Disolusi adalah proses suatu zat aktif dari sediaan padat (tablet, kapsul, serbuk, supo) terlepas dan memasuki cairan biologis menjadi larut lalu diikuti oleh absorpsi zat aktif ke dalam sir…Full description
Deskripsi lengkap
Farmasi Fisika 1
Farmasi FisikaFull description
Full description
Deskripsi lengkap
disolusiFull description
Full description
disolusi
disolusiDeskripsi lengkap
kecepatan disolusi intrinsikDeskripsi lengkap
disolusiDeskripsi lengkap
Membahas mengenai kecepatan disolusi instrinsik dari sediaan PCT (parasetamol)Full description
juh88Deskripsi lengkap
Difusi Dan DisolusiDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
biofarmasetikFull description
Deskripsi lengkap
biofarmasetika
FARMASI FISIKA
MODUL 3 KECEPAT KECEPATAN DISOLUSI DI SOLUSI PARTIKULAT PARTIKULAT
1.
TUJUAN
Mempelajari pengaruh keadaan bahan baku obat yakni Theophylline Anhidra Anhidratt dan Theop Theophy hyllin llinee Monohi Monohidrat dratee terhad terhadap ap kecepa kecepatan tan disolu disolusi si partikulatnya sebagai preformulasi untuk bentuk sediaannya. sediaannya. 2.
PRINSIP
Kecepatan disolusi berbanding lurus dengan luas permukaan bahan obat dan kelarutannya. 3.
TEORI
Diso Disolu lusi si dide didefi fini nika kan n sebag sebagai ai pros proses es melar melarut utny nyaa zat kimi kimiaa atau atau senyawa senyawa obat obat dari sediaan sediaan padat padat ke dalam dalam suatu suatu medium medium tertentu. tertentu. Uji disolusi berguna untuk mengetahui seberapa banyak obat melarut dalam medium asam atau basa lambung atau usus! Ansel" #$%$!. Uji disolusi memainkan peran penting dalam beberapa hal" seperti alat kontrol kualitas sediaan" alat monitor konsentrasi pelepasan obat antarbets dari dari sediaa sediaan n selama selama produk produksi si dan sebaga sebagaii pengga pengganti nti penguj pengujian ian in &i&o &i&o secara secara in &itr &itro" o" serta serta untu untuk k meng mengeta etahu huii kine kinerja rja yang yang akan akan mema memand ndu u pengembangan formulasi dan memastikan kebutuhan untuk melakukan uji bioekui&alensi '(! Agoes" )*#)!. Kecep ecepat atan an diso disolu lusi si adal adalah ah
suat suatu u
ukur ukuran an
yang ang
meny enyatak atakan an
banyaknyasuatu zat terlarut dalam pelarut tertentu setiap satuan waktu. +uatu hubunganyang umum menggambarkan menggambarkan proses disolusi zat pa da t te l ah di ke mb a ng ka n oleh ,oyes dan -hitney dalam bentuk persamaan berikut Astuti")**%! dC dt
/ K.+.0s 1 0!
Dengan d02dt
/ kecepatan disolusi bahan obat
K
/ tetapan kecepatan disolusi
+
/ luas permukaan bahan obat
0s
/ kel kelar arut utan an baha bahan n oba obatt yan yang g ber berdi diso solu lusi si
0 3.#
/ kadar bahan obat yang terlarut dalam cairan medium
Uji disolusi obat Uji hancur pada suatu tablet didasarkan pada kenyataan bahwa" talet itu pecah menjadi partikel4partikel kecil " sehingga darah permukaan media pelaruut menjadi luas" dan akan berhubungan dengan tersedianya obat dalam cairan tubuh . namun sebenarnya uji hancur hanya menyatakan waktu yang diperlukan tablet untuk hancur dibawah kondisi yang ditetapkan. Uji ini tidak memberikan jaminan bahwa partikel4partikel itu akan melepas bahan obat dalam larutan dengan kecepatan yang seharusnya . oleh sebab itu" uji disolusi dan kelarutan uji dikembangkan bagi hampir seluruh produk tablet. 5aju absorbsi dari obat4obat bersifat asam yang diabsorbsi dengan mudah dalam saluran pencernaan sering ditetapkan dengan laju larut obat dalam tablet. Agar diperoeh kadar obat yang tinggi didalam darah maka kecepatan obat dan tablet mmelarut menjadi sangat menentukan" karena laju larut berbagai formula karena itu" dilakukannya e&aluasi mengenai apakah suatu tablet melepas kandungan zat aktifnya atau tidak bila berada didalam saluran cerna " menjadi minat utama dari para ahli farmasi 6oigt"#$$7!. Ada ) sasaran dalam mengembangkan uji disolusi in &itro yaitu untuk menunjukkan
a.
8englepasan obat dari tablet kalau dapat mendekati #** 9. b. 5aju penglepasan obat seragam pada setiap batch dan harus sama dengan laju penglepasan dari batch yang telah dibuktikan bioa&aibilitas dan efektif secara klinis +hargel"#$%%!. Tes kecepatan melarut telah didesign untuk mengukur berapa kecepatan zat aktif dari satu tablet atau kapsul melarut kedalam larutan. :al ini perlu diketahui sebagai indikator kualitas dan dapat memberikan informasi sangat berharga tentang konsistensi dari ;batch< satu ke ;atch< lainnya. Tes disolusi ini didesign untuk membandingkan kecepatan melarutnya suatu obat " yang ada didalam
suatu sediaan pada kondisi dan ketentuan yang sama dan dapat diulangi +hargel"#$%%!. Kecepatan disolusi sediaan sangat berpengaruh terhadap respon klinis dari kelayakan sistem penghantaran obat. Disolusi menjadi sifat sangat penting pada zat aktif yang dikandung oleh sediaan obat tertentu. Dimana berpengaruh terhadap kecepatan dan besarnya ketersediaan zat aktif dalam tubuh . jika disousi makin cepat" maka absorbsi semakin cepat. =at aktif dari sediaan padat tablet" kapsul" serbuk" suppositoria!" sediaan sistem terdispersi suspensi" dan emulsi! atau sediaan4sediaan semisolid salep" krim" pasta! mengalami disolusi dalam media2cairan biologis kemudian diikuti absorbsi zat aktif kedalam sirkulasi sistemik. 6oigt"#$$7! 3.)
Macam4macam disolusi 3.).# Disolusi interinsik Didefinisikan sebagai suatu kecepatan disolusi zat aktif murni dibawah kondisi luas permukaan yang konstan. Kaplan dan wood menyarankan bahwa absorbsi dengan kecepatan disolusi interinsik # mg2menit2cm) akan sangat mungkin bebas dari masalah kecepatan disolusi 3.).) Disolusi 8artikulat 5uas permukaan solida tidak dibuat konstan. Disolusi partikulat digunakan untuk mempelajari pengaruh ukuran partikel terhadap kecepatan disolusi.
3.3 >aktor yang dapat mempengaruhi kecepatan disolusi suatu zat yaitu 3.3.# +uhu
Meningginya suhu umumnya memperbesar kelarutan 0s! suatu zat yang bersifat endotermik serta memperbesar harga koefisien difusi zat. Menurut einstein" koefisien difusi dapat dinyatakan melalui persamaan berikut Astuti" )**%! kT D / 6 ŋr
3.3.#
Keterangan D / Koefisien distribusi r / ?ari4jari molekul k / Konstanta 'olzman @ / 6iskosita pelarut T / +uhu 6iskositas Turunnya &iskositas pelarut akan memeprbesar kecepatan disolusi
suatu
Meningginya 3.3.)
zat
sesuai
suhu
juga
dengan
persammaan
menurunkan
einstein.
&iskositas
dan
memperbesar kecepatan disolusi Astuti" )**%!. p: 8elarut p: pelarut sangat berpengaruh terhadap kelarutan zat4zat yang bersifat asam atau basa lemah. Untuk asam lemah dC dt
= K
( ( ))
. C . Cs 1 +
Ka
H ⁺
?ika : ! kecil atau p: besar maka kelarutan zat akan ⁺
meningkat. Dengandemikian" kecepatan disolusi zat juga meningkat. Untuk basa lemah dC dt
= K
( ( ))
. C . Cs 1 +
H ⁺ Ka
?ika : ! besar atau p: kecil maka kelarutan zat akan ⁺
meningkat. Dengandemikian" kecepatan disolusi juga meningkat Astuti")**%!. 3.3.3
8engadukan Kecapatan pengadukan akan mempengaruhi tebal lapisan difusi h!. ?ika pengadukan berlangsung cepat maka tabel
3.3.
lapisan difusi akan cepat berkurang Astuti" )**%!. Ukuran partikel
?ika pertikel zat berukuran kecil maka luas permukaan efektif menjadi besar sehingga kecepatan disolusi meningkat Astuti" )**%!. 3.3.7 8olimerase Kelarutan suatu zat dipengaruhi pula oleh adanya polimerase.
+truktur
internal
zat
yang
berlainan
dapat
memberikan tingkat kelarutan yang berbeda juga. Kristal meta stabil umumnya lebih mudah larut daripada &entuk stabilnya" sehingga kecepatan disolusinya besar Astuti" )**%!. 3.3.B +ifat 8ermukaan =at 8ada umumnya zat4zat yang digunakan sebagai bahan obat bersifat hidrofob. Dengan adanya surfaktan didalam pelarut" tegangan permukaan antar partikel zat dengan pelarut akan menurun
sehingga
zat
mudah
terbasahi
dan
kecepatan
disolusinya bertambah Astuti" )**%!. 4
ALAT DAN BAHAN
.3 Alat Alat yang digunakan adalah timbangan analitik" alat4alat gelas" tabung disolusi" Thermostat dengan penangas air" penyangga holder!" sampel berupa pellet!" motor pemutar" stopwach" spektrofotometri U6. . 'ahan 8ellet bahan obat Theofillin!" medium disolusi DAFTAR PUSTAKA
Agoes" Coeswin. )*#). Sediaan Farmasi Padat edisi pertama. 'andung T' Ansel" :oward c. #$%$. Pengantar Sediaan Farmas edisi ke empat. ?akarta U pres >armakope ndonesia. (disi 6. ?akarta. Direktorat ?enderal 8engawasan Ebat dan Makanan Departemen Kesehatan F" #$$7 +hargel" 5eon dan Andrew . #$$%. Biofarmasi dan Farmakokinetika Terapan.
Edisi
II.
+urabaya
Airlangga
Uni&ersity
8ress.
6oigt" F."#$%" Buku Pelajaran Teknologi Farmasi" diterjemahkan oleh +oewandhi" +.,." UCM 8ress" Gogyakarta