KETERAMPILAN KETERAMP ILAN OBSERV OBSERVA ASI
. Salah satu kompetensi bidan yang harus dimiliki adalah kemampuan berkomunikasi dalam pelayanan kebidanan. Kemampuan berkomunikasi akan mendasari upaya pemecahan masalah mas alah klie klien, n, mem memperm permuda udah h pem pemberi berian an ban bantua tuan n kep kepada ada kli klien, en, bai baik k pel pelay ayanan anan med medik ik maupun maupu n pelay pelayanan anan psiko psikologi logi deng dengan an pende pendekatan katan konse konseling. ling. Komunikasi Komunikasi kebid kebidanan anan tidak hanyaa men hany mendas dasari ari pel pelaya ayanan nan keb kebida idanan nan ind indivi ividu, du, teta tetapi pi jug jugaa pela pelaya yanan nan kel kelom ompok pok ata atau u masyarakat. Oleh karena itu, komunikasi kebidanan sangat penting untuk dipahami bidan, mengin men gingat gat bel belum um sem semua ua pel pelaya ayanan nan keb kebida idanan nan men mengera gerahka hkan n jali jalinan nan kom komuni unikasi kasi unt untuk uk memperjelas tujuan dan tindakan yang dilaksanakan pada klien sehingga mengakibatkan terjadi kesalahan kesalahan komun komunikasi ikasi yang yang mempengaruh mempengaruhii kualitas kualitas pelay pelayanan anan bidan. bidan. Komu Komunikasi nikasi Interp Int erperso ersonal nal/Ko /Konse nselin ling g (KIP (KIP/K /K mer merupa upakan kan bag bagian ian dar darii keg kegiata iatan n pro program gram !at !aterna ernall " #eonatal $ealth (!#$ yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bidan dalam bidang komunikasi interpersonal dan konseling sehingga kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil dan melahirkan lebih baik Keterampilan observasi merupakan salah satu bagian dari topik Komunikasi Interpersonal/Konseling (KIP/K yang harus dimiliki oleh seorang konselor (bidan karena tanpa adanya kemampuan observasi verbal dan non verbal yang baik tida ti dak k ak akan an be berd rdam ampa pak k ke kepa pada da ke kebe berh rhas asil ilan an da dan n ku kuali alita tass pe pelay layan anan an,, de demi miki kian an ju juga ga hubungannya dengan klien tidak akan memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan.
Gambar 1
Ketrampilan Observasi Konseli Kon seling ng ada adalah lah upa upaya ya mem memban bantu tu ind indivi ividu du mel melalu aluii pro proses ses int interak eraksi si yan yang g ber bersi%a si%att pribadi antara anta ra konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat kepu keputusan tusan dan menent menentukan ukan tujuan berda berdasarkan sarkan nilai yang diyakininya diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan e%ekti% perilakunya (Shert&er dan Stone, ')*, hal '*.
+alam memberikan konseling seorang konselor harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan keterampilan yang diperlukan dalam proses konseling. Salah satu keterampilan
itu
adalah
attending . Attending terhadap
klien
adalah
kemampuan
mendengarkan secara akti% dan penuh perhatian terhadap klien. Keterampilan attending ini berupa perilaku verbal maupun nonverbal yang tepat secara budaya yang ber%ungsi melibatkan klien dalam proses konseling
(Shert&er dan Stone, ')*, hal )-.
Perhatian itu dikomunikasikan terutama melalui tiga saluran, yaitu (' ekspresi muka ( posisi dan gerak tubuh ( respon verbal. 0ara1cara komunikasi tersebut merupakan tanda untuk klien mengenai tingkat penerimaan, persetujuan, penolakan, atau pengabaian yang dihubungkan dengan perilaku penguatan. 2kspresi muka merupakan 3ahana utama bagi komunikasi emosional, mencerminkan sikap antarpribadi, merupakan umpan balik nonverbal terhadap komentar dari orang lain. Sebagian orang mengatakan, bah3a ekspresi muka ini merupakan sumber utama in%ormasi berikutnya mengenai ucapan manusia. 4ahasa badan muka ini meliputi (' kontak mata, ( anggukan kepala, dan ( animasi. Kontak mata yang baik lebih memudahkan komunikasi antara klien dan konselor. 5nggukan kepala menunjukkan pada klien bah3a konselor sedang mendengarkan memperhatikan. 5nimasi adalah manipulasi otot 3ajah untuk menghasilkan senyum, kerutan dahi, pengabaian, dan sebagainya. 5nimasi dalam ekspresi muka ini memberikan kesan kepada klien bah3a konselor itu merespons terhadap komunikasi yang berjalan. Kunci komunikasi tubuh adalah sejumlah tekanan yang konselor rasakan. Postur tubuh yang santai menunjukkan kenyamanan, baik dalam setting konseling maupun topik yang dibahas. 6ekanan tubuh itu mengkomunikasikan kegiatan yang konselor lakukan. 6ekanan tubuh ini juga dapat mencerminkan ketidaknyamanan konselor dengan dirinya sendiri, dengan topik, atau dengan klien. Perilaku verbal berupa ucapan konselor mempunyai pengaruh langsung terhadap klien. 4anyak penelitian menunjukkan bah3a respons konselor dapat membentuk dan mengubah langsung respons klien. Sehubungan dengan perilaku verbal ini, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu (' sesuaikan komentar atau pertanyaan konselor dengan konteks dari topik yang ada, ( jangan memotong pembicaraan klien atau melompat pada topik lain, serta ( tetaplah dengan topik yang klien kenal dan membantu klien. (Shert&er dan Stone, ')*, hal )-.
Gambar 2 A. Tingkah Laku Verbal dan Non verbal •
6ingkah laku verbal adalah tingkah laku yang menggunakan bahasa sebagai alat sehingga sama artinya dengan komunikasi kebahasaan. Komunikasi kebahasaan dapat dijalin secara lisan dan tulisan, yang la&im digunakan dalam kegiatan sehari1hari, termasuk dalam pelayanan kesehatan oleh bidan, dokter, pera3at di 7umah Sakit ataupun di tempat pelayanan kesehatan. Penggunaan komunikasi kebahasaan biasanya alebih akurat dan tepat 3aktu. Simbol yang digunakan sebagai alat adalah kata yang digunakan untuk mengekspresikan ide atau perasaan, membangkitkan respons emosional, atau menguraikan objek observasi dan ingatan. Sering juga komunikasi kebahasaan digunakan untuk menyampaikan arti yang tersembunyi, dan menguji minat seseorang. Keuntungan komunikasi kebahasaan yang dijalin secara lisan, dengan cara tatap muka memungkinkan tiap individu untuk berhubungan secara langsung.
!isal 8 Komunikasi kebahasaan yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan yang tersembunyi 9 Sudah gaharu cendana pula9, makna yang tersembunyi dalam kalimat tersebut adalah 9sudah tahu bertanya pula9. :enis komunikasi yang paling la&im digunakan dalam pelayanan kebidanan atau kepera3atan di 7umah Sakit adalah in%ormasi verbal, terutama dalam percakapan tatap muka(;ripni, 0hristina dkk, **, hal <.
Gambar 3
•
6ingkah laku non verbal adalah suatu tingkah laku yang tidak menggunakan bahasa lisan maupun tulisan tetapi menggunakan bahasa kial dan bahasa sikap. 4idan perlu menyadari pesan verbal dan non verbal yang disampaikan klien dari saat pengkajian sampai evaluasi. •
4ahasa Kial 8 4ahasa yang menggunakan gerak tangan atau tubuh sebagai isyarat atau lukisan suatu perbuatan, gerakan tersebut mempunyai arti pesan dalam konteks komunikasi. !isalnya 8 Pasien meringis, setelah dilakukan anestesi lokal bidan mencubit area anestesi tersebut dengan pinset anatomis pada saat bidan akan memasang Implan.
Gambar •
4ahasa Sikap 8 4ahasa yang digunakan untuk menyampaikan
pesan atau
mengekspresikan pikiran dan perasaan atau pendirian. !isalnya 8 4ungkam, dingin, tak acuh, diam, marah, bahagia,malu, bingung dll. 6ingkah laku verbal dan non verbal bisa berdiri sendiri tapi pada kenyataannya verbal dan non verbal tidak terpisahkan, saling menguatkan arti yang sebenarnya dari suatu tingkah laku.
Gambar !
". Kesen#angan Tingkah Laku Verbal dan Non Verbal $al penting yang harus diobservasi/ diamati, yaitu 8 '. 6ingkah laku verbal klien. Kapan klien beralih topik= apa saja kata kata kunci= penjelasan penjelasan yang disampaikan dan pertanyaan pertanyaan yang diajukan.
. 6ingkah laku non verbal klien. 0ara menatap= bahasa tubuh= kualitas suara, merupakan indikator penting yang mengungkapkan apa yang sedang terjadi pada klien. Seorang bidan yang tajam pengamatannya akan memperhatikan bah3a ada beberapa ketidak sesuaian antara tingkah laku verbal dan non verbal, antara dua pernyataan, antara apa yang diucapkan dan apa yang dikerjakan
Gambar $ %. &engamatan Ob#ekti' dan &ena'siran +alam mengobservasi sesuatu ada hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu 8 '. Pengamatan Obyekti% adalah berbagai tingkah laku yang mereka LIHAT dan DENGAR .
!isalkan 8 :alan mondar1mandir, tangan dikepal, dsb. . Pena%siran/Interpretasi adalah kesan yang kita berikan terhadap apa yang kita lihat (amati dan kita dengar. !isal 8 Kesal karena terlalu lama menunggu. 5rti dari kata kata yang diucapkan bisa luas interpretasi atau artinya. Perubahan interpretasi dapat terjadi karena 8 pengaruh karakteristik dan tujuan dari masing masing individu, konteks budaya, penempatan pernyataan dalam pertukaran tingkah laku verbal dan non verbal, sejarah hubungan antar individu yang terlibat +engan mengetahui perbedaan pengamatan obyekti% dengan pena%siran kita akan lebih berhati1hati terhadap apa yang kita amati. Kemungkinan penafsiran isa sa!a sa"a#. Per"u $i"akukan penelaahan lebih lanjut dengan bertanya atau
mendengarkan secara akti%. Kita dapat belajar lebih peka terhadap tingkah laku non verbal dan arti dari suatu tingkah laku verbal yang ditampilkan seorang klien. !isalkan klien berkata bah3a hubungannya dengan suami baik1baik (dengan raut kesedihan di 3ajahnya. $arus ditelaah lebih lanjut arti dari ketidaksesuaian antara yang disampaikan (verbal dengan ekspresi muka (non verbal.
A"at antu %isua" IV&'&()HO IV&'&A
6anda1tanda Ketegangan 8 •
5ir mata (!ata berkaca1kaca
•
4erkeringat
•
6remor (4ergetar bibir, tangan
•
!ulut dan bibir menjadi tegang
•
Postur tubuh tegang, menunjukkan >3aspada9
•
!uka pucat atau memerah
•
4icara dengan sangat perlahan, amat sangat >tenang9, hampir tidak ada gerakan, sangat %ormal.
A"at antu %isua" IV&'&*)HO IV&'&B
Ketrampilan Observasi 5P5 ?5#@ +IO4S27A5SI/+I5!56I B
6ingkah laku non verbal
6ingkah laku verbal
Kesenjangan verbal dan non verbal
6I#@K5$ C5K; #O# A2745C
Penampilan umum B (rapi/lusuh
0ara menatap / pandangan mata B (!enatap mata/tidak = melihat ke ba3ah/ke arah sudut ruang.
4ahasa tubuh B (Postur kaku/terlalu banyak gerak/ada gerakan tertentu/tidak bertenaga, tegang, dsb
Kualitas suara dan gaya bicara B (Suara keras/lemah, intonasi jelas/datar, gagap/tegas, dsb.
6I#@K5$ C5K; A2745C
Kata1kata kunci
Penjelasan1penjelasan
Kapan beralih topik
Pertanyaan yang diajukan
K2S2#:5#@5# 6I#@K5$ C5K; A2745C +5# #O# A2745C
Kesesuaian antara tingkah laku verbal dan non verbal
Kesesuaian antara dua buah pertanyaan
Kesesuaian antara apa yang diucapkan dan apa yang dikerjakan.
Gambar (