasaran serta pemasar. 1. Kebutuhan, keinginan, dan permintaan Kebutuhan manusia adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuha tersebut. Dan permintaan adalah keinginan akan sesuatu yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan membelinya. Keinginan menjadi permintaan bila didukung oleh daya beli. Sehingga perusahaan harus mengukur seberapa banyak orang menginginkan produknya dan mampu membelinya. 2. Produk Produk sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau keingin. Pentingnya suatu produk fisik bukan hanya terletak pada kepemilikannya, tetapi juga manfaat yang diberikan produk tersebut. 3. Nilai, biaya, dan kepuasan Nilai adalah perkiraan konsumen tetntang kemampuan total suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya. Karena masing-masing produk ada biayanya, jadi konsumen akan mempertimbangkan nilai dan harga suatu produk sebelum menetukan pilihan. Konsumen akan memilih produk yang memberikan nilai tertinggi untuk harganya.
6
4. Pertukaran, transaksi, dan hubungan Pemasaran timbul saat orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan serta keinginannya dengan pertukaran. Pertukaran adalah cara untuk mendapatkan produk yang diinginkan dengan menawarkan sesuatu (uang) sebagai gantinya. Dan pemasar yang baik akan membangun suatu hubungan jangka panjang dengan para pelanggan, distributor, penyalur dan pemasok. Hal ini dicapai dengan menjanjikan serta menyerahkan mutu dan pelayanan yang baik dengan harga yang wajar kepada mitranya secara berkesinambungan. 5. Pasar, pemasaran, dan pemasar Pasar adalah tempat dimana sejumlah pembeli dan penjual melakukan transaksi. Pemsaran adalah kegiatannya untuk mewujudkan transaksi yang mungkin terjadi. Dan pemasar adalah sumber daya manusia yang menawarkan produk untuk dijual. 2.3 Manajemen pemasaran Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Menurut Handoko dan Dharmmesta (1982), kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan. Definisi menurut
Kotler
(2001),
manajemen
pemasaran
adalah
penganalisaan,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan. Secara singkat dapat dinyatakan bahwa manajemen pemasaran mencakup seluruh falsafah, konsep, tugas, dan proses manajemen pemasaran. Pada umumnya ruang lingkup manajemen pemasaran meliputi: 1. Analisis Pasar, yang mencakup ciri-ciri dari masing-masing jenis pasar, analisi produk, analisis konsumen, analisis persaingan, dan analisis kesempatan pasar. 2. Target pasar, yang mencakup dimensi pasar konsumen, perilaku konsumen, segmentasi pasar dan kriteria yang digunakan, peramalan potensi sasaran pasar, dan penetuan wilayah pasar.
7
3. Perencanaan pemasaran perusahaan, yang mencakup strategi jangka panjang dan jangka pendek, menyusun anggaran perusahaan, dan proses penyusunan rencana pemasaran perusahaan. 4. Kebijakan strategi pengembangan produk, strategi pemasaran terpadu (marketing mix), strategi harga, strategi penyaluran, dan strategi promosi 5. Pengendalian pemasaran 6. Organisasi pemasaran 7. Sistem informasi Pemasaran 8. Menejemen penjual 9. Pemasaran internasional (international marketing) 2.4 Strategi Pemasaran Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran menurut Stanton (2001), adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu : 1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk. 2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan
8
produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat. 3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya. Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut : 1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, perantara, pesaing dan publik. 2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran dari sudut pandang penjual : 1. Tempat yang strategis (place) 2. Produk yang bermutu (product) 3. Harga yang kompetitif (price) 4. Promosi yang gencar (promotion) Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran dari sudut pandang pembeli : 1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants) 2. Biaya konsumen (cost to the customer) 3. Kenyamanan (convenience) 4. Komunikasi (comunication) 2.5 Bauran Pemasaran(Marketing mix) Menurut Marius (1999), marketing mix adalah perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran. Sedangkan menurut Fandy
9
Tjiptono (2004), bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik barang/jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Garis besar dari definisi diatas menjelaskan bahwa marketing mix harus selalu dapat bersifat dinamis, selalu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal maupun internal. Faktor eksternal yaitu faktor diluarjangkauan perusahaan yang antara lain terdiridari pesaing, teknologi, peraturan pemerintah, keadaan perekonomian, dan lingkungan sosial budaya. Sedangkan faktor internal adalah variabel-variabelyang terdapat dalam marketing mix yakni: Produk (Product), Harga (Price), Tempat (Place), dan Promosi (Promotion). Keempat variabel tersebut saling mempengaruhi (independent), sehingga semua penting sebagai suatu kesatuan strategi yaitu strategi bauran pemasaran (marketing mix). Jadi, marketing mix terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. 2.5.1 Produk (Product) Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial. Kualitas produk merupakan hal yang perlu mendapat perhatian utama dari produsen/perusahaan. Hal ini dikarenakan tingkat kualitas yang akan membantu atau menunjang usaha untuk meningkatkan atau mempertahankan posisi produk itu dalam pasar sasarannya 2.5.2 Harga (Price) Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen.
10
2.5.3 Saluran Distribusi (Place) Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk. 2.5.4 Promosi (Promotion) Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan, memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk agar mendorong konsumen unluk membeli produk yang dipromosikan tersebut. Untuk mengadakan promosi, setiap perusahaan harus dapat menentukan dengan tepat alat promosi manakah yang dipergunakan agar dapat mencapai keberhasilan dalam penjualan. Menurut Basu Swastha (2005), promosi merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu prodak atau jasa. Menurut Marius Angipora (1999), promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, penjualan personal dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Menurut Mc Daniel
(2001), promosi adalah komunikasi dari para penjual yang
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan pora calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu respon. Menurut Fandy Tjiptono (2004), bauran promosi tradisional meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada potensial dan aktual. Metode-metode tersebut terdiri atas periklanan, promosi penjualan, penjualan perseorangan dan hubungan masyarakat. Promosi menunjuk pada berbagai aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan kebaikan produknya dan membujuk para pelanggan dan konsumen sasaran untuk membeli produk tersebut. Sehingga dapat disimpulkan mengenai promosi yaitu dasar kegiatan promosi adalah komunikasi perusahaan dengan konsumen untuk mendorong terciptanya penjualan.
11
2.5.4.1 Fungsi Promosi Adapun fungsi dari promosi yaitu: 1. Mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pembeli. Perhatian calon pembeli harus diperoleh, karena merupakan titik awal proses pengambilan keputusan di dalam membeli suatu barang dan jasa. 2. Menciptakan dan menumbuhkan interest pada diri calon pembeli. Perhatian yang sudah diberikan oleh seseorang mungkin akan dilanjutkan pada tahapberikutnya atau mungkin berhenti. Yang dimaksudkan dengan tahap berikutnya ini adalah timbulnya rasa tertarik dan rasa tertarik ini yang akanmenjadi fungsi utama promosi. 3. Pengembangan rasa ingin tahu (desire) calon pembeli untuk memiliki barang yang ditawarkan. Hal ini merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya. Setelah seseorang tertarik pada sesuatu, maka timbul rasa ingin memilikinya. Bagi calon pembeli merasa mampu (dalam hal harga, cara pemakaiannya, dan sebagainya), maka rasa ingin memilikinya ini semakin besar dan diikuti oleh suatu keputusan untuk membeli. 2.5.4.2 Tujuan Promosi Ada beberapa tujuan yang terdapat dalam promosi yaitu: 1. Menginformasikan, maksudnya adalah menginformasikan pasar tentang produk baru, mengemukakan manfaat baru sebuah produk, menginformasikan pasar tentang perubahan harga, menjelaskan bagaimana produk bekerja, menggambarkan jasa yang tersedia, memperbaiki kesan yang salah, mengurangi ketakutan pembeli, membangun citra perusahaan. 2. Membujuk, maksudnya mengubah persepsi mengenai atribut produk agar diterima pembeli. 3. Mengingatkan, maksudnya agar produk tetap diingat pembeli sepanjang masa, mempertahankan kesadaran akan produk yang paling mendapat perhatian. Seteiah diadakan promosi diharapkan calon pembeli, yaitu adanya pembelian dan kepuasan yang tinggi. Pembelian adalah akhir dari proses
12
komunikasi. Pembeli juga memiliki keterikatan yang tinggi dengan produk yang dikonsumsinya. Ada enam hal yang dapat menjelaskan komunikasi tersebut yaitu: 1. Kesadaran (Awareness). Jika sebagian besar audiens sasaran tidak menyadari obyek tersebut, maka tugas komunikator adalah membangun kesadaran dari mengenai produk dan terus mengenalkan produk ke audiens. 2. Pengetahuan (Knowledge). Diharapkan audiens memiliki kesadaran tentang perusahaan atau produk yang telah dikeluarkan dan jangan sampai audiens tidak mengetahui produk tersebut. 3. Menyukai (Liking). Dapat mengetahui perasaan mereka terhadap produk yang dikonsumsi oleh audiens, sehingga audiens dapat menyukai produk tersebut. 4. Preferensi (Preference). Dapat dikatakan audiens menyukai produk tersebut dan lebih memilih produk itu dibanding produk lain. 5. Keyakinan (Conviction). Audiens diharapkan yakin untuk membeli produk yang sudah dipilihnya. 6. Pembelian (Purchase). Pembelian yang dilakukan audiens, adalah tahap terakhir dalam komunikasi. 2.6 Bauran Promosi Kotler dan Amstrong (2000), bauran promosi adalah ramuan khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya. Menurut Marius P. Angipora (1999), promotion mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling dan alat promosi lainnya, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Penjelasan diatas menyimpulkan bahwa bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Tatap Muka, Publisitas dan Hubungan Masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen. Promotion Mix terdiri dari:
13
1. Pengiklanan (Advertising). Pengiklanan adalah semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dcngan mendapat bayaran. 2. Penjualan Langung (Direct Marketing). Promosi penjualan merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk atau jasa. 3. Penjualan Perorangan (Personal Selling). Penjualan perorangan merupakan interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan. 4. Hubungan Masyarakat (Public Relation). Hubungan masyarakat adalah berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. 5. Publisitas (Publicity). Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide barang dan jasa secara non-personal. Promosi merupakan program komunikasi pernasaran total sebuah perusahaan yang terdiri dari iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya. Menurut McDaniel (2001), bauran promosi yang dipilih oleh suatu perusahaan bagi suatu produk atau jasa tergantung pada beberapa faktor: sifat produk, tahapan dalam daur hidup produk, karakteristik target pasar, jenis keputusan pembelian, tersedianya dana untuk promosi dan menggunakan baik strategi mendorong (push) maupun menarik (pull). Kotler (2001), mengemukakan berbagai faktor dalam menentukan bauran promosi, yaitu: 1. Tipe Produk/Pasar a. Perusahaan barang konsumen. Biasanya mengalokasikan lebih banyak dana untuk iklan, menyusun promosi penjualan, penjualan perorangan dan kemudian hubungan masyarakat.
14
b. Perusahaan barang Industri. Menyediakan dana lebih banyak untuk penjualan perorangan diikuti dengan promosi penjualan, iklan dan hubungan masyarakat. 2. Strategi dorong atau tarik a. Strategi dorong (Push Strategy). Merupakan strategi promosi yang menggunakan tanaga penjual dan promosi perdagangan untuk "mendorong" produk lewat saluran distribusi. Produsen mempromosikan produk kepada pedagang besar, pedagang besar kepada pengecer, dan pengecer mempromosikan kepada konsumen. b. Strategi tarik
(Pull
Strategy).
Merupakan
strategi promosi
yang
menggunakan banyak biaya untuk periklanan dan promosi konsumen demi memupuk permintaan konsumen. Apabila strategi tarik berhasil konsumen akan mencari produk dari pengecer, pengecer akan mencari dari pedagang besar dan pedagang besar akan mencari dari produsen. 3. Kesiapan Pembeli Pengaruh dari alat promosi itu bervariasi untuk tahap kesiapan pembeli yang berbeda. Iklan dan hubungan masyarakat, memegang peran utama dalam tahap kesadaran dan pengetahuan. 4. Daur hidup Produk. a. Tahap perkenalan, iklan dan hubungan masyarakat baik untuk menghasilkan kesadaran tinggi, dan promosi penjualan bermanfaat untuk mempromosikan penjualan awal. Penjualan perorangan harus dipakai agar pedagang man menjual produk tersebut. b. Tahap pertumbuhan, semua kiat itu dapat diperlambat karena permintaan memiliki momentumnya sendiri lewat pembicaraan dari mulut kemulut. c. Tahap kemapanan (dewasa), promosi penjualan, periklanan dan penjualan perorangan semua bertambah penting, secara berurutan. d. Tahap kemunduran, promosi penjualan berlangsung kuat, iklan dan publisitas dikurangi, dan tenaga penjualan hanya memberi perhatian minimal pada produk itu. (Kotler, 2001)
15
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan HS Silver HS Silver didirikan pada awal 1950-an di masyarakat kampung Kotagede Yogyakarta, Indonesia. Dalam sejarahnya, wilayah Kotagede dikaitkan dengan kerajaan Jawa. Banyak penduduk setempat bekerja sebagai tukang perak dan membuat perhiasan untuk keluarga kerajaan di Kotagede. Oleh karena itu, Kotagede pada saat ini dikenal dengan ‘jantungnyaperak’di Yogyakarta. Pendirinya adalah Bapak dan Ibu Harto Suhardjo yang selalu perhatian terhadap perhiasan dan memutuskan untuk membuka toko petamanya yang dinamakan Terang Bulan. Pada awalnya Toko tersebut memproduksi pehiasan yang unik terbuat dari kuningan. Semenjak didirikan, Terang Bulang (HS Silver) sudah menjadi anggota Koperasi Produksi dan Pengusaha Perak Yogyakarta (KP3Y). Ditahun 1975 Terang Bulan mendirikan cabang di Bali dengan tempat yang belum menetap. Kemudian di tahun 1980 Terang Bulan cabang Bali mendapat tempat usaha tetap di Jalan WR. Supratman No. 42A. Tahun 1998 tempat usaha berpindah ke Jalan Batuyang No. 2 Batu Bulan Gianyar, Bali sampai sekarang. Pada tahun 1990 nama perusahaan Terang Bulan diubah menjadi HS Silver 800-925, artinya HS Silver adalah merupakan singkatan nama dari pendirinya
dan
berkonsentrasi pada
logam
perak,
sedangkan 800-925
melambangkan kadar perak yang dapat digunakan. Angka 800 adalah kadar kerajinan perak terendah dan angka 925 adalah kadar kerajinan perak yang dapat dibentuk dalam hitungan persentase. HS Silver menawarkan wisata belanja perak dan juga wisata budaya, wisata budaya inilah mempunyai daya tarik tersendiri yang membuatnya berbeda dengan toko lain, jika pada umumnya toko-toko perak di Kotagede hanya menawarkan wisata belanja, HS Silver juga menawarkan wisata budaya. Mereka menyebut wisata budaya dengan ”Workshop HS Silver”. Dimana setiap
16
wisatawan yang datang bisa melihat secara langsung cara membuat rangkaian perak satu persatunya yang dikerjakan secara manual. Cara pembuat perak yang manual inilah yang merupakan ciri khas perak dari Kotagede, dan cara pembuat perak itu merupakan budaya pembuatan perak Kotagede yang masih dipertahankan saat ini. Workshop HS Silver ini menjadi kekuatan utama untuk menarik wisatawan. Hal itu sejalan dengan tujuan utama promosi dan pemasaran yang dilakukan HS Silver untuk menarik wisatawan asing untuk berkunjung ke HS Silver. Sejak awal pembukaannya, HS Silver telah menghasilkan produk-produk dengan kualitas bermutu. Pada tahun 1998, perusahaan ini mendapatkan sertifikat ISO 9000 seri B dibawah lisensi PT. Sucofindo Jakarta. Pada Februari 2000, perusahaan ini mendapatkan sertifikat lain, yaitu ISO 9110: 2000 dari badan sertifikasi TUV CERT atau RWTUV sistem GmbH. Desain-desain HS Silver sekarang ini dapat dibedakan dengan melihat motif Jawanya, yang bertekstur sangat padat, dan teknik menguntai benang perak yang disebut filigree. Produksi perak UKM HS Silver terdiri dari dua macam kerajinan perak, yaitu perak karawang dan perak padat. Perak karawang merupakan benang perak tipis, yang dengan kesabaran, ketelitian, dan ketekunan kemudian digunakan untuk membuat miniatur-miniatur atau pola perhiasan yang rumit. Perak padat terbuat dari batangan perak yang ditempa dan dibuat sedemikian rupa untuk menciptaan alat perangkat makan perak, miniatur dan perhiasan. Pada saat ini HS Silver telah mencapai lebih dari 2000 desain, dan produk produkya telah tersebar luas di Eropa, Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Australia. (SILVER) 3.2 Gambaran Umum Perusahaan Griya Ndalem Batik Pertiwi Menjamurnya produsen dan pedagang batik di Yogyakarta terdapat salah satu produsen/pedagang batik yang mampu bertahan dalam kondisi persaingan yang semakin ketat pada waktu belakangan ini. Sudah menjadi rahasia umum bahwa, semakin banyak produsen/pedagang di suatu kota/daerah, dipastikan bakal
17
memunculkan persaingan dagang yang ‘cukup seru’ diantara mereka. Terlebihlebih dalam era global dewasa ini, persaingan dagang tidak saja terjadi diantara sesama produsen/pedagang lokal Yogyakarta, tetapi juga datang dari produsen batik impor, seperti halnya batik China, Malaysia, dan sebagainya. (KINA, 2013) Griya Ndalem Batik Pertiwi adalah produsen sekaligus pedagang batik yang bisa bertahan atau tetap eksis ditengah-tengah persaingan dagang yang kian tajam di pasar Yogyakarta. Pemilik Toko Batik ‘Griya Ndalem Batik Pertiwi’ ini adalah Hj. Siti Umi Pertiwi dan H. Suhadiman yang memulai bisnis batiknya pada tahun 1965, awalnya memproduksi batik untuk disetorkan ke perusahaan batik besar di kota Solo. Namun pada saat itu pamor batik menurun sehingga pada tahun 1984 banting setir membangun brand sendiri dengan nama Batik Pertiwi dan dipasarkan melalui toko-toko batik yang tersebar sepanjang Malioboro. Hingga saat ini Hj. Siti Umi Pertiwi telah memiliki 4 (empat) toko yang tersebar di Malioboro, Ngasem dan yang terakhir adalah Griya Ndalem Batik Pertiwi yang berada di Lingkar Selatan kota Yogyakarta. Menurut pengakuan sang pemilik, resep yang cukup ampuh untuk tetap bertahan adalah kreatifitas dan inovasi. Ini berarti, upaya menciptakan motif atau desain baru menjadi hal penting untuk terus dilakukan. Tidak hanya motif, penggunaan bahan baku yang tepat dan efisien, juga menjadi faktor yang ikut menentukan eksis tidaknya usaha batik di pasar Yogyakarta. Sebaliknya, bila perusahaan mengabaikan kreatifitas dan inovasi dalam berbisnis batik, hampir bisa dipastikan produknya bakal ditinggalkan konsumen. Produksi batik Pertiwi pun mulai bervariasi selain batik untuk pakaian dan house hold, limbah kain dimanfaatkan untuk kerajinan. Hingga saat ini, Griya Ndalem Batik Pertiwi mencapai lebih dari 1300 motif dan produknya-produknya telah tersebar luas di Indonesia dan saat ini ia memiliki 70 karyawan, baik produksi, marketing maupun tenaga administrasi dalam jumlah yang memadai. Demikian pula tenaga desainer yang berpengalaman tersedia dalam jumlah yang cukup. Belum lagi dukungan dari mitra kerja Batik Pertiwi yang berjumlah 7 pengrajin.
18
Griya Ndalem Batik Pertiwi adalah bagian dari Yogyakarta, dengan batik bermerek Pertiwi sebagai produk andalannya. Ndalem Pertiwi dibangun dengan konsep edu-trade-tourism (edukasi, niaga dan wisata). Edukasi, membuka pelatihan singkat membatik diharapkan memberi kesempatan kepada generasi muda untuk mengetahui proses pembuatan batik, hal ini dilakukan sebagai salah satu bentuk “nguri-uri” budaya asli Indonesia. Trade atau niaga adanya penjualan batik, baik untuk ritail maupun grosir, dari sisi tourism hadirnya home stay “Omah Ijo” dalam satu komplek Ndalem Pertiwi sehingga ketika berada di Griya Ndalem Batik Pertiwi merasakan suasana kehidupan juragan batik tempo dulu.
19
BAB IV HASIL KULIAH KERJA LAPANGAN
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Baik perusahaan HS Silver maupun Griya Ndalem Batik Pertiwi yang masing-masing memproduksi perak dan batik, kedua perusahaan manufaktur ini memproduksi produk khas Yogyakarta yang hingga kini masih memiliki peminat yang banyak.Kedua perusahaan ini juga memiliki beberapa persamaan strategi pemasaran. 4.1 Strategi Pemasaran HS Silver Pemasaran yang dilakukan oleh HS Silver meliputi pemasaran dalam negeri dan luar negeri. Pemasaran pemasaran luar negeri telah menjangkau wilayah Eropa, Amerika dan Timur Tengah. Pemasaran dilakukan diwilayah tersebut dikarenakan permintaan yang tinggi akan perak, tetapi ada kalanya permintaan ini terpengaruh oleh perkembangan ekonomi dunia yang terkadang naik dan turun sehingga berakibat pula terhadap ekspor kerajinan perak. Pemasaran yang dilakukan HS SILVER antara lain: 1. Produk (Product) Hasil produksi kerajinan perak pada perusahaan HS Silver diantaranya meliputi decorative product dan accessories product. Decorative product yaitu hiasan rumah seperti: figura, candi, patung naga, dan lain-lain. Accessories product yaitu asesoris/perhiasan yang digunakan pria atau wanita dalam menjaga penampilan: cincin, kalung, anting, bross, jepit rambut, liontin, gelang, dan lain-lain. Selain keanekaragaman produk yang dihasilkan perusahaan HS Silver, perusahaan ini juga menerima pesanan khusus (customize order). Pesanan khusus adalah pesanan produk perak diluar produk yang diproduksi secara massal dengan pola desain dan bentuk menurut selera si pemesan.
20
Semua produk ini mempunyai tujuan untuk memenuhi keinginan konsumen dari berbagai golongan baik dari usia, jenis kelamin tingkat pendapatan, kelas sosial dan lain-lain. 2. Harga (Price) Harga jual kerajinan perak HS Silver bervariasi, bros perak mulai dari harga Rp 10.000, cincin perak mulai dari harga Rp 100.000, miniatur becak mulai dari harga Rp 250.000, miniatur andhong mulai dari harga Rp 200.000. Bahkan ada yang harganya mencapai puluhan dan ratusan juta rupiah tergantungtingkat kerumitan dan banyaknya bahan baku yang digunakan. 3. Saluran distribusi (Place) Distribusi penjualan hasil produksi HS Silver dilakukan melalui toko/atau showroom yang ada di Jalan Mondorakan No. 1 Kotagede, Yogyakartat. Sistem penjualan yang diterapkan disaluran distribusi ini adalan penjualan langung (Direct marketing). Penjualan langsung adalah dimana konsumen datang langsung ke showroom dan membelinya langsung dari toko. Konsumen terdiri dari wisatawan asing dan domestik, baik dengan tujuan wisata maupun study tour, biasanya membeli barang-barang souvenir tetapi ada juga diantara mereka yang membeli secara partai besar untuk dijual kembali. Persentase konsumen yang datang ke showroom lebih banyak konsumen wisatawan asing dibandingkan wisatawan domestik, begitu juga untuk persentase perbandingan daya belinya. 4. Promosi (Promosi) Strategi pemasaran yang dijalankan oleh perusahaan HS Silver dalam bidang promosi untuk meningkatkan penjualan produknya adalah promosi dengan media sebagai berikut : a. Pamflet. Pamflet adalah tulisan yang dapat disertai dengan gambar atau tidak, tanpa penyampulan maupun penjilidan, yang dicantumkan pada selembar kertas dikedua sisinya. Kegiatan strategi promosi melalui media pamflet ini dengan cara dibagikan ke biro-biro perjalanan atau hotel, maupun langsung ke wisatawannya.
21
b. Website Internet. HS Silver sudah mempunyai situs internet sebagai salah satu media promosi. HS Silver dapat diakses di www.hssilver.com. Memiliki website sudah tidak bisa dihindari lagi di jaman yang penuh teknologi seperti sekarang ini. Dengan adanya website, membuat peluang usaha bisa menjadi lebih terbuka karena jualan online akan semakin dikenal banyak orang dengan mudah. Website membantu usaha dapat diketahui, karena informasi mengenai usaha, produk atau jasa yang dijual bisa dibaca dan dimengerti dengan mudah. Strategi promosi produk dengan biaya yang sangat ringan karena perusahaan tidak perlu mengontak orang lain untuk mengetahui bisnis. c. Sosial Media. Berkembangnya teknologi komunikasi secara global yang mempengaruhi cara pelaku usaha dalam berkomunikasi. Sosial media merupakan salah satu alat komunikasi dan salah satu strategi promosi produk yang perlu dimiliki untuk menjembatani antara pelaku bisnis dan penjual agar terjalin dengan mudah, cepat, dan efisien. Penggunaan sosial media dalam strategi promosi penjualan semakin diminati. Hal ini dikarenakan faktor kemudahan dalam menjangkau para konsumen baik dari segi lokasi dan waktu. Dengan sosial media, para pengguna tidak lagi memikirkan dimana lokasi orang yang akan dihubungi dan watu ketika dihubungi. Strategi promosi menggunakan sosial media di internet membuat pesan yang kirim kepada pihak lain akan segera sampai dalam hitungan detik. Jejaring sosial media yang digunakan HS Silver adalah: Facebook
: www.facebook.com/hs800925
Page Facebook : www.facebook.com/pages/HS-Silver Twitter
: @HSSilverjogja
d. Melakukan demonstrasi proses menyusunan motif perak. demonstrasi ini adalah salah satu contoh dari promosi penjualan. Promosi Penjualan (sales promotion) yaitu semua cara yang digunakan oleh agen pemasaran untuk menginformasikan, membujuk atau mempengaruhi pengguna akhir produk, tidak termasuk iklan, penjualan pribadi, dan publisitas; promosi penjualan
22
merupakan alat bantu penjualan, termasuk pameran, bonus, kupon dan hadiah. 5. Publisitas. Untuk kegiatan strategi promosi dengan melalui media iklan, perusahaan melakukannya secara berkala dengan penempatan dan pemilihan mediamassa yang sangat tepat diantaranya majalah terbitan bahasa asing maupun media massa dalam negeri. Publisitas dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau membaca sebuah iklan. 4.2 Strategi Pemasaran dan Penjualan Griya Ndalem Batik Pertiwi Area pemasaran yang dilakukan oleh Griya Ndalem Batik Pertiwi adalah pemasaran di dalam negeri. Pemasaran ke luar negeri pernah dilakukan oleh perusahaan ini sewaktu sebelum krisis moneter di Indonesia tahun 2007 terjadi, namun oleh karena biaya ekspor yang meningkat dan standar kualitas ekspor yang sangat tinggi pula seperti layaknya buatan mesin sementara perusahaan ini berproduksi produk handmade sehingga Griya Ndalem Batik Pertiwi memilih untuk tidak melakukan ekspor. Pemasaran yang dilakukan antara lain: 1. Produk (Product) Produksi batik Griya Ndalem Batik Pertiwi terdiri dari tiga macam kerajinan batik, yaitu batik cap, batik tulis, dan kombinasi cap dan tulis. Batik Cap adalah salah satu jenis hasil proses produksi batik yang menggunakan canting cap. Canting cap yang dimaksud disini mirip seperti stempel, hanya bahannya terbuat dari tembaga dan dimensinya lebih besar, rata-rata berukuran 20cm x 20cm. Pembuatan batik cap ini memakan waktu 2-3 hari. Batik tulis adalah kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik menggunakan canting yaitu alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuk bisa menampung malam (lilin batik) dengan memiliki ujung berupa saluran/pipa kecil untuk keluarnya malam dalam membentuk gambar awal pada permukaan kain. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan. Kain batik cap kombinasi tulis adalah salah satu jenis kain batik yang pembuatannya dengan cara di-cap kemudian diberi gambar (aksen tambahan) dengan menggunakan teknik tulis.
23
Bahan yang digunakan dalam kain batik ini adalah primisima katun halus. Warna yang digunakan dalam batik ini menggunakan pewarnaan alami sehingga untuk pencucian pertama hingga ketiga, pewarna tersebut akan luntur. Produk-produk ini melewati 2 sampai 3 kali proses tergantung tingkat kesulitan motifnya. Setelah kain batiknya siap untuk digunakan, barulah diproses menjadi decorative product dan clothes product. Decorative product yaitu hiasan
rumah seperti: taplak meja. Clothes product yaitu pakaian yang
digunakan pria atau wanita seperti: kemeja, celana, rok, piyama, dll. Selain keanekaragaman produk yang dihasilkan Ndalem Batik Pertiwi, perusahaan ini juga menerima pesanan khusus (customize order). Pesanan khusus adalah pesanan produk perak diluar produk yang diproduksi secara massal dengan pola desain dan bentuk menurut selera si pemesan. Semua produk ini mempunyai tujuan untuk memenuhi keinginan konsumen dari berbagai golongan baik dari usia, jenis kelamin tingkat pendapatan, kelas sosial dan lain-lain. 2. Harga (Price) Harga jual kerajinan batik ini dibedakan menurut bahan yang digunakan, teknik membatik yang digunakan, dan desain pakain serta ukuran yang digunakan. 3. Saluran distribusi (Place) Distribusi hasil produksi dilakukan dengan penjualan langung di toko Griya Ndalem Batik Pertiwi. Penjualan langung (Direct marketing) adalah penjualan tatap muka dimana konsumen datang langsung ke showroom dan membelinya langsung dari toko. Selain penjualan lansung adalah konsinyasi atau lebih dikenal dengan sistem ‘titip’ yaitu dipasarkan melalui toko-toko batik yang tersebar sepanjang Malioboro yang menjadi perantara distribusi ke konsumen. Konsumen terdiri dari wisatawan asing dan domestik, baik dengan tujuan wisata maupun study tour, biasanya membeli grosir souvenir tetapi ada juga diantara mereka yang membeli secara partai besar untuk dijual kembali. Saluran distribusi lain adalah online shop. Online shop adalah penjualan dengan media Internet.
24
4. Promosi (Promosi) a. Promosi Penjualan (sales promotion) yaitu semua cara yang digunakan oleh agen pemasaran untuk menginformasikan, membujuk atau mempengaruhi calon konsumen untuk membeli dan menggunakan produk perusahaan. Promosi yang dijalankan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualan produknya adalah membuka kelas belajar membatik. Promosi penjualan lainnya adalah perusahaan melayani penjualan borongan/partai besar secara kredit maksimal 1 bulan, memberikan promo tertentu menjelang hari raya dan memberikan diskon pada produk yang lama terjual (slow moving product). Batik Pertiwi juga memberikan potongan harga bila membeli secara online dari internet. b. Publisitas. Untuk kegiatan strategi promosi dengan melalui media iklan, perusahaan melakukannya secara berkala dengan penempatan dan pemilihan media massa yang sangat tepat diantaranya majalah terbitan bahasa asing maupun media massa dalam negeri. Publisitas dapat menjangkau orangorang yang tidak mau membaca sebuah iklan. Dan pengadaan pameran. c. Iklan. Iklan yang digunakan Batik Pertiwi adalah penggunaan poster yang menginformasikan diskon yang berlaku saat ini. Iklan lainnya ditampilkan secara online di internet yang menginformasikan pembukaan kelas belajar membatik, dan harga baju yang sedang diskon menjelang hari raya.
25
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Setelah membahas hasil KKL dapat disimpulkan bahwa baik HS Silver maupun Griya Ndalem Batik Pertiwi sangat menyadari bahwa kualitas produk harus diutamakan, karena kualitas produk menyangkut kepuasan dan kontinuitas konsumen dalam menggunakan produk perusahaan. Dan perusahaan juga menggunakan promosi yang tepat agar dapat menarik dan membujuk konsumen untuk membeli dan menggunakan produk perusahaan. Hal ini bisa dibuktikan dengan penggunaan variabel-variabel bauran promosi seperti periklanan (advertising), penjualan perseorangan (personal selling), pemasaran langsung (direct marketing), dan hubungan masyarakat dan publisitas (public relations and publicity). Bagian marketing relations HS Silver pun jeli dalam melakukan promosi, dengan memanfaatkan peluang-peluang yang ada dan sering berpartisipasi pula dalam event-event baik berskala lokal, nasional ataupun internasional. Seperti saat ketika Indonesia mengadakan event Visit Indonesia 2008, HS Silver pun ikut mengambil bagian didalamnya. Event Visit Indonesia 2008 ini dijadikan wadah untuk lebih mengenalkan HS Silver dikalangan wisatawan asing. 5.2 Saran Mengikuti ajang promosi diberbagai pameran baik lokal, nasional, maupun international dan promosi online akan membantu mempopulerkan kembali kejayaan industri kerajinan handmade Indonesia. HS Silver maupun Griya Ndalem Batik Pertiwi harus terus menjaga mutu produk hasil kerajinan mereka dengan baik, sehingga diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Menjaga mutu produk juga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen untuk memilih dan membeli produk dari label perusahaan tersebut. Selain peningkatan mutu produk kerajinan, baik 26
HS Silver maupun Griya Ndalem Batik Pertiwi harus menjaga sumber daya manusianya, karena sumber daya manusia kini semakin berperan besar bagi kesuksesan suatu perusahaan. Terdapat dua alasan mengapa sumber daya manusia itu penting. Pertama, sumber daya manusia memengaruhi efisiensi dan efektivitas perusahaan, misalnya: sumber daya manusia merancang dan memproduksi barang, mengawasi kualitas, memasarkan produk, mengalokasikan sumber daya finansial, serta menentukan seluruh tujuan dan strategi perusahaan. Kedua, sumber daya manusia merupakan pengeluaran utama perusahaan dalam menjalankan bisnis. Program pelatihan dan pengembangan merupakan kegiatan yang dijadikan sebagai salah satu investasi perusahaan dalam hal sumber daya manusia. Pelatihan dan pengembangan mempunyai kegunaan pada karier jangka panjang karyawan untuk membantu menghadapi tanggung jawab yang lebih besar diwaktu yang akan datang.
27
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, T., & Tantri, F. (2013). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers. Assauri, S. (2011). Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi. Jakarta: Rajawali Pers. Daniel, M. (2001). Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat. Ginting, N. F. (2011). Manajemen Pemasaran. Bandung: CV. Yrama Widya. Handoko, & Dharmmesta. (1982). Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta: PBFE UGM. KINA. (2013). Karya Indonesia: Batik Nusantara (Batik of the Archipelago). (I. Maria, Ed.) Edisis khusus 2013 , pp. 38-39. Kotler dan Amstrong. (2000). Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo. Kotler, P. (2001). Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat. Marius, P. A. (1999). Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: Grafindo Persada. SILVER, H. (n.d.). HS SILVER 800-925. Retrieved from HS SILVER 800-925: www.hssilver.com Stanton, W. J. (2001). Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Swastha, B. d. (2005). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty. Tjiptono, F. (2004). Pemasaran Jasa. Malang: Bayu Media Malang.
28
LEMBAR BIMBINGAN KKL
Nama
: Deby Terecya
NIM
: 1120001132
Jurusan
: Akuntansi
Pembimbing KKL
: Subadriyah, SE
No
Tanggal
Bimbingan
TTD
Mengetahui : Kepala Progdi Akuntansi
Ali Sofwan, SE., M.Si. NIY. 1.730109.07.047 29