PENDAHULUAN
Latar belakang
Keterampilan berbahasa merupakan sesuatu yang penting untuk dikuasai setiap orang.Dalam suatu masyarakat, setiap orang saling berhubungan dengan orang lain dengan cara berkomunikasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa keterampilan berbahasa adalah salah satu unsur penting yang menentukan kesuksesan mereka dalam berkomunikasi. Empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis berhubungan erat satu sama lain, dalam memperoleh keterampilan berbahasa, biasanya kita melalui suatu hubungan urutan teratur, pada masa kecil kita belajar menyimak atau mendengar, kemudian berbicara, setelah itu kita belajar membaca dan kemudian menulis, yang keempatnya merupakan catur tunggal.
Keempat keterampilan itu berhubungan pula dengan proses berpikir yang mejadi dasar bahasa. Bahasa yang diucapkan seseorang mencerminkan pikirannya, semakin terampil seseorang berbahasa semakin jelas dan cerah jalan pikirannya, keterampilan itu hanya dapat dikuasai dan diperoleh dengan praktek dan latihan.
Rumusan Masalah
Apa itu keterampilan berbahasa.
Pengertian Membaca,menyimak,menulis dan berbicara.
Bagaimanakah hubungan antara empat keterampilan berbahasa ?.
Apakah hakikat membaca itu ?
PEMBAHASAN
Pengertian keterampilan berbahasa
Keterampilan berbahasa adalah kemampuan dan kecekatan menggunakan bahasa dalam komunikasi baik secara lisan maupun tertulis. Keterampilan bahasa berdasarkan ragamnya meliputi lisan dan tulis sedangkan berdasarkan sifatnya meliputi reseptif dan produktif. Ragam lisan mencakup keterampilan menyimak dan berbicara, sedangkan ragam tulis meliputi keterampilan membaca dan menulis. Dilihat dari sifatnya, maka yang termasuk dalam kelompok reseptif yaitu menyimak dan membaca. Sedangkan, yang termasuk dalam kelompok produktif adalah berbicara dan menulis. Apabila ditunjukkan menggunakan tabel, adalah sebagai berikut :
KETERAMPILAN BERBAHASA (RAGAM)
SIFAT
LISAN
TULIS
MENYIMAK
MEMBACA
RESEPTIF
BERBICARA
MENULIS
PRODUKTIF
Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan yang merupakan catur tunggal.
Komponen
Keterampilan
Menyimak
Berbicara
Membaca
Menulis
Fonologi
Ortografi
Struktur
Kosa kata
Kecepatan
Kelancaran
Umum
Gambar : Komponen-komponen yang perlu mendapat perhatian dalam tes keterampilan berbahasa.
Pengertian membaca,menyimak,menulis dan berbicara.
Membaca
Membaca adalah suatu proses pemerolehan pesan dan informasi yang disampaikan oleh penulis melalui bahasa tulis. Dari segi linguistik membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi,yakni menghubungkan kata-kata tulis dengan makna bahasa lisan yang mencakup pengubahan tulisan menjadi bunyi yang bermakna (Anderson 1972 : 209-210).
Menyimak
Menurut H. G. Tarigan mengartikan bahwa menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.Sehingga, dapat disimpulkan bahwa hakikat menyimak adalah mendengarkan dan memahami isi bahan simakan serta menangkap, memahami atau menghayati pesan, ide, gagasan yang tersirat dalam bahan simakan.
Menulis
Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat produktif.Menyampaikan informasi atau pesan dalam bentuk bahasa tulis,melalui lambing-lambang grafis yang bermakna. Menurut Nurgiyantoro Burhan (2001: 296) "menulis adalah suatu bentuk
sistem komunikasi lambang visual dengan mengungkapkan gagasan melaui media bahasa".Senada dengan pengertian dari Nurgiyantoro Burhan dan Tarigan H.G.,Suhendar dan Pien Supinah (1994) memberikan pengertian bahwa menulis merupakan suatu proses perubahan bentuk pikiran/angan-angan/perasaan/ dan sebagainya menjadi wujud lambang/tanda/tulisan.
Berbicara
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan , menyatakan atau menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan (Tarigan, 2008 : 16).Berbicara merupakan instrumen yang mengungkapkan kepada penyimak hampir secara langsung apakah sang pembicara memahami atau tidak, baik bahan pembicaraannya maupun para penyimaknya, apakah dia bersikap tenang serta dapat menyesuaikan diri atau tidak, pada saat dia mengomunikasikan gagasan-gagasannya dan apakah dia waspada serta antusias atau tidak. (Mulgrave, 1954: 3-4)
1.3 Hubungan empat keterampilan berbahasa
1. Hubungan menyimak dan berbicara
Menyimak dan berbicara merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang langsung.Menyimak bersifat reseptif dan berbicara bersifat produktif.Dalam kegiatan berbahasa lisan secara tatap muka, penyimak dan pembicara dapat bertukar atau berganti peran. Penyimak bertukar peran menjadi pembicara dan sebaliknya, pembicara menjadi penyimak. Pergantian peran ini biasanya terjadi pada kegiatan tanya jawab, saling memberi masukan atau interaktif. Pengetahuan yang diperoleh dari seseorang melalui menyimak dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuannya berbicara. Dengan kata lain, untuk dapat menjadi pembicara yang baik, orang harus memiliki keterampilan menyimak yang baik.
Hubungan membaca dan menulis
Menulis adalah kegiatan berbahasa yang bersifat produktif sedangkan membaca bersifat reseptif. Dalam keterampilan berbahasa tulis, keterampilan membaca dan menulis juga dapat berganti peran. Contohnya ketika anda menerima SMS, anda membacanya. anda menjadi pembaca. Ketika anda mengetik SMS balasan maka anda menjadi penulis. Pengetahuan seseorang yang diperoleh melalui membaca dapat digunakan untuk memperoleh atau meningkatkan keterampilan menulis. Dengan kata lain, untuk dapat menjadi penulis yang baik,orang harus memiliki keterampilan membaca yang baik.
3. Hubungan menyimak dengan membaca
Menyimak dan membaca keduanya merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif sebab selama kegiatan itu berlangsung,penyimak atau pembaca aktif menerima ,menangkap,memahami dan mengingat ujaran yang diterimanya. Pengetahuan seseorang yang diperoleh melalui kegiatan menyimak akan menjadi skemata yang akan membantunya ketika memahami isi bacaan, demikian pula sebaliknya; pengetahuan yang diperoleh dari bacaan atau hasil membaca akan menjadi skemata yang akan membantu dalam memahami isi simakan. Artinya, kedua keterampilan berbahasa reseptif ini selalu saling mendukung. Dapat disimpulkan bahwa, seseorang yang terampil membaca juga terampil menyimak atau sebaliknya.
4. Hubungan berbicara dan menulis
Keterampilan berbicara dan menulis dikatakan keterampilan produktif karena pembicara dan penulis secara aktif memproduksi ide-ide,informasi-informasi dengan menggunakan bahasa yang dapat dipahami pembaca atau penderngarnya sehingga mereka mampu merespon dan menanggapi apa yang didengar dan dibacanya.Keterampilan berbicaa dan menulis sangat berhubungan erat antara satu dan lainnya.Contoh : Seorang penyaji seminar selain pintar berbicara ketika mempresentasikan makalahnya, Ia juga memiliki kepandaian dalam menulis bahan seminar.
KESIMPULAN
Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif. Karena itu kita dituntut untuk terampil dalam berbahasa supaya nantinya kita juga terampil dalam ber-
komunikasi. Suatu komunikasi dikatakan berhasil jika pesan yang disampaikan
penulis atau pembicara dipahami penyimak atau pembaca persis seperti yang dimaksud oleh pembicara atau penulis.Keterampilan berbahasa ada empat yaitu : membaca,menulis,menyimak dan berbicara. Keempat keterampilan ini saling berhubungan anatara satu dan lainnya. seseorang yang terampil membaca juga terampil menyimak atau sebaliknya. seorang penyaji seminar selain pintar berbicara ketika mempresentasikan makalahnya, Ia juga memiliki kepandaian dalam menulis bahan seminar. Pengetahuan seseorang yang diperoleh melalui membaca dapat digunakan untuk memperoleh atau meningkatkan keterampilan menulis. Dengan kata lain, untuk dapat menjadi penulis yang baik, orang harus memiliki keterampilan membaca yang baik. Melalui menyimak dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuannya berbicara. Dengan kata lain, untuk dapat menjadi pembicara yang baik, orang harus memiliki keterampilan menyimak yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, H.G. (1985). "Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa" .Bandung : penerbit Angkasa
Tampubolon, D.P. (1987). " Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efesien. Bandung : Penerbit Angkasa