PERCOBAAN III DISOLUSI DAN DISINTEGRASI
I.
TUJUAN Memahami proses Disolusi dan Disintegrasi berbagai macam sediaan farmasi
II.
TEORI Disintegrasi adalah proses sediaan larutan untuk hancur dalam larutan . Obat-Obat
dengan enteric-coated, EC (selaput enterik) tidak dapat didisintegrasi oleh asam lambung, sehingga didisintegrasinya baru terjadi jika jika berada dalam suasana basa di dalam usus halus !ablet enteric-coated dapat bertahan di dalam lambung untuk jangka "aktu lama# sehingga# oleh karenanya obat-obat yang demikian kurang efektif atau efek mulanya menjadi lambat Disolusi didefinisikan sebagai proses dimana suatu $at padat masuk ke dalam pelarut menghasilkan suatu larutan %ecara sederhana, disolusi adalah proses dimana $at padat melarut melarut %ecara %ecara prinsip prinsip dikend dikendalik alikan an oleh oleh afinitas afinitas antara antara $at padatt padatt dengan dengan pelarut pelarut Dalam penentuan kecepatan disolusi dari berbagai bentuk sediaan padat terlibat berbagai proses disolusi yang melibatkan $at murni &arakteristik fisik f isik sediaan, proses pembahasa sediaan, kemampuan penetrasi media disolusi kedalam sediaan, proses pengembangan, proses disintegrasi, dan degradasi sediaan, merupakan sebagian dari faktor yang mempengaruhi karakteristik disolusi obat dari sediaan 'gar suatu obat diabsorbsi, mula-mula obat tersebut harus larutan dalam cairan pada tempat absorbsi %ebagai contoh, suatu obat yang diberikan secara oral dalam bentuk tablet atau kapsul tidak dapat diabsorbsi sampai partikel-partikel obat larut dalam cairan pada suatu tempat dalam saluran lambung-usus Dalam hal dimana kelarutan kelar utan suatu s uatu obat tergantung dari apakah medium asam atau medium basa, obat tersebut akan dilarutkan berturut-turut dalam lambung dan dalam usus halus roses melarutnya suatu obat disebut disolusi Mekanisme disolusi, tidak dipengaruhi oleh kekuatan kimia atau reaktiitas partikel partikel padat terlarut ke dalam $at cair, dengan mengalami dua langkah berturut-turut* (+)
arut arutan an dari ari $at $at pad padat pad pada per perm mukaa ukaan n mem membe ben ntuk tuk lap lapis isan an teba teball yan yang g tet tetap ap atau atau film film disekitar partikel
.
Difusi dari lapisan tersebut pada massa dari $at cair
angkah pertama, larutan berlangsung sangat singkat angka kedua, difusi lebih lambat dan karena itu adalah langkah terakhir
'dapun mekanisme disolusi dapat digambarkan sebagai berikut *
Lapisan flm (h) dgn konsentrasi = Krista Massa larutan dengan konsentrasi = Ct
Difusi layer model (theori film) ada "aktu suatu partikel obat memngalami disolusi, molekul-molekul obat pada permukaan mula-mula masuk ke dalam larutan menciptakan suatu lapisan jenuh obatlarutan yang membungkus permukaan partikel obat padat apisan larutan ini dikenal sebagai lapisan difusi Dari lapisan difusi ini, molekul-molekul obat keluar mele"ati cairan yang melarut dan berhubungan dengan membrane biologis serta absorbsi terjadi /ika molekul-molekul obat terus meninggalkan larutan difusi, molekul-molekul tersebut diganti dengan obat yang dilarutkan dari permukaan partikel obat dan proses absorbsi tersebut berlanjut 0'&!O1-0'&!O1 2'34 MEME34'1567 D7%O5%7 &ecepatan disolusi suatu $at dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adalah* •
%uhu
%emakin tinggi suhu maka akan memperbesar kelarutan suatu $at yang bersifat endotermik serta akan memperbesar harga koefisien $at tersebut
•
8iskositas
!urunnya iskositas suatu pelarut juga akan memperbesar kelarutan suatu $at
•
6
p6 sangat mempengaruhi kelarutan $at-$at yang bersifat asam maupun basa lemah 9at yang bersifat basa lemah akan lebih mudah larut jika berada pada suasana asam sedangkan asam lemah akan lebih mudah larut jika berada pada suasana basa •
5kuran artikel
%emakin kecil ukuran partikel, maka luas permukaan $at tersebut akan semakin meningkat sehingga akan mempercepat kelarutan suatu $at •
olimorfisme dan %ifat ermukaan 9at
olimorfisme dan sifat permukaan $at akan sangat mempengaruhi kelarutan suatu $at, adanya polimorfisme seperti struktur internal $at yang berlainan, akan mempengaruhi kelarutan $at tersebut dimana kristal metastabil akan lebih mudah larut daripada bentuk stabilnya Dengan adanya surfaktan dan sifat permukaan $at yang hidrofob, akan menyebabkan tegangan permukaan antar partikel menurun sehingga $at mudah terbasahi dan lebih mudah larut %elain faktor-faktor tersebut adan juga faktor-faktor yang mempengaruhi laju disolusi obat secara in itro antara lain adalah*
%ifat 0isika &imia Obat
%ifat fisika kimia obat berpengaruh besar terhadap kinetika disolusi uas permukaan efektif dapat diperbesar dengan memperkecil ukuran partikel aju disolusi akan diperbesar karena kelarutan terjadi pada permukaan solut &elarutan obat dalam air juga mempengaruhi laju disolusi
0aktor 0ormulasi
:erbagai macam bahan tambahan yang digunakan pada sediaan obat dapat mempengaruhi kinetika pelarutan obat dengan mempengaruhi tegangan muka antara medium tempat obat melarut dengan bahan obat, ataupun bereaksi secara langsung dengan bahan obat enggunaan bahan tambahan yang bersifat hidrofob seperti magnesium stearat, dapat menaikkan tegangan antar muka obat dengan medium disolusi
0aktor alat dan kondisi lingkungan
'danya perbedaan alat yang digunakan dalam uji disolusi akan menyebabkan perbedaan kecepatan pelarutan obat &ecepatan pengadukan akan mempengaruhi kecepatan pelarutan obat, semakin cepat pengadukan maka gerakan medium akan semakin cepat sehingga dapat menaikkan kecepatan pelarutan
III.
ALAT DAN BAHAN a. Alat
emanas;"aterbath :eker glass :atang pengaduk stop"atch
b. Bahan '
IV.
PROSEDUR PERCOBAAN
:uat analog cairan lambung * a %iapkan a> ml b !ambahkan 6C sampai nilai p6 nya . c arutan di bagi masing-masing >> ml
↓ Masukan masing-masing bentuk sediaan obat
↓ 'duk dengan kecepatan putaran perdetik
↓ Catat "aktu yang diperlukan sampai sediaan obat melarut dan deskripsikan perubahan yang terjadi
↓ 5langi untuk masing-masing sediaan obat
V.
PENGAMATAN DAN HASIL
a!t" #$enit %
Pe&"bahan
%erbuk (&loramfenicol)?mg
>,?@
arut, ada perubahan "arna
.
&apsul (erytromicin).?>mg
A>@
arut, keruh
B
il
-
-
+
!ablet (ambrool) B>mg
A,+>@
arut, ber"arna putih bening
?
%yrup (afifed)B>mg
>,.@
arut, bening ber"arna orange
%uspensi (antasida) ?mg
.,>=@
arut, ber"arna putih pekat
=
Emulsi (scotemulsion)?mg
>,??@
arut, ber"arna orange keruh
NO
Sediaan
VI.
PEMBAHASAN Disolusi obat adalah suatu proses pelarutan senya"a aktif dari bentuk sediaan padat
ke dalam media pelarut elarutan suatu $at aktif sangat penting artinya karena ketersediaan suatu obat sangat tergantung dari kemampuan $at tersebut melarut ke dalam media pelarut sebelum diserap ke dalam tubuh ada praktikum kali ini yaitu melakukan pengujian disolusi dan disintegrasi terhadap berbagai macam sediaan farmasi engujian Disolusi dan Disintegrasi dilakukan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan yang tertera pada masing-masing monografi (misalnya 0armakope 7ndonesia) 'dapun alat yang digunakan saat praktikum antara lain * pemanas;"aterbath, beker glass, batang pengaduk, dan stop"atch %edangkan bahan yang dipakai meliputi * a> ml a> ml %etelah analog cairan lambung terbuat, masukan masing-masing bentuk sediaan obat, aduk dengan kecepatan putaran perdetik, dan catat
"aktu yang diperlukan sampai sediaan obat melarut, ulangi untuk masing-masing sediaan obat ada praktikum ini ada beberapa sediaan sampel yang digunakan seperti serbuk klorampenicol ?mg, kapsul eritromicin .?>mg, tablet ambrool B>mg, syrup lafifed B>mg, suspensi antasida ?mg, dan emulsi scotemulsion ?mg Dari hasil pengamatan yang dilakukan saat praktikum di dapatkan "aktu hancur sebagai berikut *
%yrup dengan "aktu * >,. detik
%erbuk dengan "aktu * >,? detik
Emulsi dengan "aktu * >,?? detik
%uspensi dengan "aktu * .,>= menit
!ablet dengan "aktu * A,+> menit
&apsul dengan "aktu * A> menit
%ediaan yang berbentuk cair ( syrup, suspensi,emulsi) lebih cepat larut dari pada sediaan yang berbentuk padat (kapsul, tablet) ada uji ini tablet memenuhi syarat uji "aktu hancur pada 07 777 yang mensyaratkan "aktu hancur tablet tidak bersalut kurang dari ? menit
VII. 'ESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bah"a * %ediaan yang berbentuk cair ( syrup, suspensi,emulsi) lebih cepat larut dari pada sediaan yang berbentuk padat (kapsul, tablet) . %ediaan yang cepat larut yaitu sediaan syrup lafifed yaitu dalam "aktu >,. detik B %ediaan yang paling lama larut yaitu sediaan kapsul yaitu dalam "aktu A> menit + ini tablet memenuhi syarat uji "aktu hancur pada 07 777 yang mensyaratkan "aktu hancur tablet tidak bersalut kurang dari ? menit ? 0aktor yang mempengaruhi disolusi antara lain * suhu, p6, iskositas, ukuran partikel dll
VIII. DA(TAR PUSTA'A Ditjen OM, (?), F 0armakope 7ndonesia@, Edisi 777, Departemen &esehatan 17, /akarta
http*;;abethpandiangan"ordpresscom; 'nief, M,.>>>, 0armasetika, 4ajah Mada 5niersity ress, 2ogyakarta