BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belakang Belakang
Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup. Reaksi Reaksi metabol metabolism ismee terseb tersebut ut dimaks dimaksudka udkan n untuk untuk memper memperole oleh h energ energi, i, menyimp menyimpan an energi, energi, menyusun menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, makanan, memasukkan memasukkan atau mengeluarkn mengeluarkn zat-zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak struktur-struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi rangsang. Enzim berperan sangat penting dalam proses metabolisme dan katabolisme di tubuh makhluk hidup. Enzim dikatakan sebagai suatu kelompok protein yang berperan penting di dalam aktifitas biologi. Enzim berfungsi sebagai katalisator di dalam sel dan sifatnya sangat khas. Didalam jumlah sangat kecil, enzim dapat mengatur reaksi tertentu sehingga di dalam keadaan normal tidak terjadi penyimpangan-peny penyimpangan-penyimpang impangan an hasil akhir reaksinya. reaksinya. Di dalam sel terdapat banyak jenis enzim yang berlainan kekhasannya. Artinya suatu enzim hanya mampu menjad menjadii katali katalisat sator or untuk untuk reaksi reaksi terten tertentu tu saja. saja. Ada Ada enzim enzim yang yang dapat dapat mengkat mengkatali alisa sa suatu suatu kelo kelomp mpok ok subs substr trat at , adapu adapula la yang yang hany hanyaa satu satu subs substr trat at saja saja,, dan dan ada ada pula pula yang yang bers bersif ifat at stereospesifik. arena enzim mengkataliser reaksi-reaksi di dalam sistim biologis, maka enzim juga disebut sebagai !iokatalisator. Dengan peran enzim pada hampir tiap reaksi biologis, dapat dikatakan enzim memiliki peran sangat penting. Dalam mendukung perannya sebgai katalisator atau mempercepat reaksi yang terjadi tentu tentu saja ada faktor-f faktor-faktor aktor yang mempengaruhiny mempengaruhinya. a. "emanfaatan "emanfaatan enzim secara umum umum terus terus dipela dipelajar jarii dan ditera diterapkan pkan,, dalam dalam kajian kajian yang yang dilaku dilakukan kan hingga hingga saat saat ini telah telah diketahui bah#a enzim hanya dapat bekerja baik pada kondisi lingkungan tertentu, seperti suhu, p$, konsentrasi substrat, %ofaktor dan %oenzim dan sebagainya. &leh karena pentingnya enzim, maka pratikum mengenai enzim dan lingkungannya dalam pengaruh faktor lingkungan terhadap kecepatan katalisa enzim perlu dilakukan dan dipahami oleh mahasis#a.
1.2 Tu Tujuan juan 1. Mengetahui pengaruh faktor lingkungan suhu dan p$ terhadap akti'itas enzim (-amilase. 2. Mengetahui pengaruh %ofaktor enzim terhadap akti'itas enzim (-amilase. 3. Menentukan jenis %ofaktor yang cocok untuk enzim (-amilase. 4. Menentukan jenis akti'ator dan inhibitor untuk e nzim (-amilase. 5. Menentukan jenis karbohidrat yang menjadi Feedback Inhibition
BAB II
1.2 Tu Tujuan juan 1. Mengetahui pengaruh faktor lingkungan suhu dan p$ terhadap akti'itas enzim (-amilase. 2. Mengetahui pengaruh %ofaktor enzim terhadap akti'itas enzim (-amilase. 3. Menentukan jenis %ofaktor yang cocok untuk enzim (-amilase. 4. Menentukan jenis akti'ator dan inhibitor untuk e nzim (-amilase. 5. Menentukan jenis karbohidrat yang menjadi Feedback Inhibition
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Enzim Enzim memper memperlih lihatk atkan an akti'it akti'itas as katalit katalitik ik maksim maksimum um pada kisara kisaran n p$ tertent tertentu u yang disebut p$ optimum kerja enzim. Enzim umumnya aktif pada rentang p$ yang sempit. &leh karena enzim merupakan protein, perubahan p$ akan mempengaruhi gugus-gugus amino dan karboksilat dari protein enzim. Di luar p$ optimumnya, akti'itas katalitik enzim dapat menjadi rendah atau bahkan dapat kehilangan akti'itas katalitiknya. )*ayanti, )*ayanti, +. Dialis Dialisis is enzim enzim dapat dapat memisa memisahkan hkan bagianbagian-bagi bagian an protei protein, n, yaitu yaitu bagian bagian protei protein n yang yang disebut apoenzim dan bagian nonprotein yang berupa koenzim, gugus prostetis dan kofaktor ion logam. Masing-masing bagian tersebut apabila terpisah menjadi tidak aktif. Apoenzim apabila bergabung dengan bagian nonprotein disebut holoenzim yang bersifat aktif sebagai biokatalisator. oenzim dan gugus prostetik berfungsi sama. oenzim adalah bagian yang terikat secara lemah pada apoenzim )protein. /ugus prostetik adalah bagian yang terikat dengan kuat pada apoenzim. oenzim berfungsi menentukan jenis reaksi kimia yang dikatalisis enzim. 0on logam logam merupak merupakan an kompon komponen en yang yang sangat sangat pentin penting, g, diperl diperlukan ukan untuk untuk memant memantapka apkan n struk struktur tur protein dengan adanya interaksi antar muatan )1umarsih, +2. "enghambatan kompetitif merupakan kasus yang inhibitornya bereaksi dengan enzim secara secara kompet kompetit itif if terhad terhadap ap substr substrat at mengik mengikat at sisi sisi aktif aktif dari dari enzim. enzim. 3ingk 3ingkat at pengham penghambata batan n tergan tergantun tung g pada konsent konsentras rasii relati relatiff substr substrat at dan inhibi inhibitor tor,, dan sebagi sebagian an besar besar kecepat kecepatan an maksimum reaksi dapat dicapai dengan adanya inhibitor jika konsentrasi substrat cukup tinggi. "enghambatan kadang-kadang bersifat ire'ersibel dan substrat tidak dapat melepaskan ikatan inhibitor yang telah ada. asus ini terjadi pada beberapa inhibitor organofosforus untuk kolin esterase. "enghambatan kompetitif juga ditemukan ketika inhibitor berikatan di suatu sisi yang cukup dekat dengan pusat aktif, sehingga mengurangi afinitas substrat dan enzim. 0nhibitor kompetitif memiliki struktur kimia yang mirip dengan substrat alami dan bersifat sangat spesifik. $al ini terdapat pada enzim suksinat dehidrogenase yang mengkatalisis pengubahan suksinat ke fumarat. fumarat. Malonat dan malat keduanya keduanya bekerja sebagai sebagai inhibitor inhibitor pada enzim ini. %ontoh yang sering sering digunakan digunakan sebagai inhibito inhibitorr kompetitif kompetitif adalah adalah acarbose acarbose yang dapat menghambat menghambat kerja enzim
α
-glukosidase di usus, sebagai obat antidiabete melitus )!intang, + .
"enghambat nonkompetitif juga dapat bergabung dengan enzim, tetapi tidak pada sisi aktif aktif enzim. enzim. "engaru "engaruh h ini tidak tidak dapat dapat diatas diatasii dengan dengan mening meningkat katkan kan konsen konsentra trasi si substr substrat. at.
"enghambat non-kompetitif tidak memiliki struktur yang sama dengan substrat. 0on logam atau senya#a yang merusak gugus sulfihidril sering merupakan penghambat nonkompetitif. 1ebagai contoh, oksigen yang berlebihan dapat mengoksidasi gugus 41$ yang berdekatan satu sama lain, melepaskan atom $ dari masing-masing gugus -1$ dan mengakibatkan terbentuknya ikatan disulfida, sehingga mengubah struktur enzim dan akibatnya enzim tak lagi dapat membentuk kompleks secara sempurna dengan substrat. 0on $g+5 dapat menggantikan atom $ pada gugus sulfihidril, membentuk merkaptida yang sering tidak dapat larut. 0on Ag5 juga dapat melakukan peranan serupa dengan $g+5 )6akitan, ++. Amilase adalah enzim yang dapat mengubah pati menjadi gula. Enzim ini dapat dihasilkan di dalam tubuh manusia, yaitu pada kelenjar ludah dan pankreas. 3umbuhan dan beberapa jenis bakteri juga dapat memproduksi enzim amylase. Enzim ini diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu (-Amylase, 7-Amylase,dan 8-Amylase. 9ama lain (-amylase adalah ,:-(-Dglucan glucanohydrolase atau biasa juga disebut glycogenase. (-amylase termasuk dalam calcium metalloenzymes, sehingga enzim ini tidak akan bisa berfungsi jika keberadaan kalsium tidak dipenuhi. )%hafid, +. 1uhu dan p$ merupakan faktor lingkungan yang penting dalam akti'itas enzim. 1ampai pada suatu titik, laju reaksi enzimatik akan meningkat bersama dengan peningkatan suhu, sebagian karena substrat lebih sering bertumbukan dengan situs aktif ketika molekul-molekul bergerak dengan cepat. Akan tetapi, di atas suhu tersebut kecepatan reaksi enzimatik turun drastis. Agitasi termal pada molekul enzim mengganggu ikatan hidrogen, ikatan ionik, dan interaksi-interaksi lemah lain yang menstabilkan bentuk aktif enzim, dan molekul protein pada akhirnya denaturasi. 1etiap enzim memiliki suhu optimal, yaitu suhu saat laju reaksinya paling tinggi. 3anpa mendenaturasi enzim, suhu ini memungkinkan terjadinya tumbukan molekul yang paling banyak dan pengubahan reaktan menjadi molekul produk yang paling cepat. 1ebagian besar enzim manusia memiliki suhu optimal sekitar 2;-:<% )mendekati suhu tubuh manusia. !akteri termofilik yang hidup di mata air panas mengandung enzim dengan suhu optimal =<% atau lebih )%ampbell, +>.
!eberapa enzim mempunyai aktifitas diantaranya spesifik untuk D dan 6 isomer optik . Enzim 6- asam amino oksidase hanya pada 6- asam amino oksidase tidak bereaksi terhadap
isomer D- asam amino . !eberapa enzim memerlukan suatu ko-faktor yang bukan protein dan biasanya agak longgar berikatan dengan enzim. o-faktor itu disebut gugus prostetik . !anyak juga enzim yang memerlukan ko-faktor logam seperti Mn55, ?e55,Mg55, dll. Di dalam proses isolasi kadang-kadang ko-faktor yang berikatan longgar pada enzim terlepas sehingga menyebabkan aktifitas enzim menurun atau bahkan hilang. !agian protein dari enzim disebut apo-enzim, sedangkan enzim keseluruhannya disebutholoenzim. Enzim 0n'ertase, dikenal sebagai 7-fructofuranoside fructohydrolase )E% 2.+..+@ merupakan sebuah katalis untuk hidrolisis sukrosa yang menghasilkan fruktosa dan glukosa )gula in'ert. 0n'ertase ditemukan di dalam ragi. Akti'itas enzim in'ertase ditentukan dengan menginkubasi substrat dan enzim pada suatu batas #aktu tertentu, selanjutnya jumlah gula in'ert ditentukan dengan metode tertentu seperti metode !radford )$asanah dan "utra, + . 1edangkan pemanfaatan enzim in'ertase banyak dilakukan dalam industri makanan dan minuman khususnya pada pengolahan selai, permen, produk gula-gula, dan produksi asam laktat dari fermentasi sirup tebu. 0n'ertase juga digunakan untuk memproduksi etanol dari sukrosa sebagai sumber karbon )6ee $uang, +. Reaksi yang menggunakan katalis enzim sangat dipengaruhi oleh suhu. "ada suhu rendah reaksi kimia berlangsung lambat, sedangkan pada suhu yang lebih tinggi reaksi berlangsung lebih cepat. Di samping itu, karena enzim adalah suatu protein, maka kenaikan suhu dapat menyebabkan terjadinya proses denaturasi. Apabila proses denaturasi terjadi, maka bagian aktif enzim akan terganggu dan dengan demikian konsentrasi efektif enzim menjadi berkurang dan kecepatamn reaksinya ikut menurun )"oedjiadi, :. 1elain suhu yang terlampau tinggi kehadiran inhibitor lain juga dapat mengurangi akti'itas enzim in'ertase, inhibitor tersebut seperti enzim inulinase )9akamura dkk, ; dalam 1aryono et al ., dan logam silikon )Makarim et al ., +=.
BAB III
ET!D!L!"I 3.1 Alat #an Ba$an 2.. Alat . Waterbath +. 3abung reaksi 2. Mikropiper :. "ipetukur , ml , ml, ; ml dan ml ;. 1pektrofotometer @. Tissue =. elereng >. Aluminium foil . 3abung Ernmeyer . 6abu ukur ml
2..+
!ahan . 6arutan enzim non thermostabil )dilarutkan dalam buffer "hosphat p$ = +. 6arutan enzim non thermostabil )dilarutkan dalam buffer glisin p$ B :, ;, @, =, > 2. !uffer substrat dengan konsentrasi pati ,; C pada p$ = :. %ofaktor enzim )0on 6ogam B Mn%l+, Mg%l+, ?e%l+, n%l+ , %a%l+, dan ?e%l2 . Masing 4 masing dengan konsentrasi + mM. ;. Akti'ator dan 0nhibitor EnzimB 0odoacetamide, 9-ethylmaleimide, ED3A, dan "ara-%hloromercuribenzoat. Masing-masing dengan konsentrasi mM. @. arbohidrat B /lukosa, /alaktosa, 1ukrosa, ?ruktosa, maltosa, dan ilosa. Masing-masing dengan konsentrasi mM. =. Reagen Farna >. AGuadest
3.2 %ara Kerja A. Pengaru$ &u$u ter$a#a' akt()(ta& en*(+ Diambil ml larutan buffer substrat pati ,;C )p$= dengan konsentrasi pati.
H Diinkubasi dengan suhu 2=% selama ; menit.
H Ditambahkan , ml enzim ( amylase.
H Di'orteks.
H
Diinkubasi kembali dengan berbagai 'ariasi suhu selama ; menit ),+=,2=,: dan @%.
H Ditambahkan ,; ml reagen #arna.
H Ditambahkan aGuadest sampai 'olume ml.
H Dilakukan pengukuran nilai &D dengan panjang gelombang @+ nm. !langko B lakukan prosedur -@, gunakan akuades sebagai pengganti larutan enzim.
Intuk standardisasi spektrofotometer, gunakan larutan berisi ,; ml akuades dan ,; ml Reagen Farna.
B. Pengaru$ P$ ter$a#a' akt()(ta& en*(+ Dimasukkan ml buffer substrat pati ),;C dengan 'ariasi p$ :,; ,@,= dan > ke dalam
masing-masing tabung.
H Diinkubasilarutandalam#aterbath )suhu 2=%, selama ; menit .
H Ditambahkan , ml enzim ( amylase.
H Dihomogenkanmenggunakan'orteks.
H Diinkubasikembalikedalam#aterbath )suhu 2=%, selama ; menit.
H Ditambahkan ,; ml reagen.
H Ditambahkan aGuadest hingga 'olume ml pada masing-masing tabung.
H Dilakukan pengukuran &D dengan panjang gelombang @+ nm.
!langko B lakukan prosedur -@, gunakan akuades sebagai pengganti larutan enzim. Intuk standardisasi spektrofotometer, gunakan larutan berisi ,; ml akuades dan ,; ml Reagen Farna. %. Pengaru$ (,n l,ga+ &e-aga( ,/akt,r en*(+ ter$a#a' akt()(ta& en*(+ Diambil ml buffer substrat )onsentrasi pati ,;C pada p$ = pada masing-masing tabung.
H Diinkubasi dengan suhu 2= %, selama ; menit.
H Ditambahkan ion logam, masing-masing sebesar + mM sebanyak , ml.
H Ditambahkan , ml enzim ( amilase.
H Di'orteks.
H Diinkubasi kembali masing-masing tabung dengan suhu 2= %, selama ; menit.
H Ditambahkan ,; ml reagen #arna dan aGuadest sampai 'olume ml.
H Dilakukan pengukuran &D dengan panjang gelombang @+nm. !langko B lakukan prosedur -@, gunakan akuades sebagai pengganti larutan enzim. Intuk standardisasi spektrofotometer, gunakan larutan berisi ,; ml akuades dan ,; ml Reagen Farna.
D. Pengaru$ Akt()at,r #an In$(-(t,r ter$a#a' akt()(ta& en*(+ Disiapkan : tabung reaksi.
H Dimasukkan buffer substrat dengan konsentrasipati ,; C pada p$ = ke dalam tabung.
H Diinkubasi tabung dengan suhu 2=%, selama ; menit.
H Ditambahkan akti'ator-inhibitor )seperti pada tabel mM sebanyak , ml ke dalam masing-masing tabung.
H Ditambahkan , ml enzim ( amilase.
H Di'orteks.
H Diinkubasikan kembali dengan suhu 2=%, selama ; menit.
H Ditambahkan ,; ml reagen #arna dan aGuadest sampai ml.
H Dilakukan pengukuran &D dengan panjang gelombang @+nm. !langko B lakukan prosedur -@, gunakan akuades sebagai pengganti larutan enzim. Intuk standardisasi spektrofotometer, gunakan larutan berisi ,; ml akuades dan ,; ml Reagen Farna.
E. Pengaru$ -er-aga( jen(& kar-,$(#rat ter$a#a' akt()(ta& en*(+
Disiapkan : tabung reaksi.
H Dimasukkan buffer substrat dengan konsentrasipati ,; C pada p$ = ke dalam tabung.
H Diinkubasi tabung dengan suhu 2=%, selama ; menit.
H
Diinkubasilarutan )suhu 2= %, selama ; menit Ditambahkan berbagai jenis karbohidrat )seperti pada tabel sebanyak , ml dalam masing-masing tabung.
H Ditambahkan , ml enzim ( amilase.
H Di'orteks.
H Diinkubasikan kembali dengan suhu 2=%, selama ; menit.
H Ditambahkan ,; ml reagen #arna dan aGuadest sampai ml.
H Dilakukan pengukuran &D dengan panjang gelombang @+nm. !langko B lakukan prosedur -@, gunakan akuades sebagai pengganti larutan enzim. Intuk standardisasi spektrofotometer, gunakan larutan berisi ,; ml akuades dan ,; ml Reagen Farna.
0. Pengaru$ 'en(+'anan en*(+ 'a#a -er-aga( &u$u #an 'H ter$a#a' &ta-(l(ta& en*(+ Dilarutkan enzim dalam larutan buffer glisin dengan berbagai 'ariasi p$ ):,;,@,= dan >,
H Dimasukkan larutan enzim sebanyak ; ml pada masing-masing tabung reaksi.
H Diinkubasi masing-masing larutan enzim dengan berbagai konsentrasi p$ p ada suhu , +=, 2=, : dan @<% selama bulan.
H Diambil larutan enzim pada masing-masing perlakuan setiap minggu untuk diuji akti'itasnya.
H Dilakukan pengujian akti'itas enzim dengan memasukkan ml buffer substrat pati ,;C pada p$ = dalam tabung reaksi.
H Diinkubasi tabung dengan suhu 2=%, selama ; menit.
H Ditambahkan , ml enzim ( amilase yang telah disimpan dalam berbagai suhu dan p$.
H Di'orteks.
H Diinkubasikan kembali dengan suhu 2=%, selama ; menit.
H Ditambahkan ,; ml reagen #arna dan aGuadest sampai ml.
H Dilakukan pengukuran &D dengan panjang gelombang @+nm. !langko B lakukan prosedur -@, gunakan akuades sebagai pengganti larutan enzim. Intuk standardisasi spektrofotometer, gunakan larutan berisi ,; ml akuades dan ,; ml Reagen Farna.
BAB I HASIL DAN PEBAHASAN A. Pengaru$ Su$u ter$a#a' Akt()(ta& En*(+
Su$u
Kel,+',k
!D Blangk,
!D &a+'el
Akt()(ta& En*(+ U1 +L6
1,%
,22:
,:2
>,=
27,%
+
,2;>
,+2
,2;
37,%
2
,2=
,+2
,2>
4,%
,@
,;
,+=
8,%
,2;=
,;
,>;
Pengaru$ Su$u ter$a#a' Akt()(ta& En*(+ 10 9.8
9.85
9.6 9.4
9.38
9.35
9.27
9.2 Akt()(ta& En*(+ U1 +l 6
9
Aktivitas Enzim
8.71 8.8 8.6 8.4 8.2 8 10
27
37
40
60
Su$u 9%6
"ra/(k 1. Pengaru$ Su$u ter$a#a' Akt()(ta& En*(+
Dari percobaan ini dapat menunjukkan bah#a suhu mempengaruhi akti'itas katalisis enzim. Diluar suhu optimum akti'itas enzim menjadi tidak maksimal. !ila suhu terlalu rendah, enzim menjadi tidak aktif, karena tidak terjadi benturan antara molekul enzim dengan substrat. 1edangkan bila suhu terlalu tinggi, dimana benturan yang terjadi semakin banyak maka struktur tiga dimensi dari enzim tersebut akan terganggu sehingga enzim akan mengalami denaturasi, atau dapat dikatakan enzim akan kehilangan sifat alamiahnya. Reaksi yang menggunakan katalis enzim sangat dipengaruhi oleh suhu. "ada suhu rendah reaksi kimia berlangsung lambat, sedangkan pada suhu yang lebih tinggi reaksi berlangsung lebih cepat. Di samping itu, karena enzim adalah suatu protein, maka kenaikan suhu dapat menyebabkan terjadinya proses denaturasi. Apabila proses denaturasi terjadi, maka bagian aktif enzim akan terganggu dan dengan demikian konsentrasi efektif enzim menjadi berkurang dan kecepatan reaksinya ikut menurun )"oedjiadi, :. ur'a hasil percobaan memperlihatkan laju reaksi dari enzim semakin cepat seiring bertambahnya suhu ini terlihat pada kenaikan suhu dari o% hingga 2=o% namun ketika suhu
mengalami kenaikan hingga :o% terjadi penurunan laju reaksi. edua keadaan ini diakibatkan oleh benturan antara enzim dan substrat. "ada keadaan pertama yaitu o% hingga 2=o%, telihat peningkatan laju reaksi akibat adanya gerak termodinamik yang secara perlahan membentuk produk dan pada titik optimum ) suhu optimum yaitu 2=o% dapat dikatakan membentuk secara sempurna karena enzim amylase yang merupakan enzim yang terdapat tubuh memiliki suhu optimum 2=o%. 1edangkan pada keadaan kedua yaitu suhu mengalami kenaikan hingga :o%, pada keadaan ini perbenturan antara enzim dan substrat terus berlangsung namun keadaan ini tidak menambah laju reaksi namun mengurangi laju reaksi ini disebabkan karena enzim mengalami denaturasi sehingga bangun tiga dimensinya berubah secara bertahap. *ika suhu jauh lebih tinggi dari suhu optimum, maka makin besar deformasi struktur tiga dimensi tersebut dan makin sukar bagi substrat untuk menempati secara tepat di bagian aktif molekul enzim. Akibatnya, kompleks E-1 akan sukar terbentuk, sehingga produk juga makin sedikit dan ini terlihat )1adikin, ++ dari kur'a laju reaksi yang mengalami penurunan pada suhu :o%. 9amun dari kur'a terlihat juga bah#a pada suhu @o% terjadi kenaikan nilai akti'itas enzim, sehingga didapatkan kur'a yang tidak sesuai teori. $al ini disebabkan telalu lamanya tabung reaksi berada di luar penangas, sehingga diperkirakan suhu dalam tabung berada di ba#ah @o% pada saat pencampuran sehingga tumbukan antara enzim dan substrat mengalami penurun dan mendekati suhu optimum sehingga menghasilkan laju reaksi yang menurun.
B. Pengaru$ 'H ter$a#a' Akt()(ta& En*(+
'H
Kel,+',k
!D Blangk,
!D Sa+'el
Akt()(ta& En*(+ U1 +l 6
4
@
,2;
,2@;
,=;
5
+
,2=:
,=;
;,2+
8
2
,+;>
,+
,;2
7
,2>
,;
,@
:
,=
,
2,;
Pengaru$ 'H ter$a#a' Akt()(ta& En*(+ Aktivitas Enzim 12 9.53
10
9.6
8 Akt()(ta& En*(+ U1 +l 6
6
5.32 3.5
4 2 0.75 0 4
5
6
7
8
'H
"ra/(k 2. Pengaru$ 'H ter$a#a' Akt()(ta& En*(+
p$ optimal enzim adalah sekitar p$ = )netral dan jika medium menjadi sangat asam atau sangat alkalis enzim mengalami inakti'asi. Akan tetapi beberapa enzim hanya beroperasi dalam keadaan asam atau alkalis. 1ebagai contoh, pepsin, enzim yang dikeluarkan ke lambung, hanya dapat berfungsi dalam kondisi asam, dengan p$ optimal + )/aman J 1herrington, :. 1uasana yang terlalu asam atau alkalis menyebabkan denaturasi protein dan hilangnya secara total akti'itas enzim. "ada sel hidup, perubahan p$ sangat kecil. Enzim hanya aktif pada kisaran p$ yang sempit. &leh karena itu media harus benar-benar dipelihara dengan menggunakan buffer )larutan penyangga. 3iap enzim memiliki karakteristik p$ optimal dan aktif dalam range p$ yang relatif kecil, dalam banyak kasus, bentuk kur'a menandakan dari keaktifan enzim berbanding p$ yang terkandung di dalamnya. Enzim memiliki konstanta disosiasi pada gugus asam ataupun gugus basa terutama pada residu terminal karboksil dan asam aminonya. 9amun dalam suatu reaksi kimia, p$ untuk suatu enzim tidak boleh terlalu asam maupun terlalu basa karena akan menurunkan
kecepatan reaksi dengan terjadinya denaturasi. 1ebenarnya enzim juga memiliki p$ optimum tertentu, pada umumnya sekitar :,;4>, dan pada kisaran p$ tersebut enzim mempunyai kestabilan yang tinggi )Filliamson J ?ieser, +. Dari kur'a diatas dapat dilihat bah#a akti'itas enzim dipengaruhi oleh p$. adanya nilai p$ tertentu, yang memungkinkan enzim bekerja maksimum. p$ tersebut dinamakan p$ maksimum. ur'a diatas menunjukkan bah#a terjadi peningkatan akti'itas enzim dari p$ : hingga = yang mencapai akti'itas enzim paling tinggi yaitu ,@ IKml. $al ini seperti teori yang ada bah#a (-amilase memiliki p$ optimum @-=, bergantung pada ada atau tidaknya ion halogen )Fhitackr, :. 1ehingga ketika mencapai p$ > akti'itas dari enzim ( amilase mengalami penurunan. $al tersebut dapat terjadi karena dalam lingkungan keasaman seperti itu, protein enzim mengambil struktur 2 dimensi yang sangat tepat, sehingga ia dapat mengikat dan mengolah substrat dengan kecepatan yang setinggi-tingginya. Di luar nilai p$ optimum tersebut, struktur 2 dimensi enzim mulai berubah, sehingga substrat tidak dapat lagi duduk dengan tepat di bagian molekul enzim yang mengolah substrat. Akibatnya, proses katalisis berjalan tidak optimum. &leh karena itu, struktur 2 dimensi berubah akibat p$ yang tidak optimum )1adikin, ++.
%. Pengaru$ I,n L,ga+ &e-aga( %,/akt,r En*(+ ter$a#a' Akt()(ta& En*(+ I,n L,ga+ ;2+<
Kel,+',k
!D Blangk,
!D &a+'el
Akt()(ta& En*(+ U1 +L6
n%l2
@
,+>
,
2,+:
g%l2
=
,2
,+2
2,@:
%a%l2
2
,2+
,;
,>=
0e%l2
:
,2>+
,2
,+
0e%l3
;
,2;@
,+
,@@
=n%l2
@
,2+:
,2
:,:
Pengaru$ I,n L,ga+ &e-aga( %,/akt,r En*(+ ter$a#a' Akt()(ta& En*(+ 12 9.87 9.92
10
9.66
8
Akt()(ta& En*(+ 3U415 +L6
6 4
Aktivitas enzim 3.24
4.04
3.64
2 0
MnCl2
MgCl2
CaCl2
FeCl2
FeCl3
ZnCl2
I,n L,ga+
"ra/(k 3. Pengaru$ %,/akt,r ter$a#a' Akt()(ta& En*(+
Dari kur'a pengaruh ion logam sebagai %ofaktor diatas menunjukkan berturut-turut yang memiliki akti'itas enzim paling rendah yaitu Mn%l+, Mg%l+ dan n%l+ berturut-turut 2,+:L 2,@:L dan :,:. 1edangkan yang memiliki akti'itas terbesar yaitu ?e%l2, %a%l+, dan ?e%l+ yang berturut ,@@L ,>=L dan ,+. $asil tersebut menunjukkan bah#a jenis %ofaktor yang mendukung untuk akti'itas enzim (-amilase paling besar yaitu ?e%l+. 1edangkan jenis %ofaktor yang tidak mendukung dari akti'itas enzim (-amilase yaitu n%l+, yaitu bah#a penambahan logam %a%l+ pada enzim amilase yang diisolasi dari bakteri termofilik dapat meningkatkan akti'itas enzim (-amilase dan penambahan logam n%l+ menurunkan akti'itas enzim amilase )1etiasih dkk, +@. 1ebagian besar enzim memerlukan senya#a lain yang bukan protein dalam bioakti'itasnya. 1alah satu zat yang dapat berfungsi sebagai akti'ator atau inhibitor dalam
proses katalisis enzim adalah ion logam. "ada konsentrasi tertentu ion logam dapat meningkatkan akti'itas enzim )akti'ator dan dapat pula menurunkan akti'itas enzim )inhibitor.0on logam tersebut dapat berfungsi sebagai kofaktor bagi enzim karena dapat berperan dalam pengikatan enzim dengan substrat untuk menstabilkan konformasi aktif enzim )"almer, . !anyak enzim yang memerlukan tambahan komponen kimia bagi akti'itasnya. omponen ini disebut dengan kofaktor. ofaktor bisa berupa molekul anorganik, seperti ion ?e+5, Mn+5, n+5, atau mungkin juga suatu molekul organik kompleks yang disebut koenzim, seperti thiamin pirofosfat, ?AD, serta koenzim A. !eberapa enzim membutuhkan baik koenzim maupun satu atau lebih ion logam bagi akti'itasnya. "ada beberapa enzim, koenzim atau ion logam lainnya hanya terikat secara lemah atau dalam #aktu sementara )$ames dan $oper +;. Akan tetapi pada enzim lain senya#a ini terikat secara kuat dan permanen, dalam hal ini disebut gugus protetik. Enzim yang strukturnya sempurna dan aktif mengkatalisis bersama-sama dengan koenzim atau gugus logamnya disebut haloenzim. oenzim dan ion logam bersifat stabil selama pemanasan, sedangkan bagian protein enzim disebut apoenzim akan terdenaturasi oleh pemanasan )6ehninger +>. 0on logam mempunyai peranan penting dalam menjaga kestabilan enzim. 6ogam biasanya berperan sebagai pengatur akti'itas enzim )6ehninger +>. 0on logam dapat mengaktifkan enzim melalui berbagai kemungkinan sepertiB )a menjaga bagain internal enzim, )b menghubungkan enzim dengan substrat, )c mengubah konstanta keseimbangan reaksi enzim, )d merubah tegangan permukaan protein enzim, )e menghilangkan inhibitor, )f menggantikan ion logam yang tidak efektif pada sisi aktif enzim maupun substrat, dan )g merubah konformasi enzim menjadi konformasi yang lebih aktif )!elitz et al. 2009.
D. Pengaru$ Akt()at,r #an In$(-(t,r Ter$a#a' Akt()(ta& En*(+
Jen(& akt()at,r atau (n$(-(t,r 1 +6
Kel,+',k
!D Blangk,
!D &a+'el
Akt()(ta& En*(+ U1 +L6
I,#aaeta+(#e
=
,>:
,+
;
N>et$l+ale+(#e
2
,2=
,>
,;
EDTA
,2;@
,;
,;=
Para> $l,r,+erur(-en*,at
;
,2:@
,;
,>@
Pengaru$ Akt()at,r #an In$(-(t,r ter$a#a' Akt()(ta& En*(+ 12 10 8 6 4 2 0 Akt()(ta& En*(+ U1 +L6
9.51
9.57
9.86
5
aktivitas enzim
Jen(& Akt()at,r atau In$(-(t,r 1 +6
"ra/(k 4. Pengaru$ Akt()at,r #an In$(-(t,r ter$a#a' Akt()(ta& En*(+
"ada percobaan pengaruh akti'ator dan inhibitor terhadap akti'itas enzim (-amilase menunjukkan bah#a dari keempat larutan tersebut yang menjadi inhibitor bagi enzim (amilase yaitu 0odoacetamide karena memiliki akti'itas enzim paling rendah yaitu hanya sebesar ; IKml dari keempat larutan yang lain. arena 0odoacetamide merupakan 0rre'ersible inhibitors yaitu sesuatu yang bergabung degan gugus fungsi dari suatu enzim dan merusak gugus fungsi tersebut sehingga akti'itas dari enzim tersebut terganggu. 0nhibitor irre'ersible mengalami disosiasi yang sangat lambat pada enzim target karena ikatannya pada situs aktif sangat kuat. 0katan tersebut dapat berupa ikatan ko'alen atau non ko'alen. 0odoacetamide, menginhibisi secara irre'ersible akti'itas katalisis pada enzym dengan cara merubah rantai sistein dan yang lain )/eetha et al., +;. ED3A dan N-ethylmaleimide
sebenarnya juga merupakan
inhibitor. 0nhibitor merupakan senya#a yang cenderung
menurunkan kecepatan reaksi yang dikatalisis oleh enzim. 0nhibitor dapat bereaksi dengan substrat, kofaktor atau dengan enzim langsung. Enzim (-amilase tidak dipengaruhi ion logam n+5, sehingga adanya senya#a pengkelat logam, seperti ethylenediamine tetraacetic acid )ED3A tidak menghambat akti'itasnya )6in et al . +> begitu pula dengan Nethylmaleimide sehingga menghasilkan akti'itas enzim yang cukup tinggi. "ada dasarnya keempat larutan tersebut merupakan inhibitor bagi enzim. 9amun sebagian besar enzim memerlukan senya#a lain yang bukan protein dalam bioakti'itasnya. 1alah satu zat yang dapat berfungsi sebagai akti'ator atau inhibitor dalam proses katalisis enzim. "ada konsentrasi tertentu ion logam dapat meningkatkan akti'itas enzim )akti'ator dan dapat pula menurunkan akti'itas enzim )inhibitor. 0on logam tersebut dapat berfungsi sebagai kofaktor bagi enzim karena dapat berperan dalam pengikatan enzim dengan substrat untuk menstabilkan konformasi aktif enzim )"almer, . 1ehingga hal tersebutlah yang membuat Para-Chloromercuribenzoate menjadi akti'ator bagi enzim (-amilase. E. Pengaru$ Ber-aga( Jen(& Kar-,$(#rat Ter$a#a' Akt()(ta& En*(+
Jen(& Kar-,$(#rat 1 +6
Kel,+',k
!D Blangk,
!D &a+'el
Akt()(ta& En*(+ U1 +L6
"luk,&a
,22@
,
,=
"alakt,&a
+
,2;
,++
,2=2
Sukr,&a
2
,2=+
,@
,@
0rukt,&a
:
,2>
,=
,;;
alt,&a
;
2,=
,+2
,2
?(l,&a
=
+>
,;=
:,=2
Pengaru$ Ber-aga( Jen(& Kar-,$(#rat ter$a#a' Akt()(ta& En*(+ 12 10
9.97
9.37
9.6
9.55
9.39
8 Akt()(ta& En*(+ U1 +l 6
6
Aktivitas Enzim
4.73
4 2 0
Glk!sa Galakt!sa "k#!sa F#kt!sa Malt!sa
$il!sa
Jen(& Kar-,$(#rat
"ra/(k 5. Pengaru$ Ber-aga( Jen(& Kar-,$(#rat ter$a#a' Akt()(ta& En*(+
"ercobaan pengaruh jenis karbohidrat terhadap akti'itas enzim dapat dilihat dari kur'a diatas dimana hasil terbesar yaitu pada glukosa sebesar ,= IKml. arena glukosa merupakan gula sederhana, yang merupakan sumber karbon yang mudah dicerna dan digunakan mikrob sebagai sumber energi )1uhartono >. 1edangkan jenis karbohidrat yang mengganggu akti'itas dari enzim (-amilase yaitu ilosa. arena pada dasarnya enzim ilanase yang merupakan enzim yang memiliki kemampuan menghidrolisis ilan menjadi ilosa )Richana et al., ++. "ada dasarnya semua jenis karbohidrat dapat digunakan sebagai sumber energi. 9amun bakteri akan melakukan hidrolisis secara perlahan pada media yang mengandung senya#a karbon dan sumber nitrogen untuk mencegah proses yang menyebabkan fase lag menjadi berkepanjangan sehingga mempengaruhi sifat pertumbuhan dan pembentukan produk yang menyebabkan penurunan akti'itas enzim )!ierbaum et al. :. $al itulah yang menyebabkan karbohidrat jenis ilosa memiliki nilai paling rendah terhadap akti'itas enzim (-amilase, sehingga ilosa menjadi ?eedback 0nhibition. 0. Pengaru$ Pen(+'anan En*(+ 'a#a Ber-aga( Su$u #an 'H Ter$a#a' Sta-(l(ta& En*(+
1. Pengaru$ 'H ter$a#a' &ta-(l(ta& en*(+ @>a+(la&e #engan -er-aga( &u$u ang -er-e#a Pengaru$ 'H ter$a#a' Sta-(l(ta& En*(+ 'a#a Su$u 1,% 12 10 8 %& 4 U1 +l6 Akt()(ta& En*(+
6 %& 5
%& 6
%& 7
%& 8
4 2 0 0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
aktu Pen(+'anan (nggu6
"ra/(k 1. Pengaru$ 'H ter$a#a' Sta-(l(ta& En*(+ 'a#a Su$u 19% Pengaru$ 'H ter$a#a' Sta-(l(ta& En*(+ 'a#a Su$u 27,% 12 10 8 %& 4 U1 +l6 Akt()(ta& En*(+
65 %&
%& 6
%& 7
%& 8
Mingg 3
Mingg 4
4 2 0 Mingg 1
Mingg 2
aktu Pen(+'anan (nggu6
"ra/(k 2. Pengaru$ 'H ter$a#a' Sta-(l(ta& En*(+ 'a#a Su$u 279%
Pengaru$ 'H ter$a#a' Sta-(l(ta& En*(+ 'a#a Su$u 37,% 12 10 8 %& 4 U11 +l6 Akt()(ta& En*(+
%&65
%& 6
%& 7
%& 8
Mingg 2
Mingg 3
Mingg 4
4 2 0 Mingg 1
aktu Pen(+'anan (nggu6
"ra/(k 3. Pengaru$ 'H ter$a#a' Sta-(l(ta& En*(+ 'a#a Su$u 379%
Pengaru$ 'H ter$a#a' Sta-(l(ta& En*(+ 'a#a Su$u 4,% 12 10 8 %& 4 U 1+l6 Akt()(ta& En*+
6 5 %&
%& 6
%& 7
%& 8
4 2 0 Mingg 1
Mingg 2
Mingg 3
aktu Pen(+'anan (nggu6
"ra/(k 4. Pengaru$ 'H ter$a#a' Sta-(l(ta& En*(+ 'a#a Su$u 49%
Mingg 4
Pengaru$ 'H ter$a#a' Sta-(l(ta& En*(+ 'a#a Su$u 8% 12 10 8 %& 4 U1 +l6 Akt()(ta& En*(+
6 5 %&
%& 6
%& 7
%& 8
4 2 0 Mingg 1
Mingg 2
Mingg 3
aktu Pen(+'anan (nggu6
"ra/(k 5. Pengaru$ 'H ter$a#a' Sta-(l(ta& En*(+ 'a#a Su$u 89%
"ada percobaan pengaruh p$ terhadap stabilitas enzim (-amilase dengan suhu yang berbeda yaitu , +=, 2=, :, dan @<%. Dari hasil percobaan tersebut dari kur'a bah#a p$ = dan > merupakan p$ yang optimum karena pada berbagai suhu kedua p$ tersebut menunjukkan akti'itas enzim yang cukup tinggi dan relatif hampir sama dalam beberapa minggu. edua suhu tersebut paling baik pada suhu 2= dan :<%, tetapi paling baik pada suhu :<% karena kur'a menunjukkan p$ relatif stabil dan tidak menunjukkan penurunan akti'itas yang berarti. $al tersebut menunjukkan bah#a
enzim
(-amilase
masa
penyimpanannya baik pada p$ = dan > dengan suhu :<%. estabilan enzim adalah ketika enzim tersebut sudah berjalan dan sudah berada pada kondisi maksimum )stabil atau mengalami penurunan yang signifikan. "ada p$ optimum umumnya enzim memiliki kestabilan yang tinggi. 1ehingga dari hasil uji tersebut menunjukkan enzim (-amilase stabil pada p$ = dan > yang diuji dengan berbagai 'ariasi macam suhu..
2. Pengaru$ &u$u ter$a#a' &ta-(l(ta& en*(+ @>a+(la&e #engan -er-aga( 'H ang -er-e#a Pengaru$ Su$u ter$a#a' Sta-(l(ta& En*(+ 'a#a 'H 4 12 10 8 10!C U1 +l6 Akt()(ta& En*(+
6 27!C
37!C
40!C
Mingg 2
Mingg 3
60!C
4 2 0 Mingg 1
Mingg 4
aktu Pen(+'anan (nggu6
"ra/(k 1. Pengaru$ Su$u ter$a#a' Sta-(l(ta& En*(+ 'a#a 'H 4
Pengaru$ Su$u ter$a#a' Sta-(l(ta& En*(+ 'a#a 'H 5 6 5 4 10!C U1 +l6 Akt()(ta& En*(+
3 27!C
37!C
40!C
Mingg 2
Mingg 3
60!C
2 1 0 Mingg 1
aktu Pen(+'anan (nggu6
"ra/(k 2. Pengaru$ Su$u ter$a#a' Sta-(l(ta& En*(+ 'a#a 'H 5
Mingg 4
Pengaru$ Su$u ter$a#a' Sta-(l(ta& En*(+ 'a#a 'H 8 9 8 7 6 10!C U1 +l6 Akt()(ta& En*(+
5 27!C 4
37!C
40!C
Mingg 2
Mingg 3
60!C
3 2 1 0 Mingg 1
Mingg 4
aktu Pen(+'anan (nggu6
"ra/(k 3. Pengaru$ Su$u ter$a#a' Sta-(l(ta& En*(+ 'a#a 'H 8
Pengaru$ Su$u ter$a#a' Sta-(l(ta& En*(+ 'a#a 'H 7 12 10 8 10!C U1 +l6 Akt()(ta& En*(+
6 27!C
37!C
40!C
Mingg 2
Mingg 3
60!C
4 2 0 Mingg 1
aktu Pen(+'anan (nggu6
"ra/(k 4. Pengaru$ Su$u ter$a#a' Sta-(l(ta& En*(+ 'a#a 'H 7
Mingg 4
Pengaru$ Su$u ter$a#a' Sta-(l(ta& En*(+ 'a#a 'H : 12 10 8 10!C U1 +l6 Akt()(ta& En*(+
6 27!C
37!C
40!C
Mingg 2
Mingg3
60!C
4 2 0 Ming 1
Mingg 4
aktu Pen(+'anan (nggu6
"ra/(k 5. Pengaru$ Su$u ter$a#a' Sta-(l(ta& En*(+ 'a#a 'H :
"ada percobaan pengaruh suhu terhadap stabilitas enzim dengan berbagai 'ariasi p$ tersebut menunjukkan bah#a pada p$ = dan > akti'itas relati'e stabil pada berbagai 'ariasi suhu, kecuali pada suhu +=<% dan @<%. Akti'itas enzim mengalami penurunan pada minggu ketiga dan tidak terjadi akti'itas lagi pada minggu yang keempat, hal ini dapat terjadi karena enzim mungkin mengalami denaturasi karena suhu yang melebihi suhu optimum dan #aktu penyimpanan yang terlalu lama sehingga enzim menjadi tidak aktif lagi. *ika suhu jauh lebih tinggi dari suhu optimum, maka makin besar deformasi struktur tiga dimensi tersebut dan makin sukar bagi substrat untuk menempati secara tepat di bagian aktif molekul enzim. Akibatnya, kompleks E-1 akan sukar terbentuk, sehingga produk juga makin sedikit dan ini terlihat )1adikin, ++. ur'a menunjukkan akti'itas enzim paling tinggi yaitu pada suhu 2=<% pada berbagai 'ariasi p$ pada minggu pertama namun kebanyakan mengalami penurunan pada minggu kedua hingga keempat pada 'ariasi p$ :, ; dan @. $al tersebut menunjukkan bah#a
p$ pada 'ariasi tersebut hanya dapat dilakukan penyimpanan pada suhu 2=<% dan tidak disimpan terlalu lama. $al tersebut menunjukkan bah#a suhu 2=<% adalah suhu optimum bagi kebanyakan p$, karena karena suhu yang terlalu rendah atau tinggi membuat enzim tidak aktif sehingga tidak terjadi akti'itas enzim.
BAB KESIPULAN . "ada percobaan ini faktor lingkungan suhu dan p$ terhadap akti'itas enzim menunjukkan, bah#a suhu optimum yaitu pada suhu 2=<% dan p$ optimum yaity @-= karena pada kedua hasil tersebut menunjukkan hasil akti'itas enzim paling tinggi. +. 1ebagian besar enzim memerlukan senya#a lain yang bukan protein dalam bioakti'itasnya. 1alah satu zat yang dapat berfungsi sebagai akti'ator atau inhibitor dalam proses katalisis enzim adalah ion logam. "ada konsentrasi tertentu ion logam dapat meningkatkan akti'itas enzim )akti'ator dan dapat pula menurunkan akti'itas enzim )inhibitor.0on logam tersebut dapat berfungsi sebagai kofaktor bagi enzim karena dapat berperan dalam pengikatan enzim dengan substrat untuk menstabilkan konformasi aktif enzim.
2. $asil tersebut menunjukkan bah#a jenis %ofaktor yang mendukung untuk akti'itas enzim (amilase paling besar yaitu ?e%l+. :. Dari percobaan dapat diketahui
bah#a
yang
menjadi
akti'ator
yaitu Para-
ChloromercuribenzoateI dan yang menjadi inhibitor yaitu 0odoacetamide karena terbukti dapat menghambat akti'itas dari enzim (-amilase. ;. $asil menunjukkan bah#a ilosa menjadi ?eedback 0nhibition, karena enzim ilanase yang merupakan enzim yang memiliki kemampuan menghidrolisis ilan menjadi ilosa )Richana et al., ++ bukanlah enzim amylase. "ada dasarnya semua jenis karbohidrat dapat digunakan sebagai sumber energi. 9amun bakteri akan melakukan hidrolisis secara perlahan pada media yang mengandung senya#a karbon dan sumber nitrogen untuk mencegah proses yang menyebabkan fase lag menjadi berkepanjangan sehingga mempengaruhi sifat pertumbuhan dan pembentukan produk yang menyebabkan penurunan akti'itas enzim.
DA0TA PUSTAKA !elitz $D, /rosch F, 1chieberle ". +. Food Chemistry. Ed ke-:. $eidelberg )DEB 1pringerNerlag.
!ierbaum /. arutz M, !otz DF, Fondrey %. :. "roduction of protease #ith !. icheni!ormis mutans insenti'e to reppresion of eoenzim biosynthesis. "ppl #icrobial $iotechnol . :);B@-@=. !intang, Maria. +. $iokimia Teknik Penelitian. *akartaB Erlangga. %ampbell, 9eil. +>. $iologi %disi &edelapan 'ilid ()Ter*emahan+.*akartaB Erlangga. %hafid, Achmad. +. #odi!ikasi Tepung agu #en*adi #altodekstrin #enggunakan %nzim α
-"mylase. 1emarangB *urusan 3eknik imia ?3 I9D0".
/aman, ".M J .!. 1herrington. ):. 0lmu "angan, "engantar 0lmu "angan, 9utrisi dan Mikrobiologi. Ini'ersitas /adjah Mada press. Oogyakarta. $asanah, Elok 9ur 0sroPul dan 1urya Rosa "utra, +, &arakterisasi %kstrak &asar %nzim Inertase yang iamobilisasi dengan Na-"lginat , "rosiding 1kripsi, 031. $ames D, $ooper 9. +;. $iochemistryB $ios Instant Notes. Ed ke-2. 9e# Oork )I1B 3aylor and ?rancis /roup.
*ayanti, Risha 3iara. +. Pengaruh p/, uhu /idrolisis %nzim
α
-"milase dan &onsentrasi
0agi 0oti untuk Produksi %tanol #enggunakan Pati $ekatul . 1urakartaB *urusan !iologi ?M0"A Ini'ersitas 1ebelas Maret. 6akitan, !enyamin. ++. asar-asar Fisiologi Tumbuhan. *akartaB Rajagrafindo "ersada. 6ee F%, and $uang %3., +, #odelling o! ethanol production using 1ymomonas mobilis "TTC (2344 gro5n on the media containing glucose and !ructose, !iochemical Engineering *ournal, :. 6ehninger A6. +>. Principle o! $iochemistry. Ed ke-;. 9elson D6, %o MM, editor. 9e# Oork )I1B F$ ?reeman and %ompany.
9akamura 3., O. &gata, A. 1hitasa, A. 9akamura dan . &hta, ;,Continuous Production o! Fructose yrups !rom Inulin by Immobilized Inulinase !rom "spergillus niger#utan 4(6 , *. of ?ermentation and !ioeng., >)+. "almer, 3, . Inderstanding enzymes. Ellis har#ood. %hichester, #est 1usse. England. 6ehninger
A6. +>. Principle o! $iochemistry. Ed ke-;. 9elson D6, %o MM, editor. 9e# Oork )I1B F$ ?reeman and %ompany.
"oedjiadi, A., +@, asar-dasar $iokimia, Ini'ersitas 0ndonesia "RE11, *akarta. Richana, 9., dan 6estina, "., ++, Q Produksi 7ilanase untuk $iokonersi imbah $i*i &edelai, !alai "enelitian !ioteknologi dan 1umberdaya /enetika "ertanian, !ogor, 2>>-2@ 1adikin, Mohamad. ++. $iokimia %nzim. *akarta B Fidya Medika. 1aryono, 0s 1ulistya#ati "., Delita ul dan Atria Martina, , Identi!ikasi 'amur Pendegradasi Inulin pada 0izos!ir 8mbi ahlia )ahlia ariabilis+, *urnal 9atur 0ndonesia 00 ). 1oe#oto, $afiz, dkk. +. $iokimia %ksperimen aboratorium. *akartaB Fidya Medika.
1uhartono M3. >. %nzim dan $ioteknologi. !ogor )0DB "usat Antar Ini'ersitas !ioteknologi 0"!. 1umarsih, 1ri. +2. #ikrobiologi asar. OogyakartaB *urusan 0lmu 3anah ?" I"9 NE3ERA9. Filliamson,.6 J 6.?.?ieser. )+. &rganic Eperiment =th Edition. D % $ealth ang %ompany. Inited 1tates of America.
LAPIAN A. Pengaru$ &u$u ter$a#a' akt()(ta& en*(+ Data Kela& Su$u Inku-a&( ,%6 1,% 27,%
Kel,+', k
!D Blangk,
!D &a+'el
Akt()(ta& En*(+ U1 +L6
1
,22:
,:2
>,=
8
,:;
,>
=,;
2
,2;>
,+2
,2;
7
,2>
,+;
,2=+
37,% 4,% 8,%
3
,2=
,+2
,2>
:
.@:
,;
,+
4
,2@+
,+
,+
C
,@
,;
,+=
5
,2@@
,
,=;
1
,2;=
,;
,>;
B. Pengaru$ 'H ter$a#a' Akt()(ta& En*(+ Data Kela& Bu//er Su-&trat 'H
Kel,+', k
!D Blangk,
!D &a+'el
Akt()(ta& En*(+ U1 +L6
1
,2+
,2+
8 2
,2; ,2=:
,2@; ,=;
,=; ;,2+
7 3
,2 ,+;>
,:@ ,+
;,+=; ,;2
: 4
,+:: ,
,2 ,+
,:@ -
C 5
,2> ,+:
,; ,+
,@ ,+;
1
,=
,
2,;
4
5
8
7
:
%. Pengaru$ I,n L,ga+ Se-aga( K,/akt,r En*(+ Ter$a#a' Akt()(ta& En*(+ I,n L,ga+
Kel,+',
; 2+<
k 1 8 2 7 3 : 4 C
n%l2 g%l2 %a%l2 0e%l2
!D Blangk,
!D &a+'el
Akt()(ta& En*(+ U1 +L6
,22= ,+> ,2: ,2 ,2+ ,22 ,2>+ ,2::
, -,: ,+2 ,; ,>2 ,2 ,+>
2,+: ,2 2,@: ,>= :,@ ,+ 2,@@
5 1 1 8
0e%l3 =n%l2
,2;@ ,2@; ,2: ,2+:
,+ ,+> -,: ,2
,@@ :,+ ,: :,:
a. Pengaru$ Akt()at,r #an In$(-(t,r Ter$a#a' Akt()(ta& En*(+ Jen(& akt(at,r atau
Kel,+',
!D
(n$(-(t,r 1 +6
k
Blangk,
!D &a+'el
Akt()(ta& En*(+ U1 +L6
2
,2:
-,
,22
7 3
,>: ,2=
,+ ,>
; ,;
: 4
,2+> ,2;=
,2= ,@
>,>= ,;;
Para>
C 5
,2;@ ,2:@
,; ,;
,;= ,>@
$l,r,+erur(-en*,at
1
,22=
,:
;,;=
I,#aaeta+(#e
N>et$l+ale+(#e
EDTA
E. Pengaru$ Ber-aga( Jen(& Kar-,$(#rat Ter$a#a' Akt()(ta& En*(+ Jen(& akt(at,r atau
Kel,+',k
(n$(-(t,r 1 +6
!D
!D
Akt()(ta&
Blangk,
&a+'el
En*(+ U1 +L6
1
,22@
,
,=
8 2
,2: ,2;
,+: ,++
,2 ,2=2
7 3
,2> ,2=+
,>; ,@
:,> ,@
: 4
,+> ,2>
, ,=
,2+ ,;;
C
,22+
,+;@
+,+>
"luk,&a
"alakt,&a
Sukr,&a
0rukt,&a
5
2,=
,+2
,2
1 8
2; 2;
,@+ ,2
:,;+ ,:
7
+>
,;=
:,=2
alt,&a
?(l,&a
0. Pengaru$ Pen(+'anan En*(+ 'a#a Su$u #an 'H ter$a#a' Sta-(l(ta& En*(+ Ta-el 1. Akt()(ta& En*(+ @> a+(la&e 'a#a Su$u Pen(+'anan 1 % Data kel,+',k 8
6arutan Enzim dengan Nariasi p$ : ; @ = >
Akti'itas Enzim pada 1uhu %)IK ml Minggu
Minggu +
Minggu 2
Minggu :
,:; ,@ 2,: ,; ,=
,: ,@ ,; , ,@
,@ ,= +,+;
,+ ,; ,@ ,+ ,;
Data kel,+',k 1
6arutan Enzim dengan Nariasi p$ : ; @ = > 6arutan Enzim dengan Nariasi p$ : ; @ = >
Akti'itas Enzim pada 1uhu %)IK ml Minggu
Minggu +
Minggu 2
Minggu :
,: ,@ ,;2 ,2
,2 ,+; ,@+ ,;; ,;2
,:; ,:= ,>
,; ,++ ,@@ ,2 ,
Akti'itas Enzim pada 1uhu %)IK ml Minggu
Minggu +
Minggu 2
Minggu :
,:; ,@ 2,: ,2
,: ,@ ,; ,;; ,@
,:; ,:= ,>
,; ,++ ,@ ,+ ,;
Akti'itas Enzim pada 1uhu %)IK ml
Faktu "enyimpanan )minggu
p$ :
p$ ;
p$ @
p$ =
p$ >
+ 2 :
,:; ,: ,:; ,;
,@ ,@ ,:= ,++
2,: ,; ,> ,@
,2 ,;; ,+
,@ ,;
Ta-el 2. Akt()(ta& En*(+ @> a+(la&e 'a#a Su$u Pen(+'anan 27 % Data kel,+',k 7
6arutan Enzim dengan Nariasi p$ : ; @ = >
Akti'itas Enzim pada 1uhu +=%)IK ml Minggu
Minggu +
Minggu 2
Minggu :
, ,>: @,+> ,; ,;=
,+@ ,@ >,: >,@= =,>=
,: ,2 :,@+
+,;; +,2 2,: ,: :,+;;
Data kel,+',k 2
6arutan Enzim dengan Nariasi p$ : ; @ = > 6arutan Enzim dengan Nariasi p$ : ; @ = > Faktu
Akti'itas Enzim pada 1uhu +=%)IK ml Minggu
Minggu +
Minggu 2
Minggu :
,:; ,;= 2, ,@ ,:
,;2 ,+ :,= ,= ,;
,: :,;+ :,=
,2 ,+ :,@ ,+@ ,>:
Akti'itas Enzim pada 1uhu +=%)IK ml Minggu
Minggu +
Minggu 2
Minggu :
, ,>: @,+> ,@ ,;=
,;2 ,+ :,= >,@= ,;
,: ,2 :,@+
,2 ,+ 2,: ,: :,+;;
Akti'itas Enzim pada 1uhu +=%)IK ml
"enyimpanan )minggu + 2 :
p$ :
p$ ;
p$ @
p$ =
p$ >
,
,>:
@,+>
,;2
,+
:,=
,:
,2
,;= ,;
,2
,+
:,@+ 2,:
,@ >,@= ,:
:,+;;
Ta-el 3. Akt()(ta& En*(+ @> a+(la&e 'a#a Su$u Pen(+'anan 37 % Data kel,+',k :
6arutan Enzim dengan Nariasi p$ : ; @ = >
Akti'itas Enzim pada 1uhu 2=%)IK ml Minggu
Minggu +
Minggu 2
Minggu :
,>: ,>> 2,2@ 2,2@ ,;
, ,=@ 2,+@ ,@; ,+2
,@ , +,=
,>; +,@ ,@> ,;+ @,@
Data kel,+',k 3
6arutan Enzim dengan Nariasi p$ : ; @ = > 6arutan Enzim dengan Nariasi p$ : ; @ = >
Akti'itas Enzim pada 1uhu 2=%)IK ml Minggu
Minggu +
Minggu 2
Minggu :
;,;@ ;,2+ >, , ,@
,= -,: +, ,= ,=>
,@2 ,@ :,22 ,:2 ,2
,=+ ,; 2,@ ,+ ,=
Akti'itas Enzim pada 1uhu 2=%)IK ml Minggu
Minggu +
Minggu 2
Minggu :
;,;@ ;,2+ >, , ,@
, ,=@ 2,+@ ,@; ,=>
,@2 ,@ +,=
,=+ ,; ,@> ,;+ @,@
Akti'itas Enzim pada 1uhu 2=%)IK ml
Faktu "enyimpanan )minggu
p$ :
p$ ;
p$ @
p$ =
p$ >
+ 2 :
;,;@ , ,@2 ,=+
;,2+ ,=@ ,@ ,;
>, 2,+@ +,= ,@>
, ,@; ,;+
,@ ,=> @,@
Ta-el 4. Akt()(ta& En*(+ @> a+(la&e 'a#a Su$u Pen(+'anan 4 % Data kel,+',k 4
6arutan Enzim dengan Nariasi p$ : ; @ = >
Akti'itas Enzim pada 1uhu :%)IK ml Minggu
Minggu +
Minggu 2
Minggu :
,=: ,2 ,=; ,= ,@
,; ,; ,> ,+ ,==
,;; ,;> =,>@
,+; ,: +, ,+ ,>=
Data kel,+',k C
6arutan Enzim dengan Nariasi p$ : ; @ = >
6arutan Enzim dengan Nariasi p$ : ; @ = >
Akti'itas Enzim pada 1uhu :%)IK ml Minggu
Minggu +
Minggu 2
Minggu :
,:> ,2 ,+ ,= ,@
,=; ,:= ,22 ,+ ,==
,+2 ,; 2,;
, ,;= +,2 ,+ ,>=
Akti'itas Enzim pada 1uhu :%)IK ml Minggu
Minggu +
Minggu 2
Minggu :
,=: ,2 ,=; ,= ,@
,; ,:= ,22 ,==
,;; ,;> 2,;
, ,;= +,2 ,+ ,>=
Akti'itas Enzim pada 1uhu :%)IK ml
Faktu "enyimpanan )minggu
p$ :
p$ ;
p$ @
p$ =
p$ >
+ 2 :
,=: ,; ,;; ,
,2 ,:= ,;> ,;=
,=; ,22 2,; +,2
,= ,+
,@ ,== ,>=
Ta-el 5. Akt()(ta& En*(+ @> a+(la&e 'a#a Su$u Pen(+'anan 8 % Data kel,+',k 5
6arutan Enzim dengan Nariasi p$ : ; @ = >
Akti'itas Enzim pada 1uhu @%)IK ml Minggu
Minggu +
Minggu 2
Minggu :
+,= 2,+ ;,@; ,>2 ,=@
,+ ,2@ ,@2 ,=> ,>
,:@ ,@+ ,@; :, -
-
Data kel,+',k 1
6arutan Enzim dengan Nariasi p$ : ; @ = > 6arutan Enzim dengan Nariasi p$ : ; @ = > Faktu
Akti'itas Enzim pada 1uhu @%)IK ml Minggu
Minggu +
Minggu 2
Minggu :
,+; ,:> ,22 ,+> ,;;
,+ ,2@ ,@2 ,=> ,>
,:@ ,@+ ,@; :, -
-
Akti'itas Enzim pada 1uhu @%)IK ml Minggu
Minggu +
Minggu 2
Minggu :
+,= 2,+ ;,@; ,>2 ,;;
,+ ,2@ ,@2 ,=> ,>
,:@ ,@+ ,@; :, -
-
Akti'itas Enzim pada 1uhu @%)IK ml
"enyimpanan )minggu + 2 :
p$ :
p$ ;
p$ @
p$ =
p$ >
+,= ,+ ,:@ -
2,+ ,2@ ,@+ -
;,@; ,@2 ,@; -
,>2 ,=> :, -
,;; ,> -
"engaruh suhu terhadap stabilitas enzim pada p$ : Faktu "enyimpanan )minggu + 2 :
Akti'itas Enzim pada p$ :)IK ml o%
+=o%
2=o%
:o%
@o%
,:; ,: ,:; ,;
,
;,;@ , ,@2 ,=+
,=: ,2 ,=; ,=
+,= ,+ ,:@
,;2 ,:
,2
"engaruh suhu terhadap stabilitas enzim pada p$ ; Faktu "enyimpanan )minggu + 2 :
Akti'itas Enzim pada p$ :)IK ml o%
+=o%
2=o%
:o%
@o%
,@ ,@ ,:= ,++
,>:
;,2+ ,=@ ,@ ,;
,2 ,:= ,;> ,;=
2,+ ,2@ ,@+
,+ ,2
,+
"engaruh suhu terhadap stabilitas enzim pada p$ @ Faktu "enyimpanan )minggu + 2 :
Akti'itas Enzim pada p$ :)IK ml o%
+=o%
2=o%
:o%
@o%
2,: ,; ,> ,@
@,+>
>, 2,+@ +,= ,@>
,=; ,22 2,; +,2
;,@; ,@2 ,@;
:,= :,@+ 2,:
"engaruh suhu terhadap stabilitas enzim pada p$ = Faktu "enyimpanan )minggu
Akti'itas Enzim pada p$ = )IK ml o%
+=o%
2=o%
:o%
@o%
,2
,@
,
,=
,>2