KOMPARASI ANTARA PASAR MODAL KONVENSIONAL DENGAN PASAR MODAL SYARIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Hukum Pasar Modal
Dosen: Prof. Dr. H. Yusuf Anwar, S.H, M.A. Dr . Lastuti Abubakar, S.H., M.H.
DIsusun Oleh: Nin Yasmine Lisasih
(110120100040)
MAGISTER HUKUM BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2011 DAFTAR ISI
BAB I PENDAH PENDAHULU ULUAN AN… ……………………………………………………
1
A. Latar Bel Belakang Mas Masalah………………………………………..
1
B. Iden dentifi tifik kasi Masalah lah………… ……………… ……… …………… ……………… ……… …………. ………...
4
BAB II TINJAUAN TENTANG PRINSIP-PRINSIP PASAR MODAL SYARIAH…… SYARIAH ………… ………… ……… …………… ……………… ……… …………… ……………… ……..
5
A. Tinj Tinjau auan an tent tentan ang g Pas Pasar ar Moda Modall Kon Konve vens nsio iona nal… l……… ………… ………… ……
5
1. Peng engertia rtian n Pa Pasar Mod Modal Ko Konvensio nsiona nal… l……… ………… ……… ………
5
2. Inst Instru rume men n Pasa Pasarr Mod Modal Konv Konven ensi sion onal al…… ………… ………… ………… …….. ..
5
B. Tinj Tinjau auan an tent tentan ang g Pasa Pasarr Moda Modall Syar Syaria iah… h……… ………… ………… ………… ……… …
9
1. Peng Pengert ertian ian Pasar Pasar Modal Modal Sya Syaria riah…… h…………… ……………… ……………… ………… … 9 2. Inst Instru rume men n Pas Pasar ar Moda Modall Sya Syari riah ah…… ………… ………… ………… ………… ………… ……
9
BAB III ANALISIS……… ANALISIS …………… …………… ……………… ……………… ……………… …………… …………… …………… …… 17 A. Komparasi Komparasi antara antara Sistem Sistem Pasar Modal Konvensional Konvensional Deng Dengan an Sistem Sistem Pasa Pasarr Modal Modal Syari Syariah… ah………… …………… …………… …………… …… 17 B. Kegunaan Kegunaan dan dan Manfaat Manfaat Prnsip-Pr Prnsip-Prinsi insip p Pasar
Modal Modal
Syaria Syariah…… h…………… ……………… ……………… ……………… ……………… ……………… …………. …. 37
BAB IV PENUTUP………… PENUTUP …………………… …………………… …………………… …………………… …………………… ………… 40 DAFTAR PUSTAKA……… PUSTAKA ……………… ……………… …………… …………… ……………… ……………… ……………… ……… 42
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Latar Belak Belakang ang Masalah Masalah Keberadaan pasar modal di Indonesia merupakan salah satu faktor terpenting dalam pembangunan perekonomian nasional, pasar modal berfungsi sebagai sarana pembentukan modal dan akumulasi dana bagi pembiayaan pembangunan. Terbukti telah banyak industri yang yang meng menggun gunak akan an instit institusi usi pasar pasar moda modall
sebag sebagai ai modal modal untuk untuk
menyerap investasi dan media untuk memperkuat posisi keuanganya. Pasar Modal merupakan kegiatan yang bersangkutan dengan penawar penawaran an umum umum dan perdaga perdagangan ngan efek, efek, perusaha perusahaan an publik publik yang yang berkait berkaitan an denga dengan n efek efek yang yang diterbit diterbitkan kannya, nya, serta serta
lembag lembaga a
dan
profesi yang berkaitan berkaitan dengan efek tersebut. tersebut. Pasar Pasar Modal bertindak sebagai penghubung penghubung ataupun ataupun
institu institusi si
antara para investor dengan perusahaan perusahaan pemerin pemerintah tah
melalui melalui perdagan perdagangan gan
instrum instrumen en
keuangan jangka panjang, disinilah letak pentingnya pentingnya pasar modal bagi suatu perusahaan yaitu merupakan tempat kegiatan perusahaan dalam dalam rangka rangka mencari mencari dana dana untuk untuk pembiaya pembiayaan an usahany usahanya.. a.. Namun Namun dalam dalam pelaksanaa pelaksanaan n kegiatanny kegiatannya, a, menjala menjalankan nkan
transak transaksi si
yang
pasar pasar modal seringk seringkali ali banyak banyak dilarang dilarang
seperti seperti
bunga bunga
( riba), riba),
perjudian (gambling/ (gambling/maysir maysir ), ), gharar, penipua penipuan n dan lain-lai lain-lain. n. Maka dirasa perlu adanya upaya untuk melakukan Islamisasi pada sektor perputaran modal yang sangat vital bagi perekonomian modern ini. Upaya Upaya Islamisa Islamisasi si tersebu tersebutt menega menegakkan kkan ketentua ketentuan n dan pandang pandangan an atau atau prin prinsi sipp-pr prin insi sip p syar syaria iah h dala dalam m kegi kegiat atan an pasa pasarr moda modall yang yang kemudia kemudian n disebut disebut dengan dengan pasar pasar modal modal syariah. syariah. Penerap Penerapan an sistem sistem ekon ekonom omii syar syaria iah h term termas asuk uk pada pada perb perban anka kan n dan dan pasa pasarr moda modall Perb Perban anka kan n syar syaria iah h atau atau Perb Perban anka kan n Isla Islam m adal adalah ah suat suatu u sist sistem em perbankan yang dikembangkan berdasarkan syariah (hukum) islam. Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam agama islam untuk memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram. Perkembangan pasar modal syariah di Indonesia telah mengalami kemajuan, kemajuan, perkembangan perkembangan dan kemajuan kemajuan pasar pasar modal syariah syariah dapat dilihat dari diterbitkannya 6 (enam) Fatwa DSN-MUI yang berkaitan
dengan industri pasar modal. Fatwa-fatwa Fatwa-fatwa tersebut adalah: Fatwa No.05 tahun 2000 tentang Jual Beli Saham; No.20 tahun 2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah; No.32 No.32
tahun tahun 2002 2002
tenta tentang ng Oblig Obligasi asi Sya Syaria riah; h; No.3 No.33 3 tahun tahun 2002 2002
tentang tentang Obligas Obligasii Syariah Syariah Mudhara Mudharabah; bah; No.40 No.40 tahun tahun 2003 tentang tentang Pasar Pasar Modal Modal dan Pedom Pedoman an Umum Umum Pener Penerapa apan n Prins Prinsip ip syaria syariah h di Bidan Bidang g Pasa Pasarr Modal; Modal; dan yang terakh terakhir ir fatwa fatwa
No.41 No.41 tahun tahun 2004
tentang Obligasi Syariah Ijarah. Kini semakin banyak fatwa-fatwa yang dite diterb rbit itka kan n
untuk tuk
dite diterb rbit itka kann nnya ya
meng engatur
fatw fatwaa-fa fatw twa a
pasar asar
ters terseb ebut ut
modal dal bera berart rtii
sya syariah iah. mend mendor oron ong g
Dengan upay upaya a
Islam Islamis isasi asi dalam dalam pasa pasarr moda modall sehi sehingg ngga a dapa dapatt menge mengemb mban angk gkan an alternatif sumber pembiayaan pembiayaan yang sekaligus sekaligus menambah menambah alternatif instrumen investasi halal. Dalam fatwa-fatwa tersebut termuat prinsipprinsip syariah syariah yang membedakan membedakan antara antara pasar modal modal konvensional konvensional dengan pasar modal syariah.
B. Identifi Identifikasi kasi Masalah Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat ditarik suatu identifikasi masalah yaitu : 1. Bagaimanakah Bagaimanakah komparasi komparasi antara antara sistem sistem pasar pasar modal modal konvensiona konvensionall
dengan pasar modal syariah? 2. Apak Apaka ah keg kegunaa unaan n dan dan manf manfaa aatt prin prinsi sipp-pr prin ins sip pasa pasarr moda modall syariah?
BAB II TINJAUAN TENTANG PRINSIP-PRINSIP PASAR MODAL SYARIAH
A. TINJAUAN TINJAUAN TENTANG TENTANG PASAR PASAR MODAL MODAL KONVENS KONVENSIONAL IONAL 1. Definis Definisii Pasar Pasar Modal Modal Konv Konvens ension ional. al. Pengertian pasar modal menurut Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995:
”Pasar Modal yaitu sebagai suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.”
2. Instrum Instrumen en Pasar Pasar Moda Modall Konven Konvension sional. al. Dalam Dalam pasar pasar modal modal konvens konvensiona ional, l, instrume instrument nt yang yang diper diperda dagan gangk gkan an
adal adalah ah
surat surat-su -surat rat
berha berharga rga
(securities)
seperti: a. Saham Saham adalah penyertaan dalam modal dasar suatu perseroan terbatas, sebagai tanda bukti penyertaan tersebut dikeluarkan surat saham/surat kolektif kepada pemilik yaitu pemeg pemegang ang saha saham. m. Sehin Sehingg gga a seseor seseorang ang yang yang memil memiliki iki saham perusahaan perusahaan tertentu, maka ia adalah juga salah satu dari pemilik perusahaan tersebut. 1 b. Obligasi Obligasi (Surat Hutang Jangka Panjang0 merupakan sumb sumber er dana dana jang jangka ka panj panjan ang. g. Jadi Jadi,, sert sertif ifik ikat at obli obliga gasi si merupak merupakan an suatu suatu surat surat oengaku oengakuan an hutang hutang atas pinjama pinjaman n yang diterima oleh perusahaan atau penerbit obligasi dari pemodal. Jangka waktu (maturity ( maturity ) obligasi telah ditentukan umum umumny nya a 5-10 5-10 tahun) tahun) dan dan disert disertai ai deng dengan an pemb pember erian ian imbalan bunga yang jumlah dan saat pembayarannya juga 1 Sumantoro, Pengantar Sumantoro, Pengantar tentang Pasar Modal di Indonesia , Ghalia Indonesia, Jakarta, 1990, hlm.10
telah ditetapkan dalam perjanjian Perwaliamatan. 2 Ada empat ketentuan dasar yang menjadi daya tarik utama obligasi yakni : 3 1) Oblig Obligasi asi memb membay ayar ar seran serangk gkaia aian n bunga bunga dalam dalam jumlah jumlah tertentu secara regular. Karena itu, obligasi kerap disebut sebagai sekuritas pendapatan tetap atau fixed income securities. 2) Emit Emiten en akan akan memba embaya yarr kemba embali li pinja injam man ters terseb ebut ut seut seutuh uhny nya a dan dan tepa tepatt wakt waktu u pada pada saat saat jatu jatuh h temp tempo, o, sehingga sehingga obligasi terlihat kurang beresiko (kecuali (kecuali dalam hal hal emite emiten n cidera cidera janji) janji) diband dibanding ingkan kan inves investas tasii yang yang bergantung bergantung kepada naik turunnya harga pasar (misalnya (misalnya saham). 3) Obligasi Obligasi meilik meilikii jatuh tempo tempo yang telah telah ditentuk ditentukan an yakni yakni keti ketika ka obli obliga gasi si habi habis s masa masany nya a dan dan pinj pinjam aman an haru harus s dibay dibayar ar penuh penuh pada pada nilai nilai nomi nominal nal.. Pemb Pembaya ayara ran n suku suku bung bunga a oblig obligas asii juga juga sudah sudah diteta ditetapk pkan an ketik ketika a oblig obligas asii diemisikan.
2 Jusuf Anwar, Pasar Anwar, Pasar Modal sebagai Sarana Pembiayaan dan Investasi, PT. Alumni, Bandung, 2005, hal. 97 3 Ibid
4) Tingkat Tingkat bunga bunga obligasi obligasi kompetit kompetitif, if, dalam artian artian obligasi obligasi membayar tingkat suku bunga yang dapat dibandingkan dengan dengan apa yang yang didapatk didapatkan an pemodal pemodal di tempat tempat lain. lain. Apabila tidak demikian, maka obligasi tidak akan menarik peminat para pemodal. c. Instru Instrume ment nt turun turunany anya a (derivative (derivative)) opsi. Efek derivative ialah kelanjutan dari efek yang telah terlebih dahulu dipasarkan. Termasuk Termasuk dalam jenis efek derivative derivative ini antara lain adalah bukti right, warran, opsi, dan lain-lain. 4 d. Right Sesuai dengan undang-undang pasar modal, Bukti Right Ri ght did didefi efinis nisika ikan n se sebag bagai ai ha hak k me meme mesa san n efe efek k ter terleb lebih ih dahulu pada harga yang telah ditetapkan selama periode terten ter tentu. tu. Bu Bukti kti Ri Right ght dit diterb erbitk itkan an pa pada da pe penaw nawar aran an um umum um terbatas (Rig (Right ht Issu Issue), e), dim dimana ana sa saham ham ba baru ru di ditaw tawark arkan an pertama pert ama kali kep kepada ada pem pemegan egang g saha saham m lama lama.. Bukt Buktii Rig Right ht juga juga da dapat pat dip diperd erdag agang angka kan n di pa pasa sarr sek sekund under er se selam lama a periode tertentu e. Waran. 4 Munir Fuady, Pasar Fuady, Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum) , PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001, hlm. 8
Wara Wa ran n bia biasa sany nya a me melek lekat at se sebag bagai ai da daya ya tar tarik ik (sweetener)
pada pa da
pen enaw awar aran an
umum um um sa sah ham
atau at aupu pun n
obligas obli gasi. i. Bias Biasanya anya har harga ga pel pelaks aksanaa anaan n lebi lebih h ren rendah dah dari pada harga pasar saham. Setelah saham ataupun obligasi tersebut ters ebut terc tercatat atat di burs bursa, a, war waran an dap dapat at dipe diperdag rdagangk angkan an secara terpisah. f. Reksa Da Dana Pengertian reksa dana dapat dipahamkan sebagai wadah penghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk diinvestasikan kembali dalam portofolio efek oleh manager investasi investasi dan kemudian disimpan oleh bank custodian. Jadi, wadah ini berfungsi menghimpun dana dulu dan kemudian dana-da dana-dana na tersebut tersebut digunaka digunakan n untuk untuk membel membelii portofol portofolio io efek. 5
B. TINJAUAN TINJAUAN TENTANG TENTANG PASAR MODAL SYARIAH. SYARIAH. 1. Penger Pengertian tian Pasar Pasar Moda Modall Syari Syariah ah Pasar Modal Islami (Islamic Capital Market/ICM) Market/ICM) atau lebih
5 Nindyo Pramono, sertifikasi Saham P.T. Go Public dan Hukum Pasar Modal di Indonesia, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 1997, hlm. 230
dikenal dikenal dengan dengan sebutan sebutan Pasar Pasar Modal Modal Syariah Syariah adalah adalah pasar pasar yang kegiatannya dilaksanakan dalam suatu cara yang tidak bertentangan dengan keyakinan para muslim dan agama Islam (syariah Islam). Hal ini meliputi berbagai transaksi pasar modal yang bebas dari segala hal dan unsure-unsur yang berkaitan serta serta dilaran dilarang g oleh Islam, Islam, seperti seperti riba, riba, maisir, maisir, dan ghahar. Land Landas asan an
utam utama a bagi bagi syst system em keua keuang ngan an Isla Islam m adal adalah ah
peraturan peraturan perundang-undang perundang-undangan an yang secara kolektif merujuk pada pada syariah syariah yang yang mengatu mengaturr aspek-a aspek-aspe spek k ekonom ekonomi, i, social, social, politik dan budaya dari masyarakat Islam. Para investor dalam instrumen pasar modal Islam tidak dibatasi pada kaum muslim saja saja,, teta tetapi pi terb terbuk uka a bagi bagi siap siapa a saja saja yang ang tert tertar arik ik untu untuk k menanamkan uangnya dalam system pasar modal Islam. 6 2. Instrum Instrument ent Pasar Pasar Moda Modall Syari Syariah. ah. Dala Dalam m pasa pasarr moda modall syar syaria iah, h, inst instru rume men n yang yang diperdagangkan ialah: a. Saha Saham m Syar Syaria iah. h. Yang dimaksud dengan saham syariah adalah 7:
6 Suruhanjaya Sekuriti, Capital Market Masterplan Malaysia, Februari, 2001, hlm. 41. 7 Ahmad Ifham Sholihin, Definisi Sholihin, Definisi Saham Syariah , sharianomics.wordpress.com/2010/11/25/ definisi saham- syariah / diunduh / diunduh pada 18 Maret 2011 pukul 12.25
1) Bukti Bukti kepem kepemili ilikan kan atas emite emiten n atau atau perus perusah ahaan aan publik, publik, dan dan tida tidak k term termas asuk uk saha saham m yang yang memi memili liki ki hakhak-ha hak k istimewa; Sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu suatu perusah perusahaan aan yang yang diterbit diterbitkan kan oleh Emiten yang kegia kegiatan tan usah usaha a maupu maupun n cara cara peng pengelo elolaa laann nnya ya tidak tidak bertentangan dengan prinsip syariah. 2) Sert Sertif ifik ikat at yang yang menu menunj njuk ukka kan n bukt buktii kepe kepemi mili lika kan n suat suatu u perusahaan yang diterbitkan oleh Emiten yang kegiatan usaha maupun cara pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip syariah. b. Obli Obliga gasi si Syar Syaria iah h Berdasarkan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 32/DSN-MUI/IX/2 32/DSN-MUI/IX/2002, 002, Obligasi Obligasi Syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluar dikeluarkan kan Emiten Emiten kepada kepada pemega pemegang ng Obligas Obligasii Syari’ah Syari’ah yang yang mewa mewajib jibka kan n Emite Emiten n untuk untuk memb membaya ayarr pend pendap apata atan n kepa epada
peme emegang ang
Obligas igasii
Syar yari’a i’ah
berupa upa
bagi
hasil/margin/fee, hasil/margin/fee, serta serta memb membay ayar ar kemba kembalili dana dana oblig obligas asii pada saat jatuh tempo. Untuk menerbitkan Obligasi Syariah, ada beberapa
kriteria persyaratan yang harus dipenuhi oleh emiten, yaitu: 1) Aktivit ivita as uta utama
(core (core busines business) s)
yang ang hala halal, l, tida tidak k
berte bertent ntan angan gan deng dengan an subs substan tansi si Fatw Fatwa a No: 20/DS 20/DSNNMUI/IV/2001. MUI/IV/2001. Fatwa tersebut tersebut menjelaskan menjelaskan bahwa jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan syariah Islam di antaranya adalah: a) Usaha Usaha perju perjudia dian n dan dan perma permaina inan n yang yang tergo tergolon long g judi judi atau atau perdag perdagan angan gan yang yang dilar dilarang ang;; Usah Usaha a lemba lembaga ga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan asuransi konvensional b) Usa Usaha
yang yang
memp mempro rodu duks ksi, i,
mendi endist stri ribu busi si,,
sert serta a
memperdagangkan makanan dan minuman haram. c) Usaha Usaha yang yang memp mempro roduk duksi, si, mendist mendistrib ribus usi, i, dan dan atau atau menye menyedia diaka kan n baran barang-b g-bara arang ng ataup ataupun un jasa jasa yang yang merusak moral dan bersifat mudharat. 2) Perin ringkat kat Investment Grade: Grade : a) memilik memilikii fundamen fundamental tal usaha usaha yang yang kuat; kuat; b) memilik memilikii fundamen fundamental tal keuang keuangan an yang kuat; kuat; c) memilik memilikii citra citra yang yang baik baik bagi bagi publi public c
3) Keun Keuntu tung ngan an tamb tambah ahan an jika jika term termas asuk uk Korp Korpor oras asii atau atau Institusi Syariah yang terdaftar dalam komponen Jakarta Islamic Index. Karakteristik obligasi syariah antara lain 8: 1) Obli Obliga gasi si Syar Syaria iah h mene meneka kank nkan an pend pendap apat atan an inve invest stas asii bukan berdasar kepada tingkat bunga (kupon) yang telah ditent ditentuk ukan an sebelu sebelumn mnya. ya. Tingk Tingkat at penda pendapa patan tan dalam dalam obligasi syariah berdasar kepada tingkat rasio bagi hasil (nisbah) (nisbah) yang yang besaran besarannya nya telah telah disepek disepekati ati oleh pihak pihak emiten dan investor. 2) Dalam Dalam sistem sistem pengawas pengawasanny annya a selain diawas diawasii oleh pihak Wall Wall Amana Amanatt maka maka meka mekanis nisme me oblig obligasi asi Syari Syariah ah juga juga diaw diawas asii oleh oleh Dewa Dewan n Peng Pengaw awas as Syar Syaria iah h (di (di bawa bawah h Majelis Ulama Indonesia) sejak dari penerbitan obligasi sampai sampai akhir akhir dari dari masa masa penerbi penerbitan tan obligasi obligasi tersebut tersebut.. Dengan adanya sistem ini maka prinsip kehati-hatian dan perlin lindunga ngan
kepad pada
invest estor
oblig bliga asi
Syaria riah
diharapkan bisa lebih terjamin. 3) Jeni Jenis s indu indust stri ri yang yang dikel ikelol ola a oleh oleh emit emite en sert serta a hasil asil 8 Manfaat Sistem Informasi Bagi Perbankan Syariah, kautsar87.wordpress.com/2008/06/24/ obligasi syariah /, diunduh pada 18 Maret 2011 pukul 12.49
pend pendapa apata tan n perus perusah ahaan aan pene penerb rbit it oblig obligasi asi harus harus terterhindar dari unsur nonhalal. Secara umum, ketentuan mekanisme mengenai obligasi syariah adalah sebagai berikut
9
:
1) Oblig Obligasi asi syaria syariah h harus haruslah lah berda berdasar sarka kan n kons konsep ep syari syariah ah yang hanya memberikan memberikan pendapatan kepada pemegang pemegang obligasi dalam bentuk bagi hasil atau revenue sharing serta pembayaran utang pokok pada saat jatuh tempo. 2) Obli Obliga gasi si syar syaria iah h mudh mudhar arab abah ah yang yang dite diterb rbit itka kan n haru harus s berdasarkan pada bentuk pembagian hasil keuntungan yang yang telah telah disep disepaka akati ti sebe sebelum lumny nya a serta serta penda pendapa patan tan yang diterima harus bersih dari unsur nonhalal. 3) Nis Nisbah bah (ras (rasio io bagi bagi hasi hasil) l) haru harus s dite ditent ntuk ukan an ses sesuai uai kesepakatan sebelum penerbitan obligasi tersebut. 4) Pembag Pembagian ian pendapata pendapatan n dapat dilakukan dilakukan secara secara periodik periodik atau atau sesu sesuai ai keten ketentua tuan n bersa bersama ma,, dan dan pada pada saat saat jatuh jatuh tempo hal itu diperhitungkan secara keseluruhan. 5) Sist Sistem em peng pengaw awas asan an aspe aspek k syar syaria iah h dila dilaku kuka kan n oleh oleh Dewan Pengawas Syariah atau oleh Tim Ahli Syariah 9 Ibid
yang ditunjuk oleh Dewan Syariah Nasional MUI. 6)
Apab Apabil ila a kela kelala laia ian n
peru perusa saha haan an pene penerb rbit it atau atau
mela melang ngga garr
obli obliga gasi si mela melaku kuka kan n
syar syarat at
perj perjan anji jian an,,
waji wajib b
dilakukan dilakukan pengem-balian pengem-balian dana investor dan harus dibuat surat pengakuan utang. 7) Apabila Apabila emiten emiten berbua berbuatt kelalaian kelalaian atau cedera cedera janji janji maka maka pihak investor dapat menarik dananya. 8) Hak Hak kepe kepemi mili lika kan n obli obliga gasi si syar syaria iah h mudh mudhar arab abah ah dapa dapatt dipindah tangan kepada pihak lain sesuai kesepakatan akad perjanjian. c. Reks Reksa a Dana Dana Sya Syari riah ah.. Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) (DSN-MUI) Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001 20/DSN-MUI/IV/2001 mengena mengenaii Pedoma Pedoman n Pelaksa Pelaksanaa naan n Investas Investasii untuk untuk Reksa Reksa Dana Dana Syariah Syariah dan Nomor Nomor 40/DSN 40/DSN-MUI -MUI/X/ /X/2003 2003 mengena mengenaii Pasa Pasarr Moda Modall dan dan Pedo Pedoma man n Umum Umum Pene Penera rapa pan n Prin Prinsi sip p Syariah di Bidang Pasar Modal, definisi Reksa Dana Syariah adalah reksa dana yang beroperasi menurut ketentuan dan prin prinsi sip p Syar Syaria iah h Isla Islam, m, baik baik dala dalam m bent bentuk uk akad akad anta antara ra pemodal sebagai pemilik harta (shahib al-mal/rabb al-mal)
dengan dengan Manajer Manajer Investa Investasi, si, begitu begitu pula pengelol pengelolaan aan dana dana inve invest stas asii seba sebaga gaii waki wakill shah shahib ib al-m al-mal al,, maup maupun un anta antara ra Manaj Manajer er Invest Investasi asi sebaga sebagaii wakil wakil shahib shahib al-ma al-mall deng dengan an pengguna investasi. d. Kont Kontra rak k Inve Invest stas asii Kole Kolekt ktif if Efek Efek Bera Beragu gun n Aset Aset (KIK (KIK EBA) EBA) Syariah, dan e. surat surat berharga berharga lainnya lainnya yang sesuai sesuai dengan dengan Prinsip-p Prinsip-prins rinsip ip Syariah 3. Prinsip Prinsip-Pri -Prinsi nsip p Pasar Pasar Modal Modal Syari Syariah. ah. PrinsipPrinsip-prin prinsip sip Syariah Syariah adalah adalah prinsip-p prinsip-prins rinsip ip yang didasarkan didasarkan atas ajaran Islam yang penetapannya penetapannya dilakukan dilakukan oleh DSN-MUI. DSN-MUI. Prinsip-prinsip Prinsip-prinsip syariah syariah di bidang pasar pasar modal modal harus memenuhi ketentuan : a. Pasa Pasarr Moda Modall bese besert rta a selur eluruh uh meka mekani nism sme e kegi kegiat atan anny nya a terutama
mengenai
em emiten,
diperdag diperdagangk angkan an
dan
dipandan dipandang g
sesuai sesuai
telah telah
jenis
mekanis mekanisme me
Efek
yang
perdaga perdagangan ngannya nya
dengan dengan Syariah Syariah apabila apabila telah telah
memenuhi Prinsip-prinsip Syariah. b. Suatu Suatu Efek dipandan dipandang g telah memenu memenuhi hi prinsip-p prinsip-prins rinsip ip
syariah apabila telah memperoleh Pernyataan Kesesuaian Syariah. Prinsip-prinsip syariah pasar modal tersebut ialah : a. Tidak Tidak diperkena diperkenankan nkannya nya penjuala penjualan n dan pembelian pembelian secara secara langsung. b. Perubah Perubahan an harga harga hanya ditentuk ditentukan an oleh kekuata kekuatan n pasar, pasar, dimana tidak ada perubahan yang berarti dari nilai intrinsik saham. c. Saham-s Saham-saham aham terseb tersebut ut dijual dijual ataupun ataupun dibeli dibeli jika mema memang ng tersedia. d. Pene enelit litian ian account books secara cermat. e. Prak Prakte tek k stan standa darr mana manaje jeme men n bisn bisnis is dan dan akun akunti ting ng haru harus s diterapkan pada semua perusahaan yang telah memiliki kuota saham tertentu. f. Perlu Perlu ada prose proses s audit audit dan dan investi investiga gasi si secara secara menda mendada dak k untu untuk k mene meneli liti ti kebe kebena nara ran n dari dari bala balanc nce e shee sheett suat suatu u perusahaan. g. mela melara rang ng peru perusa saha haan an untu untuk k menju enjual al saha saham m merek ereka a sendiri
BAB III ANALISIS
A. Kompa Kompara rasi si antar antara a Sistem Sistem Pasar Pasar Moda Modall Konv Konven ensio siona nall deng dengan an Sistem Pasar Modal Syariah. Persamaan sistem pasar modal konvensional dengan sistem pasar modal syariah antara lain : 1. Asas Asas Kebe Kebebas basan an Berk Berkont ontrak rak.. Pada Pada pasar pasar modal modal konvensi konvensional onal,, pelaksa pelaksanaa naan n kontrak kontrak berdasar pada asas kebebasan berkontrak sesuai dengan Pasal 1338 dan kesepakatan sesuai Pasal 1320 KUHPerdata. Pada pasar modal syariah, semua kontrak diperbolehkan kecuali yang dilarang menurut syariah Islam dan dilakukan atas dasar ridho dasar ridho sama ridho. 2. Pembata atasan
Pada pasar modal konvensional pembatasannya antara lain : a. Sebab Sebab yang yang halal halal (Pasa (Pasal132 l1320 0 KUHPer KUHPerdata data)) b. Hal terte tertentu ntu (Pas (Pasal13 al1320 20 KUHPe KUHPerdat rdata) a) c. Tidak Tidak khilaf khilaf (Pasal (Pasal 1322 KUHPerd KUHPerdata) ata) d. Tida Tidak k bera beratt sebe sebela lah h (misbruik van omstandigheden). e. Judi Judi merupak merupakan an suatu pidana pidana (KUHPid (KUHPidana ana), ), Undang-Und Undang-Undang ang Nomor 7 Tahun 1974. f. Kehat Kehati-h i-hat atian ian (dala (dalam m perbank perbankan an dinam dinamak akan an prudential prudential banking yang diatur dalam SKDirBI/SEBI No.30 tgl 27/2/98) g. Peni Penipu puan an,, Mani Manipu pula lasi si pasa pasar, r, tran transa saks ksii dua dua efek efek atau atau lebi lebih h (Pasal 90-93 UU Pasar Modal) 1) Pasa Pasall 90 90 UUP UUPM M Dalam kegiatan perdagangan Efek , setiap setiap Pihak Pihak dilaran dilarang g secara langsung atau tidak langsung: a) menipu
atau
mengelabui
Pihak
lain
dengan
menggunakan sarana dan atau cara apa pun; b) turut turut serta menipu menipu atau atau mengel mengelabui abui Pihak Pihak lain; lain; dan c) membua membuatt pernyataa pernyataan n tidak benar benar mengena mengenaii fakta yang yang material atau tidak mengungkapkan fakta yang material
agar agar
pern pernya yata taan an
yang yang
dibu dibuat at
tida tidak k
meny menyes esat atka kan n
mengenai keadaan yang terjadi pada saat pernyataan dibua dibuatt deng dengan an maksu maksud d untu untuk k meng mengunt untun ungka gkan n atau atau menghindarkan kerugian untuk diri sendiri atau Pihak lain atau dengan tujuan mempengaruhi mempengaruhi Pihak lain untuk membeli atau menjual Efek
2) Pasa Pasall 91 91 UUP UUPM M Setiap Seti ap Piha Pihak k dila dilaran rang g mel melakuk akukan an tin tindaka dakan n , baik langsung langsung maupun tidak langsung, dengan tujuan untuk menciptakan gamba gambaran ran semu semu atau atau meny menyesa esatka tkan n mengen mengenai ai kegi kegiata atan n perda perdagan ganga gan, n, kead keadaan aan pasar, pasar, atau atau harga harga Efek Efek di Bursa Bursa Efek. 3) Pasa Pasall 92 92 UUP UUPM M Setiap Setiap Pihak, Pihak, baik sendiri sendiri-sen -sendiri diri maupun maupun bersama bersama-sam -sama a dengan dengan Pihak Pihak lain, lain, dilarang melakuka melakukan n 2 (dua) (dua) transak transaksi si Efek Efek atau atau lebih, lebih, baik baik langsu langsung ng maup maupun un tidak tidak langs langsun ung, g, sehingg sehingga a menyeba menyebabkan bkan harga Efek di Bursa Bursa Efek Efek tetap, tetap, naik, naik, atau turun dengan dengan tujuan tujuan mempen mempengaru garuhi hi Pihak Pihak lain untuk membeli, menjual, atau menahan Efek.
4) Pasa Pasall 93 93 UUP UUPM M
a. Pihak Pihak yang yang bersa bersang ngkut kutan an menge mengeta tahui hui atau atau sepa sepatut tutnya nya mengetahui mengetahui bahwa pernyataan atau keterangan keterangan tersebut secara material tidak benar atau menyesatkan; atau b. Pihak Pihak yang bersan bersangkut gkutan an tidak cukup cukup berhat berhati-ha i-hati ti dalam menent menentukan ukan kebenar kebenaran an materia materiall dari pernyata pernyataan an atau keterangan tersebut. Sedangkan pada pasar modal syariah pembatasannya antara lain : a. halal b. tidak gharar (tidak gharar (tidak jelas) c. tidak tidak menzh menzholim olimii dan dan tidak tidak dizholim dizholimii d. harus rus adil e. tidak maysir (judi) maysir (judi) f. prinsip ihtiyath g. tidak najsy (Fatwa DSN No.20/DSN-MUI/IX/2000 juncto Fatwa DSN No.40/DSN-MUI/X/2003) Dalam Fatwa DSN No.20/DSN-MUI/XI/2000, Pemilihan dan pelaksa pelaksanaa naan n transaks transaksii investas investasii harus harus dilaksan dilaksanaka akan n menurut menurut prinsip prinsip kehatikehati-hati hatian an ( ihtiyath/prudentia ihtiyath/prudentiall management management ), ) , sert serta a
tidak tidak diperbol diperbolehka ehkan n melakuk melakukan an spekulas spekulasii yang yang di dalamny dalamnya a mengandung unsur gharar. Tindakan yang dimaksud meliputi najsy yaitu najsy yaitu melakukan penawaran palsu. Dalam Dalam Pasal Pasal 5 Fatwa Fatwa DSN No.40/D No.40/DSN-M SN-MUI/ UI/X/20 X/2003 03 mengen mengenai ai transaksi transaksi yang yang dilarang, dilarang, Pelaksan Pelaksanaan aan
transak transaksi si
harus dilakukan menurut prinsip kehati-hatian serta tidak diperbolehkan diperbolehkan melakukan melakukan spekulasi spekulasi dan manipulasi manipulasi yang di dalam dalamnya nya meng mengan andun dung g unsur unsur dhara dharar, r, ghara gharar, r, riba, riba, maisi maisir, r, risywah, maksiat dan kezhaliman. Transaksi yang mengandung unsu unsurr dhar dharar ar,, ghar gharar ar,, riba riba,, mais maisir ir,, risy risywa wah, h, maks maksia iatt dan dan kezh kezhal alim iman an ters terseb ebut ut term termas asuk uk di dala dalamn mnya ya najs najsy, y, yait yaitu u melakukan penawaran palsu. 3. Inst Instru rume men n Efek Efek.. a. Obliga ligas si. Pada Pada pasar pasar moda modall konve konvens nsion ional, al, pokok pokok oblig obligasi asi dikem dikembal balika ikan n kepad kepada a pada pada piha pihak k yang yang berp berpiut iutang ang.. Hal Hal ini sesuai dengan PP Nomor 4 Tahun 1998. Pasal 3 menjelaskan bahwa : 1) Apabila Apabila Penangg Penanggung ung Pajak Pajak tidak meluna melunasi si utang pajak pajak dan
biaya penagihan pajak setelah 14 (empat belas) hari sejak penyit penyitaan aan barang barang yang yang penju penjuala alanny nnya a dikecu dikecuali alika kan n dari dari penjua penjualan lan secar secara a lelan lelang g seba sebagai gaima mana na dimak dimaksu sud d dalam dalam Pasal 2 Pejabat segera menjual, menggunakan dan atau meminda memindahbu hbukuka kukan n barang barang sitaan sitaan untuk untuk pelunasa pelunasan n biaya biaya penagihan pajak dan utang pajak. 2) Sebelum Sebelum jangka jangka waktu waktu 14 (empat (empat belas) hari hari sebagaima sebagaimana na dimaksud pada ayat (1) berakhir Penanggung Pajak dapat mengajukan
permohonan
kepada
Pejabat
untuk
mengguna menggunakan kan barang barang sitaan sitaan berupa berupa uang uang tunai, tunai, deposit deposito o berjan berjangk gka, a, tabun tabunga gan, n, saldo saldo reken rekening ing koran, koran, giro, giro, atau atau bent bentuk uk lain lainny nya a yang yang dipe diperg rgsa sama maka kan n deng dengan an itu itu untu untuk k pelunasan biaya penagihan pajak dan utang pajak. Pasal 4, menjelaskan bahwa : 1) Penjual juala an,
pengg nggunaan, aan,
dan
atau atau
peminda ndahbuku ukuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), dilakukan dengan cara sebagai berikut : a) uang tunai tunai disetor disetor ke Kas Negara Negara atau atau ke Kas Daerah; Daerah; b) deposi deposito to berja berjangk ngka, a, tabun tabunga gan, n, saldo saldo reken rekening ing koran, koran, giro atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu
dipin dipinda dahbu hbuku kukan kan ke reken rekening ing Kas Kas Negar Negara a atau atau Kas Kas Daer Daerah ah atas atas perm permint intaan aan Pejab Pejabat at kepad kepada a bank bank yang yang bersangkutan; c) obligas obligasi, i, saham saham atau atau surat surat berharg berharga a lainnya: lainnya: (1) (1) yang yang dipe diperd rdag agan angk gkan an di burs bursa a efek efek,, diju dijual al oleh oleh Pejabat melalui bursa efek sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan (2) yang tidak diperdaga diperdagangka ngkan n di bursa bursa efek langsung langsung dijual oleh Pejabat kepada pembeli; Sedang Sedangkan kan pada pasar pasar modal syariah syariah,,
dana dana obligasi obligasi
dibayar kembali. Hal ini diatur dalam ketentuan khusus Fatwa DSN No. 33/DSN-MUI/X/2002 yang isinya : 1) Apab Apabil ila a Emit Emiten en (Mudharib ( Mudharib)) lalai dan/atau melanggar syarat perj erjanj anjian ian
dan/ dan/a atau tau
melam elamp paui
bata atas,
Mudharib
berkewajiban menjamin pengembalian dana Mudha-rabah, dan Shahibul Mal dapat meminta Mudharib untuk membuat membuat surat pengakuan hutang; 2) Apabila
Emiten
( Mudharib) Mudharib )
dike iketah tahui
lalai lai
dan/at /atau
melan melangg ggar ar syar syarat at perja perjanj njian ian dan/a dan/atau tau melam melampa paui ui bata batas s
kepada pihak lain, pemegang Obligasi Syariah Mudharabah (Shah Shahibu ibull Mal Mal ) dapa dapatt mena menari rik k dana dana Obli Oblig gasi asi Syar Syaria iah h Mudharabah; b. Reks Reksa a Dana. ana. Pada pasar modal konvensional, konvensional, Hubungan Kuasa antara Manajer Investasi dan pemodal (KUHPer. Bab XVI Bk.III). Sedangk Sedangkan an pada pada pasar pasar modal modal syariah, syariah, reksa reksa dana dana berd berdas asar arka kan n
prin prinsi sip p
waka wakala lah h
(Fat (Fatwa wa
DSN
No.1 No.10/ 0/DS DSNN-
MUI/IV/2000). Ketentuan tentang Wakalah ialah: a. Pernyata Pernyataan an ijab dan qabul qabul harus harus dinyataka dinyatakan n oleh para para pihak untuk menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak (akad). b. Wakalah Wakalah denga dengan n imbalan imbalan bersifat bersifat mengik mengikat at dan tidak tidak boleh dibatalkan secara sepihak. 4. Bunga. Pada pasar modal konvensional bunga tetap (fixed interest rate) diperbolehkan. Pada pasar modal syariah keuntungan ditentukan dimuka (fixed profit) dalam Murabahah/Ba-i Bitsaman Ajil diperbolehkan.
5. Upah Upah ata atas s jasa jasa pek pekerj erjaa aan. n. Pada pasar modal konvensional upah atas jasa pekerjaan ditentukan berdasarkan persetujuan-persetujuan untuk melakukan pekerjaan (KUHPer. Bab VIII Bk.III). Pada Pada pasa pasarr modal modal syar syariah iah,, upah upah atas atas jasa jasa peker pekerjaa jaan n ditentuk ditentukan an berdasar berdasarkan kan prinsip prinsip Ijaroh Ijaroh (Fatwa (Fatwa DSN No.09/DS No.09/DSNNMUI/IV/2000) yaitu : a. Pemb Pembay ayara aran n sewa sewa atau atau upah upah boleh boleh berben berbentuk tuk jasa (manfaa (manfaatt lain) dari jenis yang sama dengan obyek kontrak. b. Kelenturan ( flexibility) dalam dalam mene menentu ntukan kan sewa sewa atau atau upah upah dapat diwujudkan dalam ukuran waktu, tempat dan jarak. 6. Jual Beli. Pada pasar modal konvensional, jual beli dilakukan berdasar KUH Per. BAB V Bk. III Pada pasar modal syariah, jual beli yang dilakukan ialah jual beli Salam Salam (Fatwa DSN
No.05/DS No.05/DSN-MU N-MUI/I I/IV/20 V/2000) 00) dan Istishna Istishna
(Fatwa DSN No.06/DSN-MUI/IV/2000) No.06/DSN-MUI/IV/2000).. Ketentuan mengenai jual beli salam yaitu :
a. Ketentu Ketentuan an tentang tentang Pembaya Pembayaran ran:: 1) Alat Alat baya bayarr haru harus s dike diketa tahu huii juml jumlah ah dan dan bent bentuk ukny nya, a, baik baik berupa uang, barang, atau manfaat. 2) Pembayaran Pembayaran harus harus dilakukan dilakukan pada saat kontrak kontrak disepakati. disepakati. 3) Pembayaran Pembayaran tidak tidak boleh boleh dalam dalam bentuk bentuk pembebasan pembebasan hutang. b. Kete Ketentu ntuan an tenta tentang ng Baran Barang: g: 1) Harus jelas ciri-cirinya ciri-cirinya dan dapat diakui sebagai hutang. 2) Harus Harus dapat dapat dijelask dijelaskan an spesifi spesifikas kasinya inya.. 3) Penyera Penyerahann hannya ya dilakuk dilakukan an kemud kemudian. ian. 4) Wakt Waktu u dan dan temp tempat at peny penyer erah ahan an bara barang ng haru harus s dite diteta tapk pkan an berdasarkan kesepakatan. 5) Pembeli tidak boleh boleh menjual menjual barang sebelum menerimanya. menerimanya. 6) Tidak boleh boleh menukar menukar barang, kecuali dengan barang sejenis sesuai kesepakatan. c. Kete Ketent ntua uan n ten tenta tang ng Salam Paralel : Dibolehkan
melakukan salam salam paralel paralel deng dengan an syara syarat, t, akad akad
kedua terpisah dari, dan tidak berkaitan dengan akad pertama.
d. Penyer Penyerahan ahan Baran Barang g Sebelum Sebelum atau atau pada Waktun Waktunya: ya: 1) Penju Penjual al harus harus menye menyera rahka hkan n bara barang ng tepat tepat pada pada wakt waktuny unya a dengan kualitas dan jumlah yang telah disepakati. 2) Jika Jika penj penjua uall meny menyer erah ahka kan n bara barang ng deng dengan an kual kualit itas as yang yang lebih tinggi, penjual tidak boleh meminta tambahan harga. 3) Jika Jika penj penjua uall meny menyer erah ahka kan n bara barang ng deng dengan an kual kualit itas as yang yang lebih rendah, dan pembeli rela menerimanya, maka ia tidak boleh menuntut pengurangan harga (diskon). 4) Penjual Penjual dapat dapat menyerah menyerahkan kan barang barang lebih lebih cepat dari waktu waktu yang yang dise disepak pakat atii deng dengan an syara syaratt
kuali kualita tas s dan dan jumlah jumlah
baran barang g sesu sesuai ai deng dengan an kese kesepak pakata atan, n, dan dan ia tidak tidak boleh boleh menuntut tambahan harga. 5) Jika semua semua atau atau sebagian sebagian barang barang tidak tidak tersedia tersedia pada pada waktu penye penyerah rahan an,, atau atau kuali kualitas tasny nya a lebih lebih renda rendah h dan dan pembel pembelii tidak rela menerimanya, maka ia memiliki dua pilihan: a) membatalkan membatalkan kontrak dan meminta kembali uangnya, uangnya, b) menung menunggu gu sampa sampaii barang barang terse tersedia. dia. e. Pemb Pembata atalan lan Kontr Kontrak: ak:
Pada Pada dasarnya dasarnya pembata pembatalan lan salam boleh boleh dilakuk dilakukan, an, selama selama tidak merugikan kedua belah pihak Sedangkan ketentuan mengenai jual beli Istishna adalah sebagai berikut: a. Ketentu Ketentuan an tentang tentang Pembaya Pembayaran ran:: 1) Alat Alat baya bayarr haru harus s dike diketa tahu huii juml jumlah ah dan dan bent bentuk ukny nya, a, baik baik berupa uang, barang, atau manfaat. 2) Pembayaran Pembayaran dilakukan dilakukan sesuai sesuai dengan kesepakatan. kesepakatan. 3) Pembayaran Pembayaran tidak tidak boleh boleh dalam dalam bentuk bentuk pembebasan pembebasan hutang. b. Kete Ketentu ntuan an tenta tentang ng Baran Barang: g: 1) Harus jelas ciri-cirinya ciri-cirinya dan dapat diakui sebagai hutang. 2) Harus Harus dapat dapat dijelask dijelaskan an spesifi spesifikas kasinya inya.. 3) Penyera Penyerahann hannya ya dilakuk dilakukan an kemud kemudian. ian. 4) Wakt Waktu u dan dan temp tempat at peny penyer erah ahan an bara barang ng haru harus s dite diteta tapk pkan an berdasarkan kesepakatan. 5) Pembeli (mustashni’ ( mustashni’ ) tidak boleh menjual barang sebelum menerimanya.
6) Tidak boleh boleh menukar menukar barang, kecuali dengan barang sejenis sesuai kesepakatan. 7) Dalam Dalam hal terdapat terdapat cacat cacat atau atau barang barang tidak sesuai sesuai denga dengan n kesepakatan, kesepakatan, pemesan pemesan memiliki memiliki hak khiyar (hak memilih) untuk melanjutkan atau membatalkan akad. c. Kete Ketent ntua uan n lain lain : 1) Dala Dalam m hal hal pesa pesana nan n suda sudah h dike dikerj rjak akan an sesu sesuai ai deng denga an kesepakatan, hukumnya mengikat. 2) Semua kete etentuan uan dalam lam jual beli eli salam yang tid tidak disebutkan di atas berlaku pula pada jual beli istishna’. 3) Jika salah salah satu pihak pihak tidak menunaik menunaikan an kewajiba kewajibanny nnya a atau jika terjadi perselisihan di antara kedua belah pihak, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syari’ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah. 7. Sewa Sewa Bara Barang ng.. Pada pasar modal konvensional, sewa menyewa berdasar (KUHPer. Bab VII Bk.III) Pada pasar modal syariah, sewa menyewa yang dilakukan ialah ialah sewa sewa menye menyewa wa Ijaroh Ijaroh
dalam dalam Fatwa Fatwa DSN No.09 No.09/DS /DSNN-
MUI/IV/2000 yaitu : a. Sewa Sewa atau upah upah
adala adalah h
sesu sesuatu atu
yang yang
dijan dijanjik jikan an
dan
dibayar dibayar nasabah nasabah kepada kepada LKS sebagai sebagai pembaya pembayaran ran manfaat manfaat.. Sesuatu yang yang dapat dijadikan dijadikan harga dalam jual beli dapat pula pula dijadikan sewa atau upah dalam Ijarah. b. Kewajib Kewajiban an LKS dan dan Nasabah Nasabah dalam dalam Pembiay Pembiayaan aan Ijarah Ijarah 1) Kewajiban Kewajiban LKS sebagai pemberi manfaat barang atau jasa: jasa: a) Menyedia Menyediakan kan barang barang yang yang disewaka disewakan n atau jasa jasa yang diberikan b) Menanggu Menanggung ng biaya biaya pemeliha pemeliharaa raan n barang. barang. c) Menjamin
bila
terdapat
cacat
pada
barang
yang
disewakan. 2) Kewajib Kewajiban an nasabah nasabah sebagai sebagai pener penerima ima manfaat manfaat barang barang atau atau jasa: a) Membaya Membayarr sewa atau atau upah upah dan bertang bertanggung gung jawab jawab untuk
menjaga
keutuhan
barang
serta
menggunakannya sesuai kontrak. b) Mena Menang nggu gung ng
biay biaya a
peme pemeli liha hara raan an
bara barang ng
yang yang
sifatnya ringan (tidak materiil). c) Jika Jika
bara barang ng
yang yang
dise disewa wa
rusa rusak, k,
buka bukan n
kare karena na
pelanggaran pelanggaran dari penggunaan penggunaan yang dibolehkan, dibolehkan, juga bukan bukan
karena karena kelalai kelalaian an
pihak pihak
penerim penerima a
manfaat manfaat
dalam dalam
menjaga menjaganya, nya, ia tidak tidak bertang bertanggun gung g jawab jawab atas
kerusakan tersebut. 8. Leasing Leasing (sewa (sewa denga dengan n opsi opsi beli) beli).. Pada pasar modal konvensional, leasing diatur dalam SKB Menkeu, Menperindag 7 Februari 1974 Pada pasar modal syariah, leasing berdasar pada prinsip Ijaroh Muntahiya Bi-Tamlik (Fatwa DSN No.27/DSN-MUI/III/2002). Akad al-Ijarah al-Muntahiyah bi al-Tamlik boleh dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: Semua a ruku rukun n dan dan syar syarat at yang yang berl berlak aku u dala dalam m akad akad Ijar Ijarah ah a. Semu (Fatwa DSN 09/DSN-MUI/IV/2000) 09/DSN-MUI/IV/2000) berlaku pula dalam akad alIjarah al-Muntahiyah bi al-Tamlik. b. Perjanjian untuk melakukan akad al-Ijarah al-Muntahiyah bi al-
Tamlik harus disepakati ketika akad Ijarah ditandatangani. c. Hak dan kewajiban setiap pihak harus dijelaskan dalam akad.
Ketentuan Ketentuan tentang al-Ijarah al-Muntahiyah bi al-Tamlik amtara lain : a. Pihak yang melakukan al-Ijarah al-Muntahiah bi al-Tamlik harus
melaksanakan akad Ijarah terlebih dahulu. Akad pemindahan kepemilikan, baik dengan jual beli atau pemberian, hanya dapat dilakukan setelah masa Ijarah selesai. Janji peminda pemindahan han kepemil kepemilikan ikan yang disepakati disepakati di awal awal akad akad b. Janji Ijarah adalah wa'd, yang hukumnya tidak mengikat. Apabila janji itu ingin ingin dilak dilaksan sanak akan, an, maka maka harus harus ada ada akad akad pemin pemindah dahan an kepemilikan yang dilakukan setelah masa Ijarah selesai. 9. Penj Penjam amin in / Gar Garan ansi si.. Pada pasar modal konvensional, diatur dalam KUHPer Bab XVII Bk.III , Pemberian Garansi Bank oleh Bank (Surat Kep.Dir BI No.23/88/KEP/DIR tanggal 18 Maret 1991) Pada pasar modal syariah, penjamin penjamin berdasar prinsip Kafalah (Fatwa (Fatwa DSN No.11/D No.11/DSN-M SN-MUI/ UI/IV/2 IV/2000) 000).. Ketentua Ketentuan n hukum hukum dalam dalam FATWA FATWA DSN MUI No. 11/DSN 11/DSN-MUI -MUI/IV/ /IV/2000 2000 Tentang Tentang Kafalah Kafalah ini adalah sebagai berikut : a. Kete Ketentu ntuan an Umu Umum m Kaf Kafala alah h
Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan dinyatakan oleh para pihak 1) Pernyataan untuk menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak (akad). Dalam akad kafalah, kafalah, penjami penjamin n dapat dapat menerim menerima a imbalan imbalan 2) Dalam (fee) sepanjang tidak memberatkan. 3) Kafalah dengan imbalan bersifat mengikat dan tidak boleh
dibatalkan secara sepihak. b. Ruku Rukun n dan dan Syara Syaratt Kafal Kafalah ah ( Kafiil ) 1) Pihak Penjamin (Kafiil a) Baligh (dewasa) dan berakal sehat. b) Berhak penuh untuk melakukan tindakan hukum dalam
urusan urusan hartany hartanya a dan rela (ridha) (ridha) dengan dengan tanggun tanggungan gan kafalah tersebut. ( Ashiil, Makfuul ‘anhu ) 2) Pihak Orang yang berutang ( Ashiil, a) Sanggup menyerahkan tanggungannya (piutang) kepada
penjamin. b) Dikenal oleh penjamin. 3) Pihak Orang yang Berpiutang ( Makfuul Lahu )
a) Diketahui identitasnya. b) Dapat hadir pada waktu akad atau memberikan kuasa. c) Berakal sehat.
( Makful Bihi ) 4) Obyek Penjaminan (Makful Merupakan tanggungan tanggungan pihak/orang pihak/orang yang berutang, baik a) Merupakan berupa uang, benda, maupun pekerjaan. b) Bisa dilaksanakan oleh penjamin.
lazim), yang tidak c) Harus merupakan piutang mengikat ( lazim), mungkin hapus kecuali setelah dibayar atau dibebaskan. d) Harus jelas nilai, jumlah dan spesifikasinya. e) Tidak bertentangan dengan syari’ah (diharamkan).
10. Pengalihan Pengalihan Utang (Ganti Debitur). Pada pasar modal konvensional, Novasi (KUHPer. Bab IV Bagian ke-3 Bk.III) Pada pasar modal syariah berdasar pada prinsip Hawalah (Fatwa (Fatwa DSN No.12/DS No.12/DSN-MU N-MUI/IV I/IV/200 /2000). 0). Rukun Rukun hawalah hawalah adalah adalah muhil , yakni orang yang berutang dan sekaligus berpiutang, muhal atau muhtal , yakni orang berpiutang kepada muhil, muhal ‘alaih, ‘alaih ,
yakni yakni orang orang yang yang berutang berutang kepada kepada muhil dan wajib wajib membaya membayar r utang kepada muhtal, muhal bih, bih , yakni utang muhil kepada muhtal, dan sighat (ijab-qabul). sighat (ijab-qabul). Akad dituangkan secara tertulis, melalui korespondensi, atau menggunakan menggunakan cara-cara komunikasi komunikasi modern. Hawalah dilakukan dilakukan harus dengan persetujuan muhil, muhal/muhtal, dan muhal ‘alaih. Keduduka Kedudukan n dan kewajib kewajiban an para pihak pihak harus harus dinyatak dinyatakan an dalam dalam akad secara tegas. Jika transaksi hawalah telah dilakukan, pihakpihak pihak yang terlibat terlibat hanyala hanyalah h muhtal muhtal dan muhal ‘alaih; ‘alaih; dan hak penagihan muhal berpindah kepada muhal ‘alaih. 11.Penyeles 11. Penyelesaian aian Sengketa. Pada Pada pasar pasar modal modal konvensi konvensional onal penyeles penyelesaia aian n sengketa sengketa dilakukan dengan Mediasi (pasal UU No.30/1999) Pada pasar modal syariah, penyelesaian sengketa dilakukan dengan prinsip Islah (QS 49:10)/Suluh (QS 4:29,128 dan hadits) 12.Sanksi. Pada pasar modal konvensional, Ganti biaya, rugi (ps. 1243, 1267 KUHPer); Denda (ps. 103-109 UUPM) Pada pasar modal syariah, sanksi dikenakan berdasar Prinsip
Ta’zir Ta’zir (Fatwa (Fatwa DSN No.17/D No.17/DSN-M SN-MUI/X UI/XI/20 I/2000 00 tentang tentang Sanksi Sanksi atas Nasabah Mampu yang Menunda-nunda Pembayaran. Pembayaran. Ketentuan Ketentuan ta’dzir adalah: a. Sank Sanksi si yang yang dise disebu butt dala dalam m fatw fatwa a ini ini adal adalah ah sank sanksi si yang yang dikenakan LKS kepada nasabah yang mampu membayar, tetapi menunda-nunda pembayaran dengan disengaja. b. Nasabah yang tidak/belum mampu membayar disebabkan
force majeur tidak majeur tidak boleh dikenakan sanksi. c. Nasa asabah bah
mampu
yang
menun enund da-n a-nunda nda
pembayar yaran
dan/atau tidak mempunyai kemauan dan itikad baik untuk membayar hutangnya boleh dikenakan sanksi. d. Sanksi Sanksi didasarka didasarkan n pada prinsip prinsip ta'zir, ta'zir, yaitu bertujua bertujuan n agar nasabah lebih disiplin dalam melaksanakan kewajibannya. e. Sanks Sanksii dapat dapat berupa berupa dend denda a sejum sejumlah lah uang uang yang yang besarny besarnya a ditentuk ditentukan an atas dasar dasar kesepaka kesepakatan tan dan dibuat dibuat saat akad akad ditandatangani. f. Dana Dana yang yang berasa berasall dari dari denda denda diper diperunt untuk ukkan kan seba sebaga gaii dana dana sosial 13. Spot dan Forward/Swap (dalam rangka hedging, bukan spekulasi).
Pada pasar modal konvensional, SKDir BI No.22/45/KEP/DIR tgl. 16 September 1989 Pada pasar modal syariah, Sharf (Fatwa DSN No.28/DSNMUI/III/2002). MUI/III/2002). Transaksi Transaksi jual beli mata uang pada prinsipnya prinsipnya boleh dengan ketentuan sebagai berikut: a. Tidak Tidak untuk untuk spekulas spekulasii (untung(untung-unt untunga ungan) n) b. Ada Ada
kebu kebutu tuha han n
tran transa saks ksii
atau atau
untu untuk k
berj berjag agaa-ja jaga ga
(simpanan) c. Apab Apabila ila transa transaksi ksi dilak dilakuk ukan an terha terhadap dap mata mata uang uang sejen sejenis is maka nilainya harus sama dan secara tunai (at-taqabudh). d. Apab Apabil ila a berl berlai aina nan n jeni jenis s maka maka haru harus s dila dilaku kuka kan n deng dengan an nila nilaii tukar (kurs) yang berlaku pada saat transaksi dilakukan dan secara tunai 14.Bagi hasil/keuntungan tanpa mendirikan perusahaan. Pada Pada pasar pasar modal modal konvensi konvensional onal,, Perserik Perserikatan atan Perdata Perdata (KUHPe (KUHPer. r. Bab VIII, VIII, tapi tapi tidak tidak berlaku berlaku kewajib kewajiban an sekutu sekutu kepada kepada pihak ketiga)
Pada pasar modal syariah, bagi hasil keuntungan berdasarkan Mudharab Mudharabah/Q ah/Qirad iradh h (Fatwa (Fatwa DSN No.07/D No.07/DSNSN-MUI/ MUI/IV/ IV/2002 2002)) dan Musyarakah (Fatwa DSN No.08/DSN-MUI/IV/2002). Mudharabah/qiradh adalah suatu akad atau sistem di mana seseorang memberikan hartanya kepada orang lain untuk dikelola dengan dengan ketentua ketentuan n bahwa bahwa keuntun keuntungan gan yang yang diperole diperoleh h (dari (dari hasil hasil pengelolaan tersebut) dibagi antara kedua pihak, sesuai dengan syarat-syarat yang disepakati oleh kedua belah pihak, sedangkan kerug kerugian ian ditan ditangg ggun ung g oleh oleh shah shahib ib al-ma al-mall sepa sepanja njang ng tidak tidak ada ada kelalaian dari mudharib. Karakteristik sistem mudharabah adalah: a. Pembagi Pembagian an keuntung keuntungan an antara antara pemodal pemodal (shahibul (shahibul maal) maal) yang diwa diwaki kili li oleh oleh Mana Manaje jerr
inve invest stas asii
dan dan
peng penggu guna na inve invest stas asii
berdasarkan pada proporsi yang telah disepakati kedua belah pihak pihak melal melalui ui mana manajer jer inveta invetasi si seba sebagai gai wakil wakil dan dan tidak tidak ada ada jaminan atas hasil invetasi tertentu kepada pemodal. b. Pemodal Pemodal hanya hanya menang menanggung gung resiko resiko sebesar sebesar dana dana yang telah telah diberikan. c. Mana Manaje jerr inve invest stas asii seba sebaga gaii waki wakill tida tidak k mena menang nggu gung ng resi resiko ko kerugian kerugian atas atas investa investasi si yang dilakuk dilakukanny annya a sepanjan sepanjang g bukan bukan
karena kelalaiannya (gross negligence/tafrith).
Perbedaan sistem pasar modal konvensional dengan sistem pasar modal syariah antara lain : 1. Bunga. Pada Pada pasar pasar modal modal konvensi konvensional onal,, bunga bunga diperbol diperbolehka ehkan, n, sedangkan pada pasar modal syariah riba dilarang. 2. Tran Transa saks ksii warka arkatt dari dari Emit Emiten en yan yang produ roduk k usah usahan any ya haram aram dikonsumsi umat Muslim Pada pasar modal konvensional diperbolehkan, sedangkan pada pasar modal syariah diharamkan. Ketentuan haram berdasar pada (Fatwa DSN No.40/DSN-MUI/X/2003). 3. Menjual Menjual barang barang yang yang belum belum dimil dimiliki iki Pada pasar modal konvensional, menjual barang yang belum dimiliki pada dasarnya dilarang (Ps. 1471 KUHPer.) kecuali Short selling dan index diperbolehkan. Sedangkan pada pasar modal syariah, menjual barang yang belum dimiliki adalah adalah dilarang, dilarang, berdasarkan berdasarkan prinsip Ba’i al-ma’dum al-ma’dum
(Fatwa twa
DSN
No. No.20/DS /DSN-MUI MUI/IX /IX/200 2000
No.4 No.40/ 0/DS DSNN-MU MUI/ I/X/ X/20 2003 03). ).
Bai’ Bai’
jun juncto
al-m al-ma’ a’du dum m,
yait yaitu u
Fatw atwa
DSN
mela melaku kuka kan n
penjual penjualan an atas barang barang yang belum dimiliki dimiliki ( short selling ). ). Bai’alma’dum diatur dalam Pasal 9 fatwa DSN No.2/DSN-MUI/IX/2000. 4. Inst Instru rume men n Efek Efek Pasar modal konvensioanl mengenai derivative atau turunan dari saham dan obligasi seperti right dan warran, sedangkan pada pasar modal syariah derivative efek tersebut tidak diperbolehkan.
B. Kegunaan Kegunaan dan Manfaat Manfaat Prinsip-Prin Prinsip-Prinsip sip Pasar Modal Modal Syariah. Syariah. Menurut Metwally (1995, 177), Fungsi dari keberadaan pasar modal syariah antara lain : 1. Memun Memungk gkink inkan an bagi bagi masy masyara arakat kat berpa berparti rtisp spasi asi dalam dalam kegia kegiatan tan bisnis dengan memperoleh bagian dari keuntungan dan risikonya. 2. Memun Memungk gkink inkan an para para peme pemega gang ng saham saham menju menjual al saham sahamnya nya guna guna mendapatkan likuiditas. 3. Memun Memungk gkink inkan an peru perusa sahaa haan n menin meningk gkat atkan kan moda modall dari dari luar luar untuk untuk membangun dan mengembangkan lini produksinya.
4. Memisahk Memisahkan an operasi operasi kegiatan kegiatan bisnis bisnis dari fluktuasi fluktuasi jangka jangka pendek pada harga saham yang merupakan ciri umum pada pasar modal konvensional. 5. Memungk Memungkinka inkan n investasi investasi pada ekonomi ekonomi itu ditentuka ditentukan n oleh kinerja kinerja kegiatan bisnis sebagaimana tercermin pada harga saham Dari fungsi di atas maka kegunanaan dan manfaat prinsip-prinsip prinsip-prinsip pasar modal syariah ialah sistem perdagangan saham syariah telah menghilangkan unsur-unsur yang haram ataupun mutasyabihat separti unsur unsur Riba Riba dan dan unsur unsure e judi judi Speku Spekulat latif if (mays (maysir) ir) telah telah dikelu dikeluark arkan an sehingga halal dilakukan oleh umat Islam karena penerapan prinsip syariah di pasar modal tentunya bersumberkan pada Al Quran sebagai sum sumber ber
huku hukum m
tert tertin ingg ggii
Sela Selanj njut utny nya, a, dari dari kedu kedua a
dan dan
Hadi Hadits ts
Nabi Nabi
Muha Muhamm mmad ad
SAW SAW.
sumb sumber er hukum ukum ters terseb ebut ut par para
ulam ulama a
melakukan penafsiran yang kemudian disebut ilmu fiqih. Salah satu pembahasan dalam ilmu fiqih adalah pembahasan tentang muamalah, yait yaitu u
hubu hubung ngan an dian dianta tara ra sesa sesama ma manu manusi sia a
terk terkai aitt
pern pernia iaga gaan an..
Berdas Berdasark arkan an itulah itulah kegiat kegiatan an pasar pasar moda modall syari syariah ah dikem dikemban bangk gkan an dengan basis fiqih muamalah.Terdapat kaidah fiqih muamalah yang menyatakan bahwa Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakuka dilakukan n kecuali kecuali ada dalil dalil yang yang mengha mengharamk ramkann annya. ya. Konsep Konsep inilah inilah yang menjadi prinsip pasar modal syariah di Indonesia.
Selain Selain itu prinsipprinsip-prin prinsip sip Syariah Syariah juga akan akan memberi memberikan kan penekanan (emphasis) pada: 1. Kehalalan Kehalalan produk/jasa produk/jasa dari kegiatan kegiatan usaha, karena menurut menurut prinsip prinsip Syari Syariah ah manus manusia ia hanya hanya boleh boleh memper memperol oleh eh keuntu keuntung ngan an atau atau penambahan harta dari hal-hal yang halal dan baik; 2. Adanya Adanya kegiatan kegiatan usaha usaha yang spesifi spesifik k dengan dengan manfaat manfaat yang jelas, jelas, sehingga tidak ada keraguan akan hasil usaha yang akan menjadi obyek dalam perhitungan keuntungan yang diperoleh; 3. Adan Adanya ya meka mekani nism sme e bagi bagi hasi hasill yang yang adil adil –bai –baik k dala dalam m untu untung ng maupun rugi- menurut penyertaan masing-masing pihak; dan 4. Penekan Penekanan an pada mekanis mekanisme me pasar pasar yang wajar wajar dan prinsip prinsip kehatikehatihatian baik pada emiten maupun investor.
BAB IV PENUTUP
Simpulan Berdasarkan latar belakang di atasa maka dapat disimpukan bahwa : A. Antar Antara a Pasar Pasar moda modall konve konvensi nsion onal al deng dengan an pasar pasar moda modall syaria syariah h memiliki banyak persamaan persamaan antara lain dalam hal asas kebebasan kebebasan berkontrak, pembatasannya, obligasi, reksa dana, sanksi, bunga,
penyelesaian penyelesaian sengketa, sewa barang, upah atas jasa/pekerjaan, jasa/pekerjaan, leas leasin ing, g,
penj penjam amin in,,
peng pengal alih iha an
utan utang, g,
jual jual
beli beli,,
bagi bagi
has hasil
keuntungan tanpa mendirikan perusahaan, spot dan forward/swap. Perbedaan antara pasar modal konvensional dengan pasar modal syariah syariah antara antara lain dalam bunga, bunga, Transaks Transaksii warkat warkat dari Emiten yang produk usahanya haram dikonsumsi umat Muslim, menjual barang yang belum dimiliki dan intrumen efek. B. Kegunaan Kegunaan dan manfaat manfaat prinsip-p prinsip-prins rinsip ip pasar modal modal syriah syriah adalah adalah sistem perdagangan saham syariah telah menghilangkan unsurunsur yang haram ataupun mutasyabihat separti unsur Riba dan unsure unsure judi judi Spekula Spekulatif tif ( maysir) telah telah dikeluar dikeluarkan kan sehingga sehingga halal halal dilakukan oleh umat Islam DAFTAR PUSTAKA Jonker Sihombing, Hukum Penanaman Modal di Indonesia , PT Alumni, Bandung, 2009 Jusuf Anwar, Pasar Modal sebagai Sarana Pembiayaan dan Investasi, PT. Alumni, Bandung, 2005
Munir Fuady, Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum) , PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001 Nindyo Pramono, Sertifikasi Saham P.T. Go Public dan Hukum Pasar
Modal di Indonesia, Indonesia , PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 1997 Sumantoro, Aspek-aspek Sumantoro, Aspek-aspek Hukum dan potensi Pasar Modal di Indonesia , Ghalia Indonesia, Jakarta,1988 Suruhanjaya Suruhanjaya Sekuriti, Capital Capital Market Market Masterp Masterplan lan Malaysia Malaysia,, Februari, 2001 Ahmad
Ifham
Sholihin,
Definisi
Saham
Syariah ,
sharianomics.wordpress.com/2010/11/25/definisi-saham-syariah/ Manfaat
Sistem
Informasi
Bagi
Perbankan
kautsar87.wordpress.com/2008/06/24/obligasi-syariah/
Peraturan Perundang-undangan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
Syariah ,