ANALISIS KUALITATIF BAHAN BAKU KAFEIN DENGAN METODE KONVENSIONAL
Doni Dermawan Jurusan Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang
Abstrak Pengujian bahan baku kafein dilakukan dengan metode kualitatif konvensional. Tujuan Tujuan engujian !akni menganalisis menganalisis kualitas bahan baku kafein berdasarkan berdasarkan ers!aratan
Farmakoe
"ndonesia.
Uji
kualitatif
dilakukan
melalui
uji
organo organole letik tik,, uji kelarut kelarutan, an, dan uji reaksi reaksi warna. warna. Uji organo organole letik tik dilaku dilakukan kan dengan engamatan terhada bentuk, bentuk, bau, rasa, dan warna bahan baku baku kafein. Uji kelarutan kafein dilakukan ada elarut air, etanol, kloroform, dan eter dengan volume elarut !ang sesuai. Uji kualitatif reaksi warna dilakukan dengan dua ma#am ma#am meto metode de !aitu !aitu $ure% $ure%id idee dan dan Parr! Parr!.. Uji Uji orga organo nole let tik ik dan dan kela kelaru rutan tan menujukkan menujukkan bahwa bahan baku kafein !ang dianalisis dianalisis memenuhi memenuhi ers!aratan !ang tertera ada Farmakoe "ndonesia. Uji warna metode Parr! menghasilkan warn warnaa hijau hijau !ang !ang menu menunj njuk ukka kan n hasi hasill osi ositi tiff seda sedang ngka kan n ada ada uji uji $ure% $ure%id idee menghasilkan warna hijau !ang menandakan hasil negatif mengandung kafein.
Murexide, Organoleptik, Organoleptik, Parry Kata kunci: Kafein, Kelarutan, Murexide,
Abstract Determination of raw material caffeine is done by using conventional qualitative metod! "e determination#s aims is to analy$e te quality of caffeine according to %ndo %ndone nesi sian an Par Parma maco copo poeia eia requ requir irem emen ents ts!! &ual &ualita itativ tivee test test is done done by organoleptic test, solubility test, and color test! Organoleptic test is done by observing te structure, smell, taste, and color of caffeine! 'affeine solubility test
was performed on te solvent water, etanol, cloroform, and eter by appropriate volume of te solvent! 'olor reaction qualitative testing is done wit two kinds of metods, Murexide and Parry! Organoleptic and solubility test sowed tat caffeine meets te %ndonesian Parmacopoeia requirements! "e test color reaction, te metod of Parry produces a green color tat indicates a positive result wereas in te test Murexide produce green color tat indicates a negative result to contain caffeine!
Keywords: 'affeine, Murexide, Organoleptic, Parry, (olubility
I.
Analisis
PENDAHULUAN
Pengujian bahan baku kafein bertujuan untuk mengetahui analisis bahan
baku
menggunakan
kafein metode
dengan kualitatif
konvensional.
berkaitan
dengan identifikasi /at0/at kimia. $engenali unsur atau sen!awa aa saja !ang ada dalam suatu samel (Underwood, *++*. 1afein adalah suatu sen!awa
Prinsi !ang digunakan ada enentuan
kualitatif
kadar
bahan
baku
kloramfenikol !akni &
organik !ang memun!ai nama lain kafein, tein, atau ,2,30trimetil%antin. 1ristal kafein dalam air berua jarum0jarum ber#aha!a. 'ila tidak
'ahan awal adalah semua bahan,
mengandung air, kafein meleleh ada
atau tidak
suhu *2-+40*25+4 dan men!ublim
berkhasiat !ang berubah atau tidak
ada suhu !ang lebih rendah. 1afein
berubah
dalam
mudah larut dalam air anas dan
tidak
kloroform, tetai sedikit larut dalam
semua bahan tersebut akan tertinggal
air dingin dan alkohol (Abraham,
di dalam roduk ruahan ('P)$,
*++.
baik !ang berkhasiat
!ang
engolahan
*+-.
obat
digunakan walauun
1afein meruakan serbuk utih atau bentuk jarum mengkilat utih6
biasan!a menggumal, tidak berbau,
ditambahkan
rasa ahit. 7arutan bersifat netral
ammonia en#er. 7arutan berwarna
terhada
biru tua@hijau men!atakan terdaat
kertas
lakmus.
'entuk
hidratn!a mekar di udara (Dekes
reagen
Parr!
dan
kafein (Dekes 8", 559.
8", 559.
8eagen Parr! dibuat dengan
1elarutan
kafein
dalam
air
mereaksikan #obalt nitrat >4o()2*?
meningkat sekitar ** : ketika air
dengan metanol (4= 2)=. "on kobalt
dalam keadaan jenuh. Pada elarut
(4o dalam reagen akan membentuk
etanol !ang ditambah dengan gas
komleks !ang berwarna hijau. "on
4)*
kobalt
menghasilkan
kenaikan
bermuatan
dua
ositif untuk
kelarutan sejalan dengan kenaikan
sehingga
memungkinkan
konsentrasi etanol (A/evedo, *++;.
mengikat
gugus
8eaksi mureksid dilakukan untuk
mengklarifikasi
mekanisme
terdaat
nitrogen
ada
sen!awa
!ang kafein
($aramis, *+2.
ewarnaan dengan kafein sebagai sen!awa !ang dianalisis. Dari reaksi #amuran
antara
kafein
hidrogen
eroksida
dengan
dan
asam
II.
METODE
Alat
!ang
digunakan
dalam
0hidroksi09,30dimetil0
er#obaan antara lain beaker glass,
*,-,<0trio%o0=,9=,3=0o%a/olo0>-,90
nera#a analitik, enangas, iet tetes,
d? irimidin (min!ak kuning dan
satel, dan tabung reaksi.
hidroklorat,
,2,30trimetil0*,<,;0trio%o050hidroksi 0=,2=,3=0%antin !ang
telah
(serbuk merah
diisolasi
dan
kedua
sen!awa ini menunjukkan reaksi
'ahan0bahan diantaran!a
!ang
digunakan
alkohol,
amonia,
aBuadest, etanol, eter, =4l, =*)*, kafein, kloroform, dan reagen Parr!.
mureksid dari kafein (1o/uka, 5;*. Uji Organ!"#tik
Uji dilakukan
warna dengan
kafein sejumlah
daat /at
dilarutkan dalam alkohol kemudian
'ahan baku kafein diambil beberaa
mg
kemudian
diamati
bentuk, warna, bau, dan rasa lalu
dibandingkan
dengan
emerian
kafein !ang tertera ada Farmakoe "ndonesia.
terbentuk. Diamati erubahan warna !ang terjadi. III.
HASIL
Uji Organ!"#tik Uji K"!arutan Ba$an Baku Ka%"in
Samel bahan baku kafein
N
seban!ak
ditimbang seban!ak - % ++ mg lalu
mg
dilarutkan dalam -+ bagian air6 ++ bagian etanol6 + bagian kloroform6
P"r!akuan Diambil
*
dan <++ bagian eter.
Uji &arna Ba$an Baku Ka%"in
Ha)i! Didaatkan
bahan
mg bahan baku kafein
baku kafein Diamati & a. bentuk
a.serbuk jarum
b. warna
b. utih
#. bau
#. tak berbau
d. rasa
d. ahit
a. Uji Parr'
Sejumlah samel bahan baku kafein
ditimbang
dan
dilarutkan
Uji
K"!arutan
Ba$an
Baku
Ka%"in
dalam alkohol. 1e dalam larutan
N
P"r!akuan
kafein ditambahkan reagen Parr! dan
Ditimbang
Didaatkan
masing0
masing0masing
amonia
en#er
kemudian
diamati
erubahan warna !ang terjadi.
Ha)i!
masing ++ ++ mg samel (. Uji Mur"k)i*
1afein ditimbang seban!ak + mg lalu ditambahkan seban!ak ,9 m7 larutan =*)* dan 9 tetes =4l. 7arutan dianaskan di atas enangas air hingga kering lalu ditambahkan tetes amonia ekat ada residu !ang
mg kafein
kafein
*
Dilarutkan masing0 masing
ke
dalam & a. 2,+ m7 air b. + m7 etanol #. m7 klorofor m d. <+ eter
m7
1afein
larut
dalam
<++
bagian eter. 1afein
larut
dalam -+ bagian air.
Uji &arna Ba$an Baku Ka%"in a. Uji Parr' N
P"r!akuan
Sejumlah
Ha)i!
kafein ditimbang dan 1afein
kurang
dilarutkan
larut dalam ++
dalam
bagian etanol.
alkohol Didaatkan larutan kafein berwarna utih
1afein
larut
dalam + bagian kloroform.
*
7arutan
1afein
Didaatkan
kafein
ditimbang
seban!ak
ditambahka
seban!ak + mg kafein
n
mg
reagen
Parr!
dan
+
dengan
nera#a
amonia *
en#er
analitik Ditambahka n
seban!ak
,9
Didaatkan
m7
larutan =*)*
larutan
dan 9 tetes
berwarna merah
=4l
muda
ketika ditambah
1afein
larut
reagen Parr!
dalam
=*)*
dan =4l 2
7arutan dianaskan di
atas
enangas air hingga kering dan
berwarna
hijau
7arutan
ketika
mendidih
ditabahkan
berwarna
amonia
kuning
dan
mengeluarkan (. Uji Mur"k)i*
N
P"r!akuan
Ha)i!
Ditambahka
asa 7arutan
n seban!ak berwarna
tetes amonia kuning
warna samel kafein se#ara visual,
ekat
menjadi hijau
men#ium
ketika
rasan!a.
ditambahkan
"ndonesia Cdisi """, kafein memiliki
amonia
emerian serbuk utih atau bentuk
ada
residu
jarum
baun!a
dan
$enurut
mengkilat
mege#a Farmakoe
utih
biasan!a
menggumal, tidak berbau, dan rasa
8eaksi &
ahit. =asil engamatan organoletis sesuai dengan !ang tertera ada
Farmakoe (1o/uka, 5;*.
"ndonesia,
hal
ini
menujukkan bahwa samel bahan baku
kafein
!ang
dianalisis
memenuhi ers!aratan emerian. IV.
PEMBAHASAN
Pengujian selanjutn!a !akni uji Analisis kualitatif bahan baku kafein
dilakukan
dengan
uji
organoletik, uji kelarutan, dan uji warna. Pengujian !ang dilakukan bertujuan kualitas
untuk
mengidentifikasi
bahan baku kafein dan
membandingkan ers!aratan
hasiln!a
!ang
dengan
tertera
ada
Farmakoe "ndonesia. Uji
organoletis
kelarutan
sebagai
salah
satu
arameter kemurnian suatu bahan baku. Uji kelarutan ada kafein dilakukan dalam emat elarut, !aitu air, etanol, kloroform,
dan eter.
$enurut Farmakoe "ndonesia Cdisi """ kafein agak sukar larut dalam air dan
etanol,
mudah
larut
dalam
kloroform, serta sukar larut dalam dilakukan
dengan #ara mengamati bentuk dan
eter.
=asil
engamatan
!ang
dilakukan menunjukkan kesesuaian
dengan tingkat kelarutan !ang tertera
untuk mengikat gugus nitrogen !ang
ada Farmakoe "ndonesia Cdisi """
terdaat ada sen!awa kafein.
untuk elarut air,
kloroform, dan
eter ada tingkat range volume elarut !ang sesuai. "dentifikasi
8eaksi mureksid dilakukan untuk mengklarifikasi
!ang
ewarnaan dengan kafein sebagai
baku
sen!awa !ang dianalisis. Pada uji
kafein dengan enambahan reagen
warna metode $ureksid terhada
Parr!
metode
bahan baku kafein dilakukan dengan
$ureksid. Pada enambahan reagen
ditimbangn!a kafein seban!ak + mg
Parr!, bahan baku kafein ditimbang
kemudian ditambahkan seban!ak ,9
dan
alkohol
m7 =*)* dan 9 tetes =4l. 7arutan
dikarenakan kafein agak sukar larut
kafein kemudian dianaskan di atas
dalam alkohol maka enggunaan
enangas hingga terbentuk residu.
volume elarut harus sesuai dengan
1etika dididihkan
range
berubah warna menjadi kuning dan
dilakukan
warna
mekanisme
terhada
dan
bahan
menggunakan
dilarutkan
agar
dalam
kafein
daat
larut.
larutan
Didaatkan larutan kafein berwarna
mengeluarkan
utih kemudian ditambahkan reagen
#amuran !ang terjadi antara kafein
Parr! dan amonia en#er. =asil !ang
dengan hidrogen eroksida dan asam
didaatkan !akni terjadi erubahan
klorida membentuk 0hidroksi09,30
warna ada larutan kafein menjadi
dimetil0*,-,<0trio%o0 =, 9=, 3=
warna
o%a/olo0>-,90d?
merah
enambahan
muda
reagen
ketika
8eaksi
irimidin
(warna
dan
kuning. =al ini masih sesuai dengan
berwarna hijau ketika ditambahkan
hasil !ang dieroleh. amun ketika
amonia
ditambahkan
dimana
Parr!
asa.
kafein
hasil
tersebut
seban!ak
tetes
meruakan reaksi ositif. 1omleks
amonia ekat ada residu. =asil
warna
erubahan warna !ang didaatkan
hijau
daat
terbentuk
dikarenakan ion kobalt dari kobalt
!akni warna hijau !ang meruakan
nitrat ada reagen Parr! bermuatan
hasil reaksi negatif, hasil reaksi
dua ositif sehingga memungkinkan
ositif
!ang
seharusn!a
adalah
berwarna violet. =al ini daat terjadi
dikarenakan warna
reaksi
violet
embentukkan
,2,30trimetil0*,<,;0
trio%o050hidroksi 0=,2=,3=0%antin tak berjalan dengan seharusn!a !ang daat diakibatkan ada kesalahan ada enambahan amonia dan atau kesalahan ada roses emanasan bahan baku kafein dalam =*)* dan
7aboratorium Pengembangan Unit
1endari
&
Universitas =aluoleo. *. A/evedo, A.', et al. *++;. $easurement
of
Cntrainer
Cffe#t of ater and Cthanol on Solubilit! of 4affeine in Suer#riti#al b!
=4l
1imia.
4arbondio%ide
FT"8
*ournal
Se#tros#o!.
of
(upercritical
+luids 2;(2&2*02;. ! 'P)$. *+-. Penerapan V.
KESIMPULAN
Pedoman 'ara Pembuatan Obat yang -aik ./).. Jakarta
. Analisis kualitatif bahan baku kafein dilakukan dengan uji
& Deartemen 1esehatan 8". 0! Dekes 8". 559. +armakope
organoletis, kelarutan, dan
%ndonesia 1disi %2 . Jakarta &
uji warna !ang men#aku
Deartemen 1esehatan 8". 9. 1o/uka, =. 1o!ama, $.
metode Parr! dan $ureksid. 'erdasarkan
hasil
organoletik dan
uji
kelarutan
daat dikatakan samel bahan baku
kafein
memenuhi
ers!aratan ada Farmakoe "ndonesia. Pada uji warna Parr! dihasilkan reaksi ositif sedangkan
$ureksid
menujukkan hasil negatif. DAFTA+ PUSTAKA
)! Abraham.
*++. Penuntun
Praktikum Kimia Organik %% .
)kitsu,
T.
$ure%ide
5;.
The
8ea#tion
of
4affeine Using itri# A#id. Parmaceutical
(ociety
of
*apan 2+(2 & 5-05-<. <. $aramis, 81. *+2. Analisis 1afein dalam 1oi 'ubuk di 1ota $anado $enggunakan Sektrofotometer Parmacon
UE0Eis.
*ournal
3o!0 & *0;. 4! Underwood, A.7. Analisis
Kimia
2ol!. *++*.
Kuantitatif
1disi 2% . Jakarta & Crlangga.