Pengaruh pH Pada Pada percob percobaan aan pengar pengaruh uh pH terhad terhadap ap aktivi aktivitas tas amilas amilase, e, disiap disiapkan kan 5 tabung reaksi besar dan diisikan ke dalam masing-masing tabung 0,5 ml amilum 1% kemudian diberi label I-V. Pada tabung IV ditambahkan 10 tetes larutan II, sedangkan tabung V ditambahkan !ehling " dan # lalu dipanaskan. $ari hasil praktikum kami, tabung IV mula-mula berarna &ernih kemudian berarna kuning setelah diberi II. 'eharusn(a larutan berarna biru setelah diberi II karena tidak amilum (ang terhidrolisis. esalahan ter&adi karena kecambah (ang digunakan pada praktikum kami umurn(a sudah lebih dari ) hari. Pada tabung V terbentuk arna biru arna biru, setelah ditambahkan !ehling " dan !ehling #, kemudian terbentuk arna biru kehi&auan setelah dipanaskan. Hal tersebu tersebutt menun& menun&ukk ukkan an baha baha larutan larutan pada pada tabung tabung V mengan mengandun dung g sedikit sedikit sekali glukosa, glukosa, dikarenakan dikarenakan tidak ada en*im en*im (ang amilase (ang (ang dapat menghidrolisis amilum men&adi glukosa. +enurut im Penga&ar 01/ baha en*im en*im dapat dapat ditemu ditemukan kan baik baik pada pada hean hean maupun maupun pada pada tumbuh tumbuhan. an. 'alah 'alah satu en*im en*im (ang (ang terdap terdapat at pada pada tumbuh tumbuhan an adalah adalah amilase amilase.. ama ama lain lain dari dari amilas amilasee adalah $iastase. n*im tersebut dapat menghidrolisis amilum men&adi gula. Pada perlakuan selan&utn(a, ditambahkan ekstrak en*im 1 ml dan pada tabung II ditambah 1- tetes H23 encer, pada tabung III ditambah 1- tetes a4H 1%. 'etelah 'etelah diukur diukur PHn(a, PHn(a, pada pada tabung tabung I mempun mempun(ai (ai pH , pada pada tabung tabung II mempun(ai pH dan pada tabung III mempun(ai pH 1. emudian isi campuran pada tabung I-III masing-masing dibagi dalam ) tabung kecil (ang diberi label a, b, c. 'emua tabung a setelah 10 menit ditambah larutan II atau !ehling " dan !ehl !ehlin ing g #. abung bung b setel setelah ah 0 meni menitt dibe diberi ri perl perlak akua uan n (ang (ang sama sama sepe sepert rtii perlakuan pada tabung a, selan&utn(a tabung c &uga diberi perlakuan (ang sama setelah )0 menit. Pada hasil praktikum praktikum kami, mula-mula mula-mula larutan tabung I sampai III semuan( semuan(aa berar berarna na kuning kuning muda. muda. 'aat 'aat 10 menit menit pertam pertama, a,
pada pada tabung tabung I
berarna hi&au kekeuningan, pada tabung II berarna biru kehi&auan dan pada tabun tabung g III berarn berarnaa ungu. ungu. Pada Pada perlak perlakuan uan saat menit ke-0, ke-0, pada tabung tabung I berarna kuning kecoklatan 66/, pada tabung II berarna kuning dan pada tabung III berarna kuning kecoklaran 66/. Pada perlakuan saat menit ke-)0,
pada tabung I berarna biru, pada tabung II berarna hi&au dan pada tabung III berarna kuning pekat. +ula-mula tabung I berarna kuning muda dikarenakan aktivitas en*im amilase amilase masih tinggi kemudian kemudian semakin lama arna semakin pekat. Hal tersebut tersebut ter&adi karena semakin lama en*im amilase telah terdenaturasi karena beker&a pada pH (ang tidak optimum atau beker&a pada suasana sangat asam, sehingga pada menit ke-)0 tabung I berarna biru dikarenakan telah rusakn(a en*im dan tidak ada amilum amilum (ang dihidrolisis. dihidrolisis. Hal tersebut tersebut sesuai literatur literatur menurut menurut Ha!i* 'oeot 'oeoto o 000/ 000/ baha baha pada pada pH (ang &auh di luar luar pH optimum, optimum, en*im akan terden terdenatu aturasi rasi.. 'elain 'elain itu pada pada keaada keaadan n ini baik baik en*im en*im maupun maupun substra substratt dapat dapat mengala mengalami mi peruba perubahan han muatan muatan listrik listrik (ang (ang mengak mengakiba ibatka tkan n en*im en*im tidak tidak dapat dapat berikatan dengan substrat. Pada tabung II, mula-mula tabung berarna kuning muda semakin lama arna semakin pekat tetapi masih menun&ukkan adan(a hidrolisis amilum pada menit ke-)0. Hal tersebut dikarenakan pada tabung II mempun(ao pH (ang mend mendek ekati ati pH opti optimu mum m en*i en*im m amil amilase ase.. 'ehi 'ehing ngga ga masi masih h ada ada amil amilum um (ang (ang dihidrolisis dihidrolisis dikarenakan dikarenakan masih ada en*im (ang beker&a beker&a meskipun meskipun ker&an(a ker&an(a tidak optimum. "mila "milase se diha dihasil silka kan n oleh oleh daun daun atau atau bi&i bi&i (ang (ang sedan sedang g berk berkec ecam amba bah. h. "ktivitas amilase dipengaruhi oleh garam-garam organik, pH, suhu dan caha(a. pH optimum dari amilase menurut Hopkins, 2ole dan 7reen +iller, 189)/ adalah :,5-:,; "nonim, 01/. Pada Pada
tabung tabung III, mula-mu mula-mula la tabung tabung berarn berarnaa kuning kuning muda muda dan lama
kelamaan berarna kepekatan hingga pada menit ke-)0 terbentuk arna kuning kepekatan. Hal tersebut tidak sesuai teori karena rentang pH pada tabung III dengan dengan pH optimu optimum m en*im en*im amilas amilasee sangat sangat &auh &auh dan seharu seharusn( sn(aa en*im en*im akan akan terden terdenatu aturasi rasi karena karena pH (ang (ang terlal terlalu u basa. basa. esalah esalahan an mungk mungkin in ter&ad ter&adii saat pengamatan pada arna masing-masing tabung. $i luar luar nilai nilai pH optim optimum um tersebu tersebut, t, struktu strukturr ) dimens dimensii en*im en*im mulai mulai beruba berubah, h, sehingga substrat tidak dapat lagi duduk dengan tepat di bagian molekul en*im
(ang mengolah substrat. "kibatna( "kibatna(a, a, proses katalisis ber&alan tidak optimum. optimum. 4leh karena itu, struktur ) dimensi berubah akibat pH (ang tidak 'adikin, 00/. Pengaruh onsentrasi n*im Percobaan Percobaan pengaruh pengaruh konsentrasi konsentrasi en*im ini dilakukan dilakukan dengan membuat membuat en*im "milase dengan konsentrasi 5%, 50%, ;5%, dan 100% (ang diperoleh dari ekstrasi kecambah seban(ak 0 ml dimasukkan kedalam tabung reaksi dan masing-masing diberi 0,5 ml larutan amilum 1% diberi label a, b, c, dan d lalu masi masing ng-ma -masin sing g tabu tabung ng di inku inkuba basi si selam selamaa 10 meni menit. t. 3alu 3alu setel setelah ah inku inkuba basi si diteteskan dalam plat tetes masing-masing campuran seban(ak : tetes lalu diu&i dengan larutan II. 'aat perlakuan ini dianggap sebagai 0 menit. Perlakuan diu&i setiap menit menggunakan reagen II. Pada konsentrasi 5%, ter&adi perubahan arna dari arna asal putih agak cokl coklat at men& men&ad adii kuni kuning ng cokl coklat at saat saat meni menitt setel setelah ah dite ditess deng dengan an II. II. Pada Pada konsentrasi konsentrasi 50%, ;5%, dan 100% perubahan perubahan arna ter&adi dalam aktu : menit dengan perubahan arna secara berurutan (akni kuning kecoklatan, kuning, dan kuning kuning pucat. pucat. Pada Pada tabung tabung 5% amilum amilum,, pada pada aktu aktu (ang (ang lebih lebih cepat cepat telah telah terbentuk arna (ang lebih pekat dikarenakan han(a sedikit en*im (ang dapat menghidrolis amilum men&adi glukosa sehingga kecepatan reaksi kecil. Hal itu sesuai literatur baha semakin semakin ban(ak ban(ak konsentrasi konsentrasi en*im maka kecepatan kecepatan rekasi akan bertambah dan kecepatan rekasi akan mempengaruhi degradasi arna. atali atalisis sis ter&adi ter&adi han(a han(a &ika &ika en*im en*im dan substra substratt memben membentuk tuk komple kompleks ks sementara. 3a&u reaksi bergantung pada ¨ah benturan (ang baik antarmereka, (ang lalu bergantung pada konsentrasin(a.
'umber = $id&oseputro, $., 188, Pengantar >isiologi umbuhan, umbuhan, 7ramedia Pustaka ?tama,
.#. >.#. dan @oss, 2.A., 2.A., 1885, >isiologi >isiolog i umbuhan umbuhan +IP" ?+. ? +. +akassar. +akass ar. 'adikin, 'adikin, +oha +oham mad. ad.
00 00.. Biok Biokim imia ia
Enzi Enzim. m.
=
Aid(a
+edika.
'oeoto, 'oeoto, Ha!i*, dkk. 000. Biokimia 000. Biokimia Eksperimen Laboratorium.