Pelatihan Pasar Modal Syariah
TI TINJ NJAU AUAN AN ASAR MO MOD DAL SY SYAR ARIAH IAH TINJA TIN JAUA UAN NP PASAR
Oleh : Else Fernanda
Tentan Ten tang g Pem Pembic ara embicara
Pendidikan: Sarjana Ekonomi Akuntansi FEUI MSc in Finance Strathclyde Business School, Glasgow UK Pengalaman kerja di Keuangan Syariah: Pengajar Investasi Syariah Universitas Indonesia (2003-..) Pengajar Investasi Syariah Para Paramadina madina GSB (2008-. (2008-..) .) Konsultan Investasi Syariah Batasa Tazkia Consulting( Consulting(2004) 2004) Manajer Investasi PT Asuransi Takaful Keluarga (2005-06) Dewan Pengawas Syariah PT. Lautandhana IM (2005-06) Pengalaman kerja di bidang lainnya: Research Analyst PT Astra International International Tbk. (1997-1998) Manajer Investasi PT Bahana Artha Ventura (1998-2002) Direktur Utama PT Fatiha Fatiha Enterprises Enterprises (2004-..) Kualifikasi lainnya: Lisensi Wakil Manajer Investasi (WMI) Bapepam sejak 2001 Passed Chartered Financial Analyst Level I Passed Chartered Market Technician Level I
Tentan Ten tang g Pem Pembic ara embicara
Pendidikan: Sarjana Ekonomi Akuntansi FEUI MSc in Finance Strathclyde Business School, Glasgow UK Pengalaman kerja di Keuangan Syariah: Pengajar Investasi Syariah Universitas Indonesia (2003-..) Pengajar Investasi Syariah Para Paramadina madina GSB (2008-. (2008-..) .) Konsultan Investasi Syariah Batasa Tazkia Consulting( Consulting(2004) 2004) Manajer Investasi PT Asuransi Takaful Keluarga (2005-06) Dewan Pengawas Syariah PT. Lautandhana IM (2005-06) Pengalaman kerja di bidang lainnya: Research Analyst PT Astra International International Tbk. (1997-1998) Manajer Investasi PT Bahana Artha Ventura (1998-2002) Direktur Utama PT Fatiha Fatiha Enterprises Enterprises (2004-..) Kualifikasi lainnya: Lisensi Wakil Manajer Investasi (WMI) Bapepam sejak 2001 Passed Chartered Financial Analyst Level I Passed Chartered Market Technician Level I
T Tinjau injauan an Pasar Modal Modal Sya Syariah riah Tinjaua n Pasar
Investasi Syariah
Kewajiban Berikhtiar • Manusia disuruh untuk berikhtiar mencapai kesejahteraan dan kebahag kebahagiaan. iaan. “Mencari rezeki yang halal adalah wajib setelah kewajiban yang lain.” (HR Thabrani) “Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung.” (QS Al Jumu’ah :10) “Jika telah melakukan shalat shubuh, janganlah kalian tidur,, maka kalian tidak akan sempat mencari rezeki.” (HR tidur Thabrani)
• Allah mencintai hambaNya yang kaya dan bertaqwa. “Sesungguhnya Allah SWT mencintai hamba yang bertakwa, kaya, lagi menyembunyikan (simbol-simbol
Prinsip Dasar Ikhtiar
Prinsip Dasar Ikhtiar (Lanjutan) • Dilakukan dengan NIAT YANG BENAR. “Sesungguhnya Allah mencintai hamba-Nya yang bekerja. Barang siapa yang bekerja keras mencari nafkah yang halal untuk keluarganya maka sama seperti mujahid di jalan Allah.” (HR Ahmad)
• Menggunakan INPUT YANG HALAL. “Bertaqwalah kepada Allah dan sederhanakanlah dalam mencapai rizki. Ambillah apa yang halal, dan tinggalkanlah apa yang haram.” (HR Ibn Majah)
• Mengikuti PROSES SESUAI tuntunan SYARIAH (menghindari RIBA, GHARAR dan MAYSIR). “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu.. “. (QS An Nisaa’:29)
Prinsip Dasar Ikhtiar (Lanjutan) • MENGELOLA ikhtiar DENGAN baik (PROFESIONAL) yang didasarkan kepada pengetahuan yang cukup terhadap apa yang dikerjakan. “Dan janganlah kamu serahkan kepada orang yang belum sempurna akalnya harta yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan.” (QS An Nisaa’: 5) “Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkan kepada mereka harta-hartanya..” (QS An Nisaa’:6)
• Selalu BERDOA dan MEMASRAHKAN HASIL ikhtiar kepada Allah setelah melakukannya. Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa Rasulullah saw berdoa, “ Ya Allah, aku mohon kepadamu petunjuk, ketaqwaaan, kesejahteraan dan kekayaan.” (HR Muslim). “ Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan.” (QS Al Hadiid:5)
Pengertian Investasi • Definition 1 : In business, the purchase by a producer of a physical good, such as durable equipment or inventory, in the hope of improving future business (InvestorWords.com) • Definition 2 : In finance, the purchase of a financial product or other item of value with an expectation of favorable future returns. In general terms, investment means the use money in the hope of making more money (InvestorWords.com) • Investasi : menempatkan (sebagian dari) kekayaan pada suatu aset yang diharapkan akan meningkat nilainya atau memberikan hasil di masa mendatang.
Bentuk Umum Investasi
Filosofi Investasi Syariah • Robbani – Keyakinan bahwa manusia (investor), semua yang diinvestasikan, keuntungan, dan kerugiannyadi dalamnya ialah kepunyaan Tuhan. – Tuhan sebagai saksi (syahid) dan pengawas (raqib) – “Dari Abu Hurairah r.a : Rasulullah SAW bersabda: Allah Ta’ala berfirman: “Aku adalah pihak ketiga dari dua pihak yang berkongsi (berbisnis), selama satu pihak tidak mengkhianati pihak lainnya. Apabila salah satu pihak berkhianat, maka Aku (Allah) pasti meninggalkan mereka berdua”. (Riwayat Abu dawud, Al-Daruquthni, Al-Baihaqi dan Al-Hakim menshahihkannya) – Bertujuan untuk melahirkan sikap akhlak yang mulia, disiplin, menepati janji, amanah, tekun beribadah, takut kepada Allah Ta’ala dan tidak takut kerugian di dunia.
Filosofi Investasi Syariah (Lanjutan) • Halal – Niat atau Motivasi – Bentuk Transaksi dan Prosedur Pelaksanaan Transaksi – Jenis Barang atau Jasa yg Ditransaksikan – Penggunaan Barang atau Jasa yang ditransaksikan. – Bebas dari Riba, Gharar, Dharar dan Maysir
• Maslahah (Win-win) – Manfaat yang timbul harus dirasakan oleh pihak yang bertransaksi. – Manfaat yang timbul harus dapat dirasakan oleh masyarakat pada umumnya. (Disusun dari rangkuman beberapa tulisan investasi syariah)
Penyebab Transaksi terlarang (Haram) • Haram Zat-nya: – Babi, darah, bangkai – Pornografi – Prostitusi – Minuman keras • Haram Bukan Zatnya: – Riba – Maysir/Judi – Gharar
Riba, Maysir dan Gharar • RIBA adalah Kelebihan atau imbalan atas pokok yang dikenakan hanya berdasarkan atas pertimbangan waktu saja tanpa harus menanggung kewajiban atau resiko. • MAYSIR atau judi adalah pekerjaan dimana hasilnya hanya semata-mata ditentukan oleh PERMAINAN PELUANG semata (game of chance). Perjudian sangat tegas ditentang oleh Al-Quran. “Sesungguhnya meminum khamar, judi, dan berkorban untuk berhala adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Setan itu hendak menimbulkan permusuhan lantaran meminum khamar
Riba, Maysir dan Gharar (Lanjutan) • GHARAR bisa didefinisikan sebagai transaksi (jual atau beli) dari probable items yang eksistensi dan karakteristiknya tidak pasti, karena mempunyai RESIKO YANG TIDAK PERLU yang membuat perdagangan itu bersifat spekulatif yang mengarah ke perjudian. • Gharar timbul ketika adanya ketidakpastian atau ketidakcukupan informasi (jahl) dalam persyaratanpersyaratan yang ada dalam suatu kontrak seperti harga, obyek transaksi, jumlah obyek, waktu penyerahan, tempat penyerahan dan lainnya.
Resiko Usaha VS Gharar-Maysir • Resiko adalah ketidakpastian hasil dari suatu kejadian (event) • Tiada keuntungan (return) tanpa resiko ( Al-Ghormi bil Ghonm) • Resiko usaha (Ghorm) berbeda dengan Gharar dan Maysir. Ghorm adalah resiko yang timbul akibat faktor fundamental dari sebuah usaha (business risk). • Ghorm adalah SUNATULLAH. Tiada jaminan atas keuntungan ( Al-Kharaj bil Daman). “… Dan, tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang diusahakannya besok. Dan, tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati….” (QS Luqman: 34) Dengan demikian konsep BEBAS RESIKO (risk-free risk)
Tinjauan Pasar Modal Syariah
Pasar Modal Syariah
Pengertian Pasar Modal • Pasar Modal didefinisikan sebagai pasar berbagai instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yg diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. • Manfaat Pasar Modal – Sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha. – Wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga memungkinkan untuk melakukan diversifikasi. – Leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu negara. – Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah. – Menciptakan iklim berusaha yang sehat serta mendorong pemanfaatan manajemen profesional.
Pasar Modal Syariah • Pengertian : Pasar modal yang menerapkan prinsipprinsip syariah dalam kegiatan transaksi ekonomi dan terbebas dari hal-hal yang dilarang seperti riba, gharar dan maysir. • Instrumen investasi pada Pasar Modal Syariah mencakup saham memenuhi kriteria syariah dan Obligasi /Medium Term Notes syariah (Sukuk).
Tinjauan Pasar Modal Syariah
Saham Sesuai Syariah
Saham sesuai Syariah
• Pasar saham dalam syariah adalah campuran dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah • Tidak ada hak istimewa pada pendapatan (tidak mengakui preferred stock) • Jenis usaha emiten tidak bertentangan dengan syariah. • Emiten berada dalam kondisi yang layak menurut syariah • Tidak ditransaksikan secara terlarang • Melewati proses investasi yang prudent termasuk diadakannya screening dan cleansing (Purifikasi) atas pendapatan.
Jenis Usaha Tidak Sesuai Syariah Mengacu pada Fatwa DSN-MUI No.20, larangan pada: • Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang • Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan asuransi konvensional • Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan minuman haram • Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/atau menyediakan barang-barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
Kondisi Emiten yang Layak menurut Syariah • Hasil usaha tidak mengandung unsur Riba dan tidak bersifat zholim • Produk/jasa yang dihasilkan tidak Haram • Memberikan informasi yg transparan serta tepat waktu sehingga menghindari kondisi gharar • Resiko Usaha yang wajar dan memenuhi ketentuan misalnya: – rasio Hutang/Kewajiban terhadap Modal – rasio Piutang terhadap Pendapatan • Manajemen yang Islami, tidak spekulatif, menghormati HAM dan menjaga lingkungan hidup
Jenis Transaksi yang Dilarang • Dilarang melakukan transaksi yang Riba ( margin trading), Maysir dan tindakan spekulatif yang didalamnya mengandung unsur Gharar. • Tindakan spekulatif itu antara lain: – Bai’ Najsy adalah melakukan penawaran palsu; – Bai’ al-ma’dum yaitu melakukan penjualan atas barang yang belum dimiliki (short-selling); – Insider Trading, yaitu menyebarluaskan informasi yang menyesatkan atau memakai informasi orang dalam untuk memperoleh keuntungan transaksi yang dilarang; – Berinvestasi pada perusahaan dengan tingkat utang yang dominan dari modal;
Proses Investasi Saham sesuai Syariah Step 5 Monitoring -Set milestones - Key driver -Purification of Earning -Earning revision -Price valuation
Continuous improvement & re-evaluation
Portfolio Construction
Step 1 Sharia Screening
Step 2 Detailed review -Company contact -Financial Analysis -LT co. assessment
Stock Universe
Step 3 Valuation
Step 4 Stock selection
Screening Saham & Index Saham Syariah • Screening saham bertujuan untuk memilih saham-saham yang memenuhi kriteria untuk berinvestasi sesuai prinsip syariah. • Screening dilakukan melalui 2 tahapan yaitu: – Core Business Activity Screening – Financial Ratio Screening
• Sebagai pedoman dalam memilih saham sesuai syariah, investor dapat memilih saham-saham yang termasuk dalam Index saham syariah. • Index saham syariah juga bertujuan sebagai indikator kinerja saham-saham sesuai syariah. • Selain menggunakan Index, investor juga dapat menggunakan daftar efek syariah yang dikeluarkan oleh otoritas pasar modal.
Jakarta Islamic Index • Kriteria Kualitatif : Mengacu pada Fatwa DSN-MUI No.20 tentang larangan investasi pada – Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang – Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan asuransi konvensional – Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan minuman haram – Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/atau menyediakan barang-barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
Jakarta Islamic Index • Kriteria Kuantitatif T.Hutang ≤ 82%→ FatwaDSN- MUINo.20 T.Modal(Ekuitas)
T.Interest Income ≤ 5− 10% T.Revenue
Dow Jones Islamic Market Index • Kriteria Kualitatif : Larangan investasi pada – Perusahaan yang menghasilkan, menjual dan mendistribusi minuman alkohol dan produk lainnya; – Perusahaan yang menghasilkan, menjual dan mendistribusi atau penyembelihan babi dan produk turunannya; – Perusahaan yang berkaitan dengan pornografi dalam berbagai bentuk; – Perusahaan senjata; – Perusahaan tembakau dan turunannya; Perusahaan aborsi;
Dow Jones Islamic Market Index • Kriteria Kualitatif (lanjutan) – Perusahaan kloning manusia; – Perusahaan perusak lingkungan; – Perusahaan dengan keadaan karyawan yang buruk; – Perbankan, asuransi dan lembaga keuangan konvensional; – Perusahaan berbagai pendapatan non halal (impure) yang melebihi 5% dari keuntungan;
Dow Jones Islamic Market Index • Kriteria Kuantitatif Acc.Receivable ≤ 45% MarketCap
TotalDebt % ≤ 33 MarketCap
Cash&Equivalent s ≤ 33 % MarketCap
*MarketCap = number of shares x share price (avg 12 months)
– Dampak dari Debt Screen : Enron (Deleted: 3Q’01), Worldcom (2Q’01)
FTSE Global Islamic Index • Kriteria Kualitatif : Larangan investasi pada saham perusahaan dengan bisnis utama pada sektor – Perbankan konvensional dan perusahaan terkait; – Alkohol; – Tembakau; – Perjudian; – Industri persenjataan; – Asuransi jiwa konvensional; – Peternakan, pengemasan , pemprosesan dan penjualan babi – Sektor usaha lain yang bersentuhan dengan sektor terlarang diatas
FTSE Global Islamic Index • Kriteria Kuantitatif T. Acc.Receivables ≤ 45% T.Assets Cash&Equivalents ≤ 33% T.Assets
T.Debt ≤ 33% T.Assets
Daftar Efek Syariah • Bapepam dan LK menerbitkan peraturan dalam bentuk Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-314/BL/2007 yang dikeluarkan Jumat, 31 Agustus 2007, terkait dengan kriteria dalam menyusun Daftar Efek Syariah (DES). • Kriteria syariah tersebut mengacu kepada ketentuan Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI). • Daftar efek yang dapat dimuat dalam DES adalah: – – – – –
Surat Berharga Syariah Negara Saham sesuai kriteria syariah Obligasi Syariah Efek Beragun Aset (EBA) syariah Efek asing yang sesuai syariah
• DES diperbarui tiap 6 (enam) bulan sekali.
Purifikasi Saham • Fatwa No.20 Pasal 11(2): ”Hasil investasi yang
• •
dibagikan harus bersih dari unsur non-halal, sehingga Manajer Investasi harus melakukan pemisahan bagian pendapatan yang mengandung unsur non halal dari pendapatan yang diyakini halal. Hasil dari purifikasi digunakan sebagai dana sosial untuk kemaslahatan umat (tidak boleh dikomsumsi) Purifikasi dapat terjadi karena:
– Adanya pendapatan bunga dari rekening emiten di Bank
–
konvensional dan pendapatan-pendapatan lain yang tidak sesuai prinsip syariah (tidak boleh lebih dari 10% total pendapatan). Pendapatan dividen pada perusahaan yang merupakan perusahaan yang mixed (seperti perusahaan konglomerasi)
Purifikasi Saham (Lanjutan) • Purifikasi dilakukan atas keuntungan yang diperoleh dari dividen dan capital gain. • Purifikasi atas Dividen dapat dilakukan dengan memisahkan suatu porsi dari dividen yang besarnya setara dengan % pendapatan non-halal (bunga) dari total pendapatan. • Sebagian ulama menganggap purifikasi terhadap capital gain tidak perlu dilakukan dengan alasan sulitnya menentukan secara spesifik besaran capital gain yang diperoleh sebagai akibat dari penerimaan non-syariah (bunga) disamping kecilnya pengaruh penerimaan ini terhadap penciptaan asset. • Sebagian ulama lagi menganggap purifikasi terhadap capital gain perlu dilakukan dengan cara yang sama dengan purifikasi dividen.
Day Trading Menurut Syariah • Pengertian: Praktek pembelian dan penjualan instrumen keuangan dalam hari perdagangan yang sama sehingga semua posisi biasanya ditutup sebelum penutupan pasar pada perdagangan hari tersebut. • Hukum syariah memandang investasi di pasar saham sebagai komitmen untuk menjadi pemilik yang serius atas suatu usaha/emiten (responsible ownership). • Day trading (day-trader) dipandang tidak memiliki komitmen tsb. Tujuannya lebih kepada masuk dan keluar dari suatu transaksi secepatnya sambil mendapatkan profit seberapapun jumlahnya. • Day trading memungkinkan timbulnya praktek spekulatif yang dilarang syariah. • Belum ada fatwa khusus pelarangan day trading. Mayoritas ulama menganggap transaksi ini terlarang.
Analisa Teknikal • Pengertian: Analisa sekuritas untuk meramalkan arah pergerakan harga dengan menggunakan pola-pola pergerakan harga yang diperoleh dari studi atas pergerakan harga historis dan volume transaksi. • Day-trader banyak menggunakan analisa teknikal sebagai alat untuk meramal pergerakan harga. • Analisa sekuritas dengan hanya menggunakan analisa teknikal tanpa analisa fundamental dapat menimbulkan prilaku spekulatif. • Analisa teknikal hanya dapat dijadikan sebagai confirmation indicator, untuk mengkonfirmasi hasil analisa sekuritas menggunakan data-data fundamental.
Tinjauan Pasar Modal Syariah
Obligasi Syariah
Obligasi Syariah Perbedaan dengan Obligasi konvensional: • Bukan merupakan Surat Hutang • Menghindari riba => Hadist Nabi: “Setiap pinjaman yang memberikan kelebihan adalah riba”. • Obligasi Syariah dijamin oleh ‘dirinya sendiri’ karena setiap transaksi syariah harus ada underlying assetnya. • Fleksible dalam pemasaran: Obligasi Syariah dapat dibeli oleh LK Konvensional namun tidak sebaliknya
Obligasi Syariah (Lanjutan) • Definisi Obligasi Syariah menurut Dewan Syariah Nasional (DSN-MUI) Fatwa No. 32: •
“Surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan oleh Emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan Emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa BAGI HASIL/MARGIN/FEE serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.”
Obligasi Syariah (Lanjutan) Jenis akad yang digunakan untuk Obligasi Syariah (Fatwa No. 32) adalah: • Mudharabah (fatwa No. 33) -> bagi hasil • Musyarakah -> bagi hasil • Murabahah -> margin • Salam -> margin • Istishna -> margin • Ijarah (fatwa No. 41) -> fee (imbal hasil)
Perdagangan Obligasi Syariah Fatwa DSN No. 32 dalam Ketentuan Khusus ayat 5 : “Pemindahan kepemilikan obligasi syariah mengikuti akad-akad yang digunakan.” Fatwa DSN No. 33 dalam Ketentuan Khusus ayat 9 : “Kepemilikan Obligasi Syariah Mudharabah dapat dialihkan kepada pihak lain, selama disepakati dalam akad.” Fatwa DSN No. 41 dalam Ketentuan Khusus ayat 9 : “Kepemilikan Obligasi Syariah Ijarah dapat dialihkan kepada pihak lain, selama disepakati dalam akad”
Perdagangan Obligasi Syariah (Lanj.) AAOIFI Standard No. 17 section 5/2: Trading of Sukuk & Redemption: 5/2/1 It is permissible, after closing subscription, allotment of Sukuk and commencement of activity, to trade in and redeem investment sukuk that represent common ownership of tangible assets, usufructs or services. As for trading and redemption prior to the commencement of activity, it is necessary to observe the rules of the contract of Sarf (currency exchange) along with the rules of debts (receivables) when liquidation is complete and the assets are receivables or when the assets represented by Sukuk are sold for a deferred price. _________________
Yang dapat diperjual-belikan adalah Sukuk yang merepresentasikan asset atau manfaat. Tidak boleh memperjual-belikan Sukuk yang merepresentasikan
Perdagangan Obligasi Syariah AAOIFI No.
Type of Sukuk
Tradability
1
Sukuk of Freehold Existing Assets (Sukuk Al-Ijarah)
Acceptable at negotiable price
2
Sukuk of Existing Assets Subject to Head Leasing
Acceptable at negotiable price
3
Sukuk Al-Salam
Not Acceptable, except at par
4
Sukuk Al-Istishna`
Not Acceptable, except at par
5
Sukuk Al-Murabahah
Not Acceptable, except at par
6
Sukuk Based on Musyarakah, Mudharabah Acceptable after commencement and Wakalah Contract of the activity for which the funds were raised (at negotiable price)
Tinjauan Pasar Modal Syariah
Reksa Dana Syariah
Reksa Dana • Reksa Dana adalah Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan kembali dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi (dan harta bersama milik Pemodal akan disimpan dan dibukukan oleh Bank Kustodian) • Manajer Investasi adalah Pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio Efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, termasuk dalam bentuk reksa dana • Bank Kustodian adalah Pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya
Keunggulan Reksa Dana Syariah dibanding Investasi Lain h g i H
TABUNGAN BANK
REKSA DANA
Low
High
ASET BERGERAK, Seperti: Mobil w o L
ASET TIDAK BERGERAK, Seperti: Tanah, Rumah, dll
Likuiditas
Return
Jenis Reksa Dana
Risk and Return
Risk Averse
Moderate Investor
Risk Taker
Reksa Dana Syariah • Reksa Dana Syariah : Reksa Dana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syariah, baik dalam bentuk aqad antara pemodal (Reksadana) sebagai Pemilik Harta (Shahibul Maal) dengan Manajer Investasi sebagai Wakil Shahibul Maal (Menggunakan akad Wakalah), maupun antara Manajer Investasi sebagai wakil Shahibul Maal dengan Pengguna Investasi (Mudharib) • Selain menggunakan akad Wakalah, kerjasama pengelolaan dana juga dapat meggunakan akad mudharabah dengan Manajer Investasi sebagai Mudharib. • Jika menggunakan Akad Wakalah : Manajer Investasi mendapatkan Fee Pengelolaan (Management Fee) berupa % p.a. atas nilai aktiva bersih RD. • Jika menggunakan Akad Mudharabah : Manajer Investasi mendapatkan bagi hasil atas keuntungan investasi berdasarkan nisbah yang ditentukan di depan
Skema Transaksi Reksa Dana Syariah Dewan Pengawas Syariah Pengawasan
Investasi
Penyertaan
KON TRAK IN VES TASI KOLEK TIF
Unit Penyertaan
Investasi
Investasi
PEMODAL
REKSA DANA
Shahibul Maal
WAKALAH
EFEK EKUITAS SESUAI I SYARIAH S A K I EFEK F I HUTANG (Obligasi S Syariah) R E V I INSTRUMEN D PASAR UANG SYARIAH
MANAJER INVESTASI
BANK KUSTODIAN
WAKALAH
WAKALAH
EMITEN Mudharib
Instrumen Investasi Reksa Dana Syariah No.
Alternatif Investasi
Fatwa DSN
Tentang
Keterangan
1
Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI), Sertifikat Investasi Mudharabah AntarBank (SIMA), Deposito Mudharabah Mutlaqah
No. 36/DSN- Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) MUI//X/2002 Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank No. 38/DSN(SIMA) MUI/X/2002
Prinsip Syariah SWBI adalah titipan yang bisa ada/tidak ada hasil (bonus) sementara prinsip SIMA adalah berbagi hasil
2
Obligasi Syariah
Obligasi Syariah No. 32 & 33/DSNMUI/IX/2002
Akad-akad dalam obligasi syariah tidak terbatas hanya pada mudharabah saja
3
Mudharabah Muqayyadah
No. 03/DSN- Deposito Syariah MUI/IV/2000
Deposito Syariah yang bagi hasilnya diambil dari pembiayaan-pembiayaan tertentu dari bank sesuai batasan-batasan dari deposan
4
Saham-saham Jakarta Islamic Index (JII)
No. 20/DSN- Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk MUI/IV/2001 Reksa Dana Syariah
Saham-saham yang dapat melewati sharia screening prosess
5
Reksa Dana Syariah
No. 20/DSN- Pedoman Pelaksanaan Investasi MUI/IV/2001
Keseluruhan Instrumen Investasi, Reksa Dana & Pasar Modal Syariah juga diatur oleh Fatwa No. 40/DSN-MUI/X/2003
Dewan Pengawas Syariah Reksadana • Ditunjuk oleh Dewan Syariah Nasional dan bertugas melakukan supervisi baik sebelum maupun setelah peluncuran reksadana. • Sebelum Peluncuran: mereview atas seluruh dokumen yang terkait dengan rencana peluncuran suatu reksadana syariah seperti dokumen perjanjian KIK dan prospektus yang merupakan informasi tertulis sehubungan dengan penawaran umum dengan tujuan agar pihak lain membeli efek. • Setelah Peluncuran: mengawasi pengelolaan atau manajemen portfolio yang dilakukan oleh Manajer Investasi, mencakup: – Penyeleksian Portfolio Efek – Monitoring Portfolio – Portfolio Purification
Tragedi Investasi : Stock Market Crash • 19 October, 1987 – Index DJIA turun dramatis 31% hanya dalam 5 hari, FTSE turun 23%, Hangseng turun 48%. – Program trading, portfolio insurance (synthetic put options), derivatif, dan market overvaluation disebut sebagai penyebab tragedi ini.
• The Crash 2008
NYSE Crush 1987
– Dipicu oleh default subprime loans setelah terjadi housing bubble dan kenaikan ARM (suku bunga mengambang) KPR. – Bangkrutnya beberapa institusi finansial besar menyeret Bursa saham dunia dalam krisis dalam (krisis global) NYSE Crush 1987
Tragedi Investasi : Ponzi Scheme
Bernard Madoff Former Chairman of the NASDAQ stock exchange
PONZI SCHEME
• Jaksa mengindentifikasi kerugian total yang diderita korban Madoff sekitar $13.2 milyar sejak tahun 1996 • Meskipun keturunan Yahudi, korbannya termasuk tokoh dan lembaga Yahudi seperti Yeshiva University, the Women's Zionist Organization of America, and Steven Spielberg's Wunderkinder Foundation. • Divonis 150 tahun
Diskusi Pendek • Apa yang menyebabkan trageditragedi investasi itu terjadi?